You are on page 1of 27

PERILAKU OLAHRAGA DAN KEBIASAAN TIDUR

MAHASISWA TERHADAP KUALITAS KEBUGARAN


JASMANI

Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Elly Rasmikayati, M.Sc.
Bobby Rachmat S

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Rafael Wang (150610220015)
Marshall H.N. Hutapea (150610220025)
Alika Nafisa Muna (150610220049)
Samuel Rendy Dewantara (150610220063)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan baik.
dapun ucapan terima kasih kami sampaikan pada para dosen pengampu Ibu Dr. Dra. Elly
Rasmikayati, M.Sc dan Bapak Bobby Rachmat S, selaku dosen mata kuliah Statistika Dasar
program studi agribisnis.

Laporan ini berisi tentang uraian hasil data kegiatan atau penelitian pengumpulan data
melalui media kuesioner mengenai "Perilaku Olahraga dan Kebiasaan Tidur Mahasiswa
Terhadap Kualitas Kebugaran Jasmani", dengan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perilaku olahraga dan kebiasaan tidur mahasiswa dalam mempengaruhi kualitas kebugaran
jasmani mahasiswa.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Sehingga kami selaku tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan baik untuk kelompok kami khususnya, maupun
masyarakat umumnya.

Jatinangor, 17 Juni 2022

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
1.4 Manfaat...........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN........................................................................................................ 8
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................................8
3.2 Waktu dan lokasi penelitian........................................................................................... 8
3.3 Objek penelitian............................................................................................................. 8
3.4 Instrumen penelitian....................................................................................................... 8
BAB IV...................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 9
4.1 Frekuensi Data................................................................................................................9
4.1.1 Jenis Kelamin........................................................................................................ 9
4.1.2 Berat Badan......................................................................................................... 10
4.1.3 Jumlah Pemasukan.............................................................................................. 11
4.1.4 Frekuensi Olahraga............................................................................................. 12
4.1.5 Durasi Olahraga...................................................................................................12
4.1.6 Rutinitas Olahraga...............................................................................................13
4.1.7 Gejala Kesulitan Tidur........................................................................................ 14
4.1.8 Pengetahuan Kualitas Tidur Terhadap Kebugaran Jasmani................................ 15
4.2 Korelasi Kendala dengan Rutinitas Olahraga Responden............................................16
4.3 Pengaruh Frekuensi Olahraga Terhadap Berat Badan Responden............................... 17
4.4 Pengaruh Kebiasaan Tidur Siang Terhadap Gejala Kesulitan Tidur Responden......... 19
4.5 Perbedaan Durasi Olahraga Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 21
BAB V......................................................................................................................................23
KESIMPULAN.......................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................23
3.2 Saran.............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
LAMPIRAN............................................................................................................................ 25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi. Pengertian mahasiswa dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa adalah siswa yang belajar pada
Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2012). Mahasiswa mempunyai peranan penting dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan nasional, sementara itu Perguruan Tinggi merupakan
lembaga pendidikan yang secara formal diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan
mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Ada 4 (empat) peran penting mahasiswa
yang merupakan harapan dari masyarakat yakni peran sebagai agent of change, social control,
iron stock dan moral force. Dalam aktivitasnya, tugas ataupun kegiatan mahasiswa tidak
hanya duduk di kelas semata untuk menuntut ilmu dan mengikuti kegiatan akademik kampus,
akan tetapi terdapat aktivitas lain seperti kegiatan berorganisasi, lomba, dan lainnya yang
perlu ditunjang dengan kualitas kebugaran jasmani yang tinggi.

Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara
efisien untuk jangka waktu yang relatif lama tanpa menyebabkan kelelahan yang tidak
semestinya. Ada lima landasan dasar kebugaran yaitu daya tahan jantung dan paru-paru,
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, dan komposisi tubuh. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu genetik (keturunan), usia, jenis kelamin, olahraga,
kebiasaan merokok, dan status gizi (Afandi Ahmad , Miftah Azrin, 2019). Kebiasaan
berolahraga berpengaruh signifikan terhadap kebugaran jasmani, terutama intensitas,
frekuensi, dan durasi latihan. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah
dengan melalui kegiatan olahraga dan memiliki kebiasaan atau pola tidur yang baik.

Olahraga berasal dari kata olah yang berarti gerak dan kata raga yang berarti badan. Banyak
manfaat yang bisa diperoleh melalui olahraga, seperti menjaga kesehatan tubuh, mencegah
berbagai penyakit, dan meningkatkan kesehatan fisik. Kesehatan dan kebugaran adalah
kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia dan untuk mencapainya membutuhkan aktivitas
fisik yang menyenangkan dan berkelanjutan. Aktivitas fisik setiap individu berbeda, sehingga
kebugaran jasmani yang dimiliki setiap individu juga berbeda. Semakin tinggi aktivitas fisik
yang dilaluinya maka tingkat kebugaran yang diperoleh tubuh juga akan semakin tinggi.

Tidur adalah suatu kegiatan normal yang akan dialami setiap individu dan menjadi aktivitas
manusiawi di dalam suatu kehidupan. Tidur menjadi proses biologis kompleks, segala fungsi
vital tubuh akan berkurang, aktivitas pada tingkat metabolisme akan diturunkan, sel-sel tubuh
akan diperbaiki dan energy akan dipulihkan selama proses tidur. Selain itu, otak akan
mengintegrasikan pengetahuan baru, serta membentuk asosiasi baru ketika seseorang tidur,
hal ini akan membuat pikiran lebih segar (Baert, Omey, & Verhaest. 2015). Kualitas tidur
yang tidak dijaga akan menimbulkan efek negatif pada kesehatan tubuh (Iqbal, 2017). Tanpa
istirahat atau tidur yang cukup, otak sulit untuk fokus dan mengambil informasi baru, dapat
membuat menjadi cepat marah, sulit berkonsentrasi, murung, dan depresi. Tetapi jika tubuh
mengalami kelebihan tidur juga akan berdampak kurang baik bagi tubuh. Hal ini akan
mengakibatkan munculnya rasa kurang nyaman pada tubuh dan malas untuk melakukan
aktivitas sehingga dapat berdampak pada penurunan kebugaran jasmani.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana karakteristik pertanyaan pada kuesioner tersebut?
2) Bagaimana frekuensi atau jumlah responden?
3) Bagaimana hubungan atau korelasi kendala olahraga terhadap rutinitas olahraga
responden?
4) Apakah terdapat pengaruh antara frekuensi olahraga terhadap berat badan responden?
5) Apakah terdapat pengaruh antara kebiasaan tidur siang terhadap gejala kesulitan tidur
siang?
6) Apakah terdapat perbedaan durasi olahraga responden berdasarkan jenis kelamin?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskriptifkan karakteristik dari beberapa pertanyaan dalam kuesioner.
2) Mengetahui frekuensi atau jumlah responden, beserta jenis kelamin, berat badan, dan
jumlah pemasukan responden.
3) Mengetahui hubungan atau korelasi kendala olahraga dengan rutinitas olahraga
responden.
4) Mengetahui pengaruh frekuensi olahraga terhadap berat badan responden.
5) Mengetahui pengaruh kebiasaan tidur siang terhadap gejala kesulitan tidur responden.
6) Mengetahui perbedaan durasi olahraga responden berdasarkan jenis kelamin.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Memberikan informasi bagaimana proses pembuatan serta penyusunan pertanyaan
kuesioner.
2) Memberikan informasi bagaimana metode penelitian yang sesuai untuk digunakan.
3) Memberikan informasi cara dan proses mendeskripsikan karakteristik pertanyaan.
4) Memberikan informasi dan pemahaman proses pengolahan data kuesioner.
5) Memberikan informasi dan makna dari data statistik.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Husaini (2008), statistika merupakan cara untuk peroleh data, mengolah data,
menarik kesimpulan, dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan.
Tiro dalam Karwati (2015) menyatakan bahwa statistika cara-cara ilmiah untuk
mengumpulkan, mengorganisasi, menyajikan, dan menganalisis data, serta menarik
kesimpulan sahih dan mengambil keputusan layak berdasarkan analisis yang dilakukan.
Dengan demikian statistika adalah suatu metode atau cara untuk mengumpulkan, menyajikan,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan serta membuat keputusan berdasarkan analisis
yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur ilmiah.

Terdapat dua alasan yang besar, untuk kita mempelajari ilmu statistika. Pertama, Statistika
memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan evaluasi
terhadap data. Dengan pengetahuan Statistika yang dimiliki, seseorang dapat menerima,
meragukan bahkan menolak (kebenaran, keberlakuan) suatu data. Dalam kehidupan
sehari-hari, sebenarnya kita berhadapan dengan Statistika. Contoh yang dapat kita temukan
dengan mudah akhir-akhir ini adalah hasil jajak pendapat (polling) yang disajikan oleh
sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun masalah di ibu kota

Statistika Deskriptif (Descriptive Statistics) membahas cara-cara pengumpulan data,


pengolahan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan),
mendeskripsikan dan menganalisis seluruh data tanpa melakukan proses penarikan
kesimpulan. Penyajian data pada Statistika deskriptif biasanya dengan membuat tabulasi
penyajian dalam bentuk grafik, diagram, atau dengan menyajikan karakteristik-karakteristik
dari ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.Hal ini dilakukan untuk memperoleh
informasi yang lebih menarik, berguna dan lebih mudah dipahami.

Statistika Inferensia (Inferential Statistics)membahas cara menganalisis data serta mengambil


kesimpulan. Statistik Inferensia berkaitan dengan pengambilan keputusan (estimasi parameter
dan pengujian hipotesis). Statistika inferensia sering disebut sebagai Statistik Induktif.
Metode Statistika inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data
sampai ke peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data
suatu variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya adalah populasi.
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode Statistik untuk menganalisis
data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika Inferensia
akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif).

Ada beberapa hal dasar yang perlu dipahami sebelum meneliti dan mengolah data :
● Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok individu, objek, atau peristiwa yang
ingin kita pelajari/teliti. Sedangkan sampel adalah subset yang diambil dari populasi
tersebut untuk mewakili keseluruhan.

● Variabel adalah suatu karakteristik yang diamati atau diukur pada setiap individu
dalam populasi atau sampel. Variabel dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu variabel
numerik (misalnya usia, tinggi, pendapatan) dan variabel kategorikal (misalnya jenis
kelamin, status perkawinan).
● Pengukuran adalah proses mengumpulkan data numerik atau kategori yang terkait
dengan variabel yang diamati. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengukuran seperti kuesioner, skala, atau alat ukur lainnya.
● Skala pengukuran menggambarkan tingkat pengukuran yang diterapkan pada suatu
variabel. Skala pengukuran dapat berupa nominal, ordinal, interval, atau rasio. Skala
pengukuran ini memberikan informasi tentang tingkat hubungan dan operasi statistik
yang dapat digunakan.
● Probabilitas adalah ukuran numerik yang menggambarkan kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa. Probabilitas digunakan untuk memodelkan kejadian acak dalam
statistika. Teori probabilitas merupakan dasar bagi banyak metode statistika
inferensial.

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup
tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu
deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
pengoperasiannya. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian
dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. Pada awalnya SPSS dibuat
untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial, sehingga kepanjangan
SPSS itu sendiri adalah Statistical Package for the Social Sciences. Sekarang kemampuan
SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi
di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS
Statistical Product and Service Solutions.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah yang dilakukan untuk keperluan
penelitian. Data yang digunakan untuk analisis data sekunder yang dilakukan dalam statistik
bisa didapatkan melalui berbagai cara, yaitu dari data yang sudah ada, observasi data, hingga
melakukan eksperimen. Dalam hal ini, data yang digunakan berasal dari data melakukan
observasi data. Sehingga, perlunya melakukan observasi untuk mendapatkan data yang
diperlukan.

3.1.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif daripada metode kualitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada data-data numerik (angka) yang diolah
dengan metode statistika (Azwar, 2007:5). Penelitian kuantitatif memiliki tujuan
mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang
sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan
sebab-akibat antar variabel yang diteliti. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori
dan menegakkan fakta-fakta.
Sementara itu, Moloeng, (2007: 6) menjelaskan penelitian kualitatif adalah penelitian
dengan tujuan untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami subyek penelitian
secara menyeluruh dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata serta bahasa, pada konteks
khusus yang dialami serta dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. “Gaya” penelitian
kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Sehingga, penelitian
kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentisitas.

3.1.2 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan survei. Survei ini
dilakukan dengan cara menyerahkan kuisioner kepada responden untuk dijawab dan
dikumpulkan datanya, kemudian diolah oleh peneliti.

3.2 Waktu dan lokasi penelitian


3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian mengenai “Penelitian Perilaku Olahraga dan Kualitas Tidur Mahasiswa
dalam Peningkatan Kebugaran Jasmani” dilaksanakan pada Rabu, 14 Juni 2023 sampai
dengan Selasa, 20 Juni 2023.
3.2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai “Penelitian Perilaku Olahraga dan Kualitas Tidur Mahasiswa
dalam Peningkatan Kebugaran Jasmani” dilaksanakan secara mandiri oleh objek penelitian
yang tidak dipengaruhi oleh peneliti

3.3 Objek Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dari berbagai universitas yang
berada di wilayah Indonesia dengan angkatan yang beragam. Sedangkan sampel pada
penelitian ini berjumlah 53 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dari populasi memakai
teknik random sampling, di mana peneliti “menggabungkan” subjek-subjek di dalam
populasi sehingga semua subjek dianggap sama.

3.4 Instrumen Penelitian


Survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Perilaku olahraga dan
kualitas tidur mahasiswa dalam peningkatan kebugaran jasmani, seperti perkenalan diri anda
(nama, jenis kelamin, kisaran berat badan, anak ke berapa dalam keluarga, berapa bersaudara
dalam keluarga, pekerjaan Ayah, pekerjaan Ibu, asal pemasukan, dan total pemasukan per
bulan), jenis olahraga yang sering dilakukan, berapa kali olahraga dalam seminggu, berapa
jam berolah raga dalam sekali berolahraga, alasan berolahraga, melakukan aktivitas olah raga
dengan rutin, kendala yang dirasakan dalam melakukan aktivitas olah raga, bagaimana
olahraga yang menyehatkan, jam berapa biasanya tidur di malam hari, apa yang dilakukan
sebelum tidur, bagaimana keadaan pencahayaan ruangan untuk tidur, apakah mengalami
gejala tidur atau sering bangun di malam hari, jika mengalami gangguan tidur bagaimana cara
mengatasinya, apakah suka tidur di siang hari, mengetahui bahwa kualitas tidur berhubungan
dengan kesehatan, kendala dalam mendapatkan kualitas tidur yang baik, dan bagaimana tidur
yang menyehatkan . Pada penelitian ini data yang akan diolah oleh peneliti dalam laporan ini
adalah konsep identitas responden, perilaku olahraha responden, dan kualitas tidur responden
dalam peningkatan kebugaran jasmani.
Berdasarkan data dari kuesioner yang telah diberikan, peneliti mengolah data tersebut
menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product Service and Solutions). ketiga konsep yang
telah ditetapkan diolah menggunakan statistika deskriptif, sehingga memunculkan hasil
pembahasan yang berupa ukuran gejala pusat, tabel, serta berbagai macam diagram.
Kemudian, teknik analisis data dari ketiga konsep yang telah ditetapkan diolah, sehingga
memunculkan hasil pembahasan berupa uji hipotesis dan uji regresi.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Frekuensi Data


Jumlah responden yang berhasil kami himpun pada penelitian ini berjumlahkan 46 orang,
dengan beberapa variabel di dalamnya meliputi jenis kelamin, berat badan, jumlah
pemasukan, dll. Variabel ini kami tentukan untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel ini
dapat atau tidaknya mempengaruhi variabel lain, yang pada penelitian ini mengacu pada
prilaku olahraga dan pola kebiasaan tidur responden.

4.1.1 Jenis Kelamin


Nilai atau variabel pada jenis kelamin pada penelitian ini terdapat dua, yakni pria dan wanita.
Adapun bentuk tabel serta diagram kue datanya di bawah ini.

Analisis ke-1: Analisis Frekuensi.


Jumlah pria yang telah mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlahkan 22 orang, dengan
nilai persentase sebesar 47,8%. Sedangkan jumlah wanita yang telah mengisi kuesioner pada
penelitian ini berjumlahkan 24 orang, dengan nilai persentase sebesar 52,2%.

4.1.2 Berat Badan


Nilai atau variabel berat badan pada penelitian ini terdapat empat, yakni:
1) Kurang dari sama dengan 45 kg.
2) Lebih dari 45 hingga 55 kg.
3) Lebih dari 55 hingga 65 kg.
4) Lebih dari 65 kg.
Adapun bentuk tabel serta diagram batangnya di bawah ini.

Analisis ke-2: Analisis Frekuensi.

Dapat dijabarkan bahwasanya jumlah responden yang memiliki berat badan lebih dari 45
hingga 55 kg berjumlahkan 16 orang, dengan nilai persentase sebesar 34,8%. Jumlah ini
merupakan jumlah terbesar apabila kita bandingkan dengan 3 variabel atau nilai lainnya.
Jumlah atau nilai persentase kedua terbesar adalah berada pada berat badan lebih dari 55
hingga 65 kg, dengan jumlah orang sebanyak 15 orang, dengan nilai persentase sebesar
32,6%. Diikuti dengan berat badan lebih dari 65 kg, dengan nilai persentase 23,9%. Serta
yang terkecil adalah berat badan kurang dari atau sama dengan 45 kg, yang berjumlahkan 4
orang dengan persentase hanya 8,7%.

4.1.3 Jumlah Pemasukan


Variabel atau nilai pada jumlah pemasukan atau pendapatan pada penelitian ini terdapat
empat, yakni:
1) Rentang pendapatan kurang dari atau sama dengan 1 juta rupiah dengan simbol nilai
1.
2) Rentang pendapatan antara lebih dari 1 hingga 2 juta rupiah dengan simbol nilai 2.
3) Rentang pendapatan antara lebih dari 2 hingga 3 juta rupiah dengan simbol nilai 3.
4) Rentang pendapatan lebih dari 3 juta rupiah dengan simbol nilai 4.

Analisis ke-3: Analisis Frekuensi.

Berdasarkan data di atas, dapat dihasilkan rata-rata nilai jumlah pendapatan responden
sebesar 1,91 yang apabila dibulatkan menjadi nilai 2. Nilai ini memiliki arti, bahwasanya
rata-rata responden memiliki jumlah pendapatan dengan rentang lebih dari 1 hingga 2 juta
rupiah.
4.1.4 Frekuensi Olahraga
Variabel atau nilai pada pertanyaan frekuensi olahraga ini, terdapat empat buah, yakni;
1) 1 kali seminggu.
2) 2 kali seminggu.
3) 3 kali seminggu.
4) Lebih dari 3 kali seminggu.
Adapun detil data tersajikan pada bentuk tabel dan diagram batang sebagai berikut.

Analisis ke-4: Analisis Frekuensi

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya nilai 58,7% yang terdiri 27
responden melakukan kegiatan olahraga hanya 1 kali dalam seminggu.

4.1.5 Durasi Olahraga


Variabel atau nilai pada pertanyaan durasi olahraga ini terdapat 5 buah, yakni;
1) Kurang dari atau sama dengan 15 menit.
2) Lebih dari 15 hingga 30 menit.
3) Lebih dari 30 hingga 45 menit.
4) Lebih dari 45 hingga 1 jam.
5) Lebih dari 1 jam.
Adapun data lebih jelasnya tersaji pada bentuk tabel dan diagram batang.

Analisis ke-5: Analisis Frekuensi


Durasi olahraga dengan rentang lebih dari 15 menit hingga 30 menit memiliki jumlah
responden terbesar yakni 18 orang, dengan nilai persentase 39,1%. Sedangkan durasi
olahraga dengan jumlah responden terkecil adalah durasi olahraga dengan rentang waktu
lebih dari 45 menit hingga 1 jam, dengan jumlah responden 6 orang, dengan nilai persentase
13%.

4.1.6 Rutinitas Olahraga


Penggolongan nilai atau variabel rutinitas olahraga responden tergolong menjadi lima, yakni:
1) Sangat tidak rutin
2) Tidak rutin
3) Kadang-kadang
4) Rutin
5) Sangat rutin
Adapun detil data yang terdistribusi sebagai berikut.

Analisis ke-6: Analisis Frekuensi


Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya tidak ada responden yang
melakukan aktivitas olahraga dengan sangat rutin. Mayoritas atau 26 (56,5%) responden
memiliki kebiasaan melakukan aktivitas olahraga secara kadang-kadang.

4.1.7 Gejala Kesulitan Tidur


Disini juga, kami ingin mengetahui apakah para responden memiliki gejala kesulitan tidur.
Oleh karena itu, kami membuat nilai atau variabel dengan sebagai berikut:
1) Ya dengan simbol 1
2) Tidak dengan simbol 2
Adapun data yang diperoleh tersaji dalam bentuk tabel dan diagram batang seperti berikut.

Analisis ke-7: Analisis Frekuensi


Berdasarkan data di atas, dapat diketahui mayoritas atau 31 responden (67,4%), tidak
memiliki gejala kesulitan tidur.

4.1.8 Pengetahuan Kualitas Tidur Terhadap Kebugaran Jasmani


Disini juga, kami ingin mengetahui apakah para responden memiliki pengetahuan
bahwasanya kualitas tidur berpengaruh terhadap kebugaran jasmani. Oleh karena itu, kami
membuat nilai atau variabel dengan sebagai berikut:
1) Sangat tidak mengetahui
2) Tidak mengetahui
3) Ragu-ragu
4) Mengetahui
5) Sangat mengetahui
Adapun hasil data yang diperoleh sebagai berikut.

Analisis ke-8: Analisis Frekuensi


Sebagian besar responden telah mengetahui bahwasanya kualitas tidur sangat berpengaruh
terhadap kebugaran jasmani. Hal ini terbukti dengan jumlah 19 responden menjawab nilai
mengetahui dan 22 responden menjawab nilai sangat mengetahui. Akumulasi persentase dari
dua nilai tersebut menghasilkan jumlah nilai sebesar 89,1%.

4.2 Korelasi Kendala dengan Rutinitas Olahraga Responden


Secara singkat, uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar
variabel. Pada bagian ini, kami mencoba menguji hubungan variabel kendala olahraga atau
bebas dengan variabel rutinitas olahraga responden.

Dasar pengambilan keputusan:


- Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi.
- Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak berkorelasi

Pedoman derajat hubungan:


- Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi.
- Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah.
- Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang.
- Nilai Pearson Correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat.
- Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna.

Analisis ke-9: Analisis Uji Korelasi.


Didapatkan nilai signifikansi hubungan kendala olahraga dengan rutinitas olahraga adalah
0,544, artinya dikarenakan nilai ini >0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara kendala olahraga dengan rutinitas olahraga. Kemudian didapatkan nilai
pearson correlation adalah - 0,92, yang apabila kita merujuk pada pedomannya maka
hubungan antara kendala dan rutinitas olahraga berada pada tingkat sempurna dengan nilai
negatif.

4.3 Pengaruh Frekuensi Olahraga Terhadap Berat Badan Responden


Secara sederhana, analisis regresi ditujukan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas
terhadap variabel terikat, yang apabila pada kasus ini kami ingin menguji pengaruh frekuensi
olahraga terhadap berat badan responden.

Analisis ke-10: Analisis Uji Regresi

Pada tabel ini, variabel yang dimasukkan adalah frekuensi olahraga sebagai variabel independen
atau bebas dan berat badan responden yang dimana sebagai variabel terikat atau dependen
dengan metode Enter.
Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,373. Dari
output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,139, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (frekuensi olahraga) terhadap variabel terikat
(berat badan) adalah sebesar 13,9%.

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 7,123 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,011 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel berat
badan atau dengan kata lain terdapat pengaruh variabel frekuensi olahraga terhadap variabel
berat badan.

Diketahui nilai Constant (a) sebesar 2,149, sedangkan nilai frekuensi olahraga (b/koefisien
regresi) sebesar 0,319, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis.

Y = a + bX
Y = 2,149 + 0,319X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan:


- Konstanta sebesar 2,149 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel berat badan adalah
sebesar 2,149.
- Koefisien regresi X sebesar 0,319 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai frekuensi
olahraga, maka nilai berat badan bertambah sebesar 0,319. Koefisien regresi tersebut bernilai
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.

Pengambilan Keputusan dalam Uji Regresi Sederhana


- Berdasarkan nilai signifikansi: dari tabel Coefficients diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,011 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi olahraga (X) berpengaruh
terhadap variabel berat badan (Y).
- Berdasarkan nilai t: diketahui nilai t hitung sebesar 2,669 > 2,015 t tabel ,sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi olahraga (X) berpengaruh terhadap variabel berat
badan (Y).

Catatan: cara mencari t tabel


t total = (a/2 : n-k-1)
= (0,05/2 : 46 - 1 - 1)
= (0,025 : 44)
= 2,015 (dicari di t tabel)

4.4 Pengaruh Kebiasaan Tidur Siang Terhadap Gejala Kesulitan Tidur Responden
Pada kasus ini kami ingin menguji pengaruh kebiasaan tidur siang terhadap gejala kesulitan
tidur responden.

Analisis ke-11: Analisis Uji Regresi

Pada tabel ini, variabel yang dimasukkan adalah kebiasaan tidur siang sebagai variabel
independen atau bebas dan gejala kesulitan tidur malam hari yang dimana sebagai variabel
terikat atau dependen dengan metode Enter.

Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,138. Dari
output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,019, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (kebiasaan tidur siang) terhadap variabel terikat
(gejala kesulitan tidur malam hari) adalah sebesar 1,9%.
Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 0,858 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,359 > 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel
gejala kesulitan tidur malam atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh variabel kebiasaan
tidur siang terhadap variabel gejala kesulitan tidur malam.

Diketahui nilai Constant (a) sebesar 1,862, sedangkan nilai kebiasaan tidur siang (b/koefisien
regresi) sebesar - 0,131, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis.

Y = a + bX
Y = 1,862 + - 0,131X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan:


- Konstanta sebesar 1,862 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel berat badan adalah
sebesar 1,862.
- Koefisien regresi X sebesar - 0,131 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai
frekuensi olahraga, maka nilai berat badan bertambah sebesar - 1,131. Koefisien regresi
tersebut bernilai negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap
Y adalah negatif.

Pengambilan Keputusan dalam Uji Regresi Sederhana


- Berdasarkan nilai signifikansi: dari tabel Coefficients diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,359 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kebiasaan tidur siang (X) tidak
berpengaruh terhadap variabel gejala kesulitan tidur malam (Y).
- Berdasarkan nilai t: diketahui nilai t hitung sebesar - 0.926 < 2,015 t tabel ,sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kebiasaan tidur siang (X) tidak berpengaruh terhadap variabel
gejala kesulitan tidur malam (Y).

Catatan: cara mencari t tabel


t total = (a/2 : n-k-1)
= (0,05/2 : 46 - 1 - 1)
= (0,025 : 44)
= 2,015 (dicari di t tabel)

4.5 Perbedaan Durasi Olahraga Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Uji independent sample t test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan.

Dasar pengambilan keputusan:


1) Jika nilai sig. (2 tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara durasi
olahraga pada pria dan wanita.
2) Jika nilai sig. (2 tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
durasi olahraga pada pria dan wanita.

Analisis ke-12: Analisis Uji Beda (Uji Independent Sample T-Test)

Keterangan:
1 = ≤ 15 menit
2 = > 15 - 30 menit
3 = > 30 - 45 menit
4 = > 45 - 1 jam
5 = > 1 jam

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata durasi olahraga pria berada pada
angka 3,05 yakni merujuk pada durasi > 30 - 45 menit. Sedangkan rata-rata durasi olahraga
wanita berada pada angka 2,38 yakni lebih merujuk pada angka > 15 - 30 menit.
Hasil uji ini diperoleh nilai sig (2 tailed) adalah 0,88, yang apabila kita mengacu pada dasar
pengambilan keputusan yang dimana 0,88 > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara durasi olahraga pada pria dan wanita.
BAB V

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Jumlah responden yang berhasil kami himpun pada penelitian ini berjumlahkan 46 orang.
Jenis kelamin pada penelitian ini terdapat dua, yakni pria dan wanita. Jumlah pria yang telah
mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlahkan 22 orang. Sedangkan jumlah wanita yang
telah mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlahkan 24 orang. Dapat dijabarkan
bahwasanya jumlah responden yang memiliki berat badan lebih dari 45 hingga 55 kg
berjumlahkan 16 orang. Jumlah kedua terbesar adalah berada pada berat badan lebih dari 55
hingga 65 kg, sebanyak 15 orang. Diikuti dengan berat badan lebih dari 65 kg. Serta yang
terkecil adalah berat badan kurang dari atau sama dengan 45 kg, yang berjumlahkan 4 orang.
Berdasarkan data di atas, dapat dihasilkan rata-rata nilai jumlah pendapatan responden
sebesar 1,91 yang apabila dibulatkan menjadi nilai 2. Nilai ini memiliki arti, bahwasanya
rata-rata responden memiliki jumlah pendapatan dengan rentang lebih dari 1 hingga 2 juta
rupiah.
Perilaku olahraga yang sehat memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas
kebugaran jasmani mahasiswa. Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, dan fungsi kardiorespirasi. Kebiasaan tidur
yang cukup dan berkualitas juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas kebugaran
jasmani. Tidur yang cukup memberikan waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pemulihan,
pertumbuhan otot, dan regenerasi sel-sel tubuh. Terdapat hubungan yang erat antara perilaku
olahraga dan kebiasaan tidur. Mahasiswa yang aktif berolahraga cenderung memiliki
kebiasaan tidur yang lebih baik, sementara mahasiswa yang kurang berolahraga sering
mengalami masalah tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Mahasiswa yang
menjaga perilaku olahraga dan kebiasaan tidur yang sehat cenderung memiliki kualitas
kebugaran jasmani yang lebih baik. Mereka memiliki tingkat energi yang lebih tinggi, kinerja
kognitif yang lebih baik, dan tingkat stres yang lebih rendah.

3.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas kebugaran jasmani mahasiswa, penting untuk
memberikan perhatian pada perilaku olahraga dan kebiasaan tidur yang sehat. Dengan
mempromosikan kesadaran, menyediakan fasilitas yang memadai, dan menciptakan
lingkungan yang mendukung, perguruan tinggi dapat berperan penting dalam membantu
mahasiswa mencapai kualitas kebugaran jasmani yang optimal untuk kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Pentingnya keseimbangan antara kegiatan akademik, sosial, dan
olahraga juga harus diperhatikan. Mahasiswa perlu mengatur jadwal harian yang memadai
untuk berolahraga dan tidur yang cukup guna menjaga kualitas kebugaran jasmani mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Habib. 2019. “Peran Mahasiswa di Masyarakat.” Vol 1, no. No. 1 (10): 12. ISSN:

2686-6315.

Pranata, Dedy, and Noortje A. Kumaat. 2022. “Pengaruh Olahraga Dan Model Latihan Fisik

Terhadap Kebugaran Jasmani Remaja: Literature Review.” Jurnal Kesehatan

Olahraga Vol. 10, no. 2 (6): 10.

Gunarsa, Singgih D., and Sapto Wibowo. 2021. “Hubungan Kualitas Tidur dengan

Kebugaran Jasmani Siswa.” Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol. 9 (1):

10.
LAMPIRAN

You might also like