You are on page 1of 16
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR = 233/SK-100.KU.04.03/VII/2020 TENTANG + PENUNJUKAN KUASA PENGGUNA BARANG DAN PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU PENGGUNA BARANG KEPADA PEJABAT TERTENTU DAN/ATAU KUASA PENGGUNA BARANG DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, + Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, telah ditetapkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35/KEP-5.42/IIl/2015 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Barang di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; b. bahwa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang kepada Pengguna Barang telah ditetapkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 202/KEP-5.4/VIII/2015 tentang Pelimpahan — Wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan ‘Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Untuk dan Atas Nama Menteri Agraria dan ‘Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional; c. bahwa dalam rangka menyikapi perkembangan peraturan di bidang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan reorganisasi pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, perlu dilakukan penetapan kembali atas ketentuan mengenai penunjukan Kuasa Pengguna Barang dan pelimpahan wewenang pengelolaan Barang Milik Negara; d. bahwa Mengingat: -2- bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Barang dan Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu Pengguna Barang Kepada Pejabat Tertentu dan/atau Kuasa Pengguna Barang Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142) Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6523); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2020 Nomor 83); Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2020 Nomor 84); Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2014 Nomor 991); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1977) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.06/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 246/PMK.06/2014 tentang ‘Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 791); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 20); Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 694) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1158); 9. Peraturan . 1 Menetapkan KESATU KEDUA. -3- 9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1874) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 500); 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 757); 11, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018); 12, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1817); 13. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENUNJUKAN KUASA. PENGGUNA BARANG DAN PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU PENGGUNA BARANG KEPADA PEJABAT TERTENTU DAN/ATAU KUASA PENGGUNA BARANG DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL. ~ : Menunjuk Kepala Satuan Kerja menjadi Kuasa Pengguna Barang di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, sebagai berikut: 1. Sekretaris Jenderal; 2. Inspektur Jenderal; 3. Para Direktur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; 4. Para Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional seluruh Indonesia; 5. Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (Ketua STPN); 6. Para Kepala Kantor Pertanahan seluruh Indonesia. : Mendelegasikan wewenang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional selaku Pengguna Barang dalam rangka pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Negara kepada Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional bertindak untuk dan atas nama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. KETIGA ... \ KETIGA, KEEMPAT KELIMA KEENAM Tembusan : -4- : Rincian kewenangan dan tanggung jawab yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA tercantum dalam Lampiran Keputusan ini Dalam melaksanakan tugasnya, Kuasa Pengguna _Barang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Pada saat Keputuan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35/KEP-5.42/II1/2015 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Barang di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 202/KEP- 5.4/VIIl/2015 tentang Pelimpahan Wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Untuk dan Atas Nama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan/kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2020 MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN:PERTANAHAN NASIONAL Le \ of 1. Menteri Keuangan Republik Indonesia, di Jakarta; 2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, di Ji 3. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Pertanahan Nasional, di Jakarta; # Para Direktur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta; nou Para Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, di seluruh Indonesia; Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, di Yogyakarta; Para Kepala Kantor Pertanahan, di seluruh Indonesia. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 233/SK-100.KU.04.03/VII/2020 TENTANG PENUNJUKAN KUASA PENGGUNA BARANG DAN PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU PENGGUNA BARANG KEPADA PEJABAT TERTENTU DAN/ATAU —_KUASA PENGGUNA BARANG DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU PENGGUNA BARANG KEPADA PEJABAT TERTENTU DAN/ATAU KUASA PENGGUNA BARANG DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 1. Sekretaris Jenderal A. Menandatangani surat permohonan persetujuan pengelolaan Barang Milik Negara kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan; B. Menandatangani surat persetujuan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi kewenangan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) selaku Pengguna Barang, untuk: 1. Penggunaan BMN menetapkan status penggunaan dan memberikan _persetujuan penggunaan sementara, terhadap BMN selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) 2. Pemindahtanganan - Persetujuan Penjualan Menerbitkan persetujuan penjualan BMN berupa : a. BMN selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; b. Bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi). - Hibah Keluar Menerbitkan persetujuan hibah untuk : a. BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan dalam rangka kegiatan pemerintahan, meliputi tetapi tidak terbatas pada: 1) BMN yang dari awal pengadaannya direncanakan_untuk dihibahkan, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN; 2) BMN yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 3) BMN yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; 4) BMN -2- 4) BMN yang diperoleh sesuai ketentuan Peraturan Perundang- undangan. b. BMN selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; c. Bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi) 3. Pemusnahan dan Penghapusan Menerbitkan persetujuan atas permohonan pemusnahan dan penghapusan BMN, berupa: a. Persediaan; b. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman; ¢. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; d. Bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi) C. Menandatangani Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang penetapan Status Penggunaan, Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara, dan Penghapusan Barang Milik Negara. Il. Kuasa Pengguna Barang ‘A. Penggunaan BMN 1. Mengajukan permohonan persetujuan Penetapan Status Penggunaan BMN dan permohonan persetujuan Penggunaan Sementara BMN kepada Sekretaris Jenderal untuk BMN selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; 2. Mengajukan permohonan penetapan Status Penggunaan BMN kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PKNSI) untuk BMN berupa: a. Tanah dan/atau bangunan; b.Selain tanah dan/atau bangunan yang memiliki dokumen kepemilikan; c.Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan per unit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). B. Pemanfaatan BMN Atas persetujuan Menteri ATR/Kepala BPN yang secara fungsional dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, Kuasa Pengguna Barang ‘berwenang mengajukan permohonan pemanfaatan dalam bentuk sewa, pinjam pakai atau kerja sama pemanfaatan kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PKNSI) serta menandatangani perjanjian sewa, pinjam pakai atau kerja sama pemanfaatan setelah mendapatkan persetujuan pelaksanaan dari Menteri ATR/Kepala BPN/Sekretaris Jenderal. C. Pemindahtanganan ... \ C. Pemindahtanganan 1. Penjualan a. Mengajukan permohonan persetujuan Penjualan BMN Ke Sekretaris Jenderal untuk BMN selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan dan bongkaran BMN dalam rangka renovasi rehabilitasi atau restorasi; b, Mengajukan permohonan penilaian, persetujuan Penjualan dan lelang BMN kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PKNSI) untuk BMN berupa: - Tanah dan/atau bangunan; - Selain tanah dan/atau bangunan yang memiliki dokumen kepemilikan; c. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan per unit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; 2. Hibah a. Mengajukan permohonan persetujuan memberikan Hibah BMN kepada Sekretaris Jenderal untuk BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan dalam rangka __kegiatan pemerintahan; b. Atas persetujuan Menteri ATR/Kepala BPN yang secara fungsional dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, Kuasa Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan memberikan hibah kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PNKSI), dan menandatangani naskah hibah serta berita acara serah terima barang hibah untuk Hibah Tanah dan/atau Bangunan; c. Menerima hibah langsung berupa barang dan menandatangani dokumen hibahnya. 3. Tukar Menukar Atas persetujuan Menteri ATR/Kepala BPN yang secara fungsional dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, Kuasa Pengguna Barang berwenang: a. Mengajukan izin prinsip; b. Mengajukan izin pelaksanaan tukar menukar; c. Menandatangani naskah perjanjian tukar menukar dan berita acara serah terima barang tukaran/pengganti. D. Pemusnahan dan Penghapusan 1. Pemusnahan a. Mengajukan permohonan persetujuan Pemusnahan BMN kepada Sekretaris Jenderal untuk BMN, berupa: 1) Persediaan; 2) Aset tetap lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman; 3) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; 4) Bongkaran BMN berupa perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi) b. Mengajukan .. I b. Mengajukan permohonan persetujuan pemusnahan BMN kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PKNSI) untuk BMN berupa: 1) Tanah dan/atau bangunan; 2) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen kepemilikan; 3) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan harga perolehan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan. 2. Penghapusan @. Mengajukan permohonan persetujuan Penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal untuk BMN, berupa: 1) Persediaan; 2) Aset tetap lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman; 3) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan; b. Mengajukan permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN dan Dit. PKNSI) untuk BMN berupa: 1) Tanah dan/atau bangunan; 2) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen kepemilikan; 3) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan harga perolehan di atas Rp100,000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan. lll. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan pelaksanaan: A. Perencanaan BMN; B, Penggunaan BMN; C. Pemantaatan BMN; D. Penatausahaan BMN; E. Pemindahtanganan BMN; F. Pemusnahan BMN; G. Penghapusan BMN; H.Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian BMN pada satuan kerja di lingkungan kerja Kantor Wilayah Bada Nasional Pertanahan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHA NASIONAL KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL, KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO NOMOR 79A/SK-15.09.UP.03.01/VIII/2023 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO NOMOR 03/SK-15.09.UP.03.01/1/2023 TANGGAL 04 JANUARI 2023 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN) DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO TAHUN ANGGARAN 2023 KEPALA KANTOR KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO Menimbang Mengingat a, bahwa untuk memenuhi tertib administrasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2023 dengan Nomor SP DIPA-056.01.2.637499/2023 tanggal 30 November 2022 pada Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo, maka perlu menunjuk dan mengangkat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), Bendahara Pengeluaran dan Staf Pengelola Keuangan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo; b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Staf Pengelola Keuangan di Lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo, dengan ini Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo perlu melakukan perubahan Staf Pengelolaan Kevangan di Lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2023; c. bahwa pegawai yang tersebut di dalam Lampiran Keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), Bendahara Pengeluaran dan Staf Pengelola Keuangan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo. 1, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-undang 10. tL, 12. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6245); Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) scbagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6267); Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804); Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83); Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736); Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985); Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara; 13. Surat . Menetapkan KESATU KEDUA. KETIGA KEEMPAT 13, Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S- 64/PB/2020 hal Persetujuan Penunjukkan Kuasa Pengguna Anggaran Bukan Pegawai Negeri Sipil; 14, Surt Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3/SK- KU.02.01/1/2021 tanggal 04 Januari 2021 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Di Lingkungan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional; 15. Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 207/SK-KP.02.08/VI/2020 tanggal 24 Juni 2020 tentang pengangkatan dalam jabatan Administrator Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jambi. MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO = NOMOR __03/SK- 15.09.UP.03.01/1/2023 TANGGAL 04 JANUARI 2023 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN) DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TEBO TAHUN ANGGARAN 2023 Menunjuk pegawai yang namanya tercantum dalam kolom 2 lampiran Surat Keputusan ini sebagai Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2023; Pejabat sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU mempunyei uraian tugas sebagaimana tercantum dalam kolom 4 lampiran Surat Keputusan ini; Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2023 Nomor SP DIPA-056.01.2.637499/2023 tanggal 30 November 2022; Dengan berlakunya Surat Keputusan ini maka Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo Nomor 03/SK- 15.08.UP.03.01/1/2023 tanggal 04 Januari 2023 tentang Penunjukan Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2023 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi; KELIMA. . KELIMA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan Di Muara Tebo 03 Agustus 2023 ‘Tembusan disampaikan kepada Yth. : 1. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jambi di Jambi; 2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Muara Bungo di Muara Bungo; 3. Yang Bersangkutan; 4. Arsip. Tal Weyresepieg waEp uENLTEUST euBSUST uep ueqeifey uveuesypjad euesua! UNSNAUW “1 vurepiag anjesedy 1 WnoqHoq feleqas sein weBuag Josonuoyy vsog soquing srTeuy “Pp SLLIZS'1'¢00'p66 Va’ Zzss HV selon wfzejaq uesedaure uerenjeuad | (Yad) uauntwoy ) Jerwuag “2 tueqag sere ueing /-‘9o0'0es'7'da sesoqas | umpegm@uoW —Zueé —UBxepUR —_UEYREDUE yenquied COSg6r “dIN “4 wnuesouoy ueytaqrp UeInyBuEsieg Tuek epeday | yma VN UeTuvUOMDy UNXCUESXE_UT dd aeqefod epi eusry e | -z ‘uviurepun-Btrepunsod ueingend ueiuop yensos uereire ueeuessiofed see viioury uep uesuensy wesode] unsnsusy “ol ‘uup suresoiue rep woreda uveuessejad ueiuep werexiog Hues jsyosuEN, up usunyjop Ueyesneyeied — wweaveBuayl “s wuvp ueeuod uup ume ueCTESE Od wojep IseynsuOy UEP isiardne UEMLOGUIOW “| ‘teuup wexLreued wuvouas vp ueiwiiay ueeuosqujed tucouas uexdeyouoy “| gay, uovedngey ‘refirenay /ueseiiire wjojaituod ueyeuriod 01uey vadoy “Dp STLIZST Zoo ree vaa'Z2¢9 NVI | UEP _UBIEoy UBEUeSyeiad ureeP yeaa | (vay) wereABuy] —(4/AD) /1veXBUNL CUIQIOg ~9 uegaq seye uefng /-‘000°06S'°2"dy esaqas | Sued yeqefag /enTed ‘WdSdd “dd Ueyde}uay “Z| wunsauad | [OOLEOI6TETZI9IGL IN “4 UWNEBIOUOY UEyLEGIp UEINysuVs10q Sued epedoy ‘vdid unsnduay “1 eseny Uuid'y ‘uBurezznyoreqny “e| *} = ¥ = z ¥ wereqaT P weyusoy, weluopoy / yex2ued 9 | ., we8ues9}99 suing copes, crag weer ae ware “© et0c/1/L0'€O'dN60'ST-4S/€0 £70 NVAVDONV NOHVL O81, NALVENGVY NVHVNVLIdd YOLNVY (vdId) NVAVOONV NVVNVSNV1dd NVISI UVLAVG (Nddv) VAVOAN VONV TSE NVLVAVONSE NVUVDONV VIOTADNGd LVEVPdd NVNNPNANSd ONVINGL €20% VANE +0 IVDDNVL €20Z/I/10'€0'dN’60'ST-4S/£0 YOWON OSAL NILVENVA NVHVNVIXGd YOLNVA VIVETH NVSNLAdAN SVLV NVHVENYSd ONVINGL €C0@ RIVANVE 40 : IVOONVL ¢OWON OSL NALVANEVY NVHVNVLMdd YOLNVA VIVESM NVSALNdSH NVAIGAVT STITZS'TZ00'b66'VEa'LZSS AVN ueqaq cueing /-“000°066'da Tesaqas: umpsouoy UeyLaqip UeINysuesaq Bred epedoy ep ‘vai epedoy uerexequied qmquned uep wefnduad uveuEsrelad uELOdELaWN “yey ey wounyop yamps ueyniney welueu up uedunsuoy swag wemiqiauay, SuexeIPIsIP YBN Suck uereafue meu oped umyssey emeqaaU, ‘uwxredeqyp ymun weyeresssod ynuouroUL 3xopA das wigede ‘ddS weyyequiodusU: wep >eIOUIH ‘sunsmnpuod uauinsjep euaseq dd§ uBreuaqay huey” (asad) sekequioW qeruuog sens ueSueyepueug reqeled US's ‘cues dsud "aeEpadied wayenay (sey ese upp fuereq wulsuaur Up BSxLOUIIW “ZI “uelunepun-Suwpunuiod uemperod —uenjuajay —rensos_—erwou vfuejoq WeredSue Uerenjadued UMpeqnrEBUTU Sues usyepun ueBuap ueyeiaq Sieh ‘eiuur, umuamam wep sen) UEPRUBSSTLOP uep fay uReuesyejad — uawInyop yninps uvqninsy wBefum cep uedantuow -1 smeqesaduog eresy wig ueiuop yay epedax uereiioy uevuesyeed uvehayed sey ueqyeIaUW “OT ‘vay epedoy weyeiBox, uvpssjacued — /uveuvsyejed — uvysodejay {dds fueBuerepueuaw wep yenquioW ‘eredau epeday yer xey TeuaBuawt Wing yams jue@ueepueusM wep (frsusy ssferqu0y fueifueiiad — ueeuvsyad — ueyTrepuasuW, SeduueyneEP SUVA ypeuoy /urerfreliod See Nag eseny epeday ueynyeuaquioN, telopyEns UBEBay UEeUEHTEW, tesep /Suereg wipacuag uvfuap yenuoy /wefufied umpeuesyejout uep quvfiueyepueuam ‘Senquiow, sesep/auereg vipokusg uByMfunuog yeMg _uEyAIQIOUOW Ng eseny M>fe|9S NAH vreday epedoy (fai) ueqemefsunssuvieg ueiodey ueyredureduayy “2 ‘ep {aN weuedundued edu Buruaxes eOBuaW “9 terefou sey 94 wxeF0U epedar uoqifemay uemfunured = /uefuoiouied — uequoieduaW -¢ seduceanorenD ued uesekequad ep vreBoy weeuriouod ueindunund —/uvduoiowed — UINAEION > fueyredeqip amgun ueyeressiad rynueUioUt sepn enqede uerecequiad ymuuad se;ouIWN “€ Sd qequued uexreseproq uerecequid wep uelfnSuod ueynyeON Zz sexuueefojaduad wzeyep e@reysoq yens/suen uexnynquiou wep fueqeyesneyeuom ‘uedunsusus ‘euMISUayY “| rpndgaur uexenyaduag reyepug uvereyepuoqey s¥M UesTEEAEIET “A "NaaV Hep soquinsioq Buek ST ereAequiog Uep [esei0q WesINg TEP ‘AN HEP Teseiaq ueyng Buek wRseqiaq yems/SuEn Z dep tuerenfaduog wreyepuog mrejou G1 uUrEsequIeg wep df Hep jeseiaq Sued wireysog yeIns/AueN “| SUIIZSTO0'P66'VEA'LESS NV | “ANdyow Aueé “eXuuREjo[sBuad ureTEp epEI0q uegaq sere ueing /-000'098 dal zesaqos | Buek eBreyioq eins /BuVN seye MeETEyEpUDGD uerenpBuag umuexouoy UexLoqrp UeInVaues.0q Suv wpeday | se¥m UexeUUSyEjoUI UBTENJasUEA wIEYepuDA -V ‘wrequpuod HS ‘ereS3uy AEM “2 “uerefequiad yenuniad uep ueifiuad ueeuesyyjad ueBuap ueyTE%9q Sued vXuue] SuouOMOM Lep su) TEXTEUES ETON * 2] ecoz smsnBy €0 ¢ ogai wren: peaduel eped Iq weydesonig Teseye Golo UEsEyELTEd 1p Bus ure, se8y-swem UECUENRIOW “C ‘ayeyso} uaunyjop ~ uoumN,oP depeysn) —uveyesneyouod = UeqeUUSEPOW -Z NdNdd “P ereON <9 SIITZS 200 b66'VET'LZSS AVN | Piryjoq WETeUY uereNjaFued uEEqnfEBuaUE £c02/1/60'S120/£0'zo'aN regaq sere ueIng /-'000'010'dy sesaqos | Bues —UEIEBOY —UeeURSyead —epBre “oN “a unpesouoy ueNHOqIp LeIND;UBsIEq JUBA vpedoy | wep LOWRAOP /iseNstanupe uexdertuow “1 | viowZuag jeIS Aupoupeal una esquuy e ‘ueseye yojo wegyeiuuad tp Bud ure se8ny-se8m UeyEUESHEOW “C ‘yyexjiay uousn{op — uoumnxop depeyia; —uveyesnejeusd «= UeyeuES EW Z NdNdd “P fereoN So SIIzS 200 p66 VEH'LzSS VIN | efuejoq MEBANE Ween[aBued uEpEgDTEaLIa €20¢/1/60'S1-€1/e020'aN ueqeg sev wen /-“000'Ob9'da Tesaqos | Simk URI —EEUESyEIad exe “oN “a umpreiouoy uexpoqIp UNNABuSIeq TUBA vpedoy | urvpep_UWNRYOP /ieeNsTNUpE EydeKuaW [| vlo~RuDY peg uysfuruym mene “a uvseye yajo wexeyutrad 1p Buek um svinpseey uMCUUNTEW “€ ‘nrexiay uoumnxop ~ uaumyop depeysn —weeyesneyeuod = UeyeUUSTPOW -Z fereon SITIZSTZ00'b66 VEA'LZSS NVA | efuelog UEWeAUe UerenjaBued uEspeqnpesusur 2 uegaq see wena /-"900'O9'dY Tes9qNs | uek —ueTeAaY —CeEUESEjd EE lasivaa) TLOTTOrTozSosose6l “aIN “a umperouoy UexLogrp UsNxSuesi0g Buvé vpedoy | uwjep uouMyop /isensturpe ueydertusw “[ | PlopSuag yes H's ‘Wedsumpeg

You might also like