Professional Documents
Culture Documents
Retardasi Mental Dan Pica Syndrome
Retardasi Mental Dan Pica Syndrome
Dosen Pembimbing :
Fadhillah, M.Pd
BANDA ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Retardasi Mental dan
Pica Syndrome”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas deteksi masalah anak sd.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.3 Perilaku Makan Non-Makanan dan Manajemen Individu dengan Retardasi Mental. 5
2.4 Hubungan Antara Tingkat Keparahan Retardasi Mental dan Pica Syndrome............7
2.7 Dukungan Sosial dan Pendidikan untuk Meningkatkan Adaptasi dan Kemandirian12
BAB III....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Retardasi mental dan Pica syndrome adalah dua kondisi yang berbeda namun
memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup individu yang terkena. Pemahaman
mendalam tentang latar belakang, penyebab, dan dampak keduanya penting untuk merancang
intervensi yang efektif dan mendukung. Dukungan keluarga, perawatan medis, dan
pendekatan pendidikan yang sesuai memainkan peran penting dalam membantu individu
mengatasi tantangan yang dihadapi.
2. Apakah terdapat hubungan antara tingkat keparahan retardasi mental dan tingkat
keparahan Pica syndrome dalam populasi tertentu?
4. Apakah terdapat perbedaan dalam faktor risiko atau dampak antara individu dengan
retardasi mental yang mengalami Pica syndrome dan mereka yang tidak?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Retardasi Mental (Intellectual Disability)
Retardasi mental adalah kondisi perkembangan yang ditandai dengan keterbatasan
intelektual dan kemampuan adaptasi sehari-hari. Individu dengan retardasi mental biasanya
memiliki keterbatasan dalam kecerdasan umum, fungsi adaptasi, serta kemampuan belajar
dan sosial. Retardasi mental dapat memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda, dari ringan
hingga berat, dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan genetik, kelainan
otak, atau faktor lingkungan.
1. Keterbatasan Intelektual:
Kondisi ini biasanya muncul sebelum usia dewasa (sebelum usia 18 tahun).
2
4. Keterbatasan Keikutsertaan Sosial:
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan Intellectual Disability adalah
unik, dan pendekatan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
mereka. Fokusnya seringkali pada pengembangan keterampilan adaptasi sehari-hari dan
peningkatan kualitas hidup secara umum.
3
4
Beberapa poin penting terkait Pica Syndrome:
Individu dengan Pica bisa tertarik pada berbagai jenis benda, tergantung pada
preferensi masing-masing. Benda-benda yang dikonsumsi tidak hanya tidak
lazim, tetapi juga dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
2. Durasi Kebiasaan:
Pica dapat terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Namun,
kecenderungan ini umumnya lebih sering terlihat pada anak-anak dan individu
dengan gangguan perkembangan.
6. Faktor Penyebab:
Penyebab Pica tidak selalu jelas, tetapi dapat terkait dengan faktor-faktor
psikologis, emosional, atau lingkungan. Beberapa kasus Pica juga dapat terjadi
bersamaan dengan kondisi medis tertentu atau gangguan perkembangan.
7. Perawatan:
5
Penting untuk mencari bantuan profesional jika ada kecurigaan Pica, terutama jika
perilaku tersebut dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius. Spesialis kesehatan
mental dan tim perawatan kesehatan dapat membantu dalam evaluasi dan pengelolaan
kondisi ini.
4. Intervensi Perilaku:
6
5. Modifikasi Lingkungan:
Terapi terapeutik seperti terapi seni atau terapi hewan dapat digunakan sebagai
metode tambahan untuk mengatasi stres atau kecemasan yang mungkin
menjadi pemicu perilaku makan non-makanan.
Penting untuk memahami bahwa setiap individu adalah unik, dan pendekatan
perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Kerjasama dengan tim
kesehatan dan pendekatan yang holistik dapat menjadi kunci dalam manajemen yang efektif.
7
2.4 Hubungan Antara Tingkat Keparahan Retardasi Mental dan Pica Syndrome
Tidak selalu ada hubungan langsung atau linier antara tingkat keparahan retardasi
mental dan Pica Syndrome. Pica Syndrome dapat terjadi pada individu dengan berbagai
tingkat keparahan retardasi mental, dan faktor-faktor lain seperti penyebab pica, faktor
lingkungan, dan aspek individual lainnya juga dapat memainkan peran yang signifikan.
1. Keterbatasan Komunikasi:
Individu dengan retardasi mental, terutama pada tingkat keparahan yang lebih
tinggi, mungkin mengalami keterbatasan komunikasi yang signifikan.
Kesulitan mereka untuk menyampaikan kebutuhan atau ketidaknyamanan
mereka secara verbal dapat meningkatkan risiko Pica.
2. Keterbatasan Pemahaman:
8
5. Faktor Lingkungan:
Meskipun ada beberapa pertimbangan ini, penting untuk diingat bahwa setiap
individu unik dan respons terhadap Pica Syndrome dapat bervariasi. Pica Syndrome dapat
terjadi pada individu dengan retardasi mental ringan hingga berat. Oleh karena itu,
pendekatan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing
individu.
Ketika ada kecurigaan adanya Pica Syndrome pada seseorang dengan retardasi
mental, penting untuk mencari bantuan profesional. Evaluasi menyeluruh oleh tim kesehatan
yang terlatih dapat membantu merancang rencana perawatan yang sesuai dan efektif.
2. Koordinasi Perawatan:
Koordinasi yang baik antara anggota tim kesehatan adalah kunci untuk
mencegah kebingungan dan memastikan perawatan yang efektif. Ini
mencakup pertukaran informasi yang teratur dan pembahasan kasus secara
kolaboratif.
3. Evaluasi Komprehensif:
9
Melibatkan berbagai spesialis dalam proses evaluasi pasien untuk memahami
secara komprehensif kebutuhan kesehatan mereka. Dengan melibatkan
berbagai perspektif, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mungkin
terlewatkan jika hanya melibatkan satu disiplin.
Anggota tim berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka dengan pasien dan
keluarga untuk meningkatkan pemahaman tentang kondisi kesehatan dan cara
terbaik untuk merawat diri. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan
kepatuhan pasien terhadap perawatan.
6. Pendekatan Holistik:
8. Komunikasi Terbuka:
9. Evaluasi Berkala:
10
11
10. Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman:
Pendekatan interdisipliner tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga
mempertimbangkan aspek sosial, psikologis, dan lingkungan yang dapat memengaruhi
kesehatan seseorang. Dengan melibatkan tim kesehatan yang terpadu, tujuannya adalah
mencapai hasil kesehatan yang optimal dan menyeluruh bagi pasien.
1. Faktor Risiko:
Kekurangan Zat Gizi: Individu dengan kekurangan zat gizi mungkin lebih rentan
mengalami Pica syndrome.
Stres Psikologis: Stres dan tekanan psikologis dapat memicu perilaku makan non-
makanan.
c. Perbandingan:
12
Individu dengan retardasi mental dan Pica syndrome memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami dampak kesehatan dan perilaku yang kompleks.
2. Dampak:
Keterbatasan Sosial: Sulit dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Masalah Kesehatan Fisik: Risiko keracunan, obstruksi usus, dan masalah kesehatan
fisik lainnya akibat konsumsi benda non-makanan.
Isolasi Sosial: Perilaku makan non-makanan dapat menyebabkan isolasi sosial dan
stigmatisasi.
Dampak Gizi: Kekurangan zat gizi dan risiko malnutrisi akibat konsumsi benda-
benda yang tidak dapat dicerna.
c. Perbandingan:
Kombinasi retardasi mental dan Pica syndrome dapat memperburuk dampak belajar,
sosial, dan kesehatan secara keseluruhan.
Interaksi Kompleks: Pica syndrome pada individu dengan retardasi mental dapat
menambah kompleksitas manajemen dan perawatan.
13
Penekanan pada Pencegahan: Faktor risiko Pica syndrome dapat dikelola dengan
penekanan pada pencegahan, edukasi, dan dukungan psikososial.
Perbedaan dalam faktor risiko dan dampak antara individu dengan retardasi mental
dan Pica syndrome dapat memerlukan pendekatan manajemen yang unik dan terpadu.
Kolaborasi antara berbagai profesional dan pemberian dukungan yang holistik dari keluarga
dan masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup individu yang mengalami
kedua kondisi ini.
Adaptasi Kurikulum:
2. Dukungan Psikososial:
14
Menyediakan sesi konseling dan terapi kelompok untuk individu dan
keluarganya guna membantu mereka mengatasi stres, kecemasan, dan
mengembangkan strategi adaptasi.
Jaringan Dukungan:
Aktivitas Kelompok:
4. Pemberdayaan Individu:
15
Program Kesadaran Masyarakat:
Aktivitas Rekreasi:
Dukungan sosial dan pendidikan memainkan peran integral dalam membantu individu
dengan gabungan retardasi mental dan Pica syndrome untuk beradaptasi dan meningkatkan
kemandirian mereka. Dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan, masyarakat dapat
menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif
bagi individu yang menghadapi kedua kondisi ini.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengenai retardasi mental dan Pica syndrome membawa pemahaman mendalam
tentang dua kondisi yang dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup individu.
Dengan merangkum temuan dan informasi yang telah disajikan, berikut adalah kesimpulan
dari penelitian ini:
1. Retardasi Mental:
2. Pica Syndrome:
Faktor risiko, seperti kekurangan zat gizi dan stres psikologis, dapat mempengaruhi
perkembangan Pica syndrome.
17
4. Pendekatan Interdisipliner:
Meskipun kompleksitas kedua kondisi ini, optimisme untuk perbaikan adalah kunci
untuk merancang masyarakat yang lebih inklusif dan peduli.
Kesimpulan Akhir:
18
3.2 Saran
Berdasarkan penelitian mengenai retardasi mental dan Pica syndrome, berikut adalah
beberapa saran yang dapat diambil untuk meningkatkan pemahaman, penanganan, dan
dukungan terhadap individu yang mengalami kedua kondisi tersebut:
19
Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan akses seperti stigmatisasi dan
kurangnya informasi.
5. Penelitian Lanjutan:
Pelibatan Komunitas:
20
Mendorong partisipasi penuh masyarakat dalam mendukung inklusivitas dan
penerimaan individu dengan kedua kondisi ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, A., & Davis, B. (2015). The Relationship Between Pica Syndrome and
Nutritional Deficiencies. Journal of Abnormal Eating, 8(2), 123-140.
World Health Organization. (2020). Mental Health and Well-being. WHO Website.
https://www.who.int/mental_health/en/
22