You are on page 1of 121
a> BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR PR.O1/KEP-538/K/SU/2022 TENTANG AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN DAN AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN DAERAH TAHUN 2023 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang : 4. Mengingat : 1, bahwa fokus pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan daerah serta pembangunan nasional, perlu diarahkan pada hel-hal yang bersifat strategis; bahwa untuk meningkatkan kualitas hasil pengawasan yang menjadi perhatian Presiden dan para pemangku kepentingan, perlu disusun Program. Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023; bahwa berdasarkan ketentuan delam Pasal 3 huruf a Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menyelenggarakan fungsi perumusan kebjjakan nasional pengewasen intern; bahwa berdasarkan pertimbangan _—sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf ¢, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tentang Agenda Prioritas Pengawasan dan Agenda Prioritas Pengawasan Daerah Tahun 2023; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127); Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 400); 3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10); 4. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 (Lembaran Negara Republilc Indonesia Tahun 2021 Nomor 211); 5. Peraturan Badan Pengawasan Kenangan dan Pembangunan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan dan Pembangunan (berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1422); MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU —: ‘Menetapkan Agenda Prioritas Pengawasan dan Agenda Prioritas Pengawasan Daerah Tahun 2023 yang selanjutnya disebut APP dan APPD Tahun 2023. KEDUA : APP dan APPD Tahun 2023 sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu untuk periode 1 (satu) tahun, yaitu tahun 2023 yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2023 dan berakhir pada tanggel 31 Desember 2023. KETIGA : APP Tahun 2023 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini, KEEMPAT ; APPD Tabun 2023 sebageimana tercantum dalam Lampiran i yang merupakan bagian tidak terpisahkan deri Keputusan Kepala Badan ini. KELIMA : APP dan APPD sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU menjadi pedoman untuk melaksanakan Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 KEENAM ; APP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA meliputi: 1. Sektor Strategis Pemerintah yang terdiri dari 7 (tujuh) selstor; Tema Pengawasan Strategis yang terdiri dari 26 (dua puluh enam) tema; dan 3. Topik Prioritas yang terdiri dari 105 (seratus lima) topik. » KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN ; KESEPULUH : : APPD sebagaimana dimeksud dalam Diktum KEEMPAT meliputi: 1. 5 lima} sektor prioritas daerab; dan 2. 64 (enam puluh empat) tema prioritas daerah. : Informasi fhasil pengawasan, sektor, tema, dan topik sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM dan KETUJUH bersifat minimal dan dapat disesuaikan dengan perkembangen Agenda Prioritas Pemerintah dan Pemeritah Daerah, APP dan APPD sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan. bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dalam melaksanakan Pengawasan Intern Pemerintalh Tahun 2023. Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakerta pada tanggal 27 Desember 2022 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN eee Inponesia, 7 MUHAMMAD YUSUF ATEH LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR PR.01/KEP-838/K/SU/2022 ‘TENTANG AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN ‘TAHUN DAN AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN DAERAH TAHUN 2023 AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN TAHUN 2023 SENTOR/TEMA/TOPIE. i [pronast nasi penaswasan sexror/rema/roruc | onda! | Tepe i 2 ae Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkualitas "1, Ketepatan desain bauran kebijakan pemerintah terkait | D2 Vv | reformasi pembangunan SDM, khususnya pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); 2. Intervensi alokasi anggaran pemerintah pusat untuk peningkatan kualitas SDM, khususnya pada peningkatan IPM; 3. Sebaran IPM regional dibandingkan dengan alokasi belanja daerah per kapita untuk pembangunan SDM; 4, Peningkatan aksesibilitas dan kualitas sektor | pendidikan dan keschatan; } 5, Peningkatan kualitas dan jangkauan program kesejahteraan sosial; seKroR/TeMayrovic | INEQEMAST HASM: HENGAWASAN SPRTOR/‘TEMA/TOPIK a = a a 6. Rekomendasi kebijakan terkait upaya reformasi pembangunan SDM. Al Pendidikan Analisis kebijaken dan alokasi anggaran pemerintah (pusat dan daerah) untuk sektor pendidikan serta, prioritas penggunaannya (baik untuk aspek aksesibilitas dan aspek kualitas pendidikan); 2, Gambaran sebaran aksesibilitas dan kualitas pendidikan di Indonesia; . Analisis efektivitas Program BOS dan PIP (Bantuan Pendidikan) dalam mendorong peningkatan aksesibilitas pendidikan (APK-APM); . Analisis efektivitas peningkatan sarpras, sebaran dan pemenuhan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, dan resiliensi satuan pendidikan, serta penerapan pemajuan kebudayaan dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan (Asesmen Nasional/AN}; 5. Analisis peningkatan kualitas, relevansi, dan akeesibilitas pendidikan tinggi serta pelaksanaan dan pelatihan vokasi dalam menekan angka penganguran, 2 - Ala Peningkatan Sarana Prasarana (Sarpras) Pendidikan, 1. Analisis perencanaan kebutuhan (kecukupan/ketersediaan) sarpras pendidikan, serta gambaran sebaran sarpras pendidikan; . Analisis alokasi pendanaan pusat dan deerah (PAD), dan ketepatan sasaran peningkatan sarpras pendidikan; 3. Akuntabilitas pelaksanaan peningkaten sarpras pendidikan; 4, Sarpras untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan +_Analisis efeltivitas peningketan sarpras dalam S D2 a 2 mendorong Kualitas pendidikan pendidikan; Sarpras untuk Peningkatan Aksesbilitas Pendidikan - Analisis kecukupan jumlah ruang kelas terhadap rombongan belajar; - Analisis efektivitas kebijakan zonasi PPDB dalam mendorong pemerataan aksesbilitas pendidikan; Permasalahan dan hambatan pemenuhan kebutuhan sarpres pendidikan; Rekomendasi perbaikan kebijakan/implementasi. Alb Bantuan Operasional Sekolah (BOS) evra oe S a ian ketepatan alokasi dana BOS; Kelancaran penyaluran dana BOS; Ketepatan dan aicuntabilitas penggunaan anggaran BOS; ‘Analisis perencanaal pat . Kecukupan dan Kebermanfaatan dana BOS dalam memenuhi kebutuhan operasionai sekolah; Efeltivitas dana BOS dalam mendorong aksesibilitas pendidikan; . Hambatan penyahuran dan pemanfaatan dana BOS; Rekomendasi perbaikan kebijakan/implementasi. Alc Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Hise ~ Pendidikan Vokasi meliputi: - Analisis kesclarasan kebijalsan pendidikan vokasi antar K/L/P; - Gambaran kebutuhan dan proyekai tenaga kerja per sektor per daerah; - Gambaran sebaran kualitas dan kesesuaian kebutuhan pendidikan vokasi; - Analisis pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar, sarpras dan kurikulum pendidikan vokasi, serta penguatan program link and match untuk mendorong D2 D2 2, Pelatihan Vokasi meliputi: A : & keterserapan tenaga kerja lulusan vokesi di Indonesia; - Gambaran jumlah dan sebaren lulusan pendidikan vokasi di daerah yang sesuai DUDIKA; ; - Analisis pemanfaatan hasil produk riset terapan satuan pendidikan/PTN vokasi oleh pelaku dunia usaha dan dunia industri; - Permasalahan dan hambatan penguatan pelatihan vokasi; ~ Rekomendasi perbaikan kebijakan /implementasi. antar K/L/P; - Gambaran kebutuhan dan proyeksi tenaga kerja per sektor per daerah; - Analisis link and match dengan pasar kerja untuk pelatihan vokasi—kempetensi yang dibutuhkan oleh, DUDIKA; j Gambaran jumlah dan sebaran lulusan pelatihan vokasi di daerah yang sesuai DUDIKA; Permasalahan dan hambatan penguatan pelatihan vokasi; -_Rekomendasi perbaikan kebijakan/implementasi. | | ! | ~ Analisis keselarasan kebijakan pelatihan vokasi | Ald Tinggi Kinerja Pendidikan NS . Gambaran sebaran kualitas pendidikan tinggi di D2 Indonesia; . Analisis akuntabilitas dana bantuan pemerintah dalam mendorong kualitas perguruan tinggi dan dalam menekan biaya operasional bagi mehasiswa (Vang Kuliah Tunggel}, dan meningkatkan aksesibilitas Ale pendidikan tinggi: . Analisis pemenuhan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan n Surpras dalam mendorong kualitas @ - . Analisis eosin pendidikan tinggi terhadap keterserapan tenaga kerja; Hambatan dan permasalahan kinerja pendidiken tinggi; Rekomendasi perbaikan kebijakan /imptementasi. o Pemajuan Kebudayaan fatal Analisis desain kebijakan pemajuan kebudeyaan dan keselarasannya antar K/1,/P; . Gambaran sebaran pembangunan kebudayean di Indonesia; . Inventarisasi objek kebudayaan yang rentan hilang/punah di pusat maupun di daerah; Analisis penyusunan kurikulum muatan lokel berdasarken hasil inventarisasi kebudayaan; Efektivitas kurikulum muatan lokal terbadap pembentukan karakter (kualitas pendidikan); . Analisis alokasi dan akuntabilitas anggaran pusat dan Gaerah, sekaligus dana abadi kebudayaan dalam mendorong pemajuan kebudayzan di Indonesia; Hambetan dan permasalahan pemajuan kebudayaan; Rekomendasi perbaiken kebijakan /implementasi. a a - & SN D2 ALf Resiliensi Pendidikan Nasional les . Kebijaken dan komitmen anggaran pemerintah pusat dan deerah untuk mendorong ketahanan sistem pembelajaran dalam menghadapi external shocks; 2, Gambaran sebaran kuantitas dan kualitas sarpras pendukung resiliensi pendidiken pada tingkat daerah D2 3% eee ee jones) hingga satuan pendidikan; 3. Analisis kuriculum yang adaptif dalam menghadapi external shocks; 4. Analisis pemenuhan tenaga pendidik dengan kapabilitas pengajaran adaptif; Permasalahan dan hambatan dalam penerapan resiliensi pendidikan nasional; |. Rekomendasi perbaikan kebijakan /implementasi. AQ ‘Kesehatan Analisis kesiapan sistem kesehatan menuju endemi, . Analisis kebijakan dan alokasi anggaran pemerintah (pusat dan daerah) untuk sektor kesehatan serta prioritas penggunaannya; 3. Analisis keselarasan progran pemerintah menjamin kepastian seluruh masyarakat mempuanyai akses untuk pelayanan kesehatan; 4. Analisis eiektivitas sistem kesehatan nasional dalam pencapaian indikator kesehatan (Angka Harapan Hidup dan Angke Harapan Hidup Schat); 5. Analisis atas pemerataan akscsbilitas dan kualitas fasilitas layanan kesehatan; 6. Analisis perkembangan reformasi sistem kesehatan (ayanan primer, rujukan, digitalisasi dan adaptif). Nela ww Ala Sistem Kesehatan Nasional 1. Kepastian Pelayanan Kesehatan (Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan) meliputi: - Analisis keculcupan dan ketepatan design kebijakan pemerintah mencapai Universal Health Care; - Analisis ketepatan dan kecukupan atas kebijakan terkait peningkatan aksesbilitas dan kualitas Jayanan kesehatan nasional; D2 x ~ Analisis atas kesetaraan perlakuan mendapatken pelayanan kesehatan untuk masyarakat (peserta PBI maupun Non-PBI); - Analsis burden sharing atas peran pemerintah pusat Gan deerah dalam sistem kesehatan nasional; - Analisis atas kecepatan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan; - Analisis efektivitas layanan kesehatan terhadap indikator kesehatan (Angka Herapan Hidup dan Angi Harepan Hidup Schat}; Pembiayaan meliputi: ~ Ketepatan basis data peserta Jaminan Kesehatan Nasional; Akuntabilitas dan tata kelola pembayaran PBI JKN; Burden sharing pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional antara pemerintah pusat dan daerah; Analisis penerapan kebijakan single tarif JKN (kesiapan Rumah Sekit dan penghitungan tarif INA- CBG); Sustainabilitas program JKN dampak penerrapan single tarif. A2b Reformasi sistem kesehatan - layanan primer N Analisis ketepatan dan kecukupan kebijakan Peningkatan Layanan Kesehatan Primer; . Analsis Burden sharing antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan peningkatan Jayanan primer; Kondis! kapasitas, kapabilitas dan sebaran layanan Kesehatan primer (tenaga kesehatan, cbat dan sarana prasarana) untuk meningkatkan ak: D2 4. Kualitas atas layanan kesehatan primer (pemenuhan Standar Pelayanan Minimal); 5. Implementasi dan tata kelola peningkatan pelayanan Preventif dan Promotif Kesehatan (GERMAS), kuratif dan rehabilitatif oleh FKTP; 6. Akuntabilitas penggunaan dana kapitasi FKTP; 7. Analisis displin atas implementasi sistem rujukan; 8. Analisis efektivitas penggunaan dana kapitasi terhadap kualitas pelayanan FKTP; 9. Permaselahan dan Hambatan Peningkatan Layanan Keschatan Primer; 10, Rekomendasi Perbaikan Kehijakan/Implementasi. A2e Reformasi sistem kesehatan - layanan rujukan 1. Analisis Ketepatan Kebijakan Peningkatan Layanan Kesehatan Rujukan; 2. Analsis burden sharing antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningatkan layanan kesehatan rujukan; 3. Kondisi kapasitas, kapabilitas dan aksesbilitas layanan kesebatan rujukan (tenaga kesehatan, obat dan sarana ptasarana); 4. Kualitas atas layanan keschatan Rujukan dan akreditasi Rumah Sakit; | 5. Permasalahan dan Hambatan Peningkatan Layanen | Kesehatan Primer; _ 6. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan/Implementasi. D2 i Lasting Reformasi sistem kesehatan - kualitas dan redistribusi nakes Spree 2 1. Analisis ketepatan Kebijakan Program Pengembangan Kompetensi dan Program Distribusi Tenaga Kesehatan; 2. Analisis kesesuaian dan keselarasan kebijakan pemerintah pusat dan dacrah terkait pemerataan tenaga kesehatan; . Gambaran Kondisi Sebaran dan Kualitas Tenaga Kesehatan pada Pemerintah Pusat dan Daerab; Akuntabilitas dan tata kelola atas peningkatan kuelitas dan pemerataan tenaga keschatan; Permasalahan dan Hambatan Peningkatan Kualitas dan Distribusi Tenaga Keschatan; Rekomendasi Perbaikan Kebijakan /Implementasi. » D2 [A2e Penguatan Sistem Pengendalian Penyakit a he a Analisis Desain Kebijakan Sistem Pengendalian Penyakits Analisis Program Surveilans dan Deteksi Dini Penyakit Infeksi; . Analisis Kecukupan dan Ketersediaan Sarana Pendukung Surveilans dan Laboratorium; . Anelisis Kecukupan dan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; . Analisis Kecukupan Vaksin Lmunisasi Rutin Daser dan Lanjutan; Permasalahan dan Hambatan Penguatan Pengendalian Penyakits . Rekomendasi Perbaikan Kebijakan /Implementasi. 2 @ WN a A D2 Penguatan Inovasi dan Teknologi Kesehatan (Digitalisas! Layanan ris Anélisis Kebijakan Strategi Transformasi Digital Kesehatan; D2 INFGIRMAST RASIL, MENGANUASAA SHICTOR/TEMA/TOPIC Ag A2h| Akuntabilitas penanganan Covid-19 Percepatan Penurunan Stunting 2. Kesiapan infrastruktur untuk mendorong transformasi digital keschatan; 3, Akuntabilitas alokasi anggaran pusat dan daerah untuk mendukung penguatan inovasi dan teknologi Kesehatan; Kesiapan tenaga kesehatan untuk transformasi digital; Progres Integrasi dan Pengembangan Sistem Data Kesehatan; Permasalahan dan Hambatan Penguatan Inovasi; Rekomendasi Perbaikan Kebijakan/Implementasi. 4, 5. 6. z. 1. Analisis Kebijakan terkait penanganan pandemi Covid- 19 menuju Endemi (Protokol Kesehatan maupun Vaksinasi Booster); 2. Analisis Capaian dan Pemerataan Vaksinasi Reguler maupun Booster; 3, Akuntabilitas dan Tata Kelola atas Ketersediaan Vaksin {mulai dari Pengadaan, Distribusi, dan Kedaluwarsa); 4, Akuntabilitas Pengembangan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri; 5, Akuntabilitas Pembayaran Tunggakan Klaim RS dan Insentif Nakes; . Permasalahan dan Hambatan Penanganan Covid-19; . Rekomendasi Perbaikan Kebijakan/implementasi. . Analisis ketepatan dan konvergensi Kebijakan untuk Percepatan Penurununan Stunting; Analisis keselarasan kebijakan percepatan penurunen. stunting antar K/L/D; . Impiementasi Program Penurunan Program Stunting, meliputi: eo» figat nen ERA sper 2 vpn “an a) Implementasi Pemenuhan Intervensi Spesifike dan Intervensi Sensitif: -Ketepatan dan konvergensi kebijakan intervensi spesifik dan sensitif, - Progress capaian dan ketepatan sasaran kelurga berisike stunting; -Hambatan dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif, -Rekomendasi untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan; b) Ketersedian Akses air minum dan sanitasi yang layak: - Ketepatan dan konvergensi kebijakan intervensi spesifik dan sensitif; - Progress capaian dan ketepatan sasaran kelurga herisiko stunting; -Hambatan dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif; - Rekomendasi untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan; ©) Bantuan sosial pangan dan tunai bersyarat mendukung penurunan stunting: ~Ketepatan dan konvergensi kebijakan intervensi spesifik dan sensitif;, - Progress capaian dan ketepatan sasaran kelurga berisiko stunting; -Hambatan dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif; -Rekomendasi untuk mendorong keberhasilan ae ea pbee SRS) HAE z ey TauA pone ee Sere ee a ot i z pelaksanaan; 4. Analisis efektivitas program dalam penurunan prevalensi stunting. AQG 1. Analisis desein kebijakan sistem kesehatan yang D2 Vv adaptif. | . Kesiapan cadangan tenaga kesehatan untuk menghadapi external shocks; | . Standarisasi kemampuan tenaga keschatan dalam =| sistem kesehatan yang adaptif; . Sarpras untuk mobilisasi nakes dan logistik dalam menghadapi external shocks; Permasalahan dan Hambatan Sistem Kesehatan Adaptif; Rekomendasi Perbaikan Kebijakan/Implementasi. + 2 @ me K3 | Kescjahteraan Sosial ‘Analisis kebijaken dan alckasi anggaran pemerintah D2 (pusst dan dacrah) untuk sektor perlindungan sosial serta prioritas penggunannya; 2. Kualites dan validitas data sosial ekonomi dan penerima bansos; Analisis ketepatan program kesejahteraan sosial sesuai kebutuhan masyarakat miskin; . Analisis efeltivitas bauran kebijakan perlindungan sosial untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat (indikator pengeluaran per kapita); 5. Analisis efektivitas kebijakan program pengentasan kemiskinan ekstrem. se Aga ‘Transformasi data Analisis atas kebijakan dan desain pengembangan D2 |v menuju Registrasi regsosek; Sosial Ekonomi = ne ta (Regsosek) A3.b Bauran Programs Kesejahteraan Sosial 12. 3. 4, Sonee Pow Analisis keterkaitan maupun integrasi data regsosek dengan DTKS; Progres capaian pelaksanaen registrasi sosial ekonomi; Akuntabilitas dan tata kelola pengembangan regsosek (data awal, pengumpulan data, pemeringkatan, pemutakhiran dan pemanfaatannya; . Tata kelola kelembagaan pengelolaan Regsosek; Kesiapan infrastruktur sistem dan sarana praserana Regsosek; Interoperabilitas Data Regsosek untuk integrasi pelayanan melalui pusat data nasional; Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan program; Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan program. Bauran Program Kesejahteraan Sosial meliputi Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial, dan Rehabilitasi Sosial, meliputi: a) Ketepatan dan kecukupan grand design kesejahteraan sosial; b) Konvergensi kebijakan atas perlindungan sosial, jaminana sosial, pemberdayaan sosial dan rehabilitasi sosial pada tiap level ekonomi; ¢) Kesesuaian dan keselarasan kebijakan antar K/L dan pemda; @) Sinkronisasi ruang lingkup, pengembangan skema integrasi dan keterjangkauan program; ¢) Akuntabiitas dan tata kelola atas pelaksanaan Program; f} Analisis efektivitas program kesejahteraan sosial; s) Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan program; D2 ee ee eer Te 2 ee ee hh) Rekomenasi perbaikan atas pelaksanaan program; 2, Penguatan rujuken terpadu, meliputi: a) Ketepatan desain dan kebijaken rujuken terpadu; b) Kondisi atas sarana prasarana dan sebaran pelayanan rujukan terpadu; ¢) Akuntabilitas atas pelaksanan program) dj Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan program; ¢) Rekomenasi perbaikan atas pelaksanaan program. Fokus pada Perlindungan Sosial (dilakukan setiap ‘Triwulan), meliputi: a} Ketepatan dan konvergensi desain program perlindungan sosial; b) Kesesuaian dan keselarasan kebijakan antar K/L dan pemda; c) Ketepaten program perlindungan sosial dengan tingkat kemiskinan masyarakat; d Keterjangkauan dan kecukupan nilai bantuan program perlindungan sosial; ¢) Burden sharing program perlindungan sosial antara pemerintah pusat dan daerah; ) Pengembangan graduasi penerima program perlindungan sosial; g) Perubahen perilaku penerima program perlindungan sosial; h) Analisis efektivitas program perlindungan sosial; i) Permasalaban/hambatan atas pelaksanaan program; 4) Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan program. w Ase Implementasi Bansos APBD Implementasi Bansos APBDesa "| 1. Analisis atas ijakan pemilihan penyedia layanan maupun instrumen untuk penyaluran s.d. pemanfaatan bantuan sosial; . Analisis atas kesiapan sarana dan prasarana pendulcung penyaluran bantuan; . Akuntabilitas dan Tata kelola proses pendaftaran penerima bantuan, penyaluran bantuan (transfer dana) dan pemanfataan bantuan; 4. Analisis atas efektivitas, efisiensi dan ketepatan platform penyaluran dan pemanfaatan bantuan sosial; 5. Permassiahan/hambatan atas pelaksanaan program; 6. Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan program. 1. Analisis ketepatan kebijakan tata kelola bantuan sosial APBD; Analisis keakuratan pendataan penerima bantuan; Analisis ketepatan perencanaan dan penganggaran dalam APBD; Analisis ketepatan penyaluran bantuan; Analisis efektivitas program bantuan sosial; Analsiis peran pemerintah daerah dalam burden sharing program perlindungan sosial; Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan program; Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan program. Analisis ketepatan kebijakan tata kelola bantuan sosial APBDesa; Analisis keakuratan pendataan penerima bantuan; Analisis ketepatan perencanaan dan penganggaran dalam APBDesa; 4. Analisis ketepatan penyaluran bantuan; oe oN eR Mes ape ON 5. Analisis efektivitas program bantuan sosial; 6. Analsiis peran pemerintah desa dalem burden sharing program perlindungan sosial; 7. Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan program; 8. Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan program. ASE A3g Efektivitas Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 1, Analisis ketepatan design kebijakan program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem; 2, Kesclarasan dan kesesuaian program antar K/L/D; 3. Gambaran sebaran kemiskinan eksrem di wilayah Indonesia; 4. Tata kelola basis data masyarakat miskin ekstrem; 5. Akuntabilitas dan tata kelola kelembagaan program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem; 6. implementasi pelaksanaan program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem; 7, Analisis mekanisme mekanisme graduasi masyarakat miskin ekstrem; 8. Analisis efektivitas program pengentasa kemiskinan ekstrem; 9. Permasalahan/hambatan atas pelaksanaan rogram; 10. Rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan 1. Pengembangan Skema Perlindungan Sosial Adaplif meliputi: a) Analisis atas ketepatan dan desain kebijakan skema perlindungan sosial adaptif yang dikembangkan; b) Gambaran kemampuen dan kecukupan jangkauan skema perlinsos adaptif yang dikembangkan dalam merespon external shock (kejadian bencana dan. perubahan iklim); D2 -_~ jase isis), ©) Analisis atas kesiapan platform penyaluran bantuan sosial adaptif; d) Analisis atas mekanisme pendataan penerima bantuan sosial adaptif; ¢) Mekanisme asesmen berkala atas perluasan jangkauan maupun penebalan bantuan skema perlinsos adaptif; ) Analisis atas kemampuan skema perlinsos adaptif dalam membangun ketahanan Penerima Manfaat terhadap Bencana dan perubahan iklim; Inovasi Pendanaan Perlindungen Sosial Adaptif meliputi a) Analisis atas ketepatan desain dan kebijakan Inovasi Skema Pendanaan; b) Tata kelola dan akuntabilitas proses identifikesi dan pengembangan potensi serta pengelolaan sumber pendanaan baru bagi program perlinsos; ©) Analisis atas kemampuan skema inovasi pendanaan baru dalam memperkuat komplementaritas pelaksanaan Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Sosial; d) Tata kelola dan akuntabilitas pemanfataan inovasi skema pendanaan; ¢) Risiko implementasi inovasi skema pendanaan Perlindungan Sosial; f) Permasalahan/hambatan dan rekomenasi perbaikan atas pelakeanaan program. S ——tt Percepatan Penyelesaian 1, Analisis kebjjakan dan alokasi anggaran pemerintah DL — ~T Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas dan konektivitas; 2. Potret penyelesaian pembangunan infrastruktur dan konektivitas; 3. Akuntabilitas keuangan dan kinerja; 4, Analisis dampak pembangunan infrastruktur dan konektivitas; 5. Permaselahan/hambatan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan konektivitas; 6. Gambaran inefisiensi; 7. Modus kecurangan dan rekomendasi mitigasinya; 8. Rekomendasi penguatan alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur dan konektivitas. B1 | Penguatan Infrasiruktur | 1. Gambaran dan analisis atas pembangunan DI Pelayanan Dasar (PSN & infrastruktur pelayanan dasar di Indonesia; Non PSN) 2. Simpulan keselarasan rancangan dan implementasi pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dengan. dukungannya termasuk simpulan evaluasi perencanaan lintas sektoral program; 3. Simpulan tata kelola dan manajemen risike program; 4, Simpulan efektivitas pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam mendorong pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar. |. Bla Program 1. Kecukupan dan ketepatan kebijakan dan grand design | D1 Pembangunan yang mendukung Pembangunan Perumahan Rakyat Perumahan Rakyat termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; (Perumahan Khusus | 2. Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan dan Rumah Susun, implementasi pembangunan perumahan rakyat (pusat Bantuan Simultan dan daerah); Perumahan Rakyat) 3, Akuntabilitas keuangan dan kinerja termasuke _ INRORMASI HASIL PENGAWASAN’SBRTOR/te Ma/POPTe z operasionalisasi/utilisasi infrastruktur yang telah dibangun serta analisis ketepatan jumlah, waktu, kualitas dan administrasi; 4. Analisis efektivitas program pembangunan perumahan rakyat; Tindak Ianjut dan perbaikan atas hasil pengawasan dan pemeriksaan; 6. Permasalahan dan hambatan pelaksanaan: program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; . Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan implementasi. wa x B.Lb) Infrastruktur SPAM 1, Kecukupan dan keiepaian kebijakan dan grand design yang mendukung pembangunan infrastruktur SPAM termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; 2, Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan. implementasi pembangunan infrastruktur SPAM (pusat dan daerah); Akuntabilitas keuangan dan kinerja termasuk operasionalisasi/utilisasi infrastruktur yang telah dibangun, serta analisis ketepatan jumiah, waktu, kualitas dan administrasi; Analisis efektivitas program pembangunan infrastruktur SPAM; Tindak lanjut dan perbaikan atas hasil pengawasan_ dan pemeriksaan; Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; » > am DI 7 a ee Rekomendasi untuk perbaikan kebijaken /perc implementasi. Infrastruktur Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) dan sanitasi 1 S eo é a a _ Kecukupan dan ketepatan kebijakan dan grand design yang mendukung pembangunan infrastruktur SPAL termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; . Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pembangunan infrastruktur SPAL {pusat dan daerah); . Aluntabilitas keuangan dan kinerja termasuk operasionalisasi /utilisas! infrastruktur yang telah dibangun serta analisis ketepatan jumlah, welctu, kualitas dan administrasi; . Analisis efektivitas program pembangunan infrastrukiur SPAL; . Tindak lanjut dan perbaikan atas hasil pengawasan dan pemeriksaan; Permaselahan dan hambatan pelaksanaan. program /kegiatan tetmasuk kelemahan dalam tata kelola program; Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan implementasi. BQ Penguatan Infrastruktur Koneltivitas dan Mobilitas (PSN & Non PSN) Gambaran Penguatan infrastruktur konektivitas dan mobilitas; . Simpulan keselarasan antara rancangan dan implementasi pembangunan infrastruktur konektivitas dan mobilitas dengan infrastruktur dukungannya; Gambaran tata kelola infrastruktur konektivitas dan mobilitas nasfonal; Sustainibitity pembieyaan pembangunan infrastruktur; Dt inefisiensi belanja sehubungan dengan kelemahan tata kelola program; 6. Simpulen efektivitas pembangunan infrestruktur konektivitas dan mobilitas dalam mendukung transformasi ekonomi dan sentra pertumbuhan regional. Bla Pembangunan Jalan dan Jembatan 1. Ketepatan dan kecukupan kebijakan dalam mendukung infrastruktur pembangunan jalan dan Jembatan termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; 2, Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pembangunan Jalan dan Jembatan (pusat dan daerah); 3. Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasulc: (i) progres capaian pembangunan jalan dan jembatan, dan (ii) analisis ketepatan jumlah, wakiu, kualitas, dan administrasi; 4. Kesinambungen dan kesclarasan pembangunan jalan dan jembatan (jalan nasional, provinsi, dan kabupaten /kota) termasuk integrasi dalam mendukung konektivitas lainnya seperti bandara, dan pelabuhan; 5, Bfektivitas pembangunan jalan dan jembatan secara nasional verta pada daerah 3TP (tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan} dalam mendukung transformasi ekonomi dan sentra pertumbuhan baru; 6. Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program /kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; 7. Analisis risiko fraud: D1 i F }Rendal a es ee ey ee eee i Spokes a s z ue : oe Ss 8. Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan | implementasi. | B2b Infrastruktur Jalan Tol | 7. Ketepatan dan kecukupan kebijakan dalam Bi Vv v mendukung infrastruktur jalan tol termasuk | keselarasan kebijakan pusat dan daerah; . Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan. implementasi pembangunan jalan tol (pusat dan | daerah); i . Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasuk: (i) progres capaian pembangunan jaian tol, dan (ii) analisis ketepatan jumlah, waktu, kualitas, dan administrasi; . Utilisasi dan dampak infrastruktur jalan tol sesuai peruntukan; Kelayakan, tata kelola, efisiensi dan keberlanjutan (going concern) pengusahaan jalan tol (termasuk kewajaran harga/tarif); 6. Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; » @ y 7. Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan | _ implementasi. Pembangunan 1. Ketepatan dan kecukupan kebijakan dalam pi Vv Infrastruktur Kereta mendukung infrastruktur Kerets termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; . Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pembangunan infrastruktur kereta termasuk prasarana perkeretapian (pusat dan daerah}; 3. Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasuk: () » SEKTOR/TEMA/TOPIC Leslee fant aa a ~ 2 progres capaian pembangunan, dan (ii) analisis ketepatan jumlah, waktu, kualitas, dan administrasi; . Potret. Konektivitas Infrastruktur pendukung (jalur kereta terintegrasi antar daerah, aksesbilitas jalan, jalan tol, sentra ekonomi); }. Utilisasi infrastruktur kereta sesuei peruntukan (penumpang dan logistik); . Kelayaken, tata kelole, efisiensi dan keberlanjutan (going concern) pengusahaan kereta (termasuk kewajaran harga/tarif); . Bfektivitas pembangunan infrastruktur kereta termasuk simpulan dampak pada sistem angkutan umum massa) perkotaan pada kata metropolitan (Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar); . Permaselahan dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola . Rekomendasi untuk perbsikan kebijakan /percepatan implementasi. w o . Ketepatan dan kecukupan kebijakan dalam mendukung pembangunan bandara termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pembangunan bandera (pusat dan daerah); . Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasuk: (i) progres capaian pembangunan bandara, den (ii) analisis ketepatan jumlah, waktu, kuelitas, dan Di 2 Se administrasi; . Konektivitas Infrastruktur peodukung (aksesbilitas Jalan, jalan tol, kereta); . Utilisasi dan dampak pembangunan bandara sesuai peruntukan, termasuk peran Jembatan Udara terhadap layanan transportasi /logistik wilayah 3TP; 6. Kelayakan, tata kelola, efisiensi dan keberlanjutan (going concern) pengusahaan jalan bandara (termasuk kewajaran harga/tarif); 7. Permasalaban dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; . Analisis risiko fraud; Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan implementasi. ao. ype Ble Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan ~ Ketepatan dan kecukupan kebijakan dalam mendukung pembangunan infrastruktur pelabuhan termasuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah; . Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pembangunan infrastrukiur pelabuhan (pusat dan daerah); . Akuntabilitas keuangan dan kincrja, termasuk: (i) progres capaian pembangunan infrastruktur pelabuhan, dan (ii) analisis ketepatan jumlah, waktu, kuelitas, dan administrasi; 4. Potret konektivitas {nfrastruktur pendukung (akseshilitas jalan, jalan tol, sentra ekonomi}; 5. Utilisasi dan dampak pembangunan infrastraktur pelabuhan sesuai peruntukan (mendukung tol laut); » e Di x ~ (going concer) pengusahaan pelabuhan (termasuk kewajaran harga/tarif); Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program /kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; Relsomendasi untuk perbaikan kebijekan /percepatan impiementasi, BS Penguatan Infrastruktur informasi dan Komunikasi (PSN & Noo PSN) 2 - wn . Gambaran dan analisis pemanfeatan dan tata kelola informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; Potret aksesibilitas internet dan komunikasi antar wilayah; . Analisis atas rancangan/peta jalan pemerataan akses Informasi dan Kemunikasi (termasuk kecukupan upaya pemerataan akses Informasi dan Kormunikest pada daerah 31); . Analisis cfcktivitas pembangunan infrastruktur Informasi dan Kormunikasi yang telah berjalan (cksisting); Simputan progres dan efelctivitas pembangunan PDN dan SDI dalam mendorong pemerintahan yang baik D2 B3a Pemerataan dan Penyediaan Infrastruktur, Akses internet dan Komunikasi y 2 Potret (ketimpangan} akses internet dan komunikasi antar wilayah; . Analisis atas kecukupan dan keselarasan kebijakan Gan rancangan/ pete jalan pemerataan akses internet dan komunikasi; Ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi pemerataan infrastruktur akses SexroR/TENA/TORNE INFORMAST HASH PENGAWIASAM SERTOR/TRIUAPCORIE Ss ies Teknologi Informasi dan Komunikasi;_ 4, Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasuk; (i) progres capaian pemerataan dan penyediaan infrastruktur, akses internet dan komunikesi, dan (ii) analisis ketepatan jumlah, waktu, kualitas, dan administrasi; . Analisis progres dan efektivitas pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mendorong peningkatan pemerataar akses internet dan komunikasi; 6. Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termesuk kelemahen dalam tata kelola program; . Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan /percepatan implementasi. wn x B3.b Penyediaan Infrastruktur Pusat Data Nasional (PDN) ~ Analisis kecukupan dan keselarasan kebijakan penyediaan PDN dalam rangka pembangunan Sistem Pemerintahan Berbasis Elelctronik (SPBE}; . Analisis ketepatan dan keselarasan perencanaan dan implementasi penyediaan PDN; . Akuntabilitas keuangan dan kinerja, termasuk: (i) progres capaian penyediaan PDN dan (ii) analisis ketepatan jumlah, walctu, kualitas, dan administrasi; Bfektivitas penyediaan PDN; Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program/kegiatan termasuk kelemahan dalam tata kelola program; Rekomendasi untuk perbaikan kebijakan/percepatan implementasi. 2 Pe s D2 i [YRORMASI HASIL PENGAWASAN sHictOR/ ons /TOPIK pete

You might also like