You are on page 1of 4

TUGAS

Kelas : B
Kelompok : 5 ETHYLENE OXIDE
Penyusun :
Ratna Yuni anggraeni_222205103
Angel Ria Aerine 222205108
Putri alviana zahra 222205114
Widya Andriana Putri 222205116
Bella Vita Herlinda Wati 222205117
Nelly'a Agustin Devy Rosyadi 222205119
Catur Septi Dela Permata 222205121
Azhari Byhaqy 222205122
Maria kartika sari 222205124
Azzahra Mheylani Hermawan 222205123

ETHYLENE OXIDE

Identifikasi zat Identifikasi zat Etilen oksida atau EtO (C₂H₄O) adalah zat berbahaya yang umum digunakan sebagai bahan baku produk
industri. Karakteristik zat kimia ini adalah berbentuk gas yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan memiliki aroma yang
cenderung manis. (jinot 2018)
Sumber & kegunaan Sumber utama kontaminasi residu EtO dan turunannya ialah karena penggunaan bahan baku impor yang difumigasi
dengan EtO. Sumber kontaminasi senyawa EtO atau 2-CE berasal dari bahan baku, diantaranya, yaitu bubuk cabai dan
jinten dari India yang di-treatment dengan EtO. (BPOM, 2022)
Ada kemungkinan bahwa sumber EtO dan metabolitnya dapat berasal dari natural occurrence (alamiah) ataupun sebagai
kontaminan hasil proses. kuantifikasi jumlah EtO dari sumber alami sehingga saat ini diperkirakan residu EtO tersebut
dapat diabaikan (negligible). (Health Canada,2016)
ETO banyak digunakan sebagai bahan sterilisasi untuk mendisinfeksi peralatan medis, peralatan ilmiah, artefak, buku, dan
barang lainnya terutama yang akan rusak jika disterilkan dengan panas. Selain itu, EtO juga digunakan sebagai bahan baku
untuk memproduksi zat kimia lainnya, termasuk eter glikol, eter poliglikol serta pengemulsi, deterjen dan pelarut (IARC,
2012).
Cara atau sumber paparan pada manusia Rute utama paparan etilen oksida pada manusia adalah melalui inhalasi dan konsumsi, yang dapat terjadi melalui paparan
di tempat kerja, konsumen, atau lingkungan.

• Tempat Kerja: Pekerja di industri sterilisasi, manufaktur plastik, farmasi, dan industri lain yang menggunakan ethylene
oxide dapat terpapar melalui udara di tempat kerja.

• Produk Konsumen: Beberapa produk konsumen seperti pembersih, produk perawatan pribadi (seperti sabun, sampo), dan
barang-barang tertentu yang menggunakan ethylene oxide sebagai bahan kimia dapat menjadi sumber paparan jika
digunakan tanpa cukup ventilasi.

• Polusi Udara: Paparan ethylene oxide juga dapat terjadi melalui udara tercemar di sekitar pabrik-pabrik atau fasilitas
industri yang menggunakan bahan kimia tersebut.

• Sterilisasi Medis: Pasien di lingkungan medis, terutama yang menjalani prosedur medis yang melibatkan penggunaan
ethylene oxide untuk sterilisasi alat medis, mungkin terpapar secara singkat.
(Washington 2018)

Dosis karsinogenik pada hewan uji Etilent oksida diberikan dalam proses mingguan 10 mg, 0,3 m dan 0,1mg/ekor, propilen oksida dalam dosis mingguan 2-
5mg, 10 mg 0,3 mg dan 0,1 mg/ekor.

Mekanisme karsinogenik Mekanisme terjadinya kanker ada tiga tahap perubahan:


« Tahap inisiasi
Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator. Inisiatro
dapat langsung merubah DNA atau melalui metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini perubahan bersifat
ireversibel.

« Tahap promotor
Karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker dan bersifat reversibel.

« Tahap perubahan menetap atau progresif


Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau promotor. Sel kanker menghasilkan faktor
angiogenesis yaitu faktor pertumbuhan vaskuler untuk nutrisi sel kanker.
(RSUD 2018)

Toksikokinetik Absorpsi Meskipun kelarutan etilen oksida dalam air yang tinggi menunjukkan bahwa ia dapat diekstraksi dari udara melalui curah
hujan, penguapannya yang cepat dari air (waktu paruh 1 jam) membantah bahwa proses ini merupakan faktor penting
dalam nasib lingkungannya. Di atmosfer, etilen oksida bereaksi dengan radikal hidroksil yang menghasilkan waktu paruh
2–5 bulan. Di air tawar, etilen oksida dihidrolisis menjadi etilen glikol (waktu paruh ∼1 minggu) . Dalam air garam, ia
dihidrolisis menjadi etilen glikol dan etilen klorohidrin (waktu paruh ∼2 minggu). Dalam media air yang tidak
teraklimatisasi, etilen oksida juga mengalami biodegradasi dengan perkiraan waktu paruh 1–6 bulan (aerobik) dan 4–24
bulan (anaerobik). Namun, dengan adanya lumpur aktif , etilen oksida mudah terurai secara hayati. Karena volatilitasnya
yang tinggi dan kelarutannya dalam air, etilen oksida diperkirakan tidak akan bertahan di tanah atau sedimen. Log yang
rendah (−0,30) untuk etilen oksida menunjukkan potensi bioakumulasi yang kecil . (RJ Parod, 2014)
Etilen oksida yang dihirup atau ditelan mudah diserap melalui paru-paru dan saluran system pencernaan.
• Setelah penyerapan, etilen oksida dan metabolitnya dengan cepat didistribusikan melalui darah ke berbagai macam
aliran darah.
• Sebagai epoksida reaktif, etilen oksida membentuk hasil tambahan hidroksietil dengan protein (termasuk hemoglobin)
dan asam deoksiribonukleat (DNA).

Distribusi Etilen oksida yang diserap dengan cepat didistribusikan ke seluruh tubuh. Pada tikus yang terpajan etilen oksida berlabel
radiolabel, distribusinya terjadi secara langsung, dengan konsentrasi etilen oksida atau metabolitnya tertinggi di paru-paru,
hati, dan ginjal . Setelah 4 jam, kadar di hati dan ginjal mengalami penurunan dan sebanding dengan yang terdeteksi di
paru-paru, testis , limpa, dan otak.
(Scheick DKK 2016)

Metabolisme Metabolit EtO dengan cepat dieksresikan dari tubuh, terutama melalui urin. Pada studi yang dilakukan terhadap mencit
dengan memberikan paparan etilen oksida radiolabel selama 60-75 menit, 78% senyawa tersebut dieksresikan melalui urin
dalam waktu 48 jam. Metabolit yang dieksresikan diantaranya etilen glikol, asam 2-hidroksietilmerkapturat, dan asam
tiodiasetat. (ATSDR, 2022). Pada studi toksikokinetika 2-CE menggunakan tikus yang dilakukan oleh Grunow dan
senyawa ini masih ditemukan pada jaringan tubuh setelah empat hari dengan 0,4% dosis berada di hati dan 3% dosis
terdistribusi pada seluruh tubuh. 79% dosis kloroetanol telah dieksresikan dari tubuh melalui urin.
(Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan 2022)

(Hendra. 2017)
Ekskresi EtO yang terhirup ataupun tertelan dengan mudah diabsorbsi melalui paru-paru dan saluran pencernaan. EtO mudah larut
dalam darah sehingga akan cepat terdistribusi ke seluruh tubuh. Hasil penelitian pada mencit yang diinjeksikan EtO secara
intravena setelah dua menit menunjukkan bahwa kadar EtO pada hati, ginjal dan pankreas lebih tinggi 3-4 kali lipat
dibandingkan pada darah.Metabolit EtO dengan cepat dieksresikan dari tubuh, terutama melalui urin.
(Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan 2022)

Daftar Pustaka

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2022). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 229 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida (Ethylene Oxide), 2,6-Diisopropilnaftalena (2,6 Diisopropylnaphthalene), dan 9,10-
Antrakinon (9,10-Anthraquinone).

Buku Catatan Efek Kesehatan untuk Polutan Udara Berbahaya: Etilen Oksida. Washington, DC: Badan Perlindungan Lingkungan AS, 2018.

Health Canada. 2016. Screening assessment ethene (ethylene).

Hendra, T.P. 2017. Toksikologi Okupasional.

International Agency for Research on Cancer.(2012). A Review of Human Carcinogens Part F: Chemical Agents and Related Occupations. IARC
Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans Volume 100, 379-400. Lyon: World HealthOrganization.

Jinot, et al. (2018). Carcinogenicity Of Ethylene Oxide: Key Findings And Scientific Issues. Toxicology Mechanisms And Methods. 28(5), pp. 386–396.

Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan.2022.Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida (Ethylene Oxide), 2,6-
Diisopropilnaftalena (2,6 Diisopropylnaphthalene), Dan 9,10-Antrakinon(9,10-Anthraquinone.Jakarta.

RJ Parod , Toksikologi (Edisi Ketiga), 2014

Rumah Sakit Umum Daerah (2018). Mekanisme Terjadinya Kanker. diupload 30 Januari 2018, Singaraja Bali

Scheick C., Spiteller G., Dan Dasenbrock C. 2016. Asam tiodiasetat – metabolit Etilen oksida. Z Naturforsch C. ; 52 :70–76.

You might also like