Professional Documents
Culture Documents
Bab 2 Sip
Bab 2 Sip
SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Nandya Karya Perkasa pada tahun 1980-an adalah sebuah bengkel kecil yang
membuat berbagai macam produk rumah tangga, diantaranya adalah: lampu gantung,
gantungan baju, kursi makan, dan lain-lain. Oleh karena kegigihan serta didukung
dengan keahlian dalam membuat serta memperbaiki dies, Hadi Subroto selaku pendiri
sekaligus pemilik CV. Hadi Karya yang merupakan cikal bakal PT. Nandya Karya
Perkasa telah mendapat kepercayaan dari konsumen untuk mengerjakan pembuatan dies
dan komponen press plate untuk otomotif.
Dalam proses pembuatan komponen otomotif tersebut, yang pada umumnya dilakukan
melalui beberapa proses dies, oleh Hadi Subroto dibuat dalam 1 (satu) proses dies. Hal
tersebut dapat dilakukan dikarenakan inovasi yang dibuat oleh beliau yaitu menciptakan
dies progressive.
Dan untuk lebih memperluas wawasan serta keahlian karyawan dalam membuat dies
dan komponen press maupun manajemen, perusahaan selalu mengikut sertakan
karyawannya untuk mendapatkan program-program pelatihan yang diadakan oleh
pemerintah maupun oleh Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).
PT. Nandya Karya Perkasa sebagai manufaktur pembuat dies dan komponen press
otomotif telah memiliki komitmen fokus pada kepuasan pelanggan dan bertanggung
jawab dalam mengelola lingkungan hidup, kesehatan, dan keselamatan kerja diseluruh
aktivitas yang dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka jajaran manajemen
berkomitmen untuk; menghasilkan produk yang berkualitas.
Melakukan perbaikan secara terus menerus untuk memenuhi harapan serta kepuasan
pelanggan. Mencegah terjadinya pencemaran, gangguan kesehatan, dan kecelakaan
1
kerja, melaksanakan program efisiensi yang berwawasan lingkungan, memenuhi
peraturan perundang-undangan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
2
2.4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Dalam suatu perusahaan struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran
usaha dan mencapai tujuan. Struktur organisasi dibentuk dengan maksud agar setiap
anggota organisasi dapat bekerja sama secara efektif dan efesien. Unsur dalam
organisasi adalah:
1. Adanya dua orang atau lebih,
2. Adanya pengaturan hubungan,
3. Adanya maksud kerja sama,
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, dan
5. Adanya pembagian peran untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-
sama.
Adapun ciri atau atribut organisasi dapat dirinci sebagai berikut :
1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan
berbagai pola interaksi yang ditetepkan.
2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu oleh karena itu organisasi
adalah kreasi yang memerlukan aturan.
3. Organisasi secara sadar dikoordinasi dengan sengaja memerlukan penegasan
wewenang dan komunikasi.
Dalam struktur organisasi PT. Nandya Karya Perkasa kekuasaan tertinggi dipegang oleh
Presiden Direktur dan direktur lainnya. Sedangkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-
harinya dipimpin dan dikendalikan langsung oleh Wakil Presiden Direktur. Pengawasan
pelaksanaan kegiatanya diawasi oleh dewan komisaris sebagai pemilik dan pemegang
saham.
Struktur organisasi PT. Nandya Karya Perkasa memiliki tingkatan-tingkatan sebagai
berikut:
1. Presiden Direktur (President Director)
Secara umum tangung jawab dan wewenang Presiden Direktur adalah menetapkan
kebijaksanaan umum menyusun rencana tahunan dan bersama Wakil Presiden
Direktur mempertangung jawabkan usahanya kepada Dewan Komisaris wewenang
lainnya adalah menyelenggarakan rapat umum pemegang saham.
3
3. Direktur Marketing
Bertanggung jawab penuh atas kelangsungan aktifitas bagian marketing
mengesahan dokumen yang harus disetujui oleh Vice President Director serta
bertanggung jawab dalam memenuhi kepuasan pelanggan melakukan negosiasi
estimate dan membuat sales plan.
4. Direktur Keuangan
1) Memberikan pengesahan terhadap semua jenis pembayaran dan penerimaan
uang.
2) Menyajikan posisi keungan perusahaan.
3) Menjamin akurasi semua laporan keungan yang disajikan.
4) Menjamin system pengendalian intern control terhadap pekerjaan keuangan.
7. Production Manager
8. Stamping Manager
Bertanggung jawab atas terlaksananya pekerjaan press part. Stamping part tersebut
berdiri sendiri manjadi satu department yang disebut dengan stemping part
department yang dibantu oleh section-section chiefnya.
4
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar 2.2. untuk mengetahui lebih jelasnya
struktur organisasi di PT. Nandya Karya Perkasa.
DIREKTUR UTAMA
HADI SUBROTO
GENERAL MANAGER
HARRY SUJOSO
MANAJEMENT MIS
REP KAIZEN
ADI WIBOWO
ISKANDAR.D
DATABASE NETWORK/HAR
SUPPORT & MTC DWARE
SAIJO
5
2.5. KEPEGAWAIAN
Untuk menjaga keefisienan kerja, PT. Nandya Karya Perkasa juga telah menetapkan
jadwal kerja untuk para karyawannya antara lain sebagai berikut:
HARI WAKTU
1. Senin – kamis : 07.30 s/d 15.30WIB
2. Jum’at : 07.30 s/d 16.00 WIB
3. Sabtu : 07.00 s/d 13.00
4. Minggu : Lembur
ISTIRAHAT WAKTU
5. Break : 10.00 s/d 10.15 WIB
6. Makan : 12.00 s/d 12.45 WIB
7. Jum’at makan : 11.30 s/d 12.45 WIB
Fasilitas yang diterima oleh seluruh karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan
kontrak adalah sebagai berikut :
1. Jaminan kesehatan.
2. Pakaian kerja.
3. Tunjangan makan.
4. Tunjungan hari raya.
5. Kesempatan mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
6
6. Lakukan pembersihan sekitar area/tempat bekerja sendiri.
7. Dilarang mengotori produk dan komponen-komponen.
8. Tidak diperkenankan menggunakan komponen produksi selain untuk kepentingan
proses produksi atau menggunakan produk/aset perusahaan untuk kepentingan
pribadi atau yang tidak sesuai dengan fungsinya kecuali seizin yang berwenang dan
dilengkapi dengan dokumen yang sah.
9. Dilarang membawa keluarga atau pihak lain yang tidak berkepentingan masuk ke
tempat area kerja pada hari kerja biasa lembur dan hari libur
10. Pimpinan di unit –unit kerja harus memberikan pengarahan kepada bawahannya dan
memastikan bahwa kebijakan dasar tersebut diatas telah ditetapkan dan dan dipatuhi
didalam unit kerjanya.
1. Seiri
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang
berguna dan tidak berguna:
1) Barang berguna => Disimpan
2) Barang tidak berguna => Dibuang
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy, yaitu menandai barang-
barang yang sudah tidak berguna dengan label merah (red tag) agar mudah
dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label
merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean) tempat
kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat
kerja tersebut.
2. Seiton
Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang yang
berguna agara mudah dicari, dan aman, serta diberi indikasi.
7
Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan
barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi atau
penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar
pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses. Signboard
strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari
barang.
3. Seiso
Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah
ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta
mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka program preventive
maintenance (PM).
Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar
lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun
akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.
4. Seiketsu
Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan
lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan
yang telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-
standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi,
dan diperiksa secara teratur dan berkala.
5. Shitsuke
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan etika kerja:
1) Disiplin terhadap standar.
2) Saling menghormati.
3) Malu melakukan pelanggaran.
4) Senang melakukan perbaikan.
8
3. Melayani jasa Heat Treatment.