You are on page 1of 4

RENCANA STRATEGIK

Sebagai sebuah organisasi sektor publik, Dinas Kehutanan mempunyai rencana stratejik yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana
Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta
cara pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya, sasaran yang ingin dicapai dan kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam tiap tahunnya tertuang dalam Formulir Rencana Kinerja Tahunan yang
merupakan lampiran dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang
tahun 2010 ini.

1. Rencana Stratejik

Rencana Stratejik Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang disusun sebagai alat kendali dan tolok
ukur bagi manajemen dalam penyelenggaraan pembangunan 5 (lima) tahun dan tahunan serta
untuk penilaian keberhasilan.

Di samping itu, Renstra yang disusun juga ditujukan untuk memacu penyelenggaraan
pembangunan agar lebih terarah dan menjamin tercapainya sasaran stratejik pembangunan 5
(lima) tahun mendatang. Bagi manajemen Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang, Renstra
dipandang sebagai:

1. Memberikan pedoman/arah bagi Dinas Kehutanan Kab. Enrekang untuk mewujudkan


sumberdaya hutan yang berkelanjutan.
2. Menyediakan tolak ukur yang jelas bagi evaluasi kinerja Dinas Kehutanan Kab.
Enrekang.
3. Mengantisipasi perubahan secara efektif dan proaktif dalam lingkungan strategis yang
semakin kompleks, selalu berubah dan berkembang.
4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi kepada masa depan,
serta meningkatkan kualitas pengurusan hutan secara optimal.
5. Memudahkan para stakeholders kehutanan dan instansi terkait melakukan langkah-
langkah adaptasi terhadap lingkungan strategis yang selalu berubah.
6. Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di antara berbagai stakeholders dalam
proses perencanaan pembangunan kehutanan.

Renstra sebagai alat bagi manajemen, memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan
telah selaras dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik. Dalam dokumen
Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang secara formal didefinisikan pernyataan visi, misi,
tujuan/sasaran stratejik serta strategi pencapaiannya (kebijakan dan program).

- VISI
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus
dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi
tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan
citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut,
visi Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang dijabarkan sebagai berikut:

TERWUJUDNYA KELESTARIAN HUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MELALUI PENGELOLAAN YANG PROFESIONAL

Rumusan Visi Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang tersebut mengandung pengertian sebagai
berikut :
1. Kelestarian hutan, adalah suatu keadaan dimana sumberdaya hutan berfungsi secara seimbang
antara manfaat ekologi, sosial/budaya dan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Kesejahteraan masyarakat, adalah kontribusi yang nyata dari sumberdaya hutan terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat.
3. Pengelolaan yang profesional, adalah terselenggaranya sistem pengelolaan hutan yang
berazaskan manfaat dan lestari, terpadu, berkeadilan dan transparan yang ditunjang dengan
sumber daya manusia yang handal dan kelembagaan yang kuat.

– MISI

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka suatu organisasi harus merumuskan misi.
Misi organisasi adalah identifikasi tentang langkah-langkah utama yang akan diambil untuk
mendukung pencapaian visi. Misi dalam hal ini dimaksudkan sebagai upaya pokok yang
ditentukan untuk dapat mewujudkan kondisi/keadaan yang diharapkan visi. Adapun misi Dinas
Kehutanan Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan


2. Meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan
3. Mewujudkan profesionalisme dalam penyelenggaraan kehutanan

- Nilai

Nilai-nilai yang dibangun dan sekaligus dipedomani dalam proses pembangunan kehutanan di
Kab. Enrekang adalah ; sipakatau, sipakalabbi, sipangingaran, siparampe, sikabudai, disisiloai,
dipa’tui, siri’ta yang bermakna perlunya menjalin kerjasama dan kebersamaan berdasarkan
penghargaan kepada sesama manusia serta saling mengingatkan kepada kebaikan dan saling
mencegah pada kejahatan, konsisten dalam melaksanakan keputusan bersama, menjadi
kebanggaan dan harga diri daerah yang juga merupakan bagian dari ajaran agama

– TUJUAN/SASARAN

Penetapan tujuan dan sasaran Dinas Kehutanan Kab. Enrekang didasarkan kepada faktor-faktor
kunci keberhasilan. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
Dinas Kehutanan Kab. Enrekang menggambarkan arah stratejik dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan Dinas Kehutanan Kab. Enrekang
adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya lingkungan yang kondusif melalui pengelolaan hutan yang lestari dan
berkelanjutan.
2. Mewujudkan distribusi manfaat sumberdaya hutan yang berkeadilan dan berkelanjutan
3. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan
keunggulan lokal
4. Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas SDM dan kelembagaan

Sasaran Dinas Kehutanan Kab. Enrekang adalah hal-hal yang diharapkan dapat menunjang
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sasaran menggambarkan capaian-capaian
antara yang diperlukan dalam rangka merealisasikan tujuan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka sasaran Dinas Kehutanan Kab. Enrekang tahun 2009 – 2013
adalah sebagai berikut :

1. Terlaksananya pemantapan batas kawasan hutan.


Indikator saran adalah :
a. Terlaksananya pengukuhan batas-batas kawasan hutan
b. Terlaksananya pemeliharaan batas-batas kawasan hutan
c. Tersedianya data dan informasi Sumberdaya Hutan (spasial dan Numerik).

2. Terlaksananya perlindungan dan pengaman hutan.


Indikator saran adalah :
a. Berkurangnya kejadian kebakaran hutan setiap tahun
b. Berkurangnya kejadian perambahan dan penebangan liar setiap tahun
c. Tersedianya sarana pemadam kebakaran hutan

3. Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan melalui pendekatan wilayah ekosistem Daerah
Aliran Sungai (DAS).
Indikator sasaran ini adalah :
a. Terlaksananya rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kabupaten Enrekang
b. Terlaksananya pembuatan bangunan sipil teknis konservasi
c. Terlaksananya Pembangunan Kebun Raya Enrekang
d. Terbangunnya Hutan Kota

4. Terlaksananya pelayanan pemanfaatan hasil hutan yang berorientasi pada kesejahteraan


masyarakat dalam bingkai pengelolaan hutan lestari.
Indikator saran adalah :
a. Pelayanan Perizinan Pemanfaatan Kayu Tanah Milik dan Hasil Hutan Bukan Kayu
b.Tertibnya penatausahaan hasil hutan dan pengendalian peredaran hasil hutan meningkat.

5.Terlaksananya Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan, Perhutanan Sosial, Komoditas


Unggulan Kehutanan dan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
Indikator sasaran adalah :
a.Produksi kokon (sutera alam) naik rata-rata 15% per tahun.
b.Terlaksananya pengembangan hasil hutan non kayu (lebah madu, rotan, damar)
c.Terlaksananya pembangunan Perhutanan Sosial (Sosial Forestry)
d.Terbinanya perambah hutan/peladang berpindah
e.Terlaksananya pemanfaatan lahan bawah tegakan

6.Terlaksananya Penyuluhan Kehutanan.


Indikator sasaran adalah :
a.Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam merehabilitasi hutan dan lahan.
b.Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.
c.Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memeliharan dan menjaga hutan.
d.Terlaksananya pembinaan terhadap Petugas Penyuluh Kehutanan

7.Terlaksananya peningkatan SDM Kehutanan, kelembagaan dan Iptek Kehutanan.


Indikator saran adalah :
a.Terlaksananya sinkronisasi perencanaan kehutanan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota
b.Peningkatan Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang

Sukai ini:

Suka Memuat...

You might also like