You are on page 1of 45
Menimbang, @ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan warga negaranya untuk beribadah ‘metnurut agamanya masing-masing; ‘bala ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang, ‘wajibdilaksanakan oleh seiap orang Islam yang mampu ‘menunsikannya: bbahwa upaya penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji perluterus dilakukan agar pleksanaan ibadah haji berjalan aman, trtib, dan lancar dengan menjunjung tinggi semangat keadilan, ‘ransparansi, dan akuntabilitas publik; bbahwa Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang. Penyelenggaraan Ibadah Haji sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan tuntutan ‘masyarakat sehingga perlu diganti dengan undang- undang yang baru; co) fe. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana ddimaksud dalam huraf a, huruf', hurufe, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji; Mengingat : Pasal 20, Pasal 20 A ayat 1), Pasal 21, dan Pasal 29 Undang- ‘Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWANPERWAKILAN RAK YAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDENREPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANGTENTANGPENYELENGGARAAN IBADAHHAIL BABI KETENTUANUMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1, Tadah Hajiadalah rukun Islam kelima yang merupakan -ewajiban sekali seumur hidup bag setiap orang Islam. ‘yang mampu menunaikannya, 2 Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah rangkaian kegiatan pengelolaan pelaksanaan Tbadah Haji yang ‘meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan Jemaah Haj Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untake ‘menunaiken Tbadah Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. © 0. B 4 \Warga Negara adalah Warga Negara Indonesia Pemerintah adalah Pemecrintah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang sclanjunya disebut DPR, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Komisi Pengawas Haji Indonesia, yang selanjutnya disebut KPHI, adalah lembaga mandir yang dibentuke untuk melakukan pengawasan —terhadap Penyelenggaraan Tbadah Haj Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, yang selanjutnya dischut BPTH, adalah sejuriah dana yang harus ibayar oleh Warga Negara yang kan: menunaikan Ibadah Haji Pembinaan Ibadah Haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluban dan pembimbingan bagi ‘emaah Haji Pelayanan Kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan, ddan pemeliharaan keschatan Jemaah Haji Paspor Haji adalah dokumen perjalanan resmi yang diberikan kepada Jemaah Haji untuk menunaikan Thadah Haj ‘Akomodasi adalah perumahan atan pemondokan yang disediakan bagi Jemaah Haji selama di embarkasi atau di dobarkasi dan di Arab Saudi ‘Transportasi adalah pengangkutan yang disediakan ‘bagi Jemaah Hajsclama Penyelenggaraan Ibadah Haji Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus adalah Penyclenggaraan Ibadah Haji yang pengelolaan, pembiayzan, dan pelayananya bersifat khusus, © 15. Penyelenggara Ibadah Haji Khusus adalah pihak yang rmenyelenggarakan ibadah haji yang pengelolaan, ‘pembiayaan, dan pelayananaya bersifat Kausus, 16 Thadah Umrah adalah umrah yang dilaksanakan i luar musi haji 17. Dana Abadi Umat, yang selanjutnya disebut DAU, adalah scjumlah dana yang dipcroleh dari hasil pengembangan Dana Abadi Umat dan‘atausisa biaya ‘operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji sera sumber Jain yang halal dan tidak mengikat. 18 Badan Pengelola Dana Abadi Uma, yang selanjutnya discbut BP DAU, adalah badan untuk menghimpun, ‘mengelota, dan mengembangkan Dana Abadi Uma. 19, Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang agama, BABIL ASASDANTUJUAN Pasal2 Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan berdasarkan sas keadilan, profesionalitas, dan akuntabilitas dengan prinsipnirlaba, Pasal 3 Penyelenggaraan Ibadah Haji bertyjuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik- baiknya bagi Jemaah Haji schingga Jemaah Haji dapat ‘menunaikan ibadabnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. © BABII HAKDANKEWAJIBAN Bagian Kesatu Hakdan Kewajiban Warga Negara Pasal4 () —Setiap Warga Negara yang beragama Islam berhak untuk menunaikan Ibadah Haji dengan syarat ‘a, _ berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikay; dan >. mampumembayarBPIH. @ — Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan eraturan Meter Pasal 5 Setiap Warga Negara yang akan menunaikan Tbadah Haji berkewajiban sebagai berikut a, mendaftarkan diri kepada Panitia Penyclenggara Ibadah Haji kantor Departemen Agama kabupaten! kota setempat; b, membayar BPIH yang disetorkan melalui bank ppencrima sotoran; dan . -memenuhi dan mematuhi persyaratan dan ketentuan ‘yang berlaku dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji © Bagian Kedua Kewajiban Pemerintah Pasal 6 Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan, keamanan, dan hal-hal Iain yang diperiukan oleh Jemaah Haji Bagian Ketiga HakJemaah Haji Pasal7 Jemaah Haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan, ddan perlindungan dalam menjalankan Tbadah Haji, yang. smeliput a, pembimbingan manasik haji dan/ataumateriainnya, Daik di tanah air, di perjalanan, maupun diArab Saudi; b. _pelayanan Akomodasi, konsumsi, Transportasi, dan Pelayanan Keschatan yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan, maupun di Arab Saudi; . perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia; 4, penggunaan Paspor Haji dan dokumen lainnya yang,

You might also like