You are on page 1of 5

NAMA : SINTYA RAHMAWATI

ADNIN
NIM : 10122153

KELAS :C

MATA KULIAH : BIOKIMIA

TUGAS 1

CONTOH KASUS

1. Fungsi pertukaran zat dengan lingkungan eksternal dilakukan oleh sistem respirasi, urinari
dan sistem digestif.

 Sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, terjadi ketika tubuh
mendapatkan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida keluar dari dalam tubuh.

Contoh: ketika seseorang berada di lingkungan yang memiliki kadar oksigen rendah, seperti di daerah
pegunungan tinggi. Sistem respirasi akan merespons dengan meningkatkan frekuensi pernapasan
untuk menjaga kadar oksigen dalam darah agar tetap dalam kisaran normal. Ini adalah contoh
homeostasis dalam sistem respirasi untuk memastikan pasokan oksigen yang cukup ke seluruh tubuh.

 Sistem urinari adalah sistem tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk memproduksi,
menyimpan, dan mengeluarkan urine dari tubuh.

Contoh: ketika seseorang mengonsumsi jumlah air yang cukup untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam tubuh. Ginjal akan mengatur volume dan konsentrasi urine untuk
menjaga homeostasis cairan dan elektrolit.

 Sistem digesif adalah sistem pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran
pencernaan.

Contoh: saat tubuh manusia mengatur kadar glukosa darah setelah mengonsumsi makanan. Setelah
makan, glukosa dari makanan diserap oleh usus dan masuk ke dalam darah.
Pankreas kemudian melepaskan insulin untuk mengatur penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh,
sehingga kadar glukosa darah tetap stabil dalam rentang yang normal.
2. Fungsi transportasi zat dalam tubuh dilakukan oleh sistem kardiovaskular

Contohnya adalah pengangkutan oksigen oleh sel darah merah (eritrosit) melalui pembuluh darah.
Oksigen diambil dari paru-paru dan dibawa oleh darah melalui arteri ke seluruh tubuh, tempat di mana
oksigen dibutuhkan untuk proses metabolisme sel. Setelah memberikan oksigen, darah yang
mengandung karbon dioksida mengalir kembali ke paru-paru melalui pembuluh darah vena untuk
dihirupkan kembali. Sistem kardiovaskular memastikan distribusi zat-zat tersebut secara efisien dalam
tubuh.

3. Fungsi control dan regulasi dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin

 Contoh kasus sistem saraf adalah respons tubuh terhadap suhu. Saat suhu tubuh meningkat,
sistem saraf bekerja untuk mengaktifkan mekanisme pendinginan seperti berkeringat dan
melebarkan pembuluh darah di kulit. Sebaliknya, jika suhu tubuh menurun, sistem saraf akan
merespons dengan menyusutkan pembuluh darah, menggigil, dan merangsang produksi panas
untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

 Contoh kasus sistem endokrin adalah regulasi tekanan darah oleh hormon aldosteron. Ketika
tekanan darah menurun atau kadar natrium dalam darah rendah, kelenjar adrenal melepaskan
aldosteron. Aldosteron membantu meningkatkan retensi natrium oleh ginjal, yang pada gilirannya
meningkatkan retensi air. Ini akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah, membantu
menjaga homeostasis tekanan darah dalam tubuh.

4. Fungsi penyangga dan gerak dilakukan oleh sistem integumen, sistem skeletal dan sistem
muscular

Sebagai contoh kasus fungsi penyangga dan gerak yang melibatkan sistem integumen, skeletal, dan
muscular adalah ketika seseorang berjalan.

 Sistem Integumen: Kulit sebagai bagian dari sistem integumen memberikan perlindungan terhadap
cedera, infeksi, dan hilangnya air tubuh selama beraktivitas.

 Sistem Skeletal: Tulang-tulang memberikan kerangka atau struktur penyangga yang mendukung
tubuh selama berjalan. Tulang juga berperan sebagai tempat melekatnya otot untuk menyediakan
titik levers bagi gerakan tubuh.

 Sistem Muscular: Otot bekerja sama dengan sistem skeletal untuk menghasilkan gerakan. Selama
berjalan, otot-otot kontraksi dan relaksasi secara terkoordinasi untuk menggerakkan tulang-tulang
dan menyokong berat tubuh.

Dengan berinteraksi secara sinergis, ketiga sistem ini memungkinkan seseorang untuk berjalan
dengan lancar dan memberikan stabilitas serta penyangga yang dibutuhkan.
5. Fungsi reproduksi dilakukan oleh sistem reproduksi laki-laki dan perempuan

1. Sistem Reproduksi Laki-laki:

Ketika kadar testosteron dalam darah turun, mekanisme umpan balik hormon diaktifkan. Kelenjar
pituitari merespons dengan meningkatkan produksi hormon luteinizing (LH), yang kemudian
merangsang testis untuk menghasilkan lebih banyak testosteron.

2. Sistem Reproduksi Perempuan:

Pada siklus menstruasi perempuan, hormon estrogen dan progesteron diatur secara kompleks. Jika
tidak terjadi kehamilan, kadar hormon-hormon ini turun dan memicu menstruasi. Jika kehamilan
terjadi, kadar hormon-hormon ini dipertahankan untuk mendukung kehamilan.

TUGAS 2

1. Apa yang dimaksud dengan sistem kontrol homeostasis?

Homeostatis merupakan suatu proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan organisme hidup untuk
menjaga keadaan keseimbangan di dalam tubuhnya agar dapat berfungsi secara normal meskipun terjadi
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Keseimbangan mengacu pada proses/senyawa dalam tubuh
yang dipertahankan dalam batas tertentu (rentang homeostatis), seperti suhu tubuh dan keseimbangan
cairan. Contoh lain termasuk keasaman cairan ekstraseluler, konsentrasi elektrolit (ion natrium, kalium,
dan kalsium), dan kadar gula darah. Hal ini harus tetap seimbang meskipun lingkungan, pola makan, dan
aktivitas fisik terus berubah.

2. Sebutkan macam-macam kontrol beserta contohnya

1. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inherent bagi organ tersebut. Contohnya ketika
otot sedang beraktivitas yang tinggi dan menggunakan oksigen yang tinggi pula, maka kadar
oksigen akan turun.Perubahan kimia lokal pada otot akan menyebakan pembuluh darah
bervasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke otot sehingga kadar oksigen meningkat pula.

2. Kontrol ekstrinsik sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan dengan control ini,
mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ untuk menggubah aktivitas organ tersebut,
mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin.Contohnya mekanisme untuk
memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai. Dimana organ yang bekerja adalah sistem
saraf jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh.

3.Sebutkan faktor-faktor yang harus dijaga homeostasisnya oleh tubuh?

1. Konsentrasi molekul nutrient

2. Konsentrasi O2 dan CO2

3. Konsentrasi zat sisa

4. Ph

5. Konsentrasi zat air, garam, dan elektrolit lain

6. Volume dan tekanan

7. Suhu

4. Sebutkan macam macam mekanisme homeostatis beserta dengan contohnya.

Mekanisme control homeostatis bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis umpan balik
yaitu :

a. Umpan balik negative (Negative feedback)

Pada umpan balik negative perubahan suatu faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon
yang berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang
berlawanan dari perubahan awalnya. Misalnya, putaran umpan balik negatif yang melibatkan insulin
dan glukagon membantu menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran konsentrasi yang sempit. Jika
kadar glukosa terlalu tinggi, tubuh melepaskan insulin ke dalam aliran darah. Insulin menyebabkan sel-
sel tubuh mengambil dan menyimpan glukosa, sehingga menurunkan konsentrasi glukosa darah. Jika
glukosa darah menjadi terlalu rendah, tubuh melepaskan glukagon, yang menyebabkan pelepasan
glukosa dari beberapa sel tubuh.

b. Umpan balik positif (Positive feedback)

Pada umpan balik positif perubahan pada variable memicu respon ke arah yang sama seperti awal
perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Contoh dari umpan balik positif adalah penguatan
kontraksi persalinan. Kontraksi dimulai saat bayi bergerak ke posisinya,
meregangkan leher rahim melebihi posisi normalnya. Umpan balik tersebut meningkatkan
kekuatan dan frekuensi kontraksi hingga bayi lahir. Setelah lahir, peregangan berhenti dan
putarannya terputus.

5. Gambarkan salah satu proses homeostatis beserta komponen regulasinya!

6.Berikan contoh di dalam tubuh gangguan ringan homeostatis, dan bagaimana cara
menyeimbangkan gangguan tersebut?

Terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, Dimana tubuh kekurangan atau kelebihan elektrolit
seperti natrium, kalium, dan kalsium. Cara menyeimbangkannya dengan mengonsumsi makanan
yanag kaya akan elektrolit, minum air yang cukup, dan jika diperlukan penggunaan suplemen
elektrolit di bawah pengawasan dokter.

7. Berikan contoh di dalam tubuh gangguan berat homeostatis, dan bagaimana cara
menyeimbangkan gangguan tersebut?

Gangguan berat kadar gula dalam darah/diabetes melitus yang tidak terkontrol engan baik dapat
menyebabkan komplikasi. Cara menyeimbangkannya dengan melakukan manajemen diabet melalui
pengaturan pola makan, insulin, ataupun obat oral. Perubahan gaya hidup termasuk diet sehat dan
olahraga yang teratur.

You might also like