You are on page 1of 3

NAMA : TRI FARHANA

NPM : 2140301203
ROMBEL : PBSI O5
JAWAB AN UAS APRESIASI SASTRA
Resensi cerpen “ Sebotol Hujan untuk Sapardi “
A. Identitas cerpen
Judul : Sebotol Hujan untuk Sapardi
Penulis : Joko Pinurbo
Penerbit : Harian Kompas
Versi cetak : Edisi 7
Tahun terbit : 2015

B. Sinopsis
Cerpen ini mengisahkan tentang tokoh utama (Saya) yang begitu mengidolakan
seorang penyair dan karya-karyanya. Cerita ini bermula Ketika suatu malam tokoh
utama sebelum tidur membaca sutai sajak Penyair Sapardi. Tak diduga bahwa seutai
kata sajak itu begitu tergiang-ngiang dalam pikiran dan hatinya. Sejak saat itu ia jatuh
hati pada puisi, hingga ia sempat ingin menjadi seorang penyair seperti idolanya, akan
tetapi sahabatnya menyarakanya agar menjadi teman penyair saja karena lebik baik
menurutnya. Dan tokoh utama pun menurut apa kata sahabatnya itu.
Seiring berjalannya waktu, tokoh utama semakin gemar mengoleksi buku
puisi. Kekuatan dari utaian katanya mampu membuat pacar temannya menjadi
pengusaha sukses. Tidak hanya itu saja puisi itu mampu membangkitkan semangat
juang tokoh utama hingga ia berhasil menjadi karyawan mapan di sebuah perusahaan
di Jakarta. Meskipun ia telah berkerja, ia tetap meluangkan waktunya untuk dating ke
berbagai acara pembacaan puisi, ia juga membantu penyair-penyair tersebut untuk
berteduh di rumahnya.
Ada satu impian tokoh utama yang ingin segera ia wujudkan, yakni berfoto
dan meminta tanda tangan bersama idolanya, Sapardi. Pernah ia bertemu dengan
idolanya akan tetapi saat idoalanya melintas di depannya, sudah dikerumuni para
penggemarnya, sehingga tokoh utama belum bisa mewujudkan impiannya. Selain itu
tokoh utama ini juga masih bimbang untuk mendekat ke idolanya. Di kemudian hari
tokoh utama meminta bantuan temannya untuk bertemu dengan Sapardi. Di hari yang
sudah disetujui, rencananya gagal karena tokoh utama ragu dan taku mengganggu
sang idola yang sedang khidmat mendengarkan suara hujan.
Saat perjalanan pulang tokoh utama menemukan amplop berisi sepotong senja,
yang dikiranya dari temannya, Seno namun ternyata bukan darinya. Tekad tokoh
utama masih berkobar, ia kemudian meminta bantuan temannya lagi untuk bertemu
idolanya, namun rencana kedua ini gagal lagi, ia pun pulang. Tokoh utama lalu
berniat menjumpai idola tanpa janji terlebih dulu, ia akan dating pada hari kelahiran
idola dengan mebawakan hadiah dan semua buku puisi Sapardi.
Usaha tokoh utama kali ini berhasil, ia dipersilakan masuk dan menuju kolam.
Ia kemudian meminta idolanya untuk menandatangani bukunya. Setelah itu ia
memberikan botol besar berisi hujan bercampur senja. Sapardi kemudian bangkit dan
melepas tutup boto itu, seketika keluarlah air warna jingga dan membuat tokoh utama
begitu terpukau. Sang idola pun juga merasa bahagia hari itu. Mereka pun kemudian
berdiam beberapa lama hingga sang idola mengucap satu baris syairnya.

C. Kelebihan cerpen
Cerpen ini banyak menggunkan kata-kata puitis sehingga menambah nilai keidahan
cerpen tersebut.Alur cerita yang menarik karena pembaca dibuat penasaran dengan
jalan ceritanya. Bahasa yang digunakan juga baku dan formal membuat cerpen ini
terkesan rapi. Amanat dari cerpen ini juga mampu mengispirasi pembaca untuk
pantang meyerah meraih cita-cita dan mampu membangkitkan semangat juang.

D. Kekurangan cerpen
Bagian akhir cerpen ini menggantung dan menimbulkan banyak tanda tanya tentang
akhir cerita. Bahasanya yang puitis mungkin membuat beberapa pembaca kadang
susah memahaminya.

Sajak

Aku jatuh cinta


Jatuh cinta pada bait-bait yang kau buat
Dan mampu menghanyutkanku sampai kini
Bermula pada seuntai kata
Ya, hanya seuntai kata
Tapi, mampu menggocangkan duniaku
Setiap detik sajakmu selalu tergiang

Rangkaian aksara yang kau buat


Mampu memberiku adiwarna
Termenung diriku..
Karena tak bosan menikmati bait-baitmu
Menyatu dengan alam…
Membuat hati ini begitu damai

Hingga kini…
Aku tetap jatuh cinta,,
Dalam bait aksara..
Yang semakin abadi di sanubariku
Karya-karyamu terus mengalir di nadiku

Aku melihatmu suatu masa


Sedang tersihir anatar tanah dan hujan..
Lalu kubawakan dikau..
Sepotong senja dan hujan..

You might also like