You are on page 1of 2

PENENTUAN WAKTU MATI (DEAD TIME) DS-2 1.

TUJUAN - Mampu mengetahiu prilaku dinamis dari tangki berpengaduk yang disusun secara s eri - Mampu menentukan waktu mati pada tangki bersusun seri akibat berubahan jarak - Mampu menggambarkan kurva perubahan respon konsentrasi tangki bersusun 2.ALAT YANG DIGUNAKAN - 1 set tangki berpengaduk bersusun seri - 1 set konduktometer - Gelas kimia - Spatula 3. BAHAN YANG DIGUNAKAN - Kalium klorida - Aquadest 4. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR) 5. DASAR TEORI Waktu mati atau Deat time adalah waktu mulai dari terjadi perubahan input hingga input terukur oleh system. Deat time terjadi dikarenakan tempat pengukuran terl etak jauh dari tempat perubahan input, umumnya oleh pipa aliran yang panjang seh ingga saat terjadi perubahan di pangkal pipa, perubahan baru terukur setelah sel ang waktu tertentu. Hal ini menyebabkan perubahan tidak langsung dapat dideteksi sehingga pengaturan yang seharusnya dilakukan menjadi lambat sehingga proses pe ngendalian menjadi tidak optimal. Pada gambar diatas tujuan pengendalian adalah mempertahankan harga pengu kuran pada proses (system) sesuai dengan set point. Apabila terjadi perubahan pa da harga pengukuran, maka error dari hasil pengukuran terhadap set point akan di berikan kepada controller yang kemudian memberikan perintah kepada katup kotrol untuk memberikan aliran tertentu agar aliran tersebut menghasilkan perubahan yan g akan membuat harga pengukuran kembali ke harga set point. Namun karena jarak y ang jauh antara katup control dan proses, akan menyebabkan terjadinya deat time , yaitu waktu dimana katup control telah memberikan perubahan namun perubahan ya ng melalui pipa yang panjang tidak langsung berakibat pada proses. Selang waktu ini membuat harga error berikut yang kemudian mengakibatkan controller memberika n perintah lanjut kepada katup controller untuk memberikan aliran baru kembali. Semakin besar deat time yang terjadi akan menyebabkan pengendalian menjadi tidak terkendali . katup control sebaiknya terletak di dekat proses atau system , sed angkan alat ukur atau controller dengan menggunakan transmisi listrik dapat dile takan di tempat yang lebih jauh. 6. PROSEDUR KERJA a. Mengkalibrasi konduktometer yang akan digunakan sesuai prosedur konduktometer b. Mempersiapkan larutan KCl 0,025 M dalam 3 liter dan air aquadest pada tangki penampung dibagian blakang c. Mengisi ke3 tangki berpengaduk di bagian depan dengan larutan KCl 0,025 M . m engisi juga sebuah gelas kimia 1000 ml , dengan larutan KCl. (membagi 4 bagian y ang sama dalam 3 tangki dan 1 gelas kimia menghubungkan tangki ke 3 dengan gelas kimia melalui selang melingkar) d. Menghidupkan pengaduk dan mengatur laju pengadukan pada kecepatan medium. Men gukur konduktivitas ke 3 tangki di depan , memastikan nilai konduktivitas harus sama e. Menghidupkan pompa dan mengalirkan aquadest dari tangki penampung kegelas uku r 100 ml , menentukan laju alir ketangki berpengaduk dengan menghitung waktu.(vo lume air tertampung/waktu, volume 100 ml dalam 10-15 detik) f. Memasukan selang berisi aquadest ketangki berpengaduk 1 dan mencatat waktu se bagai waktu 0 menit

g. Mengukur konduktivitas di tangki berpengaduk 1 dan gelas kimia 1000 ml bergan tian setiap 0,5 menit selama 5 menit pertama. h. Melanjutkan pengamatan setiap 2 menit hingga mendapat harga konduktivitas yan g konstan di tangki berpengaduk 1 dan gelas kimia 1000 ml i. mematiakan alat dan membersihkan tangki setelah selesai praktikum.

You might also like