Professional Documents
Culture Documents
Penyelenggaraan Penelitian Klinik Di Rumah Sakit - Permenkes 2023
Penyelenggaraan Penelitian Klinik Di Rumah Sakit - Permenkes 2023
NOMOR HK.01.07/MENKES/1458/2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENELITIAN KLINIK DI RUMAH SAKIT
jdih.kemkes.go.id
-2-
jdih.kemkes.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PENELITIAN KLINIK DI RUMAH
SAKIT.
jdih.kemkes.go.id
-4-
jdih.kemkes.go.id
-5-
jdih.kemkes.go.id
-6-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juli 2023
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI G. SADIKIN
jdih.kemkes.go.id
-7-
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/1458/2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENELITIAN KLINIK
DI RUMAH SAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan diatur bahwa untuk mengembangkan teknologi dan produk
teknologi kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan kesehatan yang mengikutsertakan manusia sebagai subyek.
Penelitian yang mengikutsertakan manusia sebagai subyek atau disebut
sebagai penelitian klinik harus dilakukan dengan jaminan tidak merugikan
manusia yang menjadi subyek penelitian klinik dan wajib didasarkan pada
tiga prinsip etik umum, yaitu menghormati harkat martabat manusia (respect
for person), berbuat baik (beneficence), dan tidak merugikan (non-maleficence)
dan keadilan (justice).
Salah satu fungsi rumah sakit sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan. Sebagian
besar penelitian yang dilakukan di rumah sakit merupakan penelitian klinik
karena kemudahan akses dan pemantauan terhadap subyek penelitian klinik
di rumah sakit. Penelitian klinik di rumah sakit dapat meningkatkan
pemahaman terhadap proses penyakit, pencegahan dan pengobatan penyakit,
serta sebagai dasar pengembangan pengobatan atau intervensi baru. Hasil
penelitian klinik dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan pelayanan
kesehatan sebagai salah satu upaya transformasi pelayanan kesehatan
rujukan.
jdih.kemkes.go.id
-8-
II. Tujuan
1. Untuk meningkatkan jumlah penelitian klinik dan inovasi pada rumah
sakit di Indonesia.
jdih.kemkes.go.id
-9-
III. Pengertian
1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode
ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Penelitian Klinik adalah penelitian dan pengembangan kesehatan yang
menggunakan manusia sebagai subyek penelitian atau material, muatan
informasi dan data yang bersumber dari manusia, untuk menemukan
bukti ilmiah tentang penyebab dan faktor resiko, diagnosis, terapi,
prognosis, dan rehabilitasi gangguan kesehatan, termasuk tindakan
lainnya yang mengubah status kesehatan dan perilaku manusia.
3. Uji Klinik adalah bagian dari penelitian klinik yang mengikutsertakan
subyek manusia disertai adanya intervensi produk obat, vaksin, alat
kesehatan dan metode untuk menemukan atau memastikan efek klinik,
farmakologik dan/atau farmakodinamik lainnya, dan/atau
mengidentifikasi setiap reaksi yang tidak diinginkan, dan/atau
mempelajari absorbsi, distribusi, metabolism dan ekskresi dengan tujuan
untuk memastikan keamanan dan/atau efektifitas produk yang diteliti.
4. Registri Institusi adalah pencatatan resmi terhadap suatu institusi yang
menyelenggarakan penelitian klinik.
5. Registri Penelitian Klinik adalah pencatatan resmi terhadap suatu
penelitian yang mengikutsertakan manusia sebagai subyek penelitian.
6. Peneliti adalah setiap orang yang bertugas melakukan penelitian dan
pengembangan kesehatan.
7. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian
dan/atau penerapan yang mengandung unsur kebaruan, dan telah
diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.
8. Sponsor adalah perorangan, perusahaan, institusi atau organisasi yang
bertanggung jawab untuk memprakarsai, mengelola, dan/ atau
membiayai suatu Uji Klinik.
9. Organisasi Riset Kontrak, yang selanjutnya disingkat ORK, adalah
seseorang atau suatu organisasi (komersial atau lainnya) yang dikontrak
oleh sponsor untuk melaksanakan satu atau lebih tugas dan fungsi
jdih.kemkes.go.id
- 10 -
jdih.kemkes.go.id
- 11 -
BAB II
SENTRA PENELITIAN KLINIK INDONESIA/
INDONESIA CLINICAL RESEARCH CENTER (INA-CRC)
jdih.kemkes.go.id
- 12 -
Badan Kebijakan
Rumah Sakit Pembangunan Kesehatan
(BKPK)
Sekretariat BKPK
Sekretariat INA-Registry
INA-CRC
Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis Fasilitasi
jdih.kemkes.go.id
- 13 -
jdih.kemkes.go.id
- 14 -
BAB III
UNIT PENELITIAN KLINIK/CLINICAL RESEARCH CENTER (CRU)
1. Struktur Organisasi
a. CRU merupakan unit yang menyelenggarakan penelitian klinik di rumah
sakit yang bentuk organisasinya dapat berupa unit, instalasi, tim kerja
atau bentuk lain.
b. Struktur organisasi CRU disesuaikan dengan kebutuhan penelitian klinik
rumah sakit, paling sedikit memuat unsur manajemen/administrasi dan
pelaksana penelitian.
c. Dalam melaksanakan penelitian klinik, CRU bertanggung jawab kepada
kepala/direktur atau wakil direktur rumah sakit atau kepala bidang yang
menangani bidang penelitian sesuai dengan struktur organisasi di rumah
sakit.
jdih.kemkes.go.id
- 15 -
3. Fasilitas
a. Seluruh fasilitas dan area di rumah sakit dapat digunakan dalam
kegiatan penelitian klinik setelah mendapat persetujuan dari kepala,
direktur atau direktur utama rumah sakit sepanjang tidak mengganggu
pelayanan di rumah sakit.
b. Rumah sakit juga dapat menyediakan fasilitas seperti ruang rawat dan
ruang pemeriksaan yang didedikasikan khusus untuk uji klinik dan
terpisah dari ruang perawatan umumnya apabila diperlukan.
jdih.kemkes.go.id
- 16 -
jdih.kemkes.go.id
- 17 -
jdih.kemkes.go.id
- 18 -
3) Izin etik Penelitian yang bekerjasama dengan pihak luar negeri serta
izin etik penelitian eksperimental dan penelitian observasional yang
bertujuan untuk perubahan kebijakan dan pelayanan kesehatan
harus diajukan kepada komite etik penelitian kesehatan yang sudah
terakreditasi.
jdih.kemkes.go.id
- 19 -
jdih.kemkes.go.id
- 20 -
BAB VI
PENUTUP
Penyelenggaraan penelitian klinik di rumah sakit sebagaimana ditentukan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan bagi INA-CRC dan CRU di rumah sakit. Peran INA-CRC diperlukan untuk
memfasilitasi penyelenggaraan penelitian klinik di rumah sakit agar rumah sakit
dapat meningkatkan penelitian klinik. Hasil dari penelitian klinik yang
dilakukan oleh CRU pada rumah sakit diharapkan dapat dijadikan sebagai
inovasi berbagai pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan sehingga berbagai
kompleksitas permasalahan kesehatan di masyarakat dapat diatasi. Hasil
penelitian klinik di rumah sakit juga dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menetapkan regulasi di bidang
kesehatan.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI G. SADIKIN
jdih.kemkes.go.id
- 21 -
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/ 1458/2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENELITIAN KLINIK
DI RUMAH SAKIT
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI G. SADIKIN
jdih.kemkes.go.id