You are on page 1of 2

PENUMPUKAN SAMPAH AKIBAT KEBAKARAN TPA SARIMUKTI

Kebakaran yang terjadi ditempat pembuangan sampah akhir Sarimukti di Cipatat, Kabupaten
Bandung Barat sejak Sabtu (19/8/2023) lalu. Kebakaran ini diduga karena percikan puntung
rokok pada tumpukan sampah. Dan dikabarkan hingga hari Senin (11/9/2023) sebagian api
masih tidak bisa dipadamkan.

Puntung rokok dan pemulung menjadi kambing hitam. SOP di TPA harusnya begitu ketat dan TPA
merupakan kawasan terbatas. Idealnya yang diperkenankan memasuki area TPA hanya pengawas,
petugas parkir, awak kendaraan, pengemudi kendaraan, serta pihak yang sedang melakukan riset.
Lagi-lagi terlihat jelas bahwa prosedur yang harusnya ada di TPA belum diimplementasikan secara
baik dengan ditandai banyak hilir masuknya pihak-pihak yang sebetulnya perlu dibatasi disamping
potensi bahaya vector penyakit dan ledakan gas metana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Pada akhirnya, SAWA Jabar menduga ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak tertentu untuk
membakar sampah yang ada di TPA dengan tujuan mengurangi volume yang ada. Dugaan
inidiperkuat dengan fakta bahwa TPA Sarimukti sebetulnya sudah overload sejak 2017 lalu dan
persiapan untuk menjadikan TPA Legok Nangka di Nagrek masih belum rampung dibahas,
ditambah tipping fee TPA Legok Nangka yang mencapai 200.000 per ton atau hampir 3 kali lipat
lebih mahal dari tipping fee Sarimukti yang hanya 75.000 per ton.

Selain itu, penanganan yang lambat pun menimbulkan dugaan ada upaya penguluran waktu agar
sampah yang terbakar semakin luas. Jika kemudian dugaan ini dapat dibuktikan di hadapan hukum
makan bisa menjadi bentuk kejahatan lingkungan yang luar biasa. Karena penanganan yang lambat
inilah, mengakibatkan banyak masalah di Bandung. Selain masalah kesehatan, pengangkutan dan
pembuangan sampah di Bandung raya pun terhambat.

Ridwan Kamil menerbitkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023


tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus
2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar menjadi penanggung jawab dalam
mengoordinasikan pengelolaan sampah selama status darurat sampah berlaku.

Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengoordinasikan pemangku
kepentingan terkait dalam rangka pengelolaan sampah pada masa status darurat pengelolaan
sampah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU," ujar Ridwan Kamil.

Dari hasil pemantauan langsung, kondisi TPA Sarimukti sudah lebih baik dari sebelumnya,
sejumlah titik api sudah mulai bisa dipadamkan. Namun masih terdapat beberapa titik api yang
masih menyala. Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan
Kamil dan Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan meninjau lokasi kebakaran di TPA
Sarimukti, Jumat 25 Agustus 2023. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku tengah
menyiapkan TPA sementara di lahan perluasan TPA Sarimukti.

"Alhamdulillah ada kemajuan, kepada warga terima kasih kerja samanya. Insyaallah dalam
beberapa hari sudah bisa teratasi. Sekarang kita telah siapkan TPA sementara," kata kang Emil,
sapaan akrabnya.

"Kami membuka TPA sementara masih di Sarimukti tapi menunggu 2 hari paling cepat Minggu,
paling lambat hari Senin. Penanggulangan sampah kembali normal," imbuhnya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi kekeringan yang
dapat menimbulkan kebakaran dampak dari kemarau.

"Sambil menunggu itu, warga mengelola sampah masing masing. Saya ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf
Hidayat mengatakan, Diskar PB Kota Bandung melakukan upaya pemadaman di TPA Sarimukti
bersama dengan kabupaten kota lainnya.Ia menyebut, Diskar PB Kota Bandung bertugas
memadamkan kobaran api di zona 1 TPA Sarimukti.

Dampak dari kebakaran TPA Sarimukti ini sangat merugikan masyarakat. Selain udara disekitar
TPA menjadi tercemar, proses pembuangan sampah pun terhambat karena TPA ditutup
sementara. Hal itu mengakibatkan bertumpuknya sampah di sejumlah ruas jalan di Kota
Bandung. Oleh karena itu, selama TPA masih ditutup, supaya tidak terjadi penumpukan sampah
berlebihan, sebagian sampah harus dipisahkan. Jika sampah organik, kita bisa mengolahnya
menjadi pupuk organik. Dan jika sampah itu bisa di daur ulang, maka kita dapat mengkreasikan
menjadi berbagai macam kerajinan, diantaranya dibuat vas bunga, tas belanja, tempat kue dan
tempat air kemasan.

Selain itu, TPA Sarimukti harus mulai menerapkan SOP yang ketat. Dengan cara membatasi
orang orang yag tidak bekepentingan untuk memasuki area pembuangan sampah, supaya hal ini
tidak terulang di masa depan.

You might also like