Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum - Yulia Nur Diah Fix
Laporan Praktikum - Yulia Nur Diah Fix
5009200151
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1) Untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh
benih.
2) Mengetahui berat benih pada metode bobot 1000 benih, 200 benih dan benih
dalam genggaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air adalah salah satu metode uji laboratorium kimia yang sangat
penting dalam industri pangan untuk menentukan kualitas dan ketahanan pangan
terhadap kerusakan yangmungkin terjadi. Kadar air dapat diartikan banyaknya
kandungan air yang terdapat dalam suatu bahan. Nilai kadar air dapat ditentukan
dari pengurangan berat suatu bahan yang dipanaskan pada suhu pengujian
(Winarno, 2002).
1) Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies
yang sedang diuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah :
d. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang
sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut
termasuk kedalam spesies yang dimaksud
2) Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam
contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
3) Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam
contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
e. Cangkang benih
f. Kulit benih
Tiap varietas tanaman menpunyai ukuran berat 1000 biji yang khusus,
dengan demikian perhitungan berat 1000 biji ini hanya berlaku untuk biji-biji satu
tanaman. Meskipun demikian variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa
faktor luar antara lain sebagai berikut.
a. Keadaan cuaca
d. Pemupukan
e. Letak biji pada tanaman
Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang
dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena
penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam
tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu
ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Bobot 1000 biji padi dibedakan
menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu bobot 1000 biji
berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, dan
untuk ukuran besar lebih dari 25 gr.
d. Aktivitas air
3.1 Hasil
A. Kemurnian Benih
Tabel.1 Hasil Uji Kemurniaan Benih Padi
Komponen Benih Berat (gr) Persentase
Padi
Benih Murni (BM) 35 0,972
Benih Tanaman Lain - -
(BTL)
Kotoran Benih (Kb) 1 0,25
Total (CK) 0 0
% Benih Murni = 35
x 100%
35+𝑩𝑻𝑳+𝟏
= 0,972%
=0%
% Kotoran Benih = 𝟏
x 100%
33+𝑩𝑻𝑳+𝟏
= 0,25 %
= 0%
= 0,975%
=0%
% Kotoran Benih = 2
x 100%
𝟒0+𝑩𝑻𝑳+𝟏
= 0,048%
= 0%
M = 𝛴𝑌 = 53= 17,66
𝑛 3
SM = Σ 𝐕² =
12,6668 = 2,11 gram
𝑛 (𝑛−1)
3 ( 3−1)
M = 𝛴𝑌 = 70 = 23,33
𝑛 3
SM = Σ 𝐕² = 45,8668= 7,64gram
𝑛 (𝑛−1) 3 ( 3−1)
M = 𝛴𝑌 = 576 = 192
𝑛 3
SM = Σ 𝐕² 8
= = 1,33 gram
𝑛 (𝑛−1) 3 ( 3−1)
M = 𝛴𝑌 = 427 = 142,33
𝑛 3
M = 𝛴𝑌 = 581 = 193,66
𝑛 3
SM = Σ 𝐕² =
24,6668 = 4,11 gram
𝑛 (𝑛−1)
3 ( 3−1)
C. Kadar Air
Table.5 Uji Kadar Air Menngunakan Metode GMT Pada Benih Padi
Metode Hasil
Ulangan 1 10,7
Ulangan 2 10,8
3.2 Pembahasan
Dalam hal ini didapatkan hasil uji kemurnian benih pada benih padi
dengan komponen benih murni sebesar 35 gr dengan persentase 0,972%, benih
tanaman lain sebanyak 0 dan menghasilkan komponen kotoran benih sebanyak 1
gr dengan persentase 0,25%, Sedangkan komponen uji kemurnian pada benih
Pada uji bobot 1.000 benih yang dilakukan pada praktikum terhadap benih
padi dan jagung maka dapat ditarik kesimpulan terhadap hasil penimbangan
mengunakan 3 metode tersebut, sehingga dihasilkanya bobot 1.000 benih pada
benih padi pada metode 1 bobot benih padi sebenarnya adalah 29,66 ± 7,64
gram, pada metode 2 bobot benih padi yang sebenarnya adalah 23,33 ± 0,77
gram dan pada metode 3 bobot benih padi yang sebenarnya adalah 29,66 ± 7,64
gram.
Sedangkan pada benih jagung komponen menggunakan metode 1
yaitu dengan bobot benih jagung yang sebenarnya adalah 192 ± 1,33 gram,
menggunakan metode 2 bobot benih jagung yang sebenarnya adalah 142,3
± 56,77 gram dan pada metode 3 bobot benih jagung yang sebenarnya
adalah 193,66 ± 4,11 gram.
Metode Hasil
Ulangan 1 10,7
Ulangan 2 10,8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1) Kemurnian benih adalah persentase berdasarkan berat murni yang terdapat dalam
suatu contoh benih.
2) Komponen dalam pengujian kemurnian benih adalah benih murni, benih tanaman lain
dan kotoran.
4) Kadar air adalah berat air yang dikandung dan yang kemudian hilang karena
pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam prosentase
terhadap berat awal contoh benih.
5) Tujuan penetapan kadar air yaitu untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan
dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka
mempertahankan viabilitas benih tersebut.
6) Pada pengujian kadar air benih, diperoleh angka rata-rata 10,2% Kadar air benih
tersebut menunjukkan bahwa benih belum siap disimpan.
7) Kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio
4.2 Saran
Semua hal yang mendukung kelancaran praktikum sudah sangat bagus, baik dari segi
kelengkapan alat maupun tenaga pengajar (Dosen pengampu). Semoga dapat terus
ditingkatkan sehingga praktikan dapat mengikuti praktikum dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
justice, O. (n.d.). Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Raja Grafindo Persada.
Suryandari, L. (n.d.). Studi AAnalisis Pengujian Standar Pada Komoditi Padi di UPT Dinas
Pertanian Dan Ketahanan Pangan Jawa Timur. Seminar Nasional Biologi, 269.