You are on page 1of 23

MAKALAH

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR di RA

KONSEP PENDIDIKAN SENI RUPA

Dosen Pengampu : Herlinawati, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Eti (20.03.00.008)

2. Fadhilah Jannati (20.03.00.010)

3. Nur Amalia (20.03.00.014)

4. Salsabiila Nuurul Fath (20.03.00.017)

5. Siti Mawaddah (20.03.00.018)

6. Siti Zenab (20.03.00.019)

7. Zahratul ‘Ula (20.03.00.022)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

STAI AL HIKMAH JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas segala limpah


karunia, rahmat dan hidayah-Nya kepada semua sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pembelajaran Menggambar di RA. Terima kasih
kami ucapkan kepada Ibu Herlinawati, M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah
Pembelajaran Menggambar di RA yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Konsep Pendidikan Seni Rupa”.

Dengan segala usaha, pikiran dan tenaga telah kami lakukan, namun kami
menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami, mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah SWT. Kami berharap semoga penyusunan makalah ini
dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran kedepan. Dalam penyusunan makalah
ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan evaluasi dari Ibu Dosen.

Jakarta, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3
A. Konsep Pendidikan Seni ................................................................................... 3
B. Konsep Pendidikan Seni Rupa .......................................................................... 4
C. Hakikat Seni dan Seni Rupa ..............................................................................4
D. Macam-Macam Kegiatan pada Pembelajaran Seni Rupa ................................ 5
E. Jenis-Jenis Karya Seni Rupa ............................................................................. 9
F. Unsur-Unsur Seni Rupa ...................................................................................12
G. Fungsi Seni Rupa ............................................................................................ 16
H. Peranan Seni Rupa .......................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ....................................................................................................19
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni adalah segala sesuatau yang dapat memberikan kesenangan, perasaaan


mengesankan, bahkan dalam seni kita dapat menimbulkan suatu ide atau gagasan.
Salah satu cabang seni adalah seni rupa, dimana seni rupa adalah seni yang
menggunakan media yang dapat ditangkap atau diraba oleh mata atau karya seni yang
dapat dilihat bentuk fisiknya.

Seni rupa berperan penting dalam proses belajar mengajar. Melalui


pembelajaran seni rupa siswa dapat menciptakan sebuah karya berdasarkan ungkapan
perasaan dan pikirannya. Dalam kegiatan pembelajaran seni rupa, terdapat kegiatan
yang menuntut usaha dan juga tingkat kehati-hatian yang tinggi. Pendidikan seni rupa
juga merupakan kegitan yang dapat membuat siswa lebih peka terhadap sesuatu, dan
dapat mengajarkan siswa untuk dapat membedakan mana hal yang benar maupun hal
yang tidak benar.

Pembelajaran pendidikan seni rupa di sekolah saat ini dilakukan tidak


beraturan antara pembelajaran teori dan praktik. Pembelajaran seni rupa seharusnya
dilakukan seimbang agar hasilnya dapat maksimal, karena sekarang siswa cenderung
susah diatur. Agar dapat membentuk sikap yang percaya diri, disiplin, kreatif, dan
bertanggung jawab pembelajaran seni rupa harus terus dilakukan. Untuk itu dalam
makalah ini penyusun akan membahas mengenai konsep pendidikan seni rupa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan seni?


2. Bagaimana konsep pendidikan seni rupa?
3. Apa hakikat seni dan seni rupa?
4. Apa saja macam-macam kegiatan pada pembelajaran seni rupa?
5. Apa saja jenis- jenis karya seni rupa?
6. Apa saja unsur-unsur seni rupa?
7. Apa fungsi seni rupa?

1
2

8. Bagaimana peranan seni rupa?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui konsep pendidikan seni


2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seni rupa
3. Untuk mengetahui hakikat seni dan seni rupa
4. Untuk mengetahui macam-macam kegiatan pada pembelajaran seni rupa
5. Untuk mengetahui jenis- jenis karya seni rupa
6. Untuk mengetahui unsur-unsur seni rupa
7. Untuk mengetahui fungsi seni rupa
8. Untuk mengetahui peranan seni rupa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Seni

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.


Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan
pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk
mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui
permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat
pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan
untuk mengembangkan kreativitasnya.

Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni
antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya
cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif
ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan
estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa
keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan
cipta, rasa dan karsa anak diolah dan dikembangkan.

Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas,
pendidikan seni merupakan mengolah berbagai keterampilan berpikir. Hal tersebut
meliputi keterampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Keterampilan ini diolah melalui
cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media
bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain.
Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan
berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang
menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara
mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.

3
4

B. Konsep Pendidikan Seni Rupa

Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru


digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga
kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi pelajaran yang
diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain
seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui
latihan koordinasi mata dan tangan.

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.


Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni
bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak
menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah
mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural

C. Hakikat Seni dan Seni Rupa

Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal
dari kata “sani” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”.
Mungkin memaknainya dengan keberangkatan orang/seniman saat akan membuat
karya seni, namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang
artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan.

Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang
menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan,
dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni
ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
5

Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan
gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan
penataan elemen serta prinsip-prinsip desain. Seni rupa merupakan realisasi imajinasi
yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya
seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang
tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat
merupakan hasil dari satu atau lebih dari media yang ada (sebagai catatan bahwa
media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).

Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang
mengatakan salah pada karya yang telah diciptakan. Namun demikian, di dalam
proses berkarya seni, karena dalam hal ini adalah proses belajar, maka harus
dilakukan dengan cara yang benar, sesuai dengan tujuan dari pembelajaran. Untuk
anak usia dini (0 – 8 tahun), ketika belajar tentang seni rupa tidak hanya bertujuan
untuk berproses berkarya seni saja, karena selain itu juga diharapkan dapat
memberikan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional serta kemandirian pada
anak. Jadi dengan bimbingan yang tepat, seorang anak akan dapat melatih potensi-
potensi yang bermanfaat.

Seni rupa atau seni yang tampak adalah salah satu bentuk kesenian visual atau
tampak ada yang tidak hanya bisa diserap oleh indera penglihatan, tetapi juga bisa
oleh indera peraba, maksudnya adalah teksturnya dapat dirasakan, misalnya kasar,
halus, lunak, keras, lembut, dsb. Namun tidak menutup kemungkinan tekstur ini
adalah tekstur maya (ada namun tidak nyata) atau tekstur ini seolah-olah ada yang
dikarenakan mata kita dikelabuhi oleh sesuatu yang tampak, misalnya sebuah foto
kayu : disitu seolah-olah kita melihat adanya tekstur namun kenyataannya tekstur itu
tidak ada jika kita merabanya.

D. Macam-Macam Kegiatan pada Pembelajaran Seni Rupa

1. Menggambar
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia
mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaanya. Dengan kata lain,
gambar merupakan salah satu bentuk bahasa. Ada 3 tahap perkembangan anak
yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar dan cara anak menggambar:
6

a. Tahap pertama, adalah tahap mencoret sembarangan. Pada tahap ini anak
belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang
dibuat masih berupa goresan-goresan tidak menentu seperti benang kusut.

b. Tahap kedua, adalah tahap mencoret terkendali. Pada tahap ini anak
mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan dengan hasil
goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis panjang, kemudian
lingkaran-lingkaran.

c. Tahap ketiga, pergelangan tangan anak sudah lebih luwes. Mereka sudah
mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil goresannya pun sudah
lebih baik.

Tujuan menggambar bagi anak:


a. Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
b. Mengembangkan daya kreativitas
c. Mengembangkan kemampuan berbahasa
d. Mengembangkan citra diri anak
2. Finger Painting (Lukisan Jari)
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari salah satu kegiatan di
area seni yaitu kegiatan melukis dengan jari tangan atau bisa dikenal dengan
nama finger painting. Tujuan dari kegiatan ini adalah :

a. Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot
kecil dan kematangan syaraf.

b. Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna


yang terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan
kondisi-kondisi emosi mereka.

c. Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi


warna yang sekunder dan tersier.

d. Mengendalkan estetika keindahan warna.

e. Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.

3. Melukis
Salah satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan hanya kesenangan
tetapi juga mendapatkan berbagai banyak pengalaman dengan anak-anak
7

selagi mereka belajar melukis. Pelajaran melukis dapat diawali oleh anak yang
berusia 4-6 tahun atau usia TK. Media yang digunakan untuk melukis pada
anak usia dini biasanya cat air, cat minyak, finger painting, dan lain-lain.

Dalam pembelajaran melukis anak-anak biasanya belajar sambil


bercakap-cakap dengan temannya. Percakapan pertama mereka kebanyakan
adalah tentang warna-warna yang mereka peroleh. Sambil bereksperimen
dengan mencampurkan warna-warna, anak-anak itu bermain, bermain elemen
seni ini dengan cara yang santai. Hal ini menjaga agar kuas dan semangat
mereka tetap bekerja. Ini akan membuat mereka mengekspresikan sesuatu
yang bersifat pribadi dalam lukisan.

4. Membentuk
Arti kata membentuk dapat dimaksudkan sebagai mengubah,
membangun dan mewujudkan. Membentuk dalam kaitan kegiatan seni rupa
adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Belanda “boetseren” atau bahasa
Inggris “modeling”. Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan
membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin,
playdog dan sejenisnya. Tetapi dalam pengembangannya, selama tidak
mengingkari maksud dari arti kata membentuk tadi, dapat dipergunakan
bahan-bahan lain seperti kertas, karton atau bahan-bahan lembaran yang
sekiranya dapat dibentuk.

Teknik membentuk sangat beraneka ragam, diantaranya :

a. Disambungkan Membutsir, Membutsir adalah membuat karya tiga


dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas dengan
tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek. Bahan yang biasa
digunakan adalah tanah dan plastisin. Selain membutsir dengan tangan
yang diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang
disebut sudip.

b. Memahat, Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak


dipergunakan dengan cara memahat. Setiap bahan ada peringkat pahat
yang khusus. Media yang dapat dipakai antara lain kayu, batu es, dsb.
Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
8

c. Cor (Menuang), Proses menuang menggunakan bahan cair yang


dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan. Setelah menjadi
keras dikeluarkan dari acuan/cetakan. Bahan cair ini dibuat dari semen,
plastik, karet dan gips.

d. Merakit, Membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa


bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut
rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri,
disekrup atau dengan cara yang lain.

5. Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah
dengan menggunakan teknik tertentu diantaranya cetak datar, cetak tinggi,
cetak dalam, cetak saring, cetak copy, dan cetak dengan print out.

Mencetak dapat dilakukan anak diberbagai usia, dimulai dari anak


berusia 5 tahun. Kadang-kadang seorang anak kecil akan menemukan idenya
sendiri. Entah bagaimana dengan cara apa seorang anak berusia 5 tahun dalam
pembelajaran mencetak anak menemukan bahwa menepukkan spons yang
sudah diberi warna di atas menghasilkan rangkaian pola yang berulang-ulang
(perihal mencetak, merupakan suatu kemungkinan yang menakjubkan untuk
mengulanginya).

Mencetak yang formal membutuhkan stempel. Stempel tersebut


gambar-gambar yang diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian
dipindahkan ke kertas. Stempel cetak yang paling sederhana terbuat dari
Styrofoam. Selain murah juga tidak berbahaya bagi anak didik kita.

6. Menjiplak
Sebelum membuat cetakan apapun, anak-anak dapat menggunakannya
untuk menjiplak. Mereka cukup menempatkan sehelai kertas putih diatas
permukaan dengan krayon, menggosok-gosokannya bahkan dengan kertas
untuk mendapatkan gambarannya. Anak-anak merasa teknik menjiplak cukup
mengagumkan dan menggunakannya dengan banyak cara. Koin-koin biasanya
adalah favorit mereka. Koin adalah bahan yang sederhana dan mudah sekali
didapat. Mereka dapat dengan mudah membuat banyak jiplakan yang berbeda
dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah.
9

7. Kolase
Kolase adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas
yang diatur. Anak-anak di kelas biasanya memilih dan mengatur potongan
bentuk dari kertas, kain, bahan-bahan berstektur, lalu meletakkannya di tempat
yang mereka suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat
keputusan sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk.

8. 3M (Menggunting, Menempel, Melipat)


Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas
menjadi suatu bentuk tiga dimensi.Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik
origami.1

E. Jenis- Jenis Karya Seni Rupa

1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa
seperti garis, bidang, warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan
yang menyerupai seni lukis sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penamaan
atau istilah seni lukis merupakan istilah yang datang dari Barat. Kegiatan yang
menyerupai seni lukis itu dapat juga disebut seni lukis tradisonal. Beberapa
contoh dari karya seni lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah di
Indonesia seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni lukis Kamasan di Bali,
lukisan pada kulit kayu yang dibuat masyarakat di Irian Jaya dsb. Adapun seni
lukis yang kita kenal saat ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis
modern. Beberapa seniman seni lukis modern Indonesia yang namanya sudah
dikenal di mancanegara diantaranya Affandi, Popo Iskandar, Fajar Sidik,
Nanna Banna dsb.

2. Seni Patung

Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni


rupa pada bidang tiga dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni
patung beraneka ragam. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alami
seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan

1
https://seputarsenibudaya.blogspot.com/2016/05/macam-macam-jenis-karya-seni-rupa-anak.html,
Diakses pada Hari Jumat 3 Maret 2023 Pukul 02.30 WIB
10

sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca). Sedangkan teknik
yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai seperti teknik pahat,
ukir, cor dsb. Seperti halnya seni lukis, seni patung juga sudah dikenal di
Indonesia sejak zaman prasejarah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki
tradisi pembuatan karya seni patung.

3. Seni Grafis (Cetak)

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk
dua dimensi. Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-
karya tunggal, kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa
direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya Seni grafis merupakan
keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai dengan
proses pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat jenis:

a. Cetak tinggi

Prinsip cetak ini adalah bagian yang bertinta adalah bagian yang paling
tinggi. Bagian ini bila diterakan atau dicetakkan, tinta atau gambar akan
berpindah ke atas permukaan kertas. Berdasarkan bahan dan alat yang
dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa jenis cetakan seperti cukil
kayu (wood cut), cukilan lino (lino cut), tera kayu (wood engraving) serta
cukilan bahan lain seperti karet atau plastik.

b. Cetak dalam

Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah
garis bagian dalam dari plat klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel
atau cap. Teknik cetak ini merupakan kebalikan dari teknik cetak tinggi.
Acuan cetak yang dipergunakan adalah lempengan tembaga atau seng yang
ditoreh atau diberi kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat
menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan atau menggunakan zat
kimiawi. Beberapa jenis cetak yang termasuk cetak dalam: goresan langsung
(drypoint), akuatin (aquatint), dan mezzotin (mezzotint engraving). Seorang
penggrafis kadang-kadang memadukan berbagai teknik sekaligus dalam
proses pembuatannya untuk memperoleh efek khusus yang diinginkannya.

c. Cetak saring
11

Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya
prinsip cetak ini adalah mencetak gambar melalui saringan yang diberi
batasan-batasan tertentu. Cetak saring dikenal luas di masyarakat melalui
benda-benda yang sering dijumpai sehari hari seperti aplikasinya pada
pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.

d. Cetak datar

Proses cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan


sifat minyak dan air serta acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau
seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian cetakan yang sudah digambari
dengan pinsil berlemak dan pemindahan gambar dilakukan dengan alat khusus.
Teknik litografi inilah yang mengilhami prinsip dasar mesin cetak modern.

4. Seni Kria

Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya
tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil
daya cipta manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohaninya, serta umumnya dibuat dari bahan-bahan alam.
Penciptaan karya kria yang baik didasarkan pada syarat kegunaan (utility) dan
keindahan (estetika). Karya seni kria memiliki karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas kriawan, materi, alat, fungsi dan
teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainnya.

Jenis-jenis seni kria sering pula dinamai berdasarkan bahan


pembentukan atau mediumnya seperti kria kayu, kria logam, kria serat, kria
kulit, kria tekstil, kria kaca, kria batu dsb. Selain berdasarkan bahannya
beberapa kenis kria dinamai atau dikategorikan berdasarkan teknik
pembuatannya seperti kria batik, kria anyam, kria sungging, kria ukir dsb.

5. Seni Bangunan (Arsitektur)

Seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena


kekhususan yang dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan
tersendiri dalam seni arsitektur. Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni
bangunan dapat dikategorikan sebagai seni pakai. Indonesia memiliki
warisan peninggalan karya seni bangunan yang sangat banyak jumlah dan
12

macamnya dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa
yang ada di Indonesia mengenal dan memiliki bangunan khas daerahnya
masing-masing. Bentuk-bentuk bangunan tersebut dibuat berdasarkan
ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaannya masing-masing.
Struktur, denah, bahan dan teknik pada rumah-rumah-rumah adat tradisional
dibangun berdasarkan aturan-aturan baku yang dipatuhi dan diwariskan secara
turun temurun.

6. Desain

Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir


semua karya seni rupa melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau
diwujudkan dalam bentuk jadi yang sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain
saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan proses perancangan karya-
karya seni rupa terapan (useful art).2

F. Unsur-Unsur Seni Rupa

Unsur-unsur seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat menentukan


terwujudnya suatu bentuk karya seni rupa karena pemahaman kerangka dari
pengertian unsur-unsur inilah maka seseorang akan mampu membuat karya seni rupa
menjadi lebih sempurna, unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah :

1. Titik
Satu bentuk/tanda yang dibuat dengan satu kali tekan dengan
menggunakan alat tulis/alat lukis, dapat pula dikatakan titik merupakan suatu
bentuk yang paling kecil dari seluruh rangkaian bentuk yang dibuat dalam
pekerjaan menggambarkan/melukis.
2. Garis
Garis adalah sebuah goresan atau sebuah batasan dari suatu benda,
bidang, tekstur, ruang, dan lainya. Sebuah garis ini juga tercipta karena
penggabungan sebuah titik dengan posisi yang berurutan dengan besar titik
yang sama.

2
https://mamikos.com/info/jenis-jenis-seni-rupa-pljr/, Diakses pada Hari Jumat 3 Maret 2023 Pukul
03.00 WIB
13

Garis ini juga memiliki sebuah dimensi yang cenderung memiliki arah
tertentu dan memanjang. Bukan hanya itu saja garis juga memiliki beberapa
sifat seperti panjang, pendek, tipis,lurus, vertikal, horizontal, melengkung, dan
masih banyak lagi sifat yang lainya.

Garis dalam sebuah seni rupa dimanfaatkan untuk membuat desain


untuk mendapatkan sebuah kesan dalam hasil karya seni rupa seperti kesan
kaku, kuat, megah, simpel, dan yang lainnya.

3. Bidang
Bidang pada unsur seni rupa ini merupakan sebuah unsur seni rupa
yang terbentuk dari penggabungan beberapa unsur garis . Dalam hal ini bidang
memiliki dimensi sendiri yaitu panjang dan lebar atau juga bisa disebut
dengan pipih. Bidang ini bisa tercipta dengan sederhana hanya dengan
menggabungkan dua buah garis yang saling bertemu atau juga bisa karena
bertemunya dua garis sapuan warna menjadi satu.

Bidang ini terdiri dari beberapa macam yang diantaranya seperti


bidang biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan, serta
bidang bersudut Dalam seni rupa ini memiliki beberapa bidang yaitu segitiga,
segi empat, lingkaran, trapesium, dan masih banyak lagi yang lainya.

4. Ruang
Ruang adalah salah satu unsur penting pada sebuah karya seni rupa.
Ruang ini merupakan sebuah bentuk dari seni rupa itu sendiri, dalam hal ini
ruang di bedakan menjadi 2 sifat yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi, oleh karena
itu ruang merupakan sebuah sifat nyata.

Sedikit penjelasan tentang karya seni 2 dimensi yang dimana hanya


mempunyai unsur panjang dan lebar. Dalam karya seni 2 dimensi ini hanya
bersifat maya atau semu, sebab kesan yang di dapat dari penggambaran bentuk
seni ini hanyalah datar, pipih, menjorok, cekung, cebeng, dan lain sebagainya.

5. Warna
Warna dalam seni rupa juga bisa diartikan sebagai unsur yang
membuat suatu karya dari para seniman lebih hidup dan lebih terkesan
ekspresif. Dalam teori warna senidiri terdapat dua pendekatan yaitu yang
pertama adalah teori spektrum warna salah satunya bisa dilihat terbentuknya
14

tujuh warna yang dalam ilmu fisika sama halnya dengn warna pelangi. Teori
yang kedua adalah terciptanya warna berdasar pada pigmen warna (goethe)
atau butiran halus yang terdapat pada warna. Berikut ini penjelasana terkait
teori pigmen warna.

a. Warna Primer

Warna primer merupakan sebuah warna dasar atau warna pokok yang
tidak bisa diperoleh dengan mencampurkan warna lain, warna tersebut adalah
merah, kuning, biru.

b. Warna Sekunder

Warna sekunder adalah warna yang tercipta atau didapat dari hasil
pencampuran antara dua warna primer Semisal seperti warna ungu, orange,
hijau, dan sebagainya.

c. Warna Tersier

Yaitu warna yang tercipta dari hasil pencampuran dua warna sekunder
atau lebih yang menjadikan warna baru.

d. Warna Analogis

Warna analogis ini bisa dikatakan sebagai warna yang letaknya


berdekatan dengan suatu lingkaran warna. Misalnya deretan warna ungu dan
warna merah, serta deretan warna kuning menuju hijau.

e. Warna Komplementer

Warna ini bisa juga disebut dengan warna kontras, letak dari warna ini
berada saling bersebrangan dalam sebuah lingkaran warna. Contohnya kuning
dengan ungu, hijau dengan merah, dan lain sebagainya.

6. Tekstur
Tekstur merupakan sebuah unsur yang dimana unsur tersebut adalah
sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bisa terkesan kasar, halus,
mengkilap, licin, dan sebagainya. Kesan tersebut dapat dirasakan dengan
melalui indra penglihatan atau pun indra peraba. Dalam tekstrur sendiri terbagi
menjadi dua macam yaitu tekstur semu dan nyata.
15

Tekstur semu merupakan sebuah tekstur dimana bentuk dari sebuah


karya seni tersebut tidak nyata atau bisa dikatakan kesan dari permukaan bisa
berbeda dengan ketika melihat atau menyentuhnya. Berbeda dengan tekstur
nyata yang memiliki sebuah kesan sama dari permukaan benda yang
menunjukan sifat sama apabila dilihat dan diraba.

7. Bentuk
Bentuk merupakan sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3
demensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi yang di gabung menjadi satu hingga
membentuk sebuah volume atau isi.

Dalam arti bahasa bentuk bisa diartikan sebagai sebuah bangun (shape)
atau juga sebuah bentuk plastis (form). Shape ialah sebuah bentuk dari benda
polos yang hanya nampak oleh mata, sekedar untuk mengatakan sifatnya saja.
Contohnya kotak, bundar, ornamental, atau juga tak beraturan.

Berbeda dengan bentuk platis (form) yang dimana bentuk dari benda
ini terlihat dan bisa di rasakan sebab adanya sebuah unsur atau juga value dari
bentuk benda tersbebut. Contoh dari form sendiri misalnya seperti lemari,
meja, kursi, dan lain sebagainya.

8. Gelap dan Terang (cahaya)


Meskipun cahaya kehadirannya tidak dapat dilihat seperti unsur
senirupa lainnya, tetapi cahaya tidak sedikit peranannya sebagai unsur
senirupa. Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan
karya seni meliputi: Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti
sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya apai. Cahaya buatan
manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya. Pada karya seni rupa,
cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk
memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan
terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.3

3
https://www.pinhome.id/blog/unsur-seni-rupa/, Diakses pada Hari Jumat, 3 Maret 2023 Pukul 02.28
WIB
16

G. Fungsi Seni Rupa

Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara
keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan
sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk. Berdasarkan fungsinya dalam
memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa kelompok.

1. Fungsi Individual

Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis
adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan
fungsi emosi.

a. Fisik. fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan
dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan
sebagainya.

b. Emosional, fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya
maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film
dan sebagainya.

2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan


orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan
dalam beberapa bidang.

a. Rekreasi/hiburan seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas


kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat
rekreasi dan sebagainya.

b. Komunikasi seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti


pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak.
Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.

c. Edukasi/Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana


penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster
ilmiah, foto dan sebagainya.
17

d. Religi/Keagamaan karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan.


Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan
sebagainya.

H. Peranan Seni Rupa

1. Peranan Bagi Anak Usia Dini


Bermain bagi anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang
penting. Dalam bertanya seni rupa dapat menimbulkan kegembiraan.
Kegembiraan anak nampak dan terlihat disebabkan oleh keaktifan atau
kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan berkomunikasi. Dapat
pula dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui seni rupa, mereka
akan bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba sesuatu yang
diinginkan. Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk menyelesaikan
karyanya sesuai dengan gagasannya. Apabila anak berhasil berkarya, dengan
spontan ia akan berteriak dan bergerak, menandakan kegembiraannya. Anak
berkarya sesuai dengan daya fantasinya dan apa yang dicapainya perlu
mendapat pemahaman/pengertian orang lain. Bermain sangat berguna bagi
perkembangan anak untuk persiapan dalam kehidupan masa dewasa.
Permainan dimaksudkan antara lain : Permainan “membentuk”; melatih anak
untuk berkarya. Permainan “fungsi”; melatih berbagai macam aktivitas fisik.
Permainan “peranan”; berguna untuk menyiapkan anak mampu melakukan
peranan dalam kehidupan di kemudian hari. Permainan “menerima”; berguna
untuk memupuk kemampuan menerima kebudayaan.
2. Peranan Guru
Peranan guru di kelas adalah menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya dan memahami karakteristik siswa sebagai anak didik di kelasnya.
Dalam melaksanakan kegiatan kelas guru harus menjadi pengelola, perencana,
penyuluh dan perancang program yang baik dan tuntas. Guru yang simpatik,
imajinatif, kreatif dan luas pengetahuannya. Adalah prasarat mutlak bagi guru
sekolah dasar.
3. Peranan Sekolah
Sekolah berperan sebagai tempat membina dan melatih diri melalui
pengajaran dan pendidikan untuk mengatasi segala masalah di masyarakat
18

kelak setelah anak menyelesaikan sekolah. Di sekolah anak-anak dihadapkan


pada tuntutan untuk tetap bersikap teratur berdisiplin (diam/tenang),
memperhatikan petunjuk-petunjuk guru, menguasai seluruh perangkat.4

4
http://tysn-4.blogspot.com/2012/07/konsep-pendidikan-seni-rupa.html, Diakses pada Hari Kamis 2
Maret 2023 Pukul 21.00 WIB
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.


Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan
pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk
mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui
permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat
pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan
untuk mengembangkan kreativitasnya.

Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru


digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga
kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi pelajaran yang
diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain
seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni.

Macam-macam kegiatan pada pembelajaran seni rupa terdiri dari menggambar,


finger painting (lukisan jari), melukis, membentuk, mencetak, menjiplak, kolase, 3M
(menggunting, menempel, melipat). Jenis karya seni rupa terdiri dari seni lukis, seni
patung, seni grafis (cetak), seni kria, seni bangunan (arsitektur), desain. Unsur-unsur
seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bentuk
karya seni. Unsur-unsur seni rupa terdiri dari titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur,
bentuk, gelap dan terang (cahaya).

B. Saran

Kami sebagai penulis menyadari dalam membuat makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pinhome.id/blog/unsur-seni-rupa/, Diakses pada Hari Jumat, 3 Maret


2023 Pukul 02.28 WIB.

http://tysn-4.blogspot.com/2012/07/konsep-pendidikan-seni-rupa.html, Diakses pada


Hari Kamis 2 Maret 2023 Pukul 21.00 WIB.

https://mamikos.com/info/jenis-jenis-seni-rupa-pljr/, Diakses pada Hari Jumat 3 Maret


2023 Pukul 03.00 WIB.

https://seputarsenibudaya.blogspot.com/2016/05/macam-macam-jenis-karya-seni-
rupa-anak.html, Diakses pada Hari Jumat 3 Maret 2023 Pukul 02.30 WIB.

20

You might also like