You are on page 1of 11

e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

DEGRADASI ZAT WARNA REMAZOL YELLOW FG DAN LIMBAH


TEKSTIL BUATAN DENGAN TEKNIK ELEKTROOKSIDASI

I Wayan Sapta Pratama Ariguna, Ni Made Wiratini, I Dewa Ketut Sastrawidana

Jurusan Pendidikan Kimia


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {iwayansaptapratamaariguna, wiliangga, idewasastra}@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan kondisi optimum konsentrasi larutan
NaCl, waktu elektrooksidasi dan jarak antara kedua elektroda grafit pada degradasi
zat warna Remazol Yellow FG dengan teknik elektrooksidasi, (2) menentukan
efisiensi degradasi zat warna Remazol Yellow FG pada kondisi optimum dengan
teknik elektrooksidasi, (3) menentukan efisiensi degradasi limbah tekstil buatan pada
kondisi optimum dengan teknik elektrooksidasi. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen. Subjek penelitian ini adalah zat warna tekstil Remazol Yellow FG dan
limbah tekstil buatan. Obyek adalah konsentrasi zat warna Remazol Yellow FG dan
absorbansi limbah tekstil buatan sebelum dan setelah degradasi pada kondisi
optimum. Pengukuran konsentrasi Remazol Yellow FG dan limbah tekstil buatan
setelah didegradasi dilakukan dengan menggunakan UV-VIS Shimadzu 1700 pada
λmax 414 nm dan 598 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk
mendegradasi Remazol Yellow FG diperoleh pada konsentrasi larutan NaCl 0,5M,
waktu elektrooksidasi selama 2,25 jam dan jarak antara kedua elektroda 0,1cm
dengan efisiensi degradasi sebesar 99,77%. Efisiensi degradasi limbah tekstil buatan
yang dielektrooksidasi pada kondisi optimum diperoleh sebesar 99,04%

Kata kunci: efisiensi degradasi, limbah tekstil buatan, Remazol Yellow FG, teknik
elektrooksidasi

Abstract
This study is aimed to (1) determine the optimum condition of NaCl concentration, the
electrooxidation time and the distance between electrode to degrade Remazol Yellow
FG by using electrooxidation technique, (2) determine the degradation efficiency of
Remazol Yellow FG at optimum condition, (3) determine the degradation efficiency of
artificial textile wastewater based on the value of absorbance at optimum condition by
using electrooxidation technique. This study was an experimental research. The
subjects of this study were Remazol Yellow FG and artificial textile wastewater. The
objects were concentration of Remazol Yellow FG dye and absorbance of artificial
textile wastewater before and after degradation at optimum condition. Concentration of
Remazol Yellow FG and absorbance of artificial textile wastewater after degradation
were measured by using UV-VIS Shimadzu 1700 at λmax 414 nm and 598 nm. The
results showed that the optimum condition to degrade Remazol Yellow FG dye are at
concentration of NaCl 0.5M, electrooxidation time of 2.25 hour and distance between
electrode 0.1 cm with the efficiency of degradation is 99.77%. The efficiency of
artificial textile wastewater in optimum condition is 99.04%

Keywords: artificial textile wastewater, degradation efficiency, electrooxidation


technique, Remazol Yellow FG

127 127
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

PENDAHULUAN C26H21N5Na4O19S6 = 991g/mol max = 594


Dewasa ini, industri tekstil nm) dan poliazo Direct Black 198 (Mm
mengalami perkembangan yang cukup C45H34N13Na3O11S3 = 1098 g/mol, max=
pesat. Badan Pusat Statistika melaporkan, 566 nm). Dalam industri tekstil zat warna
pertumbuhan industri manufaktur mikro yang digunakan bukan hanya satu jenis,
atau kecil pada triwulan III tahun 2013 melainkan terdiri dari berbagai macam.
pada bidang industri tekstil mengalami Sehingga biasanya limbah zat warna
peningkatan sebesar 7,12% (BPS, 2013). mengandung banyak jenis zat warna.
Hal tersebut sesuai dengan fakta yang Berbagai cara telah dilakukan untuk
terlihat bahwa semakin banyaknya muncul mengatasi limbah zat warna yaitu dengan
industri tekstil skala kecil menengah (IKM). metode adsorpsi menggunakan arang
Namun industri tekstil skala kecil aktif, metode filtrasi, metode koagulasi dan
menengah masih dikelola secara metode ozon (Lorimer et al., 2001).
sederhana, tanpa menggunakan sistem Kelemahan setiap metode tersebut
pengolahan limbah yang memadai. terletak pada biaya operasional yang
Biasanya limbah-limbah hasil industri cukup tinggi. Metode pengolahan limbah
tekstil tersebut langsung dibuang ke zat warna yang menghabiskan dana
sungai. operasional yang rendah adalah
Pencemaran air oleh limbah elektrooksidasi (Lorimer et al., 2001).
pencelupan industri tekstil disebabkan Prinsip elektrooksidasi adalah
oleh berbagai bahan pencemar salah mengoksidasi zat warna tekstil sintetik
satunya adalah zat warna tekstil sintetik. menjadi senyawa yang lebih sederhana
Dalam proses pencelupan, zat warna dalam sel elektrolitik. Lorimer et al. (2001)
tekstil sintetik tidak seluruhnya terserap ke telah menggunakan metode ini untuk
dalam pakaian. Sekitar 10-15% dari zat mengoksidasi zat warna sintetik jenis
warna yang sudah digunakan tidak monoazo (massa molekul relatif < 300)
terserap ke dalam serat pakaian sehingga dengan larutan elektrolit. Larutan elektrolit
harus dibuang ke tempat penampungan yang digunakan adalah larutan natrium
limbah (Ferdian et al., 2007). klorida (NaCl). Elektroda yang digunakan
Limbah zat warna tekstil sintetik sulit dalam sel elektrolitik adalah grafit. Metode
didegradasi baik secara biologis maupun ini cocok diterapkan di industri Indonesia
kimiawi. Akibat zat warna tekstil sulit karena lebih ekonomis dan bahan yang
didegradasi, maka akan terjadi digunakan yaitu garam dapur (NaCl) dan
akumulasi/penumpukan zat warna tekstil elektroda grafit mudah didapat.
sintetik dalam air yang dapat mengganggu Degradasi zat warna dengan
kehidupan biota air. Selain itu, zat warna elektrooksidasi memiliki beberapa
tersebut dapat mengganggu kesehatan, keunggulan antara lain proses degradasi
misalnya iritasi kulit, iritasi mata, dan zat warna berlangsung cepat, dapat
kanker (Ferdian et al.,2007). Bahkan, zat diterapkan pada suhu kamar dan dapat
warna sintetik tersebut juga dapat menggunakan alat serta bahan yang
menyebabkan terjadinya mutasi (Mathur et ekonomis. Faktor-faktor yang berpengaruh
al, 2005). terhadap besarnya efisiensi ketika
Zat warna tekstil sintetik yang mendegradasi zat warna dengan metode
dipakai pada umumnya adalah senyawa elektrooksidasi antara lain konsentrasi
azo (-N=N-) yang memiliki struktur elektrolit, beda potensial, waktu
kompleks dan bersifat stabil. Karena elektrooksidasi dan jarak antar kedua
memiliki struktur yang kompleks dan stabil elektroda. Dalam penelitian ini elektroda
maka tidak mudah luntur dan sulit yang digunakan adalah elektroda grafit
didegradasi limbahnya. Beberapa contoh karena memiliki kekuatan/ketahanan fisik
zat warna azo yang sering digunakan yang baik pada kondisi elektrolisis biasa
dalam industri tekstil antara lain monoazo dan dapat digunakan dalam waktu yang
Remazol Yellow FG (Mm lama (Widodo et al., 2012). Larutan
C18H13N2S4O12Na3 = 659 g/mol, λmax = 414 elektrolit yang digunakan adalah larutan
nm), diazo Remazol Black B (Mm NaCl. Larutan NaCl digunakan sebagai
128
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

elektrolit karena bahan NaCl mudah stopwatch, UV Vis 1700 Shimadzu, pipet
didapat dan keberadaan ion Cl- sangat volumetri 25 mL dan neraca analitik
penting sebagai sumber klor aktif
(Chatzisymeon et al., 2006) atau sumber Cara Kerja
ion OCl- yang bersifat sebagai oksidator Pembuatan Larutan NaCl dalam Berbagai
kuat. Beda potensial yang digunakan Konsentrasi
sebesar 6 Volt. Penggunaan beda Pembuatan larutan NaCl 0,1, 0,2,
potensial 6 Volt didasarkan atas beberapa 0,3, 0,4, 0,5, 0,6, 0,7 dan 1,0 M dilakukan
penelitian terkait yang memperoleh dengan cara membuat larutan Stok NaCl
efisiensi diatas 80% oleh Wiratini et al. 4M. Larutan Stok NaCl 4M dibuat dengan
(2008) tentang perombakan Remazol menimbang sebanyak 234 g serbuk NaCl
Diazo Black 5 dengan teknik kemudian dilarutkan dengan aquades
elektrooksidasi, Ratnatri (2010) tentang hingga mencapai batas pada labu ukur 1
elektrodekolorisasi Metanil Yellow dengan L. Pembuatan larutan NaCl 0,1, 0,2, 0,3,
elektrode besi dan karbon dan Nugroho 0,4, 0,5, 0,6, 0,7 dan 1,0M dilakukan
(2013) tentang elektrodegradasi Indigosol dengan memipet sebanyak 12,5, 25,0,
Golden Yellow IRK. Penelitian lainnya oleh 37,5, 50,0, 62,5, 75,0, 87,5 dan 125,0 mL
Widodo et al. (2008) tentang larutan stok NaCl 4M kemudian masing-
elektroremediasi perairan tercemar masing diencerkan dengan aquades
Remazol Black B menggunakan beda hingga mencapai batas pada labu ukur
potensial sebesar 6,5V sedangkan Fadhil 500 mL.
(2011) tentang elektrodekolorisasi limbah
tekstil Direct Black menggunakan beda Pembuatan Larutan Remazol Yellow FG
potensial sebesar 7V. Induk (200 ppm)
Berdasarkan uraian diatas maka Remazol Yellow FG ditimbang
perlu dilakukan penelitian untuk (1) sebanyak 100 mg dengan menggunakan
menentukan kondisi optimum konsentrasi neraca analitik, lalu serbuk tersebut
larutan NaCl, waktu elektrooksidasi dan dilarutkan dengan aquades hingga
jarak antara kedua elektroda grafit pada mencapai batas pada labu ukur 500 mL.
degradasi zat warna Remazol Yellow FG
dengan teknik elektrooksidasi, (2) Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan
menentukan efisiensi degradasi zat warna Remazol Yellow FG
Remazol Yellow FG pada kondisi optimum Larutan induk dengan konsentrasi
dengan teknik elektrooksidasi, (3) 200 ppm diencerkan menjadi beberapa
menentukan efisiensi degradasi limbah konsentrasi yaitu konsentrasi 0 ppm, 1,25
tekstil buatan pada kondisi optimum ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 20
dengan teknik elektrooksidasi ppm. Pengenceran bertingkat digunakan
untuk mengencerkan larutan tersebut.
METODE Variasi konsentrasi tersebut diukur
Bahan absorbansinya pada λ = 350-550 nm
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah aquades, NaCl p.a, Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl
Remazol Yellow FG, Remazol Black B dan Optimum
Direct Black 198. Sebanyak 0,05 gram Remazol
Yellow FG dilarutkan dengan variasi
Alat larutan NaCl 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5, 0,6, 0,7
Alat yang digunakan dalam dan 1,0 M hingga volume 250 mL
penelitian ini adalah gelas kimia 500 mL, (konsentrasi Remazol Yellow 200 ppm),
gelas kimia 250 mL, batang pengaduk, jarak antar elektroda diatur sebesar 5 cm,
adaptor, labu ukur 1L, labu ukur 500 mL, kemudian dielektrooksidasi dengan
labu ukur 250 mL, bak kaca ukuran 25 cm potensial 6V selama 0,5 jam. Konsentrasi
x 8 cm x 5 cm, kabel, elektroda grafit, Remazol Yellow FG diukur setelah
degradasi. Konsentrasi akhir Remazol
Yellow FG yang terukur digunakan untuk
129
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

menghitung penurunan konsentrasi kedua elektroda yang menghasilkan


Remazol Yellow FG dengan cara efisiensi degradasi atau penurunan
mengurangkan konsentrasi awal Remazol konsentrasi Remazol Yellow FG yang
Yellow FG dengan konsentrasi akhirnya. paling tinggi.
Konsentrasi larutan NaCl optimum
ditentukan dari variasi konsentrasi NaCl Penentuan Efisiensi Degradasi Remazol
yang menghasilkan efisiensi degradasi Yellow FG pada Kondisi Optimum
atau penurunan konsentrasi Remazol Efisiensi degradasi Remazol Yellow
Yellow FG yang paling tinggi. FG pada kondisi optimum ditentukan
dengan memanfaatkan data pengurangan
Penentuan Waktu Elektrooksidasi konsentrasi Remazol Yellow FG pada
Optimum jarak antara kedua elektroda optimum.
Sebanyak 0,05 gram Remazol Pengurangan konsentrasi Remazol Yellow
Yellow FG dilarutkan dengan larutan NaCl FG tersebut dibandingkan dengan
konsentrasi optimum hingga volume 250 konsentrasi awal Remazol Yellow FG
mL (konsentrasi Remazol Yellow 200 untuk mencari nilai efisiensinya.
ppm), jarak antar elektroda diatur sebesar
5 cm, kemudian dielektrooksidasi dengan Penentuan Efisiensi Degradasi Limbah
potensial 6V selama variasi waktu 0,50, Tekstil Buatan pada Kondisi Optimum
0,75, 1,00, 1,25, 1,50, 1,75, 2,00, 2,25 dan Sebanyak 0,011994 gram zat warna
2,50 jam. Konsentrasi Remazol Yellow FG monoazo Remazol Yellow FG, 0,018036
diukur setelah degradasi. Konsentrasi gram zat warna diazo Remazol Remazol
akhir Remazol Yellow FG yang terukur Black B, dan 0,019984 gram zat warna
digunakan untuk menghitung penurunan polyazo Direct Black 198 dilarutkan
konsentrasi Remazol Yellow FG dengan dengan larutan NaCl konsentrasi optimum
cara mengurangkan konsentrasi awal hingga volume 250 mL (konsentrasi
Remazol Yellow FG dengan konsentrasi campuran 200,056 ppm). Limbah tekstil
akhirnya. Waktu elektrooksidasi optimum buatan ditentukan λmax nya. Limbah tekstil
ditentukan dari variasi waktu buatan tersebut diukur absorbansi
elektrooksidasi yang menghasilkan sebelum dan setelah didegradasi pada
efisiensi degradasi atau penurunan λmax 598 nm selama waktu elektrooksidasi
konsentrasi Remazol Yellow FG yang optimum dan pada jarak antara kedua
paling tinggi. elektroda optimum. Pengurangan
absorbansi limbah tekstil buatan tersebut
Penentuan Jarak Antara Kedua Elektroda dibandingkan dengan absorbansi awal
Optimum limbah tekstil buatan untuk mencari nilai
Sebanyak 0,05 gram Remazol efisiensinya.
Yellow FG dilarutkan dengan larutan NaCl
konsentrasi optimum hingga volume 250 HASIL DAN PEMBAHASAN
mL (konsentrasi Remazol Yellow 200 Hasil
ppm), jarak antara kedua elektroda Penentuan Konsentrasi NaCl
divariasikan 0,1, 0,5, 1,0, 2,0, 3,0 dan 5,0 optimum dilakukan pada beda potensial
cm, kemudian dielektrooksidasi dengan 6V, konsentrasi zat warna Remazol Yellow
potensial 6V selama waktu elektrooksidasi FG awal 200 ppm, dengan jarak antara
optimum. Konsentrasi Remazol Yellow FG kedua elektroda sebesar 5 cm, selama
diukur setelah degradasi. Konsentrasi waktu elektrooksidasi 30 menit pada
akhir Remazol Yellow FG yang terukur variasi konsentrasi NaCl. Data
digunakan untuk menghitung penurunan selengkapnya disajikan dalam tabel 1.
konsentrasi Remazol Yellow FG dengan
cara mengurangkan konsentrasi awal
Remazol Yellow FG dengan konsentrasi
akhirnya. Jarak antara kedua elektroda
optimum ditentukan dari jarak antara

130
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

Tabel 1. Efisiensi Degradasi Zat Warna Remazol Yellow FG (RYFG) pada Variasi
Konsentrasi Larutan NaCl

[NaCl] (M) [RYFG] akhir (ppm) RYFG terdegradasi (ppm) Efisiensi (%)
0,1 112,098 87,902 43,95
0,2 44,965 155,035 77,52
0,3 23,636 176,364 88,12
0,4 5,455 194,545 97,27
0,5 4,406 195,594 97,79
0,6 4,755 195,245 97,62
0,7 6,853 193,147 96,57
1,0 6,154 193,846 96,92

Berdasarkan tabel 1 kecenderungan mendegradasi Remazol Yellow FG


efisiensi degradasi zat warna Remazol dengan teknik elektrooksidasi adalah
Yellow FG dari konsentrasi NaCl 0,1-0,5M larutan NaCl 0,5M dengan efisiensi
adalah semakin meningkat, kemudian dari degradasi sebesar 97,79%. Kurva
konsentrasi NaCl 0,6-1,0M efisiensi hubungan Remazol Yellow FG
degradasi cenderung menurun. terdegradasi dengan konsentrasi larutan
Konsentrasi NaCl optimum dalam NaCl disajikan pada Gambar 1.
RYFG terdegdradasi (ppm)

[NaCl] (M)

Gambar 1. Kurva Hubungan antara Remazol Yellow FG (RYFG) terdegradasi


dengan Konsentrasi Larutan Elektrolit NaCl

Berdasarkan gambar 1 kecenderungan zat 6V, konsentrasi zat warna Remazol Yellow
warna Remazol Yellow FG terdegradasi FG awal 200 ppm, dengan jarak antara
dari konsentrasi NaCl 0,1-0,5M adalah kedua elektroda sebesar 5 cm, pada
semakin meningkat, kemudian dari konsentrasi NaCl optimum (0,5M) dan
konsentrasi NaCl 0,6-1,0M cenderung selama waktu elektrooksidasi yang
menurun. divariasikan. Data selengkapnya disajikan
Penentuan waktu elektrooksidasi dalam tabel 2.
optimum dilakukan pada beda potensial

131
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

Tabel 2. Efisiensi Degradasi Zat Warna Remazol Yellow FG


(RYFG) pada Variasi Waktu Elektrooksidasi

t (jam) [RYFG] akhir (ppm) RYFG terdegradasi (ppm) Efisiensi (%)


0,50 4,406 195,594 97,79
0,75 3,035 196,965 98,48
1,00 2,161 197,839 98,92
1,25 1,689 198,311 99,16
1,50 1,392 198,608 99,30
1,75 1,252 198,748 99,37
2,00 0,989 199,011 99,50
2,25 0,587 199,413 99,70
2,50 0,587 199,413 99,70

Berdasarkan tabel 2 kecenderungan mendegradasi Remazol Yellow FG


efisiensi degradasi zat warna Remazol dengan teknik elektrooksidasi adalah
Yellow FG dari waktu elektrooksidasi 0,50- selama 2,25 jam dengan efisiensi
2,25 jam adalah semakin meningkat, degradasi sebesar 99,70%. Kurva
kemudian dari 2,25-2,50 jam efisiensi hubungan Remazol Yellow FG
degradasi cenderung konstan. Waktu terdegradasi dengan waktu elektrooksidasi
elektrooksidasi yang optimum dalam disajikan pada Gambar 2.
RYFG terdegdradasi (ppm)

Waktu elektrooksidasi (jam)

Gambar 2. Kurva Hubungan antara Remazol Yellow FG (RYFG) terdegradasi dengan


Waktu Elektrooksidasi

Berdasarkan gambar 2 kecenderungan zat awal 200 ppm, pada konsentrasi NaCl
warna Remazol Yellow FG terdegradasi optimum (0,5M), selama waktu
dari waktu elektrooksidasi 0,50-2,25 jam elektrooksidasi optimum (2,25 jam) dan
adalah semakin meningkat, kemudian dari dengan jarak antara kedua elektroda yang
2,25-2,50 jam cenderung konstan. divariasikan. Data selengkapnya disajikan
Penentuan jarak elektrode optimum dalam tabel 3.
dilakukan pada beda potensial 6V,
konsentrasi zat warna Remazol Yellow FG

132
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

Tabel 3. Efisiensi Degradasi Zat Warna Remazol Yellow FG (RYFG) pada Variasi Jarak
Antara Kedua Elektroda
r (cm) [RYFG] akhir (ppm) RYFG terdegradasi (ppm) Efisiensi (%)
5,0 0,587 199,413 99,70
3,0 0,570 199,430 99,72
2,0 0,552 199,448 99,73
1,0 0,535 199,465 99,74
0,5 0,483 199,517 99,76
0,1 0,465 199,535 99,77

Berdasarkan tabel 3 kecenderungan Remazol Yellow FG adalah 0,1 cm


efisiensi degradasi zat warna Remazol dengan efisiensi degradasi 99,77%. Kurva
Yellow FG dari jarak antara kedua hubungan Remazol Yellow FG
elektrode 5,0-0,1 cm adalah semakin terdegradasi dengan jarak antar kedua
meningkat. Jarak antara kedua elektroda elektrode disajikan pada Gambar 3.
yang optimum dalam mendegradasi
RYFG terdegdradasi (ppm)

Jarak Antara Kedua Elektode (cm)

Gambar 3. Kurva Hubungan antara Remazol Yellow FG (RYFG) terdegradasi dengan


Jarak antara Kedua Elektroda

Berdasarkan gambar 3 kecenderungan zat mendegradasi limbah tekstil buatan pada


warna Remazol Yellow FG terdegradasi beda potensial 6V, dalam konsentrasi
dari jarak antara kedua elektrode 5,0-0,1 NaCl optimum (0,5M), pada jarak antar
cm adalah semakin meningkat. kedua elektroda optimum (0,1cm) selama
Efisiensi degradasi limbah tekstil waktu elektrooksidasi optimum (2,25 jam).
buatan dengan teknik elektrooksidasi pada Data selengkapnya disajikan dalam tabel
kondisi optimum dilakukan dengan 4.

Tabel 4. Efisiensi Degradasi Limbah Tekstil Buatan pada Kondisi Optimum


Konsentrasi Limbah Absorbansi Sebelum Absorbansi Setelah Efisiensi
Tekstil Buatan (ppm) Degradasi Degradasi Degradasi (%)
200,056 0,7255 0,0070 99,04

Pembahasan sebagai sumber klor aktif (Chatzisymeon


Larutan NaCl sangat penting dalam et al., 2006) atau sumber ion OCl- yang
degradasi zat warna tekstil dengan teknik bersifat oksidator. Penelitian Rocha et al.
elektrooksidasi. Larutan NaCl berperan (2011) tentang elektrodekolorisasi

133
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

pewarna tekstil dengan keberadaan NaCl konsentrasi zat warna berturut-turut


menunjukkan bahwa kehadiran ion Cl- sebesar 99% dan 90%.
sangat berperan besar dalam proses Setelah penentuan konsentrasi
degradasi zat warna untuk mencapai larutan NaCl optimum, selanjutnya
efisiensi hingga 95%. dilakukan penentuan waktu
Konsentrasi larutan NaCl optimum elektrooksidasi optimum pada konsentrasi
untuk mendegradasi zat warna Remazol zat warna Remazol Yellow FG awal 200
Yellow FG adalah 0,5M, karena ppm, beda potensial 6V, jarak kedua
menghasilkan efisiensi degradasi tertinggi elektrode 5 cm dan konsentrasi larutan
yaitu 97,79%. Konsentrasi larutan NaCl NaCl optimum sebesar 0,5M. Penentuan
dari 0,1 – 0,5M berbanding lurus dengan waktu elektrooksidasi optimum ini
penurunan konsentrasi Remazol Yellow dilakukan untuk menentukan waktu yang
FG setelah terdegradasi dan peningkatan digunakan dalam mendegradasi zat warna
efisiensi degradasi dengan teknik Remazol Yellow FG dan meminimalisir
elektrooksidasi sesuai dengan hukum pemakaian energi listrik yang tidak perlu.
Faraday I. Semakin besar konsentrasi Waktu elektrooksidasi optimum yang
larutan elektrolit NaCl yang digunakan diperoleh adalah selama 2,25 jam karena
dalam sel elektrolisis, maka semakin menghasilkan efisiensi degradasi tertinggi
banyak jumlah ion Cl- yang akan sebesar 99,70% dibandingkan rentang
teroksidasi menghasilkan gas Cl2. waktu 0,5 – 2,0 jam. Degradasi Remazol
Semakin banyak timbul gas Cl2 yang Yellow FG berbanding lurus dengan
dapat bereaksi dengan ion OH- yang rentang waktu elektrooksidasi 0,5 – 2,25
dihasilkan pada katode, maka semakin jam sesuai hukum Faraday I. Semakin
banyak terbentuk ion OCl- yang lama waktu elektrooksidasi yang
mendegradasi Remazol Yellow FG diberikan, maka semakin banyak gas Cl2
sehingga warna kuning semakin yang terbentuk. Semakin banyak
memudar. Konsentrasi larutan NaCl 0,6 – terbentuk gas Cl2, maka semakin banyak
1,0M terjadi penurunan konsentrasi terbentuk ion ClO- yang mendegradasi zat
Remazol Yellow FG dan peningkatan warna Remazol Yellow FG. Jika
efisiensi degradasi yang tidak teratur dibandingkan dengan waktu
(cenderung konstan). Hal tersebut elektrooksidasi selama 2,50 jam, waktu
dikarenakan konsentrasi larutan NaCl elektrooksidasi selama 2,25 jam
yang semakin tinggi menyebabkan gaya menunjukkan penurunan konsentrasi
tarik antar ion dalam larutan semakin kuat. Remazol Yellow FG yang sama. Hal
Adanya atmosfer ion tersebut tersebut dikarenakan konsentrasi ion Cl-
menyebabkan gerakan ion OCl- yang yang tersisa sangat sedikit yang
terbentuk untuk mendegradasi Remazol dibuktikan dengan sedikitnya timbul
Yellow FG dihambat oleh ion-ion Na+ dan gelembung gas Cl2 pada anoda. Semakin
Cl- disekitarnya. Akibat hambatan ion-ion sedikitnya timbul gelembung gas Cl2 akan
Na+ dan Cl- tersebut maka proses menyebabkan semakin sedikitnya
degradasi menjadi kurang optimum. terbentuk ion OCl-, karena sedikit gas Cl2
Hasil penelitian konsentrasi optimum yang bereaksi dengan ion OH-. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang tersebut juga diakibatkan karena jarak
dilakukan oleh Lorimer (2001) tentang antara kedua elektrode cukup jauh
pengaruh konsentrasi larutan elektrolit sehingga makin sedikit kemungkinan gas
NaCl terhadap penurunan konsentrasi zat Cl2 yang terbentuk di anoda bereaksi
warna Sandolan Yellow melalui dengan ion OH- yang terbentuk di katoda.
elektrooksidasi dan penelitian yang Hasil penelitian waktu
dilakukan oleh Nugroho (2013) tentang elektrooksidasi optimum ini tidak jauh
elektrodagradasi Indigosol Golden Yellow berbeda dengan penelitian yang dilakukan
IRK dalam limbah batik dengan elektroda oleh Widodo et al. (2008) tentang
grafit menggunakan elektrolit NaCl, yaitu elektroremediasi perairan tercemar
konsentrasi NaCl optimum yang didapat Remazol Black B, Nirmasari et al. (2010)
adalah NaCl 0,5M dengan penurunan tentang elektrodekolorisasi zat warna

134
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

Remazol Black B dan Nugroho (2013) besarnya penurunan konsentrasi zat


tentang elektrodegradasi Indigosol Golden warna Remazol Yellow FG atau makin
Yellow IRK dalam sel elektrolisis selama meningkatnya efisiensi degradasi, ketika
2,0 jam dengan efisiensi degradasi zat jarak antara elektroda tersebut diperkecil.
warna berturut-turut sebesar 97,09%, Hasil penelitian jarak antara kedua
99,64% dan 90%. elektroda optimum ini tidak jauh berbeda
Setelah penentuan waktu dengan penelitian yang dilakukan oleh
elektrooksidasi optimum, dilanjutkan Suyata & Kurniasih (2012) tentang
dengan penentuan jarak kedua elektrode degradasi zat warna Kongo merah limbah
optimum pada konsentrasi awal zat warna cair industri dengan metode dekolorisasi
Remazol Yellow FG 200 ppm, beda H2O2 pada jarak antara kedua elektroda
potensial 6V, konsentrasi larutan NaCl sebesar 1 cm dengan efisiensi degradasi
optimum sebesar 0,5M selama waktu sebesar 99,83%.
elektrooksidasi optimum yaitu 2,25 jam. Setelah didapatkan kondisi optimum
Penentuan jarak elektrode optimum ini degradasi zat warna Remazol Yellow FG
dilakukan karena jarak antara kedua dengan teknik elektrooksidasi yaitu
elektroda akan mempengaruhi jumlah kuat konsentrasi larutan NaCl sebesar 0,5M,
arus listrik yang dapat dibawa oleh kation waktu elektrooksidasi selama 2,25 jam
dan anion. Selain mempengaruhi jumlah dan jarak antara kedua elektroda yang
kuat arus listrik yang dapat dibawa oleh optimum sebesar 0,1cm dengan efisiensi
ion-ion, jarak antara kedua elektroda ini degradasi sebesar 99,77% maka
akan mempengaruhi pembentukan ion dilanjutkan dengan penentuan degradasi
ClO- karena jika jarak terbentuknya gas limbah tekstil buatan. Campuran zat warna
Cl2 (hasil oksidasi ion Cl- di anoda) dengan azo yang digunakan dalam limbah tekstil
ion OH- (hasil reduksi H2O di katoda) buatan ini adalah monoazo Remazol
semakin dekat maka kemungkinan Yellow FG, diazo Remazol Black B dan
terjadinya tumbukan antaran gas Cl2 dan Polyazo Direct Black 198. Ketiga zat
ion OH- makin besar, sehingga warna tersebut dipilih berdasarkan
kemungkinan terbentuknya ion ClO- akan informasi dari beberapa pelaku industri
semakin besar. tekstil yang menyatakan bahwa zat warna
Jarak antara kedua elektroda tersebut sering digunakan dalam industri-
optimum yang diperoleh adalah 0,1 cm industri tekstil. Masing-masing zat warna
karena menghasilkan efisiensi degradasi azo tersebut dicampur hingga membentuk
tertinggi yaitu sebesar 99,77%. Jarak 0,1 konsentrasi 200 ppm dan masing-masing
cm ini merupakan jarak antara kedua zat warna memiliki jumlah mol yang sama.
elektroda terkecil. Peningkatan efisiensi Campuran zat warna tersebut berwarna
degradasi zat warna Remazol Yellow FG hitam. Penentuan efisiensi degradasi
dengan teknik elektrooksidasi berbanding limbah tekstil buatan pada kondisi
lurus dengan semakin kecilnya jarak optimum ini dilakukan karena dalam
antara kedua elektroda grafit yang industri tekstil, zat warna yang digunakan
digunakan. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya satu jenis zat warna
makin dekat jarak kedua elektroda maka melainkan berbagai macam jenis zat
makin besar jumlah arus yang dibawa oleh warna. Senyawa-senyawa zat warna
masing-masing ion dalam sel elektrolisis, tersebut bisa berupa monoazo, diazo
sehingga proses redoks menjadi semakin bahkan polyazo.
optimal. Ketika jumlah ion Cl- semakin Degradasi limbah tekstil buatan
sedikit yang ditandai dengan makin menunjukkan efisiensi degradasi yang
sedikitnya timbul gelembung gas di anoda, sangat baik yaitu sebesar 99,04%.
dengan jarak kedua elektroda yang makin Perubahan sangat jelas terlihat pada
dekat akan memperbesar kemungkinan warna limbah tekstil buatan sebelum dan
tumbukan antara gas Cl2 dengan ion OH- setelah degradasi. Sebelum degradasi
sehingga kemungkinan rekasi limbah tekstil buatan berwarna hitam
pembentukan ion ClO- menjadi semakin pekat, sedangkan setelah degradasi
besar. Hal tersebut terbukti dengan makin warna limbah tekstil buatan menjadi

135
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

sedikit kuning bening. Berdasarkan Fadhil, B.H. & Ghalib, A.M. 2011.
efisiensi degradasi yang didapatkan diatas Electrochemical Decolorization Of
90% dan pengamatan setelah proses Direct Black Textile Dye
degradasi, maka kondisi optimum Wastewater. Journal of Engineering,
degradasi Remazol Yellow FG pada beda Number 3, Volume 17 : 441-447
potensial 6V dapat diterapkan pada
Ferdian, T.A., Christian, H., Suwito, E.,
degradasi limbah tekstil buatan. Kondisi
Setiadi, T. & Suhardi, S.H. 2007.
optimum degradasi zat warna Remazol
Kemampuan Pengolahan Warna
Yellow FG dapat diterapkan pada
Limbah Tekstil oleh Berbagai Jenis
degradasi limbah tekstil buatan campuran
Fungi dalam Suatu Bioreaktor.
zat warna azo (monoazo Remazol Yellow
Makalah disajikan dalam Seminar
FG, diazo Remazol Black B dan poliazo
Nasional Fundamental dan Aplikasi
Direct Black 198) dikarenakan sifat dari
Teknik Kimia, ITS Surabaya, 15
ion OCl- yang bersifat sebagai oksidator
November 2007
kuat.
Lorimer, J.P., Mason, T.J., Plattes, M.,
SIMPULAN DAN SARAN Phull, S.S. & Walton D.J. 2001.
Berdasarkan hasil penelitian dan Degradation Of Dye Effluent. Pure
pembahasan yang dipaparkan maka dapat Appl.Chem., Vol. 73 : 1957-1968
disimpulkan bahwa (1) kondisi optimum Mathur, N., Bhatnagar, P. & Bakre, P.
degradasi Remazol Yellow FG dengan 2005. Assessing Mutagenicity of
teknik elektrooksidasi berlangsung pada Textile Dyes From Pali (Rajasthan)
konsentrasi larutan NaCl 0,5M, waktu Using Ames Bioassay. Applied
elektrooksidasi selama 2,25 jam dan jarak Ecology and Environmental
antara kedua elektroda grafit sebesar 0,1 research, Volume 4 : 111-118
cm, (2) efisiensi degradasi Remazol
Yellow FG pada kondisi optimum pada Nirmasari, A.D., Widodo, D.S. & Haris, A.
penelitian ini diperoleh sebesar 99,77%, 2010. Pengaruh pH terhadap
(3) efisiensi degradasi limbah tekstil Elektrodekolorisasi Zat Warna
buatan pada penelitian ini diperoleh Remazol Black B dengan Elektroda
sebesar 99,04%. PbO2. Laporan Penelitian tidak
Saran yang dapat diberikan untuk diterbitkan. Semarang : Jurusan
penelitian selanjutnya adalah (1) teknik Kimia, FMIPA Undip
elektrooksidasi dengan larutan NaCl dan Nugroho, S. 2013. Elektrodegradasi
elektroda grafit baik digunakan dalam Indigosol Golden Yellow IRK dalam
degradasi zat warna azo, sehingga perlu Limbah Batik dengan Elektroda
diujicobakan untuk pengolahan air limbah Grafit. Skripsi tidak diterbitkan.
tekstil skala besar (2) perlu dilakukan Semarang : Jurusan Kimia, FMIPA
analisis kualitas dan toksisitas hasil UNNES.
pengolahan limbah tekstil dengan teknik
elektrooksidasi untuk menilai keamanan Ratnatri, B.C.L. 2007. Pengaruh pH dan
hasil proses terhadap lingkungan. Penambahan Amonium Hidroksida
terhadap Elektrodekolorisasi Metanil
Yellow Menggunakan Elektroda
DAFTAR PUSTAKA Karbon dan Besi. Skripsi tidak
diterbitkan. Semarang : Jurusan
Chatzisymeon, E., Xekoukoulotakis, N.P., Kimia, FMIPA Undip.
Coz, A., Kalogerakis, N. & Rocha, J.H.B., Fernandes, N.S., Souza,
Mantzavinos, D. 2006. K.T., Silva, D.R., Quiroz, M.A. &
Electrochemical Treatment of Textile Huitle C.A.M. 2011. Electrochemical
Dyes and Dyehouse Effluents. Decolourization Process of Textile
Journal of Hazardous Materials, Dye in the Presence of NaCl at
B137 : 998-1007 Boron Doped Diamond Electrode.

136
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 Tahun 2014)

Sustain. Environ. Res., 21(5) : 291- Widodo, D.S., Gunawan, W.A. & Kristanto.
298 2012. Elektroremediasi Perairan
Tercemar : Penggunaan Grafit Pada
Suyata & Kurniasih, M. 2010. Degradasi
Elektrodekolorisasi Larutan Remazol
Zat Warna Kongo Merah Limbah
Black B. Laporan Penelitian tidak
Cair Industri Tekstil di Kabupaten
diterbitkan. Semarang: FMIPA Undip
Pekalongan Menggunakan Metode
Elektrodekolorisasi. Molekul, Volume Wiratini, Ni Md, Suja, I W. & Lasia, I Kt.
7 : 53-60 2008. Perombakan Remazol Black 5
dengan Teknik Elektrooksidasi
Widodo, D.S., Gunawan, W.A. & Kristanto.
Larutan NaCl. Laporan Penelitian
2008. Elektroremediasi Perairan
tidak diterbitkan. Singaraja : Jurusan
Tercemar: 2. Penggunaan Grafit
Pendidikan Kimia, FMIPA
pada Elektrodekolorisasi Larutan
UNDIKSHA
Remazol Black B. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi, XI, No. 3 : 88-93

137

You might also like