Professional Documents
Culture Documents
Al Quran
Al Quran
MODUL PERKULIAHAN
U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Al-QUR’AN
Dosen : Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.
Abstrak Sub-CPMK
Al-Qur’an
03
Tim MKCU Pendidikan Agama Islam
Fasilkom Sistem Informatika
Latar Belakang
Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur'an
merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan
bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui
perantara Malaikat Jibril. Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW,
sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur'an merupakan salah satu
kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai
sekarang masih terjaga keasliannya. Al-Qur'an dalam pengumpulannya mempunyai dua
tahap yaitu tahap petama pengumpulan Al-qur'an dalam arti menghafal Al-Qur'an pada
masa Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur'an, hal ini dinamakan penghafalan
dan pembukuan Al-Qur'an.
Dan Al-Qur'an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai hubungan
yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya mukjizat, akidah,
ibadah, mu'amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar sains. Untuk itulah materi
ini: sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat Islam tidak tahu
apa itu Al- Qur'an tersebut. Hal inilah penulis berkeinginan membahas tentang Al-quran.
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada manusia untuk dibaca dan diamalkan. Ia
telah terbukti menjadi pelita agung dalam memimpin manusia mengurangi perjalanan
hidupnya. Tanpa membaca manusia tidak akan mengerti akan isinya dan tanpa
mengamalkannya manusia tidak akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan
petunjuk Allah dalam Al-Qur’an.
Di era globalisasi ini, banyak sekali pergeseran nilai dalam kehidupan
masyarakat dikarenakan para generasi kita masih banyak yang belum mampu untuk
membaca Al-Qur’an secara baik apalagi memahaminya. Oleh karena itu, sebagai orang
tua harus mengusahakan sedini mungkin untuk mendidik dan membiasakan membaca Al-
Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an atau mendengarkan bacaan AlQur’an dengan
mengambil hikmah serta meresapi isinya niscaya akan mendapat petunjuk dari Allah swt,
serta menenangkan hati. Itulah yang dinamakan rahmat dari Allah SWT. (Muhammad
Thalib, 2005:11)
Pengertian Al-Qur’an
َف ِإَذ ا َقَر ۡأ َٰن ُه َف ٱَّتِبۡع١٧ ِإَّن َع َلۡي َن ا َج ۡم َع ۥُه َو ُق ۡر َء اَن ۥُه١٦ اَل ُتَح ِّر ۡك ِبِهۦ ِلَس اَنَك ِلَتۡع َج َل ِبِهٓۦ
١٨ ُقۡر َء اَن ۥُه
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-
cepat (menguasai)nya. 17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya
(di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. 18. Apabila Kami telah selesai
membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Kemudian dipakai kata "Al-Qur'an" untuk Al-Qur'an yang dikenal sekarang ini. Kata
"Al-Qur'an digunakan dalam arti sebagai nama kitab suci yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Bila dilafazkan dengan menggunakan alif-lam berarti keseluruhan yang
dimaksud dengan Qur'an, sebagimana firman Allah dalam QS. al-Isra’(17):9:
ِإَّن َٰه َذ ا ٱۡل ُقۡر َء اَن َيۡه ِد ي ِلَّلِتي ِهَي َأۡق َو ُم َو ُيَبِّش ُر ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن ٱَّل ِذ يَن َيۡع َم ُل وَن ٱلَّٰص ِلَٰح ِت َأَّن َلُهۡم
٩ َأۡج ٗر ا َك ِبيٗر ا
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh
bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”
e. Menurut Bakri Syaikh Muhammad, Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan
kepada penutup para Nabi dan Rasul melalui perantaraan Al-Amin, Malaikat Jibril
AS, yang termaktub dalam mushaf-mushaf yang disimpan (dihapal) dalam dada,
yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir dan membacanya dianggap
ibadah, yang dimulai dengan surah al-Faatihah dan ditutup dengan surah an-
Naas."
f. Menurut Safi Hasan Abu Talib, sebagaimana dikutip oleh Romli SA, Al-Qur'an
adalah wahyu yang diturunkan dalam bahasa Arab dan maknanya dari Allah SWT,
melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, ia merupakan
dasar dan sumber utama bagi syariat." (Mardani, 2019:77)
٢ ِإَّنٓا َأنَز ۡل َٰن ُه ُقۡر َٰء ًنا َع َر ِبّٗي ا َّلَع َّلُك ۡم َتۡع ِقُلوَن
Kharakteristik Al-Qur’an
Dari beberapa definisi Al-Qur'an di atas, jelaslah bahwa Al-Qur'an mempunyai ciri
ciri khas dan keistimewaan sebagai berikut:
1. Lafadz dan maknanya datang dari Allah dan disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan jalan wahyu. Nabi tidak boleh
mengubah baik kalimat maupun pengertian nya selain dari menyampaikan
2. Bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan lafadz dan gaya bahasa Arab (QS. Az-
Zukhruf/43: 3).
٣ ِإَّنا َج َع ۡل َٰن ُه ُقۡر َٰء ًنا َع َر ِبّٗي ا َّلَع َّلُك ۡم َتۡع ِقُلوَن
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu
memahami(nya).”
3. Bahwa Al-Qur'an disampaikan diterima dengan jalur tawattur yang
menimbulkan keyakinan dan kepastian tentang kebenarannya. Adapun yang
dihafal dalam hati, dibukukan dalam mushaf dan disebarkan ke seluruh negeri
Islam bertubi-tubi, tanpa berbeda dan diragukan di dalamnya, baik ayat
maupun susunannya. (QS. Al-Hijr/15:9)
۞َو َم ا َك اَن ِلَبَش ٍر َأن ُيَك ِّلَم ُه ٱُهَّلل ِإاَّل َو ۡح ًي ا َأۡو ِم ن َو َر ٓإِي ِحَج اٍب َأۡو ُيۡر ِس َل
٥١ مَٞر ُس واٗل َفُيوِح َي ِبِإۡذ ِنِهۦ َم ا َيَش ٓاُۚء ِإَّن ۥُه َع ِلٌّي َح ِكي
51. Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata
dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau
dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya
dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi
lagi Maha Bijaksana.
Renungan Al-Qur’an
Kalau saja Allah tidak menguatkan Musa Alahisalam, niscaya beliau tidak
sanggup mendengar Kalam Allah; sebagaimana gunung tidak sanggup
menahan munculnya cahaya Allah hingga hancur. Pembaca AlI-Qur'an
seyogyanya mengagungkan Allah di dalam hatinya di waktu membacanya,
seakan-akan Allah berbicara kepadanya dengan kalam itu.
“Wahai Jibril, tunjukkan kepadaku siapa penduduk bumi yang paling rajin
ibadahnya,” kata Nabi Yunus kepada Malaikat Jibril.
Lantas, Yunus dibawa kepada seorang laki-laki yang kedua tangan dan
kakinya buntung dimakan penyakit kusta. Laki-laki itu berucap, "Ya Allah Engkau
memberiku nikmat dua tangan dan dua kaki menurut kehendak-Mu. dan Engkau
mencabut nikmat itu dariku menurut kehendak-Mu, dan Engkau masih memberiku
harapan kepada-Mu."
Jibril berkata, "Sebelum mengalami ujian seperti itu, dia adalah sosok yang
rajin puasa dan shalat seperti yang engkau maksud. Saya juga telah diperintahkan
untuk menghilangkan penglihatannya."
Lantas, Jibril pun menunjuk ke arah kedua mata orang itu, lalu kedua matanya
pun meleleh.
Lalu, orang itu berkata, "Ya Allah, Engkau memberiku nikmat dua mata
"Mari, silakan engkau berdoa kepada Allah dan kami juga akan berdoa
kepada-Nya bersamamu, maka Allah akan mengembalikan kedua tanganmu, kedua
kakimu dan kedua matamu seperti semula, sehingga engkau bisa kembali beribadah
seperti dulu lagi," kata Jibril kepada orang tersebut.
"Jika memang Allah mencintaiku dengan cara seperti ini, maka cinta-Nya lebih
saya sukai dari semua itu," jawab orang tersebut.
"Wahai Jibril, saya tidak pernah melihat satu orang pun yang lebih tinggi
tingkatan ibadahnya dari orang ini," kata Nabi Yunus kepada Malaikat Jibril.
"Wahai Yunus, ini adalah jalan terbaik menuju kepada Allah, tidak ada yang
13 Pendidikan
2021 Agama Islam
lebih baik darinya," kata Jibril kepada Yunus. (Ibnu Ibnul Jauzi terj, 2017)
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Amir Syarifuddin, 2008, Ushul Fiqh, Edisi 3, Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group
Ibnu Ibnul Jauzi, 2017, 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar
Group
Mohammad Daud Ali, 2018, Pendidikan Agama Islam, Depok: Rajawali Pers
Muhammad Thalib, 2005, Fungsi dan Fadhilah Membaca Al-Qur’an, Surakarta : Kaffah
Media