You are on page 1of 12

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04 Tahun

2023 )

PENGARUH FINANCIAL ATTITUDE, SHOPPING LIFESTYLE DAN


PENGGUNAAN E-WALLET TERHADAP PERILAKU IMPULSIVE
BUYING DALAM MARKETPLACE SHOPEE
(Studi Pada Generasi Z di Kabupaten Buleleng)

Kadek Irdayusi Pratami, I Gede Agus Pertama Yudantara

Jurusan Ekonomi dan Akuntansi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali

Email: irdayusi@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial attitude, shopping lifestyle dan
penggunaan e-wallet terhadap perilaku impulsive buying. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 399 generasi Z di Kabupaten buleleng yang pernah
berbelanja melalui platform marketplave Shopee. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
menggunakan media google form. Sampel dipilih menggunakan kriteria dengan teknik purposive
sampling kemudian dihitung dengan rumus Slovin. Data yang digunakan adalah data primer berupa
jawaban responden dan diolah menggunakan SPSS versi 26. Alat Uji data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah itu
menggunakan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji T dan koefisien determinasi. Data
dianalisis dengan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
shopping lifestyle dan penggunaan e-wallet secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku impulsive buying. Sedangakan variable financial attitude secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap perilaku impulsive buying.
Kata kunci: financial attitude, shopping lifestyle, penggunaan e-wallet, impulsif buying.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of financial attitude, shopping lifestyle and the use of e-
wallet on impulsive buying behavior. This research is a type of quantitative research with the number of
respondents as many as 399 Generation Z in Buleleng Regency who have shopped through the Shopee
marketplave platform. Data was obtained by distributing questionnaires using google form media. The
sample was selected using criteria with purposive sampling technique and then calculated using the
Slovin formula. The data used is primary data in the form of respondents' answers and processed using
SPSS version 26. The data test instrument used in this study was a data quality test consisting of validity
and reliability tests. After that, the classical assumption test consists of normality test, multicollinearity
test and heteroscedasticity test. The hypothesis testing used is the T test and the coefficient of
determination. Data were analyzed by multiple linear regression analysis method. The results of this
study indicate that shopping lifestyle and the use of e-wallet partially have a positive and significant effect
on impulsive buying behavior. While the financial attitude variable partially has a negative and significant
effect on impulsive buying behavior.

Keywords: financial attitude, shopping lifestyle, use of e-wallet, impulsif buying.

PENDAHULUAN transaksi digital seperti Financial


Pesatnya perkembangan teknologi di Technology (Fintech) dan e-commerce
era digital diikuti dengan tren gaya hidup (Nugroho, 2019). Transaksi digital tersebut
masyarakat yang terus berubah dan membawa gaya hidup baru dalam
bergerak pada perubahan. Tren tersebut melakukan aktivitas belanja menjadi
salah satunya ditandai dengan semakin semakin luas serta memberikan
menjamurnya berbagai jenis layanan kemudahan dalam melakukan transaksi

896
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04 Tahun
2023 )

dan membuat meningkatnya perilaku mendorong mereka untuk menjadi pembeli


konsumtif masyarakat Indonesia (Putra dan impulsif dan mencari cara paling cepat
Kusuma, 2020). Rossiana (2021) untuk membeli. Gaya hidup generasi Z juga
menyatakan bahwa adanya kenaikan jauh lebih tinggi daripada milenial atau
penjualan secara signifikan pada e- generasi Y, makanya keduanya punya gaya
commerce Indonesia dapat dilihat dari menabung yang berbeda. Generasi Z lebih
perilaku unik konsumen di Indonesia yang boros karena ada banyak kebutuhan yang
cenderung impulsif dalam berbelanja. harus mereka penuhi dan memiliki
Selain digitalisasi transaksi, kebijakan kecenderungan lebih tinggi untuk
akibat pandemi Covid-19 menyebabkan berbelanja secara impulsif.
masyarakat lebih banyak berkegiatan Berdasarkan prasurvey yang
dirumah sehingga cenderung memiliki lebih dilakukan oleh peneliti kepada sepuluh (10)
banyak waktu untuk mengakses e- mahasiswa di Kabupaten Buleleng
commerce dan melakukan pembelian (temasuk pada golongan generasi Z).
secara online yang dapat menyebabkan Sepuluh mahasiswa tersebut mengaku
meningkatnya daya beli. Hal tersebut memilih Shopee untuk melakukan
secara tidak disadari, konsumen telah pembelian dibandingkan dengan
melakukan perilaku impulsive dalam marketplace lainnya, ditemukan bahwa
berbelanja. Kegiatan yang dilakukan di pada saat menjelajahi markerplace shoppe
rumah ini menimbulkan fenomena impulsive enam (6) diantaranya mengaku tidak ada
buying atau membeli barang dengan tidak rencana membeli sesuatu tetapi pada
terkendali. akhirnya memebeli, dua (2) diantaranya
Pembelian Implusif merupakan salah mengaku merencanakan memebeli sesuatu
satu tipe dari perilaku konsumtif (Yahmini, dan akhirnya membeli item tambahan dan
2020). Verplanken & Herabadi, (2001) dua (2) sisanya mengaku merencanakan
mendefinisikan pembelian impulsif sebagai apa yang akan dibeli dan tidak membeli
pembelian yang tidak rasional dan item tambahan. Maka dari itu dapat
diasosiasikan dengan pembelian yang disimpulkan bahwa sebagian besar
cepat dan tidak direncanakan. Pembelian mahasiswa (generasi Z) di Kabupaten
implusif terjadi kurang lebih sekitar 40% Buleleng memiliki kecenduran melakukan
dalam seluruh transaksi belanja online pembelian secara implusif ketika berbelanja
(Respati, 2019). Selama pandemi transaksi melalui marketplace Shopee.
perdagangan digital di Indonesia terus Adanya kecenderungan perilaku
mengalami peningkatan. Bank Indonesia impulsive buying ini dapat dipengaruhi oleh
(BI) mencatatat nilai transasksi e-commerce faktor internal dan eksternal yang dimiliki
sepanjang 2021 mencapai 401 triliun oleh generasi Z. Faktor internal yang
rupiah. Bank Indonesia juga dimaksudkan dalam pebelitian ini adalah
memperkirakan transaksi e-commerce di yang berkaitan dengan sikap seseorang
tahun 2022 akan naik 31,2% menjadi dalam mengelola keuangan seperti
Rp526 triliun. Transaksi e-commerce bagaimana cara seseorang untuk
biasanya sering ditemui pada situs menghabiskan, menyimpan, menimbun,
marketplace. dan membuang uang atau yang disebut
Shopee menjadi salah satu dengan Financial Attitude (Kemal et al.,
marketpalce yang paling digemari oleh 2020). Selain itu perilaku impulsif buying
generasi Z. Generasi Z sendiri merupakan juga dipengaruhi oleh gaya hidup
generasi kelahiran 1997-2012 yang ada di berbelanja atau shopping lifestyle
Indonesia saat ini dan menjadi jumlah seseorang. Penggunaan e-wallet menjadi
konsumen terbanyak di bidang e-commerce salah satu faktor eksternal yang
mencapai 80% (Kompas.com). Generasi Z mempengaruhi terjadinya perilaku impulsif
juga banyak yang menghabiskan gajinya buying. ShopeePay merupakan salah satu
berbelanja di e-commerce. Menurut Zhang e-wallet yang paling populer di Indonesia.
(2017) dalam Salsabila & Mayangsari Kemudahan yang ditawarkan Shopeepay
(2021)Generasi Z adalah generasi muda ini meningkatkan minat penggunanya. Teori
yang cerdas secara digital, hal ini Technology Acceptance Model (TAM)
897
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04 Tahun
2023 )

mendefinisikan bagaimana kegunaan suatu berdampak baik juga untuk perencanaan


sistem bagi pengguna dan kemudahaan keuangannya dimasa mendatang sehingga
dari penggunaan suatu sistem. Dalam hal akan cenderung tidak impulsif (Maulana,
ini persepsi kegunaan dan kemudahan 2018). Hasil penelitian mengenai pembelian
merupakan faktor yang dapat memengaruhi impulsif oleh Rossiana (2021) menunjukkan
penerimaan suatu teknologi seperti bahwa variabel financial attitude
ShopeePay. Kemudahan yang ditawarkan berpengaruh negatif signifikan terhadap
fasilitas ShopeePay ini mendorong pembelian impulsif online pada situs
terjadinya perilaku impulsive buying, marketplace. Hal tersebut juga sejalan
dimana semakin mudah konsumen dengan penelitian oleh Maulana (2018)
melakukan transaksi semakin mudah pula yang menyatakan bahwa Financial Attitude
bagi konsumen untuk memutuskan punya pengaruh negatif signifikan kepada
melakukan pembelian dan memiliki perilaku konsumtif khususnyai pembelian
kecendurang akan berbelanja secara impulsif. Berbeda dengan hasil penelitian
impulsive. lainnya yang menyatakan bahwa financial
Penelitian ini merupakan attitude punya pengaruh secara negative
pengembangan dari penelitian yang penelitian Wulandari & Adiba (2018)
dilakukan oleh Pravitri (2021) yakni kepada wanita muslim di Surabaya yang
Pengaruh Penggunaan Dompet Digital menyatakan bahwa Financial Attitude
terhadap Pembelian Impulsif pada masa secara parsial mempunyai pengaruh tetapi
Pandemi Covid-19. Adapun yang secara positif terhadap Impulsive Buying.
membedakan penelitian ini dari penelitian Berdasarkan uraian tersebut, dugaan
terdahulu adalah mengembangkan sementara yang dapat dibentuk adalah
penelitian dengan menambahkan dua sebagai berikut:
variabel independen baru yaitu variable H1: Financial Attitude berpengaruh
financial attitude dan shopping lifestyle negative dan signifikan terhadap prilaku
sebagai factor internal yang dapat impulsive buying dalam situs belanja
mempengaruhi perilaku impulsive buying marketplace Shopee pada generasi Z di
dalam marketplace Shopee sebab Kabupaten Buleleng.
penelitian terdahulu hanya mencakup factor
eksternalnya saja. Shopping lifestyle merupakan pilihan
Berdasarkan pemaparan diatas, cerminan seseorang dalam menghabiskan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian waktu dan uang yang dimilikinya. Semakin
ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari konsumen memiliki banyak waktu, mereka
financial attitude, shopping lifestyle dan akan menggunakan waktu untuk
penggunaan e-wallet terhadap perilaku berbelanja, dan semakin banyaknya uang
impulsive buying dalam platform marketlace yang dimiliki oleh konsumen maka daya beli
shopee pada generasi Z di Kabupaten konsumen akan tinggi (Umboh et al., 2018).
Buleleng. Pandemi juga mengakibatkan masyarakat
Impulsive buying didefinisikan sebagai memiliki waktu lebih banyak untuk
proses pembelian barang yang terjadi menggunakan internet dan melakukan
secara spontan, tidak rasional dan perbelanjaan. Hal tersebut tentu berkaitan
diasosiasikan dengan pembelian yang dengan keterlibatan konsumen terhadap
cepat dan tidak direncanakan serta diikuti suatu produk yang juga mempengaruhi
oleh adanya konflik fikiran dan dorongan terjadinya impulse buying (Ratnasari, 2018)
emosional. Adanya perilaku impulsive Hasil penelitian yang dilakukan oleh
buying ini tidak terlepas dari sikap Putra & Kusuma (2021) terkait prilaku
keuangan seseorang (financial attitude). impulsive buying juga menunjukan bahwa
Financial attitude merupakan suatu pola Shopping Lifestyle mempunyai pengaruh
kedisiplinan bagaimana seseorang positif dan signifikan terhadap impulse
mengelola uangnya. Untuk itu sikap buying di e-commerce Tokopedia. Hal
keuangan yang bagus menandakan tersebut juga sejalan dengan penelitian
pengendalian diri yang bagus pula. yang yang dilakukan oleh Purnamasari et
Seseorang yang financial attitudenya baik, al. (2021) yang menyatakan bahwa
898
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04 Tahun
2023 )

Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap sementara yang dapat dibentuk adalah


Impulsive Buying di lingkungan Mahasiswa sebagai berikut:
Kota Sukabumi. Sejalan dengan penelitian H3: Penggunaan E-wallet
Qammaidha & Purwanto (2022) yang berpengaruh positif dan signifikan
menyatakan bahwa Shopping Lifestyle terhadap prilaku impulsive buying dalam
berpengaruh signifikan terhadap Impulse platform marketplace Shopee pada
Buying. Hasil pengujian Sopiyan & generasi Z di Kabupaten Buleleng.
Kusumadewi (2020) juga diperoleh hasil
Shopping Lifestyle berpengaruh positif dan METODE
signifikan terhadap Impulse Buying. Jenis penelitian yang digunakan
Terdapat perbedaan antara hasil penelitian- adalah penelitian kuantitatif dengan
penelitian tersebut dengan penelitian oleh menggunakan data primer berupa
Umboh et al. (2018) yang menemukan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini
bahwa secara parsial Shopping Lifestyle adalah generasi Z (lahir tahun 1997-2012)
tidak berpengaruh signifikan terhadap di Kabupaten Buleleng sebanyak 217.590
Impulsif buying behavior Konsumen Wanita jiwa. Rumus Slovin digunakan untuk
MTC Manado. Berdasarkan uraian mengambil jumlah sampel penelitian
tersebut, dugaan sementara yang dapat dengan tingkat kesalahan 5% mendapatkan
dibentuk adalah sebagai berikut: hasil sebanyak 399 sampel. Sampel
H2: Shopping Lifestyle kemudian dipilih menggunakan metode
berpengaruh positif dan signifiksn purposive sampling, dengan kriteria-kriteria
terhadap prilaku impulsive buying dalam sebagai berikut: (1) Responden merupakan
platform marketplace Shopee pada generasi Z (lahir pada tahun 1997-2012)
generasi Z di Kabupaten Buleleng. yang bertempat tinggal di Kabupaten
Penggunaan E-wallet adalah perilaku Buleleng (2) Responden memiliki akun
pemakaian layanan E-wallet yang berupa marketplace Shopee (3) Reponden
web atau program yang berguna untuk melakukan transaksi melalui marketplace
menyimpan dan mengontrol informasi Shoppee minimal 1 (satu) kali dalam
belanja online seorang user, seperti seminggu. (4) Responden mengunjungi
informasi login, password, alamat akun marketplace Shopee minimal 1 (satu)
pengiriman pembeli, dan informasi detail kali dalam sehari. (5) Responden pernah
tentang kartu kredit user. ShopeePay telah melakukan transaksi dengan menggunakan
menjadi salah satu e-wallet yang paling E-Wallet ShopeePay. (6) Responden
populer di Indonesia dalam kurun waktu pernah atau sedang belajar akuntansi
hampir 2 tahun setelah diluncurkan. keuangan dan manajemen keuangan.
(Sofuroh, 2020). Kualitas layanan serta Variabel yang digunakan dalam
kemudahan yang ditawarkan penggunaan penelitian ini yaitu Financial attitude,
ShopeePay ini mendorong terjadinya shopping lifestyle dan penggunaan e-wallet
perilaku impulsive buying yang terlihat dari sebagai variabel independen, sedangkan
lonjakan nilai transaksi uang elektronik perilaku impulsive buying sebagai variabel
yang sangat tinggi, sejalan dengan dependen. Data dikumpulkan dengan
penelitian oleh Sari et al. (2021) yang menyebarkan kuesioner secara online
menyatakan bahwa secara simultan belanja menggunakan media google form. Data
online dan e-wallet berpengaruh terhadap kemudian dianalisis dengan menggunakan
impulsive buying. Hal tersebut juga sejalan SPSS versi 26. Data yang terkumpul diuji
dengan hasil penelitian Waty (2020) yang dengan uji validitas dan reliabilitas.
menyatakan bahwa e-money berpengaruh Selanjutnya, dilakukan uji asumsi klasik
secara simultan berpengaruh signifikan yang terdiri dari uji normalitas, uji
terhadap impulse buying. Pravitri (2021) multikolinearitas, dan uji
juga menemukan hasil penelitian yang heteroskedastisitas. Kemudian uji hipotesis
menunjukan bahwa terdapat pengaruh menggunakan analisis regresi linear
penggunaan dompet digital dengan berganda untuk dilakukan uji t dan uji
pembelian impulsif dalam arti positif. koefisien determinasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dugaan
899
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04 Tahun
2023 )

HASIL DAN PEMBAHASAN financial attitude, shopping lifestyle,


Hasil penggunaan e-wallet dan impulsive buying
Hasil uji statistik deskriptif meliputi disajikan pada tabel 1 sebagai berikut:
skor minimum, skor maksimum, rata-rata,
dan standar deviasi. Deskripsi skor variabel

Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

NMinimum Maximum Mean Std.


Deviation
Financial Attitude 399 5 14 8,23 1,934
Shopping Lifestyle 399 21 30 26,26 2,174
Penggunaan E-Wallet 399 17 25 22,02 1.906
Impulsive Buying 399 14 20 18,03 1,365
Valid N (listwise) 399
Sumber: Data Diolah, 2022

Variabel financial attitude terdiri oleh 399 memiliki skor terendah yaitu 17
dari 5 (lima) item pernyataan dan diisi oleh dan skor tertinggi yaitu 25 dengan skor
399 responden memiliki skor minimum rata-rata 22,02. Standar deviasi diperoleh
yaitu 5 dan maksimum yaitu 14 dengan sebesar 1,906 yang berarti besaran
skor rata-rata 8,23. Standar deviasi sebaran data terhadap variabel
diperoleh sebesar 1,934 yang berarti penggunaan e-wallet yaitu 1,906 dari
besaran sebaran data terhadap variabel jumlah 399 responden. Rerata yang
financial attitude yaitu 1,934 dari jumlah berjumlah 22,02 memiliki nilai yang lebih
399 responden. Rerata yang berjumlah tinggi dari standar deviasi yakni 1,906,
8,28 memiliki nilai yang lebih tinggi dari sehingga menunjukkan rendahnya
standar deviasi yakni 1,934, sehingga penyimpangan data. Adapun
menunjukkan rendahnya penyimpangan penyimpangan data yang rendah
data. Adapun penyimpangan data yang menunjukkan bahwa meratanya
rendah menunjukkan bahwa meratanya penyebaran nilai data atau data
penyebaran nilai data atau data terdistribusi secara merata.
terdistribusi secara merata. Variabel impulsive buying diukur
Variabel shopping lifestyle yang dengan menggunakan kuesioner
terdiri dari 6 (enam) item pernyataan dan penelitian yang terdiri dari 4 (empat) item
diisi oleh 399 responden dengan skor pernyataan dan diisi oleh 399 responden
terendah yaitu 21 dan skor tertinggi yaitu memiliki skor terendah yaitu 14 dan skor
30 dan skor rata-rata 26,26. Standar tertinggi yaitu 20 dengan skor rata-rata
deviasi diperoleh sebesar 2,174 yang 18,03. Standar deviasi diperoleh sebesar
berarti besaran sebaran data terhadap 1,365 yang berarti besaran sebaran data
variabel shopping lifestyle yaitu 2,174 dari terhadap variabel penggunaan e-wallet
jumlah 399 responden. Rerata yang yaitu 1,365 dari jumlah 399 responden.
berjumlah 26,26 memiliki nilai yang lebih Rerata yang berjumlah 18,03 memiliki nilai
tinggi dari standar deviasi yakni 2,174, yang lebih tinggi dari standar deviasi yakni
sehingga menunjukkan rendahnya 1,365, sehingga menunjukkan rendahnya
penyimpangan data. Adapun penyimpangan data. Adapun
penyimpangan data yang rendah penyimpangan data yang rendah
menunjukkan bahwa meratanya menunjukkan bahwa meratanya
penyebaran nilai data atau data penyebaran nilai data atau data
terdistribusi secara merata. terdistribusi secara merata.
Variabel penggunaan e-wallet diukur Pengujian terhadap instrumen
dengan 5 (lima) item pernyataan dan diisi penelitian dilakukan setelah uji statistik

900
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

deskriptif. Uji instrumen terdiri dari uji hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
validitas dan uji reliabilitas. Hasil uji Cronbach Alpha untuk item pertanyaan
validitas dalam penelitian ini menunjukkan dalam variabel financial attitude, shopping
bahwa seluruh item pertanyaan yang ada lifestyle dan penggunaan e-wallet lebih
pada kuesioner penelitian memiliki nilai dari 0,6. Sehingga, dapat disimpulkan
signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai rhitung bahwa item pertanyaan reliabel untuk
lebih dari nilai rtabel sebesar 0,098 yang digunakan.
ditentukan berdasarkan jumlah n data Uji asumsi klasik dilakukan setelah
yaitu 399. Jadi dapat disimpulkan bahwa uji instrumen penelitian. Uji asumsi klasik
seluruh item pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari uji normalitas, uji
penelitian valid untuk digunakan. multikolinearitas, dan uji
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas heteroskedastisitas uji asumsi klasik
dengan melihat nilai Cronbach Alpha yang dalam penelitian ini disajikan dalam tabel
dihasilkan. Dari seluruh item yang diuji, 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Nilai/Output


Uji Normalitas
Montei Carloi Sigi (2-tailed), 0,078d
Exact Sig.i (2-tailed) 0,082
Uji Multikolinearitas
Tolerance
Financial Attitude 0,553
Shopping Lifestyle 0,623
Penggunaan E-Wallet 0,601
VIF
Financial Attitude 1,809
Shopping Lifestyle 1,604
Penggunaan E-Wallet 1,661
Uji Heteroskedastisitas
Sig.
Financial Attitude 0,057
Shopping Lifestyle 0,722
Penggunaan E-Wallet 0,103
Sumber: Data Diolah, 2022
Uji normalitas dalam penelitian ini terbebas dari multikolineritas. Uji
menggunakan One Sample Kolmogorov multikolinearitas dapat dideteksi dengan
Smirnov Test dengan melihat nilai Montei melihat nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF
Carloi dan Exact Significan yang < 10. Hasil dalam penelitian ini
dihasilkan. Apabila nilai Montei Carloi menunjukkan bahwa variabel financial
significan dan Exact Significan > 0,05 attitude, shopping lifestyle dan
maka data terdistribusi normal. penggunaan e-wallet memiliki nilai
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10,
pada penelitian ini, didapat nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa
Asymtototic significan dan Exact penelitian ini terbebas dari
Significan masing-masing sebesar 0,078 multikolinearitas.
dan 0,082. Maka dapat disimpulkan Uji terakhir dalam uji asumsi klasik
bahwa data pada penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas. Penelitian
terdistribusi secara normal. ini menggunakan uji Glejser untuk
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas.
mengetahui apakah dalam model regresi Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka

901
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

dapat dikatakan penelitian terbebas dari penelitian telah lolos dari uji asumsi klasik.
gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan Tahap selanjutnya adalah melakukan
hasil penelitian pada tabel 2, dapat analisis regresi linear berganda untuk
diketahui bahwa seluruh variabel mengetahui pengaruh dari dua atau lebih
independen dalam penelitian ini memiliki variabel bebas terhadap variabel terikat.
nilai signifikansi > 0,05. Maka dapat Hasil analisis regresi berganda pada
disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas penelitian ini disajikan dalam tabel 3
dari gejala heteroskedastisitas. sebagai berikut:
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik
tersebut, dapat diketahui bahwa data

Tabel. 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients t Sig.


B
(constant) 9,430 9,710 0,000
Financial Attitude -0,192 -6,409 0,000
Shopping Lifestyle 0,112 4,461 0,000
Penggunaan E-Wallet 0,328 11,254 0,000
Sumber: Data Diolah (2022)

Nilai koefisien β1 = (-0,192) yang n= 399 dengan signifikansi 0,05. Maka


menunjukkan hasil ke arah negative dapat disimpulkan bahwa H1 pada
sehingga dengan demikian terdapat penelitian ini diterima yaitu variabel
pengaruh negatif antara variabel financial financial attitude berpengaruh negatif dan
attitude (X1) dan impulsive buying (Y). signifikan terhadap impulsive buying.
Nilai koefisien β2 = 0,112 yang Variabel shopping lifestyle (X2)
menunjukkan hasil ke arah positif mempunyai nilai thitung sebesar 4,461 dan
sehingga dengan demikian terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ttabel
pengaruh positif antara variabel shopping untuk n=399 dan tingkat signifikansi 0,05
lifestyle (X2) dan impulsive buying (Y). adalah sebesar 1,96602. Maka dapat
Nilai koefisien β3 = 0,328 yang disimpulkan bahwa H2 pada penelitian ini
menunjukkan hasil ke arah positif diterima yaitu variabel shopping lifestyle
sehingga dengan demikian terdapat berpengaruh positif dan signifikan
pengaruh positif antara variabel terhadap impulsive buying.
penggunaan e-wallet (X3) dan impulsive Variabel penggunaan e-wallet (X3)
buying (Y). mempunyai nilai thitung sebesar 11,254
Uji Hipotesis selanjutnya adalah dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
pengujian variabel secara parsial atau uji ttabel untuk n= 399 dan tingkat signifikansi
t. Pengujian pengaruh dari variabel bebas 0,05 adalah sebesar 1,96602. Maka dapat
terhadap variabel terikat dilakukan dengan disimpulkan bahwa H3 pada penelitian ini
membandingkan nilai thitung dan ttabel serta diterima yaitu variabel penggunaan e-
nilai signifikansi. Apabila nilai thitung > ttabel wallet (X3) memberikan pengaruh yang
dan nilai signifikansi < 0,05 maka variabel positif pada impulsive buying (Y).
bebas tersebut berpengaruh terhadap Uji hipotesis terakhir yaitu pengujian
variabel terikatnya. Berdasarkan pada koefisien determinasi. Uji ini dilakukan
tabel 3 dapat dilihat nilai thitung dan nilai untuk mengukur tingkat kemampuan
signifikansi pada masing-masing variabel model menerangkan variasi dari variabel
indenpenden. Variabel financial attitude bebas. Adjusted R-Square digunakan
(X1) memiliki nilai thitung sebesar 6,409 dan dalam menguji koefisien determinasi.
nilai signifikansi sebesar 0,000, untuk nilai Hasil uji koefisien determinasi dipaparkan
ttabel yaitu 1,96602 berdasarkan jumlah pada tabel 4 sebagai berikut:

902
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Adjuste
d R Square
1 0,602
Sumber: Data Diolah (2022)
Berdasarkan data pada tabel 5, kecenderungan untuk berbelanja secara
maka dapat dilihat bahhwa nilai dari impulsive. Financial attitude dalam
Adjusted R-Square sebesar 0,602 yang penelitian ini diukur dengan 5 (lima)
berarti bahwa variasi pada variabel indicator yaitu pola pikir pengelolaan
financial attitude (X1), shopping lifestyle uang, sikap kepuasan berbelanja, sikap
(X2), dan penggunaan e-wallet (X3) kenyamanan memiliki uang, sikap tidak
mampu menjelaskan 60,2% pada variasi merasa cukup terhadap pendapatan dan
impulsive buying (Y). Sedangkan sisanya sikap tidak ingin menghabiskan uang.
yaitu 40,8% dipengaruhi oleh faktor lain di Apabila seseorang tidak memiliki kelima
luar penelitian ini yang dapat sikap tersebut yakni tidak melakukan
mempengaruhi impulsive buying. perencanaan keuangan yang baik, tidak
PEMBAHASAN puas hanya berbelanja kebutuhan, sikap
Pengaruh Financial Attitude tidak nyaman dan khawatir akan
Terhadap perilaku Impulsive Buying berbelanja barang yang tidak dibutuhkan,
dalam Platform Marketplace Shopee merasa bahwa pendapatannya cukup
untuk membeli barang di luar kebutuhan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang menstimulus keinginan berbelaja
linear berganda yang menunjukkan bahwa serta sikap yang ingin menghabiskan
nilai koefisien variabel financial attitude uang dan tidak hemat menandakan
(X1) sebesar (-0,229) menunjukkan bahwa bahwa tingkat financial attitudenya rendah
variabel financial attitude (X1) memiliki dan memiliki kecenderuangan berprilaku
hasil ke arah negatif terhadap minat impulsive ketika berbelanja. Hal ini
impulsive buying (Y). Sehingga apabila didukung oleh teori yang digunakan yaitu
terjadi penurunan pada variabel financial teori atribusi yang menyatakan suatu
attitude (X1) dengan asumsi bahwa perilaku disebabkan oleh factor dari dalam
variabel lain konstan, maka impulsive (internal) diri seseorang serta factor yang
buying (Y) akan meningkat. berasal dari luar (eksternal) diri
seseorang. Variable financial attitude
Variabel financial attitude (X1) merupakan internal factor pada teori
memiliki nilai thitung sebesar 7,131 dan nilai atribusi yang mempengaruhi perilaku
signifikansi sebesar 0,000, untuk nilai impulsive buying pada platform
ttabel yaitu 1,96602 berdasarkan jumlah marketplace Shopee. Hal tersebut karena
n= 399 dengan signifikansi 0,05. Maka financial attitude dapat digunakan untuk
dapat disimpulkan bahwa H1 pada mengantisipasi perilaku pembelian yang
penelitian ini diterima yaitu variabel cenderung impulsive.
financial attitude berpengaruh negatif dan Berdasarkan teori dan hasil
signifikan terhadap impulsive buying. pengujian yang telah dilakukan dapat
Financial attitude merupakan suatu disimpulkan bahwa financial attitude
pola kedisiplinan bagaimana seseorang berpengaruh negatif dan signifikan
mengelola uangnya. Seseorang yang terhadap perilaku impulsive buying dalam
financiala attitudenya baik, berdampak platform marketplace Shopee. Hal ini juga
baik juga untuk perencanaan didukung hasil penelitian oleh Rossiana
keuangannya dimasa mendatang (2021) dan Maulana (2018)
sehingga akan cenderung tidak impulsif Pengaruh Shopping Lifestyle
(Maulana, 2018). Begitu pula sebaliknya Terhadap Perilaku Impulsive Buying
seseorang dengan financial attitude yang dalam Platform Marketplace Shopee
rendah atau kurang baik akan memiliki

903
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

Berdasarkan hasil analisis regresi secara tidak terencana dan tiba-tiba atau
linear berganda yang menunjukkan bahwa secara impulsive.
Nilai koefisien variabel shopping lifestyle Hal ini juga didukung oleh teori yang
(X2) sebesar 0,116 menunjukkan bahwa digunakan dalam penelitian ini yang
variabel shopping lifestyle(X2) memiliki menyatakan suatu perilaku disebabkan
hasil ke arah positif terhadap impulsive oleh faktor dari dalam (internal) diri
buying (Y). Sehingga apabila terjadi seseorang serta faktor yang berasal dari
peningkatan pada variabel shopping luar (eksternal) diri seseorang. Variable
lifestyle (X2) dengan asumsi bahwa shopping lifestyle merupakan internal
variabel lain konstan, maka impulsive factor pada teori atribusi yang
buying (Y) juga akan meningkat. mempengaruhi perilaku impulsive buying
Variabel shopping lifestyle (X2) pada platform marketplace Shopee. Hal
mempunyai nilai thitung sebesar 3,957 dan tersebut karena apabila seseorang
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ttabel memiliki gaya hidup yang senang
untuk n=399 dan tingkat signifikansi 0,05 berbelanja memiliki kecenderungan akan
adalah sebesar 1,96602. Jadi, dapat berbelanja secara impulsive. Berdasarkan
ditarik kesimpulan bahwa H2 diterima yaitu teori dan hasil pengujian yang telah
variabel shopping lifestyle berpengaruh dilakukan dapat disimpulkan bahwa
positif dan signifikan terhadap impulsive shopping lifestyle berpengaruh positif dan
buying. signifikan terhadap perilaku impulsive
buying dalam platform marketplace
Shopping lifestyle merupakan pilihan Shopee. Hasil penelitian ini juga didukung
cerminan seseorang dalam menghabiskan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
waktu dan uang yang dimilikinya. Putra & Kusuma (2021) serta Sopiyan &
Shopping lifestyle atau gaya hidup Kusumadewi (2020)
berbelanja memberikan pengaruh kepada Pengaruh Penggunaan E-Wallet
konsumen ketika mereka melakukan Terhadap Perilaku Impulsive Buying
pembelian terhadap suatu produk. dalam Platform Marketplace Shopee
Responden yang memiliki gaya hidup Berdasarkan hasil uji regresi linear
berbelanja yang tinggi akan cenderung berganda yang menunjukkan nilai
rela menghabiskan waktu dan uang yang koefisien variabel penggunaan e-wallet
dimiliki untuk berbelanja produk yang (X3) sebesar 0,304 menunjukkan bahwa
diinginkan. Hal tersebut dapat dilihat dari variabel penggunaan e-wallet (X3)
indikator yang digunakan untuk mengukur memiliki hasil ke arah positif terhadap
shopping lifestyle dalam penelitian ini impulsive buying (Y). Sehingga apabila
yaitu menanggapi tawaran iklan, membeli terjadi peningkatan pada variabel
model pakaian terbaru, berbelanja produk penggunaan e-wallet (X3) dengan asumsi
merek terkenal, merek terkenal akan bahwa variabel lain konstan, maka
kualitas, membeli berbagai merk (produk impulsive buying (Y) juga akan meningkat.
kategori) dan yakin ada dari merk lain Kemudian, berdasarkan hasil uji statistik
(kategori produk) yang sama kualitasnya secara parsial (uji t), variabel penggunaan
seperti yang di beli. Seseorang dengan e-wallet (X3) mempunyai nilai thitung
ke-6 sikap tersebut yakni akan berbelanja sebesar 9,181 dan nilai signifikansi
terdapat tawaran iklan dari satu produk sebesar 0,000. Nilai ttabel untuk n= 399 dan
yang kemudian membeli produk keluaran tingkat signifikansi 0,05 adalah sebesar
terbaru dari merek terkenal sebab yakin 1,96602. Jadi, dapat ditarik kesimpulan
akan kualitasnya, kemudian tergiur akan bahwa H3 diterima yaitu variabel
produk lain karena merasa yakin bahwa penggunaan e-wallet berpengaruh positif
produk lain tersebut memiliki kualitas yang dan signifikan terhadap impulsive buying.
sama dengan yang biasa dibeli sehingga Penggunaan E-wallet adalah
dapat dikatakan memiliki shopping liestyle perilaku pemakaian layanan E-wallet yang
yang tinggi akan terstimulus untuk terus berupa web atau program yang berguna
melakukan pembelian yang cenderung untuk menyimpan dan mengontrol
informasi belanja online seorang user,

904
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

seperti informasi login, password, alamat 1. Variable shopping lifestyle dan


pengiriman pembeli, dan informasi detail penggunaan e-wallet berpengaruh
tentang kartu kredit user. ShopeePay positif dan signifikan terhadap prilaku
telah menjadi salah satu e-wallet yang impulsive buying dalam platform
paling populer di Indonesia. Penggunaan marketplace Shopee. Hal ini
e-wallet Shopeepay dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
diukur dengan 5 (lima) indicator yakni shopping lifestyle dan semakin tinggi
kualitas layanan, persepsi kemudahan, penggunaan e-wallet yang dimiliki oleh
persepsi manfaat, kepercayaan dan generasi Z ketika berbelanja melalui
promosi. Apabila shopeepay mampu marketplace Shopee maka semakin
memberikan layanan yang sesuai dengan besar pula kecenderungan perilaku
kebutuhan pengguna, kemudia mudah generasi Z yang berbelanja secara
dalam digunakan bertransaksi yang impulsive.
bermanfaat menjadi semakin efektif, 2. Variabel financial attitude berpengaruh
kemudian mampu memberikan keamanan negative dan signifikan terhadap
akan informasi pengguna serta prilaku impulsive buying dalam
memberikan promo berupa voucher gratis platform marketplace Shopee pada
ongkir maupun cashback akan generasi Z di Kabupaten Buleleng. Hal
mempengaruhi keputusan konsumen ini menunjukkan bahwa semakin
dalam melakukan transaksi atas rendah financial attitude yang dimiliki
pembelian yang dilakukan. Kemudahan oleh generasi Z ketika berbelanja
yang ditawarkan Shopeepay ini melalui marketplace Shopee maka
meningkatkan minat penggunanya. Teori kecenderungan perilaku generasi Z
Technology Acceptance Model (TAM) yang berbelanja secara impulsive
mendefinisikan bagaimana kegunaan semakin besar.
suatu sistem bagi pengguna dan 3. Variabel penggunaan e-wallet menjadi
kemudahaan dari penggunaan suatu variable yang paling besar
sistem. Tindakan penggunaan sistem mempengaruhi perilaku impulsive
informasi belanja online berasal dari buying pada generasi Z di Kabupaten
kegunaan, kemudahan penggunaan, Buleleng. Hal tersebut dilihat dari
kepercayaan dan pihak lain yang variabel penggunaan e-wallet yang
mempengaruhi pengguna untuk memiliki koefisien regresi linear
menggunakan system (Yudantara & Yasa, sebesar 0,328, yang berarti apabila
2020). Semakin mudah transaksi terdapat penambahan penggunaan e-
dilakukan semakin mudah juga konsumen wallet sebesar 1 satuan, maka
memutuskan untuk berbelanja yang perilaku impulsive buying akan
cenderung impulsive. meningkat sebesar 0,328 satuan.
Berdasarkan teori dan hasil
pengujian yang telah dilakukan dapat Saran
disimpulkan bahwa penggunaan e-wallet Saran yang mengacu pada hasil
berpengaruh positif dan signifikan penelitian dan simpulan penelitian ini, bagi
terhadap perilaku impulsive buying dalam Shopee, diharapkan dapat terus
platform marketplace Shopee. Hasil melakukan pembaruan terhadap teknologi
penelitian ini juga didukung penelitian oleh informasi terutama mengenai layanan
Sari et al(2021), Waty (2020) dan transaksi dalam e-wallet ShopeePay
Pravitri (2021) sebab berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi
penggunaan e-wallet ShopeePay juga
cenderung mempengaruhi keputusan
SIMPULAN pembelian oleh para konsumen. Selain itu
Berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan juga mempelajari mengenai
pembahasan yang telah dipaparkan, gaya berbelanja konsumen terutama
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: generasi Z yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian. Bagi masyarakat

905
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

terutama generasi Z di Kabupaten suka.ac.id/id/kolom/detail/87/tren-


Buleleng yakni generasi yang paling transaki-digital-meningkat-apa-
sering mengunjungi marketplace Shopee dampaknya
diharapkan agar lebih bijak dalam
menggunakan uangnya serta PravitriI, A. D. 2021. Pengaruh
memperhatikan mengenai pengelolaan Penggunaan Dompet Digital
keuangan yang baik agar dapat terhadap Pembelian Impulsif pada
mengurangi maupun menghindari masa Pandemi Covid-19 [universitas
melakukan pembelian yang tidak Gajah Mada].
direncanakan sebelumnya secara tiba-tiba http://etd.repository.ugm.ac.id/peneliti
atau impulsive. Bagi peneliti selanjutnya an/detail/201952
diharapkan lebih memaksimalkan hasil Putra, Y. P., & Kusuma, N. I. 2021.
penelitiannya dengan menguji variabel Impulse Buying di e-Commerce
lain yang dapat mempengaruhi pembelian Tokopedia di Masa Pandemi. Jurnal
impulsive selain variabel financial attitude, Ilmu Administrasi Dan Manajemen,
shopping lifestyle dan penggunaan e- 4(1), 2–9.
wallet terhadap perilaku impulsive buying.
Seperti meneliti penggunaan e-wallet Qammaidha, L. N., & Purwanto, S. 2022.
selain Shopeepay mengingat saat ini dan Pengaruh shopping lifestyle dan
kedepannya banyak e-wallet lain seperti hedonic consumption terhadap
OVO dan DANA yang sekiranya dapat impulse buying pada Tokopedia.
mempengaruhi perilaku impulsive buying NUSANTARA: Jurnal Ilmu
sseseorang. Selain itu peneliti selanjutnya Pengetahuan Sosial, 9(1), 69–76.
juga dapat mengganti dan menambahkan http://jurnal.um-
parameter penelitian serta demografi atau tapsel.ac.id/index.php/nusantara/artic
karakteristik responden, tidak terbatas le/view/3711
pada generasi Z di Kabupaten Buleleng
Ratnasari, N. (2018). Pengaruh Shopping
saja melainkan dapat di perluas pada
Lifestyle Dan Fashion
kabupaten atau provinsi lainnya dan
Involvementterhadap Impulse Buying
generasi lainnya seperti generasi Y, juga
(Studi Kasus Pembelian Hijab pada
tidak hanya meneliti pada marketplace
Mahasiswi Program Studi
Shopee saja melainkan dapat meneliti
Manajemen Fakultas Ekonomi dan
marketplace lainnya seperti Tokopedia
Bisnis Universitas Muhammadiyah
yang menjadi pesaing Shopee untuk
Makassar).
mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Respati, R. 2019. Hubungan Antara
Kontrol Diri Dengan Pembelian
Kemal, Worokinasih Saparila, &, &
Impulsif(Impulsive Buying) Pada
Darmawan Ari. 2020. Pengaruh
Remaja Putri Akhir Yang Melakukan
Financial Knowledge Dan Financial
Pembelian Produk Fashion Secara
Attitude Terhadap Financial Behavior
Online Di Kota Surabaya (Vol. 49,
Pada Youth Entrepreneur Kota
Issue 2012) [UNIVERSITAS
Malang. Jurnal Administrasi Bisnis,
AIRLANGGA]. http://lib.unair.ac.id
Ekosistem Strat p, 140.
Salsabila, N. A., & Mayangsari, L. 2021.
Maulana, M. A. 2018. Pengaruh Literasi
Analisis faktor yang mempengaruhi
Keuangan, Pengendalian Diri, dan
perilaku impulse buying (studi kasus
Penggunaan Media Sosial Terhadap
pada generasi z pengguna e-
Perilaku Konsumtif. Institut Pertanian
commerce ). 2, 929–941.
Bogor.
Sari, R. K., Utama, S. P., & Zairina, A.
Nugroho, M. R. 2019. Tren Transaki
2021. The Effect of Online Shopping
Digital Meningkat, Apa Dampaknya?
and E-Wallet on Consumer Impulse
Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
Buying. Asia Pacific Management
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
and Business Application, 009(03),
http://febi.uin-
906
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Universitas Pendidikan Ganesha (Vol : 14 No : 04
Tahun 2023 )

231–242.
https://doi.org/10.21776/ub.apmba.20
21.009.03.3
Sopiyan, P., & Kusumadewi, N. 2020.
Pengaruh Shopping Lifestyle dan
Positive Emotion Terhadap Impulse
Buying. Coopetition : Jurnal Ilmiah
Manajemen, 11(3), 207–216.
https://doi.org/10.32670/coopetition.v
11i3.115
Umboh, Z., Mananeke, L., & Samadi, R.
2018. Pengaruh Shopping Lifestyle,
Fashion Involvement Dan Sales
Promotion Terhadap Impulse Buying
Behaviour Konsumen Wanita Di Mtc
Manado. 1638 Jurnal EMBA, 6(3),
1638–1647.
Verplanken, B., & Herabadi, A. G. 2001.
Individual Differences in Impulse
Buying Tendency John Wiley & Sons,
Ltd. European Journal of Personality.
Waty, D. 2020. Pengaruh Price Discount
dan E-Money Terhadap Impulse
Buying Coffee Shop Di Grand Batam
Mall. Manajemen.
Wulandari, D. A., & Adiba, E. M. 2018.
Perilaku Pengelolaan Keuangan Dan
Impulsive Buying Wanita Muslim
Surabaya. INOBIS: Jurnal Inovasi
Bisnis Dan Manajemen Indonesia,
1(3), 318–328.
https://doi.org/10.31842/jurnal-
inobis.v1i3.39
Yahmini, E. 2020. Kecenderungan
Impulse Buying Pada Mahasiswa
Ditinjau Dari Latar Belakang
Keluarga. Exero:Journal of Research
in Business and Economics, 2(1),
41–56.
https://doi.org/10.24071/exero.v2i1.2
110
Yudantara, I. G. A. P., & Yasa, I. N. P.
2020. Determinant Use of Behavior
Online Shopping Information System.
158(Teams), 413–419.
https://doi.org/10.2991/aebmr.k.2012
12.058

907

You might also like