Professional Documents
Culture Documents
POJK 9 Tahun 2023 merupakan penyempurnaan dari POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan
Pihak
Mengatur Pihak yang diawasi OJK
AP dan KAP
• Penggunaan AP – KAP terdaftar dan aktif • Kegiatan administrasi AP dan/atau KAP
• Penunjukan AP – KAP via RUPS • Independensi AP dan/atau KAP
• Peran komite audit (pra dan pasca audit)
• Komunikasi AP dan/atau KAP kepada OJK
• Ruang lingkup audit
• Laporan ke OJK
• Pembatasan penggunaan jasa AP
• Laporan ke OJK • Media penyampaian permohonan dan laporan
2
Pihak adalah pihak yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar Modal, dan/atau Industri Keuangan Non-bank yang diatur dan
diawasi oleh OJK, termasuk LJK dan/atau orang perseorangan atau badan hukum yang melaksanakan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Penggunaan AP KAP terkait laporan yang wajib diaudit, diperiksa, atau penugasan lain oleh AP berdasarkan peraturan perundang-undangan di
bidang jasa keuangan atau perintah tertulis dari OJK.
contoh laporan yang wajib di audit oleh AP: Laporan Keuangan Tahunan Emiten sesuai dengan POJK mengenai penyampaian
laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.
contoh penugasan lain oleh AP: Pendapat akuntan tentang aspek perpajakan sertifikat penitipan efek Indonesia bagi pemodal asing
dan Indonesia sesuai dengan POJK mengenai penawaran umum sertifikat penitipan efek Indonesia.
Sanksi atas pelanggaran
OJK berwenang memberikan instruksi tertulis
kepada Pihak untuk melakukan audit atau a. dinyatakan tidak memenuhi kewajiban terhadap laporan yang wajib diaudit, diperiksa,
pemeriksaan ulang terhadap laporan serta atau penugasan lain oleh AP; dan
b. dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jasa
penugasan lain.
keuangan.
3
Penunjukan atas AP KAP yang Memberikan Jasa Audit Historis Tahunan
Pasal 3 Usulan penunjukan wajib memperhatikan rekomendasi Komite Audit
Diputus oleh RUPS dengan mempertimbangkan Dalam menyusun rekomendasi, Komite Audit wajib mempertimbangkan :
usulan dewan komisaris*) a. independensi AP, KAP, dan orang dalam KAP;
b. ruang lingkup audit;
c. imbalan jasa audit;
RUPS tidak dapat memutuskan d. keahlian dan pengalaman AP, KAP, dan tim audit dari KAP;
e. metodologi, teknik, dan sarana audit yang digunakan KAP;
f. manfaat sudut pandang baru yang akan diperoleh melalui penggantian AP, KAP,
RUPS mendelegasikan kewenangan dan tim audit dari KAP;
penunjukan kepada dewan komisaris*) g. potensi risiko atas penggunaan jasa audit oleh KAP yang sama secara berturut-
turut untuk kurun waktu yang cukup panjang; dan
h. hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi
*dewan komisaris, dewan pengawas, atau pihak yang melakukan fungsi pengawasan
sebagaimana dilakukan oleh dewan komisaris
keuangan historis tahunan oleh AP dan KAP pada periode sebelumnya, jika ada.
OJK berwenang memberikan instruksi tertulis kepada Pihak untuk melakukan penggantian AP dan/atau KAP yang telah ditunjuk oleh Pihak
Evaluasi Komite Audit Jika Pihak tidak memiliki organ RUPS, fungsi dan kewenangan
RUPS dilaksanakan oleh organ tertinggi yang setara dengan RUPS
Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan jasa audit historis tahunan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
paling sedikit mencakup:
a. kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP KAP dengan standar audit yang berlaku;
b. kecukupan waktu pekerjaan lapangan; Jika Pihak tidak memiliki Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
c. pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan kecukupan uji petik; dan Komite Audit dilaksanakan oleh dewan komisaris, dewan pengawas,
d. rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP KAP.
atau pihak yang melakukan fungsi pengawasan sebagaimana
dilakukan oleh dewan komisaris. 4
Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis Pihak oleh AP yang sama
dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Sesuai Kode Etik Profesi Akuntan Publik Sesuai Peraturan Pemerintah tentang Praktik Akuntan Publik
2016
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
AP“X”
AP “X” AP “X” AP “X” AP “N” AP “N” AP “X” AP “X” AP “N” AP “X” AP “X” AP “X”
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7
Pada tahun 2026, “PT ABC Tbk” telah menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” untuk 7 tahun
kumulatif.
Atas pemberian jasa tersebut, “PT ABC Tbk” dapat menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP
“X” pada:
• tahun 2032 jika AP “X” bertindak sebagai rekan perikatan;
• tahun 2030 jika AP “X” bertindak sebagai penanggung jawab penelaahan pengendalian mutu perikatan;
• tahun 2029 jika AP “X” bertindak sebagai rekan perikatan audit lainnya; atau
• sesuai dengan ketentuan dalam Kode Etik profesi Akuntan Publik jika terdapat kombinasi peran
6
Contoh 1: Manajer Investasi “ABC” menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” sejak tahun 2023 sampai
dengan 2027 sebagai berikut:
2022 2023 2024 2025 2026 2027
AP “T” AP “X” AP “X” AP “X” AP “X” AP “X”
Pada tahun 2027, MI “ABC” telah menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” selama 5 tahun buku
pelaporan berturut-turut. MI “ABC” dapat menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” pada
tahun 2030
Contoh 2: AP "A" berperan sebagai signing partner dalam pelaksanaan audit informasi historis tahunan pada “BPR MNO" untuk tahun
buku 2024. Selanjutnya, AP "A" berubah peran menjadi manajer dalam pelaksanaan audit informasi historis tahunan untuk tahun buku
2025. 2025
2024 2025
Pemberian
jasa audit AP “A” AP “A”
bagi BPR MNO signing partner Manajer
Atas hal tersebut, periode pemberian jasa audit AP "A" terhitung 2 tahun buku berturut-turut.
7
Pelaksanaan audit atas informasi keuangan historis
tahunan oleh AP dan/atau KAP didasarkan pada Pihak menyampaikan:
perjanjian kerja antara Pihak dan KAP.
Laporan penunjukan AP dan/atau KAP
Pengunduran diri
10
1. PENDAFTARAN AP DAN KAP
Pasal 16 ayat (1) : AP dan KAP yang memberikan jasa kepada Pihak merupakan AP dan KAP yang terdaftar pada OJK
No. Persyaratan bagi KAP Jik AP dan/atau KAP tetap melanggar ketentuan setelah
1. Tidak tercantum dalam daftar kredit dan/atau pembiayaan macet masa pembekuan pendaftaran berakhir, AP dan/atau KAP
2. Memiliki minimal 1 (satu) orang Rekan AP yang berkedudukan dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK.
sebagai pemimpin KAP yang terdaftar dan aktif pada OJK
3. Tidak sedang menjalin kerja sama dengan kantor akuntan publik
AP yang melanggar persyaratan AP nomor 1 dan/atau 2,
asing atau organisasi audit asing yang sedang menjalani sanksi
dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK.
berupa pembatasan kerja sama dengan KAP dari OJK
12
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21)
13
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21) (cont’d)
3. AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP yang terlibat dalam pemberian jasa audit
wajib menerapkan SPAP, SPM, dan kode etik profesi dalam pelaksanaan pemberian jasa, sepanjang tidak diatur lain dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Sanksi/tindak lanjut atas pelanggaran
1. Jika AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP telah terdaftar pada OJK, sanksi berupa
pembekuan pendaftaran maksimal 1 tahun pada OJK, atau pembatalan pendaftaran pada OJK, dan/atau denda Rp5M
Contoh :
Pemberian jasa audit Pemeriksaan
bagi perusahaan asuransi PQR oleh OJK Atas pelanggaran tersebut, “AP A”
dan “Saudara C” dikenai sanksi
2019 2023 2025 pembekuan pendaftaran paling
lama 1 (satu) tahun atau
1. Ditemukan bahwa atas pemberian jasa
pembatalan pendaftaran pada OJK
di 2020 ditemukan pelanggaran berupa
dan.atau denda Rp5M
tidak menerapkan SPAP, SPM, kode etik
profesi dalam pemberian jasa
AP “A” Saudara “C” 2. Pada tahun 2025 AP “A” dan Saudara
AP Pihak Personil KAP dengan “C” telah terdaftar pada OJK
Terasosiasi jabatan 1 level dibawah AP
15
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21) (Cont’d)
A. Pemenuhan Kompetensi Syariah bagi AP di Sektor Perbankan B. Pencantuman Kewajiban Reviu Mutu dan Pelatihan dari
Pasal 23 ayat (1) KAPA/OAA
Bagi AP yang telah terdaftar di OJK sektor perbankan sebelum Pasal 25 ayat (1)
berlakunya POJK ini dan belum memiliki sertifikat pengetahuan Bagi KAP yang telah terdaftar di OJK sebelum berlakunya Peraturan
akuntansi syariah, wajib mengikuti pelatihan akuntansi syariah yang Otoritas Jasa Keuangan ini yang memiliki kerja sama dengan KAPA/OAA,
diselenggarakan Asosiasi Profesi Akuntan Publik paling lambat tanggal tetap wajib menyampaikan perjanjian kerja sama dengan KAPA/OAA
31 Desember 2023. yang minimal mencakup kewajiban reviu mutu dan pelatihan dari
KAPA/OAA kepada KAP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)
Sanksi atas pelanggaran huruf e paling lambat tanggal 31 Desember 2023.
16
Aktif Tidak Aktif Sementara Waktu Tidak Aktif Tetap
Daftar AP dan KAP
STTD AP dan/atau • STTD AP dan/atau KAP sedang dibekukan • STTD AP dan/atau KAP dibatalkan.
di OJK meliputi : • AP dan/atau KAP tidak boleh memberikan jasa • AP dan/atau KAP tidak lagi terdaftar pada OJK
KAP masih berlaku
Tidak aktif sementara waktu Seluruh STTD atas nama AP dan/atau KAP pada OJK dibekukan
kecuali AP dikenai sanksi pembatasan pemberian jasa kepada suatu
Bagi AP jenis entitas tertentu dari Menteri, AP dinyatakan dalam daftar AP dan
KAP yang tidak aktif sementara waktu pada sektor dimaksud
• Sedang menjalani cuti dari Menteri
• Terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau sanksi pembekuan izin dari Menteri. Contoh
• Tidak lagi merupakan Rekan AP atau pemimpin pada KAP yang terdaftar di OJK. Menteri mengenakan sanksi pembatasan pemberian jasa AP kepada
• Merupakan rekan dari KAP yang terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau sanksi pembekuan industri asuransi, maka AP dinyatakan dalam daftar AP dan KAP yang
izin dari Menteri tidak aktif sementara waktu di sektor IKNB
Bagi KAP
• Terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau izin usaha KAP dibekukan oleh Menteri AP/KAP dianggap mengundurkan diri jika :
• Pimpinan rekan KAP dinyatakan dalam daftar AP dan KAP yang tidak aktif sementara waktu; 1. AP/KAP tidak mengajukan pengaktifan kembali pada OJK; atau
• Pimpinan rekan pada KAP persekutuan yang memiliki lebih dari 1 (satu) rekan terdaftar dinyatakan dalam 2. pengajuan pengaktifan kembali tidak memenuhi persyaratan,
daftar AP dan KAP yang tidak aktif tetap maksimal 1 tahun setelah masa penghentian pemberian jasa untuk
• sebab lain sementara waktu berakhir
Laporan Insidentil
Departemen
1. Laporan Pelanggaran dan Kelemahan Signifikan, disampaikan Luring Pengawasan Pihak
maksimal 3 hari kerja sejak ditemukan. terkait
2. Laporan Perubahan Data, disampaikan maksimal 10 HK setelah
tanggal persetujuan atau pemberitahuan perubahan data dari
Daring SPRINT
Menteri. sampai sistem pengelolaan administrasi AP dan/atau KAP untuk
penginian data dan informasi mengenai AP dan/atau KAP yang kecuali perpanjangan izin AP
tercatat pada daftar AP dan KAP pada OJK tersedia disampaikan secara luring
kepada OJK
19
Laporan Berkala Tahunan
Sanksi atas terlambat penyampaian laporan
Laporan kegiatan pemberian jasa KAP kepada Pihak memuat Dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar
informasi paling kurang mengenai: Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per hari kerja dan
1. informasi KAP; paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
2. daftar AP terdaftar;
3. daftar anggota tim audit selain AP terdaftar;
4. daftar perjanjian kerja yang ditandatangani dalam periode
pelaporan;
5. daftar penugasan selesai dalam periode pelaporan yang sama;
6. daftar penugasan tidak selesai dalam periode pelaporan yang
sama;
7. daftar penyelesaian penugasan periode pelaporan
sebelumnya;
8. daftar penugasan anggota tim audit kepada Pihak;
9. ringkasan penerimaan pembayaran kontrak selama periode
pelaporan; dan
10. rincian informasi penerimaan pembayaran kontrak oleh KAP
dari Pihak.
20
Laporan pelanggaran dan kelemahan signifikan Laporan Perubahan Data
Laporan AP kepada OJK memuat informasi mengenai: KAP menyampaikan laporan perubahan data AP
dan/atau KAP kepada OJK yaitu :
pelanggaran signifikan terhadap ketentuan peraturan perundang-
01 undangan yang dilakukan oleh Pihak
1. perubahan izin usaha KAP;
pelanggaran batas maksimum pemberian kredit atau batas maksimum
2. perubahan alamat KAP;
Contoh :
penyaluran dana pada bank 3. perubahan susunan Rekan KAP;
4. perubahan pemimpin KAP;
kelemahan yang signifikan dalam pengendalian proses penyusunan dan
02 5. pencabutan izin AP oleh Menteri;
penyajian laporan keuangan Pihak
6. AP meninggal dunia;
Contoh : terdapat perbedaan yang material antara nilai yang disajikan oleh Pihak dalam
laporan keuangan sebelum diaudit atau diperiksa dan hasil pengujian AP. 7. pencabutan izin KAP oleh Menteri;
8. perubahan kerja sama KAP dengan kantor akuntan
03 kelemahan yang signifikan dalam pengendalian intern Pihak publik asing atau organisasi audit asing;
Contoh : terdapat rekayasa atau manipulasi laporan keuangan Pihak.
9. penghentian pemberian jasa untuk sementara
kondisi atau perkiraan kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan waktu berdasarkan persetujuan Menteri; dan/atau
usaha Pihak 10. perpanjangan izin AP.
04
Contoh : modal kerja bersih disesuaikan bagi perusahaan efek dan MI kurang dari yang
dipersyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
22
Ketentuan OJK dapat berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam memberikan informasi dan/atau rekomendasi untuk
pencabutan izin AP dan/atau KAP, atas pelanggaran yang dilakukan oleh AP dan/atau KAP terhadap POJK ini dan/atau
Lain-lain ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pihak, AP, dan/atau KAP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan jasa
AP dan KAP dalam kegiatan jasa keuangan yang terjadi sebelum POJK ini berlaku dan sedang
dilakukan pemeriksaan oleh OJK, dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
POJK ini.
Pihak, AP, dan/atau KAP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan jasa
AP dan KAP dalam kegiatan jasa keuangan yang terjadi sebelum POJK ini berlaku yang
ditemukan setelah POJK ini berlaku, dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam POJK ini.
Ketentuan Pada saat POJK ini mulai berlaku, POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Penutup
23