Professional Documents
Culture Documents
2.3.3.1 LAPORAN GLS (Gerakan Literasi Sekolah)
2.3.3.1 LAPORAN GLS (Gerakan Literasi Sekolah)
PROGRAM
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
KATA PENGANTAR
1
Alhamdulillahirabbilalamin, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta'ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Kepala Sekolah dan Kesiswaan dapat menyelesaikan Penyusunan Program Kerja
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tahun 2021/2022.
Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini disusun untuk memaparkan
tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) itu sendiri. Salah satu tujuan umum kegiatan
pengembangan diri melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang meliputi literasi membaca, literasi
menulis, keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori. Kemudian tidak kalah penting adalah tujuan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yaitu, a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa
cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah
pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f ) meningkatkan kreativitas; g)
meningkatkan kemampuan literasi tinggi.
Guna meningkatkan pengembangan diri melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
serta pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat di sekolahan. Maka penyusunan
rencana kerja kami buat seefisien dan sesederhananya, walaupun dalam penyusunan rencana
kerja Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini kurang sempurna, kami telah berusaha
dengan maksimal tetapi kami menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab
itu kami mengharapkan saran yang dapat membantu dan menambah wawasan kami
dalam pengelolaan manajemen Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di MA Maarif
Ponggok.
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
2
Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
pada MA MA’ARIF PONGGOK
Tahun Pelajaran 2022/2023
disusun sebagai pedoman pelaksanaan Literasi Sekolah
Ditetapkan di : Ponggok
Tanggal : 09 September 2023
Mengetahui:
Ketua Komite
H. Sirodjuddin Purwanto
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan
berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori. Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar
proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi
yang tertanam dalam diri peserta didik memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di
sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik.
Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca.
Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya.
Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca
peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat
bagi kehidupannya.Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap
perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya, sampai saat ini prestasi literasi membaca
peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor internasional.
Dari laporkan hasil studi yang dilakukan Central Connecticut State University di New
Britain, diperoleh informasi bahwa kemampuan literasi Indonesia berada pada peringkat
60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post, 2016).
Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa
dalam persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca
sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, karena wajib baca mempunyai
tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b)
mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di
luar sekolah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual;
f ) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.
D. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik pada umumnya dan bagi
sekolah pada khususnya untuk menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan
Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat..
E. TARGET KEGIATAN
Adapun target pencapaian Program Gerakan Literasi Sekolah dalam Pengembangan
Budi Pekerti adalah sebagai berikut:
1. Sekolah menjadi tempat yang menyenangkan dan ramah, sehingga menumbuhkan
semangat belajar pada warga sekolah (baik siswa, guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan;
2. Semua warga sekolah menunjukkan rasa empati, peduli, dan menghargai sesama;
3. Tumbuhnya semangat ingin tahu dan cinta ilmu pengetahuan;
4. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan;
5. Perpustakaan sekolah berfungsi secara optimal;
6. Minat baca tulis siswa meningkat;
7. Kemampuan siswa di bidang literasi meningkat.
2
BAB II
PENGORGANISASIAN
Penyelaras Kualitas materi dan sumber rujukan : Dian Wahyu Lestari, S.Pd.
3
JADWAL PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
MA MA’ARIF PONGGOK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
No
Kegiatan Alokasi Waktu Tujuan Kegiatan
.
Tahap pembiasaan
a) Membaca lima belas menit setiap hari 15 menit Membiasakan peserta didik
pada jam ke-0. untuk membaca
b) Mengelola sudut baca. Diperbaharui Memberikan semangat dan
setiap 6 bulan menumbuhkan kreatifitas
sekali peserta didik dalam hal
literasi
c) Satu Peserta Dididk Didik Satu Buku (1
tahun sekali)
d) Wajib Kunjung Perpustakaan Sekolah Minimal 10 menit Membiasakan peserta didik
untuk membaca
e) Membacakan cerita. Minimal 5 menit Membiasakan peserta didik
untuk membaca
Tahap pengembangan
a. Mengelola sudut baca Diperbaharui Memberikan semangat dan
setiap 6 bulan menumbuhkan kreatifitas
sekali peserta didik dalam hal
literasi
b. Satu Jam Wajib Baca (seminggu sekali) 60 menit Membiasakan peserta didik
untuk membaca
c. Kuis Membaca Pagi 2x seminggu Menambah semangat
peserta didik untuk
meningkatkan literasi
membaca
d. Duta Literasi Dilaksanakan 1 Menambah semangat
tahun sekali peserta didik untuk
meningkatkan kreatifitas
dan inovasi literasi
e. Klub Pecinta Buku 3 bulan sekali Menambah pengetahuan,
kreatifitas dan inovasi
peserta didk
f. Tantangan Membaca
a. Penghargaan Membaca 3 bulan sekali Menambah semangat
peserta didik dalam hal
literasi membaca
b. Menyusun Portofolio Membaca 15 menit (setiap Menambah semangat
sore dirumah peserta didik untuk
masing2) meningkatkan kreatifitas
literasi
c. Membaca Berhadiah Buku 10-15 menit Menambah semangat
(ketika istirahat peserta didik untuk
dan waktu meningkatkan kreatifitas
senggang) dan inovasi literasi
4
d. Pos Baca Pos 1 bulan sekali Menambah semangat
peserta didik untuk
membaca
Tahap Pembelajaran
a. Membaca Buku Cerita (satu jam, 1 jam seminggu Membiasakan peserta didik
seminggu sekali) sekali untuk membaca
b. Mading Kelas (terbit seminggu sekali) seminggu sekali
c. Diorama Cerita 15 menit seminggu Membiasakan peserta didik
sekali untuk membaca sastra
d. Piramida Cerita
e. Wajib Kunjung Perpustakaan Sekolah 15 menit Membiasakan peserta didik
untuk membaca
f. Klub Literasi(Jangka panjang) 3 bulan sekali Menambah pengetahuan,
kreatifitas dan inovasi
peserta didk
5
BAB III
2. Tahap Pembiasaan
a. Membaca lima belas menit setiap hari pada jam ke-0.
Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik.
1) Guru memandu peserta didik untuk membaca selama lima belas menit.
2) Guru dan peserta didik membaca selama lima belas menit.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.
6
e. Membacakan cerita.
Program ini bertujuan memotivasi peserta didik membaca lebih banyak lagi
1) Guru memilih buku/cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di
depan peserta didik.
2) Guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat.
3) Tanya jawab dengan peserta didik tentang cerita yang telah dibacakan.
4) Pada tahap berikutnya, peserta didik secara bergiliran diminta membaca cerita
menarik lain di hadapan teman sekelas.
5) Diadadakan lomba membaca cerita bagi peserta didik setiap tahun.
3. Tahap Pengembangan
a. Mengelola sudut baca
Mengelola sudut baca dapat dilakukan lagi di tahap pengembangan dengan
menambahkan beberapa langkah. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengelola sudut baca dalam tahap pengembangan.
1) Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.
2) Setiap peserta didik menyumbang satu buku untuk sudut baca.
3) Ketua Kelas / Wakil Ketua Kelas bertugas mengelola administrasi
peminjaman buku.
4) Peserta didik wajib meminjam buku untuk dibaca.
5) Peserta didik membuat resume hasil bacaan.
6) Peserta didik mengumpulkan hasil serume di meja guru.
7) Guru kelas memeriksa resume sebulan sekali.
8) Peserta didik membuat perayaan hasil membaca, misalnya menceritakan hasil
bacaan di kelas.
7
4) Sepakati hari untuk melaksanakan program ini, misal tiap Senin dan Kamis!
5) Pada hari yang telah disepakati, seluruh peserta didik memilih kartu soal dan
teks sesuai urutan daftar hadir kelas. Kegiatan dilaksanakan pagi hari sebelum
jam pelajaran dimulai. Peserta didik bisa mengambil lebih dari 1 teks dan soal
untuk dikerjakan bila waktunya masih mungkin.
6) Usai membaca teks dan mengerjakan soal, peserta didik mengisi kartu pantau.
d. Duta Literasi
Duta literasi merupakan peserta didik terpilih yang bertugas untuk
mengembangkan program literasi di sekolah. Beberapa kegiatan duta literasi
dapat dilakukan, antara lain:
1) Wali kelas mengadakan seleksi duta literasi.
2) Wali kelas memilih tiga duta literasi .
3) Duta literasi dilatih dan dibekali keterampilan membaca dan menulis.
4) Duta literasi wajib menjadi teladan membaca dan menulis.
5) Duta literasi bertugas memotivasi peserta didik lainnya agar gemar membaca.
6) Duta literasi bertugas mengelola sudut baca.
7) Duta literasi bertugas mengelola majalah dinding (mading) kelas. Kartu
Mandiri Kartu mandiri berguna untuk memonitor target buku bacaan peserta
didik.
8) Kartu mandiri berisi catatan buku yang sudah dibaca peserta didik.
9) Peserta didik bersama guru menentukan target minimal buku, misalnya
minimal 25 buku
f. Tantangan Membaca
Tantangan membaca tidak dilaksanakan pada tahap pembiasaan, tapi dapat
dilaksanakan setelah sekolah masuk dalam tahap pengembangan. Program ini
menantang peserta didik untuk meningkatkan kegemaran membaca. Berikut ini
alternatif langkah-langkah kegiatan yang dapat dilakukan:
1) mendaftar program tantangan membaca,
2) memilih judul buku untuk tantangan membaca,
3) meringkas buku, tidak lebih dari dua ratus kata,
4) melaporkan rencana daftar bacaan peserta didik dan hasil membacanya pada
panitia,
5) melaksanakan tantangan membaca,
6) memberikan sertifikat pada peserta didik yang berhasil.
8
g. Penghargaan Membaca
Penghargaan ini bertujuan meningkatkan motivasi membaca peserta didik.
Kegiatan penghargaan membaca yang dapat dilakukan antara lain:
1) memilih pembaca buku terbanyak dalam tiga bulan,
2) memberikan penghargaan dan hadiah buku pada waktu upacara sekolah.
9
6) Jika sudah berjalan satu tahun, guru atau sekolah akan memilih pembaca
terbaik selama satu tahun.
7) Pemilihan Pembaca Terbaik dapat dilakukan pada setiap jenjang.
4. Tahap Pembelajaran
g. Membaca Buku Cerita (satu jam, seminggu sekali)
Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk membaca sastra. Kegiatan membaca
buku cerita dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1) membaca buku cerita,
2) membuat ringkasan isi cerita,
3) membuat bahan presentasi,
4) menceritakan kembali pada teman atau kelompok.
i. Diorama Cerita
Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta didik untuk membaca sastra. Kegiatan
dalam diorama cerita, antara lain:
1) peserta didik berkelompok 2–3 peserta didik,
2) membaca buku cerita,
3) mendiskusikannya dalam kelompok,
4) membuat diorama cerita,
10
5) peserta didik bercerita di depan teman dengan bantuan diorama cerita.
j. Piramida Cerita
Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk membaca sastra. Berikut ini contoh
kegiatan dalam piramida cerita yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
1) berkelompok 2–3 peserta didik;
2) membaca buku cerita bersama;
3) diskusi menentukan bagian-bagian penting cerita;
4) mengambar piramida di kertas;
5) menulis bagian awal, inti, dan akhir cerita di tiga sisi piramida;
6) peserta didik bercerita di depan teman dengan bantuan piramida.
B. EVALUASI
Evaluasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilaksanakan sebagai bagian
penting dari proses pembelajaran sepanjang hayat. Keberhasilan kegiatan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) ditentukan oleh komitmen seluruh warga besar MA Ma’arif
Ponggok Tengah dan pihak terkait secara kolaboratif. Pada kegiatan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS), kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Analisis dan evaluasi keberhasilan
dilaksanakan secara kualitatif.
11
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Demikianlah rencana program kerja ini kami susun dengan harapan akan
menjadi acuan dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), sehingga
perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan terarah dalam pencapaian tujuan
Keberhasilan Program ini sangat tergantung dari komitmen seluruh warga besar MA
Ma’arif Ponggok Tengah dan pihak terkait secara kolaboratif.
Oleh karena itu diharapkan semua pihak terkait dapat ikut secara proaktif
berperan dalam kegiatan ini sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Semoga rencana kegiatan ini akan dapat terlaksana dengan baik dan tentu saja
hasil akhirnya akan mencapai tujuan yang telah di tentukan serta dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
12
FOTO KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
13
LITERASI MEMBACA 15 MENIT
14