You are on page 1of 22

TUGAS AKHIR

METEREOLOGI & KLIMATOLOGI


ANALISIS WILAYAH SERTA IKLIM DAN CUACA
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Dosen Pengampu:
Widya Prarikeslan, S.Si, M.Si
Disusun oleh:
Aulia Fitri Ramadhani
23045036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIA
L UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. Atas ridho-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun judul makalah yang saya ajukan adalah
"Analisis Wilayah serta iklim dan cuaca pada Provinsi Kalimantan Utara."

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Tidak dapat disangkal
bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian pengerjaan Makalah ini. Namun,
makalah ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling saya yang
mendukung dan membantu.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah
Swt. Dan akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan kerendahan hati
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
membangun laporan makalah ini.

Padang, 1 Desember 2023

Aulia Fitri Ramadhani


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.........................................................................................................................
...........
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
.......
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
.............
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
.............
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................................
.............
1.4 Manfaat.....................................................................................................................
.............
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
.......
2.1 Letak dan Luas Daerah Kalimantan Utara......................................................................
...........
2.2 Kondisi cuaca dan Iklim di Kalimantan..........................................................................
...........
2.3 Analisis Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan................................................................
..........

2.4 Suhu Udara................................................................................................................


.............

2.5 Radiasi......................................................................................................................
..............

2.6 Tekanan udara...........................................................................................................


..............

BAB III PENUTUP.................................................................................................................


........
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
............
3.2 Saran.......................................................................................................................
.............
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
........

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kalimantan Utara (disingkat Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang


terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan
negara tetangga Malaysia, yaitu negara bagian Sabah dan Sarawak. Pulau Kalimantan
dibagi menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Brunei Darussalam (1%).
Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya
sungai yang mengalir di pulau ini. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada
di Tanjung Selor, bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan

Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas wilayah ± 75.467.70 km², terletak di posisi
antara 114º 35’ 22"–118º 03' 00" Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36"–4º 24’ 55" Lintang
Utara. Selain itu sesuai dengan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara
memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total). Bila dilihat dari peta,
koordinat tersebut diketahui kalau semua wilayah di Pulau Kalimantan dilewati oleh garis
khatulistiwa atau garis 0 derajat. Ini membuat Pulau Kalimantan memiliki waktu +7 GMT
atau disebut juga Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
Letak geografis Pulau Kalimantan meliputi beberapa batas laut dan batas daratnya.

- Batas laut Pulau Kalimantan meliputi:

Sebelah Selatan : Laut Jawa

Sebelah Timur : Selat Makasar

Sebelah Barat : Selat Karimata

Sebelah utara tidak memiliki batas laut karena keterbatasan langsung dengan Negara
Malysia

- Batas darat pulau Kalimantan meliputi:

Sebelah utara: Negara Malaysia dan Brunei Darussalam

Sebelah selatan: Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali

Sebelah timur: Pulau Sulawesi

Sebelah barat: Kepulauan Bangka Belitung.

Berdasarkan jumlah Pulau, Provinsi Kalimantan Utara memiliki 168 pulau yang
tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. 66,67 persen pulau yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara dimiliki oleh Kabupaten Bulungan. Satu-satunya Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Utara yang tidak memiliki pulau adalah Kabupaten Malinau.

Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah


administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten , meliputi :

1. Kota Tarakan, ibukota Tarakan


2. Kabupaten Bulungan, ibukota Tanjung Selor
3. Kabupaten Malinau, ibukota Malinau
4. Kabupaten Nunukan, ibukota Nunukan
5. Kabupaten Tana Tidung, ibukota Tideng Pale

Dilihat dari keadaan alamnya, Pulau Kalimantan memiliki geomorfologi yang sangat
variatif. Pulau Kalimantan dikenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena
Kalimantan memang terkenal dengan aliran sungai yang begitu panjang. Ada Sungai
Kapuas (1.143 km) sebagai sungai terpanjang di Kalimantan dan Indonesia. Selain itu
ada Sungai Mahakam (980 km) dan Sungai Barito (880 km). Pulau Kalimantan berada di
luar jalur gunung api aktif (ring of fire) sehingga risiko bencana gunung meletus dan
gempa relatif kecil. Meski begitu, ada beberapa gunung di Pulau Kalimantan: Gunung
Mando, Bawang, Aurbunak, Piyabung, Betikap, Liangpran, Niut, dan Tikung. Ada pula
pantai: Pantai Kakaban, Samber Gelap, Maratua, Sangalaki, Segajah, Monpera, Kijing,
Beras Basah, dan Amal Baru. Ada juga dataran rendah: dataran rendah ketapang, selor,
teluk melano, pangkalan bun, kuala kapuas, dan redeb.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Deskripsi daerah atau wilayah Kalimantan Utara


2. Stasiun cuaca yang ada pada Kalimantan Utara
3. Bagaimana trend curah hujan dalam satu tahun pada Kalimantan Utara
4. Data curah hujan lima tahun terakhir Provinsi Kalimantan Utara

C. Tujuan

1. Dapat Mengetahui bagaimana bentuk daerah atau wilayah Kalimantan Utara


2. Mengetahui apa, dimana dan berapa stasiun cuaca yang ada di Kalimantan Utara
3. Mengetahui trend curah hujan dalam satu tahun pada Kalimantan Utara
4. Mengetahui curah hujan selama lima tahun terakhir di Kalimantan Utara

D. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang bentuk daerah atau wilayah Kalimantan Utara
2. Menambah wawasan akan stasiun cuaca yang ada di Kalimantan Utara
3. Menambah wawasan akan trend curah hujan dalam satu tahun pada Kalimantan
Utara
4. Menambah wawasan seberapa besar curah hujan yang ada di Kalimantan Utara

BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak dan Luas Daerah Kalimantan Utara


Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah
Papua, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian besar potensi
tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan hasil-hasilnya
sebagian besar dieksport keluar negeri, sehingga Provinsi ini merupakan penghasil devisa
utama bagi negara, khususnya dari sektor Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya.

Gambar 1. Peta wilayah kalimantan

Secara administratif Provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara berbatasan
dengan Kalimantan Utara, sebelah Timur berbatasan dengan sebagian (12 Mil) Selat
Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi
Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak Malaysia Timur. Kalimantan Timur
memiliki luas wilayah daratan 127.267,52 km2 dan luas pengelolaan laut 25.656 km2
terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang
Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.

Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah 2.311.162 jiwa, tahun 2010
berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai 3.047.500 jiwa. Dengan demikian dalam
kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan Timur meningkat sebesar 736.338
jiwa, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,60 persen. Adapun
jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 3.300.517 jiwa dengan komposisi penduduk
menurut jenis kelamin terdiri dari penduduk laki-laki 1.731.820 jiwa (52,47 persen) dan
penduduk perempuan 1.568.697 jiwa (47,53 persen).

Provinsi ini mempunyai topografi bergelombang dari kemiringan landai sampai


curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter diatas permukaan laut dengan
kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umunya dijumpai pada
kawasan sepanjang sungai. Sedangkan daerah perbukitan dan pegunungan memiliki
ketinggian rata-rata lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 300
persen, terdapat dibagian barat laut yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia.
Kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang budidaya suatu jenis
komoditi, potensi dan persediaan air, dinamika hidrologi dan kerentanan terhadap erosi.
Dilihat dari topografi, sebagian besar atau 43,35 persen wilayah daratan termasuk dalam
kemiringan diatas 40 persen persen dan 43,22 persen terletak pada ketinggian 100-1000
m diatas permukaan laut, sehingga pemanfaatanlahan di Provinsi Kalimantan Timur
harus memperhatikan karakteristik lahan tersebut.

B.Kondisi cuaca dan Iklim di Kalimantan

Pulau Kalimantan beriklim tropis dengan memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei hingga bulan
Oktober, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November hingga
bulan April. Sebagai salah satu pulau yang dilewati oleh garis khatulistiwa, maka iklim di
Kalimantan juga dipengaruhi oleh angin muson yaitu angin muson barat (November-April)
dan angin muson timur (Mei-Oktober). Namun pada beberapa tahun terakhir, kondisi
musim di Kalimantan tidak menentu. Pada bulan yang seharusnya mengalami musim
kemarau, ternyata tidak kemarau sama sekali, atau pada musim penghujan dimana
seharusnya hujan akan sering turun, tetapi yang terjadi adalah musim kemarau.
Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Kalimantan Utara tidak terlepas dari berbagai
faktor baik skala global, regional maupun lokal. Kalimantan Utara memiliki karakteristik
tersendiri yakni tidak mempunyai musim (Non ZOM) karena tidak jelas batas musim
kemarau dan musim hujannya.

Gambar 2. Kota Samarinda menjelang malam

Keragaman hujan di wilayah Kalimantan Utara bergantung pada kondisi


atmosfernya, yang secara umum dipengaruhi oleh aktifitas dari berbagai fenomena
seperti MJO (Madden Jullian Oscillation), El Nino & La Nina, suhu muka laut di perairan
sekitar Indonesia, yang masing – masing berperan terhadap ketersediaan uap air dalam
pembentukan awan. Sedangkan aktifitas gangguan tropis di sekitar wilayah Indonesia
maupun monsun dapat mempengaruhi pola angin yang dapat memicu penumpukan
massa udara di wilayah Kalimantan Utara.

1. Analisis Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan selalu
dinyatakan dalam satuan milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan curah
hujan yang digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan dalam 1 (satu)
milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas
curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu tertentu, yang
biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan sebagainya. yang berturut-
turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan, dan sebagainya. Biasanya data
yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum dan nilai
rata-ratanya.

Menurut Tukidi (2010), ada 3 tipe pola curah hujan yang terjadi di wilayah Indonesia,
yaitu :

a. Tipe ekuatorial Pola ini berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke


utara dan selatan mengikuti pergeseran semu matahari, dicirikan oleh dua kali
maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Wilayah Indonesia yang
mengikuti pola ini adalah sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan.
b. Tipe monsun Pola monsun dipengaruhi oleh angin laut dalam skala yang sangat
luas. Tipe hujan ini dicirikan oleh adanya perbedaan yang jelas antara periode
musim hujan dan kemarau dalam setahun, dan hanya terjadi satu kali maksimum
14 curah hujan bulanan dalam setahun. Sebaran tipe curah hujan ini adalah di
pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
c. Tipe lokal Pola curah hujan tipe lokal dicirikan dengan besarnya pengaruh kondisi
lingkungan fisis setempat, misalnya bentang perariran atau lautan, pegunungan
yang tinggi, serta pemanasan lokal yang intensif. Pola lokal hanya terjadi satu kali
maksimum curah hujan bulanan dalam waktu satu tahun, dan tampak adanya
beberapa bulan kering yang bertepatan dengan bertiupnya angin muson barat.
Lokasi sebarannya meliputi Papua, Maluku dan sebagian Sulawesi.
• Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Di Atas Normal (A), jika nilai perbandingannya > 115%
Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85% - 115%
Di Bawah Normal (B), jika nilai perbandingannya < 85%
Mengingat bahwa curah hujan rata – rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama
dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah
perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata – rata atau
normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian daerah yang sifat
hujannya di Bawah Normal (B) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, demikian
halnya daerah yang sifat hujannya di Atas Normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal ini
tergantung pada rata – rata bulanannya pada tempat yang bersangkutan.

• Intensitas Curah Hujan :


Ringan : Curah hujan 5 – 20 mm/hari atau 1 – 5 mm/jam
Sedang : Curah hujan 20 – 50 mm/hari atau 5 – 10 mm/jam
Lebat : Curah hujan 50 – 100 mm/hari atau 10 – 20 mm/jam
Sangat lebat : Curah hujan >100mm/hari atau >20mm/jam

Gambar 3. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Maret 2018

Pada bulan Maret 2018, sebagian besar sifat hujan di wilayah Kalimantan Utara
diprediksi lebih tinggi dari normalnya (ATAS NORMAL), dengan curah hujan kategori
tinggi diprediksi terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Bulungan.
Berikut daftar tabel prediksi curah hujan wilayah Kalimantan Utara pada bulan Maret
2018.

Curah hujan
Kabupaten/kota Wilayah Kecamatan
(mm/bulan)

1-20 - -
21-50 - -
51-100 - -
101-150 - -
Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Sebuku,
151-200 Nunukan
Sembakung, Sebatik, Nunukan
Nunukan
Sebatik, Nunukan, Sei Menggaris, Tulin Onsoi,
Sebuku, Sembakung,, Sembakung Tulai,
Bulungan Lumbis.
T.Palas, T.Palas Timur, kayan Selatan
Malinau Punjungan, kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan
Selatan, Sungai Boh
201-300 Tarakan

Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan


Timur, Tarakan Utara

Tanah Tidung
Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia

Nunukan
Malinau Krayan Selatan, Krayan, Lumbis Ogong Kayan
301-400 Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh, Kayan Hilir,
Mentarangan, Malinau Selatan,Malinau

401-500 Nunukan Krayan


>500 - -

• Curah Hujan Kota Tarakan Prov Kalimantan Timur


Gambar 4. Data Curah Hujan bulan Februari 2018

Pada bulan Februari 2018 jumlah curah hujan cenderung lebih besar dibandingkan bulan
sebelumnya. Cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat terdapat di
wilayah Tanjung Selor sebesar 88.5 mm pada tanggal 15 Februari dan Tarakan sebesar
124.8 mm pada tanggal 06 Februari. Secara umum pada ke empat wilayah pengamatan
memiliki jumlah hari hujan sebanyak 16 hari.

2. Suhu Udara

Suhu merupakan karakteristik inherent yang dimiliki oleh suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata –
rata dari pergerakan molekul – molekul. Suhu merupakan keadaan yang menentukan
kemampuan benda untuk memindahkan panas benda ke benda lain. Jika panas dialirkan
pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan
kehilangan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan panas dengan satuan suhu tidak
merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat penerimaan
panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity)
yang dimiliki oleh benda penerima tersebut (Lakitan, 1994: 89).

Suhu udara akan berfluktuasi dengan nyata selama setiap periode 24 jam.
Fluktuasi suhu udara (dan suhu tanah) berkaitan dengan proses pertukaran energi yang
berlangsung di atmosfer. Pada siang hari, sebagian dari radiasi matahari akan diserap
oleh gas-gas atmosfer dan partikel-partikel padat yang melayang di atmosfer. Serapan
energi radiasi matahari akan menyebabkan suhu udara meningkat. Suhu udara harian
maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum tercapai.
Intensitas cahaya maksimum tercapai pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus, yakni
pada waktu tengah hari (Lakitan, 1994: 90). Di atas lautan perubahan suhu berlangsung
lebih banyak kurang dari 1°C, dan dalam keadaan tenang variasi suhu udara dekat laut
hampir sama. Sebaliknya diatas daerah pedalaman continental dan padang pasir
perubahan suhu udara permukaan antara siang dan malam mencapai 20°C. Sedangkan
pada daerah pantai variasinya tergantung dari arah angin yang bertiup. Variasinya besar
bila angin bertiup dari atas daratan dan sebaliknya.

Gambar 4. Grafik suhu udara rata-rata harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan

Berdasarkan gambar 4, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 20.7°C hingga 28.9°C. Secara umum terdapat sedikit perbedaan
pada grafik rata-rata suhu udara jika dibandingkan dengan grafik pada bulan Januari,
dimana suhu udaranya mengalami sedikit penurunan lebih rendah dibandingkan bulan
lalu. Grafik suhu terendah masih terdapat pada Stasiun Meteorologi Longbawan dengan
suhu rata-rata terendah dan tertingginya sebesar 20.70 c dan 24.30 c. Sedangkan Stasiun
Meteorologi Nunukan, Tarakan dan Tanjung Selor memiliki suhu rata-rata harian yang
cenderung sama. Suhu rata-rata harian terendah dan tertingginya sebesar 24.80 c di
Stasiun Meteorologi Tanjung Selor dan 28.90 c di Stasiun Meteorologi Tarakan.

Gambar 5. Grafik suhu udara minimum harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan

Berdasarkan gambar 5, terlihat bahwa suhu udara maksimum harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 25.4°C hingga 35.0°C. Rata-rata suhu udara maksimum harian
tertinggi terdapat pada daerah Tanjung Selor sedangkan rata-rata suhu udara maksimum
harian terendah terdapat pada daerah Long Bawan. Suhu udara maksimum tertinggi dan
terendah terjadi di Stasiun Tanjung Selor sebesar 35.0 0 c pada tanggal 14 Februari dan
suhu udara maksimum terendahnya sebesar 26.1 0 c pada tanggal 16 Februari.
• Kelembaban Udara

Kelembapan atau kelengasan adalah konsentrasi kandungan dari uap air yang
ada di udara. Uap air yang terdapat dalam atmosfer bisa berubah wujud menjadi cair atau
padat, yang pada akhirnya jatuh ke bumi yang dikenal sebagai hujan. Angka konsentrasi
ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau
kelembaban relatif. Alat untuk mengukur kelembaban disebut higrometer. Sebuah
humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembaban udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah penurun kelembapan (dehumidifier). Dapat dianalogikan
dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara
pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi
0,5% pada 0 °C (32 °F).

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam mssa udara pada
saat dan tempat tertentu. Menurut Lakitan (2002), kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah, yaitu :

a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu total mssa uap air persatuan
volume udara dinyatakan dalam satuan (𝑘 𝑔 /𝑚 3 ).

b. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara massa uap air dengan massa udara
lembap dalam satuan volume udara tertentu dalam (𝑔 /𝑘 𝑔 ).

c. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap air
actual (yang terukur) dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh, dinyatakan dalam
persen.
Gambar 6. Grafik kelembaban udara harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan

Berdasarkan gambar 6, terlihat bahwa suhu udara minimum harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 22.4°C hingga 26.4°C pada stasiun Tarakan, Nunukan dan Tanjung
Selor. Sedangkan Stasiun Meteorologi Longbawan memiliki suhu minimum yang jauh
dibawah dua stasiun lainnya yakni berkisar 15.60 c—20.00 c, hal ini dikarenankan
topografi daerah Long Bawan yang berupa dataran tinggi sehingga suhu udaranya relatif
lebih rendah. Ratarata suhu udara minimum harian tertinggi terdapat pada daerah
Tarakan sebesar 26.4°C pada tanggal 04 Februari, sedangkan rata-rata suhu udara
minimum harian terendah terdapat pada daerah Longbawan sebesar 15.60 c pada
tanggal 16 Februari.

3. RADIASI

Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dipancarkan oleh setiap benda yang
mempunyai suhu di atas nol mutlak dan merupakan satu-satunya bentuk energi yang
dapat menjalar di dalam vakum angkasa luar. Jumlah radiasi matahari yang mencapai
permukaan bumi tergantung pada lokasi, efek atmosfer, dan topografi. Radiasi matahari
dipengaruhi oleh rotasi dan revolusi geometris bumi di sekitar matahari (Fu dkk. 1999).
Ini juga bervariasi dengan faktor lingkungan seperti efek pelemahan atmosfer termasuk
tutupan awan dan uap air (Fu dkk. 1999). Di tanah, efek topografi 33 seperti ketinggian,
kemiringan, dan orientasi memengaruhi jumlah radiasi yang mencapai permukaan (Suri
dkk. 2004).
Gambar 7. Potensi radiasi matahari desa Muara Langon

Pada gambar diatas menggunakan data radiasi matahari melalui software HOMER
dengan menggunakan data latitude dan longitude dari desa Muara Langon. Latitude dari
desa Muara Langon adalah 1°40’S dan longitude-nya adalah 115°43’E. Data radiasi
matahari desa Muara Langon selama 10 tahun dapat dilihat pada gambar 4 dengan rata-
rata sebesar 4,75 kWh/m2/hari.

4. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan unsur dan pengendali iklim yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk di bumi, karena perannya sebagai penentu dalam penyebaran
curah hujan. Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Perubahan tekanan udara akan menyebabkan
perubahan kecepatan dan arah angin, perubahan ini akan membawa pula pada
perubahan suhu dan curah hujan. Angin yang bergerak dari arah yang berlawanan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim, karena perbedaan suhu yang
disebabkan, adapun angin laut yang berasal dari lautan melewati lautan pada sebagian
besar perjalanannya akan lebih banyak mendatangkan hujan, karena uap air yang
dibawanya.
Dengan demikian penyebaran curah hujan diseluruh permukaan bumi
berhubungan sangat erat dengan sistem tekanan udara dan angin. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu, sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
tekanan udaranya disebut sebagai isobar. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer. Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu
yang berbeda, besarnya juga berbeda. Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan
udaranya semakin menurun, sedangkan tekanan udara pada daerah yang mempunyai
rata-rata ketinggian sama, maka tekanan udara dipengaruhi oleh suhu 18 udara. Daerah
yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara
rendah, tekanan udaranya tinggi. (Soewarno, 2000)
C. Angin
karena letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Provinsi Kalimantan
Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat pada bulan November-
April dan angin Muson Timur pada bulan Mei-Oktober. Namun dalam tahun-tahun terakhir
ini, keadaan musim di Provinsi Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada
bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama
sekali, atau sebaliknya pada bulanbulan yang seharusnya kemarau justru terjadi hujan
dengan musim yang jauh lebih panjang.

Gambar 8. Wind Rose dan Grafik Distribusi Frekuensi Kecepatan Angin Tiap Jam Agustus
2022

Gambar 8 merupakan wind rose dan grafik distribusi frekuensi kecepatan


angin tiap jam di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Pada bulan Agustus 2022,
variasi arah angin di Samarinda didominasi bertiup dari arah barat. Frekuensi kecepatan
angin terbanyak bernilai 1-4 knot dengan persentase sebesar 58,8%.
Pada beberapa stasiun pengamat memantau kondisi angin di Kalimantan
Timur pada 2013. Pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan angin antara 3 sampai 4
knot. Kecepatan angin tertinggi adalah 4 knot terjadi di Balikpapan dan Berau, sementara
yang terendah adalah 3 knot di Samarinda.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pada makalah ini kita dapat simpulkan, setiap provinsi memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Bagaimana karakteristik Bali yang variatif. Bagaimana unsur
meteorology/klimatologi pada provinsi Bali. Lalu kita dapat mengetahui grafik curah
hujan di Bali melalui penelitian analisis yang dilakukan. Karena karakteristik hujan tiap
provinsi berbeda. Lalu memperlihatkan grafik suhu dari provinsi Bali, suhu merupakan
suatu unsur dalam kehidupan yang dialami manusia. Hal ini disinggung langsung oleh
alam. Lalu bagaimana grafik kelembapan suhu yang berasal dari cua. Memperlihatkan
bagaimana proses evaporasi pada provinsi Bali. Kemudian masuknya matahari sebagai
radiasi memperlihatkan bagimana grafik radiasi pensinaran matahari di Bali. Lalu grafik
tekanan di Bali yang disebabkan oleh suhu. Lalu bagaimana grafik pesebaran angin di
Bali. Tidak lupa penjelasan mata pencaharian di Provinsi Bali.
Hal ini di dapat dari proses penelitian dan analisis dari pusat BMKG semua proses
terjadinya pada tiap provinsi dilakukan olrh mrtrka. Unsur unsur yang ada di makalah ini
sifatnya berubah rubah dan tetap. Karena setiap tahun unsur yang di dapat juga akan
berubah atau silih berganti. Dengan makalah ini kita dapat mengetahui segala unsur
unsur dari meteorology dan klimatologi pada provinsi Bali
Saran

Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan kepada kita semua sebagai


pembaca sekaligus pelajar dapat memahami betapa pentingnya kandungan unsur unsur
yang ada pada karakteristik provinsi Bali.
Demikian makalah yang saya buat. Saya memohon maaf apabila ada kekurangan
atau kesalahan pada makalah ini. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu bagi para
pembacanya. Saya juga mengharapkan kritik dansaran bagi pembaca. Karena apabila
ada kesalahan dan materi yang kurang demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup
dari sata semoga dapat ditetima di hati dan saya ucapkan terimakasih yang sebesar
besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bmkgsamarinda.com/buletin/1684117156.pdf

https://diskominfo.kaltimprov.go.id/cuaca/bmkg-sampaikan-prospek-cuaca-kaltim-saa
t-idul-fitri

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur

https://www.accuweather.com/id/id/samarinda/203749/weather-forecast/203749

You might also like