You are on page 1of 7

Volume 5 Number 1 (2023) E-ISSN: 2656-4491

January-April 2023 P-ISSN: 2656-4548


Page: x-x DOI:

PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM

Muhammad Umbar Miftahuddin1,


insuri; ponorogo
123

muhammadumbarmiftahuddin@gmail.com 1, 2,
0877757036601, 2

Submitted: 11/01/2023 Revised: Accepted: Published:

Abstract Penulisan penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang


pentingnya metodologi penelitian dalam Pendidikan Islam guna untuk
mengembangkan metode Pendidikan Islam di era modern saat ini. Metodologi
penelitian selaku ilmu untuk mengkaji penelitian mestinya dapat dimengerti oleh
para ilmuwan muslim. seluruh ditujukan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
dalam pemikiran keislaman. Penelitian ini menggunakan library research metode
literatur review yang bersifat deskriptif-analisis. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data atau informasi dari al-Qur’an, al-Hadits dan pendapat para
ulama dan pakar pendidikan Islam sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana
seharusnya dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum kriteria penelitian
pendidikan Islam yang baik pada dasarnya sama dengan penelitian pendidikan
lainnya. Namun, penelitian yang baik akan memiliki nilai yang baik jika kriterianya
dilakukan sesuai prosedur. Hasil yang kurang pada satu atau lebih faktor kriteria
akan dapat membuat penelitian menjadi tidak valid.
Keywords Penelitian, pendidikan islam

© 2023 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms
and conditions of the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License (CC BY NC) license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan

lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam konteks lingkungan yang berubah-

ubah (Mubarok, Aminah, Sukamto, Suherman, & Berlian, 2021). Pendidikan sebagai suatu sistem

tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga berorientasi pada proses agar memperoleh hasil

yang optimal (Kirom, 2017). Dalam prespektif islam, pendidikan dipahami sebagai sebuah proses

transformasi dan internalisasi nilai-nilai ajaran islam terhadap peserta didik, melalui proses

pengembangan fitrah agar memperoleh keseimbangan hidup dalam semua aspeknya (Umar, 2022).

Penelitian termasuk bagian penting dari suatu pengetahuan guna memainkan peran penting

dalam pembangunan ilmu pengetahuan. Menurut Bungin menguraikan, bahwa penelitian

menempatkan posisi yang paling urgen di dalam ilmu pengetahuan, artinya untuk

Published by Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo; Indonesia


Accredited Sinta 3
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme

mengembangkan dan melindunginya dari kepunahan. Dalam hal ini, fungsi penelitian mempunyai

kemampuan untuk meng-upgrade ilmu pengetahuan sehingga tetap up-to-date, canggih, aplicated,

dan aksiologis bagi masyarakat (Mohamad Maulidin Alif Utama, Dkk, 2023).

Fenomena perkembangan pengetahun dari sebuah pemikiran akan terus berkembang. Ilmu

pengetahuan terus berkembang, sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Selama

manusia itu masih hidup dan berkembang di muka bumi ini, maka banyak ragam fenomena baru

yang akan terjadi. Untuk memahami berbagai fenomena baru memang sangat diperlukan ilmu

pengetahuan baru yang dilahirkan melalui penelitian dengan menggunakan metodologi yang tepat

ada. Perkembangan riset sangat urgen dalam proses kehidupan akademis juga yang dalam hal ini

yakni di perguruan tinggi.

METODE

Metode yang peneliti gunakan pada artikel ini adalah penelitian Studi Pustaka yaitu metode

dengan pengumpulan data dengan cara memahami dna mempelajari teori-teori dari berbagai

literature yang berhubungan dengan tema yang ingin diteliti. (Adlini et al., 2022)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan Islam

Metode penelitian pendidikan islam terdapat dua suku kata yaitu metode penelitian dan

pendidikan islam. Sebelum jauh membahas hal tersebut terlebih dahulu paham akan pengertian

dari keduanya.

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang ditempuh oleh peneliti untuk mendapatkan

data atau informasi dari al-Qur’an, al-Hadits dan pendapat para ulama dan pakar pendidikan

Islam sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya dengan tujuan dan kegunaan

tertentu(Cibro, n.d., p. 233).

Menurut konferensi pertama tentang pendidikan islam menjelaskan bahwa pendidikan

islam merupakan makna yang terkandung dalam kata ta’lim, tarbiyah dan ta’dib. Dari ketiga

konsep tersebut dapat diartikah bahwa pendidikan agama islam adalah sebuah proses

penciptaan lingkungan bagi peserta didik yang kondusif yang mana hal tersebut membuat

peserta didik dapat mengembangkan diri-fisik dan pshikis (Masganti S, 2016).

Menurut Naquib Al-Attas pendidikan islam adalah ta’dib yang berarti proses

pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur

secara hirarkis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat tingkatan mereka dan tentang

2
Muhammad Umbar Miftahuddin

tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kapasitas

dan potensi jasmaniah maupun ruhaniah seseorang (Masganti S, 2016).

Menurut Prof. Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany menjelaskan bahwa

pendidikan islam adalah proses sesuatu melalui pengajaran terhadap individu untuk mengubah

tingkah laku pada kehidupan pribadi, masyarakat dana alam sekitar (Rahmat Hidayat, 2016).

Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa metode penelitian pendidikan islam adalah

cara atau pola ilmiah yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan data serta menggali nilai-

nilai pendidikan islam melalui al-qur’ah, hadist serta melalui tingkah laku individu.

2. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Islam

Menurut Masganti Sitorus dalam bukunya metodologi penelitian pendidikan islam

mengemukakan ruang lingkup penelitian pendidikan islam sebagai berikut: pertama,

pendidikan islam merupakan maple yang diberikan kepada lembaga-lembaga pendidikan

umum mulai tingkat dasar sampai perguruan tunggi. Kedua, pendidikan islam sebagai lembaga

pendidikan formal, non formal dan informal. Ketiga, pendidikan islam sebagai system.

Keempat, pendidikan islam dalam konsep dan sejarah. Konsep mencangkup penelitian tentang

konsep-konsep pendidikan yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist, sedangkan kajian

sejarah mencangkup penelitian tentang sejarah pemikiran dan sejarah kelembagaan (Masganti

s, 2016).

Menurut Neliwati, dan Andika Novriadi Cibro ruang lingkup penelitian pendidikan

islam meliputi:

a. Pendidikan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik

pribadi peserta didik, Komponen-komponen Proses Pendidikan, Interaksi Pendidikan,

Tujuan Pendidikan, Lingkungan Pendidikan, dan Pergaulan Pendidikan.

b. Pengembangan segi-segi kepribadian, Pengembangan kemampuan kemasyarakatan,

Pengembangan kemampuan melanjutkan studi, Pengembangan kecakapan dan kesiapan

untuk bekerja.

c. Tujuan-tujuan pendidikan yang menyangkut kepentingan peserta didik sendiri,

kepentingan masyarakat dan tuntutan lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya (peserta

didik, masyarakat dan pekerjaan).

3
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme

d. Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat, Lingkungan fisik,

Lingkungan sosial budaya, Lingkungan intelektual, dan Lingkungan keagamaan. Kelima,

mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep termasuk sejarah perkembangannya.

3. Jenis-jenis penelitian pendidikan Islam

Model dan jenis penelitian pendidikan islam secara umum tidak jauh beda dengan

model dan jenis penelitian dalam penelitian pendidikan lainya. Perbadaanya hanya terletak

pada objek dan sumber kajianya. Jenis penelitian dapat dikelompokan menurut Bidang, tujuan,

pendekatan, tingkat esplanasi, analisis dan jenis data (Masganti s, 2016).

a. Berdasarkan Bidang Penelitian. Dalam jenis ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis penelitian

yaitu penelitian akademik, professional, instituisional.

b. Berdasarkan Tujuan Penelitian. Dalam jenis ini dapat dibedakan menja di 2 jenis yaitu

penelitian terapan dan penelitian murni atau penelitian dasar.

c. Berdasarkan Metode penelitian. Berdasarkan metodenya jenis penelitian dikelompokan

menjadi beberapa jenis.

1) Penelitian Survey

2) Penelitian ex post facto

3) Penelitian eksperimen

4) Penelitian naturalistic

5) Penelitian kebijakan

6) Penelitian tindakan kelas

7) Penelitian evaluasi

8) Penelitian sejarah

9) Penelitian konsep atau isi (content analysis)

d. Berdasarkan tingkat eksplanasi. Meliputi penelitian deskripsi, penelitian komparatif, dan

penelitian asosiatif/hubungan.

e. Berdasarka jenis data dan analisis. Penelitian ini dikelompokan menjadi 2 hal yang utama

yaitu penelitian data kualitatif dan penelitian data Kuantitatif.

4. Kriteria penelitian pendidikan islam yang baik

Secara umum agar dapat menghasilkan dari suatu penelitian atau riset yang baik maka

perlu memuat 18 kriteria penelitian pendidikan islam yang baik (Indra Efendi e.t, 2022):

4
Muhammad Umbar Miftahuddin

a. Masalah dan tujuan penelitian harus berkaitan dengan ruang lingkup penelitian

pendidikan Islam

b. Masalah dan tujuan penelitian harus digambarkan secara jelas sehingga tidak

menimbulkan keraguan kepada pembaca

c. Penelitian yang dilakukan bersifat kritis dan analitis

d. Masalah penelitan yang diajukan bersifat rasional

e. Koherensi yaitu terdapat keterkaitan antar bagian dalam penelitian

f. Konsistensi penggunaan istilah dalam penelitian

g. Memuat konsep dan teori yang sebagian besar diambil dari penafsiran-penafsiran

ulama terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti dan teoriteori yang dikembangkan oleh ulama atau ahli-ahli pendidikan Islam

h. Menggunakan istilah dengan tepat dan defenisi yang seragam

i. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji jika yang akan dilaksanakan adalah

penelitian kuantitatif.

j. Teknik dan prosedur dalam penelitian dijelaskan secara rinci

k. Obyektifitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkan bukti-bukti

mengenai sampel yang diambil

l. Dilakukan dengan hati-hati, cermat, jujur dan teliti

m. Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harus diinformasikan

secara jujur dan menjelaskan dampak dari kekurangan tersebut

n. Validitas dan kehandalan data harus diperiksa dengan cermat. Jika dalam penelitian

kuantitatif dilakukan dengan uji coba instrument penelitian sebelum digunakan

pada subjek penelitian. Jika pada penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik

penjaminan keabsahan data.

o. Dapat diulang oleh peneliti lain sehingga dapat diuji validitas dan reliabilitasnya

p. Memiliki akurasi yang tinggi (dapat diterima)

q. Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan data

penelitian

r. Berimbang antara nilai manfaat penelitian dengan biaya penelitian.

5. Ciri-ciri penelitian kependidikan

Penelitian di bidang pendidikan, sebagaimana di bidang lain, secara umum memiliki

5
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme

ciri-ciri tertentu. Menurut Mc Millan dan Schumacher dalam Syahrum, dkk, penelitian

kependidikan mempunyai tujuh ciri utama, diantaranya yaitu(Cibro, n.d., p. 236):

a. Objektif. Secara umum objektif berate tidak bias, terbuka, tidak subjektif.

b. Tepat atau persis. Artinya penggunaan kata secara teknis, yang memberi makna secar pasti

sehingga tidak membingungkan untuk ditafsirkan oleh orang yang berbeda.

c. Verivikasi. Hasil dari suatu penelitian dapat dikonfirmasikan atau direvisi dengan penelitian

yang lain, dengan cara yang sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama.

d. Menerangkan. Pada dasarnya penelitian merupakan usaha untuk menerangkan atau

menjelaskan keterkaitan antar fenomena serta kenyataan dan meringkas penjelasan tersebut

dalam pernyataan yang sederhana.

e. Empiris. Secara umum, empiris berarti didasarkan pada pengalaman praktis atau nyata

bukan pemikiran semata. Berdasarkan pengertian ini, bila berdasarkan pengalaman suatu

perspektif dapat berjalan atau terjadi, apapun alasannya, ia dianggap benar (Rusuli & Daud,

2015).

f. Logis. Penelitian memerlukan penalaran logis, yaitu suatu proses berpikir, dengan

menggunakan logika, atau berangkat dari pernyataan umum menuju ke pernyataan khusus

(deduksi) atau sebaliknya, dari pernyataan khusus menuju ke suatu generalisasi (induksi)

(Ardial, 2022).

g. Probabilistic. Penelitian hanya menawarkan pengetahuan yang probabilistis, bukan

kepastian yang relatif. Pernyataan bahwa “Intelejensi berpengaruh terhadap prestasi

belajar”. Penelitian tidak pernah menghasilkan kepastian sehingga berdasarkan penelitian

kita tidak dapat mengatakan bahwa sesuatu telah pasti benar, tanpa adanya keraguan.

KESIMPULAN

metode penelitian pendidikan islam adalah cara atau pola ilmiah yang peneliti lakukan

untuk mengumpulkan data serta menggali nilai-nilai pendidikan islam melalui al-qur’ah, hadist

serta melalui tingkah laku individu. Sedangkan ruang lingkup penelitian pendidikan agama islam

adalah pendidikan islam merupakan maple, pendidikan islam merupakan lembaga, pendidikan

islam sebagai system dan pendidikan islam sebagai konsep dan sejarah.

Model dan jenis penelitian pendidikan islam secara umum tidak jauh beda dengan model

dan jenis penelitian dalam penelitian pendidikan lainya. Perbadaanya hanya terletak pada objek

dan sumber kajianya. Jenis penelitian dapat dikelompokan menurut Bidang, tujuan, pendekatan,

6
Muhammad Umbar Miftahuddin

tingkat esplanasi, analisis dan jenis data.

DAFTAR PUSTAKA

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian
Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), Article 1.
https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Ardial, Haji. (2022). Paradigma dan model penelitian komunikasi. Bumi Aksara.

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian

Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), Article 1.

https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Cibro, A. N. (n.d.). DASAR-DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM.

Efendi, Indra, & Sesmiarni, Zulfani. (2022). Pentingnya Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan
Islam. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia, 1(2), 59–68.

Hidayat, rahmat, 2016. Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia,
(medan, LPPPI).

Kirom, Askhabul. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran berbasis
multikultural. Jurnal Al-Murabbi, 3(1), 69–80.

Maulidin Alif Utama, Mohammad, 2023. Metodologi Penelitian Pendidikan Agama Islam, (Fatiha
Media: Pati)

Mubarok, Ade Ahmad, Aminah, Siti, Sukamto, Sukamto, Suherman, Dadang, & Berlian, Ujang Cepi.
(2021). Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia. Jurnal Dirosah
Islamiyah, 3(1), 103–125.

Rusuli, Izzatur, & Daud, Zakiul Fuady M. (2015). Ilmu pengetahuan dari John Locke ke al-Attas.
Jurnal Pencerahan, 9(1).

Sitorus, masganti, 2016. METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM. (Medan: IAIN


PRESS)

Umar, Bukhari. (2022). Hadis tarbawi: pendidikan dalam perspektif hadis. Amzah.

You might also like