Kesimpulan dari Pembelajaran Filosofi Pendidikan Nasional
Nalar kritis perlawanan Ki Hajar Dewantara dituangkan dalam bentuk kesadaran
terhadap pendidikan Nasional berupa perpaduan pengetahuan (intelektual) dengan tetap berpedoman pada akar kebudayaan Indonesia yang sudah ada. pendidikan yang diharapkan Ki Hajar Dewantara tentu bukan hanya berdampak pada aspek lahiriah saja, namun sampai pada aspek batiniah (kejiwaan) masyarakat Indonesia agar memiliki kesadaran martabat yang luhur yang mampu menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Meskipun Indonesia saat ini sudah merdeka tetapi masih terdapat belenggu yang mengganggu kemerdekaan baik untuk peserta didik maupun guru. Kemudian terbentuklah merdeka belajar sebagai wadah untuk melepas belenggu bagi peserta didik maupun guru. Dalam merdeka belajar mengandung esensi pendidikan yang humanis dengan menerapkan kebebasan kepada guru ataupun peserta didik dalam mengekspresikan dirinya.
Refleksi dan Rencana ke depan
Sebagai calon guru profesional saya harus memperhatikan pelajaran, nilai-nilai kebudayaan, dan nilai-nilai karakter bangsa yang nanti akan saya tularkan kepada siswa. Dari perjalanan mempelajari mata kuliah ini saya sadar tugas guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi mata pelajaran saja, tetapi ada aspek batiniah siswa yang harus dipupuk dalam kegiatan di lingkungan sekolah. Saya akan berupaya menanamkan sikap cinta tanah air dan mengenalkan karakter kebudayaan di Indonesia melalui pelajaran seni budaya yang saya bawakan, selain itu juga memastikan dan memantau sikap dan kebiasaan baik siswa seperti berdoa sebelum pelajaran dimulai, menjaga kebersihan, dan mencegah terjadinya bullying sebagai bentuk cinta kepada sesama.