You are on page 1of 7

GASTRITIS : LAPORAN KASUS

GASTRITIS: CASE REPORT


Dinda Kemala Sakina1, Elli Yane Bangkele2, M. Sabir3, Ria Sulistiana4
1
Program Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako-Palu, Indonesia,94118
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako-Palu,
Sulawesi Tengah, Indonesia, 94118
3
Departemen Infeksi Tropis dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako-
Palu, Indonesia, 94118
4
Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, UniversitasTadulako-Palu, Indonesia, 94118
*Correspondent Author: dindakemala0407@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: Gastritis can be acute, chronic, local, or diffuse, is inflammation of the gastric
mucosa caused by Helicobacter pylori infection. Improper eating habits, psychological factors and
anxiety, age, and smoking are some of the risk factors that often cause gastritis. The risk of
gastritis is also often caused by stress. The main goal of this article is to determine the risk factors
for gastritis and discuss its treatment and prevention.
Case report: A female patient, 51 years old, complained of heartburn two days before coming to
the UPTD Adult Polyclinic at Tawaeli Community Health Center. Several times a day,
experiencing nausea and vomiting. The patient also felt weak and had a headache which started
approximately 1 day ago. The patient often eats erratically and often consumes spicy foods made
from coconut and coconut milk. Obtained during physical examination by palpation: abdominal
epigastric pain (+).
Conclusion: Gastritis is still in second place for the Ten Most Common Diseases in the Tawaeli
Community Health Center UPTD. There are several factors that cause gastritis in patients,
namely: behavioral factors and environmental factors. The dominant factor causing gastritis in
cases is behavioral factors
Keywords: Gastritis, Risk factors

ABSTRAK
Pendahuluan : Gastritis dapat bersifat akut, kronis, lokal, atau difus, adalah peradangan pada
mukosa lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kebiasaan makan yang tidak
tepat, faktor psikologis dan kecemasan, usia, dan merokok adalah beberapa faktor risiko yang
sering menyebabkan gastritis. Risiko gastritis juga sering disebabkan oleh stres. Tujuan utama
artikel ini adalah untuk menentukan faktor risiko gastritis dan membahas pengobatan dan
pencegahannya.
Laporan kasus : Seorang pasien wanita, 51 tahun, mengeluh sakit ulu hati dua hari sebelum
datang ke Poliklinik Dewasa UPTD Puskesmas Tawaeli. Beberapa kali sehari, mengalami mual
dan muntah. Pasien juga merasa lemas dan sakit kepala yang dimulai kurang lebih 1 hari yang
lalu. Pasien sering makan tidak menentu dan sering mengkonsumsi makanan pedas dan berbahan
dasar kelapa serta bersantan. Diperoleh saat pemeriksaan fisik dengan palpasi : nyeri epigastrium

Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 117


perut (+).
Kesimpulan : Gastritis masih menempati posisi kedua untuk Sepuluh Penyakit Terbanyak di
UPTD Puskesmas Tawaeli. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Gastritis pada
pasien yaitu : Faktor perilaku dan faktor lingkungan. Faktor yang dominan menyebabkan
kejadian gastritis pada kasus yaitu faktor perilaku
Kata Kunci: Gastritis, Faktor risiko

PENDAHULUAN Tawaeli.(3)
Gastritis merupakan radang mukosa Berdasarkan uraian data diatas,
lambung yang disebabkan oleh makanan, penyakit Gastritis merupakan salah satu
obat-obatan, stres, dan infeksi Helicobacter penyakit yang angka kejadiannya meningkat
pylori, dapat bersifat akut, kronis, lokal, atau tiap tahun serta penyakit Gastritis juga
difus. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di
sering menjumpai penyakit gastroenteritis. wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli.
Mulas, nyeri perut yang meningkat dengan Oleh karena itu, penulis ingin mengambil
cepat, mual, muntah, dan gejala lainnya kasus Gastritis untuk mengidentifikasi faktor
adalah beberapa gejala yang sering muncul resiko terjadinya Gastritis, penatalaksanaan
bersamaan dengan penyakit ini. Aktivitas danpencegahan Gastritis.
juga bisa terhambat oleh kondisi ini.(1)
Menurut perkiraan World Health LAPORAN KASUS
Organization (WHO), angka kematian global Pasien perempuan usia 51 tahun
akibat gastritis adalah 47.269 kasus pada mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari sebelum
tahun 2015. WHO memperkirakan bahwa periksa di poli klinik UPTD Puskesmas
gastritis terjadi 40% dari waktu di Indonesia. Tawaeli. Keluhan ini disertai mual dan
Prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 muntah sebanyak 1-2 kali dalam sehari.
penduduk menunjukkan bahwa gastritis Adanya Keluhan lain yang dirasakan pasien
cukup banyak terjadi di sejumlah wilayah yaitu badan terasa lemas dan sakit kepala
Indonesia. Dengan total 123 ribu penderita sejak 1 hari yang lalu. Menurut pasien,
gastritis, india menempati urutan ketiga keluhan ini sangat mengganggu keseharian
setelah India dan Thailand. (2) pasien. Pasien mengatakan sering merasakan
Risiko terjadinya gastritis lebih sering nyeri ulu hati sejak sekitar 1 tahun namun
dipicu oleh pola makan yang tidak tepat, tidak seberat keluhan yang di alaminya
faktor psikologis dan kecemasan, serta faktor sekarang dan keluhan ini memberat sejak
usia. Beberapa faktor risiko yang sering pasien memulai berkerja. Pasien sering
menyebabkan gastritis antara lain memiliki makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi
kebiasaan merokok, minum alkohol, kopi, makanan pedas dan bersantan. keluhan
atau keduanya, menjadi tua, dan stres. (1) seperti flu, batuk, sesak dan demam tidak ada.
Berdasarkan data profil UPTD BAB biasa, BAK lancar.
Puskesma Tawaeli tahun 2022, penyakit Pasien memiliki riwayat tekanan darah
Gastritis masuk dalam 10 penyakit Rawat tinggi. Tidak ada yang mengeluh dengan
jalan terbanyak untuk semua golongan umur keluhan yang sama di keluarga. Pada
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum

118 Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


sakit sedang, kesadaran compos mentis. meminum obat teratur sebelum makan
Tinggi badan 154 cm, berat badan 51 Kg. untuk mencegah nyeri ulu hati dan
IMT 21,55, Status gizi Normal. Tanda vital mencegah terjadinya komplikasi serta
Tekanan darah 160/80 mmHg, Nadi 89 kontrol kembali setelah 3 hari di
x/menit, Respirasi 20 x/menit, Suhu 36,6 oC. Puskesmas.
Pemeriksaan bagian kepala, mata, hidung, 7) menjelaskan potensi efek samping dan
mulut dan lidah dalam batas normal. Pada komplikasi jika gastritis ditangani
paru dan jantung dalam batas normal. Pada dengan tepat.
abdomen inspeksi didapatkan. Tampak datar,
Palpasi terdapat nyeri tekan epigastrium (+), PEMBAHASAN
Auskultasi peristaltik (+) kesan normal, Peradangan atau inflamasi pada mukosa
Perkusi Timpani (+). mukosa lambung, submukosa, atau
muskularis dikenal sebagai gastritis.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
Peradangan ini dapat mengakibatkan
fisik dapat disimpulkan pasien terdiagnosis
pembengkakan lambung dan rusaknya epitel
Gastritis, dengan itu kita akan memberikan
mukosa superfisial yang merupakan faktor
terapi berupa medikamentosa dan non
utama terjadinya gangguan saluran cerna.
medikamentosa. Medikamentosa yaitu
Peradangan di perut dapat dipicu oleh
Omeprazole 20 mg (2x1) Peroral,
pelepasan epitel. Orang-orang dari segala
Domperidone 10 mg (3x1) Peroral, diberikan
usia, dari remaja hingga orang tua, biasanya
Amlodipin 10 mg (1x1) Peroral untuk obat
terkena gastritis. (2,12)
hipertensi pada pasien. Non medikamentosa
yaitu : Gastritis akut dan kronis adalah tipe
gastritis menurut onset waktunya. Gastritis
1) menjelaskan kepada pasien tentang
akut dan kronis dapat disebabkan oleh
tanda dan gejala gastritis serta faktor
kebiasaan makan yang tidak teratur,
risiko gastritis..
penggunaan obat penghilang rasa sakit jangka
2) Menganjurkan pasien untuk membatasi
panjang (NSAID), kopi, alkohol, merokok,
kebiasaan makan makanan pedas dan
stres fisik dan mental, gangguan autoimun,
yang bersifat asam (daging olahan,
penyakit Chron, penyakit refluks empedu,
kopi, keju)
infeksi bakteri, dan penyakit lainnya. seperti
3) Menganjurkan pasien untuk gagal hati atau ginjal, infeksi parasit, dan
mengonsumsi daging tanpa lemak HIV/AIDS. (4)
karena dapat mengurangi gejala refluks
Berdasarkan gejala gastritis dapat di
bagi penderita asam lambung.
diagnosis. Menurut teori, pasien yang
4) Menganjurkan pasien untuk dapat
mengeluh sakit perut, mual, muntah, lemas,
mengganti lauk pauk seperti ikan,
perut kembung, rasa sesak di perut, kurang
sayur-sayuran seperti labu siam,
nafsu makan, kulit pucat, suhu tubuh
wortel, tomat, buah-buahan seperti
meningkat, keringat dingin, pusing, atau
buah pepaya, pisang, buah kersen dll.
bersendawa bisa jadi menderita gastritis.
5) Menganjurkan untuk konsumsi
Pendarahan gastrointestinal juga dapat terjadi.
makanan sesuai kebutuhan kalori (4)
. Sebagian besar gastritis tidak memiliki
pasien.
gejala. Mereka yang mengeluh biasanya
6) Menganjurkan kepada pasien agar

Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 119


dalam bentuk keluhan yang tidak khas. Rasa yang dapat meningkatkan risiko
nyeri seperti terbakar di perut bagian tengah terjadinya gastritis. Makanan kaya
didaerah epigastrium, yang terkadang lemak jenuh seperti santan, makanan
berlanjut hingga muntah, merupakan keluhan pedas dan asam, makanan olahan atau
umum pada penderita gastritis. instan, makanan mengandung gas atau
Kenyataannya, keluhan ini tidak sesuai bersoda, dan makanan asam atau pedas
dengan gastritis. Efektivitas pengobatan juga adalah beberapa contoh dari kategori
tidak dapat dinilai dari keluhan ini. Data yang makanan tersebut. Salah satu penyebab
diperlukan untuk menegakkan diagnosis juga gastritis adalah pola makan yang mudah
tidak dapat diperoleh melalui pemeriksaan tersinggung yang mencakup banyak
fisik.(13) makanandan minuman pedas, asam, dan
Infeksi Helicobacter pylori (Hp) pada mudah tersinggung. Pasalnya, makanan
lambung, hipersensitivitas visceral, dan faktor selain berpotensi menghasilkan banyak
psikologis hanyalah beberapa faktor utama asam, juga menghasilkan hormon yang
patofisiologi gastritis. Genetika, gaya hidup, memicu produksi asam. Jika perut
lingkungan, pola makan, dan riwayat infeksi mencerna jenis makanan yang sehat, ia
saluran cerna sebelumnya adalah faktor akan berfungsi secara normal.
tambahan yang mungkin berperan Konsumsi berbagai jenis makanan
terjadinya. (12,13,14,15) berdampak pada gastritis.(8) Kebiasaan
pasienmengkonsumsi makanan
Beberapa faktor berikut merupakan
berminyak, pedas, dan santan dapat
faktor risiko yang paling penting dalam
memperparah kondisi pasien pada kasus
perkembangan Gastritis yaitu.:
ini.
1) Faktor Genetik
Dalam beberapa kasus langka, Gastritis
 Mengkonsumsi NSAID
Atropik Autoimun adalah kondisi
Beberapa obat, termasuk NSAID,
langka di mana gastritis disebabkan
berpotensi dapat menyebabkan
oleh faktor genetik tanpa penyebab
gastritis.(8) Namun pada kasus ini
yang diketahui. studi oleh Corvalan et
pasien tidak ada mengkonsumsi obat
al., pada tahun 2012, bahwa hal itu
mungkin disebabkan oleh respon
 Merokok
autoimun. (3) Pada kasus ini tidak
Sistem pencernaan dapat mengalami
ditemukan keluarga yang memiliki
kerusakan akibat merokok. Lambung
riwayat Gastritis sehingga faktor
adalah organ paling penting dari sistem
genetik tidak berperan terhadap
pencernaan. Ulkus peptikum atau
penyakit gastritis pada pasien
gastritis dapat terjadi akibat gangguan
2) Faktor Perilaku berkelanjutan pada sistem pencernaan.
 Pola Makan Nikotin dalam rokok menyebabkan
Diet makanan, dan jumlah yang pembuluh darah di dinding lambung
dimakan secara teratur yang Makanan menyempit dan menjadi rusak saat
yang dapat mening katkan produksi merokok. Hal ini dapat mengiritasi
asam lambung termasuk jenis makanan lambung, dan menyebabkan lebih banyak

120 Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


asam yang diproduksi dari biasanya. yang lebih tinggi. Fakta bahwa seseorang
Menurunnya (sekresi) getah, yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah
berguna untuk mempertahankan dinding juga berpengetahuan rendah.(9) pada kasus
dari serangan asam lambung, juga ini Pendidikan pasien masuk Pendidikan
diperlambat oleh nikotin. Sel goblet tidak rendah sehingga masih kurangnya
lagi mampu menjalankan tugasnya secara pengetahuan tentang kesehatan dan
efektif. Luka di dinding lambung kurangnya kesadaran untuk
disebabkan oleh terlalu banyak asam memperhatikan kesehatan.
lambung dan mukosa pelindung yang Dengan demikian semua faktor risiko
disekresikan berkurang. Hasil ini yang telah dikaitkan oleh pasien, sehingga dapat
menyebabkan gastritis.(6) Pada kasus ini disimpulkan faktor pencetus terjadinya
pasien tidak merokok namun ada suami Gastritis pada pasien adalah faktor perilaku
pasien merokok sehingga pasien sebagai seperti pola makan dan jenis makanan yang
perokokpasif. di konsumsi oleh pasien dan faktor
lingkungan seperti stressdan Pendidikan.
3) Faktor Lingkungan Pengobatan diberikan kepada pasien
 Stress yang mengalami gastritis guna mengatasi
Stres adalah gangguan pada tubuh dan keluhannya. Agar tujuan perawatan terpenuhi
pikiran yang disebabkan oleh perubahan sepenuhnya, pasien memerlukan berbagai
dan tuntutan hidup, yang dipengaruhi obat. Ada enam kelas obat yang digunakan
oleh perilaku individu dan lingkungan untuk mengobati gastritis, termasuk satu jenis
tempat mereka berada. Oleh karena itu, antasida (antasida) dan dua jenis antagonis
stres dapat berperan dalam reseptor H2 (cimetidine, ranitidine). 1 jenis
perkembangan gastritis. Stres jangka kelompok sitoprotektif prostaglandin sintetik
panjang menyebabkan produksi asam (inpeps), 2 jenis psikotropika (alprazolam,
lambung meningkat. Keadaan stres, diazepam), 1 jenis penghambat pompa proton
seperti pekerjaan yang terlalu banyak, (lansoprazole), 2 jenis kelompok prokinetik
kecemasan, ketakutan, atau rasa (domperidone, ondansterone), dan 1 jenis
terdesak, akan menyebabkan produksi kelompok sitoprotektif prostaglandin
asam lambung meningkat.(6) Pada kasus sintetik. (10)

ini faktor kesehatan lingkungan yang Pencegahan dapat dilakukan


paling berperan penting adalah faktor Meningkatkan kesadaran masyarakat
stress, yaitu pasien sering memikirkan terhadap faktor-faktor seperti stres, makan
anaknya yang sering pulang larut makanan pedas atau asam, konsumsi alkohol
malam. Hal ini membuat pasien cemas dan kopi berlebihan, serta merokok yang
dan tidak ada nafsu makan. dapat menyebabkan maag, upaya dapat
 Pendidikan dilakukan untuk mencegah terulangnya
Pendidikan dan pengetahuan sangat erat kondisi tersebut. Mengkonsumsi makanan
kaitannya dengan terjadinya gastritis, tinggi serat, seperti buah dan sayuran,
dan diharapkan seseorang akan disarankan untuk memperlancar proses
memperoleh lebih banyak pengetahuan pencernaan. Makan sering dan dalam porsi
saat mereka melanjutkan pendidikan kecil, serta minum air putih untuk

Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 121


menetralkan asam lambung. Makan lebih Kesehatan Masyarakat Universitas Halu
sedikit makanan penghasil gas, makanan Oleo Tahun 2016. Diss. Haluoleo
pedas dan asam, makanan yang terlalu dingin University, vol 2.6. (2017)
atau panas,gorengan, dan cokelat. Hilangkan 6. Febriana,D., Vita, C.G.P.,Priwahyuni,
makanan yang menyebabkan gastritis dan Y., Susanti, N., Rasyid,Z. Faktor Risiko
kurangi juga stres. Angka kejadian gastritis Kejadian Gastritis Pada Pasien Di Upt
diharapkan menurun akibat upaya Puskesmas Sungai Salak Kecamatan
(11,1)
tersebut. Tempuling KabupatenIndragiri Hilir.Vol
2.1 (2022)
KESIMPULAN
Gastritis masih menempati posisi kedua 7. Siregar, I.S., Handayani, I., Yulianti.
untuk Sepuluh Penyakit Terbanyak di UPTD Faktor-faktor Risiko Terjadinya
Puskesmas Tawaeli. Terdapat beberapa faktor Penyakit Gastritis di Rumah Sakit
yang menyebabkan terjadinya Gastritis pada Umum Delia Kecamatan Selesai
pasien yaitu : Faktor perilaku dan faktor Kabupaten Langkat Jurnal Riset Hesti
lingkungan. Faktor yang dominan Medan Akper Kesdam I/BB Medan
menyebabkan kejadian gastritis pada kasus Vol. 7.2. (2022): 111-116
yaitu faktor perilaku. 8. Suwindri., Tiranda,Y., Ningrum,W.A.C.
Faktor Penyebab Kejadian Gastritis Di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia : Literature Review. Jurnal
1. Putra, P.S., Wardani, K. Gambaran Keperawatan Merdeka (Jkm), Vol 1.2.
Karakteristik Gastritis Kronis Di Poli (2021)
Penyakit Dalamrumah Sakit Haji Medan 9. Rujiantie, F., Richard, S.D.,Sulistyarini,
Pada Tahun 2020. Jurnal Kedokteran T. Pengetahuan Pasien Tentang Faktor
STM (Sains Dan Teknologi Medik). Penyebab Gastritis. Jurnal Stikes, Vol
Vol 6.1. (2023) 11.1. (2018)
2. Maidartati, Tita Puspita Ningrum, And 10. Tandi, J. Tinjauan Pola Pengobatan
Priska Fauzia. "Faktor-Faktor Yang Gastritis Pada Pasien Rawat Inap Rsud
Berhubungan Dengan Kejadian Luwuk. Pharmakon Jurnal Ilmiah
Gastritis Pada Remaja Di Bandung." Farmasi. Vol. 6.3 (2017)
Jurnal Keperawatan Galuh. Vol 3.1 11. Sepdianto, T.C., Abiddin, A.H.,Kurnia,
(2021): 21-28. T. Asuhan Keperawatan pada Pasien
3. Puskesmas Tawaeli. Profil Kesehatan Gastritis di RS Wonolangan
Puskesmas Tawaeli Tahun 2022. Probolinggo: Studi Kasus. Jurnal
4. Mulat, Tri Maya. "Tingkat Pengetahuan Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Vol
Dan Sikap Masyarakat Terhadap 11.1(2022)
Penyakit Gastritis Di Wilayah Kerja 12. Kowdley, K., et al. Netter
Puskesmas Barombong Kota Makassar." Gastroenterology. 2 nd
Edition.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Philadelphia : Elsevier;2016.
Vol 3.1 (2016): 30-37. 13. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
5. Novitasary, Ayu, And Cece Suriani Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu
Ismail. Faktor Determinan Gastritis penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta:
Klinis Pada Mahasiswa Di Fakultas InternaPublishing; 2014.

122 Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


14. Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi
Helicobacter pylori Indonesia
(KSHPI). Konsensus Penatalaksanaan
Gastritis dan Infeksi Helicobacter
pylori. Jakarta : Pengurus Besar
Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia. 2014.
15. Wang, TC., et al. Yamada’s Textbook
of Gastroenterology. 7th Edition.
United Stated Of America (USA) :
John Wiley & Sons Ltd Blackwell
Publishing Ltd;2022.

Vol. 5 | No. 2 | Juni 2023 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 123

You might also like