You are on page 1of 2

SALSABILA KHAIRUNNISA

G000220232/ PAI
BAHASA INDONESIA

PENGARUH KEKERINGAN DAN KEBAKARAN TERHADAP


LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

Menurut Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mulai memasuki


puncak musim kemarau pada Agustus 2023. “Puncak kemarau kering Agustus – September.
Kalau puncak El Nino itu sebetulnya masih nanti,sekitar Oktober – November,” ujar Kepala
BMKG Dwikorita Karnawati, dilansir Kompas.com, Kamis (10/8/2023). Dari potensi puncak
musim kemarau tersebut, diperkirakan akan lebih sering terjadi kekeringan serta kebakaran hutan
dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia.

Kebakaran hutan dan lahan dapat berdampak pada rusaknya ekosistem dan menyebabkan
musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan. Pada sisi Kesehatan,asap yang
ditimbulkan oleh kebakaran hutan dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(ISPA),Asma,Penyakit Paru Obstruktif Kronik, penyakit Jantung serta iritasi pada
mata,tenggorokan dan hidung. Di bidang transportasi, kabut asap yang ditimbulkan oleh
kebakaran hutan juga dapat menganggu jalannya transportasi,khususnya transportasi
penerbangan.

Kebakaran hutan mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung
cadangan air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir.
Selain itu, kebakaran lahan dan hutan juga dapat mengakibatkan berkurangnya sumber air bersih
dan bencana kekeringan, karena tidak ada lagi pohon untuk menampung cadangan air.

Kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi Ketika musim
kemarau Panjang melanda. Kemarau yang Panjang mengakibatkan bencana kekeringan di
sejumlah wilayah Indonesia seperti di provinsi jawa barat,banten,jawa timur,jawa tengah,
Yogyakarta,bali, Sulawesi selatan, Gorontalo, dan nusa tenggara timur. Jumlah warga yang
terdampak kekeringan ini di perkirakan dapat terus bertambah. Ada 3 faktor yang dapat menjadi
indikasi meluasnya dampak kekeringan ini. Yang pertama ialah lamanya durasi kemarau
Panjang. Berdasarkan data BMKG, kekeringan ini tidak dapat dilepaskan dari terjadinya
fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih Panjang dari biasanya.

Faktor kedua yang dapat di cermati dari meluasnya dampak kekeringan ini ialah diterapkannya
status darurat kekeringan di sejumlah kabupaten/kota. Faktor ketiga yang perlu diwaspadai dari
meluasnya dampak kekeringan adalah potensi resiko bencana kekeringan yang di alami wilayah
Indonesia. Beberapa dampak yang disebabkan oleh kekeringan diantaranya, kurangnya sumber
air,tanaman dan hewan banyak yang mati,terjadi kelaparan massal akibat ladang pertanian yang
tidak mendapat pasokan air yang cukup untuk irigasi, lingkungan yang kotor sehingga
menimbulkan berbagai macam penyakit.
SARAN
Untuk mengatasi dan menanggulangi kekeringan,perlu dilakukan beberapa upaya seperti ;
menanam banyak pohon,membuat bendungan, menggunakan air dengan secukupnya dan
sewajarnya, melakukan sosialisasi untuk penghematan air,reboisasi hutan dan penghijauan di
area pemukiman warga maupun di jalan besar. Sedangkan untuk mengatasi dan menanggulangi
kebakaran hutan, perlu dilakukan beberapa upaya, diantaranya; melakukan pembersihan hutan
dan lahan sisa kebakaran,melakukan reboisasi massal untuk menjaga keseimbangan hutan agar
tetap lestari, melakukan pengolahan tanah agar menjadi gembur dan subur serta dapat
difungsikan Kembali.

REFERENSI
https://indonesiabaik.id/infografis/waspada-dampak-kebakaran-hutan-dan-lahan
https://fkm.umj.ac.id/kekeringan-dan-wilayah-yang-mengalami-krisis-air-bersih/
https://www.tribunnews.com/nasional/2023/08/23/musim-kemarau-berikut-wilayah-di-
indonesia-yang-terancam-kekeringan-waspadai-kebakaran-hutan
https://www.kompas.id/baca/riset/2023/09/28/bencana-kekeringan-yang-makin-meluas-di-
indonesia

You might also like