You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM UJI SENSORIS

ACARA 5

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 A

Theresia Nugraheni Liana D. 21/473687/TP/13070


Yuveny 21/474917/TP/13112
Madeline Eveline 21/474917/TP/13112
Siti Khodijatul Fitriyah 21/477126/TP/13144
Deva Putra Anggita K. 21/477163/TP/13145
Anak Agung Ayu Maya S. 21/477758/TP/13163
Debora Aradian Margareta 21/481501/TP/13291
Raissa Ananda Dhiyani 21/479868/TP/13248
Sherine Gabrielle Ulyma 21/482369/TP/13320
Sekar Mutia Pramita Citra 21/482739/TP/13332
Pitra Charesna 21/473509/TP/13058
Yolanda Tsalsabilla An Nisya 21/478431/TP/13187
Ivan Nabiel Aditya 21/479666/TP/13235
Putri Nurul Pratiwi Abas 23/519394/NUGM/01134

LABORATORIUM PANGAN DAN GIZI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2023
Penentuan Difference Threshold Asin dengan Konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%;
0,4%; 0,5%.; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%; 1,0%; 1,1% dan konsentrasi Reference
0,60% Menggunakan Metode Paired Comparison Test

I. ABSTRAK
Tingginya konsumsi natrium menyebabkan berbagai risiko, salah
satunya yaitu peningkatan tekanan darah yaitu hipertensi dan komplikasi lain
seperti penyakit kardiovaskular. Tingginya angka hipertensi tersebut
disebabkan karena konsumsi sodium yang tinggi, konsumsi potassium rendah,
obesitas, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang
tidak baik. Hal tersebut menyebabkan masyarakat menjadi lebih
memperhatikan pola makan yang sehat, seperti pengurangan kadar garam
dalam asupan makanan. PT Satu Asa ingin membuat formulasi baru pada
suatu produk dengan kadar garam yang lebih rendah. Tim Research and
Development perusahaan akan melakukan pengujian dengan metode
difference threshold untuk menentukan batas kadar garam yang dapat
dirasakan perbedaannya, dengan tujuan mempertahankan cita rasa produk
seperti sebelumnya.
Pada pengujian ini, dilakukan penentuan difference threshold asin
menggunakan larutan garam dengan konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%;
0,5%.; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%; 1,0%; 1,1% dan konsentrasi reference 0,60%
menggunakan Metode Paired Comparison Test. Metode ini meruapan metode
pengujian untuk mengetahui secara statistik apakah ada perbedaan di antara
sampel yang disajikan. Pengujian ini melibatkan 29 panelis dari dua
kelompok yang berbeda. Berdasarkan perhitungan dan plotting, diperoleh
nilai difference threshold kelompok A dan B yaitu 0,85 × 10-2 M.

II. LATAR BELAKANG


Pada masa kini, asupan gizi dari pengkonsumsian makanan sangat
diperhatikan oleh masyarakat, hal tersebut merupakan bentuk kesadaran akan
pentingnya kesehatan. Salah satu bahan makanan yang perlu diperhatikan
adalah kadar garam (salt intake). Menurut WHO, asupan garam yang
disarankan yaitu pada rentang kadar 2-5 gram garam per hari atau setara
dengan satu sendok teh. Pada jurnal yang ditulis oleh Grillo (2019)
mengungkapkan bahwa pengkonsumsian natrium yang berlebihan (> 5 gram
natrium per hari) telah terbukti menghasilkan peningkatan tekanan darah yang
signifikan dan dapat dikaitkan dengan timbulnya penyakit hipertensi dan
komplikasi kardiovaskular.
Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular dan
kematian dini di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi yang terjadi pada
negara-negara berpenghasilan rendah menengah lebih tinggi daripada
prevalensi hipertensi pada negara berpenghasilan tinggi. Pada tahun 2010,
31,1% orang dewasa (1,39 miliar) di seluruh dunia menderita hipertensi.
Variasi faktor resiko dari hipertensi yaitu seperti pada tinggi pengonsumsian
sodium, minimnya pengonsumsian potassium, obesitas, konsumsi alkohol,
kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak baik (Mills K.T. et al.,
2020).
Tingginya tingkat prevalensi mengenai hipertensi sebagai penyakit
kardiovaskular menjadikan masyarakat lebih memperhatikan pola makan yang
sehat, seperti pengurangan kadar garam dalam asupan makanan. Dengan
demikian, akan berkembang formulasi baru pada suatu produk dengan kadar
garam yang lebih rendah. Pengembangan formulasi baru ini diperlukan
adanya pengujian Difference Threshold dalam menentukan batas kadar garam
yang dapat dirasakan perbedaannya, dengan tujuan agar memiliki rasa tak
jauh beda dengan produk awal.
Threshold adalah ambang batas terendah rangsangan yang dapat
dirasakan sensasinya. Jenis Threshold yaitu absolute threshold, recognition
threshold, difference threshold, dan terminal threshold. Tim Research and
Development PT Satu Asa akan menggunakan metode Paired Comparison
Test dalam menentukan difference threshold yang berupa rangsangan terkecil
yang dapat dirasakan perbedaannya atau intensitasnya oleh panelis. Ketika
panelis merasakan intensitas perbedaan sampel yang lebih kecil daripada
difference threshold -nya, maka dapat diindikasi bahwa kedua sampel tersebut
memiliki rasa yang sama (Wijanarti dkk., 2020).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan pada praktikum ini yaitu sloki kecil sebanyak
319 buah (11×29 panelis), sloki besar sebanyak 29 buah (1×29 panelis), gelas
ukur 1 L sebanyak 1 buah, gelas ukur 2 L sebanyak 1 buah, borang sebanyak
29 lembar, spittoon sebanyak 29 buah, sendok sup sebanyak 1 buah, nampan
sebanyak 29 buah, tisu secukupnya, milimeter block sebanyak 2 lembar, label
kode secukupnya, dan peta uji sebanyak 29 lembar. Bahan yang diperlukan
pada praktikum ini adalah garam secukupnya, crackers secukupnya, dan air
mineral secukupnya.

IV. METODE PENELITIAN


1. Sebagai Preparator
A. Cara Kerja
Preparator menyiapkan gelas sloki sebanyak 11 x 15 (165)
untuk sampel, 11 x 15 (165) untuk reference, dan 11 x 15 (165)
untuk penetral. Dilakukan pemberian kode dengan label pada
setiap sloki. Preparator mengisi gelas sloki dengan larutan
sesuai dengan kode cheat sheet. Kemudian, penyusunan dalam
nampan dan dilengkapi dengan sendok, tisu, crackers, gelas
penetral, spittoon, dan borang. Preparator lalu meletakan tiap
nampan pada setiap booth. Panel leader menjelaskan metode
Paired Comparison Test kepada panelis, panelis juga diminta
untuk mengisi identitas pada borang dan membaca
instruksinya. Instruksi yang ada pada borang yaitu seperti 1)
Nilai sampel satu-persatu, dibandingkan dengan reference dari
kiri ke kanan. Jangan lupa untuk melakukan penetralan setiap
berganti sampel; 2) Beri tanda = jika sensasinya sama dengan
reference, beri tanda X jika sensasinya berbeda dengan
reference. Setelah seluruh panelis selesai dalam menguji
sampel, preparator membuat tabulasi data dan menghitung
respon positif konsentrasi larutan, lalu plotting data pada
grafik.
B. Cara Kerja Pembuatan Larutan Standar 10%
Pembuatan larutan standar 10% dilakukan dengan tahap
pertama yaitu menuangkan 300 gram garam pada labu ukur,
lalu menambahkan 1 Liter air. Larutan tersebut digojog hingga
merata dan pindahkan ke wadah. Tuangkan air ke labu setinggi
1 Liter, lalu digojog hingga merata dan pindahkan ke wadah.
Kemudian ulangi, tuangkan air ke labu ukur setinggi 1 Liter,
lalu digojog hingga merata dan pindahkan ke wadah.
● Perhitungan
Larutan standar 10% diperoleh dari 300 gram garam
yang dilarutkan hingga 3 Liter air.
Persen massa per volume (%m/v)
persen massa per volume merupakan salah satu
konsentrasi larutan yang menunjukkan massa zat dalam
100 mL larutannya. Secara matematis, persen per massa
volume dirumuskan sebagai berikut.

C. Cara Kerja Pengenceran


● Contoh pengenceran konsentrasi 0,6% (reference)
**Pengenceran dilakukan sesuai dengan tabel di bawah
Cara kerja pengenceran yaitu dengan menuangkan 60
mL larutan standar ke dalam labu ukur lalu
ditambahkan sebanyak 940 mL air.. Preparator
kemudian menuangkan larutan tersebut ke dalam cup
sebanyak 5 mL/sloki untuk sampel pengenceran dan
10ml/sloki untuk sampel reference.
Tabel Pengenceran

Konsentrasi Larutan Air (mL)


Standar
(mL)

0,1 % 10 990

0,2 % 20 980

0,3 % 30 970

0,4 % 40 960

0,5 % 50 950

0,6 % 60 940

0,7 % 70 930

0,8 % 80 920

0,9 % 90 910
1,00 % 100 900

1,10 % 110 890

● Rumus Perhitungan Pengenceran

Dengan,
M1 = 10% = 0,1
M2 = 0,6% = 0,006
V2 = 1000 mL
- Petunjuk Pengenceran 1A (Cheat Sheet)

Kode S 257 483 345 777 687 147 104 941 578 879 297

Konsentrasi 0,6% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% 0,6% 0,7% 0,8% 0,9% 1,0% 1,1%

- Petunjuk Pengenceran 1B (Cheat Sheet)

Kode S 965 159 556 725 118 355 743 338 392 683 874

Konsentrasi 0,6% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% 0,6% 0,7% 0,8% 0,9% 1,0% 1,1%

2. Sebagai Panelis
Panelis menempati booth yang tersedia, kemudian mengisi identitas
pada borang dengan lengkap. Preparator akan menjelaskan secara
detail bagaimana pengujian berlangsung. Dalam penilaian sampel satu
persatu, dilakukan penetralan mulut terlebih dahulu kemudian
mencicipi reference dan bandingkan dengan sampel satu persatu dari
kiri ke kanan secara berurutan. Panelis akan memberi tanda 0 pada
borang, apabila sensasi dan reference memiliki sensasi yang sama.
Panelis diperbolehkan untuk tidak menelan seluruh sampel dan
membuang di spittoon. Kemudian, melakukan penetralan kembali
dengan air penetral dan crackers. Jika sudah mencicipi 11 sampel
dengan lengkap, kemudian panelis dapat menyerahkan boraang yang
telah diisi pada preparator.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum memiliki tujuan untuk menentukan Difference Threshold
keasinan dari larutan sampel yang ditambahkan dengan garam yang
berkonsentrasi berbeda-beda untuk setiap sampel menggunakan metode
Paired Comparison Test.
Tabel I. hasil persen positif kelompok 1A
965 159 556 725 118 355 743 338 392 683 874
NO NAMA 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10
% % % % % % % % % % %
Theresia
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
Nugraheni L.
2 Yuveny 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Madeline
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Eveline
4 Siti Khodijatul 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
5 Deva Putra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 A.A.A. Maya S. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
7 Debora Aradian 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 Raissa Ananda 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Sherine
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Gabrielle
10 Sekar Mutia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 Pitra Charesna 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Yolanda
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Tsalsabila
13 Ivan Nabiel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Putri Nurul
14 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
Pratiwi
Azizah Nur
15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Ngaeni
Σ (1) 15 15 15 15 14 2 11 15 15 15 14
100 100 93
% Total 100% 100% 13% 73% 100% 100% 100% 93%
% % %
Tabel II. hasil persen positif kelompok 1B
257 483 345 777 687 174 104 941 578 879 297
NO NAMA 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10
% % % % % % % % % % %
1 Maria Nobelia G. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
2 Leoni Liestiasari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
3 Via Istiqomah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
4 Maura Zaneta G. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Karima Kamilatul
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
5 B.
6 Fayza Carmen A. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 Pratiwi Siwi I. H. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
Yohana
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
8 Laurencia
9 Sabila Febrianti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Tabita Maurin
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
10 Valerie
11 Marsha Adelia 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
12 Yosicha Antonia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
13 Immanuel Ryandi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
14 Arkhan Fachri 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Σ (1) 14 14 14 12 11 2 6 10 13 13 13
100 100 100
% Total 86% 79% 14% 43% 71% 93% 93% 93%
% % %

Tabel III. hasil persen positif golongan 1


257 483 345 777 687 174 104 941 578 879 297
/965 /159 /556 /725 /118 /355 /743 /338 /392 /683 /874
NO NAMA
0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10
% % % % % % % % % % %

1 Maria Nobelia 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

2 Leoni Liesetiasari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

3 Via Istiqomah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

4 Maura Zaneta G. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
5 Karima Kamilatul B. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

6 Fayza Carmen A. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

7 Pratiwi Siwi 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

8 Yohana Laurencia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

9 Sabila Febriyanti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

10 Tabita Maurin V. 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1

11 Marsha Adelia 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

12 Yosicha Antonia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

13 Immanuel Ryandi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

14 Arkhan Fachri N. 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Theresia Nugraheni L. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

16 Yuveny 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

17 Madeline Eveline 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

18 Siti Khodijatul F. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

19 Deva Putra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

20 A.A.A. Maya S. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

21 Debora Aradian 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

22 Raissa Ananda 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

23 Sherine Gabrielle 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

24 Sekar Mutia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

25 Pitra Charesna 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

26 Yolanda Tsalsabila 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

27 Ivan Nabiel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Putri Nurul Pratiwi 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

29 Azizah Nur Ngaeni 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

Σ (1) 29 29 29 27 25 4 17 25 28 28 27

100.0 100.0 100.0 93.10 86.21 13.79 58.62 86.2 96.55 96.55 93.10
% Total
0% 0% 0% % % % % 1% % % %
Tabel hasil persen positif dari kedua kelompok menunjukkan
bahwa semakin besar konsentrasi garam yang ditambahkan, akan
menghasilkan persentase total respon positif yang fluktuatif (naik
turun). Pada hasil kelompok 1A, terjadi kestabilan respon pada sampel
965, 159, 556, 725 yaitu pada 100%, lalu menurun pada sampel 118
(93%) dan 355 (13%), dilanjutkan adanya kenaikan kembali pada
sampel 743 (73%), 338 (100%), 392 (100%), 683 (100%), serta
penurunan kembali pada sampel 874 (93%). Sementara itu, pada
sampel kelompok 1B terjadi kestabilan pada kode 257,483,345
(100%), lalu mengalami penurunan pada sampel 777 (86%),687
(79%),174 (14%), dan kenaikan pada sampel 104 (43%),941
(71%),578 (93%), kembali stabil pada 879 (93%), dan 297 (93%).
Sedangkan pada hasil satu golongan, pada konsentrasi 0,1 hingga
0,3% menghasilkan % respon positif yang konstan pada 100%, pada
konsentrasi 0,4 hingga 0,6% terjadi penurunan persen respon positif,
lalu pada konsentrasi 0,7 hingga 1,1% terjadi kenaikan kembali persen
respon positif.
Pola yang fluktuatif dari hasil persen respon positif tersebut
mengindikasikan bahwa panelis yang digunakan dalam praktikum ini
tidak terlatih, sehingga respon yang dihasilkan beragam. Faktor lain
yang dapat menjadi penyebab fluktuatifnya hasil ini yaitu pengacakan
yang kurang baik sehingga dapat menghasilkan error berupa habituasi
dan ekspektasi yang berpengaruh pada hasil yang didapat. Error
habituasi terjadi saat penelis bertendensi memberikan respon yang
sama saat diberi rangsangan yang meningkat ataupun menurun.
Sedangkan error ekspektasi terjadi saat panelis telah mengetahui
informasi mengenai sampel sehingga menciptakan opini pada sampel
tanpa mengujinya.
Tabel IV. Konversi konsentrasi (%) ke konsentrasi M

ΔM
Kode Konsentrasi M Respon Positif
(×10^-2)

KELOMPOK 1A
S 0.6 % 1.03E-01 0.00 -
965 0.1 % 1.71E-02 8.56 100%
159 0.2 % 3.42E-02 6.84 100%
556 0.3 % 5.13E-02 5.13 100%
725 0.4 % 6.84E-02 3.42 100%
118 0.5 % 8.56E-02 1.71 93%
355 0.6 % 1.03E-01 0.00 13%
743 0.7 % 1.20E-01 1.71 73%
338 0.8 % 1.37E-01 3.42 100%
392 0.9 % 1.54E-01 5.13 100%
683 1 % 1.71E-01 6.84 100%
874 1.1 % 1.88E-01 8.56 93%
KELOMPOK 1B
S 0.6 % 1.03E-01 0.00 -
257 0.1 % 1.71E-02 8.56 100%
483 0.2 % 3.42E-02 6.84 100%
345 0.3 % 5.13E-02 5.13 100%
777 0.4 % 6.84E-02 3.42 86%
687 0.5 % 8.56E-02 1.71 79%
174 0.6 % 1.03E-01 0.00 14%
104 0.7 % 1.20E-01 1.71 43%
941 0.8 % 1.37E-01 3.42 71%
578 0.9 % 1.54E-01 5.13 93%
879 1 % 1.71E-01 6.84 93%
297 1.1 % 1.88E-01 8.56 93%
Grafik hubungan respon positif (%) dengan Δkonsentrasi (10-2 M)

Grafik I. Difference Threshold Asin Kelompok 1A

Grafik II. Difference Threshold Asin Kelompok 1B


Grafik III. Difference Threshold Asin Golongan 1
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara respon positif dengan
Δkonsentrasi. Penentuan difference threshold dapat dilakukan dengan cara
menarik garis dari titik y (respon positif) yang sejajar dengan sumbu x hingga
memotong grafik. Penarikan garis dari y (respon positif) dilakukan hingga
mencapai 50% karena menunjukkan setengah populasi. Penarikan garis
tersebut diperbolehkan melebihi nilai 50% karena semakin besar respon
positif yang menjadi titik tarik garis, maka kemampuan sekelompok panelis
dalam membedakan sampel yang berbeda semakin besar pula. Setelah itu,
garis yang tegak lurus dengan sumbu x dari titik potong tersebut ditarik
hingga memotong sumbu x. Titik potong tersebut adalah nilai difference
threshold dari sekelompok panelis.
Nilai difference threshold seluruh panelis kelompok 1A adalah 0,77 ×
−2 −2
10 M dan panelis kelompok 1B adalah 0,95 × 10 M. Larutan reference
yang digunakan yaitu larutan garam 0,60%. Dapat disimpulkan jika kelompok
1A dapat merasakan perbedaan dua stimulus apabila intensitas perbedaan
−2
konsentrasinya lebih besar atau sama dengan 0,77 × 10 M dan kelompok
1B dapat merasakan perbedaan dua stimulus apabila intensitas perbedaan
−2
konsentrasinya lebih besar atau sama dengan 0,95 × 10 M. Nilai difference
−2
threshold seluruh panelis golongan 1 adalah 0,85 × 10 M yang berarti
golongan 1 dapat merasakan perbedaan dua stimulus apabila intensitas
−2
perbedaan konsentrasinya lebih besar atau sama dengan 0,85 × 10 M.
Perbedaan data difference threshold antar kelompok disebabkan karena
setiap orang memiliki ambang batas untuk dapat merasakan perbedaan dua
stimulus atau rangsangan yang berbeda-beda. Ketika panelis merasakan
intensitas perbedaan sampel yang lebih kecil daripada difference thresholdnya,
maka dapat diindikasi bahwa kedua sampel tersebut memiliki rasa yang sama
(Wijanarti dkk., 2020).
Nilai difference threshold tersebut dapat berubah apabila atau tidak
tetap karena dapat dipengaruhi oleh background noise. Menurut Hukum
Weber, rasio difference threshold dengan nilai initial stimulus adalah konstan
yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung nilai difference threshold
jika diberi initial stimulus yang baru.
∆𝐶
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟 = 𝐶

Keterangan :
∆C : selisih konsentrasi yang dapat dirasakan perbedaan sensasinya
C : initial stimulus (konsentrasi reference)
- Kelompok 1A
−2
0,77 × 10 𝑀
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟 = −1 = 0,0747
1,03 𝑥 10 𝑀

- Kelompok 1B
−2
0,95 × 10 𝑀
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟 = −1 = 0,0922
1,03 𝑥 10 𝑀

- Golongan 1
−2
0,85 × 10 𝑀
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟 = −1 = 0,0825
1,03 𝑥 10 𝑀

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh konstanta Weber pada kelompok 1A


yaitu 0,0747; kelompok 1B yaitu 0,0922; dan golongan 1 yaitu 0,0825.

VI. KESIMPULAN
1. Penentuan threshold menggunakan metode Pair Comparison Test.
Pengujian dilakukan secara berpasangan lalu ditentukan apakah ada
perbedaan antara kedua sampel tersebut.
2. Nilai difference threshold gabungan golongan 1A dan 1B sebesar 0,85
−2
× 10 M.
.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Grillo, A., Salvi, L., Coruzzi, P., Salvi, P. and Parati, G., 2019. Sodium intake
and hypertension. Nutrients, 11(9), p.1970.
Mills, K.T., Stefanescu, A. and He, J., 2020. The global epidemiology of
hypertension. Nature Reviews Nephrology, 16(4), pp.223-237.
Wijanarti, S., Sabarisman, I., Revulaningtyas, I.R. and Sari, A.R., 2020.
Pengaruh penggunaan jenis gula pada minuman cokelat terhadap
tingkat kesukaan panelis. Jurnal Pertanian Cemara, 17(1), pp.1-6.
VIII. LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta, 02 November 2023
Asisten Praktikum, Praktikan,

(Helmitama H) (Dewi S) (Pitra Charesna) (Siti Khodijatul)


IX. LAMPIRAN
A. Pengenceran

Konsentrasi Larutan Standar Air (mL)


(mL)

0,1% 10 990

0,2% 20 980

0,3% 30 970

0,4% 40 960

0,5% 50 950

0,6% 60 940

0,7% 70 930

0,8% 80 920

0,9% 90 910

1,0% 100 900

1,1% 110 890


Rumus :
𝑀1 𝑥 𝑉1 = 𝑀2 𝑥 𝑉2
Air : 1000 ml – V1
Keterangan :
M1 : Konsentrasi larutan standar : 10%
V1 : Volume larutan standar
M2 : Konsentrasi
V2 : Volume larutan (1000 mL)
Perhitungan :
- M2 0,1%
0,001𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 10 mL
V air = 1000 mL−10 mL = 990 mL
- M2 0,2%
0,002𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 20 mL

V air = 1000 mL−20 mL = 980 mL


- M2 0,3%
0,003𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 30 mL

V air = 1000 mL−30 mL = 970 mL


- M2 0,4%
0,004𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 40 mL

V air = 1000 mL−40 mL = 960 mL


- M2 0,5%
0,005𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 50 mL

V air = 1000 mL−50 mL = 950 mL


- M2 0,6%
0,006𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 60 mL

V air = 1000 mL−60 mL = 940 mL


- M2 0,7%
0,007𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 70 mL

V air = 1000 mL−70 mL = 930 mL


- M2 0,8%
0,008𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 80 mL

V air = 1000 mL−80 mL = 920 mL


- M2 0,9%
0,009𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 90 mL

V air = 1000 mL−90 mL = 910 mL


- M2 1,0%
0,01𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 100 mL

V air = 1000 mL−100 mL = 900 mL


- M2 1,1%
0,011𝑥1000 𝑚𝐿
V1 = 0,1
= 110 mL

V air = 1000 mL−110 mL = 890 mL


B. Konversi Satuan dari % ke M
Rumus :
𝑚 𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚
𝑀= 𝐵𝑀 𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑥 𝑉𝑜𝑙 (𝐿)

Keterangan :
BM Garam = 58,44 gram/mol
Volume = 1 L
Perhitungan :
- 0,1%
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 −2
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 71 𝑥 10 𝑀

- 0,2%
2 𝑔𝑟𝑎𝑚 −2
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 3, 42 𝑥 10 𝑀

- 0,3%
3 𝑔𝑟𝑎𝑚 −2
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 5, 13 𝑥 10 𝑀

- 0,4%
4 𝑔𝑟𝑎𝑚 −2
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 6, 84 𝑥 10 𝑀

- 0,5%
5 𝑔𝑟𝑎𝑚 −2
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 8, 56 𝑥 10 𝑀

- 0,6% (reference)
6 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 03 𝑥 10 𝑀

- 0,7%
7 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 20 𝑥 10 𝑀

- 0,8%
8 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 37 𝑥 10 𝑀

- 0,9%
9 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 54 𝑥 10 𝑀

- 1,0%
10 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 71 𝑥 10 𝑀

- 1,1%
11 𝑔𝑟𝑎𝑚 −1
𝑀= 58,44 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 1, 88 𝑥 10 𝑀
C. ∆ Konsentrasi Larutan
Rumus :
∆ Konsentrasi = Konsentrasi sampel uji - konsentrasi reference
Perhitungan :
- 0,1%
−2 −1
∆ Konsentrasi = 1, 71 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 8, 56 𝑥 10 𝑀
- 0,2%
−2 −1
∆ Konsentrasi = 3, 42 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 6, 84 𝑥 10 𝑀
- 0,3%
−2 −1
∆ Konsentrasi = 5, 13 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 5, 13 𝑥 10 𝑀
- 0,4%
−2 −1
∆ Konsentrasi = 6, 84 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 3, 42 𝑥 10 𝑀
- 0,5%
−2 −1
∆ Konsentrasi = 8, 56 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 1, 71 𝑥 10 𝑀
- 0,6% (reference)
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 03 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
=0𝑀
- 0,7%
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 20 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−1
= 0, 17 𝑥 10 𝑀
- 0,8%
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 37 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 3, 42 𝑥 10 𝑀
- 0,9%
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 54 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 5, 13 𝑥 10 𝑀
- 1,0%
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 71 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 6, 84 𝑥 10 𝑀
- 1,1%
−1 −1
∆ Konsentrasi = 1, 88 𝑥 10 𝑀 − 1, 03 𝑥 10 𝑀
−2
= 8, 56 𝑥 10 𝑀
D. % Total
Rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ (𝑉)
% Total = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠
𝑥100%

Perhitungan :
Kelompok A
- Konsentrasi garam (0,1%) → 965
15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,2%) → 159


15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,3%) → 556


15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,4%) → 725


15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,5%) → 118


14
% Total = 15
𝑥100% = 93%

- Konsentrasi garam (0,6%) → 355


2
% Total = 15
𝑥100% = 13%

- Konsentrasi garam (0,7%) → 743


11
% Total = 15
𝑥100% = 73%
- Konsentrasi garam (0,8%) → 338
15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,9%) → 392


15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (1,0%) → 683


15
% Total = 15
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (1,1%) → 874


14
% Total = 15
𝑥100% = 93%

Kelompok B
- Konsentrasi garam (0,1%) → 257
14
% Total = 14
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,2%) → 483


14
% Total = 14
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,3%) → 345


14
% Total = 14
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,4%) → 777


12
% Total = 14
𝑥100% = 86%

- Konsentrasi garam (0,5%) → 687


11
% Total = 14
𝑥100% = 79%

- Konsentrasi garam (0,6%) → 174


2
% Total = 14
𝑥100% = 14%

- Konsentrasi garam (0,7%) → 104


6
% Total = 14
𝑥100% = 43%

- Konsentrasi garam (0,8%) → 941


10
% Total = 14
𝑥100% = 71%

- Konsentrasi garam (0,9%) → 578


13
% Total = 14
𝑥100% = 93%
- Konsentrasi garam (1,0%) → 879
13
% Total = 14
𝑥100% = 93%

- Konsentrasi garam (1,1%) → 297


13
% Total = 14
𝑥100% = 93%

Kelompok A & B (Golongan)


- Konsentrasi garam (0,1%)
29
% Total = 29
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,2%)


29
% Total = 29
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,3%)


29
% Total = 29
𝑥100% = 100%

- Konsentrasi garam (0,4%)


27
% Total = 29
𝑥100% = 93,1%

- Konsentrasi garam (0,5%)


25
% Total = 29
𝑥100% = 86,21%

- Konsentrasi garam (0,6%)


4
% Total = 29
𝑥100% = 13,79%

- Konsentrasi garam (0,7%)


17
% Total = 29
𝑥100% = 58,62%

- Konsentrasi garam (0,8%)


25
% Total = 29
𝑥100% = 86,21%

- Konsentrasi garam (0,9%)


28
% Total = 29
𝑥100% = 96,55%

- Konsentrasi garam (1,0%)


28
% Total = 29
𝑥100% = 96,55%

- Konsentrasi garam (1,1%)


27
% Total = 29
𝑥100% = 93,10%

You might also like