Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pengusaha baik yang
1
utang-utangnya atau dapat dikategorikan bahwa perusahaan mengalami
debitur disebut dengan kredit (credit) yang berasal dari kata creder yang
tentu tidak akan ada masalah. Namun permasalahan akan timbul ketika
kreditur.
pengadilan apabila debitur tersebut digugat secara perdata. Debitur juga dapat
1
Sunarmi, Hukum Kepailitan Edisi 2, Sofmedia, Jakarta, 2010, hlm. 3.
2
Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan Memahami Faillissmentsverordening Juncto
Undang-Undang No. 4 Tahun1998, Pustaka Utama Grafity, Jakarta, 2002, hlm. 6.
2
mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon
utang kepada kreditur. Istilah lain dari PKPU ini adalah suspension of
payment atau Surseance van Betaling, maksudnya adalah suatu masa yang
masa tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk
3
Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang Alumni, Bandung, 2006, hlm. 201.
3
apabila perlu untuk merestrukturisasi hutangnya tersebut. 4 Untuk
lebih baik dilakukan oleh debitur.5 Dalam PKPU debitur lepas dari peristiwa
kepailitan, dimana hal ini sangat ditakuti oleh para pengusaha karena
Pengadilan Niaga.
benda perusahaan maupun nama baik debitur walaupun nantinya ada langkah-
selama batas waktu yang telah disepakati, pihak debitur dan pengurus tidak
lagi direpoti oleh gangguan dari para kreditur yang menuntut pelunasan
utang, karena semua masalah telah dijadwal atas hasil kesepakatan bersama
akan jauh berbeda pada saat debitur berada dalam kondisi sebelum PKPU
4
Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti,
Bandung,1999, hlm. 15.
5
Bramantyo Djohan Putro, Resrtukturisasi Perusahaan Berbasis Nilai,PM,Bandung,
2004, hlm. 96.
4
aktivitas kerja perusahaan bahkan sewaktu waktu dapat memohonkan
debitur pailit.6
diselenggarakan juga tidak berhasil hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
usaha debitur, atau para kreditur baru bersedia memberikan pinjaman dengan
dilakukan dengan cukup hati-hati dan penuh ketelitian, karena sekali para
perusahaan selanjutnya.
harus dapat penanganan yang teliti dari seorang atau beberapa pengurus
PKPU yang ditunjuk dalam proses PKPU oleh pengadilan. Berhasil atau
tidaknya proses PKPU sangat ditentukan oleh pengurus PKPU yang handal,
6
Idem., hlm. 202.
5
memihak kepada salah satu pihak manapun. Kreditur maupun debitur harus
seorang debitur atau perusahaan yang tidak dapat membayar tetapi mungkin
dapat membayar dimasa yang akan datang dalam jangka waktu yang
satu tidak dapat bertindak tanpa yang lainnya, dalam PKPU pengurus
permohonan PKPU, pada saat itu juga diangkatlah satu atau lebih pengurus
Salah satu peristiwa PKPU yang akhir-akhir ini sering disorot adalah
6
yang bergerak dibidang pengumpulan dana dari masyarakat, baik dari
kemudian dikenal sebagai Mitra. Sejak tahun 2008 hingga bulan Mei tahun
Cipaganti Group. Sistem profit yang dijanjikan adalah bagi hasil sebesar
1,6% hingga 1,95% setiap bulannya. Namun sejak akhir tahun 2013, Koperasi
Cipaganti tidak dapat memenuhi janjinya untuk membayar bagi hasil yang
Negeri Jakarta Pusat. Kemudian pada tanggal 19 Mei 2014 Pengadilan Niaga
hari.
pengurusan harta debitur yang diatur dalam UU Kepailitan dan PKPU. Hal
inilah yang menarik untuk dikaji lebih jauh lagi, sehingga lebih jelas lagi
7
batas-batas kewenangan serta sejauh mana peran masing-masing pihak dalam
PKPU.
B. Identifikasi Masalah
permasalahan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan makalah ini sebagai
berikut:
kepailitan Indonesia?
8
BAB II
Ada dua cara yang disediakan oleh UUKPKPU agar debitur dapat
terhindar dari ancaman harta kekayaannya dilikuidasi ketika debitur telah atau
akan berada dalam keadaan insolven. Cara yang pertama adalah dengan
mengajukan PKPU. PKPU diatur dalam Bab III, Pasal 222 sampai dengan
Pasal 294 UUKPKPU. Berdasarkan Pasal 222 ayat (2) UUKPKPU, debitur
yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat melanjutkan
pembayaran utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
utang kepada kreditur. Istilah lain dari PKPU ini adalah suspension of
payment atau Surseance van Betaling, maksudnya adalah suatu masa yang
masa tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk
9
Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1999), hlm. 15
9
Cara yang kedua yang dapat ditempuh oleh debitur agar harta
kepailitan, karena kepailitan itu sudah terjadi, tetapi apabila perdamaian itu
tercapai maka kepailitan debitur yang telah diputuskan oleh pengadilan itu
menjadi berakhir10. Dengan kata lain, dengan cara ini pula debitur dapat
Pasal 222 ayat (2) UU KPKPU, yang dimaksud dengan kreditur adalah
yang memberikan hak kepada setiap debitur maupun kreditur yang tidak
10
Idem, hlm. 327.
11
Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009, hlm. 37.
10
sukarela oleh debitur yang telah memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat
mempunyai harapan dalam waktu yang relatif tidak lama akan memperoleh
bertujuan menjaga jangan sampai seorang debitur, yang karena suatu keadaan
melunaskan utang-utangnya, jadi dalam hal ini akan merugikan para kreditur
11
memindahtangankan kekayaannya, tetapi dalam PKPU debitur masih dapat
tersebut disetujui oleh pengurus PKPU (Pasal 240 ayat (1) UUKPKPU).
Selanjutnya Pasal 240 ayat (4) UUKPKPU menyebutkan, bahkan atas dasar
harta debitur. Dalam hal ini bila untuk mendapatkan pinjaman dimintakan
jaminan atau agunan maka yang dapat dijaminkan adalah terhadap harta
dengan proses PKPU tersebut. Sedangkan dalam hal debitur dinyatakan pailit
14
Idem., hlm. 37
12
PKPU akan mengikat juga kreditur lain diluar PKPU, sehingga debitur dapat
tagihan kreditur yang berada di luar PKPU. Selain itu, kreditur juga
otomatis dinyatakan pailit. Hal ini juga berbeda dengan proses restructuring
biasa, yang apabila terjadi breach perjanjian, tentunya harus dilalui proses
pemberesan harta pailit yang dilakukan dengan cara menjual seluruh boedel
pailit dan membagikan hasil penjualan tersebut kepada para kreditur yang
Niaga, sebab apabila PKPU diajukan setelah debitur dinyatakan pailit, maka
hal ini tidak ada gunanya lagi. Sehubungan dengan itu, maka berdasarkan
15
Sunarmi, Op.cit., hlm. 202
13
pernyataan pailit dan permohonan PKPU diperiksa pada saat yang bersamaan,
1. PKPU diajukan oleh debitur yang mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditur
membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
mempunyai lebih dari satu kreditur. Selain itu, syarat lain bagi debitur agar
yaitu apabila debitur juga sudah dalam keadaan tidak dapat atau
14
Undang-Undang Kepailitan dan PKPU menentukan tidak semua
pembayaran utang. Dalam hal debitur adalah bank, perusahaan efek, bursa
dan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang kepentingan publik
2. Badan Pengawas Pasar Modal dalam hal debitur adalah perusahaan efek,
perusahaan re-asuransi dan dana pensiun, dan badan usaha milik negara
pernyataan pailit diajukan sebagimana ketentuan Pasal 222 jo Pasal 229 ayat
(4) UUKPKPU, yang penting sebelum adanya keputusan hakim yang tetap
16
Syamsudin Sinaga, Op.cit., hlm. 265
17
Sutan Remi Syahdeini, Op.cit. hlm 338.
15
1. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh pengadilan niaga
daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan utang debitur beserta
suratbukti secukupnya.
debitur melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7
daftar yang memuat sifat, jumlah piutang dan utang debitur beserta surat
16
5. Pada surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), ayat (2) , ayat
(3), ayat (4) dan ayat (5) berlaku mutatis mutandis sebagai tata cara
Niaga disertai dengan daftar uraian mengenai harta beserta surat-surat bukti
debitur.
18
Idem. hlm. 341.
19
Idem. hlm. 344.
17
2. Memberi kesempatan kepada debitur untuk menyusun rencana
sebelumnya.
dengan batas waktu 45 hari dan harus menunjuk seorang hakim pengawas
serta mengangkat satu orang atau lebih pengurus yang bersama-sama debitur
Sementara dan harus menunjuk hakim pengawas serta mengangkat satu atau
kreditur dengan surat tercatat atau melalui kurir, untuk menghadap dalam
sidang yang diselenggarakan paling lambat pada hari ke-45 terhitung setelah
18
Pasal 229 UUKPKPU menentukan bahwa pemberian PKPU Tetap
1. Persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditur konkuren yang
haknya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau yang
sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam
hipotik, atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang hadir dan mewakili
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan Kreditur atau
telah dimulai dalam rangka pelunasan utang harus ditangguhkan dan semua
sita yang telah diletakkan gugur dan dalam hal debitur disandera, debitur
harus segera dilepaskan segera setelah diucapkan keputusan PKPU Tetap atau
tetap.20
19
1. Debitur
dimuka pengadilan. Dalam PKPU debitur belum atau tidak dinyatakan pailit
lebih dari satu kreditur dapat mengajukan PKPU bila ia tidak dapat atau
utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Maksud pengajuan oleh
badan hukum.
21
Idem, hlm. 15
20
b. Bapepam jika debiturnya perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring
2. Kreditur
a. Kreditur separatis.
gadai, fidusia, dan hak agunan atas kebendaan lainnya. Kreditur ini
agunan atas kebendaan yang mereka miliki terhadap harta debitur dan
b. Kreditur preferen.
22
Ibid., hlm. 16-17
21
Berdasarkan pada Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUH Perdata,
hak istimewa atau hak prioritas sesuai dengan yang diatur oleh undang-
penjualan barang bergerak maupun barang tetap dari harta debitur pailit.
Tagihan yang preferen atas hasil eksekusi benda tertentu milik debitur
antara lain:23
a. ongkos-ongkos pengadilan
c. privelege si penjual
g. upah angkutan
h. hak istimewa para tukang batu, tukang kayu dan tukang bangunan,
c. Kreditur konkuren.
Kreditur golongan ini adalah semua Kreditur yang tidak masuk Kreditur
23
J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1993, hlm. 41.
22
separatis dan tidak termasuk Kreditur preferen. Kreditur konkuren atau
verifikasi.24
kreditur konkuren saja. Walaupun pada Pasal 222 ayat (2) UUKPKPU tidak
disebut lagi perihal kreditur konkuren seperti halnya ketentuan dalam Pasal
212 Undang-undang No. 4 Tahun 1998 yang secara jelas menyebutkan bahwa
debitur yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat
24
Ibid.
25
Sri Wijiastuti, Lembaga PKPU Sebagai Sarana Restrukturisasi Utang Bagi Debitor
Terhadap Para Kreditor, Tesis: Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro, 2010, hlm. 37
23
a. Tagihan yang dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan,
harus dibayar dan hakim pengawas harus menentukan jumlah tagihan yang
maupun terhadap seluruh harta debitur yang tidak tercakup pada point b.
Walaupun PKPU ini hanya berlaku bagi para kreditur konkuren saja, tapi
rencana perdamaian.26
26
Sriwijiastuti, Op.,Cit, hlm. 41
24
Kreditur yang tidak terikat dengan perdamaian itu dapat mengajukan
dihentikan.27
3. Panitia Kreditur
apabila:28
kreditur; atau
25
Untuk pelaksanaan PKPU, menurut UUKPKPU perlu ditunjuk hakim
mengangkat satu atau lebih pengurus yang bersama dengan debitur mengurus
harta debitur.
atau lebih pengurus, maka serta merta kekayaan debitur berada dibawah
PKPU.29 Mengenai pengurus akan dibahas lebih jauh dalam poin pembahasan
berikutnya.
Pasal 225 ayat (4), Pasal 226 ayat (1) dan Pasal 228 ayat (1) UUKPKPU yang
29
Jono, Hukum Kepailitan ,Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm. 176.
26
oleh Majelis hakim pemeriksa dan pemutus perkara PKPU dimana didengar
keterangan debitur, hakim pengawas dan kreditur yang hadir atau kuasanya
PKPU dapat diajukan oleh kreditur selain debitur. Hal ini adalah logis karena
rencana perdamaian yang ditawarkan, yang dilampiri daftar harta debitur dan
daftar kreditur yang menyebutkan nama, alamat, jumlah dan sifat piutang dari
30
Ibid., hlm. 182
27
kreditur apakah dapat menerima atau menyetujui rencana pendamaian
perdamaian yang telah diajukan harus disetujui atau ditolak oleh rapat
5. Tenaga ahli
baik PKPU Sementara maupun PKPU Tetap maka hakim pengawas dapat
mengangkat satu atau lebih tenaga ahli. 32 Pengangkatan tenaga ahli ini,
31
Idem., hlm. 184
32
Idem., hlm. 175
28
C. Pengangkatan Pengurus dalam PKPU
yang diangkat oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam perkara PKPU
Hukum dan Hak Asasi Manusia yang melakukan pelayanan jasa hukum
dibidang kepailitan dan PKPU serta bidang lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
berbeda dengan kurator dalam perkara pailit. Kendatipun dua profesi ini
melekat pada diri satu orang, namun tugas dan tanggung jawab yang
untuk menjual aset debitur pailit sedangkan pengurus tidak berwenang menjual
33
Syamsudin Sinaga. Op.cit., hlm. 376.
34
Idem., hlm. 378.
29
1. Pengurus dan kurator sama-sama diangkat oleh majelis hakim.
4. Pengurus dan kurator wajib terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Pengurus yang diangkat harus terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
benturan kepentingan dengan debitur atau kreditur. Pasal 234 ayat (3)
ditentukan syarat untuk dapat didaftarkan sebagai kurator dan pengurus, yakni:
30
2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Indonesia
dengan debitur atau kreditur. Pengurus PKPU yang diangkat harus independen
dimana dia adalah seseorang atau badan yang tidak berada dibawah salah satu
terjaga.35
35
Sunarmi, Op.cit., hlm. 208
31
Penunjukan pengurus PKPU oleh Pengadilan Niaga dapat berdasarkan
mengenai itikad baik pengurus PKPU dalam hal menilai dirinya mengenai
sebab itu pengurus PKPU harus mengikuti pendidikan keahlian khusus dan
Indonesia (selanjutnya disebut AKPI) atau pihak lain yang diakreditasi oleh
AKPI. Pendidikan keahlian khusus bagi kurator dan pengurus PKPU terdiri
khusus tidak dijelaskan lebih lanjut dalam peraturan atau Standart Kurator
dan Pengurus.
PKPU tersebut.
36
Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia, http://sidbers.wordpress.com,
diakses tanggal 16 Oktober 2014.
32
Pengurus diangkat oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus
perkara PKPU. Dalam putusan tersebut diangkat juga Hakim Pengawas yang
umumnya sesuai dengan yang dimohonkan oleh pemohon PKPU, kecuali ada
Apabila diangkat lebih dari satu orang pengurus PKPU, maka untuk melakukan
lebih dari ½ (satu perdua) jumlah pengurus PKPU yang ada. Apabila suara
setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka untuk melakukan tindakan
37
Syamsudin Sinaga. Op.cit., hlm. 378
33
mengangkat pengurus PKPU lainnya dan atau mengangkat pengurus PKPU
tambahan berdasarkan:
yang ada.
2. Permohonan kreditur
34
4. Permohonan pengurus PKPU lainnya, jika ada.
Pengurus PKPU yang terdiri lebih dari satu orang juga dapat mengajukan
bila memang itu diperlukan dalam proses PKPU agar pengurusan harta
PKPU oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara PKPU.
Pengurus pengganti dan pengurus tambahan ini mempunyai tugas yang sama
dibayar lebih dahulu dari harta debitur (Pasal 234 UUKPKPU). Imbalan jasa
1. Dalam hal PKPU yang berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa
38
Idem., hlm. 383-384
35
tariff kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi
dapat dilakukan oleh pengurus PKPU adalah pengurus PKPU berhak untuk
debitur tidak dirugikan karena tindakan debitur tersebut. Sedangkan pada Pasal
240 ayat (3) UUKPKPU menentukan bahwa kewajiban debitur yang dilakukan
PKPU, hanya dapat dibebankan kepada harta debitur sejauh hal itu
PKPU diharapkan oleh para kreditur agar usaha debitur tetap berjalan demi
39
Idem, hlm. 211
36
pinjaman seperti memperoleh kredit dari bank, maka Pasal 240 ayat (1)
UUKPKPU memberikan kemungkinan untuk itu melalui Pasal 240 ayat (4)
dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak kebendaan lainnya
tetapi hanya terhadap bagian harta debitur yang belum dijadikan jaminan utang
hanya disetujui oleh pengurus saja tetapi juga disetujui oleh hakim pengawas.
BAB III
Cipaganti
37
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) merupakan
permohonan PKPU, baik yang diajukan oleh debitor maupun kreditor, maka
dari Kurator.41
mengurus harta-harta debitor. Jadi, antara Pengurus dan debitor tidak saling
menggantikan, tetapi saling mendampingi.42 Hal ini diatur dalam pasal 240
ayat (1) UUKPKPU, yang mengatakan bahwa selama PKPU, debitor tanpa
40
Rudhy A. Lontoh, Penyelesaian Utang-Piutang Melalui Pailit atau Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2001, Hlm. 173.
41
Idem, Hlm. 180
42
Ibid.
38
persetujuan Pengurus tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau
sendiri. Karena itu, dalam suatu PKPU antara Pengurus dan debitor disebut
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.44
menunjuk Tim Restrukturisasi, yaitu suatu tim ahli yang terdiri dari penasehat
solusi yang komprehensif atas masalah yang sedang dihadapi oleh Koperasi,
sebagian besar kreditor, maka Koperasi akan dinyatakan dalam status PKPU
39
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
status PKPU Sementara. Hakim telah menunjuk Mas`ud, S.H., M.H. sebagai
Hakim Pengawas dan 3 (tiga) orang Pengurus PKPU, yaitu Kristandar Dinata,
Indonesia dan paling sedikit dalam 2 surat kabar harian yang telah ditunjuk
46
Ibid.
40
permusyawaratan hakim berikut tanggal, tempat dan waktu sidang tersebut,
nama Hakim Pengawas, dan nama serta alamat Pengurus PKPU. Pengurus
tujuan agar para kreditor Koperasi Cipaganti yang sebelumnya tidak menjadi
1 Juli 2014.48 Jika dalam kepailitan fungsi perdamaian hanya sebatas untuk
bagaimana cara pemberesan dan pembagian harta pailit, dalam PKPU fungsi
47
Ibid.
48
Ibid.
49
Munir Fuadi, Hukum Kepailitan Dalam Teori dan Praktek, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2010, Hlm. 179.
41
Pengurus Koperasi bersama Pengurus PKPU mengadakan Rapat
PKPU, karena hal ini akan menentukan jumlah kreditor yang piutangnya
diaui dan akan dibayarkan melalui PKPU, serta menentukan jumlah kuorum
dalam pengambilan suara pada rapat kreditor. Pasal 270 ayat (1) UUKPKPU
cara menyerahkan surat tagihan atau bukti tertulis lainnya yang menyebutkan
sifat dan jumlah tagihan disertai bukti yang mendukung atau salinan bukti
dapat meminta tanda terima dari Pengurus PKPU. Menurut Pasal 271
membuat daftar piutang yang memuat nama, tempat tinggal Kreditor, jumlah
50
http://www.koperasicipaganti.co.id/...., Op.cit.
42
a. Hari terakhir tagihan harus disampaikan kepada Pengurus PKPU;
Hakim Pengawas.
kepada semua kreditor yang dikenal. Menurut Pasal 278 ayat (1) UUKPKPU,
pada saat Rapat Rencana Perdamaian, baik Pengurus PKPU maupun ahli
2014, sebesar 97,5% dari para kreditor yang telah dicatat oleh Pengurus
PKPU, atau sebanyak 3.275 kreditor dan kuasa kreditor, menerima Rencana
43
tersebut kemudian telah disahkan dan ditetapkan melalui Sidang
sedikit ½ (satu per dua) bagian dari seluruh tagihan yang diakui.
Salah satu poin yang disepakati oleh Koperasi Cipaganti dan para
Mitra dalam Rencana Perdamaian tersebut adalah bahwa para Mitra akan
Mitra Usaha (KIMU). KIMU tersebut merupakan suatu bentuk dari panitia
Koperasi Cipaganti yang sangat banyak, sehingga akan menjadi tidak efisien
bila seluruh kreditor harus menghadiri setiap rapat dengan Pengurus PKPU
51
Ibid.
52
Ibid.
44
dari Rencana Perdamaian, serta menentukan skema pembayaran pokok dari
para Mitra.53
untuk mengawasi jalannya PKPU oleh debitor. Namun, bila dilihat dari
tindih antara tugas dan wewenang Pengurus PKPU dengan tugas dan
wewenang KIMU.
actio pauliana.55
oleh kreditor atas segala perjanjian yang dilakukan oleh debitor jika
ada keharusan bagi debitor untuk melakukan perbuatan tersebut. Harus dapat
53
Ibid.
54
Man S. Sastrawidjaja, Op.cit, Hlm. 211.
55
Munir Fuadi, Op.cit, Hlm. 192.
45
dibuktikan bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi
persetujuan dari pengurus yang timbul setelah dimulainya PKPU, hanya dapat
dibebankan kepada harta Debitor sejauh hal itu menguntungkan harta debitor.
56
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1982, Hlm. 143.
46
Konsekuensi yuridis dari dihentikannya PKPU tersebut adalah bahwa
debitor harus dinyatakan pailit dan putusan pailit tersebut harus disebutkan
disetujui oleh 97,5% dari para kreditor yang telah dicatat oleh Pengurus
PKPU, atau sebanyak 3.275 kreditor dan kuasa kreditor, dan Rencana
Pusat pada tanggal 23 Juli 2014, maka sesungguhnya proses PKPU Koperasi
Koperasi Cipaganti, maka berakhir pula tugas dan wewenang dari 3 orang
47
B. Independensi Pengurus PKPU Dalam Hukum Kepailitan Indonesia
sehingga tidak memihak salah satu pihak, baik pihak debitor maupun pihak
kreditor.
Hukum dan Hak Asasi Manusia) yang lingkup tugas dan tanggung
59
Idem, Hlm. 176
60
Man S. Sastrawidjaja, Op.cit, Hlm. 210.
48
Penunjukan Pengurus PKPU oleh Pengadilan Niaga dapat berdasarkan
mengenai itikad baik Pengurus PKPU dalam hal menilai dirinya mengenai
pengurusan harta kekayaan debitor dalam PKPU. Oleh sebab itu, Pengurus
61
http://kreditur pailit.wordpress.com/standart-kuratorpengurus-indonesia/, “Standar
Profesi Kurator dan Pengurus Indonesia”, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014
49
benturan kepentingan dengan satu atau lebih kreditor, maka hakim
jika ada dengan tembusan pada Dewan Kehormatan AKPI, serta wajib
dengan pihak yang terlibat dalam proses PKPU hanya dapat dibuktikan
dengan itikad baik dari pengurus PKPU sendiri dalam mengurus harta
50
kekayaan perusahaan debitor. Dengan itikad baik yang dimiliki oleh para
usaha diluar batas maksimal yang diperkirakan maka pengurus PKPU harus
untuk bertindak sendiri tanpa kerjasama dengan debitur, yakni jika debitur
atau material secara seimbang kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
proses PKPU. Namun, Pengurus PKPU tetap wajib menjaga rahasia terhadap
63
Sunarmi, Hukum Kepailitan, Sofmedia, Jakarta, 2010, Hlm. 175.
51
tidak disebutkan dengan jelas bentuk-bentuk sanksi yang dapat dikenakan
Pengurus terbukti tidak beritikad baik dan tidak independen, maka debitor
52
BAB IV
SIMPULAN
kesimpulan, yaitu:
53
dengan telah disahkan dan ditetapkannya Rencana Perdamaian yang telah
2. Tidak ada pengertian dan batasan yang diberikan oleh peraturan perundang-
Ketidakjelasan ini tentu akan mengakibatkan adanya multi tafsir bagi hakim
atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur/Buku-Buku
54
Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2006
Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti,
Bandung,1999Bramantyo Djohan Putro, Resrtukturisasi
Perusahaan Berbasis Nilai,PM,Bandung, 2004
Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, UMM Press,Malang, 2008
Rudhy A. Lontoh, Penyelesaian Utang-Piutang Melalui Pailit atau
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung,
2001
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1982
Sunarmi, Hukum Kepailitan Edisi 2, Sofmedia, Jakarta, 2010
Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan Memahami
Faillissmentsverordening Juncto Undang-Undang No. 4 Tahun
1998, Pustaka Utama Grafity,Jakarta, 2002
Syamsudin Sinaga, Hukum Kepailitan Indonesia, Tatanusa, Jakarta, 2012
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Sumber Lain
http://www.koperasicipaganti.co.id/index.php/2013-03-12-09-11-44/
informasi-terbaru
http://kreditur pailit.wordpress.com/standart-kuratorpengurus-indonesia/,
“Standar Profesi Kurator dan Pengurus Indonesia”
http://sidbers.wordpress.com.
Sri Wijiastuti, Lembaga PKPU Sebagai Sarana Restrukturisasi Utang Bagi
Debitor Terhadap Para Kreditor, Tesis: Magister Kenotariatan
Universitas Diponegoro, 2010
55