You are on page 1of 39

MODUL STATISTIKA

Penyusun:
SUPARMAN, S.PD
NIP. 197605082006051004

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul “STATISTIKA” ini tepat pada
waktunya. Modul ini dibuat guna sebagai media pembelajaran yang ringkas dan jelas sehingga
siswa mampu memehami dengan lebih mudah dalam mata pelajaran metematika khususnya

Suparman_kampar@yahoo.co.id
statistika untuk tingkat SMA. Secara keseluruhan, modul ini sesuai kompetensi dasar
Matematika sesuai standart yang ada.

Modul ini berisikan ringkasan – ringkasan materi dalam bab statistika yang telah
tersajikan dengan ringkas dan jelas sehingga para siswa mampu memahami materi dengan
mudah. Selain materi, di dalam modul ini juga berisikan contoh soal sehingga di setiap sub bab
para siswa dapat lebih jelas dan lebih mengerti tentang materi yang sedang dipelajari. Selain itu,
diberikan pula latihan ulangan yang dapat membantu para siswa dalam menguasai segala materi
mengenai bab statistika

Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
modul berikutnya. Penulis berharap semoga modul “ STATISTIKA” ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para peserta didik dalam menggunakan modul ini
sebagai media pembelajaran.

Tambang, Mei 2013

Penulis

Suparman_kampar@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... 2

Daftar Isi..................................................................................................................... 3

BAB 1 STATISTIKA
A. Istilah – istilah dalam statistika.......................................................................................5
1. Pengertian statistika, statistik, populasi, dan sampel..........................................5
2. Pengumpulan, pembulatan dan Pemeriksaan terhadap data............................7

B. Penyajian Data Statistiaka..............................................................................................9

1. Daftar Bilangan...................................................................................................9
2. Tabel Distribusi Frekuensi...................................................................................9
C. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram........................................................................15
1. Diagram Batang.................................................................................................15
2. Diagram Garis....................................................................................................16
3. Diagram Lingkaran............................................................................................18
4. Histogram...........................................................................................................19
5. Poligon...............................................................................................................21
6. Ogive.................................................................................................................23
D. Ukuran Statistik Data......................................................................................................24
1. Ukuran Pemusatan Data....................................................................................24
a. Rata – rata (Mean).................................................................................24
b. Modus.....................................................................................................27
c. Median....................................................................................................29
2. Ukuran Letak Data.....................................................................................................30
a. Kuartil......................................................................................................30
b. Desil........................................................................................................33
c. Persentil..................................................................................................35
3. Ukuran Penyebaran Data...........................................................................................37
a. Jangkauan.............................................................................................37
b. Hamparan...............................................................................................37
c. Simpangan Kuartil..................................................................................37
d. Simapangan rata – rata..........................................................................39

Suparman_kampar@yahoo.co.id
e. Ragam dan Simapangan Baku...............................................................40

RANGKUMAN ...........................................................................................................................43
LATIHAN ULANGAN..................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................52

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Dalam statistika, angka dikumpulkan dan diatur sedemikian rupa sehingga orang dapat memahaminya,
menarik kesimpulan, dan membuat perkiraan berdasarkan angka – angka itu.

A. Istilah – istilah Dalam Statistika

1. Pengertian Statistika, Statistik, Populasi, dan Sampel

Agar suatu permasalahan dapat diuraikan, maka diperlukan keterangan – keterangan penunjang
yang terkait. Keterangan – keterangan tersebut dapat berupa angka atau yang lainnya.

Keterangan – keterangan berupa angka disebut data kuantitatif, sedangkan keterangan –


keterangan bukan angka disebut data kualitatif. Data kuantitatif itu sendiri dibedakan menjadi 2 macam
yaitu, data diskrit dan data kontinu. Data diskrit diperoleh dari hasil penghitungan, sedangkan data
kontinu diperooleh dari hasil pengukuran.

Permasalahan Data

Data Kuantitatif Data kualitatif

Statistika adalah suatu disiplin ilmu yang penting pada dewasa ini, antara lain untuk
memperbaiki teori – teori statistika yang sudah ada, ataupun member gambaran tentang hasil suatu
penyelidikan / percobaan.
Data Diskrit Data Kontinu
Satistika berkaitan dengan pengumpulan informasi/keterangan, penyajian dalam bentuk daftar,
diagram, atau grafik sehingga memudahkan untuk dianalisa , yang selanjutnya disimpulkan dan diambil
kesimpulan.

Setiap informasi atau keterangan yang diperoleh disebut datum, dalam bentuk jamak adalah data.
Tahap statistika hanya berusaha melukiskan dan menganalisa kelompok data tanpa menarik kesimpulan
disebut statistika deskriptif, sedangkan tahap statistika yang berkaitan dengan kondisi suatu kesimpulan
diambil disebut statistika inferensi atau statistika induktif.

Definisi ;
Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang metode pengumpulan, pengolaha, penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data penelitian.

Perhatikan kalimat – kalimat berikut ini :

Suparman_kampar@yahoo.co.id
a. Lima puluh juta pemirsa TV di Indonesia menyaksikan sinetron “Si Doel Anak Sekolahan”.
b. Delapan dari sepuluh aktris menggunakan pasta gigi X.
c. Baterai XYZ tahan lebih lama.

Kalimat di atas menyangkut himpunan yang universal, yaitu semua pemirsa TV di Indonesia,
semua aktris, dan semua baterai. Dalam statistika, himpunan universal (semesta) dengan karakteristik
tertentu disebut populasi. Pada praktiknya, pengamatan terhadap populasi tidak dapat dilakukan sebab
membutuhkan waktu yang lama, memerlukan biaya yang besar, ataupun merusak populasi itu sendiri,
misalnya mungkinkah kita menanyai semua pemirsa TV di Indonesia ? Mungkinkah kita menanyai semua
aktris tentang merek pasta gigi yang mereka gunakan ? Bagaimanakah jika semua baterai kita tes daya
tahannya ?

Untuk keperluan itu, kita dapat menggunakan atau mengambil contoh yang dipilih dari populasi,
yang disebut sampel. Jadi, sampel adalah himpunan bagian dari populasi.Metode statistika tentang cara
mengambil sampel yang tepat disebut teknik sampling. Nilai – nilai yang diperoleh dari sampel disebut
statistik. Statistik inilah yang digunakan untuk men-duga populasi. Nilai – nilai populasi disebut
parameter.

Dalam statistika, ada 3 macam ukuran penting, yaitu :


1. Ukuran pemusatan data : rataan hitung (mean), modus, dan median
2. Ukuran letak data : kuartil dan desil
3. Ukuran penyebaran data : rentang antar kuartil, simpangan kuartil, simpangan rata – rata,
ragam, dan simpangan baku.

2. Pengumpulan, Pembulatan, dan Pemeriksaan terhadap Data

Usaha untuk memperoleh informasi yang objektif merupakan langkah yang penting dalam suatu
penyelidikan (observasi). Hal ini berkaitan dengan tujuan penyelidikan itu sendiri. Sesuai dengan tujuan
penyelidikan, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode :
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data dengnan mengamati secara
langsung subjek yang diteliti.
2. Penelusuran literature, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian
atau seluruh data yang telah ada dari peneliti sebelumnya. Penelusuran literature disebut
juga pengamatan tidak langsung.
3. Penggunaan kuesioner (angket), yaitu cara pengumpulan data dengan menggunkan
daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang teliti.
4. Wawancara (interview), yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan
Tanya jawab kepada subjek yan diteliti.

 Data yang diperoleh disebut data mentah.


Berdasarkan banyaknya data yang diambil, cara pengumpulan data dibagi atas dua cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Sensus, yaitu cara pengumpulan data, di mana data diperoleh dari setiap anggota populasi.

Suparman_kampar@yahoo.co.id
2. Sampling, yaitu cara pengumpulan data, di mana hanya sebagian anggota populasi (sampel) saja
yang diteliti. Akan tetapi, dari sebagian anggota populasi ini diharapkan dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya.

Selanjutnya, setelah data diperoleh, untuk mendapatkan gambaran tentan apa yan diteliti, peneliti harus
melakukan penganalisisan data.

Untuk penganmatan lebih lanjut, data dibedakan :


a) Data Kuantitatif, yaitu data berupa kumpulan angka, misalnya tinggi siswa, banyaknya siswa
yang tidak masuk hari ini di suatu sekolah.
Ditinjau dari cara memperolehnya, data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 2macam, yaitu.
1. Data Cacahan
Data cacahan adalah data yang diperoleh dengan cara mencacah, membilang, atau
menghitung banyak objek. Sebagai contohh adalah data tentang banyak petak sawah untuk
masing – masing desa di lima desa.
2. Data Ukuran
Data ukuran adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur besaran objek. Sebagai
contoh data tentang luas petak sawah dan data tentang berat padi gabah kering.

b) Data Kualitatif, yaitu data yang diamati berdasarkan atribut, misalnya pendapat siswa terhadap
pelajaran Matematika, seperti amat senang – senang – kurang senang – tidak senang.

Untuk keperluan perhitungan maupun analisis, sering dikehendaki data kuantitatif dalam bentuk yang
lebih sederhana. Untuk menyederhanakan bilangan – bilangan, diadakan aturan pembulatan sebagai
berikut :
a. Aturan umum, yaitu jika kurang dari 0,5 dihilangkan dan jika sama atau lebih dari 0,5 menjadi 1,
Misal : 3,48 dibulatkan menjadi 3
2,5 dibulatkan menjadi 3
8,45678 dibulatkan menjadi 8,46 (sampai dua tempat desimal).

b. Aturan genap terdekat, yaitu kurang dari 0,5 dihilagkan, lebih dari 0,5 menjadi 1, dan sama
dengan 0,5 dihilangkan jika angka yang mendahului genap atau menjadi 1 jika angka yang
mendahului ganjil,
Misal : 6,948 dibulatkan menjadi 6,9 (sampai satu tempat desimal)
17,52 dibulatkan menjadi 18,00
12,50 dibulatkan menjadi 12,00
13,50 dibulatkan menjadi 14,00

Sebelum data diolah lebih lanjut, perlu diadakan pemeriksaan data kembali. Hal ini untuk
menghindari kekeliruan dalam analisa maupun kesimpulan yang diambil. Beberapa data yang dipandang
meragukan hendaknya diyakini kebenarannya. Kemungkinan kesalahan terjadi pada alat ukur, kesalahan
mengukur, kekeliruan mencatat, instruksi yang tidak jelas, atau kecerobohan dalam mengumpilkan data.
Semua kesalahan itu perlu diperhatiakan agar diperoleh data yang akurat.

Suparman_kampar@yahoo.co.id
B. PEYAJIAN DATA STASTITIKA
Data statistic dapat disajiakan dalam beberapa bentuk, sesuai dengan jenis data. Data statistic
dapat berupa daftar bilangan yang mempunyai satuan yang sama atau disebut data tunggal. Data dapat
dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan.

1. Daftar Bilangan
Data tunggal dapat dituliskan sebagai daftar bilangan sebagaimana contoh berikut. Data niali matematika
10 anak kelas 2 SD adalah : 60, 75, 65, 80, 95, 74, 88, 87, 76 dan 90.

2. Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tabel distribusi frekuensi data tunggal dan
tabel distribusi frekuensi data berkelompok.

a. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal


Penyajian data tunggal kerekuensi dilakukan dengan membuat tabel yang terdiri atasrekuensi
dilakukan dengan membuat tabel yang terdiri atas kolom, yaitu kolom nilai (x), kolom turus dan kolom
frekuensi (f)

Contoh 1.1

Skor tes matematika dari 50 siswa di suatu kelas adalah

29 25 28 22 24 25 28 26 26 24
23 25 26 21 23 26 27 23 28 30
27 27 24 26 25 25 24 21 25 22
25 25 27 24 23 27 25 26 23 26
23 27 25 24 26 25 24 22 24 26

Sajikan data di atas dalam daftar distribusi frekuensi tunggal !


Jawab:

Skor Turus Banyak Siswa


(Frekuensi)
21 II 2
22 III 3
23 IIII I 6
24 IIII III 8
25 IIII IIII I 11
26 IIII IIII 9
37 IIII I 6
28 III 3
29 I 1
30 I 1

Suparman_kampar@yahoo.co.id
n ¿ ∑ f =50

b. Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok


Jika sekumpulan data memiliki jumlah dan variasi data yang cukup banyak, maka data tersebut
dapat disederhanakan dengan cara mengelompokkannya dalam kelas – kelas. Dengan demikian diperoleh
tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
Beberapa istilah yang penting dalam membuat tabel distribusi frekuensi berkelompok antara lain
sebagai berikut

1) Kelas Interval
Kelas interval adalah kelas – kelas yang memuat beberapa data tertentu.

R I = interval Kelas
I=
k R = jangkauan (data
tertinggi – data
terendah
2) Batas Kelas k = banyak kelas
Batas kelas adalah nilai – nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas interval
3) Tepi kelas
Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah dua kelas interval yan
berurutan.
Tepi atas kelas (ta) adalah batas kelas ditambah setengah. Sedangkan tepi bawah kelas (t b) adalah
batas kelas dikurang setengah.
4) Panjang Kelas
Panjang kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas, yaitu selisih antara tepi atas dan tepi
bawah dari tiap kelas dalam kelas interval yang sama
5) Titik Tengah Kelas
Nilai titik tengah kelas adalah setengah dari jumlah tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.

c. Cara Menyusun Tabel Distribusi Kelompok


Beberapa langkah yang perlu diperhatiakn dalam menyusun tabel distribusi frekuensi
berkelompok adalah sebagai berikut.
Menentukan nilai data terbesar (x maks) dan nilai data terkecil (x min) kemudian ditentukan jangkauannya (J)
dengan rumus :

J = xmaks – xmin
Menentukan banyaknya kelas interval (k) dari n buah data adalah berdasarkan aturan Sturgess, yaitu :
k = 1 + 3,3 log n

Menentukan panjang kelas (c) dengan rumus :

Suparman_kampar@yahoo.co.id
jangkauan
p=
banyak kelas

Menentukan daftar distribusi frekuensi dengan menetapkan kelas – kelas sehingga nilai statistic
minimum termuat dalam kelas interval terendah, tetapi tidak harus sebagai batas bawah kelas.
Selanjutnya, menetapkan frekuensi tiap kelas yang dapat dilakukan dengan menggunakan turus atau bisa
saja langsung dituliskan .

Contoh 1.2

Dari 48 kali pengukuran lembaran kain (ketelitian sampai cm terdekat), diperoleh data sebagai berikut.
54 50 53 54 60 56 62 54 58 65 71 58
58 65 56 58 52 70 74 62 52 62 58 60
70 73 45 60 56 54 52 53 67 54 59 64
57 49 48 56 58 58 60 64 63 68 57 59
Buatlah daftar distribusi frekuensi berkelompok dari data tersebut !
Jawab:
Data pengukuran tersebut terdidi dari 48 data, sehingga n = 48
Nilai statistic minimum , xmin = 45 , dan nilai statistic maksimum, xmaks=74
Jangkauan ( j )=x maks−x min =74−45=29
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 +3,3 log 48 = 6,548…, dibulatkan ke atas menjadi k=7
J 29
Panjang Kelas p= = =¿4,14,…, dibulatkan ke atas menjadi tercakup dalam kelas interval.
k 7
Tabel distribusi frekuensi :

Hasil Pengukuran Titik Tengah (xi) Frekuensi (f)


(dalam cm)
43 – 47 45 1
48 – 52 50 6
53 – 62 55 13
58 – 62 60 16
63 – 67 65 6
68 – 72 70 4
73 – 77 75 2
∑ f =48

d. Tabel Distribusi Frekuensi Komulatif dan Frekuensi Relatif


Tabel distribusi frekuensi kumulatif dapat disusun dari tabel distribusi frekuensi berkelompok.
Terdapat dua jenis frekuensi kumulatif, yaitu frekuensi kumulatif kurang dari tepi atas (f k ≤ t a ) dan
frekuensi kumulatif lebih dari tapi bawah (f k ≥ t b )

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Setiap frekuensi (fi) dalam tabel distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam persentase disebut frekuensi
relatif. Frekuensi relatif (fr) dapat ditentukan denngan rumus :

fi
f r= ×100 %
n

Selanjutnya, daftar distribusi frekuensi kumulatif relative dapat disusun dari daftar distribusi
frekuensi kumulatif.

Contoh 1.3

Buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatif relative berdasarkan tabel Contoh 1.2

Jawab:
Berdasarkan tabel pada contoh 1.2 perhatikan perhitungan – perhitungan berikut.
Dengan cara perhitungan yang sama, akan kita dapatkan tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif
berikut.

Hasil Pengukuran Frekuensi Frekuensi Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif


(dalam cm) (f) Relatif (fr) Relatif
f k≤ ta f k≥ tb f kr ≤ t a f kr ≥ t b
43 – 47 1 0,021 1 48 0,021 1
48 – 52 6 0,125 7 47 0,146 0,979
53 – 57 13 0,271 20 41 0,417 0,854
58 – 62 16 0,333 36 28 0,750 0,583
63 – 67 6 0,125 42 12 0,875 0,250
68 – 72 4 0,083 46 6 0,958 0,125
73 – 77 2 0,042 48 2 1 0,042

C. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM

1. Diagram Batang
Dalam penyajian dengan diagram batang, data disajikan dalam bentuk batang persegi panjang
yang di gambarkan vertical atau horizontal dengan lebar sama. Disamping diagram batang tunggal,
dikenal dua diagram batang yang lain, yaitu:
1. diagram batang majemuk
2. diagram batang bertingkat

Contoh 1.4

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Sekelompok siswa mengadakan penelitian tentang tayangan swasta. Mereka menanyakan,
manakah yang lebih digemari tayangan ABTV atau CDTV kepada teman – temannya di sekolah. Daftar
di bawah ini menunjukkan hasil penelitian tersebut :

Yang Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kelas E Kelas F


Menggemari
AATV 30 26 26 23 17 11
BBTV 15 18 20 23 18 20

Diagram batang informasi di atas dapat di gambarkan sebagai berikut :

35

30

25

20
AATV2
15 BBTV2

10

0
2. DiagramA Garis B C D E F
Diagram garis digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan perkembangan suatu data
dari waktu ke waktu. Selain dibaca dan ditafsirkan , diagram garis juga dipakai untuk memperkirakan
suatu nilai yang belum diketahui. Dalam memperkirakan nilai yang belum diketahui ini ada dua macam
pendekatan, yaitu pendekatan interpolasi linear dan pendekatan ekstrapolasi linear.

Diagram garis digambar pada bidang Cartecius. Sumbu X ditempati oleh waktu pengamatan
sedangkan sumbu Y ditempati oleh nilai data yang diamati.

Interpolasi Linear
Pendekatan interpolasi linear adalah menafsirkan atau memperkirakan suatu nilai data yang
berada di antara dua titik yang berdekatan.

Ekstrapolasi Linear
Pendekatan ekstrapolasi linear adalah menaksir atau memperkirakan suatu nilai data yang terletak
sesudah titik data terakhir yang diketahui. Ekstrapolasi semacam ini dapat dilakukan dengan cara

Suparman_kampar@yahoo.co.id
memperpanjang garis dalam arah ke kanan atas atau ke kanan bawah tergantung pada kecenderungan nilai
– nilai data sebelumnya.

Contoh 1.5
Data jumlah siswa yang lulus ke Perguruan Tinggi Negeri sepuluh tahun terakhir tahun di
Kabupaten Semarang

Tahun Jumlah siswa yang


lulus
2003 150
2004 170
2005 180
2006 165
2007 145
2008 176
2009 190
2010 178
Ekstrakurukuler Banyaknya siswa
2011 200
menari 2012 210
VII A 10
VII B 4 Berikut diagram garis dari
VII C 6
data di atas :
VII D 8
200VII E 12
180
160
140
120
100
Column1
80
60
40
20
0
3. Diagram
2003 Lingkaran
2004 2005 2006 2007 2008
Diagram lingkaran digunakan untuk menunjukkan perbandingan antaritem data dengan cara
membagi lingkaran dalam juring – juring lingkaran yang sudut pusatnya sesuai dengan perbandingan
tersebut.

Contoh 1.6

Daftar jumlah siswa yang mengikuti ekastrakurikuler menari di setian kelas VII SMP N 7 Semarang

Buatlah diagram lingakaran yang sesuai dengan data di atas

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Jawab :
Jumlah selueuh siswa= 10 + 4 + 6 + 8 + 12 =44. Perbandingan dan persentase untuk masing – masing
kelas adalah :
10 4 6 8 12
VII A ¿ =25 % , VII B¿ =10 % , VII C¿ =15 % , VII D¿Presentase Siswa
=20 % , VII E¿ =30 %
40 40 40 40 40
yang ikut Eka-
trakurikuler Menari
Jika diuah dalam ukuran derajat, maka diperoleh sudut pusat sebagai berikut.
9 O O
VII A : × 360 =81
40
5 o o
VII A
VII B : × 360 =45 VII E
40 30% 25%
6 O O
VII C : × 360 =54
40 VII B
8 O O
10%
VII D : × 360 =72 VII D VII C
40 20% 15%
12 o o
VII E : × 360 =108
40
4. Histogram
Data ukuran (data kontinu) yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi dapat disajikan
dalam bentuk diagram yang disebut histogram.Gambar histogram berbentukdiagram batang di mana
antara dua batang yang berdampingan saling berimpit. Langkah – langkah untuk membuat histogram
suatu data berkelompok adalah sebagai berikut :
 Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertical (untuk frekuensi)
 Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang menunjukkan panjang
kelas (p), yaitu dari tepi bawah kelas sampai tepi atas kelas, sedangkan tinggi persegi panjang
menunjukkan frekunsinya.
 Di atas tiap persegi panjag dapat ditulis frekuensi masing – masing agar histogram mudah dibaca.

Contoh 1.7

Gambarlah histogram dari data yang disajikan di bawah ini seperti contoh 1.2
54 50 53 54 60 56 62 54 58 65 71 58
58 65 56 58 52 70 74 62 52 62 58 60
70 73 45 60 56 54 52 53 67 54 59 64
57 49 48 56 58 58 60 64 63 68 57 59
Buatlah daftar distribusi frekuensi berkelompok dari data tersebut dan buatlah histogramnya

Jawab :

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Hasil Pengukuran Titik Tengah Frekuensi (f)
(dalam cm)
43 – 47 45 1
48 – 52 50 6
53 – 62 55 13
58 – 62 60 16
63 – 67 65 6
68 – 72 70 4
73 – 77 75 2

∑ f =48

Tabel distribusi frekuensi :


Dengan mengikuti langkah – langkah membuat histogram suatu data berkelompok, histogram dari data
tersebut diperlihatkan pada gambar di bawah ini

16

14

12

10

2
5. Poligon Nilai
Jika titik – titik tengah dari sisi atas tiap persegi panjang yang berdekatan pada histogram
dihuungkan , maka 42,5 47,5
akan diperoleh 52,5 garis
grafik 57,5 62,5 polygon
yang disebut 67,5 distribusi
72,5 frekuesi.
77,5
Selain dengan cara tersebut, polygon distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
 Menambahkan satu kelas interval sebelum kelas pertama dan satu kelas interval sesudah kelas
terakhir.
 Menentukan titik tengah setiap kelas
 Menggambar sumbu horizontal dan sumbu vertical

Suparman_kampar@yahoo.co.id
 Menggambar titik – titik dengan titik tengah kelas interval sebagai absis dan frekuensi kelas
interval sebagai ordinat
 Menghubungk
Hasil Pengukuran Titik Tengah Frekuensi (f) an titik – titik
(dalam cm)
yang
43 – 47 45 1
berdekatan
48 – 52 50 6
53 – 62 55 13 dengan suatu
58 – 62 60 16 aris lurus.
63 – 67 65 6 
68 – 72 70 4 Contoh 1.8
73 – 77 75 2 Gambar polygon
distribusi frekuensi
∑ f =48 dari data pada contoh
1.2
Dari 48 kali pengukuran lembaran kain (ketelitian sampai cm terdekat), diperoleh data sebagai berikut.
54 50 53 54 60 56 62 54 58 65 71 58
58 65 56 58 52 70 74 62 52 62 58 60
70 73 45 60 56 54 52 53 67 54 59 64
57 49 48 56 58 58 60 64 63 68 57 59
Buatlah daftar distribusi frekuensi berkelompok dari data tersebut dan buatlah poligonnya !

Jawab :

Poligon distribusi dari data tersebut diperlhatkan oleh gambar di bawah

16

14

12
Suparman_kampar@yahoo.co.id
10

8
6

6. Ogive
Tabel distribusi frekuensi kumulatif yang disajikan dalam bentuk kurva, disebut polygon
distribusi frekuensi kumulatif atau ogive. Ogive terdiri dari 2 macam yaitu ogive positif (ogive kurang
dari) dan ogive negatif (ogive lebih dari). Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik – titik ,
dengan tepi atas sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat. Sementara itu, ogive negatif dapat
dibentuk dengan cara menghubungkan titik –titik, dengan tepi bawah sebagai absis dan frekuensi
kumulatif sebagai ordinat.

Contoh 1.9

Gambarlah ogive dari data yang terdapat pada contoh 1.2


Dari 48 kali pengukuran lembaran kain (ketelitian sampai cm terdekat), diperoleh data sebagai berikut.
54 50 53 54 60 56 62 54 58 65 71 58
58 65 56 58 52 70 74 62 52 62 58 60
70 73 45 60 56 54 52 53 67 54 59 64
57 49 48 56 58 58 60 64 63 68 57 59
Buatlah daftar distribusi frekuensi berkelompok dari data tersebut dan buatlah ogive nya!

Jawab :
Perhatikan kembali tabel distribusi kumulatif yang terdapat pada Contoh 1.3

Hasil Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Kumulatif


Pengukuran (f) Relatif (fr) Kumulatif Relatif
(dalam cm) f k≤ ta f k≥ tb f kr ≤ t a f kr ≥ t b
43 – 47 1 0,021 1 48 0,021 1
48 – 52 6 0,125 7 47 0,146 0,979
53 – 57 13 0,271 20 41 0,417 0,854
58 – 62 16 0,333 36 28 0,750 0,583
63 – 67 6 0,125 42 12 0,875 0,250
68 – 72 4 0,083 46 6 0,958 0,125
73 – 77 2 0,042 48 2 1 0,042

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Ogive
60

50

40
ogive positif
ogive negatif
30

20

10

0
40 45 50 55 60 65 70 75 80

D. UKURAN STATISTIK DATA

1. Ukuran Pemusatan Data

a. Mean (Rataan Hitung)


Mean (rataan hitung) didefinisikan sebagai jumlah data kuantitatif dibagi banyaknya data.
Atau dapat dinyatakan sebagai jumlah seluruh data dibagi banyaknya data. Notasi atau lambing /
symbol untuk sampel dan populasi dibedakan :

Sampel Populasi

Data X X
Banyaknya data n N
Rataan x μ

Mean (x ), dari data x 1 , x 2 , x 3 , … , x n dirumuskan :


x 1+ x 2 + x 3+ …+ x n
x=
n

data tunggal :
x=
∑x
n

Data Kelompok :
x=
∑ f i xi
Suparman_kampar@yahoo.co.id ∑ fi
Dengan : xi = titik tengah kelas interval
fi = frekuensi dari xi
k = banyaknya kelas interval

Selain menggunkan rumus dan cara di atas, kita dapat menentukan rataan dari
sekumpulan data dengan terlebih dahulu menentukan rataan sementaranya. Rataan sementara
biasanya diambil dari nilai tengah yang mempunyai frekuensi terbesar.

Untuk menghitung rata – rata bisa menggunakan rata – rata sementara. Kesulitan dalam
menghitung rata – rata adalah apabiladijumpai bilangan besar atau tidak bulat.Untuk mengatasi
hal ini, kita menyederhanakan data, yaitu dengan cara memperkirakan nilai rata rata yang disebut
rata – rata sementara. Caranya adalah sebagai berikut:
a) Tetapkan rata – rata sementara (x 0 ), dipilih pada kelas yang mempunyai frekuensi
tertinggi dan letaknya di tengah.
b) Tentukan simpangan (deviasi) terhadap rata – rata sementara, dengan rumus:

d i=x i−x 0
c) Tentukan rata – rata sesungguhnya, dengan rumus:

x=x 0 +
∑ f i di
∑ fi
d) Atau jika dengan memfaktorkan interval kelasnya maka rumusnya menjadi:

x=x 0 +
( ∑∑ )
f i di
fi
l

Contoh 1.10

Dua belas orang mengikuti pertandingan menembak pada jarak tertentu, setiap peserta menembak 10 kali.
Hasil tembakan yang mengenai sasaran dari tiap – tiap peserta adalah 4, 8, 5, 8, 6, 4, 7, 7, 2, 3, 5, 7.
Tentukan rataan tembakan yang menenai sasaran!
Jawab :

 Data Tunggal
Data di atas dipandang sebagai sampel, maka :
∑ x =4+ 8+5+8+ 6+4 +7+7+ 2+ 3+5+7=66 dan n=12

Suparman_kampar@yahoo.co.id
x=
∑ x = 66 =5 ,5
n 12

 Data Kelompok
Tentukan Rata – rata dari data berikut :

Nilai Frekuensi (fi) Titik Tengah (xi) (fixi)


40 – 49 4 44,5 178
50 – 59 6 54,5 327
60 – 69 10 64,5 645
70 – 79 4 74,5 298
80 – 89 4 84,5 338
90 - 99 2 94,5 189
∑ f i=30 ∑ f i xi =1975

x=
∑ f i x i = 1975 =65 ,83
fi 30
Jadi, rata – ratanya adalah 65,83

b. Modus (Nilai terbanyak)


Modus adalah nilai yang paling banyak muncul. Untuk data tunggal, modus sangat mudah
ditentukan, yaitu data yang yang mempunyai frekuensi terbanyak. Modus mempunyai kelemahan, yaitu
apabila kelompok data yang dimaksud memiliki dua nilai modus (bimodal) atau lebih, atau tidak memiliki
modus, misal : Data 5, 7, 8, 10, 10,12,12 memiliki dua modus yaitu 10 dan 12.

Untuk data distribusi frekuensi dalam bentuk kelas – kelas interval, nilai modus tidak dapat
ditentukan dengan tepat tetapi dengan pendekatan. Ada yang berpendapat nilai modus sama dengan nilai
tengah kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak. Cara lain yang dianggap lebih tepat, yaitu dengan
memperhatikan frekuensi kelas sebelum dan sesudah kelas modus.
Rumus Modus :
b1
Mo=b+ p ( )
b1 + b2

Dengan :
b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjanng kelas modal
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil
sebelum tanda kelas modal

Suparman_kampar@yahoo.co.id
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar
sesudah tanda kelas modal.

Contoh 1.11

Suatu mesin yang memproduksi kaleng roti diperkirakan terdapat kesalahn. Dari penelitian terhadap 200
kaleng roti , dicatat berat kaleng roti, disajikan pada daftar di bawah ini:

Berat Kaleng Frekuensi (f)


Langkah – langkah mengerjakan modus :
(gram) a) Kelas modal = kelas keempat
b) b = 289,5
281 – 283 c) 4 b1 = 82 – 36 = 46
284 – 286 18
d) b2 = 82 – 50 = 32
287 – 289 36
290 – 292 e)82 p = 284 – 281 = 3
293 – 295 50
296 – 298 10

Mo=b+ p
( b1
b1 +b2 )
Mo = 289 , 5+3 ( 4646+32 )
Mo = 291,26

c. Median
Median adalah nilai yan membagi data menjadi dua bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Untuk mendapatkan nilai median dari daftar distribusi frekuensi kita dapat menggunakan rumus
median, selain itu kita juga bisa mendapatkan nilai median menggunakan histogram, yang berarti median
membagi histogram menjadi dua bagiab yang sama luasnya.

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Rumus Median :

( )
1
n−F
2
Me=b + p
f
Dengan :
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p = panjang kelas median
n = ukuran sampel atau banayak data
F = jumlah semua fekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median
f = frekuensi kelas median

Contoh 1.12

Suatu mesin yang memproduksi kaleng roti diperkirakan terdapat kesalahn. Dari penelitian terhadap 200
kaleng roti , dicatat berat kaleng roti, disajikan pada daftar di bawah ini:

Berat Kaleng Frekuensi (f) Frekuensi Langkah – langkah untuk mengerjakan median :
(gram) Kumulatif (fk)
i.
281 – 283 4 4
284 – 286 18 22
287 – 289 36 58 1 1
n= × 200=100
290 – 292 82 140 2 2
293 – 295 50 190
296 – 298 10 200

ii. p=3
iii. b = 289,5
iv. f = 82
v. F = 58

( )
1
n−F
Me = b+ p 2
f

Me = 289,5 + 3 ( 100−58
82 )

Suparman_kampar@yahoo.co.id
= 291,03

2. Ukuran Letak Data

a. Kuartil (Qi)
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi 4 bagian yang sama banyak, setelah data
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Terdapat 3 buah kuartil , yaitu kuartil bawah atau kuartil pertama dilambangkan Q 1, kuartil
tengah atau kuartil kedua atau median dilambangkan q 2, dan kuartil atas atau kuartil ketiga dilambangkan
Q3.
Sama halnya dengan median, maka nilai kuartil dapat dihitung dengan cara :
1
1. Menentukan kelas dimana kuatrtil itu terletak yaitu (n+1),
4
2. Gunakan atruran :

Dengan :
n = jumlah data dan I =1,2,3…
b = batas bawah kelas Q, ialah kelas

( )
¿ −fk
interval di mana Qi akan terletak
4
Qi=b + p p = panjang kelas Qi
f
F = fk = Jumlah frekuensi dengan tanda
kelas lebih kecil dari tanda kelas Qi
f = frekuensi

Contoh 1.13

 Data Tunggal
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 untuk data berikut!
1. 6, 8, 4, 2, 4, 7, 5, 4
2. 3, 5, 1, 5, 4, 7, 8, 4, 2

Jawab:
1. Banyak data, n = 8
Data yang telah diurutkan :
2, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8

Q1 Q2 Q3
1 1 1
Q 1= ( 4+ 4 ) =4 ; Q2= ( 4+5 )=4 ,5 ; Q3 = ( 6+7 ) =6 ,5
2 2 2

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Jadi, Q1 = 4 ; Q2 = 4,5 ; Q3 = 6,5.

2. Banyak data, n = 9
Data yang telah diurutkan :
1, 2, 3, 4, 4, 5, 5, 7, 8
4

Q1 Q2 Q3

1 1
Q1 = ( 2+3 )=2, 5 ; Q 3=4 ; Q 3= ( 5+7 )=6
2 2
Jadi, Q1 = 2,5 ; Q2 = 4 ; Q3 = 6

 Data Berkelompok
Suatu mesin yang memproduksi kaleng roti diperkirakan terdapat kesalahn. Dari penelitian terhadap 200
kaleng roti , dicatat berat kaleng roti, disajikan pada daftar di bawah ini:

Berat Kaleng Frekuensi (f) Frekuensi


(gram) Kumulatif (fk)
281 – 283 4 4
284 – 286 18 22
287 – 289 36 58
290 – 292 82 140
293 – 295 50 190
296 – 298 10 200
Carilah nilai Q3 nya !

Jawab:
a) Dengan i = 3 dan n = 200

( )
¿ −F
b) p = 3 4
3 Qi=b + p
c) ×200=150 f
4

( )
3× 200
d) b = 292,5 −140
4
e) f = 190 Q3=292 , 5+3
190
f) F = 140
Q3=292 , 65

b. Desil (Di)
Desil adalah nilai yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama banyak , setelah data
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Untuk menentukan desil degunakan rumus sebagai berikut.

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Dengan :
n = jumlah data dan i =1,2,3…
b = batas bawah kelas Di, ialah kelas

( )
¿ −F
10 intervaldi mana Di akan terletak
Di=b+ p p = panjang kelas Di
f
F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas
lebih kecil dari tanda kelas D i (frekensi
kumulatif)
f = frekuensi pada kelas Di

Contoh 1.14

 Data Tunggal
Tentukan nilai desil ke-3 dari data berikut!
7 5 8 7 9 6 6 6 8 5 9 8 6 7 9

Jawab:
Data yang telah diurutkan : 5 5 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9
Bnayak data, n = 15.
3(15+1)
Desil k-3 adalahnilai yan terletak pada urutan ke =4 ,8
10
D3 = x4 + 0,8( x5 – x4 ) = 6 + 0,8 (6 - 6) = 6
Jadi, nilai D3 adalah 6

 Data Kelompok
Ambil data dari contoh 1.2
Suatu mesin yang memproduksi kaleng roti diperkirakan terdapat kesalahn. Dari penelitian terhadap 200
kaleng roti , dicatat berat kaleng roti, disajikan pada daftar di bawah ini:

Berat Kaleng Frekuensi (f) Frekuensi Carilah nilai D2 dari data disamping !
(gram) Kumulatif (fk)

281 – 283 4 4
284 – 286 18 22
287 – 289 36 58
290 – 292 82 140
293 – 295 50 190
296 – 298 10 200

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Jawab:

( )
Dengan i = 2 dan n = 200 ¿ −F
2 10
×200=40 Di=b+ p
10 f

( )
b = 286,5 2 ×200
−22
p=3 10
D 2=286 ,5+3
f = 50 50
F = 22 = 287,58

c. Persentil (Pi)
Dalam hal ini kita juga dapat membagi sekelompok data menjadi seratus bbagian yang sama
banyak, sehingga terdapat 99 nilai pembagi yang disebut persentil. Untuk menghitung nilai persentil
digunakan rumus :

( )
¿ −F
100
Pi=b + p
f

Dengan :
n = jumlah data dan I =1,2,3…
b = batas bawah kelas Pi , ialah kelas interval dimana Pi terletak
p = panjang kelas Pi
F = jumlah frekunsi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas P i
f = frekuensi Pi

Contoh 1.15

 Data Berkelompok
Kita akan mengambil data dari Contoh 1.2
Suatu mesin yang memproduksi kaleng roti diperkirakan terdapat kesalahn. Dari penelitian terhadap 200
kaleng roti , dicatat berat kaleng roti, disajikan pada daftar di bawah ini:

Berat Kaleng Frekuensi (f) Frekuensi


(gram) Kumulatif (fk)

Suparman_kampar@yahoo.co.id
281 – 283 4 4
284 – 286 18 22
287 – 289 36 58
290 – 292 82 140
293 – 295 50 190
296 – 298 10 200

Carilah nilai P3 dari data diatas!

Jawab:

( )
¿ −F
3
×200=6 100
100 Pi=b + p
f
b =283,5

( )
p=3 3 ×200
−4
f = 18 100
P3=283 , 5+3
F=4 18
= 283,83

3.Ukuran Peyebaran Data


Ukuran penyebaran data yang biasa digunakan untuk data tunggal antara lain rentang, hamparan
simpangan kuartil, simpangan rata – arta, ragam dan simpangan baku.

a. Rentang atau jangkauan (J)


Definisi :
Jangkauan data atau rentang data adalah selisih antara data terbeasar (x maks) dengan data terkecil
(xmin).

J= X maks− X min

b. Hamparan (H)
Definisi :
Jangkauan antarkuartil atau hamparan adalah selisih antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama
H=Q 3−Q1

c. Simpangan Kuartil (Qd)

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Definisi:
Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah kali panjang hamparan.
1
Q d = (Q 3 −Q1)
2

Contoh 1.16

 Data Tunggal
Diketahui data: 3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10. Tentukan jangkauan, jangkauan antarkuartil, dan simpangan
kuartildari data tersebut
Jawab;
Data:
3, 4, 4, 5 7, 8, 9, 9, 10

Q1 Q2 Q3

1 1
Q 1= ( 4+ 4 ) =4 ; Q2=7 ;Q 3= ( 9+9 )=9
2 2
Jangkauan : xmaks – xmin = 10 – 3 = 7

 Data Berkelompok

Daftar berikut menyatakan upah tiap jam untuk 65 pegawai di suatu pabrik.

Upah (Rupiah) f

50,00 – 59,99 8
60,00 – 69,99 10
70,00 – 79,99 16
80,00 – 89,99 14
90,00 – 99,99 10
100,00 – 109,99 5
110,00 – 119,99 2

JUMLAH 65

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Tentukanlah hamparan dan simpangan kuartil dari data di atas!

Jawab:
Q1= Rp 68,25 dan Q3 = Rp 90,75
Maka Hamparan(jangkauan atar Kuartil) Q3 – Q1 = 90,75 – 68,25 = Rp 22,50
1
Simpangan Kuartil: Q d = ( Q −Q1 )
2 3
1
Q d = ( 90 , 75−68 , 25 ) =Rp 11, 25
2

d. Simpangan Rata – rata


Simpanagan rata – rata atau deviasi rata – rata merupakan rata – rata jarak suatu data terhadap
rataan hitungannua. Nilai simpangan rata – rata (SR) untuk data tunggal dapat ditentukan dengan rumus:

n
1
SR= ∑ ¿ x − x∨¿ ¿
n i=1 i

Dengan :
n = banyaknya data
xi = nilai data ke-i
x = rataan hitung

Contoh 1.17

Tentukan simpangan rata – rata dari data:1, 3, 5, 8, 10, 12, 13.

Jawab:
 Data Tunggal
n=8
56
x=1+3+ 4+5+ 8+! ¿+12+13 ¿ = =7
5 8
1
SR= ¿
8
1 1
¿ ( 6+ 4+ 3+2+1+3+5+6 )= ( 30 )=3 ,75
8 8
Jadi, simpangan rata = ratanya adalah 3,75

 Data Kelompok

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Nilai Frekuensi (fi) Titik Tengah ¿ x I −x∨¿ f ∨x i−x∨¿ ¿
(xi)
40 – 49 4 44,5 21,17 84,68

50 – 59 6 54,5 11,17 67,02

60- 69 10 64,5 1,17 11,70

70 – 79 4 74,5 8,83 35,.32

80 – 89 4 84,5 18,83 75,32

90 – 99 2 94,5 28,83 57,66

SR=
∑ f i∨x i−x∨¿ = 331 ,70 =11, 06 ¿
∑ fi 30
Jadi, simpangan rata – ratanya adalah 11,06

e. Ragam dan Simpangan Baku


Misalnya data x1 , x2 , x3 ,… xn mempynyai rataan, maka ragam atau varians (S2) dapat
ditentukan dengan rumus:

S2=
∑ (x¿ ¿i−x ¿)2 ¿ ¿
n−1

Sementara itu, simpanngan baku atau deviasi baku (S) dapat ditentukan dengan rumus:

S= √ S =
2
√ ∑ ( x i−x )2
n−1
Dengan:
n = banyaknya data
xi = nilai data ke-i
x = rataan hitung
Contoh 1.18

Hitunglah ragam dan simpangan bakudrai data: 1, 3, 4, 5, 8, 10, 12, 13

Jawab:
 Data Tunggal
Data: 1, 3, 4, 8, 10, 12, 13
n = 8 dan x =7, maka:

Suparman_kampar@yahoo.co.id
8

∑ ( xi −x ) 2=( 1−7 )2+( 3−7 )2 +( 4−7 )2 +( 5−7 )2+ ¿ ( 8−7 )2+( 10−7 )2 +( 12−7 )2+ ( 13−7 )2 ¿
i=1
¿ 36+16+ 9+ 4+1+9+ 25+36=136

8
1 1
S = ∑ ( x i−x ) = ( 136 )=17
2 2

8 i=1 8

S= √ S2 =√ 17=4 , 12 (teliti hingga 2 tempat desimal).


Jadi, data tersebut mempunyai ragam , S2 = 17 dan simpangan baku , S= 4,12

 Data Kelompok

Berat Frekuensi Titik fixi x i−x 2


(x i−x )
2
f i (x i−x)
(fi) Tengah (xi)
35 – 39 1 37 37 -18 324 324

40 – 44 5 42 210 -13 169 845

45 – 49 4 47 188 -8 64 256

50 – 54 7 52 364 -3 9 63

55 – 59 19 57 1083 2 4 76

60 – 64 14 62 868 7 49 686

∑ f i=50 ∑ f i xi =2750 ∑ f i (x i−x )2=2250

x=
∑ f i x i = 2750 =55
∑ f i 50
Karena banyaknya data, n = 50 maka dikatakan sampel berukuran besar (n>30) sehingga
S =∑ f i ¿ ¿ ¿
2

S= √ 45=6 ,71
2
Jadi, data tersebut mempunyai ragam (S ) = 45 dan simpangan baku (S) = 6,71

RANGKUM
AN
Suparman_kampar@yahoo.co.id
1. Langkah – langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
a. Urutkan data dari data terkecil ke data terbesar
b. Tentukan jumlah kelas yang akan digunkan, dengan rumus: k = 1 + 3,3 log n
R
c. Tetapkan interval kelas, dengan rumus: I = , dengnan R = range
k
d. Tetapkan batas bawah kelas pertama.
fi
2. Frekuensi relative ( f r ) , f r= ×100 % ,
∑f i
3. Ukuran pemusatan data
a. Rata – rata (Mean)

1) Rumus rata – rata data tunggal adalah x


∑ x i = x 1 + x 2+ x 3 +…+ x n
n n

2) Rumus rata – rata untuk data yang diboboti adalah x=


∑ f i xi
∑ fi

3) Rumus rata – rata dengan rata – rata sementara adalah x=x 0 +


∑ f i di
∑ fi

4) Rumus rata – rata dengan rata – rata sementara adalah x=x 0 +


( ∑ f i ui
∑ fi ) I

b. Median (Me)
Median adalah data yang letaknya di tengah – tengah setelah data itu diurutkan,

( )
1
n−fk
Rumus median data kelompompok adalah 2
Me=b + p
f
c. Modus (Mo)
Modus adalah data yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak.

Rumus modus data kelompok adalah Mo=b+ p


( d1
d 1+ d 2 )
4. Ukuran Letak
a. Kuartil
Kuartil adalah letak yang membagi sekumpulan data yang telah diurutkan menjadi empat
bagian yang sama.

Suparman_kampar@yahoo.co.id
Terdapat tiga buah kuartil, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah / median (Q2), dan
Kuartilatas (Q3)

( )
¿ −fk
Rumus umum kuartil data kelompok : Q =b + p 4 , untuk I = 1,2,3 ..
i
f
b. Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi sekumpulan data yang telah diurutkan menjadi 10
bagian yang sama. Ada 9 bua desil , yaitu D1,D2,D3,…,Dn
Rumus umum desil untuk data kelompok adalah
¿ −fk
10
Di=b+ p( ), untuk i=1,2,3..
f
c. Persentil
Persentil adalah ukuran letak yangmembagi sekumpulan data yang telah diurutkan menjadi
100 bagian yang sama. Ada 99 buah persentil , yaitu P1,P2,P3…Pn
Rumus umum menghitung persentil data kelompok adalah

( )
¿ −fk
100
Pi=b + p
f
5. Ukuran Penyebaran (dispersi)
Ada empat macam disperse, yaitu jangkauan, simpangan rata – rat, simpangan baku (standar
deviasi) dan simpangan kuartil
Rumus – rumus ukuran penyebaran:

a. Jangkauan (R / J)
R=J =X maks−X min

b. Simpangan rata – rata (SR)

SR=
∑ ¿ x i−x∨¿ atau SR= ∑ ¿ x−x∨¿ ¿ ¿
n ∑ fi
c. Simpangan Baku (S)
1) Sampel yang berukuran besar (n>30)

S=
√ ∑ ( xi −x)2
n

2) Sampel yang berukuran kecil (n≤30)

Suparman_kampar@yahoo.co.id
S=
√ ∑ ( X I −X )2
N −1

3) Simpangan kuartil (Qd)


1
Qd = ( Q3−Q1 )
2
6. Ragam (varians) ditentukan dengan rumus:
Ragam= (S)2

LATIHAN
ULANGAN
Kerjakan di buku latihan Anda !
A. pilihlah jawaban yang tepat di antara huruf a, b, c, d, dan d
1. Median dan modus dari sekumpulan data : 3, 6, 7, 5, 5, 8, 4, 6, 9 adalah…
a. 7 dan 5 d. 5 dan 6 1/2
b. 6 dan 6 e. 5 dan 6
c. 6 dan 7

2. Dalam suatu kelas dilakukan ujian matematika. Siswa yang hadir 49 orang. Nilai rata – rata ujian
tersebut adalah 7. Asif mengikuti ujian susulan. Setelah nilai Asif digabung, nilai rata – ratanya
menjadi 7,04. Nilai Asif adalah…
a. 7,5 d. 9
b. 8 e. 9,5
c. 8,5

3. Rataan darikumpulan data yang disajiakan dengan tabel distribusi frekuensi berkelompok berikut
adalah…
Kelas Frekuensi

Suparman_kampar@yahoo.co.id
1–9 1

10 – 18 3

19 – 27 5

28 – 36 4

37 – 45 2

a. 24,8

b. 23,0

c. 22,3

d. 20,5

e.19,6

4. Modus dari data pada tabel di bawah ini adalah…

Ukuran Frekuesi
a. 49,1
34 – 38 5
b. 50,5
39 – 43 9
c, 51, 5
44 – 48 14
d. 51,6
49 – 53 20
e. 53,5
54 – 58 16

59 – 63 6
5. Nilai ujian kemampuan mata pelajaran ekonomi siswa IPS di suatu SMA Negeri di Semarang
diperlihatkan pada tabel berikut.

Nilai Ujian 5 6 7 8 9
Frekuensi 11 21 49 23 16

Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai ujiannya lebih tinggi atau sama dengan nilai rata – rata
ujian tersebut. Banyaknya peserta yang tidak lulus adalah …

a. 11 d. 49
b. 21 e. 81

Suparman_kampar@yahoo.co.id
c. 32

6. Rata – rata data pada tabel di bawah ini adalah…


Ukuran Frekuensi a. 60,5 d. 58,5

50 – 54 4 b. 90 e. 57
55 – 59 6
c. 59,5
7. 60 - 64 10 Data berikut mempunyai Modus 162. Nilai y adalah …

Tinggi Badan Frekuensi


a. 7
140 – 149 3
b. 8
150 – 159 8
c. 9
160 – 169 Y
d. 10
170 – 179 2 e. 11

8. Dari data berikut, frekuensin kumulatif relative kurang dari 158,5 adalah…

Tinggi Badan Frekuensi


a. 5,0 %
150 – 152 2
b. 27, 5 %
153 – 155 9
c. 62,5 %
156 – 158 14

159 – 161 8 d. 82, 5 %

162 – 164 5 e. 95,0 %

9. Ragam
165atau varians dari data
– 167 2 4, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8 adalah…

5 13
a. d.
6 6

7 36
b. e.
6 6

12
c.
6

10. Simpangan kuartil dari data : 61, 61, 53, 53, 50, 50, 70, 61, 53, 70, 53, 61, 50, 61, 70 adalah …

a. 10 d. 6

Suparman_kampar@yahoo.co.id
b. 8 e. 4

c. 9

B. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan tepat!


1. Diketahui distribusi frekuensi sebagai berikut.

Nilai Frekuensi
20 – 29 5
30 – 39 8 Berat (Kg) Frekuensi
40 – 49 12 32 – 35 1
50 – 59 15 36 – 39 3
60 – 69 20 40 – 43 2

70 – 79 16 44 – 47 6
48 – 51 5
80 – 89 14
52 – 55 7
90 – 99 10
56 – 59 24
∑ f =100 60 – 63 2

Tentukanlah :
a. Mean
b. Median
c. Modus

2. Di suatu kelurahan pada tahun 2006 terdapat 180 orang siswa dengan rincian sebagai berikut: 90
orang siswa SD, 50 orang siswa SMP, 30 orang siswa SMA, dan 10 orang siswa SMK.
Sajikanlah data di atas menggunakan diagram batang
Nilai Frekuensi dan lingkaran
20 – 29 1
3. Buatlah daftar frekuensi relative dan daftar
30 – 39 2
frekuensi kumulatif dari tabel berikut!
a. 40 – 49 4 b.
50 – 59 18
60 – 69 14
70 – 79 8
80 – 89 3
Jumlah 50

Suparman_kampar@yahoo.co.id
4. Tabel berikut adalah upah karyawan (dalam ribuan rupiah) per bulan dari sebuah perusahaan.

Interval Kelas Frekuensi a. Gambarlah histogram dan poligonnya!


100 – 199 15
b. Buat distribusi frekuensi relatifnya!
200 – 299 20
300 – 399 30 c. Berapa orang yang upahnya di atas Rp
400 – 499 25 400.000,00 ?

500 – 599 15 d. Berapa persen orang yang upahnya Rp


600 – 699 10 200.000,00 atau kurang ?
700 – 799 5

5. Nilai
Diketahui Frekuensi
data sebagai berikut ! (f)
40 – 44 4
45 – 49 7
50 – 54 6
55 – 59 3
60 – 64 3
65 – 69 2
Tentukanlah:
a. Simpangan kuartil
b. Simapangan rata – rata
c. Simpangan baku
d. Desil ke – 2
e. Kuartil ke – 4

Suparman_kampar@yahoo.co.id
DAFTAR PUSTAKA

Sabandar, Josua.2009.Matematiaka SMA/MA.Jakarta:Bailmu


Wirodikromo, Sartono.2007.Matematika:untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga

Suparman_kampar@yahoo.co.id

You might also like