Professional Documents
Culture Documents
LaporanPraktikumTPTP - Kelompok 4
LaporanPraktikumTPTP - Kelompok 4
Dosen Pengampu:
Ir. Aep Wawan Irwan, M.P
Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah, MS.
Kelompok 4:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan
segala karunia dan nikmat-Nya kepada kita semua sehingga laporan praktikum dengan judul
”Budidaya Tanaman Padi” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penyusunannya kami
mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, terutama dosen kami Ir. Aep Wawan Irwan, M.P
dan Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah, MS. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat.
Laporan ini kami susun dengan berbagai pertimbangan, sehingga besar harapan kami agar
laporan ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi kami dan semua yang membaca
laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang dapat membangun dan dapat
menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi. Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas
kesalahan maupun kekurangan dari penyusunan laporan ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan dan manfaat.............................................................................................................. 4
BAB II METODE PRAKTIKUM.................................................................................................5
2.1 Waktu dan Tempat................................................................................................................5
2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................... 5
2.3 Metode..................................................................................................................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................... 8
3.1 Pemilihan varietas dan penggunaan benih bermutu............................................................. 8
3.2 Pengolahan Lahan................................................................................................................ 8
3.2.1 Pelumpuran..................................................................................................................8
3.2.2 Pembajakan................................................................................................................. 8
3.2.3 Penggaruan.................................................................................................................. 9
3.2.4 Pembenaman Jerami....................................................................................................9
3.2.5 Aplikasi Bahan Organik Lain......................................................................................9
3.3 Persemaian........................................................................................................................... 9
3.4 Penanaman......................................................................................................................... 10
3.5 Pemupukan......................................................................................................................... 10
3.6 Penyiangan......................................................................................................................... 10
3.7 Pertanyaan Panduan........................................................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................17
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................17
4.2 Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
BAB I PENDAHULUAN
Manfaat yang didapat mahasiswa dengan diadakannya praktikum budidaya petani adalah
menambah pengetahuan tentang budidaya padi dan mengembangkan pertanian padi yang
lebih produktif dan berkelanjutan.
BAB II METODE PRAKTIKUM
- Bajak
- Garu
- Caplak
- Cangkul
- Ember
- Jerami 1 ton
- Urea 120 kg
- Herbisida
- Insektisida
2.3 Metode
1. Praktikum dilakukan dengan metode mengamati dan bertanya saat di sawah SPLPP
Faperta Unpad. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok dalam setiap kelas untuk
pelaksanaan praktikum.
2. Setelah itu, praktikum dilaksanakan dengan langsung turun ke sawah untuk
mengamati gulma dan pemberian pupuk.
3. Mahasiswa juga mengamati sistem pola tanam, mengenal alat-alat yang digunakan
dan cara penggunaanya.
4. Setelah mengamati dan bertanya kepada petani tentang variabel pengamatan,
Mahasiswa mencatat data tersebut dan membuat laporan praktikum.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan terhadap hasil praktikum yang dilakukan berdasarkan analisis dan penemuan
di lapangan.
Varietas Inpari 48 merupakan benih bermutu yang bersertifikat dengan ciri daya
tumbuh lebih dari 80%, kemurnian benih diatas 98%, dan benih ini tidak boleh bercampur
dengan benih lain. Dengan menggunakan benih bermutu petani mendapatkan keuntungan,
yaitu dapat mengurangi resiko kegagalan karena benih tumbuh dengan baik pada lahan
yang kurang menguntungkan, produksi tinggi, serta tahan serangan hama dan penyakit.
3.2.1 Pelumpuran
Pelumpuran adalah sebuah proses pengolahan tanah yang mengakibatkan
hancurnya agregat-agregat tanah saat tanah hampir mencapai tingkat kejenuhan.
Berdasarkan hasil tanya jawab yang kami berikan kepada pak agus selaku
penanggung jawab mengatakan bahwa pelumpuran pada tanah sudah dilakukan.
3.2.2 Pembajakan
Pembajakan merujuk pada kegiatan menggemburkan tanah yang bertujuan
untuk pemberantasan gulma serta mengurangi hama penyakit. Tanah yang datar
membuat pembajakan yang dilakukan pada sawah di SPLPP Ciparay adalah
dengan menggunakan traktor. Sehingga lebih mudah pembajakan pada sawah
mengefisiensikan waktu.
3.2.3 Penggaruan
Penggaruan merupakan langkah yang dilakukan setelah pembajakan,
dengan tujuan untuk meremukkan tanah yang keras atau menggumpal agar lebih
mudah untuk ditanami. Setelah penggaruan dilakukan, tanah yang telah
diremukkan kemudian diratakan menggunakan alat seperti garpu, cangkul, atau
mesin traktor.
3.3 Persemaian
Jenis persemaian : persemaian umum di sawah
3.4 Penanaman
Penanaman menggunakan : tandur
Jumlah bibit per lubang : 2/3 bibit
Jarak tanam : ☒ sistem tegel dengan jarak tanam .... cm x ... cm
3.5 Pemupukan
3.6 Penyiangan
1. Apakah varietas yang ditanam merupakan varietas unggul ? Bila ya, sebutkan
sifat-sifat varietas tersebut berdasarkan deskripsinya.
Jawab : Iya, varietas padi yang ditanam merupakan varietas unggul. Beberapa sifat
dari varietas unggul tersebut yaitu :
Jawab : Bila petani menggunakan varietas unggul maka keuntungan yang didapatkan
,yaitu:
3. Apakah benih dari semua varietas unggul merupakan benih bermutu? Jelaskan!
Jawab : Tidak semua varietas unggul merupakan benih bermutu karena varietas
unggul merupakan varietas tanaman dengan karakteristik yang diinginkan, misalnya
hasil yang tinggi, tahan terhadap penyakit, atau bisa beradaptasi dengan baik.
Benih harus memiliki tingkat kebenihan yang tinggi yaitu memiliki daya
berkecambah yang baik dan menghasilkan tanaman yang sehat dan kuat. Kemurnian
varietas mengacu pada tingkat keragaman genetik dalam benih, sehingga
menghasilkan tanaman yang konsisten dalam sifat-sifat yang diharapkan. Kesehatan
tanaman melibatkan pengujian benih untuk memastikan tidak ada penyakit yang
ditularkan melalui benih tersebut. Maka dari itu, produsen benih biasanya akan
mengikuti pedoman dan regulasi yang ditetapkan oleh lembaga atau badan pengawas
yang berwenang untuk memastikan benih yang mereka punya adalah benih bermutu,
selanjutnya mereka juga akan melakukan pengujian dan pemantauan secara berkala
agar memastikan kualitas benih tetap terjaga.
Dengan demikian, meskipun varietas unggul memiliki potensi untuk menjadi
benih bermutu, namun hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai jaminan, karena
benih bermutu bergantung pada proses produksi serta membutuhkan pengujian yang
ketat agar dapat menyesuaikan standar kualitas yang ditetapkan.
Jawab :
- Kebutuhan benih akan lebih hemat karena daya berkecambah yang tinggi
- Benih tumbuh dengan tepat dan serempak
- Bila disemaikan, mampu menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
- Ketika ditanam, bibit dapat tumbuh lebih cepat
- Pertanaman lebih serempak dan populasi tanaman optimum, sehingga
mendapatkan hasil yang tinggi.
5. Komponen pengolahan lahan apa yang tidak dilakukan oleh petani? Bila komponen
tersebut tidak dilakukan, apakah akan mengganggu pertumbuhan tanaman padi?
Jelaskan!
Jawab : Pemberian bahan organik lain, karena budidaya tanaman padi di SLPP Ciparay
menerapkan sistem ratun yaitu menebang batang padi 15-20 cm dari tanah, sehingga
10 pemberian bahan organik tidak terlalu dibutuhkan dan bisa langsung diberikan
pupuk urea. Namun, jika pengolahan lahan di awal jika tidak diberikan bahan organik
maka berkemungkinan untuk mengganggu pertumbuhan padi karena penambahan
bahan organik diperlukan untuk memperbaiki struktur tanah dan kapasitas tanah
menahan air.
6. Apakah umur bibit di persemaian sudah tepat untuk pindah tanam? Jelaskan!
Jawab : Umur bibit yang ideal untuk dipindah tanam dari persemaian berumur sekitar
18-25 hari. Di budidaya padi SPLPP Ciparay proses pemindahan tanam padi sudah
tepat dengan umur bibit yang tepat untuk pindah tanam, tetapi terdapat juga
persemaian bibit yang ditunjukan di budidaya padi SPLPP Ciparay, bibit tersebut
sudah melewati batas umur yang tepat untuk dipindah tanam, sehingga dibiarkan dan
tidak dipindahkan.
8. Apakah jarak tanam dan populasi tanaman yang digunakan sudah tepat dan sesuai
dengan Pedoman Operasional Baku dari Kementan? Jelaskan!
Jawab : Jarak tanam menggunakan pencaplakan agar populasi tanaman yang
digunakan juga tepat. Menurut buku Prosedur Operasional Standar (POS) Budidaya
Padi Sawah tentang pencaplakan adalah sebagai berikut :
CAPLAK
● Pencaplakan untuk membuat "tanda" jarak tanam bibit secara seragam dan teratur.
Ukuran caplak menentukan jarak tanam dan populasi rumpun tanaman per satuan
luas.
● Jumlah rumpun per meter pada berbagai jarak tanam yang dapat dipilih adalah:
11 25 rumpun/m² = jarak tanam 20 cm x 20 cm
16 rumpun/m² = jarak tanam 25 cm x 25 cm
33 rumpun/m² jajar legowo 2:1-40 cm x (20x10) cm
21 rumpun/m² jajar legowo 2:1-50 cm x (25x12,5) cm
40 rumpun/m² jajar legowo 4:1-40 cm x (20x10) cm
26 rumpun/m² = jajar legowo 4:1-50 cm x (25 x 12,5) cm
Pemilihan jarak tanam tergantung kesuburan tanah, varietas, dan dosis pupuk
yang digunakan. Jarak tanam yang digunakan di SPLPP Ciparay sudah sesuai yaitu
jajar legowo 2:1 untuk memaksimalkan hasil panen dengan jarak 28 cm x 15 cm x 45
cm yang termasuk ke 33 rumpun/m².
9. Apakah dosis, cara, dan waktu pemupukan sudah tepat dan sesuai dengan POB
Kementan? Jelaskan!
Jawab : Menurut buku Prosedur Operasional Standar (POS) Budi Daya Padi Sawah
tentang pemupukan adalah sebagai berikut :
Pemupukan Dasar
● Pupuk kompos, manure atau bahan organik lainnya yang sudah lapuk diberikan
pada waktu menjelang pengolahan tanah atau menjelang tanam.
● Pupuk dasar diberikan pada tanaman berumur 7-14 hari setelah tanam (HST),
berupa pupuk N (Urea), pupuk P, pupuk K (KCI), atau pupuk majemuk, sesuai
dosis anjuran.
● Pada tanah yang subur, pupuk urea diberikan dengan dosis sedang (50 kg/ha),
pupuk P dan atau K diberikan seluruhnya. Jika dosis pupuk KCI ≥100 kg/ha,
sebagai pupuk dasar K diberikan separuhnya.
● Bila digunakan pupuk majemuk, dosis pupuk 200-300 kg/ha diaplikasikan pada
14 hari setelah tanam setengahnya, dan sisanya pada 35 hari setelah tanam.
Pemupukan Susulan
● Diberikan pada fase kritis pertumbuhan tanaman, pada stadia pembentukan
anakan aktif (21-28 HST) dan stadia primordia bunga (35-50 HST), tergantung
varietas yang ditanam.
● Dosis dan waktu pemberian pupuk N susulan didasarkan pada hasil pembacaan
Bagan Warna Daun (BWD). Untuk pupuk P dan K didasarkan pada hasil analisis
tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
Ketentuan dosis dan waktu secara ringkas dari pemupukan seperti pada gambar di bawah
ini :
4.1 Kesimpulan
SPLPP Ciparay sudah menerapkan sistem budidaya penanaman padi yang modern, mulai
dari penggunaan varietas padi yang unggul, pengolahan lahan, penyemaian, penanaman,
pemupukan, sampai penyiangan. Penggunaan dana pun diminimalisir sebaik mungkin dengan
memakai jerami yang dibenamkan untuk menggantikan pupuk nitrogen. Selain itu, jarak tanam
juga dihitung dengan cermat, pemberian pupuk sudah mengikuti prinsip 4 t.
4.2 Saran
1. Berdasarkan hasil praktikum penanaman padi ini, disarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut
terkait kondisi tanah sebelum proses penanaman dilakukan.
2. Dalam praktikum penanaman padi selanjutnya, disarankan untuk mengimplementasikan metode irigasi
yang lebih efisien dan terkontrol.
3. Untuk meningkatkan efisiensi nutrisi dan pengelolaan hama, disarankan untuk menggunakan pupuk
organik dan metode pengendalian hayati.
4. Untuk praktikum penanaman padi selanjutnya, disarankan untuk melibatkan lebih banyak variabel yang
relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Candra, Iskandar dan Usman. (2017). Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L)
Pada Berbagai Pola Jajar Legowo Dan Jarak Tanam.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AGROLAND/article/viewFile/8569/6801
BPS. (2022). Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi 2020-2022.
Retrieved from bps.go.id:
https://www.bps.go.id/indicator/53/1498/1/luas-panen-produksi-dan-produktivitas-padi-menurut-
provinsi.html
Erliadi. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani menggunakan Benih Varietas
Unggul Pada Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten
Aceh Tamiang.
file:///C:/Users/de2mu/Downloads/239-Article%20Text-960-1-10-20171027.pdf
Juliani. (2019, September 10). Penyiangan Tanaman Padi Sawah. Retrieved from
cybex.pertanian.go.id:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/71969/Penyiangan-Tanaman-Padi-Sawah/
Tangdirapak, E. (2019, November 29). Pemupukan Dan Fungsinya Bagi Tanaman. Retrieved
from cybex.pertanian.go.id:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84812/Pemupukan-Dan-Fungsinya-Bagi-Tanaman/