You are on page 1of 5

Journal Of Chemical Process Engineering Vol 03 No.

02, November-2018
ISSN = 2655-2957

EFEKTIVITAS ASAM NITRAT (HNO3) SEBAGAI PELARUT


ALTERNATIF PADA PROSES ACID WASH TERHADAP PLATE
ELECTROLYZER DI PT KALTIM NITRATE INDONESIA

Mimin Septiani1*, Kurniawan Santoso1 , Rafdi Abdul Majid2


1Jurusan Teknik Kimia, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang, Bontang, Kalimantan Timur-
Indonesia 75311
2Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Tekologi Industri, Universitas Muslim Indonesia

Makassar, Indonesia 90231


* email : mhimns@gmail.com
)

INTISARI
Proses acid wash di electrochloronation merupakan proses pembersihan kerak menggunakan pelarut asam.
Asam Chlorida (HCl) adalah pelarut asam yang paling umum digunakan untuk melarutkan kerak CaCO 3.
Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi optimum HNO 3 sebagai pelarut alternatif dengan
mengkaji efektifitasnya menggunakan HCl sebagai pembanding. Sampel kerak diambil dari plate electrolyzer
sebanyak 5 gram. Larutan HNO3 dan HCl diencerkan dalam beberapa variabel konsentrasi, 2%; 3%; 4%;
5%; dan 6%. Sampel CaCO3 dilarutkan dengan HNO3 dan HCl kemudian dihitung jumlah kerak yang
terlarut. Banyaknya zat terlarut berbeda sesuai dengan konsentrasi pelarut.Hasil penelitian ini
menunjukkan HCl dengan konsentrasi 3% tingkat kemolaran 0,83 M mampu melarutkan sebanyak 76,07%
dari total sample kerak dan HNO3 dengan konsentrasi 5% tingkat kemolaran 0,81 M juga mampu
melarutkan sebanyak 76,04% dari total sampel kerak CaCO3. Sehingga HNO3 dianggap mampu menjadi
pelarut alteratif.
Kata Kunci : Kerak CaCO3 ; Acid ; wash

ABSTRACT
Acid wash process in electrochloronation is a removing scale process by using acid solvent. Hydrochloride acid
(HCl) is the most common acid solvent used in this process. The purpose of this research is to determine the
optimum concentration of HNO3 as an alternative solvent, by studying of the evectiveness using HCl as a
comparison. 5 gram of CaCO3 scale is taken from plate electrolyzer. HNO 3 and HCl are diluted into several
concentration variables, 2%, 3%, 4%, 5%, and 6%. CaCO3 scale are dissolved with HNO3 and HCl then the
number of dissolved scale is calculated. The concentration of solvent affects the amount of dissolved substances.
This result showed 3% HCl with molarity 0,83 M is capable of dissolving as much as 76,07% of CaCO3 scale
and 5% HNO3 with molarity 0,81 M is also capable of dissolving as much as 76,04 % of CaCO3 scale. So HNO3
can be the alternative solution.
Keywords : CaCO3 Scale ; Acid ; Wash

PENDAHULUAN
Kerak merupakan salah satu masalah keadaan kesetimbangan. Mineral yang paling
yang cukup sering timbul pada peralatan umum ditemui CaCO3 dan CaSO4 (Weijnen, Marchee, &
industri. Endapan kerak yang terdiri dari mineral Van Rosmalen, 1983). Tiga prinsip mekanisme
menjadi kurang larut seiring meningkatnya suhu, pembentukan kerak (Badr & Yassin, 2007) : 1) campuran
biasanya membentuk lapisan yang sulit dua air garam yang tidak sesuai (umumnya air
dihilangkan sehingga mengurangi kapasitas formasi mengandung banyak kation seperti Ca2+ ,
suatu aliran(Kozic & Lipus, 2002). Pembentukan kerak Ba2+ , Mg2+, Sr2+ bercampur dengan SO42- yang
biasanya disebabkan oleh adanya unsur-unsur banyak terdapat dalam air laut, menghasilkan
anorganik pembentuk kerak seperti logam (Ca2+) kerak sulfat seperti CaSO4)
dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada Ca2+ + SO42 CaSO4

17
Journal Of Chemical Process Engineering Vol 03 No. 02, November-2018
ISSN = 2655-2957

2) Penurunan tekanan dan temperature air 3) Penguapan air garam, menghasilkan


garam, yang akan menurunkan kelarutan garam peningkatan konsentrasi garam melebihi batas
(umumnya mineral yang paling banyak kelarutan dan membentuk endapan garam.
mengendap adalah kerak karbonat seperti CaCO3 merupakan endapan putih yang sedikit
CaCO3) larut dalam air. Kalsit dan Aragonit adalah 2
bentuk mineral dengan dengan komposisi kimia
yang sama yaitu CaCO3(Suharso & Buhani, 2015)

Gambar 1. Struktur atom kalsit dan Aragonit serta gambaran skema Unit CO 32-

Proses acid wash merupakan proses pada pipa yang terbuat dari stainless steel.
pembersihan kerak menggunakan larutan asam Sehingga dari kasus tersebut HNO 3 adalah yang
kerap diterapkan pada peralatan industri, paling sesuai dalam melarutkan kerak, paling
misalnya pada alat electrolyzer. Pada proses lambat dalam menghasilkan korosi dan dapat
pembersihan kimiawi membran desalinasi, Asam digunakan pada pipa yang berbahan stainless
Sitrat (HS) pada pH 4 mampu membersihkan steel.(Swastic & Suprotim, 2015)
dengan baik kerak CaCO3, Besi Oksida, Mangan HNO3 adalah cairan tak berwarna, berat
Oksida, serta senyawa tripolifosfat(Alimah, Aryanto, & jenis 1.41 gr/ml pada suhu 250C, membeku pada
Dewita, 2014). Pada proses pickling, asam anorganik suhu -42 0C,membentuk kristal putih dan
seperti HCL dan H2SO4 dengan konsentrasi 2,4 M mendidih pada 121 0C(marianne & fiil, 2009) . Dalam
– 3,6 M digunakan untuk membersihkan kerak mengurangi ketergantungan penggunaan dan
pada permukaan baja lembaran. (Diponegoro, Iwan, penyediaan HCl dalam proses acid wash, maka
Ahmad, & Bindar, 2014). perlu dipikirkan larutan asam lain yang dapat
Jika ditinjau dari urutan keefiktivan digunakan sebagai alternatif sehingga penelitian
dalam melarutkan kristal kerak HCL > HNO3 > ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan
H2C2O4 > H2SO4, namun urutan bahan asam efektifitas penggunaan pelarut HNO3 dan pelarut
yang dapat menyebabkan korosi pada pipa HCl terhadap kerak CaCO3. Yang ingin diketahui
adalah HCL > H3NSO3>HNO3. HCl sangat adalah konsentrasi optimum HNO3 yang tepat
efisien dalam melarutkan kerak, namun dari data digunakan pada plate electrolyzer untuk
eksperimen pada korosi, HCl juga dapat menghindari kerusakan.
menyebabkan korosi dan tidak dapat digunakan

METODE PENELITIAN dan HNO3 42,30% dan reagent SPADNS. Alat


yang digunakan pada penelitian ini, erlenmeyer
Bahan dan Alat Penelitian flask, stirrer, washing bottle, sample cell, vacum
Bahan yang digunakan pada penelitian ini pump, Drying oven, sample bottle, whatman filter
adalah Scale (CaCO3), denim water, HCl 28,03% 125 mm, Spectrophotometer DR 5000.

18
Journal Of Chemical Process Engineering Vol 03 No. 02, November-2018
ISSN = 2655-2957

Penelitian Pendahuluan M;1.11 M;1.39 M ;1.67 M dan HNO 3 menjadi 0.32


Uji kualitas HNO3 dilakukan Uji kualitatif M; 0.49 M;0,65M;0,81M;0.98M Konversi dihitung
HNO3 dilakukan dengan analisis kandungan menggunakan rumus :
Flouride menggunakan metode SPADNS 8029.
Preparasi sampel 10 ml HNO3 dan 10 ml air M=
𝜌 ×1000 𝑔𝑟
𝑀𝑟
demin sebagai larutan blank. 2 ml reagent
SPANDS dipipet ke dalam masing-masing M = Molaritas
larutan. Pengujian dilakukan menggunakan
ρ = Spesific gravity
Spectrophotometer DR 5000. Diperoleh hasil
gr = Berat larutan dalam satuan %
HNO3 2,77mg/LF. Dilakukan uji pelarutan
Mr = Massa relatif
CaCO3 dan MgCO3 menggunakan larutan HCl
2%,3%,4%,5%,6%, lalu diamati waktu
Berat sampel CaCO3 ± 5.0 gram ditimbang,
peluruhan kedua jenis sample berdasarkan waktu
kemudian dilarutkan pada masing-masing
yang telah ditentukan.
variabel konsentrasi pelarut. Pengadukan
dilakukan selama 30 menit menggunakan strirrer
Uji efektifitas HNO3
pada kecepatan 350 rpm.Kemudian dilakukan
Pada pengujian ini digunakan HCl sebagai
pemisahan endapan sisa CaCO3 dari pelarut
pembanding. HCl dan HNO3 dengan konsentrasi
menggunakan Filter dan vacum pump. Sampel
masing-masing 28,03% dan 42,30% diencerkan
sisa dikeringkan pada suhu 260oC selama 30
menjadi 2%,3%,4%,5%,6%. Dari konsentrasi
menit, sampel didinginkan selama 15 menit pada
tersebut dikonversi menjadi satuan Molaritas
suhu 32oC,lalu ditimbang hingga memperoleh
untuk mengetahui volume HCl dan HNO3 yang
netto dengan rumus :
dibutuhkan dalam proses pengencerannya,
Total zat terlarut : berat mula-mula – berat sisa
sehingga konsentrasi HCl menjadi 0.55 M;0.83

Gambar 2. Tahapan proses penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil analisis perbandingan konsentrasi dengan tingkat kemolaran yang berbeda


HNO3 dan HCl setelah dilakukan konversi. Yang menjadi acuan
Perbandingan pelarut HNO3 dan HCl dikaji adalah batas konsentrasi anjuran vendor adalah
untuk mengetahui hasil konversi pelarut yang 3% atau 0,83 M. Sehingga dalam menetapkan
semula dalam satuan % menjadi Molar. konsentrasi HNO3 dilakukan pula konversi untuk
Pada penelitian ini menggunakan HCl menyamakan tingkat kemolaran HCl dan HNO3
sebagai pembanding dengan variabel konsentrasi dan diperoleh konsentrasi HNO3 5% atau 0,81 M.
2% ; 3%; 4%; 5% dan 6%

19
Journal Of Chemical Process Engineering Vol 03 No. 02, November-2018
ISSN = 2655-2957

1.8
1.67
1.6
1.4 1.39
1.2
1.11
1 0.98
0.8 0.83 0.81
0.6 0.65 HCl
0.55
0.49
0.4 HNO3
0.32
0.2
0
2% 3% 4% 5% 6%

Gambar 3. Grafik perbandingan konsentrasi kemolaran HNO3 dan HCl

2. Hasil analisis perbandingan total CaCO3 terlarut dengan pelarut HNO3 dan HCl

90 78.82 79.78 82.44


75.77 76.07
80
78.08
70 73.94 76.04
71.86
60 63.34
50
40 HCl
30 HNO3
20
10
0
2% 3% 4% 5% 6%

Gambar 4. Grafik perbandingan total CaCO3 terlarut (%) dari 2 pelarut berbeda

Dari data yang disajikan di atas dapat 79,78 % CaCO3 dan konsentrasi 6% atau 1,67 M
dilihat bahwa konsentrasi mempengaruhi jumlah dapat menghasilkan 82,45% CaCO3 terlarut.
sampel yang dilarutkan. Semakin tinggi Untuk proses pelarutan menggunakan
konsentrasi,maka semakin besar jumlah CaCO 3 pelarut HNO3, dilakukan dengan jumlah sampel
yang dapat larut. Pada konsentrasi HCL 2% yang sama ketika menggunakan pelarut HCl.
atau 0,55 M dapat menghasilkan 75,72% total Hasil kelarutan yang diperoleh, pada konsentrasi
kerak CaCO3 terlarut, Konsentrasi 3% atau 0,83 HNO3 2% atau 0,32 M dapat menghasilkan 68,34
M melarutkan 76,07 %, CaCO3 ; konsentrasi 4% % total CaCO3 terlarut; Konsentrasi 3% atau
atau 1,11 M melarutkan 78,82% CaCO3 ; 0,49 M dapat melarutkan 71,86 % CaCO3,
konsentrasi 5% atau 1,39 M mampu melarutkan konsentrasi 4% atau 0,65 M melarutkan 73,90 %

20
Journal Of Chemical Process Engineering Vol 03 No. 02, November-2018
ISSN = 2655-2957

CaCO3, konsentrasi 5% atau 0,81 M mampu Saran


melarutkan 76,04% CaCO3 dan konsentrasi 6% Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini
atau 0,98 M dapat menghasilkan 78,02% Total kepada peneliti yang akan datang agar
CaCO3 terlarut. melakukan peneltian lebih lanjut untuk :
1. Melakukan tinjauan mendalam dalam hal
Grafik menunjukkan bahwa semakin
kinetika dan orde reaksi dari kedua jenis
tinggi konsentrasi pelarut, semakin besar pula pelarut tersebut
total zat yang terlarut. Namun penggunaan 2. Melakukan kajian dengan menggunakan
pelarut asam pada proses acid wash di Plate jenis pelarut asam lainnya
Electrolyzer harus tetap mengikuti anjuran
vendor. Konsentrasi data hasil analisis ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa HNO3 dapat digunakan
sebagai pelarut alternatif menggantikan HCl Alimah, S., Aryanto, S., & Dewita, E. (2014).
Pembersihan Kimiawi Fouling Membran
dengan konsentrasi optimum HNO3 pada saat
Desalinasi RO. Seminar Nasional X (1978-
proses Acid Wash adalah 5 %. Tidak lewat dari 0176).
batas maksimum yang dianjurkan oleh vendor. Badr, A., & Yassin, A. (2007). Barium sulfate
Kemampuan HNO3 dalam melarutkan scale formation in oil reservoir during water.
kerak lebih kecil dibanding HCl, namun dengan Journal of Applied Sciences , 7 (17), 2393-
meningkatkan konsentrasinya, total zat terlarut 2403.
yang dihasilkan juga dapat setara dengan Diponegoro, I., Iwan, Ahmad, H., & Bindar, Y.
(2014). Optimasi Parameter Penghilangan
menggunakan pelarut HCl. Hal ini terlihat pada
Scale Pada Baja Lembaran Panas.
konsentrasi HNO3 5% dan HCl 3% sama-sama Kozic, V., & Lipus, C. (2002). Magnetic Water
mampu menghasilkan 76% total CaCO 3 terlarut Treatment for a Less Tenacious Scale. J.
atau ± 3,8 gram kerak CaCO3 dari 5 gram total Chem , 43 (1815-1819), 1.
sampel. marianne, v., & fiil, f. (2009). The nordic expert
group for criteria documentation of health
risks from chemicals. Dalam K. Toren
KESIMPULAN DAN SARAN (Penyunt.), Sulphuric, hidrochloric , nitric
Kesimpulan and phosphoric acids (Vol. 7, hal. 2-3).
Berdasarkan hasil penelitian uji efektifitas HNO 3 Gothenburg, Swedia: University of
pada proses acid wash dapat disimpulkan bahwa Gothenburg.
: Suharso, & Buhani. (2015). Penanggulangan
1. Konsentrasi optimum HNO3 yang dapat Kerak (Edisi 2 ed.). Yogyakarta, Indonesia:
Graha Ilmu.
digunakan sebagai pelarut alternatif dalam
Swastic, & Suprotim, D. (2015). Effect of
proses Acid Wash adalah 5 % dengan tingkat Different Acids on the Scale in Pipelines of
kemolaran 0,81 M. Konsentrasi ini dianggap Linz-Donawitz(LD) plant (Steel Making
sangat efektif dan efisien serta setara dengan Process). Advances in Chemical Engineering
konsentrasi HCl 0,83 M , pada konsentrasi and Science , 5 (2), 192-196.
tersebut keduanya dapat melarutkan ± 76 % Weijnen, M., Marchee, W., & Van Rosmalen, G.
(1983). A quantification of the effectiveness
total CaCO3 terlarut atau ± 3,8 gram kerak
of an inhibitor on the growth process of a
CaCO3 dari total sampel.
scalant. Desalination , 47, 81-92.
2. HNO3 dapat digunakan sebagai pelarut kerak Zhang, J., Lin, R., & Zhang, P. (2002).
namun dengan batasan konsentrasi 6 % , Nucleation and growth kinetics in
serta HCl 3% untuk menjaga performa alat synthesizing nanometer calcite. Journal of
dan keefektifan proses, serta mencegah Crystal Growth , 245, 309-320.
pengkorosian.

21

You might also like