You are on page 1of 6
| | PELAYANAN FARMASI KLINIK No. ‘O28/SOPIUKPT | |Dokumen pxiavao23 | | goof No: Revist 00 Soy eee y oe 05 Januari 2023 Terbit | PUSKESMAS | DaRUBA ae 1 Pengertan ——} dlberian oleh Apoteker kepada pasion dalam rangka mesingkatkan outcome terapi dan meminimalkan risko tefjedinya efek samping Karena obal, untuk tuan keselamatan pasien (pation safety) sehingga kualtas hidup pasion terjamin | |2 Tuan | Sabagat—pedonan Kea Pelugas Fara melaksanakan Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas | 3. Kebijekan | SK Kepela Puskesmas Nomor 053/SKIPKM-DARUBAII/2023 | tentang Pelayanan Kefarmasian, | Peraturan Mentri Kesehatan Ri No. 84 Tahun 2021 tentang | Standar Pelayanan Kefarmasian di Kiinik. jat dan Bahan | 1. Resep 2. Form PIO | 3. Form Konseling Obat 4. Form Rekonsiliasi Obat 5. Alat de 6. Langkah- PENGKAJIAN RESEP langkah 1. Petugas farmasi menerima resep dari pasien dengan | Prosedur menerapkan protokol Kesehatan menggunakan masker | | dan menggunakan handsanitizer sebelum menerima | | resep, | 2. Peluga farmasi memeriksa kelengkapan resep, yaitu ‘aspek administratit, espek farmasetis dan aspek kiinis resep. | | | 3. Petugas Farmasi melakukan pengkajian resep dengan ences form pengkajian resep di belakang resep. u6 | | PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT 1 Petugas Farmasi memberikan tanda cekiis pada kolom “Yat ( jka hasil pengkajian sesual ) atau “Tidak ( jka hasil pengkajian tidak sesuai ) pada masing-masing hal | yang perlu dikaji. | Apatila penulisan dalam resep yang diterima tidak jotas maka dikonsultasikan kepada dokter yang menulis resep. | Petugas Farmasi mengkonsultasikan kepada penulis resep jka ditemukan keraguan pada resep atau obatnya tidak tersedia. | Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang | diresepkan tersedia maka resep dapat langsung | ikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak tersedia | maka konsultasikan Kembali kepada dokter yang ‘menulisresep. Petuges menyiapken obat dan memberikan etiket | denagn mencantumkan: Nama Pasien, Tanggal Pemberian Obat, dan Frekuensi Pemberian Obat Petugas memanggil nama pasien sesuai urutan dan memastikan Kembali kepada pasien kebenaran nama, umur dan tempat tinggal pasien. Petugas menyerahken obat kepada pasien disertai emberia informesi obat (PIO) dengan menjelaskan ‘cara pemakeianipenggunaan obat , dosis obat yang diberixan , waktu sebelum atau sesudsh maken, | frekuensi pemberian obat dan efek samping obat yang | rmungkin tera | Potugas melakukan konseling kemudian menanyakan kembali kepada pasien apakan ada pertanyaan yang ingin ditanyakan terhadap informasi obat yang diberikan, lika pasien sudah paham terhadap informasi yang diberikan maka petugas meminta pasien memberikan paraf pada lembar PIO yang ada dibelakang resep. Petugas menggunakan handsanitizer__setelah memberkan obat kepada pasien 26 ~]& Peioas maaan penotaran obat Rei] LPLPO setiap ekhir bulan, | KONSELING OBAT 41. Apoteker _memperkenalkan dri dengan menjelaskan tujuan konseling 2. Apoteker menggall informasi data din pasien dan hal hhal yang diinformasikan oleh dokter terkait obat, | kemudian mencatatnya di lembarfouku dokumentasi konseiing, | 3. Apoteker memberikan informasi dan edukasi obat yang diterima oleh pasion, 4. Apoteker melakukan verifkasi dan umpan balik untuk mengetahui pemahaman pasion/keluarga _pasien terhadap informasi dan edukasi yang tolah diberkan. | 5. Apoteker dapat memberikan catatan minum obat bila diperiukan untuk memudahkan pasion dalam Penggunaan obat yang tepat, VISITE PASIEN 4. Apoteker menseleksi pasien berdasarkan kriter. 2. Apoteker memperkensalkan diri dan menyapa pasien. 3, Mendengarkan respon yang disampaikan oleh pasion terkait penggunaan obat dan keluhan pasion, 4, Mengumpulkan informasi penggunaan obat dari catatan penggunaan obat, monitoring pengobatan, 5. Mengumpulkan data, asl pemeriksaan —fisik, laboratorium, diagnostk, penilaian dokter melalui rekam medik atau catatan pengobatan di ruang rawat 6. Mengkaji penggunaan obat yang meliputi ketepatan indikasi, dosis, rute, interaksi, efek samping obat dan biaya, 7. Jika ditemukan adanya masalah yang terkait penggunaan obat,apoteker—harus-—_sgera mendiskusikan masalah tersebut dengan dokter yang merawat pasien atau tim tenaga kesehatan lainnya dan ‘memberikan saranirekomendasi 8. Melakukan pemantauan implementasi rekomendasi 316 ‘9. Melakukan pemantauan efektivitas dan keamanan terkait penggunaan obat. REKONSILIAS! OBAT 4. Petugas Farmasi menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya, 2, Petugas Farmasi mencatat data dan memverifkasi obat yang sedang dan akan digunakan pasien yang meliputi ‘nama obat, dosis, frekuensi,rute, obat mulai diberikan rivayat alergi pasien serta efek samping obat yang pemeh terjadi pada lembar formulr rekonsllssi obat, 3. Petugas Farmasi membandingkan data obat yang emah, sedang dan akan digunakan. 4. Petugas Farmasi melakukan konfirmasi kepada dokter Penanggung jawab pasien jka menemukan ketidakseseuaian apakah perbedaan tersebut disengaja atau tidak disengaja, 5. Apoteker mendokumentasikan alasan penghentian, enundaan atau pengganti 6. Apoteker memberikan tanda tangan, tanggal, dan waktu diiakukan rekonsilias! 7. Apoteker mengkomunikasikan kepada pasien/kelvarga pasien jika ada perubahan mengenai terapi obat. 8. Apoteker memberikan informasi tentang aturan pakai ‘obat yang sama jika ada peningkatan dosis atau enurunan dosis sesual resep terbaru, _ PEMANTAUAN TERAPI OBAT 1. Kondisi pasien yang perlu dlakukan PTO antara lain ‘a. Pasion dengan multi penyakit sehingga menerima polifarmasi, ». Pasien dengan gangguan fungsi organ tertentu terutama ginjal dan hati ©. Pasien geriatri dan pediatric. d. Pasien hamil dan menyusui, ©. Pasien yang menerima regimen yang komplek V6 ~~ polifarmasi, variasi aturan pakal dan rute pemberian. | f. Pasien yang menerima obat beresiko tinggi (obat, dengan index terapi sempit, obat yang bersifat Nefrotoksik dan hepatotoksik, obat antikoagulan, ‘bat yang sering menimbulkan ROTD, obat kardiovaskuler 2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah dengan menggunakan kerangka SOAP. = Subjective (gojala yang dikeluhkan pasien) Objective (gejala yang terukur oleh tonaga kesehatan) ‘Az Assesment (Analisa berdasarkan dara S dan 0) P= Plan (rencana untuk menyelesaikan masalah). 8. Setelah data terkumpul dilakukan analisis untuk identfikasi adanya masalah terkalt obat antara lain (ada | indikasi tetapi tidak diterapi, pemberian obat tanpa indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis obat teralu tinggi, dosis obat terlalu rendah, ROTD, Interaksi Obst). 4, Hasilidentifkasi masalah terkait obat cikomurikasikan | kepada tenaga kesehatan terkait | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT 2. Laporan Penggunaan Antibictk pada Diare | 1. Petugas melakukan dokumentasi pasien yang menggunakan antibiotk pada kasus ciare, 2. Petugas mencatat tanggal, nama pasien, usia, jumiah obat, menggunakan antibioik, jenis obat | yang digunakan, dosis, lama pemakaian, dan kesesuaian. b. Laporan Penggunaan Antbiotk pada Penderita ISPA, 41, Petugas melakukan dokumentasi pasien yang menggunakan antibiotik pada kasus Ispa 2. Petugas mencatat tanggal, nama pasien, usia, jumlah obat, menggunakan antibioik,jenis obat | yang digunakan, dosis, lama pemakaian, dan kesesuaian. | 5/6 ‘¢. Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR) 1. Apoteker menilai, mengidentifkasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan ‘cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan | terapi. 2. POR dilaporkan ke Dinas, | |7 Diagram Alir 8. Unit Terkait” —|7. Apotek Puskesmas 2. Poli Persalinan 3. Poli UGD + LPLPO 2, Laporan POR 3. Form PIO 4, Form Rekonsilias! 5, Form Visite Pasion 6. Form Konseling 7. Rekeman [No] Yang dubah | —Isiperubahan | Tanggal mular histori erubahan Aioriakukan

You might also like