Professional Documents
Culture Documents
PAK Cholelithiasis - Revisi
PAK Cholelithiasis - Revisi
Cholelithiasis
1. Pengertian (Definisi)
Cholelithiasis adalah adanya batu pada saluran biliaris, yang
umumnya berada pada kandung empedu. Pembentukan batu
empedu disebabkan oleh adanya peningkatan konsentrasi
pada substansi tertentu pada cairan empedu. Peningkatan
konsentrasi tersebut menyebabkan pembentukan Kristal
mikroskopik. Kristal tersebut, jika berkontak dengan mucus
kandung empedu dapat membentuk endapan yang lama
kelamaan akan membentuk Kristal makroskopik yang
dikenal sebagai batu empedu.
5. Intervensi Keperawatan
Manajemen Nyeri (I.09252)
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristi, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi nyeri non-verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan
nyeri.
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi nyeri terhdapa kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terepeutik
Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
Fasilitasi istirahatn dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara lengkap.
Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri.
Edukasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis,
pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang di butuhkan, jika perlu
Manajemen Mual (I.03109)
Observasi
Identifikasi pengalaman mual
Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis, bayi,
anak-anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi
secara efektif)
Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis,
nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab, peran,
dan tidur)
Identifikasi faktor penyebab mual (mis, pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual (kecuali mual
pada kehamilan)
Monitor mual (mis, frekuensi, durasi, dan tingkat
keparahan)
Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis, bau tak
sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis,
kecemasan, ketakutan, kelelahan)
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan
tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (mis, biofeedback, hipnosis, relaksasi,
terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Manajemen Nyeri
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara lengkap.
Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Pemberian Analgetik
Edukasi efek terapi dan efek samping obat
Perawatan Kenyamanan
Jelaskan megenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
Ajarkan terapi rlaksasi
Ajarkan latihan pernapasan
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Manajemen Hipertermi
Anjurkan tirah baring
Manajemen Nutrisi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang di programkan
Manajemen Mual
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis, biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Manajemen Muntah
Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung
muntah
Anjurkan memperbanyak istirahat
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis, biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Edukasi Diet
Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika
perlu
Anjurkan mempertahankan posisi semifowler 20-30 menit
setelah makan
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang
diprogramkan
Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang
sesuai
Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program
Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet,
jika perlu
Konseling Nutrisi
Informasikan perlunya modifikasi diet (mis, penurunan atau
penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan,
pengurangan kolesterol)
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang
diprogramkan
Dukungan Ambulasi
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Dukungan Mobilisasi
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (misal
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
Reduksi Ansietas
Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Terapi Relaksasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang
tersedia (mis. musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi atau melatih Teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing)
Pencegahan Perdarahan
Jelskan tanda dan gejala perdarahan
Anjurkan mengunakan kaus kaki saat ambulasi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindri
konstipasi
Anjurkan untuk menghindari aspirin atu atikogulan
Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Pemantauan Cairan
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Pencegahan Infeksi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Pencegahan Jatuh
Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga kesimbangan tubuh
Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
Anjurkan cara mengguanakan bel pemanggil untuk memanggil
perawat