Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Risiko Agribisnis
Manajemen Risiko Agribisnis
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Elly Rasmikayati, M.Sc.
Bobby Rachmat S
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Rafael Wang (150610220015)
Marshall H.N. Hutapea (150610220025)
Alika Nafisa Muna (150610220049)
Samuel Rendy Dewantara (150610220063)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan baik.
dapun ucapan terima kasih kami sampaikan pada para dosen pengampu Ibu Dr. Dra. Elly
Rasmikayati, M.Sc dan Bapak Bobby Rachmat S, selaku dosen mata kuliah Statistika Dasar
program studi agribisnis.
Laporan ini berisi tentang uraian hasil data kegiatan atau penelitian pengumpulan data
melalui media kuesioner mengenai "Perilaku Olahraga dan Kebiasaan Tidur Mahasiswa
Terhadap Kualitas Kebugaran Jasmani", dengan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perilaku olahraga dan kebiasaan tidur mahasiswa dalam mempengaruhi kualitas kebugaran
jasmani mahasiswa.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Sehingga kami selaku tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan baik untuk kelompok kami khususnya, maupun
masyarakat umumnya.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
1.4 Manfaat...........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN........................................................................................................ 8
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................................8
3.2 Waktu dan lokasi penelitian........................................................................................... 8
3.3 Objek penelitian............................................................................................................. 8
3.4 Instrumen penelitian....................................................................................................... 8
BAB IV...................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 9
4.1 Frekuensi Data................................................................................................................9
4.1.1 Jenis Kelamin........................................................................................................ 9
4.1.2 Berat Badan......................................................................................................... 10
4.1.3 Jumlah Pemasukan.............................................................................................. 11
4.1.4 Frekuensi Olahraga............................................................................................. 12
4.1.5 Durasi Olahraga...................................................................................................12
4.1.6 Rutinitas Olahraga...............................................................................................13
4.1.7 Gejala Kesulitan Tidur........................................................................................ 14
4.1.8 Pengetahuan Kualitas Tidur Terhadap Kebugaran Jasmani................................ 15
4.2 Korelasi Kendala dengan Rutinitas Olahraga Responden............................................16
4.3 Pengaruh Frekuensi Olahraga Terhadap Berat Badan Responden............................... 17
4.4 Pengaruh Kebiasaan Tidur Siang Terhadap Gejala Kesulitan Tidur Responden......... 19
4.5 Perbedaan Durasi Olahraga Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 21
BAB V......................................................................................................................................23
KESIMPULAN.......................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................23
3.2 Saran.............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
LAMPIRAN............................................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara
efisien untuk jangka waktu yang relatif lama tanpa menyebabkan kelelahan yang tidak
semestinya. Ada lima landasan dasar kebugaran yaitu daya tahan jantung dan paru-paru,
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, dan komposisi tubuh. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu genetik (keturunan), usia, jenis kelamin, olahraga,
kebiasaan merokok, dan status gizi (Afandi Ahmad , Miftah Azrin, 2019). Kebiasaan
berolahraga berpengaruh signifikan terhadap kebugaran jasmani, terutama intensitas,
frekuensi, dan durasi latihan. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah
dengan melalui kegiatan olahraga dan memiliki kebiasaan atau pola tidur yang baik.
Olahraga berasal dari kata olah yang berarti gerak dan kata raga yang berarti badan. Banyak
manfaat yang bisa diperoleh melalui olahraga, seperti menjaga kesehatan tubuh, mencegah
berbagai penyakit, dan meningkatkan kesehatan fisik. Kesehatan dan kebugaran adalah
kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia dan untuk mencapainya membutuhkan aktivitas
fisik yang menyenangkan dan berkelanjutan. Aktivitas fisik setiap individu berbeda, sehingga
kebugaran jasmani yang dimiliki setiap individu juga berbeda. Semakin tinggi aktivitas fisik
yang dilaluinya maka tingkat kebugaran yang diperoleh tubuh juga akan semakin tinggi.
Tidur adalah suatu kegiatan normal yang akan dialami setiap individu dan menjadi aktivitas
manusiawi di dalam suatu kehidupan. Tidur menjadi proses biologis kompleks, segala fungsi
vital tubuh akan berkurang, aktivitas pada tingkat metabolisme akan diturunkan, sel-sel tubuh
akan diperbaiki dan energy akan dipulihkan selama proses tidur. Selain itu, otak akan
mengintegrasikan pengetahuan baru, serta membentuk asosiasi baru ketika seseorang tidur,
hal ini akan membuat pikiran lebih segar (Baert, Omey, & Verhaest. 2015). Kualitas tidur
yang tidak dijaga akan menimbulkan efek negatif pada kesehatan tubuh (Iqbal, 2017). Tanpa
istirahat atau tidur yang cukup, otak sulit untuk fokus dan mengambil informasi baru, dapat
membuat menjadi cepat marah, sulit berkonsentrasi, murung, dan depresi. Tetapi jika tubuh
mengalami kelebihan tidur juga akan berdampak kurang baik bagi tubuh. Hal ini akan
mengakibatkan munculnya rasa kurang nyaman pada tubuh dan malas untuk melakukan
aktivitas sehingga dapat berdampak pada penurunan kebugaran jasmani.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskriptifkan karakteristik dari beberapa pertanyaan dalam kuesioner.
2) Mengetahui frekuensi atau jumlah responden, beserta jenis kelamin, berat badan, dan
jumlah pemasukan responden.
3) Mengetahui hubungan atau korelasi kendala olahraga dengan rutinitas olahraga
responden.
4) Mengetahui pengaruh frekuensi olahraga terhadap berat badan responden.
5) Mengetahui pengaruh kebiasaan tidur siang terhadap gejala kesulitan tidur responden.
6) Mengetahui perbedaan durasi olahraga responden berdasarkan jenis kelamin.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Memberikan informasi bagaimana proses pembuatan serta penyusunan pertanyaan
kuesioner.
2) Memberikan informasi bagaimana metode penelitian yang sesuai untuk digunakan.
3) Memberikan informasi cara dan proses mendeskripsikan karakteristik pertanyaan.
4) Memberikan informasi dan pemahaman proses pengolahan data kuesioner.
5) Memberikan informasi dan makna dari data statistik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Husaini (2008), statistika merupakan cara untuk peroleh data, mengolah data,
menarik kesimpulan, dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan.
Tiro dalam Karwati (2015) menyatakan bahwa statistika cara-cara ilmiah untuk
mengumpulkan, mengorganisasi, menyajikan, dan menganalisis data, serta menarik
kesimpulan sahih dan mengambil keputusan layak berdasarkan analisis yang dilakukan.
Dengan demikian statistika adalah suatu metode atau cara untuk mengumpulkan, menyajikan,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan serta membuat keputusan berdasarkan analisis
yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur ilmiah.
Terdapat dua alasan yang besar, untuk kita mempelajari ilmu statistika. Pertama, Statistika
memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan evaluasi
terhadap data. Dengan pengetahuan Statistika yang dimiliki, seseorang dapat menerima,
meragukan bahkan menolak (kebenaran, keberlakuan) suatu data. Dalam kehidupan
sehari-hari, sebenarnya kita berhadapan dengan Statistika. Contoh yang dapat kita temukan
dengan mudah akhir-akhir ini adalah hasil jajak pendapat (polling) yang disajikan oleh
sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun masalah di ibu kota
Ada beberapa hal dasar yang perlu dipahami sebelum meneliti dan mengolah data :
● Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok individu, objek, atau peristiwa yang
ingin kita pelajari/teliti. Sedangkan sampel adalah subset yang diambil dari populasi
tersebut untuk mewakili keseluruhan.
● Variabel adalah suatu karakteristik yang diamati atau diukur pada setiap individu
dalam populasi atau sampel. Variabel dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu variabel
numerik (misalnya usia, tinggi, pendapatan) dan variabel kategorikal (misalnya jenis
kelamin, status perkawinan).
● Pengukuran adalah proses mengumpulkan data numerik atau kategori yang terkait
dengan variabel yang diamati. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengukuran seperti kuesioner, skala, atau alat ukur lainnya.
● Skala pengukuran menggambarkan tingkat pengukuran yang diterapkan pada suatu
variabel. Skala pengukuran dapat berupa nominal, ordinal, interval, atau rasio. Skala
pengukuran ini memberikan informasi tentang tingkat hubungan dan operasi statistik
yang dapat digunakan.
● Probabilitas adalah ukuran numerik yang menggambarkan kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa. Probabilitas digunakan untuk memodelkan kejadian acak dalam
statistika. Teori probabilitas merupakan dasar bagi banyak metode statistika
inferensial.
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup
tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu
deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
pengoperasiannya. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian
dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. Pada awalnya SPSS dibuat
untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial, sehingga kepanjangan
SPSS itu sendiri adalah Statistical Package for the Social Sciences. Sekarang kemampuan
SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi
di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS
Statistical Product and Service Solutions.
BAB III
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Dapat dijabarkan bahwasanya jumlah responden yang memiliki berat badan lebih dari 45
hingga 55 kg berjumlahkan 16 orang, dengan nilai persentase sebesar 34,8%. Jumlah ini
merupakan jumlah terbesar apabila kita bandingkan dengan 3 variabel atau nilai lainnya.
Jumlah atau nilai persentase kedua terbesar adalah berada pada berat badan lebih dari 55
hingga 65 kg, dengan jumlah orang sebanyak 15 orang, dengan nilai persentase sebesar
32,6%. Diikuti dengan berat badan lebih dari 65 kg, dengan nilai persentase 23,9%. Serta
yang terkecil adalah berat badan kurang dari atau sama dengan 45 kg, yang berjumlahkan 4
orang dengan persentase hanya 8,7%.
Berdasarkan data di atas, dapat dihasilkan rata-rata nilai jumlah pendapatan responden
sebesar 1,91 yang apabila dibulatkan menjadi nilai 2. Nilai ini memiliki arti, bahwasanya
rata-rata responden memiliki jumlah pendapatan dengan rentang lebih dari 1 hingga 2 juta
rupiah.
4.1.4 Frekuensi Olahraga
Variabel atau nilai pada pertanyaan frekuensi olahraga ini, terdapat empat buah, yakni;
1) 1 kali seminggu.
2) 2 kali seminggu.
3) 3 kali seminggu.
4) Lebih dari 3 kali seminggu.
Adapun detil data tersajikan pada bentuk tabel dan diagram batang sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya nilai 58,7% yang terdiri 27
responden melakukan kegiatan olahraga hanya 1 kali dalam seminggu.
Pada tabel ini, variabel yang dimasukkan adalah frekuensi olahraga sebagai variabel independen
atau bebas dan berat badan responden yang dimana sebagai variabel terikat atau dependen
dengan metode Enter.
Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,373. Dari
output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,139, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (frekuensi olahraga) terhadap variabel terikat
(berat badan) adalah sebesar 13,9%.
Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 7,123 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,011 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel berat
badan atau dengan kata lain terdapat pengaruh variabel frekuensi olahraga terhadap variabel
berat badan.
Diketahui nilai Constant (a) sebesar 2,149, sedangkan nilai frekuensi olahraga (b/koefisien
regresi) sebesar 0,319, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis.
Y = a + bX
Y = 2,149 + 0,319X
4.4 Pengaruh Kebiasaan Tidur Siang Terhadap Gejala Kesulitan Tidur Responden
Pada kasus ini kami ingin menguji pengaruh kebiasaan tidur siang terhadap gejala kesulitan
tidur responden.
Pada tabel ini, variabel yang dimasukkan adalah kebiasaan tidur siang sebagai variabel
independen atau bebas dan gejala kesulitan tidur malam hari yang dimana sebagai variabel
terikat atau dependen dengan metode Enter.
Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,138. Dari
output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,019, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (kebiasaan tidur siang) terhadap variabel terikat
(gejala kesulitan tidur malam hari) adalah sebesar 1,9%.
Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 0,858 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,359 > 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel
gejala kesulitan tidur malam atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh variabel kebiasaan
tidur siang terhadap variabel gejala kesulitan tidur malam.
Diketahui nilai Constant (a) sebesar 1,862, sedangkan nilai kebiasaan tidur siang (b/koefisien
regresi) sebesar - 0,131, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis.
Y = a + bX
Y = 1,862 + - 0,131X
Keterangan:
1 = ≤ 15 menit
2 = > 15 - 30 menit
3 = > 30 - 45 menit
4 = > 45 - 1 jam
5 = > 1 jam
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata durasi olahraga pria berada pada
angka 3,05 yakni merujuk pada durasi > 30 - 45 menit. Sedangkan rata-rata durasi olahraga
wanita berada pada angka 2,38 yakni lebih merujuk pada angka > 15 - 30 menit.
Hasil uji ini diperoleh nilai sig (2 tailed) adalah 0,88, yang apabila kita mengacu pada dasar
pengambilan keputusan yang dimana 0,88 > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara durasi olahraga pada pria dan wanita.
BAB V
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jumlah responden yang berhasil kami himpun pada penelitian ini berjumlahkan 46 orang.
Jenis kelamin pada penelitian ini terdapat dua, yakni pria dan wanita. Jumlah pria yang telah
mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlahkan 22 orang. Sedangkan jumlah wanita yang
telah mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlahkan 24 orang. Dapat dijabarkan
bahwasanya jumlah responden yang memiliki berat badan lebih dari 45 hingga 55 kg
berjumlahkan 16 orang. Jumlah kedua terbesar adalah berada pada berat badan lebih dari 55
hingga 65 kg, sebanyak 15 orang. Diikuti dengan berat badan lebih dari 65 kg. Serta yang
terkecil adalah berat badan kurang dari atau sama dengan 45 kg, yang berjumlahkan 4 orang.
Berdasarkan data di atas, dapat dihasilkan rata-rata nilai jumlah pendapatan responden
sebesar 1,91 yang apabila dibulatkan menjadi nilai 2. Nilai ini memiliki arti, bahwasanya
rata-rata responden memiliki jumlah pendapatan dengan rentang lebih dari 1 hingga 2 juta
rupiah.
Perilaku olahraga yang sehat memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas
kebugaran jasmani mahasiswa. Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, dan fungsi kardiorespirasi. Kebiasaan tidur
yang cukup dan berkualitas juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas kebugaran
jasmani. Tidur yang cukup memberikan waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pemulihan,
pertumbuhan otot, dan regenerasi sel-sel tubuh. Terdapat hubungan yang erat antara perilaku
olahraga dan kebiasaan tidur. Mahasiswa yang aktif berolahraga cenderung memiliki
kebiasaan tidur yang lebih baik, sementara mahasiswa yang kurang berolahraga sering
mengalami masalah tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Mahasiswa yang
menjaga perilaku olahraga dan kebiasaan tidur yang sehat cenderung memiliki kualitas
kebugaran jasmani yang lebih baik. Mereka memiliki tingkat energi yang lebih tinggi, kinerja
kognitif yang lebih baik, dan tingkat stres yang lebih rendah.
3.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas kebugaran jasmani mahasiswa, penting untuk
memberikan perhatian pada perilaku olahraga dan kebiasaan tidur yang sehat. Dengan
mempromosikan kesadaran, menyediakan fasilitas yang memadai, dan menciptakan
lingkungan yang mendukung, perguruan tinggi dapat berperan penting dalam membantu
mahasiswa mencapai kualitas kebugaran jasmani yang optimal untuk kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Pentingnya keseimbangan antara kegiatan akademik, sosial, dan
olahraga juga harus diperhatikan. Mahasiswa perlu mengatur jadwal harian yang memadai
untuk berolahraga dan tidur yang cukup guna menjaga kualitas kebugaran jasmani mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Habib. 2019. “Peran Mahasiswa di Masyarakat.” Vol 1, no. No. 1 (10): 12. ISSN:
2686-6315.
Pranata, Dedy, and Noortje A. Kumaat. 2022. “Pengaruh Olahraga Dan Model Latihan Fisik
Gunarsa, Singgih D., and Sapto Wibowo. 2021. “Hubungan Kualitas Tidur dengan
Kebugaran Jasmani Siswa.” Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol. 9 (1):
10.
LAMPIRAN