You are on page 1of 24

SOSIALISASI

POJK 9 Tahun 2023 tentang Penggunaan Jasa


Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
dalam Kegiatan Jasa Keuangan

Jakarta, 27 November 2023


Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan
Penyelarasan ketentuan terkait pembatasan jasa audit oleh AP (Rotasi AP)
Penyelarasan ketentuan rotasi AP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik profesi
Latar akuntan publik yang diadopsi dari International Code of Ethics for Professional Accountants IESBA 2018 dan
peraturan perundang-undangan tentang praktik akuntan publik.

Belakang Optimalisasi koordinasi dengan pihak lain


Penyerdahanaan pengelolaan administrasi kegiatan AP dan KAP serta pertukaran data untuk mendukung
pengawasan terhadap AP dan KAP

POJK 9 Tahun 2023 merupakan penyempurnaan dari POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan

Framework POJK 9 Tahun 2023

Pihak
Mengatur Pihak yang diawasi OJK
AP dan KAP
• Penggunaan AP – KAP terdaftar dan aktif • Kegiatan administrasi AP dan/atau KAP
• Penunjukan AP – KAP via RUPS • Independensi AP dan/atau KAP
• Peran komite audit (pra dan pasca audit)
• Komunikasi AP dan/atau KAP kepada OJK
• Ruang lingkup audit
• Laporan ke OJK
• Pembatasan penggunaan jasa AP
• Laporan ke OJK • Media penyampaian permohonan dan laporan
2
Pihak adalah pihak yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar Modal, dan/atau Industri Keuangan Non-bank yang diatur dan
diawasi oleh OJK, termasuk LJK dan/atau orang perseorangan atau badan hukum yang melaksanakan kegiatan di sektor jasa keuangan.

Pasal 2 ayat (1) Contoh: Karena merupakan perusahaan terbuka


tercatat dalam daftar AP harus menggunakan jasa:
terdaftar di OJK KAP aktif pada OJK 1. KAP yang terdaftar dan tercatat dalam
Pihak wajib menggunakan daftar AP KAP aktif pada OJK; dan
AP dan KAP yang: memiliki kompetensi sesuai dengan 2. AP yang minimal terdaftar dan tercatat
PT Asuransi dalam daftar AP KAP aktif pada sektor
kompleksitas usahanya “ABC” Tbk.
IKNB dan sektor Pasar Modal.

Penggunaan AP KAP terkait laporan yang wajib diaudit, diperiksa, atau penugasan lain oleh AP berdasarkan peraturan perundang-undangan di
bidang jasa keuangan atau perintah tertulis dari OJK.
contoh laporan yang wajib di audit oleh AP: Laporan Keuangan Tahunan Emiten sesuai dengan POJK mengenai penyampaian
laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.
contoh penugasan lain oleh AP: Pendapat akuntan tentang aspek perpajakan sertifikat penitipan efek Indonesia bagi pemodal asing
dan Indonesia sesuai dengan POJK mengenai penawaran umum sertifikat penitipan efek Indonesia.
Sanksi atas pelanggaran
OJK berwenang memberikan instruksi tertulis
kepada Pihak untuk melakukan audit atau a. dinyatakan tidak memenuhi kewajiban terhadap laporan yang wajib diaudit, diperiksa,
pemeriksaan ulang terhadap laporan serta atau penugasan lain oleh AP; dan
b. dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jasa
penugasan lain.
keuangan.
3
Penunjukan atas AP KAP yang Memberikan Jasa Audit Historis Tahunan
Pasal 3 Usulan penunjukan wajib memperhatikan rekomendasi Komite Audit
Diputus oleh RUPS dengan mempertimbangkan Dalam menyusun rekomendasi, Komite Audit wajib mempertimbangkan :
usulan dewan komisaris*) a. independensi AP, KAP, dan orang dalam KAP;
b. ruang lingkup audit;
c. imbalan jasa audit;
RUPS tidak dapat memutuskan d. keahlian dan pengalaman AP, KAP, dan tim audit dari KAP;
e. metodologi, teknik, dan sarana audit yang digunakan KAP;
f. manfaat sudut pandang baru yang akan diperoleh melalui penggantian AP, KAP,
RUPS mendelegasikan kewenangan dan tim audit dari KAP;
penunjukan kepada dewan komisaris*) g. potensi risiko atas penggunaan jasa audit oleh KAP yang sama secara berturut-
turut untuk kurun waktu yang cukup panjang; dan
h. hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi
*dewan komisaris, dewan pengawas, atau pihak yang melakukan fungsi pengawasan
sebagaimana dilakukan oleh dewan komisaris
keuangan historis tahunan oleh AP dan KAP pada periode sebelumnya, jika ada.

OJK berwenang memberikan instruksi tertulis kepada Pihak untuk melakukan penggantian AP dan/atau KAP yang telah ditunjuk oleh Pihak

Evaluasi Komite Audit Jika Pihak tidak memiliki organ RUPS, fungsi dan kewenangan
RUPS dilaksanakan oleh organ tertinggi yang setara dengan RUPS
Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan jasa audit historis tahunan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
paling sedikit mencakup:
a. kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP KAP dengan standar audit yang berlaku;
b. kecukupan waktu pekerjaan lapangan; Jika Pihak tidak memiliki Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
c. pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan kecukupan uji petik; dan Komite Audit dilaksanakan oleh dewan komisaris, dewan pengawas,
d. rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP KAP.
atau pihak yang melakukan fungsi pengawasan sebagaimana
dilakukan oleh dewan komisaris. 4
Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis Pihak oleh AP yang sama
dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Sesuai Kode Etik Profesi Akuntan Publik Sesuai Peraturan Pemerintah tentang Praktik Akuntan Publik

Periode Aktif 7 tahun kumulatif Periode Aktif 5 tahun berturut-turut


• Rekan Perikatan: 5 tahun berturut-turut 2 tahun berturut-turut, berlaku bagi :
• Penanggung jawab penelaahan pengendalian • AP penandatangan
Periode Jeda mutu perikatan: 3 tahun berturut-turut Periode Jeda • AP yang merupakan pihak terasosiasi
• Rekan perikatan audit lainnya: 2 tahun berturut- • personil KAP dengan jabatan 1 (satu) level di bawah
turut AP yang terlibat dalam pemberian jasa audit.
Bank Umum, Emiten, dan Perusahaan Publik tetap memastikan
AP telah memenuhi ketentuan rotasi dalam Kode Etik Profesi
Akuntan Publik dan PP Praktik Akuntan Publik

Self-assessment yang disediakan KAP harus disertai


informasi :
Dalam memastikan pemenuhan pembatasan penggunaan jasa • periode penugasan yang telah dijalani AP atau personil
KAP; dan
audit dan masa jeda, Pihak meminta KAP menyediakan hasil
• pertimbangan yang menyebabkan KAP menyimpulkan
penilaian sendiri (self-assessment) terhadap pemenuhan
bahwa AP dan/atau personil KAP dimaksud memenuhi
pembatasan penggunaan jasa audit dan masa jeda. ketentuan pembatasan penggunaan jasa audit dan
masa jeda
5
Contoh: “PT ABC Tbk” menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” antara
tahun 2016 - 2026 sebagai berikut:
Perhitungan
kumulatif dimulai

2016
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
AP“X”
AP “X” AP “X” AP “X” AP “N” AP “N” AP “X” AP “X” AP “N” AP “X” AP “X” AP “X”
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7

Pada tahun 2026, “PT ABC Tbk” telah menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” untuk 7 tahun
kumulatif.

Atas pemberian jasa tersebut, “PT ABC Tbk” dapat menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP
“X” pada:
• tahun 2032 jika AP “X” bertindak sebagai rekan perikatan;
• tahun 2030 jika AP “X” bertindak sebagai penanggung jawab penelaahan pengendalian mutu perikatan;
• tahun 2029 jika AP “X” bertindak sebagai rekan perikatan audit lainnya; atau
• sesuai dengan ketentuan dalam Kode Etik profesi Akuntan Publik jika terdapat kombinasi peran

6
Contoh 1: Manajer Investasi “ABC” menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” sejak tahun 2023 sampai
dengan 2027 sebagai berikut:
2022 2023 2024 2025 2026 2027
AP “T” AP “X” AP “X” AP “X” AP “X” AP “X”

Pada tahun 2027, MI “ABC” telah menggunakan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” selama 5 tahun buku
pelaporan berturut-turut. MI “ABC” dapat menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP “X” pada
tahun 2030

Contoh 2: AP "A" berperan sebagai signing partner dalam pelaksanaan audit informasi historis tahunan pada “BPR MNO" untuk tahun
buku 2024. Selanjutnya, AP "A" berubah peran menjadi manajer dalam pelaksanaan audit informasi historis tahunan untuk tahun buku
2025. 2025
2024 2025

Pemberian
jasa audit AP “A” AP “A”
bagi BPR MNO signing partner Manajer

Atas hal tersebut, periode pemberian jasa audit AP "A" terhitung 2 tahun buku berturut-turut.
7
Pelaksanaan audit atas informasi keuangan historis
tahunan oleh AP dan/atau KAP didasarkan pada Pihak menyampaikan:
perjanjian kerja antara Pihak dan KAP.
Laporan penunjukan AP dan/atau KAP

paling lambat 10 hari kerja setelah perjanjian


Pasal 10 ayat (2) kerja antara Pihak dan KAP ditandatangani Daring
Bagi Pihak berupa bank, manajer Sistem
investasi, perusahaan asuransi dan Pelaporan OJK
Laporan realisasi penggunaan jasa AP
perusahaan reasuransi, dana pensiun, dan/atau KAP *)
dan lembaga pembiayaan, perjanjian paling lambat 6 bulan setelah tahun buku
kerja wajib mencakup ruang lingkup berakhir
audit spesifik.
*) sebelumnya bernama Laporan hasil evaluasi Komite Audit

Ketentuan mengenai ruang lingkup audit spesifik


diatur dalam SEOJK

Sanksi atas pelanggaran 1. Sistem pelaporan OJK belum dapat


digunakan untuk penyampaian laporan dan Luring Departemen
Bank, manajer investasi, perusahaan asuransi dan
koreksi laporan secara daring; atau Pengawasan LJK
perusahaan reasuransi, dana pensiun, dan lembaga 2. Pihak mengalami keadaan kahar sehingga
pembiayaan yang melanggar ketentuan Pasal 10 ayat (2), terkait
tidak dapat menyampaikan laporan sampai
dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis atau dengan batas waktu penyampaian.
peringatan tertulis.
8
Sanksi
Laporan penunjukan AP dan/atau KAP
• Terlambat menyampaikan Laporan dikenakan
1. Detil informasi terkait penunjukan AP untuk audit sanksi administratif berupa denda masing-
atas informasi keuangan historis tahunan masing sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu
2. Dokumen penunjukan AP dan/atau KAP (risalah rupiah)/HK dan paling banyak Rp5.000.000,00
RUPS dan PKS Pihak dan KAP) (lima juta rupiah)/Laporan
• Tidak menyampaikan koreksi Laporan
3. Rekomendasi komite audit
dikenakan administratif berupa teguran
4. Hasil penilaian sendiri (self assessment) atas tertulis atau peringatan tertulis yang disertai
pemenuhan ketentuan rotasi yang diterima dari KAP batas waktu perbaikan
Pengenaan sanksi administratif tidak
Laporan realisasi penggunaan jasa AP dan/atau KAP
menghilangkan kewajiban penyampaian laporan
bagi Pihak
• Hasil evaluasi Komite Audit terhadap pelaksanaan
pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis
tahunan
Ketentuan lebih lanjut mengenai format, pedoman
• Informasi transaksi penggunaan jasa KAP
pengisian, dan aplikasi penyampaian untuk laporan
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
9
“Efisiensi proses administrasi AP KAP di OJK”
Penambahan
atau pengurangan
lingkup pemberian jasa
Pendaftaran

AP dapat memilih lingkup


AP dan/atau KAP pemberian jasa pada 1 atau lebih
sektor jasa keuangan yang diatur Penghentian jasa
dan diawasi oleh OJK
sementara waktu
secara daring melalui
Ketentuan dihapus. Sistem Perizinan dan
Registrasi Terintegrasi
Permohonan cuti hanya OJK
Menyampaikan Laporan kepada diajukan AP kepada
OJK: Kementrian Keuangan.
• Laporan berkala tahunan
• Laporan insidental
Pengaktifan kembali

Pengunduran diri
10
1. PENDAFTARAN AP DAN KAP

Pasal 16 ayat (1) : AP dan KAP yang memberikan jasa kepada Pihak merupakan AP dan KAP yang terdaftar pada OJK

No Syarat Pendaftaran Pada OJK AP KAP


1. Memiliki izin yang masih berlaku dan aktif dari Menteri
2. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pembatalan surat tanda terdaftar dari OJK
3. Tidak tercantum dalam daftar kredit dan/atau pembiayaan macet
4. Tidak termasuk sebagai pihak yang dilarang untuk menjadi pihak utama sesuai dengan POJK mengenai
penilaian kembali bagi pihak utama lembaga jasa keuangan
5. Tidak memiliki rangkap jabatan
6. Berkedudukan sebagai Rekan AP pada KAP persekutuan atau pemimpin KAP perseorangan yang
terdaftar pada OJK
7. Memiliki kompetensi dan pengetahuan di bidang jasa keuangan dan industri yang menggunakan jasa AP
8. Memiliki minimal 1 (satu) orang Rekan AP yang berkedudukan sebagai pemimpin KAP yang terdaftar dan
aktif pada OJK
9. Bagi KAP yang memiliki kerja sama dengan kantor akuntan publik asing atau organisasi audit asing, kerja
sama paling sedikit mencakup kewajiban reviu mutu dan pelatihan dari kantor akuntan publik asing atau
organisasi audit asing kepada KAP
11
Selama terdaftar pada OJK persyaratan berikut wajib
tetap dipenuhi: Sanksi atas pelanggaran

No. Persyaratan bagi AP


Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di • AP yang melanggar persyaratan AP nomor 3, 4, dan/atau 5
1. • KAP yang melanggar persyaratan KAP nomor 1, 2,
bidang keuangan
dan/atau 3,
Tidak termasuk sebagai pihak yang dilarang untuk menjadi pihak
dikenai sanksi berupa teguran tertulis atau peringatan
2. utama sesuai dengan POJK mengenai penilaian kembali bagi pihak
utama lembaga jasa keuangan tertulis yang disertai batas waktu perbaikan.
3. Tidak tercantum dalam daftar kredit dan/atau pembiayaan macet
4. Tidak memiliki rangkap jabatan Jika AP dan/atau KAP tetap melanggar ketentuan setelah
Berkedudukan sebagai Rekan AP pada KAP persekutuan atau batas waktu perbaikan, AP dan/atau KAP dikenai sanksi
5. pembekuan pendaftaran maksimal 1 tahun pada OJK.
pemimpin KAP perseorangan yang terdaftar pada OJK

No. Persyaratan bagi KAP Jik AP dan/atau KAP tetap melanggar ketentuan setelah
1. Tidak tercantum dalam daftar kredit dan/atau pembiayaan macet masa pembekuan pendaftaran berakhir, AP dan/atau KAP
2. Memiliki minimal 1 (satu) orang Rekan AP yang berkedudukan dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK.
sebagai pemimpin KAP yang terdaftar dan aktif pada OJK
3. Tidak sedang menjalin kerja sama dengan kantor akuntan publik
AP yang melanggar persyaratan AP nomor 1 dan/atau 2,
asing atau organisasi audit asing yang sedang menjalani sanksi
dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK.
berupa pembatasan kerja sama dengan KAP dari OJK
12
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21)

II. Kewajiban lainnya


I. AP dan KAP yang terdaftar pada OJK wajib :
1. AP wajib mengikuti PPL yang diselenggarakan oleh lembaga yang diakui oleh OJK :
a. Menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh a. minimal sesuai jumlah satuan kredit b. mulai berlaku untuk tahun berikutnya
dalam pemberian jasa kepada Pihak; pendidikan profesional berkelanjutan sejak AP memperoleh surat tanda
b. Menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh OJK; (SKP) yang dipenuhi setiap tahun terdaftar dari OJK.
c. Menerapkan SPAP, SPM, dan kode etik profesi dalam sebagaimana ditetapkan oleh OJK.
pelaksanaan pemberian jasa; Contoh: Contoh :
d. Melakukan audit (assurance) kesesuaian laporan AP “B” terdaftar dan memperoleh surat tanda
informasi keuangan historis dengan standar akuntansi terdaftar dari OJK pada tanggal 5 Oktober 2023.
Kewajiban AP “B” untuk mengikuti PPL sesuai jumlah
keuangan; dan AP terdaftar pada OJK sektor Perbankan dan sektor SKP yang ditetapkan OJK mulai pada tahun 2024.
iknb harus memenuhi kegiatan PPL sebanyak 10
e. Memperhatikan kesesuaian transaksi yang dilakukan (sepuluh) SKP setiap tahun, yaitu 5 (lima) SKP untuk
Pihak dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sektor Perbankan dan 5 (lima) SKP untuk sektor IKNB.
dalam memberikan jasa audit historis tahunan.
Sanksi atas pelanggaran Sanksi atas pelanggaran
• AP yang melanggar ketentuan dikenai sanksi pembekuan AP yang melanggar ketentuan dikenai sanksi denda sebesar Rp250.000,00 (dua
pendaftaran paling lama 1 tahun pada OJK dan/atau denda ratus lima puluh ribu rupiah) per SKP yang tidak diikuti.
maksimal Rp5M
• KAP yang melanggar ketentuan dikenai sanksi pembekuan
pendaftaran paling lama 1 tahun pada OJK dan/atau denda 2. Kewajiban kantor akuntan publik asing / organisasi audit asing
maksimal Rp25M
KAPA/OAA wajib melaksanakan reviu mutu dan pelatihan sebagaimana tercantum
dalam perjanjian kerja sama dengan KAP

13
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21) (cont’d)

II. Kewajiban lainnya

3. AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP yang terlibat dalam pemberian jasa audit
wajib menerapkan SPAP, SPM, dan kode etik profesi dalam pelaksanaan pemberian jasa, sepanjang tidak diatur lain dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Sanksi/tindak lanjut atas pelanggaran
1. Jika AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP telah terdaftar pada OJK, sanksi berupa
pembekuan pendaftaran maksimal 1 tahun pada OJK, atau pembatalan pendaftaran pada OJK, dan/atau denda Rp5M
Contoh :
Pemberian jasa audit Pemeriksaan
bagi perusahaan asuransi PQR oleh OJK Atas pelanggaran tersebut, “AP A”
dan “Saudara C” dikenai sanksi
2019 2023 2025 pembekuan pendaftaran paling
lama 1 (satu) tahun atau
1. Ditemukan bahwa atas pemberian jasa
pembatalan pendaftaran pada OJK
di 2020 ditemukan pelanggaran berupa
dan.atau denda Rp5M
tidak menerapkan SPAP, SPM, kode etik
profesi dalam pemberian jasa
AP “A” Saudara “C” 2. Pada tahun 2025 AP “A” dan Saudara
AP Pihak Personil KAP dengan “C” telah terdaftar pada OJK
Terasosiasi jabatan 1 level dibawah AP

Belum terdaftar pada OJK


14
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21) (cont’d)

II. Kewajiban lainnya


3. AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP yang terlibat dalam pemberian jasa audit
wajib menerapkan SPAP, SPM, dan kode etik profesi dalam pelaksanaan pemberian jasa, sepanjang tidak diatur lain dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Sanksi/tindak lanjut atas pelanggaran (Cont’d)


2. Jika AP yang merupakan pihak terasosiasi dan personil KAP dengan jabatan 1 level di bawah AP tidak terdaftar pada OJK, tindak
lanjut berupa pencantuman dalam catatan rekam jejak OJK.
Contoh :
Pemberian jasa audit Pemeriksaan
bagi PT Bank ”Abc” Tbk oleh OJK
Atas pelanggaran tersebut, tindak
2019 2023 2025 lanjut bagi pelanggaran “AP A” dan
“Saudara C” yaitu pencantuman
1. Ditemukan bahwa atas pemberian jasa dalam catatan rekam jejak Otoritas
di 2020 ditemukan pelanggaran berupa Jasa Keuangan
tidak menerapkan SPAP, SPM, kode etik
profesi dalam pemberian jasa
AP “A” Saudara “C” 2. Pada tahun 2025 AP “A” dan Saudara
AP Pihak Personil KAP dengan “C” tidak terdaftar pada OJK
Terasosiasi jabatan 1 level dibawah AP

Belum terdaftar pada OJK

15
2. KEWAJIBAN AP DAN KAP TERDAFTAR (Pasal 21) (Cont’d)

III. Transisi Pemenuhan Kewajiban

A. Pemenuhan Kompetensi Syariah bagi AP di Sektor Perbankan B. Pencantuman Kewajiban Reviu Mutu dan Pelatihan dari
Pasal 23 ayat (1) KAPA/OAA
Bagi AP yang telah terdaftar di OJK sektor perbankan sebelum Pasal 25 ayat (1)
berlakunya POJK ini dan belum memiliki sertifikat pengetahuan Bagi KAP yang telah terdaftar di OJK sebelum berlakunya Peraturan
akuntansi syariah, wajib mengikuti pelatihan akuntansi syariah yang Otoritas Jasa Keuangan ini yang memiliki kerja sama dengan KAPA/OAA,
diselenggarakan Asosiasi Profesi Akuntan Publik paling lambat tanggal tetap wajib menyampaikan perjanjian kerja sama dengan KAPA/OAA
31 Desember 2023. yang minimal mencakup kewajiban reviu mutu dan pelatihan dari
KAPA/OAA kepada KAP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)
Sanksi atas pelanggaran huruf e paling lambat tanggal 31 Desember 2023.

Sanksi atas pelanggaran


Jika AP dan/atau KAP tetap
AP yang melanggar dikenai Jika AP dan/atau KAP tetap
melanggar ketentuan setelah batas
sanksi berupa teguran tertulis KAP yang melanggar dikenai melanggar ketentuan setelah
waktu perbaikan, AP dan/atau KAP
atau peringatan tertulis yang sanksi berupa teguran tertulis batas waktu perbaikan, AP
dikenai sanksi pembekuan
disertai batas waktu atau peringatan tertulis yang dan/atau KAP dikenai sanksi
pendaftaran maksimal 1 (satu)
perbaikan disertai batas waktu pembekuan pendaftaran
tahun pada OJK
perbaikan maksimal 1 (satu) tahun pada OJK

16
Aktif Tidak Aktif Sementara Waktu Tidak Aktif Tetap
Daftar AP dan KAP
STTD AP dan/atau • STTD AP dan/atau KAP sedang dibekukan • STTD AP dan/atau KAP dibatalkan.
di OJK meliputi : • AP dan/atau KAP tidak boleh memberikan jasa • AP dan/atau KAP tidak lagi terdaftar pada OJK
KAP masih berlaku

Tidak aktif sementara waktu Seluruh STTD atas nama AP dan/atau KAP pada OJK dibekukan
kecuali AP dikenai sanksi pembatasan pemberian jasa kepada suatu
Bagi AP jenis entitas tertentu dari Menteri, AP dinyatakan dalam daftar AP dan
KAP yang tidak aktif sementara waktu pada sektor dimaksud
• Sedang menjalani cuti dari Menteri
• Terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau sanksi pembekuan izin dari Menteri. Contoh
• Tidak lagi merupakan Rekan AP atau pemimpin pada KAP yang terdaftar di OJK. Menteri mengenakan sanksi pembatasan pemberian jasa AP kepada
• Merupakan rekan dari KAP yang terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau sanksi pembekuan industri asuransi, maka AP dinyatakan dalam daftar AP dan KAP yang
izin dari Menteri tidak aktif sementara waktu di sektor IKNB
Bagi KAP
• Terkena sanksi pembekuan pendaftaran dari OJK atau izin usaha KAP dibekukan oleh Menteri AP/KAP dianggap mengundurkan diri jika :
• Pimpinan rekan KAP dinyatakan dalam daftar AP dan KAP yang tidak aktif sementara waktu; 1. AP/KAP tidak mengajukan pengaktifan kembali pada OJK; atau
• Pimpinan rekan pada KAP persekutuan yang memiliki lebih dari 1 (satu) rekan terdaftar dinyatakan dalam 2. pengajuan pengaktifan kembali tidak memenuhi persyaratan,
daftar AP dan KAP yang tidak aktif tetap maksimal 1 tahun setelah masa penghentian pemberian jasa untuk
• sebab lain sementara waktu berakhir

Tidak aktif tetap


AP dan/atau KAP Dalam hal KAP yang tercatat dalam daftar AP dan KAP yang aktif
• Terkena sanksi administratif oleh OJK yang mengakibatkan pembatalan pendaftaran. tidak memiliki pemimpin KAP karena kondisi tertentu, KAP
• Mengundurkan diri sebagai AP dan KAP yang terdaftar pada OJK. diberikan waktu paling lama 6 (enam) bulan untuk memenuhi
• KAP hanya memiliki 1 orang AP terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan dan AP dimaksud posisi pemimpin KAP sejak terjadinya kondisi tertentu.
dikenai pembatalan surat tanda terdaftar.
• Sebab lain. Kondisi yang tidak terencana antara lain pemimpin
KAP meninggal dunia
17
Pasal 32 ayat (1)
AP, KAP, dan orang dalam KAP dalam memberikan jasa kepada AP dan/atau KAP wajib melakukan komunikasi dengan OJK
Pihak wajib memenuhi kondisi independen selama Periode dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit kepada LJK*)
Audit dan Periode Penugasan Profesional
• AP dan/atau KAP dapat meminta informasi kepada
Ketentuan lebih lanjut mengenai kondisi independen
OJK mengenai Pihak yang akan diaudit
diatur dalam SEOJK
• OJK dapat menginformasikan hal-hal yang perlu
menjadi perhatian AP dan/atau KAP dalam rangka
Periode Audit adalah periode yang mencakup
periode laporan keuangan yang menjadi objek persiapan dan pelaksanaan audit
audit, pemeriksaan, atau penugasan lain

Media Pertemuan AP/KAP dengan


Periode Penugasan Profesional adalah periode Surat/e-mail
komunikasi: pengawas Pihak
penugasan untuk melakukan pekerjaan asurans
termasuk menyiapkan laporan kepada OJK

AP dan KAP wajib menyampaikan informasi yang diminta oleh


Sanksi atas pelanggaran OJK meskipun perjanjian kerja telah berakhir.
AP dan/atau KAP yang melanggar ketentuan Pasal 32
ayat (1), dikenai sanksi pembekuan pendaftaran
maksimal 1 (satu) tahun
(*) LJK: Bank, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, IKNB
18
Laporan Berkala Tahunan

Laporan Kegiatan Pemberian Jasa KAP, disampaikan maksimal


tanggal 15 April.
Daring Sistem Pelaporan OJK
• Cakupan jasa yang dilaporkan : Jasa yang diberikan pada 1
April – 31 Maret tahun berikutnya , termasuk jasa yang masih
dalam proses penyelesaian
• Contoh: LKPJ periode 1 April 2023 – 31 Maret 2024
disampaikan paling lambat 15 April 2024.

Laporan Insidentil
Departemen
1. Laporan Pelanggaran dan Kelemahan Signifikan, disampaikan Luring Pengawasan Pihak
maksimal 3 hari kerja sejak ditemukan. terkait
2. Laporan Perubahan Data, disampaikan maksimal 10 HK setelah
tanggal persetujuan atau pemberitahuan perubahan data dari
Daring SPRINT
Menteri. sampai sistem pengelolaan administrasi AP dan/atau KAP untuk
penginian data dan informasi mengenai AP dan/atau KAP yang kecuali perpanjangan izin AP
tercatat pada daftar AP dan KAP pada OJK tersedia disampaikan secara luring
kepada OJK
19
Laporan Berkala Tahunan
Sanksi atas terlambat penyampaian laporan

Laporan kegiatan pemberian jasa KAP kepada Pihak memuat Dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar
informasi paling kurang mengenai: Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per hari kerja dan
1. informasi KAP; paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
2. daftar AP terdaftar;
3. daftar anggota tim audit selain AP terdaftar;
4. daftar perjanjian kerja yang ditandatangani dalam periode
pelaporan;
5. daftar penugasan selesai dalam periode pelaporan yang sama;
6. daftar penugasan tidak selesai dalam periode pelaporan yang
sama;
7. daftar penyelesaian penugasan periode pelaporan
sebelumnya;
8. daftar penugasan anggota tim audit kepada Pihak;
9. ringkasan penerimaan pembayaran kontrak selama periode
pelaporan; dan
10. rincian informasi penerimaan pembayaran kontrak oleh KAP
dari Pihak.
20
Laporan pelanggaran dan kelemahan signifikan Laporan Perubahan Data
Laporan AP kepada OJK memuat informasi mengenai: KAP menyampaikan laporan perubahan data AP
dan/atau KAP kepada OJK yaitu :
pelanggaran signifikan terhadap ketentuan peraturan perundang-
01 undangan yang dilakukan oleh Pihak
1. perubahan izin usaha KAP;
pelanggaran batas maksimum pemberian kredit atau batas maksimum
2. perubahan alamat KAP;
Contoh :
penyaluran dana pada bank 3. perubahan susunan Rekan KAP;
4. perubahan pemimpin KAP;
kelemahan yang signifikan dalam pengendalian proses penyusunan dan
02 5. pencabutan izin AP oleh Menteri;
penyajian laporan keuangan Pihak
6. AP meninggal dunia;
Contoh : terdapat perbedaan yang material antara nilai yang disajikan oleh Pihak dalam
laporan keuangan sebelum diaudit atau diperiksa dan hasil pengujian AP. 7. pencabutan izin KAP oleh Menteri;
8. perubahan kerja sama KAP dengan kantor akuntan
03 kelemahan yang signifikan dalam pengendalian intern Pihak publik asing atau organisasi audit asing;
Contoh : terdapat rekayasa atau manipulasi laporan keuangan Pihak.
9. penghentian pemberian jasa untuk sementara
kondisi atau perkiraan kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan waktu berdasarkan persetujuan Menteri; dan/atau
usaha Pihak 10. perpanjangan izin AP.
04
Contoh : modal kerja bersih disesuaikan bagi perusahaan efek dan MI kurang dari yang
dipersyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

Sanksi atas terlambat penyampaian laporan


Sanksi atas terlambat penyampaian laporan
Dikenai sanksi denda sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah)
Dikenai sanksi denda sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) per hari kerja dan paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
21
01 AP dan/atau KAP yang terkena sanksi teguran tertulis atau 04 KAP yang dinyatakan oleh OJK melakukan pelanggaran
peringatan tertulis sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 2 berat, dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK
tahun, AP dan/atau KAP dikenai sanksi pembekuan dan/atau denda paling banyak Rp25M
pendaftaran paling lama 1 tahun. Contoh pelanggaran berat antara KAP tidak melaksanakan prosedur
pengendalian mutu sesuai dengan SPAP dalam pemberian jasa
sehingga laporan keuangan yang diterbitkan bias secara material
02 OJK mengenakan sanksi pembatalan pendaftaran bagi : yang berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat
a. AP dan/atau KAP yang terkena sanksi pembekuan pendaftaran terhadap Pihak
sebanyak 2 kali dalam jangka waktu 3 tahun;
b. KAP berbentuk perseorangan dengan AP yang terkena sanksi
04 Pemimpin dari KAP yang dikenai sanksi administratif berupa
pembatalan pendaftaran pada OJK;
c. KAP berbentuk persekutuan dengan paling sedikit 2 AP terkena pembatalan pendaftaran pada OJK, dikenai sanksi pembekuan
sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK dalam jangka waktu dalam pendaftaran paling lama 2 (dua) tahun pada OJK
2 tahun.

Bagi KAPA/OAA yang bekerja sama dengan KAP yang terkena


03 AP yang dinyatakan oleh OJK melakukan pelanggaran berat, 06
sanksi pembatalan pendaftaran dari OJK dan berdasarkan
dikenai sanksi pembatalan pendaftaran pada OJK dan/atau pemeriksaan OJK KAPA/OAA dinyatakan tidak melakukan
denda paling banyak Rp5M reviu mutu dan pelatihan terhadap KAP:
Contoh pelanggaran berat antara lain AP tidak melaksanakan a. pembatasan kerja sama dengan KAP untuk jangka waktu
prosedur audit sesuai dengan SPAP sehingga laporan keuangan yang
diterbitkan bias secara material yang berdampak pada penurunan
minimal 1 (satu) tahun; dan/atau
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pihak b. denda maksimal Rp50M

22
Ketentuan OJK dapat berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam memberikan informasi dan/atau rekomendasi untuk
pencabutan izin AP dan/atau KAP, atas pelanggaran yang dilakukan oleh AP dan/atau KAP terhadap POJK ini dan/atau
Lain-lain ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Permohonan pendaftaran, penambahan dan pengurangan lingkup pemberian jasa,


Ketentuan penghentian pemberian jasa untuk sementara waktu, permohonan pengaktifan kembali,
dan/atau pengunduran diri yang disampaikan AP dan/atau KAP yang telah diterima oleh OJK
Peralihan sebelum POJK ini berlaku, diproses sesuai dengan POJK Nomor 13/POJK.03/2017

Pihak, AP, dan/atau KAP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan jasa
AP dan KAP dalam kegiatan jasa keuangan yang terjadi sebelum POJK ini berlaku dan sedang
dilakukan pemeriksaan oleh OJK, dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
POJK ini.
Pihak, AP, dan/atau KAP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan jasa
AP dan KAP dalam kegiatan jasa keuangan yang terjadi sebelum POJK ini berlaku yang
ditemukan setelah POJK ini berlaku, dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam POJK ini.

Ketentuan Pada saat POJK ini mulai berlaku, POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Penutup
23

You might also like