You are on page 1of 4

PELAYANAN FARMASI KLINIK

No. Dokumen : ……../SOP/2019


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /2019
Halaman :

PUSKESMAS dr.Amer Hamzah


BANDAR AGUNG NIP.198504262014121001
1. Pengertian Merupakan bagian daripelayanan kefarmasian yang langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk Pelayanan


farmasi Klinik.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bandar Agung No. /
/PKM-BA/2019. Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Bandar
Agung
4. Referensi 1.Peraturan Menteri Kesehatan RI,NO.26 tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No.74 Tentang
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
2.Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2019.
5. Prosedur PENGKAJIAN RESEP
1.Petugas farmasi menerima resep dari pasien dengan menerapkan
protocol kesehatan menggunakan masker dan menggunakan
handsanitizer sebelum menerima resep.
2.Petugas farmasi menerima kelengkapan resep,yaitu:
Aspek administrasi,aspek farmasetis dan aspek klinis resep.
3.petugas farmasi melakukan pengkajian resep dengan menceklis
form pengkajian resep.
4.Petugas farmasi memberikan tanda ceklis pada kolom “Ya” (jika
hasil pengkajian sesuai) atau “Tidak” (jika hasil pengkajian tidak
sesuai) pada masing-masing hal yang perlu di kasji.
5.Apabila penulisan dalam resep yang diterima tidak jelas maka
dikonsultasikan kepada dokter yang menulis resep.
6.Petugas farmasi mengkonsultasikan kepada penulis resep jika
ditemukan keraguan pada resep atau obatnya tidak tersedia.
7.Petugas farmasi memeriksa ketersediaan obat jika obat diresepkan
tersedia maka resep dapat langsung dikerjakan,apabila terdapat
obat yang tidak tersedia maka konsultasikan kembali kepada dokter
yang menuliskan resep.
8.Petugas menyiapkan obat dan memberikan etiket dengan
mencantumkan: Nama Pasien,Tanggal Pemberian Obat,dan
Frekuensi Pemberian Obat.

PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT


1.Petugas memanggil nama pasien sesuai urutan dan memastikan
kembali kepada pasien kebenaran Nama,Umur dan Tempat tinggal
pasien.
2.Petugas menyerakan obat kepada pasien disertai pemberian
informasi obat (PIO) dengan menjelaskan cara
pemakaian/penggunaan obat,dosis obat yang diberikan,waktu
sebelum atau sesudah makan,frekuensi pemberian obat dan efek
samping obat yang mungkin terjadi.
3.Petugas melakukan konseling kemudian menanyakan kembali
kepada pasien apakah ada pertanyaanyang ingin ditanyakan
terhadap informasi obat yang diberikan.
4.Jika pasien sudah paham terhadap informasi yang diberikan maka
petugas meminta pasien memberikan paraf pada kembar PIO yang
ada.
5.Petugas menggunakan handsanitizer setelah memberikan obat
kepada pasien.
6.Petugas merekapitulasi pengeluaran obat kedalam Aplikasi SILUANG
dan LPLPO setiap Akhir bulan.

VISITE PASIEN
1.Petugas farmasi menseleksi pasien berdasarkan kriteria.
2.Petugas farmasi memperkenalkan diri dan menyapa pasien.
3.Mendengarkan respon yang disampaikan oleh pasien terkait
penggunaan obat dan keluhan pasien.
4.Mengumpulkan informasi penggunaan obat dari catatan pengunaan
obat,monitoring pengobatan.
5.Mengumpulkan data, hasil pemeriksaan
fisik,Laboratorium,diagnosis,penilaian dokter melalui rekam medik
atau catatan pengobatan di ruang Rawat.
6.Mengkaji penggunaan obat yang meliputi ketepatan
indikasi,dosis,rute,interaksi,efek samping obat dan biaya.
7.Jika ditemukan adanya masalah yang terkait penggunaan
obat,Petugas Farmasi harus segera mendiskusikan masalah tersebut
dengan dokter yang merawat pasien atau tim tenaga kesehatan
lainnya dan memberikan saran/rekomendasi.
8.Melakukan pemantauan implementasi rekomendasi.
9.Melakukan pemantauan efektivitas dan keamanan terkait
penggunaan obat.

REKONSILIASI OBAT
1.Petugas farmasi menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya.
2.Petugas farmasi mencatat data dan memverifikasi obat yang sedang
dan akan digunakan pasien yang meliputi nama
obat,dosis,frekuensi,rute,obat mulai diberikan.riwayat alergi pasien
serta efek samping obat yang perna terjadi pada lembar form
rekonsiliasi obat.
3.Petugas Farmasi membandingkan data obat yang perna,sedang dan
akan digunakan.
4.Petugas farmasi melakukan konfirmasi kepada dokter penanggung
jawab pasien jika menemukan ketidaksesuaian apakah perbedaan
tersebut disengaja atau tidak disengaja.
5.Petugas farmasi mendokumentasikan alasan
penghentian,penundaan atau pengganti.
6.Petugas farmasi memberikan tanda tangan,tanggal,dan waktu
dilakukan rekonsiliasi.
7.Petugas farmasi mengkomunikasikan kepada pasien/keluarga pasien
jika ada perubahan mengenai terapi obat.
8.Petugas farmasi meberikan informasi tentang aturan pakai obat
yang sama jika ada oeningkatan dosis atau penurunan dosis sesuai
resep terbaru.
6. Bagan Alir

Penyerahan dan pemberian


Informasi Obat

Pegkajian
resep Konseling Obat

Visite Pasien

Rekonsiliasi Obat

7. Alat dan Bahan 1.Form Rekonsiliasi Obat


2.Resep
3.Form PIO
8. Unit Terkait 1.Ruang Pelayanan Obat.
2.Poli Persalinan
3.Poli UGD

9. Dokumen 1.LPLPO
Terkait 2.Form PIO
3.Form Rekonsiliasi
10. Rekam Histori No Yang diubah Isi Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan Perubahan

You might also like