You are on page 1of 7

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Prenatal, Kecemasan Dan

Depresi Pada Masa Kehamilan: LITERATURE REVIEW


Mimi Rahmawati1
Pasca Sarjana Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
mimiirhmw@gmail.com

Article Info Abstract


Article History : - Background: Pregnancy is one of the most vulnerable
Submitted : - periods for changes that occur, changes that are quite
Accepted : - large include the physical, mental and sexual conditions
Published : - of women. During this period, susceptibility to emotional
Keywords : depression, and psychological conditions such as depression, anxiety,
anxiety, stress and stress and psychosis will increase, so that this can have a
pregnancy negative impact on the mother and fetus. Objective: to
know the factors that can cause stress, anxiety and
depression during pregnancy. Method: The method used
in this writing is a Literature Review study. The
databases used in the source search are Google Scholar,
PubMed, Scimago JR and Science Direct. An article
search was carried out by collecting themes regarding
maternal psychology: stress, anxiety, and depression
among pregnancy. The inclusion criteria for literature
search are the year of publication of the articles used
starting from 2013 to 2022, in English, and full articles.
The search keywords are psychological pregnancy,
depression pregnancy, anxiety pregnancy, and stress
pregnancy. The total number of articles used for analysis
were 9 out of 17 articles that met the inclusion criteria.
Conclusion: Stress, anxiety, and depression experienced
by mothers during pregnancy can have a negative impact
on the baby to be born. The relationship with the midwife
was the only environmental factor related to pregnancy
mental health. The authors recommend that midwives use
these factors in their assessment of each woman and
realize during antenatal care that these problems are
related to psychological disorders of pregnancy.
Midwives need to be aware of the important role they
play with regard to pregnant women and their mental
health.

Abstrak
Latar Belakang: Kehamilan merupakan salah satu masa
paling rentan terhadap perubahan yang terjadi, perubahan
yang cukup besar mencakup pada kondisi fisik, mental,
dan seksual wanita. Selama periode ini, kerentanan
terhadap kondisi emosional dan psikologis seperti
depresi, kecemasan, stres, dan psikosis akan meningkat,

1
sehingga hal tersebut dapat menyebabkan dampak yang
buruk bagi ibu maupun janin. Tujuan: mengetahui
faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress, kecemasan
dan depresi pada masa kehamilan. Metode: Metode
yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi
Literature Review. Databased yang digunakan dalam
pencarian sumber adalah Google Scholar, PubMed,
Scimago JR dan Science Direct. Pencarian artikel
dilakukan dengan mengumpulkan tema mengenai
pshycologic maternal: stress, anxiety, and depression
among pregnancy. Kritera inklusi pencarian sumber
literatur adalah tahun penerbitan artikel yang digunakan
adalah dimulai pada tahun 2013 sampai dengan 2022,
dalam bahasa Inggris, dan full article. Kata kunci
pencarian yaitu pshycolocig pregnancy, depression
pregnancy, anxiety pregnancy, dan stress pregneancy.
Total artikel yang digunakan untuk dianalisa sejumlah 9
dari 17 artikel yang memenuhi kriteria inklusi.
Kesimpulan: Stress, kecemasan, dan depresi yang
dialami ibu selama masa kehamilan bisa memberikan
dampak negatif pada bayi yang akan dilahirkan.
Hubungan dengan bidan merupakan satu-satunya faktor
lingkungan yang berhubungan dengan Kesehatan mental
kehamilan. Penulis merekomendasikan agar bidan
menggunakan faktor-faktor ini dalam penilaian mereka
terhadap setiap wanita dan menyadari selama perawatan
antenatal bahwa masalah ini terkait dengan gangguan
psikologis kehamilan. Bidan perlu menyadari pentingnya
peran mereka berkaitan dengan ibu hamil dan Kesehatan
mentalnya.
PENDAHULUAN hingga 25% dalam penelitian yang
berbeda (Shitu Ayen et al., 2021). Dalam
Kehamilan merupakan salah satu masa
sebuah penelitian penelitian dikawasan
paling rentan terhadap perubahan yang
Cina, telah dilaporkan tingkat prevalensi
terjadi, perubahan yang cukup besar
stress prenatal, kecemasan, dan depresi
mencakup pada kondisi fisik, mental, dan
selama minggu-minggu pertama
seksual wanita (Senobari et al., 2019).
kehamilan yaitu masing-masing 91,86,
Selama periode ini, kerentanan terhadap
15,04 dan 5,19% (Huang et al., 2022).
kondisi emosional dan psikologis seperti
Temuan sebuah penelitian di Iran juga
depresi, kecemasan, stres, dan psikosis
melaporkan tingkat kejadian depresi
akan meningkat, sehingga hal tersebut
31,7%, kecemasan 32,5 % dan stres
dapat menyebabkan dampak yang buruk
49,1%. Kombinasi depresi ibu, stres, dan
bagi ibu maupun janin (Keramat et al.,
kecemasan dapat menyebabkan persalinan
2021).
prematur, preeklampsia, dan masalah
Tingkat kejadian gangguan psikologis perkembangan saraf janin (Keramat et al.,
umum terjadi selama kehamilan seperti 2021).
depresi dan kecemasan berkisar antara 4

2
Stress, kecemasan, dan depresi yang Metode yang digunakan dalam penulisan
dialami ibu selama masa kehamilan bisa ini adalah studi Literature Review.
memberikan dampak negatif pada bayi Databased yang digunakan dalam
yang akan dilahirkan. Pada penelitian pencarian sumber adalah Google Scholar,
Apriliana dkk, 2021 menyatakan bahwa PubMed, Scimago JR dan Science Direct.
stunting yang terjadi pada balita Pencarian artikel dilakukan dengan
merupakan salah satu dampak yang mengumpulkan tema mengenai
disebabkan oleh ibu yang mempunyai pshycologic maternal: stress, anxiety, and
riwayat depresi pada masa kehamilan. depression among pregnancy. Kritera
Hasil penelitian menunjukkan adanya inklusi pencarian sumber literatur adalah
hubungan antara depresi kehamilan dengan tahun penerbitan artikel yang digunakan
kejadian stunting pada balita dimana adalah dimulai pada tahun 2013 sampai
analisis menunjukkan bahwa 26,4% balita dengan 2022, dalam bahasa Inggris, dan
dalam penelitian yang dilakukan full article. Kata kunci pencarian yaitu
mengalami stunting dan 73,6% tidak pshycolocig pregnancy, depression
stunting. Depresi kehamilan ibu memiliki pregnancy, anxiety pregnancy, dan stress
hubungan bermakna dengan kejadian pregneancy. Total artikel yang digunakan
stunting balita (p = 0,044; r = 0,170) untuk dianalisa sejumlah 9 dari 17 artikel
(Apriliana et al., 2022). yang memenuhi kriteria inklusi.
Kejadian gangguan psikologis seperti HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadinya depresi, kecemasan dan stress
Berdasarkan penelusuran data
tentu tidak muncul begitu saja. Banyak
mengunakan kata kunci dan kriteria pada
faktor yang dapat menyebabkan gangguan
electronic data based diatas, didapatkan 9
psikologis tersebut seperti terjadinya
artikel. Dari artikel-artikel tersebut
perubahan fisik, perubahan hormonal
didapatkan hasil dampak potensial dari
(sering dikaitkan dengan perubahan
gangguan psikologis seperti kecemasan,
suasana hati yang cepat), dan kecemasan
stress, dan depresi pada masa kehamilan,
khusus kehamilan, misalnya ketakutan
baik pada ibu maupun janin dapat
akan integritas anak dan ketakutan akan
menimbulkan efek jangka panjang yang
rasa sakit saat melahirkan. Usia muda,
kuat (Dunkel Schetter & Tanner, 2015).
pendidikan yang buruk, status sosial
Depresi antepartum merupakan salah satu
ekonomi yang rendah, pelecehan seksual,
bentuk depresi klinis yang dapat
kehamilan yang tidak diinginkan, tidak
disebabkan oleh stres dan kekhawatiran
memiliki pasangan, persiapan yang buruk
kehamilan yang dapat membawa ke
untuk kehamilan atau persalinan, gejala
tingkat yang lebih parah. Bisa dipicu oleh
depresi dan riwayat psikiatri diketahui
kehamilan yang tidak direncanakan,
mempengaruhi kesejahteraan psikis wanita
riwayat penyalahgunaan zat, dan status
hamil secara negatif, sementara faktor
ekonomi yang rendah. Depresi antepartum
lainnya (dukungan sosial yang memadai,
sangat kritis dan memiliki dampak antar
usia yang lebih tua, dan memiliki
generasi pada anak-anak di negara
pekerjaan yang dibayar) berkontribusi
berkembang dan dapat memiliki efek
positif untuk ini (Valsamakis et al., 2019).
negatif pada perkembangan janin (Shitu
METODE Ayen et al., 2021).

3
Penelitian yang dilakukan oleh Tang, dkk. dengan keluarga dan kurang berinteraksi
2019 menjelaskan bahwa terdapat dengan lingkungan sosial, akibatnya
beberapa faktor yang dapat menyebabkan mereka rentan terhadap kesepian, menjadi
stress, kecemasan dan depresi pada masa kurang dalam kemampuan mengatasi
kehamilan. Analisis regresi logistik pada emosi dan stres dan kemudian menjadi
penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa lebih cemas (Bedaso et al., 2021)
faktor risiko stres prenatal antara lain ibu
Primipara memiliki risiko kecemasan yang
rumah tangga/ pengangguran, adanya
lebih tinggi, dan alasannya diperkirakan
kecemasan dan dukungan sosial tingkat
karena kurangnya pengalaman menjadi
rendah dan sedang, selain itu. Ibu rumah
seorang ibu. Persiapan seorang primipara
tangga/pengangguran, primiparitas, adanya
untuk peran keibuan dalam segala aspek
stres dan depresi dan dukungan sosial
meliputi penyesuaian tujuan, perilaku,
tingkat rendah ditemukan terkait dengan
tanggung jawab dan konsepsi diri, serta
perkembangan gejala kecemasan.
membentuk kemampuan membesarkan
Kepribadian yang berorientasi pada
dan mendidik anak, sehingga mendorong
kelompok, adanya kecemasan, tidak ada
perkembangan positif anak dan dirinya
saran dari suami, perawatan keluarga
sendiri. Primipara memiliki lebih banyak
tingkat rendah dan sedang, dan dukungan
perhatian daripada multipara karena
sosial tingkat rendah merupakan faktor
mereka cenderung khawatir tentang
risiko depresi prenatal (Tang et al., 2019).
banyak masalah, termasuk tempat tinggal,
Studi dari bedaso, dkk, 2021 melaporkan persalinan, perawatan bayi baru lahir, dan
temuan tinjauan sistematis pertama dan hubungan dengan suami/pasangan mereka
meta-analisis yang memeriksa hubungan Selain itu, primipara biasanya memiliki
antara dukungan sosial dan penyakit ekspektasi yang lebih tinggi terhadap nyeri
mental (depresi, kecemasan, dan menyakiti persalinan, yang membuat mereka lebih
diri sendiri) selama kehamilan, rentan terhadap kecemasan (Tang et al.,
mengungkapkan sejumlah temuan 2019).
menarik. Tinjauan tersebut
Penelitian Cai, dkk, 2022 yang meneliti
mengidentifikasi bahwa ibu hamil yang
mengenai faktor yang dapat
menerima dukungan sosial yang rendah
mempengaruhi psikologis wanita saat
lebih mungkin untuk mengembangkan
hamil kedua menyebutkan bahwa faktor
penyakit mental dibandingkan dengan ibu
utama yang dapat menyebabkan stress,
hamil yang menerima dukungan sosial
kecemasan dan depresi pada masa
yang baik. Di antara studi yang termasuk
kehamilan ialah usia yang rendah, tingkat
dalam sintesis naratif, sebagian besar studi
pendidikan yang rendah, ekspektasi jenis
melaporkan hubungan positif yang
kelamin janin, hubungan yang buruk antar
signifikan antara dukungan sosial yang
pasangan dan penghasilan bulanan yang
rendah dan depresi antenatal dukungan
rendah dengan kebutuhan yang mulai
sosial yang rendah dan kecemasan
meningkat (Cai et al., 2022).
antenatal dan rendahnya dukungan sosial
dan menyakiti diri sendiri selama Hubungan antara pasangan yang buruk
kehamilan. Selain itu, ibu hamil dengan adalah prediktor unik untuk kecemasan
dukungan sosial yang rendah kurang puas sementara dan kronis. Kualitas hubungan

4
pernikahan yang buruk, terutama yang wanita yang memiliki riwayat rawat inap
berhubungan dengan stress lain, seperti anak, dan kepuasan ibu dengan pernikahan
kesulitan keuangan, merupakan prediktor secara statistik merupakan faktor yang
kuat untuk kecemasan antenatal. Meskipun berhubungan dengan APD. Untuk
ada kemungkinan hubungan dua arah mencegah konsekuensi lebih lanjut, semua
antara kecemasan dan ketegangan badan terkait perlu mengambil tindakan
kemitraan di mana kecemasan yang dengan membuat intervensi yang
meningkat dapat menyebabkan lebih ditargetkan dan skrining dini semua ibu
banyak konflik hubungan, bukti awal hamil untuk mengidentifikasi depresi
menunjukkan hubungan searah. Dalam (Shitu Ayen et al., 2021).
penelitian Bayrampour, dkk, 2019,
Diketahui bahwa depresi dan kecemasan
menemukan hubungan bivariat antara
dapat meningkatkan risiko kehamilan dan
hubungan pasangan yang buruk dan
juga risiko pada anak. Waktu dan durasi
depresi muncul tetapi tidak signifikan
gejala depresi dan kecemasan mungkin
dalam analisis multivariable (Bayrampour
terkait dengan tingkat keparahan hasil
et al., 2015).
kesehatan ibu dan anak yang merugikan.
Studi yang dilakukan di Belanda pada Faktor yang membedakan gejala sementara
tahun 2015 menunjukkan bahwa lebih dari dari kondisi kronis untuk gejala depresi
empat puluh persen peserta mengalami dan kecemasan adalah optimisme
skor tekanan ibu yang tinggi, baik yang disposisional. Wanita hamil yang kurang
ditunjukkan oleh gejala depresi, optimis memiliki peningkatan risiko empat
kecemasan sifat, dan atau kecemasan kali lipat untuk mengembangkan gejala
terkait kehamilan. Rata-rata wanita depresi atau kecemasan kronis
memiliki skor kecemasan terkait dibandingkan dengan wanita optimis.
kehamilan tertinggi, yang terbagi menjadi Optimisme disposisi dapat secara langsung
ketakutan melahirkan, ketakutan mengurangi stres dengan memengaruhi
melahirkan anak cacat fisik atau mental, strategi koping internal dan penyesuaian
dan kekhawatiran tentang penampilan kognitif terhadap beragam stressor
mereka sendiri. Skor kecemasan terkait (Bayrampour et al., 2015).
kehamilan diikuti oleh skor kecemasan dan
Usia dan etnis serta tinggal bersama
gejala depresi yang lebih rendah secara
pasangan juga merupakan salah satu faktor
berturut-turut. Variabel yang terkait
yang mempengaruhi Kesehatan psikologis
dengan tekanan ibu adalah riwayat
ibu hamil. Untuk mendukung penjelasan
masalah psikologis pribadi dan keluarga,
tersebut dapat dilihat dari penelitian
memiliki anak kecil dan riwayat
vandeloo, dkk 2018 menjelaskan bahwa
keguguran (Fontein-Kuipers et al., 2015).
Wanita berusia 35 tahun ke atas memiliki
Tahun 2019 dilakukan penelitian di gejala kecemasan yang lebih sedikit
Ethiopia dan mendapatkan hasil sebagai dibandingkan dengan wanita berusia < .01,
berikut, sekitar satu dari empat wanita masing-masing) dan gejala kecemasan
selama kehamilan mengalami depresi pada akhir kehamilan saja (P= .02). Wanita
antepartum. Kehamilan yang tidak dari kelompok populasi non-Belanda
direncanakan, komplikasi selama melaporkan lebih banyak gejala depresi
persalinan dan melahirkan bayi terakhir, pada awal kehamilan dibandingkan dengan

5
wanita keturunan Belanda.P< .01). Wanita Bayrampour, H., McDonald, S., & Tough,
yang tidak tinggal bersama dengan S. (2015). Risk factors of transient
pasangan memiliki gejala depresi dan and persistent anxiety during
pregnancy. Midwifery, 31(6), 582–
kecemasan yang lebih banyak pada awal
589.
kehamilan.(P< .01 danP< .01, masing- https://doi.org/10.1016/j.midw.2015.0
masing) (van de Loo et al., 2018). 2.009
KESIMPULAN DAN SARAN Bedaso, A., Adams, J., Peng, W., &
Sibbritt, D. (2021). The relationship
Dari literature di atas dapat disimpulkan between social support and mental
bahwa, wanita hamil dengan kehamilan health problems during pregnancy: a
yang sehat namun menunjukkan stres, systematic review and meta-analysis.
kecemasan dan depresi pada masa Reproductive Health, 18(1), 1–23.
kehamilannya dan hal tersebut bisa https://doi.org/10.1186/s12978-021-
menimbulkan efek jangka Panjang baik 01209-5
pada ibu maupun pada janinnya. Sebagian Cai, Y., Shen, Z., Zhou, B., Zheng, X., Li,
besar stres, kecemasan dan depresi pada Y., Liu, Y., Yang, J., Xie, N., &
masa kehamilan terkait dengan berbagai Chen, H. (2022). Psychological Status
gaya koping, riwayat pribadi wanita, dan During the Second Pregnancy and Its
Influencing Factors. Patient
keadaan pribadinya, usia, paritas,
Preference and Adherence,
hubungan dengan pasangan, Riwayat 16(August), 2355–2363.
keguguran dan lainnya. Hubungan dengan https://doi.org/10.2147/PPA.S374628
bidan merupakan satu-satunya faktor
Dunkel Schetter, C., & Tanner, L. (2015).
lingkungan yang berhubungan dengan
Anxiety, depression and stress in
Kesehatan mental kehamilan. Penulis pregnancy: Implications for mothers,
merekomendasikan agar bidan children, research, and practice.
menggunakan faktor-faktor ini dalam Current Opinion in Psychiatry, 25(2),
penilaian mereka terhadap setiap wanita 141–148.
dan menyadari selama perawatan antenatal https://doi.org/10.1097/YCO.0b013e3
bahwa masalah ini terkait dengan 283503680
gangguan psikologis kehamilan. Bidan Fontein-Kuipers, Y., Ausems, M., Budé,
perlu menyadari pentingnya peran mereka L., Van Limbeek, E., De Vries, R., &
berkaitan dengan ibu hamil dan Kesehatan Nieuwenhuijze, M. (2015). Factors
influencing maternal distress among
mentalnya.
Dutch women with a healthy
DAFTAR PUSTAKA pregnancy. Women and Birth, 28(3),
e36–e43.
Apriliana, T., Keliat, B. A., Mustikasari, & https://doi.org/10.1016/j.wombi.2015.
Primasari, Y. (2022). A contributing 02.002
factor of maternal pregnancy
depression in the occurrence of Huang, J., Xu, L., Xu, Z., Luo, Y., Liao,
stunting on toddlers. Journal of B., Li, Y., & Shi, Y. (2022). The
Public Health Research, 11(2), 78– relationship among pregnancy-related
82. anxiety, perceived social support,
https://doi.org/10.4081/jphr.2021.273 family function and resilience in
8 Chinese pregnant women: a structural
equation modeling analysis. BMC

6
Women’s Health, 22(1), 1–11. van de Loo, K. F. E., Vlenterie, R.,
https://doi.org/10.1186/s12905-022- Nikkels, S. J., Merkus, P. J. F. M.,
02145-7 Roukema, J., Verhaak, C. M.,
Roeleveld, N., & van Gelder, M. M.
Keramat, A., Malary, M., Moosazadeh, H. J. (2018). Depression and anxiety
M., Bagherian, N., & Rajabi-Shakib, during pregnancy: The influence of
M. R. (2021). Factors influencing maternal characteristics. Birth, 45(4),
stress, anxiety, and depression among 478–489.
Iranian pregnant women: the role of https://doi.org/10.1111/birt.12343
sexual distress and genital self-image.
BMC Pregnancy and Childbirth,
21(1), 1–12.
https://doi.org/10.1186/s12884-021-
03575-1
Senobari, M., Azmoude, E., & Mousavi,
M. (2019). The relationship between
body mass index, body image, and
sexual function: A survey on Iranian
pregnant women. International
Journal of Reproductive BioMedicine,
17(7), 505–514.
https://doi.org/10.18502/ijrm.v17i7.4
862
Shitu Ayen, S., Alemayehu, S., & Tamene,
F. (2021). Antepartum Depression
and Associated Factors Among
Pregnant Women Attending ANC
Clinics in Gurage Zone Public Health
Institutions, SNNPR, Ethiopia, 2019.
Psychology Research and Behavior
Management, Volume 13, 1365–1372.
https://doi.org/10.2147/prbm.s289636
Tang, X., Lu, Z., Hu, D., & Zhong, X.
(2019). Influencing factors for
prenatal Stress, anxiety and
depression in early pregnancy among
women in Chongqing, China. Journal
of Affective Disorders, 253(January),
292–302.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2019.05.
003
Valsamakis, G., Chrousos, G., &
Mastorakos, G. (2019). Stress, female
reproduction and pregnancy.
Psychoneuroendocrinology, 100, 48–
57.
https://doi.org/10.1016/j.psyneuen.20
18.09.031

You might also like