You are on page 1of 5

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Perkuat Ikhtiar, Teguhkan


Tawakal
Muhammad Faizin  Kamis, 12 Januari 2023 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat kali ini mengangkat materi tentang pentingnya memperkuat ikhtiar-
ikhtiar (usaha) yang kita lakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup yang diiringi
dengan keteguhan tawakal (pasrah) kepada Allah swt.

Dua hal ini sangat penting untuk dipegang dalam kesuksesan dan keberkahan hidup di
dunia. Dua hal ini menyadarkan kita bahwa ada campur tangan pihak lain dalam setiap
keberhasilan yang kita raih. Bukan hanya karena usaha kita semata, namun kehendak yang
kuasa, Allah swt, lah yang mewujudkannya.

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat: Perkuat Ikhtiar, Teguhkan
Tawakal” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I
‫ َنِبِّيَنا‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى َأ ْشَرِف ْالَأ ْنِبَياِء َواْلُمْرَس ِلْيَن‬،‫ َوِبِه َنْس َتِعْيُن َعَلى ُأ ُمْوِر الُّد ْنَيا َوالِّدْيِن‬،‫اْل َحْمُد ِللِه َرِّب اْلَعاَلِمْيَن‬

‫ َأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا الله‬،‫ُم َّمَح ٍد َص َّلى اللُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َوَعَلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوالَّت اِبِعْيَن َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ لَى َيْوِم الِّدْيِن‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُمَحـَّم ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه صاِدُق اْلَوْعِد ْالَأ ِمْين‬.‫َوْحَده َلاَشِرْيَك َلُه اْلَمِلُك اْلَحُّق ْالُمِبْين‬

‫ ِاَّت ُقوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِه َوَلا َتُم َّن‬.‫َأ َّم ا َبْعُد َفَيا َأ ُّي َها اْل َحاِضُرْوَن‬
‫ َوَمْن َّي َّت ِق الّٰلَه َيْجَعْل َّلٗه‬:‫ َفَقاَل اللُه َتَعاَلى‬.‫ْوُت ِإ َّل ا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُمْوَن‬
‫َمْخَرًجاۙ َّ َيْرُزْقُه ِمْن َحْيُث َلا َيْحَتِسُۗب َوَمْن َّي َتَوَّك ْل َعَلى الّٰلِه َفُهَو َحْس ُبٗهۗ ِاَّن الّٰلَه َباِلُغ َاْمِرٖۗه َقْد َجَعَل الّٰلُه ِلُكِّل َشْي ٍء َقْدًرا‬

Baca Juga:
Khutbah Jumat: Keutamaan Takwa dan Tawakal

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Pada kesempatan mulia kali ini, khatib tidak bosan-bosannya mengajak kepada seluruh
hadirin, wa bil khusus kepada diri khatib sendiri, untuk senantiasa meningkatkan
ketakwaan kepada Allah swt. Kita perlu menyadari bahwa takwa akan dapat membantu
kita keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi di dunia ini karena Allah swt
memang sudah menegaskan bahwa Ia akan memberi jalan keluar dari berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh orang yang bertakwa. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an
surat At-Thalaq ayat 2:

‫ۙ َوَمْن َّي َّت ِق الّٰلَه َيْجَعْل َّلٗه َمْخَرًجا‬

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar
baginya”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Permasalahan dalam kehidupan memang menjadi sebuah keniscayaan. Setiap dari kita pasti
memiliki masalah dalam hidup. Namun permasalahan yang kita hadapi ini bukanlah untuk
ditinggalkan alias lari dari masalah. Semua itu harus diselesaikan karena jika kita
meninggalkan masalah, maka siap-siaplah, kita akan menghadapi masalah baru yang lebih
besar. Kita harus optimis mampu menyelesaikan masalah, karena yang terpenting bukanlah
memikirkan masalah yang dihadapi, namun mencari solusi dari masalah tersebut.

Dalam menyelesaikan masalah kehidupan, kita juga tidak boleh menyelesaikannya dengan
memunculkan masalah baru. Kita harus berikhtiar atau berusaha semaksimal mungkin
dengan cara yang terbaik, setelah itu kita bertawakal atau berserah diri sepenuhnya kepada
Allah swt. Kita perlu menyadari bahwa bukan hanya ikhtiar saja yang akan menyelesaikan
permasalahan, namun ada campur tangan pihak lain, yakni Allah swt, yang berkehendak
atas selesainya masalah kita. Oleh karena itu, tawakal (berserah diri sepenuhnya) kepada
Allah merupakan prilaku yang dicintai oleh Allah.

Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al Imran, ayat 159:

‫ِإَف َذاَعَزْمَت َفَتَوَّك ْل َعَلى اللِه ِإ َّن اللَه ُي ِحُّب اْلُمَتَوِّكِليَن‬

Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ibarat kita mengayuh
sampan atau perahu, ikhtiar seperti dayung di sebelah kanan dan tawakal seperti dayung di
sebelah kiri. Jika dayung dijalankan bersama dengan seimbang, maka kita akan bisa
mencapai tepi dengan cepat dan lancar. Lain halnya ketika hanya satu dayung saja yang
dikayuh, maka kita pun hanya akan berputar-putar di situ saja dan tidak bisa mencapai
tepian dengan baik.

Satu kesatuan antara ikhtiar dan tawakal juga bisa kita ambil hikmahnya dari sebuah
riwayat yang disebutkan dalam hadits Rasulullah saw. Suatu hari Rasulullah akan
mengerjakan shalat Ashar di Masjid Nabawi Madinah. Tiba-tiba datang seorang jamaah
dari luar kota menunggangi unta merah yang terkenal mahal pada zaman itu. Kemudian
orang itu melepaskan untanya begitu saja tanpa diikat terlebih dahulu dan memasuki
masjid untuk shalat berjamaah.

Mengetahui hal ini, Rasulullah bertanya kepada orang tersebut: “Fulan kenapa engkau lepas
untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah. Kalau Allah takdirkan
untaku hilang, meskipun aku ikat, pasti hilang. Dan jika Allah takdirkan unta itu tidak
hilang, meskipun kami lepas ia tidak akan hilang”. Mendengar jawaban tersebut Rasulullah
bersabda: "Ikatlah tungganganmu dan pasrahkan kepada Allah" (HR Imam At-Tirmidzi).

Dari kisah ini kita mengetahui bahwa tawakal saja tanpa ikhtiar juga tidak diperbolehkan
dalam agama. Semua aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kita perlukan tidak
hanya dengan tawakal. Sampai-sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar bin Khattab
pernah mengusir seseorang yang kerjanya hanya berdoa saja di masjid saja. Beliau
mengingatkan orang tersebut dengan kalimat: “Tidak ada hujan uang dari langit.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Dari riwayat ini kita bisa menyimpulkan dengan kalimat sederhana: “ikhtiar penting,
tawakal juga penting.” Kedua-duanya menjadi peringatan kepada kita untuk tidak selalu
berpikir dan melihat segala sesuatu secara fisik kasat mata saja serta menghindari sikap
berserah diri saja tanpa ada usaha. Karena dalam kehidupan nyata, kita sering mengalami
usaha yang tidak selamanya sepadan dengan asa.

Ada misteri yang sering tak terjawab dari setiap tahap perjalanan hidup manusia.
Terkadang kita sudah berusaha sekuat tenaga, namun hasil yang didapat tidak sesuai
dengan target kita. Namun di sisi lain, kita berusaha ala kadarnya namun ternyata hasil
yang didapat melebihi target yang sudah dibuat dan membuat kita bahagia.

Dari yang semua yang telah ditakdirkan Allah dalam hidup ini, kita harus menegaskan satu
sifat yakni rela. Rasulullah bersabda:
‫ َوِمْن َشَقاَوِة اْبِن آَدَم َس َخُطُه ِبَما َقَضى اللُه‬،‫ِمْن َسَعاَدِة اْبِن آَدَم ِرَضاُه ِبَما َقَضى اللُه‬

Artinya, “Termasuk keberuntungan anak Adam adalah kerelaannya terhadap apa yang telah
Allah tetapkan baginya, dan termasuk kesengsaraan anak Adam adalah sikap benci (tidak
menerima) terhadap apa yang telah Allah tetapkan baginya.” (HR At-Tirmidzi)

Oleh karena itu, sebagai insan yang beriman, percaya kepada Allah swt, sudah seharusnya
kita terus memperkuat ikhtiar sekaligus meneguhkan tawakal, agar kita senantiasa diberi
keberkahan dalam kehidupan. Kita harus mampu mempertahankan anugerah yang telah
diberikan Allah kepada kita sekaligus berusaha untuk merubah hal itu menjadi lebih baik
lagi dalam upaya pengabdian kepada Allah. Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Ra’d, ayat
11:

‫ِإ َّن اللَه لا ُيَغِّيُر َما ِبَقْوٍم َحَّت ى ُيَغِّيُروا َما ِبَأ ْنُفِسِهْم‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk senantiasa melakukan
ikhtiar-ikhtiar mulia sebagai upaya pengabdian kita kepada-Nya. Dan semoga kita juga
dianugerahi keteguhan iman dan takwa untuk senantiasa bertawakal kepada Allah dan
ridha pada semua takdir yang ditetapkan oleh-Nya.

،‫ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم‬: ‫ َوأْدَخَلَنا وِإ َّي اكم ِفي ُزْمَرِة ِعَباِدِه الُمْؤِمِنْيَن‬،‫َجَعَلنا اللُه َوإَّي اكم ِمَن الَفاِئِزين الآِمِنين‬
‫ َواَّلِذيَن َهاَجُروا ِفي اللِه ِمْن َبْعِد َما ُظ ِلُموا َلُنَب َّن‬:‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
‫ِّوَئ ُهْم ِفي الُّد ْنَيا َحَسَنًة َولَأ ْجُر الآِخَرِة َأ ْك َبُر َلْو َكاُنوا‬
‫َيْعَلُموَن اَّلِذيَن َص َبُروا َوَعَلى َرِّبِهْم َيَتَوَّك ُلوَن‬

‫ إّنُه َتعَاَلى َجّواٌد َكِرْيٌم َمِلٌك َبٌّر َرُؤْوٌف‬.‫ َوَنَفَعِنْي ِإَو ّياُكْم ِبالآياِت وِذْكِر الَحِكْيِم‬،‫بَاَرَك اللُه ِلْي َولكْم ِفي الُقْرآِن الَعِظْيِم‬
‫َرِحْيٌم‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه َواْل َحْمُد ِلّٰلِه ُثَّم اْل َحْمُد ِلّٰلِه‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َلا إٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه‬
‫اَّلِذْي َلا َنِبَّي َبْعَدُه‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة‪َ .‬أ َّم ا َبْعُد‪،‬‬

‫َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‪َ .‬فَقاَل اللُه َتَعاَلى‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪ٰ ،‬يَأ‬
‫ُّي ها اَّلِذْيَن ٰاَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‬

‫لَاّٰلُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد ‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬اْلَأ ْح ياِء ِمْنُهْم‬
‫َوْالَاْمَواِت ‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبَلاَء َوْالَوَباَء والُقُرْوَن َوالَّز َلاِزَل َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدَنا‬
‫ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪ .‬لَاّٰلُهَّم َأ ِرَنا اْلَحَّق َحًّق ا َواْرُزْقَنا اِّتَباَعُه َوَأ ِرَنا اْلَباِطَل َباِطًلا‬
‫َواْرُزْقَنا اْج ِتَناَبُه‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب اْلٰعَلِمْيَن‬

‫ٍعَباَد اللِه‪ِ ،‬إ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتاِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شاِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ ،‬واْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‪َ ،‬واْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم‪َ ،‬وَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪Ustadz H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan‬‬
‫‪informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬

‫‪TAGS:‬‬ ‫‪tawakal‬‬

You might also like