Professional Documents
Culture Documents
Draf Lagi
Draf Lagi
PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Gelar
Sarjana Ekonomi Jurursan Manajemen Haji dan Umrah
pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wajibnya haji yang dimaksud disini yaitu apabila seseorang telah mampu
dalam segala hal baik dalam segi keuangan, jasmani dan rohani maka wajib
baginya untuk melaksanakannya. Adapun yang dimaksud dengan haji regular
adalah haji yang diselenggarakan langsung oleh Kementerian Agama RI melalui
Ditjen PHU (penyelenggaraan haji umrah), sedangkan yang dimaksud dengan haji
non regular adalah haji yang pelaksanaannya dilakukan oleh badan swasta seperti
travel umrah yang telah mempunyai izin haji dari pemerintah setempat.
1
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota Menteri Agama Republik Indonesia.
Secara kelembagaan sebagaimana peraturan terbaru Menteri Agama
Nomor 19 Tahun 2019, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nunukan adalah
instansi vertikal Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Kalimantan Utara.
2
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama.
3
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
dan Umrah.
penyelenggaraan ibadah haji sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 29 ayat 2
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pelayanan yang baik tentu tidak terlepas dari kinerja dari pegawai atau
aparat dalam suatu lembaga organisasi pemerintah tersebut. Dimana dalam
konteks organisasi publik, penilaian kinerja merupakan suatu hal yang penting.
Karena dengan adanya kinerja, maka akan diketahui tingkat pencapaian hasil yang
telah dicapai, atau akan diketahui seberapa jauh pelaksanaan tugas-tugas telah
dilaksanakan. Memahami hal ini, maka diperlukan komunikasi yang tepat agar
kinerja dapat tercapai. Capaian kinerja terlihat dari kemampuan organisasi untuk
mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan
mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan
dan aspirasi masyarakat. Kemudian didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan
kebijaksanaan organisasi, baik yang implisit atau eksplisit menunjukan suatu
kinerja yang baik.
Kualitas pelayanan publik dapat diukur dari aspek proses dan output
pelayanan. Karena tujuan utama pelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan
B. Rumusan Masalah
Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: