You are on page 1of 20

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMKS Kesehatan Ambon


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Durasi : 6 JP @ 45 Menit

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Asisten Keperawatan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Asisten
Keperawatan.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menerapkan pemeriksaan anatomi 3.1.1 Mengetahui tentang anatomi fisiologi
fisiologi sistem otot dan tulang sistem otot dan tulang.
3.1.2 Mengetahui proses pembentukan otot dan
tulang.
4.1. Melakukan pemeriksaan anatomi 3.1.3 Mengetahui bagian-bagian dan lapisan otot
fisiologi sistem otot dan tulang dan tulang.
3.1.4 Mengetahui jenis-jenis otot dan tulang.
3.1.5 Mengetahui fungsi dari otot dan tulang.
3.1.6 Mengetahui perkembangan otot dan
tulang.
4.1.1 Melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
sistem otot dan tulang menggunakan sinar
X, CT Scan, MRI, Angiografi, DSA,
Mielografi, Arthografi dan Arthorosentesis.

C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot dan tulang,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot dan tulang,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Anatomi
dapat diamati dengan  Sistem otot dan Tulang
indera atau alat  Sel sel

 Sistem muskuler
 Otot otot
 Tubuh manusia
Materi Konseptual Anatomi, fisiologi, sistem otot dan tulang
Gabungan antar fakta-
fakta yang saling
berhubungan
Materi Prinsip  Susunan sistem otot dan tulang
Generalisasi hubungan  Fungsi sistem otot dan tulang
antar konsep-konsep yang  Jenis sistem otot dan tulang serta ciri-cirinya
saling terkait  Kelainan sistem otot dan tulang sesuai ciri-cirinya
 Penyakit sistem otot dan tulang sesuai ciri-cirinya
Materi Prosedural  Melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot dan
Sederetan langkah yang tulang menggunakan sinar X, CT Scan, MRI, Angiografi, DSA,
sistematis dalam Mielografi, Arthografi dan Arthorosentesis.
menerapkan prinsip

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Anatomi, fisiologi,
sistem otot dan
tulang
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem otot dan
tulang
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem otot dan
Inti Identifikasi masal tulang
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem otot
dan tulang
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem otot
Pengumpulan dan tulang
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem otot
dan tulang
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem otot
dan tulang
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem otot
dan tulang
Menarik
kesimpulan  Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Anatomi,
fisiologi, sistem otot
dan tulang
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem otot dan
tulang
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Ambon,… Juli 2019

Mengetahui
Kepala SMKS Kesehatan Ambon Guru Mata Pelajaran

Adolfina Bumbungan, S.Pd., M.Kes Eyztantika Patadungan, S.Ked


Nip. 195704241981112001

Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
Lampiran
Materi Pembelajaran
Anatomi, Fisiologi, Sistem Otot dan Tulang

A. ANATOMI SISTEM OTOT


1. SISTEM OTOT
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari
600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada
tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit.

Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian organ internal tubuh.

Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan


mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya
gravitasi.Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh normal.

Jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm dari sel germinal embrio dalam proses yang
dikenal sebagai myogenesis . Ada tiga jenis otot , tulang atau bertingkat , jantung , dan
halus . Aksi otot dapat diklasifikasikan sebagai baik sukarela atau paksa . Jantung dan
halus otot kontrak tanpa pikiran sadar dan disebut paksa , sedangkan otot rangka kontrak
atas perintah . Otot rangka pada gilirannya dapat dibagi menjadi serat berkedut cepat dan
lambat.

a) Ciri-ciri sistem muskuler/otot


Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi.
Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika
otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
 Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
melibatkan pemendekan otot.
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls,Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot
saat rileks.
 Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
meregang.

2. PEMBENTUKAN OTOT
Semua otot berasal dari mesoderm paraksial . Mesoderm paraksial dibagi sepanjang
panjangnya embrio ke dalam somit , sesuai dengan segmentasi tubuh ( paling jelas terlihat
dalam kolom vertebral .

Setiap somite memiliki 3 divisi , sclerotome (yang bentuk tulang belakang ) , dermatom
( yang membentuk kulit ) , dan myotome ( yang membentuk otot ) .

Myotome ini dibagi menjadi dua bagian, epimere dan hypomere , yang membentuk otot
epaxial dan hypaxial , masing-masing.

Otot epaxial di manusia hanya spinae erector dan otot intervertebralis kecil , dan dipersarafi
oleh rami dorsal saraf tulang belakang . Semua otot-otot lain , termasuk otot-otot tungkai ,
otot adalah hypaxial , terbentuk dari hypomere , dan inervated oleh rami ventral saraf
tulang belakang.

3. BAGIAN DAN LAPISAN OTOT


1. Otot-otot punggung
a. Spina erektor terdiri dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum dan bagian
perbatasan dari tulang inominate dan melekat ke belakang kolumna vertebra atas,
dengan serat yang selanjutnya timbul dari vertebra dan sampai ke tulang oksipital dari
tengkorak. Otot tersebut mempertahankan posisi tegak tubuh dan memudahkan tubuh
untuk mencapai posisinya kembali ketika dalam keadaan fleksi.
b. Lastimus dorsi adalah otot datar yang meluas pada belakang punggung. Aksi utama
dari otot tersebut adalah menarik lengan ke bawah terhadap posisi bertahan, gerakan
rotasi lengan ke arah dalam, dan menarik tubuh menjauhi lengan pada saat mendaki.
Pada pernapasan yang kuat menekan bagian posterior dari abdomen.

2. Otot-otot tungkai
Gluteus maksimus, gluteus medius, dan gluteus minimus adalah otot-otot dari bokong.
Otot-otot tersebut semua timbul dari permukaan sebelah luar ilium, sebagian gluteus
maksimus timbul dari sebelah belakang sacrum. Aksi utama otot-otot tersebut adalah
mempertahankan posisi gerak tubuh, memperpanjang persendian panggul pada saat
berlari, mendaki, dan saat menaiki tangga, dalam mengangkat tubuh dari posisi duduk atau
membungkuk, gerakan abduksi dan rotasi lateral dari paha.

3. Otot Leher

Otot bagian leher dibagi menjadi tiga bagian :


a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke tulang
selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan melebarkan
mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk menarik kulit
leher ke atas.
b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral proc.mastoidebus
ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya memiringkan
kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah
menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher.
Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot muskulus
platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama bekerja maka reaksinya adalah wajah
akan menengadah.
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Fungsinya
adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.

Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan
kepala.

4. Otot Bahu

Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan
scapula.
 Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot
ini adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
 Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depan scapula,
menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan memutar
humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
 Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas
menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
 Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
bawah scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
 Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
 Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.

4. JENIS OTOT
 Otot rangka
Merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
 Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
 Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
 Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka


 Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut
berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
 Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak
nukleus ditepinya.
 Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-
macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan
myofibril.
 Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
 yang kasar terdiri dari protein myosin
 yang halus terdiri dari protein aktin/actin.

 Otot Polos
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti
pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
 Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah)
sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
 Kontraksinya kuat dan lamban.
1. Struktur Mikroskopis Otot Polos
Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.
2. Jenis otot polos
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
 Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar,
pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang
memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor
pili rambut.
 Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding
organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu
berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau
miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari
aktivitas listrik spontan.
 Otot Jantung
 Merupakan otot lurik
 Disebut juga otot seran lintang involunter
 Otot ini hanya terdapat pada jantung
 Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai
masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

Struktur Mikroskopis Otot Jantung


 Mirip dengan otot skelet

B. FISIOLOGI SISTEM OTOT

1. SISTEM OTOT (MUSKULUS / MUSCLE)


Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka,
sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.

Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan
tulang. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.

Otot membentuk 40-50% berat badan; kira-kira1/3-nya merupakan protein tubuh dan ½-
nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang
kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.

Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain. Hal ini
disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat
berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh
lain. Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada
sel otot. Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin.
Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot.

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :


a) Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak. Fungsi fascia
yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot, memungkinkan struktur
bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf.
b) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung.
c) Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan
besrifat liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai
berikut.
1) Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2) Inersio. Merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.

Kerja Otot
• Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
• Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
• Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
• Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
• Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
• Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

a. FUNGSI OTOT
Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya
gravitasi.
Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh normal.
Kontraksi otot polos disebabkan oleh empat faktor:
 Neksus
 Tarikan mekanik yang bersifat lokal
 Pengaruh hormonal mis. Oksitosin
 Inervasi saraf otonom
Kontraksi ritmis pada peristaltik dapat mendorong makanan ke arah belakang. Kontraksi
otot polos yang tidak terkoordinasi dan tersendiri membangkitkan gejala kejang (Spasmus).
Secara embriologik otot polos berkembang dari mesenkhim atau mesoderm, kecuali
pada iris (mata) dan kelenjar keringat berasal dariektoderm. Perkembangan dimulai dari
mioblas yang selanjutnya membelah secara mitosis yang menghasilkan otot polos.

b. PERKEMBANGAN OTOT
Dalam perkembangannya , myoblasts ( sel progenitor otot ) baik tetap berada di somite
untuk membentuk otot-otot yang berhubungan dengan tulang punggung atau bermigrasi
keluar ke dalam tubuh untuk membentuk semua otot-otot lain .
Migrasi myoblast didahului oleh pembentukan kerangka jaringan ikat , biasanya terbentuk
dari mesoderm somatik lateralis piring . Myoblasts mengikuti sinyal kimia ke lokasi yang
tepat , di mana mereka melebur menjadi sel otot rangka memanjang .

Sebuah serat otot rangka dikelilingi oleh membran plasma disebut sarcolemma , yang
berisi sarcoplasm , sitoplasma sel otot . Sebuah serat otot terdiri dari banyak fibril , yang
memberikan sel penampilan lurik nya .

Referensi
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2003.
http://images.google.co.id/imgres= (10 Februari 2008)
http://images.google.co.id/imgres?Imgurl (10 Februari 2008)
http://www.web-books.com/elibrary/medicine/Physiology/skeletal/divisions
(10 Februari 2008)
l'Ergomotricité - Le corps, le travail et la santé - Michel Gendrier - Collection Grenoble Sciences
”Muskuloskeletal System”. 2006. http://www.ilo/encyclopaedia/?print&nd=857400009&nh=0
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2003.
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Lewis, Heitkemper & Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing. Mosby. Philadelphia.
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

No
Kompetensi Bentu
IPK Materi Indikator Soal Soa
Dasar k Soal
l
3.2. Menerapkan 3.1.1 Mengetahui Anatomi, fisiologi,  Siswa diminta Uraian 1
pemeriksaa tentang sistem otot dan mengetahui s.d
n anatomi anatomi tulang: tentang anatomi 6
fisiologi fisiologi sistem  Susunan sistem fisiologi sistem
sistem otot otot dan tulang. otot dan tulang otot dan tulang.
dan tulang 3.1.2 Mengetahui  Fungsi sistem otot  Siswa diminta
proses dan tulang mengetahui
pembentukan  Jenis sistem otot proses
otot dan tulang. dan tulang serta pembentukan
3.1.3 Mengetahui ciri-cirinya otot dan tulang.
bagian-bagian  Kelainan sistem  Siswa diminta
dan lapisan otot dan tulang mengetahui
otot dan tulang. sesuai ciri-cirinya bagian-bagian
3.1.4 Mengetahui  Penyakit sistem dan lapisan otot
jenis-jenis otot otot dan tulang dan tulang.
dan tulang. sesuai ciri-cirinya  Siswa diminta
3.1.5 Mengetahui mengetahui
fungsi dari otot jenis-jenis otot
dan tulang. dan tulang.
3.1.6 Mengetahui  Siswa diminta
perkembangan mengetahui
otot dan tulang. fungsi dari otot
dan tulang.
 Siswa diminta
mengetahui
perkembangan
otot dan tulang.

Instrumen Soal Pengetahuan :


N Level
Soal Kunci Jawaban Skor
o Kognitif
1 Sebutkan 5 fungsi Sebagai alat gerak pasif Pehamaman
tulang yang kamu - Tempat melekatnya otot-otot ( C2 )
ketahui! - Member kekuatan dan menunjang tegaknya
tubuh
- Member bentuk tubuh
- Melindungi organ tubuh yang lemah (proteksi)
- Tempat pembentukan sel-sel darah
(hemopesis)
- Tempat penyimpanan mineral, yaitu kalsium
dan fosfor
2 Jelaskan 3 bagian - Ligamen : merupakan jaringan yang Pemahaman
yang mendukung menghubungkan antara kedua tulang pada ( C2 )
persendian ! persendian.
- Cairan sinovial : cairan yang melumasi sendi
agar tidak mudah terjadi kaku sndi atau
pengapuran
- Kartilago : tulang rawan yang terletak di
ujung tulang pada persendian
3 Sebutkan dan - Tetanus adalah keadaan otot yang kejang Pengetahua
jelaskan 3 gangguan karena terus-menerusmenerima rangsang. n ( C1 )
pada otot ! Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium
tetani,bakteri yang menghasilkan zat serupa
asetilkolin sehingga otot terusterangsang
untuk berkontraksi.
- Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat
kecil sehingga tidak mampu Berkontraksi
- Hernia disebabkan selaput peritonial yang
membatasi rongga perut melemah sehingga
tidak mampu menyangga usus. Akibatnya,
usus turun dan terkadang mencapai testis
atau sampai ke daerah lipat paha.

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

Kompetensi Bentuk No
IPK Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
4.1. Melakukan 4.1.1 Melakukan Anatomi, fisiologi,  Siswa diminta Tes
pemeriksaan pemeriksaan sistem otot dan Melakukan Praktek
anatomi anatomi tulang: pemeriksaan
fisiologi fisiologi sistem  Susunan sistem anatomi fisiologi
sistem otot otot dan tulang otot dan tulang sistem otot dan
dan tulang menggunakan  Fungsi sistem otot tulang
sinar X, CT dan tulang menggunakan
Scan, MRI,  Jenis sistem otot sinar X, CT
Angiografi, dan tulang serta Scan, MRI,
DSA, ciri-cirinya Angiografi, DSA,
Mielografi,  Kelainan sistem Mielografi,
Arthografi dan otot dan tulang Arthografi dan
Arthorosentesi sesuai ciri-cirinya Arthorosentesis
s.  Penyakit sistem
otot dan tulang
sesuai ciri-cirinya

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan menerapkan Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi
91 - 100
pemeriksaan anatomi fisiologi fisiologi sistem otot dan tulang tinggi
sistem otot dan tulang Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi 80 - 90
fisiologi sistem otot dan tulang cukup
Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi
70 - 79
fisiologi sistem otot dan tulang kurang
b. Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
91 - 100
pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot dan tulang tinggi
sistem otot dan tulang Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
80 - 90
sistem otot dan tulang cukup
Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
70 - 79
sistem otot dan tulang kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%


NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Ambon,… Juli 2019

Mengetahui
Kepala SMKS Kesehatan Ambon Guru Mata Pelajaran

Adolfina Bumbungan, S.Pd., M.Kes Eyztantika Patadungan, S.Ked


Nip. 195704241981112001

You might also like