Professional Documents
Culture Documents
Analisis Lembah Harau
Analisis Lembah Harau
Dosen Pengampu:
Widya Prarikeslan, S.Si, M.Si
Disusun oleh:
Aulia Fitri Ramadhani
23045036
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. Atas ridho-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun judul makalah yang saya ajukan adalah
"Analisis Wilayah serta iklim dan cuaca pada Provinsi Kalimantan Utara."
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Tidak dapat disangkal
bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian pengerjaan Makalah ini. Namun,
makalah ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling saya yang
mendukung dan membantu.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah
Swt. Dan akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan kerendahan hati
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
membangun laporan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
...........
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
.......
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
.............
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
.............
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................................
.............
1.4 Manfaat.....................................................................................................................
.............
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
.......
2.1 Letak dan Luas Daerah Kalimantan Utara......................................................................
...........
2.2 Kondisi cuaca dan Iklim di Kalimantan..........................................................................
...........
2.3 Analisis Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan................................................................
..........
2.5 Radiasi......................................................................................................................
..............
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas wilayah ± 75.467.70 km², terletak di posisi
antara 114º 35’ 22"–118º 03' 00" Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36"–4º 24’ 55" Lintang
Utara. Selain itu sesuai dengan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara
memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total). Bila dilihat dari peta,
koordinat tersebut diketahui kalau semua wilayah di Pulau Kalimantan dilewati oleh garis
khatulistiwa atau garis 0 derajat. Ini membuat Pulau Kalimantan memiliki waktu +7 GMT
atau disebut juga Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
Letak geografis Pulau Kalimantan meliputi beberapa batas laut dan batas daratnya.
Sebelah utara tidak memiliki batas laut karena keterbatasan langsung dengan Negara
Malysia
Berdasarkan jumlah Pulau, Provinsi Kalimantan Utara memiliki 168 pulau yang
tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. 66,67 persen pulau yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara dimiliki oleh Kabupaten Bulungan. Satu-satunya Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Utara yang tidak memiliki pulau adalah Kabupaten Malinau.
Dilihat dari keadaan alamnya, Pulau Kalimantan memiliki geomorfologi yang sangat
variatif. Pulau Kalimantan dikenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena
Kalimantan memang terkenal dengan aliran sungai yang begitu panjang. Ada Sungai
Kapuas (1.143 km) sebagai sungai terpanjang di Kalimantan dan Indonesia. Selain itu
ada Sungai Mahakam (980 km) dan Sungai Barito (880 km). Pulau Kalimantan berada di
luar jalur gunung api aktif (ring of fire) sehingga risiko bencana gunung meletus dan
gempa relatif kecil. Meski begitu, ada beberapa gunung di Pulau Kalimantan: Gunung
Mando, Bawang, Aurbunak, Piyabung, Betikap, Liangpran, Niut, dan Tikung. Ada pula
pantai: Pantai Kakaban, Samber Gelap, Maratua, Sangalaki, Segajah, Monpera, Kijing,
Beras Basah, dan Amal Baru. Ada juga dataran rendah: dataran rendah ketapang, selor,
teluk melano, pangkalan bun, kuala kapuas, dan redeb.
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang bentuk daerah atau wilayah Kalimantan Utara
2. Menambah wawasan akan stasiun cuaca yang ada di Kalimantan Utara
3. Menambah wawasan akan trend curah hujan dalam satu tahun pada Kalimantan
Utara
4. Menambah wawasan seberapa besar curah hujan yang ada di Kalimantan Utara
BAB II
PEMBAHASAN
Secara administratif Provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara berbatasan
dengan Kalimantan Utara, sebelah Timur berbatasan dengan sebagian (12 Mil) Selat
Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi
Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak Malaysia Timur. Kalimantan Timur
memiliki luas wilayah daratan 127.267,52 km2 dan luas pengelolaan laut 25.656 km2
terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang
Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.
Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah 2.311.162 jiwa, tahun 2010
berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai 3.047.500 jiwa. Dengan demikian dalam
kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan Timur meningkat sebesar 736.338
jiwa, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,60 persen. Adapun
jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 3.300.517 jiwa dengan komposisi penduduk
menurut jenis kelamin terdiri dari penduduk laki-laki 1.731.820 jiwa (52,47 persen) dan
penduduk perempuan 1.568.697 jiwa (47,53 persen).
Pulau Kalimantan beriklim tropis dengan memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei hingga bulan
Oktober, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November hingga
bulan April. Sebagai salah satu pulau yang dilewati oleh garis khatulistiwa, maka iklim di
Kalimantan juga dipengaruhi oleh angin muson yaitu angin muson barat (November-April)
dan angin muson timur (Mei-Oktober). Namun pada beberapa tahun terakhir, kondisi
musim di Kalimantan tidak menentu. Pada bulan yang seharusnya mengalami musim
kemarau, ternyata tidak kemarau sama sekali, atau pada musim penghujan dimana
seharusnya hujan akan sering turun, tetapi yang terjadi adalah musim kemarau.
Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Kalimantan Utara tidak terlepas dari berbagai
faktor baik skala global, regional maupun lokal. Kalimantan Utara memiliki karakteristik
tersendiri yakni tidak mempunyai musim (Non ZOM) karena tidak jelas batas musim
kemarau dan musim hujannya.
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan selalu
dinyatakan dalam satuan milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan curah
hujan yang digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan dalam 1 (satu)
milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas
curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu tertentu, yang
biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan sebagainya. yang berturut-
turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan, dan sebagainya. Biasanya data
yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum dan nilai
rata-ratanya.
Menurut Tukidi (2010), ada 3 tipe pola curah hujan yang terjadi di wilayah Indonesia,
yaitu :
Gambar 3. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Maret 2018
Pada bulan Maret 2018, sebagian besar sifat hujan di wilayah Kalimantan Utara
diprediksi lebih tinggi dari normalnya (ATAS NORMAL), dengan curah hujan kategori
tinggi diprediksi terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Bulungan.
Berikut daftar tabel prediksi curah hujan wilayah Kalimantan Utara pada bulan Maret
2018.
Curah hujan
Kabupaten/kota Wilayah Kecamatan
(mm/bulan)
1-20 - -
21-50 - -
51-100 - -
101-150 - -
Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Sebuku,
151-200 Nunukan
Sembakung, Sebatik, Nunukan
Nunukan
Sebatik, Nunukan, Sei Menggaris, Tulin Onsoi,
Sebuku, Sembakung,, Sembakung Tulai,
Bulungan Lumbis.
T.Palas, T.Palas Timur, kayan Selatan
Malinau Punjungan, kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan
Selatan, Sungai Boh
201-300 Tarakan
Tanah Tidung
Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia
Nunukan
Malinau Krayan Selatan, Krayan, Lumbis Ogong Kayan
301-400 Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh, Kayan Hilir,
Mentarangan, Malinau Selatan,Malinau
Pada bulan Februari 2018 jumlah curah hujan cenderung lebih besar dibandingkan bulan
sebelumnya. Cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat terdapat di
wilayah Tanjung Selor sebesar 88.5 mm pada tanggal 15 Februari dan Tarakan sebesar
124.8 mm pada tanggal 06 Februari. Secara umum pada ke empat wilayah pengamatan
memiliki jumlah hari hujan sebanyak 16 hari.
2. Suhu Udara
Suhu merupakan karakteristik inherent yang dimiliki oleh suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata –
rata dari pergerakan molekul – molekul. Suhu merupakan keadaan yang menentukan
kemampuan benda untuk memindahkan panas benda ke benda lain. Jika panas dialirkan
pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan
kehilangan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan panas dengan satuan suhu tidak
merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat penerimaan
panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity)
yang dimiliki oleh benda penerima tersebut (Lakitan, 1994: 89).
Suhu udara akan berfluktuasi dengan nyata selama setiap periode 24 jam.
Fluktuasi suhu udara (dan suhu tanah) berkaitan dengan proses pertukaran energi yang
berlangsung di atmosfer. Pada siang hari, sebagian dari radiasi matahari akan diserap
oleh gas-gas atmosfer dan partikel-partikel padat yang melayang di atmosfer. Serapan
energi radiasi matahari akan menyebabkan suhu udara meningkat. Suhu udara harian
maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum tercapai.
Intensitas cahaya maksimum tercapai pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus, yakni
pada waktu tengah hari (Lakitan, 1994: 90). Di atas lautan perubahan suhu berlangsung
lebih banyak kurang dari 1°C, dan dalam keadaan tenang variasi suhu udara dekat laut
hampir sama. Sebaliknya diatas daerah pedalaman continental dan padang pasir
perubahan suhu udara permukaan antara siang dan malam mencapai 20°C. Sedangkan
pada daerah pantai variasinya tergantung dari arah angin yang bertiup. Variasinya besar
bila angin bertiup dari atas daratan dan sebaliknya.
Gambar 4. Grafik suhu udara rata-rata harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan
Berdasarkan gambar 4, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 20.7°C hingga 28.9°C. Secara umum terdapat sedikit perbedaan
pada grafik rata-rata suhu udara jika dibandingkan dengan grafik pada bulan Januari,
dimana suhu udaranya mengalami sedikit penurunan lebih rendah dibandingkan bulan
lalu. Grafik suhu terendah masih terdapat pada Stasiun Meteorologi Longbawan dengan
suhu rata-rata terendah dan tertingginya sebesar 20.70 c dan 24.30 c. Sedangkan Stasiun
Meteorologi Nunukan, Tarakan dan Tanjung Selor memiliki suhu rata-rata harian yang
cenderung sama. Suhu rata-rata harian terendah dan tertingginya sebesar 24.80 c di
Stasiun Meteorologi Tanjung Selor dan 28.90 c di Stasiun Meteorologi Tarakan.
Gambar 5. Grafik suhu udara minimum harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan
Berdasarkan gambar 5, terlihat bahwa suhu udara maksimum harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 25.4°C hingga 35.0°C. Rata-rata suhu udara maksimum harian
tertinggi terdapat pada daerah Tanjung Selor sedangkan rata-rata suhu udara maksimum
harian terendah terdapat pada daerah Long Bawan. Suhu udara maksimum tertinggi dan
terendah terjadi di Stasiun Tanjung Selor sebesar 35.0 0 c pada tanggal 14 Februari dan
suhu udara maksimum terendahnya sebesar 26.1 0 c pada tanggal 16 Februari.
• Kelembaban Udara
Kelembapan atau kelengasan adalah konsentrasi kandungan dari uap air yang
ada di udara. Uap air yang terdapat dalam atmosfer bisa berubah wujud menjadi cair atau
padat, yang pada akhirnya jatuh ke bumi yang dikenal sebagai hujan. Angka konsentrasi
ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau
kelembaban relatif. Alat untuk mengukur kelembaban disebut higrometer. Sebuah
humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembaban udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah penurun kelembapan (dehumidifier). Dapat dianalogikan
dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara
pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi
0,5% pada 0 °C (32 °F).
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam mssa udara pada
saat dan tempat tertentu. Menurut Lakitan (2002), kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah, yaitu :
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu total mssa uap air persatuan
volume udara dinyatakan dalam satuan (𝑘 𝑔 /𝑚 3 ).
b. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara massa uap air dengan massa udara
lembap dalam satuan volume udara tertentu dalam (𝑔 /𝑘 𝑔 ).
c. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap air
actual (yang terukur) dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh, dinyatakan dalam
persen.
Gambar 6. Grafik kelembaban udara harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan
Berdasarkan gambar 6, terlihat bahwa suhu udara minimum harian pada bulan Februari
2018 berkisar antara 22.4°C hingga 26.4°C pada stasiun Tarakan, Nunukan dan Tanjung
Selor. Sedangkan Stasiun Meteorologi Longbawan memiliki suhu minimum yang jauh
dibawah dua stasiun lainnya yakni berkisar 15.60 c—20.00 c, hal ini dikarenankan
topografi daerah Long Bawan yang berupa dataran tinggi sehingga suhu udaranya relatif
lebih rendah. Ratarata suhu udara minimum harian tertinggi terdapat pada daerah
Tarakan sebesar 26.4°C pada tanggal 04 Februari, sedangkan rata-rata suhu udara
minimum harian terendah terdapat pada daerah Longbawan sebesar 15.60 c pada
tanggal 16 Februari.
3. RADIASI
Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dipancarkan oleh setiap benda yang
mempunyai suhu di atas nol mutlak dan merupakan satu-satunya bentuk energi yang
dapat menjalar di dalam vakum angkasa luar. Jumlah radiasi matahari yang mencapai
permukaan bumi tergantung pada lokasi, efek atmosfer, dan topografi. Radiasi matahari
dipengaruhi oleh rotasi dan revolusi geometris bumi di sekitar matahari (Fu dkk. 1999).
Ini juga bervariasi dengan faktor lingkungan seperti efek pelemahan atmosfer termasuk
tutupan awan dan uap air (Fu dkk. 1999). Di tanah, efek topografi 33 seperti ketinggian,
kemiringan, dan orientasi memengaruhi jumlah radiasi yang mencapai permukaan (Suri
dkk. 2004).
Gambar 7. Potensi radiasi matahari desa Muara Langon
Pada gambar diatas menggunakan data radiasi matahari melalui software HOMER
dengan menggunakan data latitude dan longitude dari desa Muara Langon. Latitude dari
desa Muara Langon adalah 1°40’S dan longitude-nya adalah 115°43’E. Data radiasi
matahari desa Muara Langon selama 10 tahun dapat dilihat pada gambar 4 dengan rata-
rata sebesar 4,75 kWh/m2/hari.
4. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan unsur dan pengendali iklim yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk di bumi, karena perannya sebagai penentu dalam penyebaran
curah hujan. Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Perubahan tekanan udara akan menyebabkan
perubahan kecepatan dan arah angin, perubahan ini akan membawa pula pada
perubahan suhu dan curah hujan. Angin yang bergerak dari arah yang berlawanan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim, karena perbedaan suhu yang
disebabkan, adapun angin laut yang berasal dari lautan melewati lautan pada sebagian
besar perjalanannya akan lebih banyak mendatangkan hujan, karena uap air yang
dibawanya.
Dengan demikian penyebaran curah hujan diseluruh permukaan bumi
berhubungan sangat erat dengan sistem tekanan udara dan angin. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu, sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
tekanan udaranya disebut sebagai isobar. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer. Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu
yang berbeda, besarnya juga berbeda. Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan
udaranya semakin menurun, sedangkan tekanan udara pada daerah yang mempunyai
rata-rata ketinggian sama, maka tekanan udara dipengaruhi oleh suhu 18 udara. Daerah
yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara
rendah, tekanan udaranya tinggi. (Soewarno, 2000)
C. Angin
karena letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Provinsi Kalimantan
Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat pada bulan November-
April dan angin Muson Timur pada bulan Mei-Oktober. Namun dalam tahun-tahun terakhir
ini, keadaan musim di Provinsi Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada
bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama
sekali, atau sebaliknya pada bulanbulan yang seharusnya kemarau justru terjadi hujan
dengan musim yang jauh lebih panjang.
Gambar 8. Wind Rose dan Grafik Distribusi Frekuensi Kecepatan Angin Tiap Jam Agustus
2022
Pada makalah ini kita dapat simpulkan, setiap provinsi memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Bagaimana karakteristik Bali yang variatif. Bagaimana unsur
meteorology/klimatologi pada provinsi Bali. Lalu kita dapat mengetahui grafik curah
hujan di Bali melalui penelitian analisis yang dilakukan. Karena karakteristik hujan tiap
provinsi berbeda. Lalu memperlihatkan grafik suhu dari provinsi Bali, suhu merupakan
suatu unsur dalam kehidupan yang dialami manusia. Hal ini disinggung langsung oleh
alam. Lalu bagaimana grafik kelembapan suhu yang berasal dari cua. Memperlihatkan
bagaimana proses evaporasi pada provinsi Bali. Kemudian masuknya matahari sebagai
radiasi memperlihatkan bagimana grafik radiasi pensinaran matahari di Bali. Lalu grafik
tekanan di Bali yang disebabkan oleh suhu. Lalu bagaimana grafik pesebaran angin di
Bali. Tidak lupa penjelasan mata pencaharian di Provinsi Bali.
Hal ini di dapat dari proses penelitian dan analisis dari pusat BMKG semua proses
terjadinya pada tiap provinsi dilakukan olrh mrtrka. Unsur unsur yang ada di makalah ini
sifatnya berubah rubah dan tetap. Karena setiap tahun unsur yang di dapat juga akan
berubah atau silih berganti. Dengan makalah ini kita dapat mengetahui segala unsur
unsur dari meteorology dan klimatologi pada provinsi Bali
Saran
https://www.bmkgsamarinda.com/buletin/1684117156.pdf
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/cuaca/bmkg-sampaikan-prospek-cuaca-kaltim-saa
t-idul-fitri
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur
https://www.accuweather.com/id/id/samarinda/203749/weather-forecast/203749