You are on page 1of 10

MAKALAH KEGIATAN PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


SDN SUKASARI 5 KOTA TANGERANG

TEMA : KEARIFAN LOKAL


“MENJELAJAHI WARISAN BUDAYA MASA LAMPAU”

MUSEUM PEMASYARAKATAN
LP ANAK WANITA KELAS IIA TANGERANG

OLEH:
ARKANANTA PRAMUDYA FERDIANSYAH
KELAS 5A

TAHUN AJARAN 2022/2023


KOTA TANGERANG

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah -Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kegiatan observasi ini dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Supandi selaku Kepala Sekolah
SDN Sukasari 5 Kota Tangerang dan Bapak Rudi Mustafa, S.Pd.SD sebagai Wali Kelas 5A yang
telah membantu dan membimbing kami selama melaksanakan kegiatan observasi .
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Pegawai LP Anak Wanita Tangerang yaitu Ibu Yoesiana sebagai pembicara (Kepala Seksi
Kegiatan Kerja) dan juga bapak/ibu pendamping lainnya yaitu Bapak Agus Budi, Bapak
Firman, Bapak Irvan S, Ibu Siska W, Ibu Tri Sundari, Ibu Rumiyati, Ibu Pristya, dan Ibu Cyntia
yang telah menerima kedatangan kami dengan hangat dan menjelaskan banyak hal tentang
sejarah LP Anak Wanita Kelas IIA Tangerang dan Museum Pemasyarakatan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata di dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami dan juga pembacanya. Terima
Kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2. TUJUAN.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. SEJARAH BERDIRINYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK WANITA
KELAS IIA TANGERANG.......................................................................................2
2.2. SEJARAH BERDIRINYA MUSEUM PEMASYARAKATAN TANGERANG...................3
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN..................................................................................................................4
3.2. SARAN............................................................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 5
LAMPIRAN.............................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Tema Kearifan Lokal merupakan salah satu tema umum yang terdapat dalam
Projek Penguatan Pofil Pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum Merdeka Belajar. Hal
yang melatarbelakangi pemilihan tema ini adalah kondisi Indonesia yang saat ini
sedang dilanda krisis identitas diri yang disebabkan lunturnya budaya dan juga
kearifan lokal masyarakat. Maka dari itu tema ini bertujuan agar siswa-siswi dapat
membangun rasa ingin tahu dan kemampuan mengeksplorasi warisan budaya dan
kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tempat tinggalnya.
Dalam projek kali ini, siswa-siswi kelas 5A SD Negeri Sukasari 5 Tangerang
pada tanggal 1 Oktober 2022 kemarin dan bertepatan dengan Hari Kesaktian
Pancasila, mendapatkan kesempatan untuk melakukan observasi dan eksplorasi ke
salah satu tempat yang menyimpan benda-benda peninggalan bersejarah di Kota
Tangerang yaitu MUSEUM PEMASYARAKATAN yang berlokasi di dalam kawasan
lingkungan LP Anak Wanita Kelas IIA Tangerang.

1.2. TUJUAN
1. Sarana pendidikan dan rekreasi
2. Mengetahui sejarah berdirinya LP Anak Wanita Tangerang
2. Mengetahui sejarah berdirinya museum pemasyarakatan
3. Mengetahui koleksi benda-benda bersejarah yang ada di museum
pemasyarakatan
4. Menambah pengalaman dengan melihat secara langsung salah satu cagar
budaya Kota Tangerang

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH BERDIRINYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK WANITA KELAS IIA


TANGERANG
LP Anak Wanita Kelas IIA Tangerang terletak di Jalan Daan Mogot No. 28C
Tanah Tinggi Kota Tangerang. Menurut penjelasan dari ibu Yoesiana, selaku Kepala
Seksi Kegiatan Kerja LP Anak Wanita, Bangunan LP Anak Wanita Tangerang ini
didirikan pada tahun 1928 oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pengasingan anak-
anak Indo Belanda. Pada tahun 1942 diserahkan kepada pemerintah Jepang untuk
rumah tahanan perang dan pada 18 November 1945 hingga 22 Maret 1946 (setelah
Indonesia merdeka) menjadi Sekolah Akademi Militer yang pada mulanya dipimpin
oleh Mayor Daan Mogot. Kemudian pada tahun 1962 menjadi Rumah Pendidikan
Negara (RPN) dan pada tahun 1964 diganti nama menjadi Lembaga Pemasyarakatan
Anak Wanita Tangerang. Tahun 2011 ditetapkan sebagai Cagar Budaya untuk
Pemerintah Kota Tangerang dan pada tahun 2018 menjadi Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Tangerang, yang sebelumnya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tangerang.
Areal lahan LP Kelas IIA Tangerang seluas 66.000 m2 yang terdiri dari Bagian
depan halaman, Rumah Dinas Kepala dan Rumah Dinas Ka. KPLP seluas 12.300 m2.
Bagian tengah bangunan LP seluas 27.260 m2. Bagian belakang digunakan untuk
perumahan pegawai seluas 26.440 m2. Bangunan LP terdiri dari Bangunan Kantor
(Poliklinik, Perkantoran dan Ruang Kunjungan). Terdapat beberapa ruangan
diantaranya ruang karantina, ruang perpustakaan, ruang pendidikan, ruang kantor
KAMTIB, ruang kantor perawatan, ruang aula, ruang kegiatan kerja, ruang dapur, dan
Mesjid An-nisa. Di dalam LP Anak Wanita terdapat lonceng peninggalan milik
perkebunan tebu yang bertuliskan “1877”. Hingga saat ini di bagian samping LP masih
ada kebun yang dahulunya digunakan untuk tanam paksa. Terdapat juga makam
suami istri pemilik kebun tersebut.
Jumlah pegawai di LP Anak Wanita Tangerang adalah 69 orang, terbagi atas
17 orang petugas pria dan 52 orang petugas Wanita. Jumlah kapasitas warga binaan LP
Anak Wanita sebanyak 600 orang. Warga Binaan yang saat ini menghuni sebanyak 342
orang ditambah dengan 1 balita (per 01 April 2022).

2
Warga binaan LP diberikan bermacam-macam pelatihan untuk mengisi
waktu luang selama menjalani pembinaan sesuai bidangnya masing-masing seperti
menjahit, merajut, decoupage, salon kecantikan, tata boga, serta peternakan ayam
dan bebek. Keterampilan ini merupakan bekal untuk warga binaan setelah mereka
selesai menjalani masa pidana.
Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan juga
Warga Binaan Pemasyarakatan, LP Kelas IIA Tangerang melaksanakan layanan
kunjungan interkom dengan didampingi oleh petugas layanan kunjungan. Kunjungan
terbagi menjadi dua sesi, sesi satu dimulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kemudian sesi dua dimulai Kembali pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

2.2. SEJARAH BERDIRINYA MUSEUM PEMASYARAKATAN TANGERANG


Museum Pemasyarakatan berlokasi di dalam lingkungan LP Anak Wanita
Kelas IIA Tangerang. Museum ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017 oleh
Menteri Hukum dan HAM yaitu Bapak Yasonna Laoly. Bangunan museum
pemasyarakatan merupakan bangunan yang masih asli peninggalan kolonial Belanda
dan belum pernah mengalami perubahan.
Didalam museum ini tersimpan benda-benda peninggalan masa kolonial.
Benda bersejarah yang masih terawat dengan baik diantaranya belewang, pedang,
senjata api (senapan), lonceng penjara, alat ukur (timbangan), mesin ketik, lampu
petromak dan helm-helm yang dipakai saat berperang. Ada juga alat untuk pidana
mati atau gantung karena jaman dahulu para pidana masih disiksa secara tidak
manusiawi namun sekarang sudah tidak lagi.
Benda bersejarah dan dokumentasi foto yang dikumpulkan di museum ini
bukan hanya berasal dari LP Tangerang saja, melainkan dari Rumah Tahanan (Rutan)
se- Indonesia. Ada dokumentasi foto LAPAS seluruh Indonesia dipajang di museum ini.
Ada pula foto-foto pidana yang melawan hukum, sehingga dipekerjakan paksa oleh
Belanda karena jaman dahulu belum berlaku Hak Asasi Manusia (HAM). Kami juga
menonton video tentang sejarah perkembangan LP Anak Wanita di dalam museum.

3
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kegiatan kunjungan ke Museum LP Anak Wanita Tangerang sangat bermanfaat
bagi para siswa-siswi SD Negeri Sukasari 5 Kota Tangerang.

1. Menambah nilai edukasi sejarah (menghargai nilai-nilai perjuangan para pelopor


dalam merebut kemerdekaan Indonesia)
2. Memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
3. Menumbuhkan rasa peduli terhadap warisan budaya

3.2. SARAN
Kami berharap Museum Pemasyarakatan ini lebih dipromosikan secara masif
ke masyarakat luar agar jumlah pengunjung terus bertambah karena banyak yang
belum mengetahui bahwa di dalam LP Anak Wanita Kelas IIA ini terdapat Museum
Pemasyarakatan. Hal ini penting agar masyarakat khususnya generasi muda lebih
menghargai nilai-nilai perjuangan para leluhur dalam merebut kemerdekaan
Indonesia dan menumbuhkan semangat nasionalisme. Selain itu kami juga berharap
koleksi museum terus bertambah dan pihak LP Anak Wanita Kelas IIA Tangerang
selalu memperbaharui informasi yang ada.

4
DAFTAR PUSTAKA

Wawancara langsung dengan narasumber :


Ibu Yoesiana (Kepala Seksi Kegiatan Kerja LP Anak Wanita Tangerang)

Soft File : Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang , Kementrian Hukum
dan HAM RI

Sumber Internet
https://tangerangnews.com/kota-tangerang/read/28750/Museum-Pemasyarakatan-
di-Tangerang-Belum-Dibuka-Untuk-Umum

https://bidiktangsel.com/30981/lapas-kelas-iia-tangerang-miliki-museum-
pemasyarakatan-hingga-sarana-asimilasi-dan-edukasi/

https://korantangerang.com/mengenal-sejarah-pemasyarakatan-sdn-sukasari-5-
tangerang-kunjungi-lapas-kelas-iia-tangerang/

5
LAMPIRAN

 NEWS

Mengenal Sejarah Pemasyarakatan,


SDN Sukasari 5 Tangerang Kunjungi
Lapas Kelas IIA Tangerang

naser 1 Oktober 2022135 views

TANGERANG – Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Lapas Kelas IIA Tangerang terima
kunjungan dari SDN Sukasari 5 Tangerang dalam rangka kerjasama mewujudkan

6
program proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan mengambil tema “Kearifan
lokal menjelajahi warisan budaya masa lampau di Kota Tangerang”, pada Sabtu (1/10).

Museum Pemasyarakatan yang ada didalam area Lapas Kelas IIA Tangerang menjadi tempat
kunjungan pada kegiatan hari ini. Diterima langsung oleh Plh. Kasubag TU, Yoesiana dan jajaran staf
tata usaha, anak-anak SDN Sukasari 5 diberikan pendampingan dan diceritakan sejarah
Pemasyarakatan dengan baik dan seru.

Antusiasme anak-anak terlihat jelas. Mereka dengan semangat melakukan tanya jawab dengan
Pegawai dan melihat dengan seksama serta mencatat benda-benda bersejarah yang ada didalam
Museum Pemasyarakatan. Begitu juga dengan guru pendamping yang juga begitu semangat
memperdalam sejarah Pemasyarakatan.

“Sangat bagus dan seru, saya jadi lebih semangat lagi belajar tentang sejarah dan
benda-benda lainnya,” ujar salah satu Pelajar SDN Sukasari 5 Tangerang.

Kegiatan kunjungan di Museum Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Tangerang berjalan dengan tertib.
Pada penutupnya, perwakilan guru SDN Sukasari 5 memberikan sertifikat penghargaan kepada Lapas
Kelas IIA Tangerang dan dilanjutkan dengan foto bersama. (Red).

You might also like