You are on page 1of 1

Seruan Boikot Produk Pendukung Israel

• Isu
Seruan boikot produk pendukung israel telah ramai di perbincangkan oleh masyarakat Indonesia
karena penjajahan yang terus menerus menyarang warga palestina. Boikot tersebut dilakukan
untuk memberi tekanan dan pengaruh secara ekonomi dan politik agar israel tunduk kepada
hukum internasional.

• Argumen
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fakta bahwa pendukung israel dan
mendukung produk israel hukumnya haram. Efek seruan boikot produk pendukung israel
membuat perusahaan penjualan tersebut mengalami penurunan yang drastis sebanyak 60%.
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina saat ini hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh
mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasil nya secara
nyata melakukan tindakan pembunuhan terhadap warga Palestina.
Gerakan BDS juga memberikan dampak besar terhadap perusahaan-perusahaan Israel. Salah
satunya adalah Carmel Agrexo yang merupakan perusahan ekspor pertanian terbesar di Israel.
Perusahaan tersebut sampai mengalami likuidasi akibat aksi boikot besar-besaran di sejumlah
wilayah. Akibatnya, petani Israel kesulitan mengekspor barang sehingga hal ini juga akan
berdampak buruk pada perekonomian Israel. Sementara itu, masyarakat dunia, termasuk di
Indonesia, juga terus melakukan boikot terhadap produk-produk pro Israel. Sebut saja Starbucks,
McDonald's, KFC, Pepsi, Netflix, Unilever, Danone, Nestle, hingga Walt Disney.
Diduga bahwa Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia (Apregindo),
Handaka Santosa mengatakan dampak boikot produk Israel di sektor FNB bisa menurunkan
penjualan hingga 30% dan FMCG bisa tembus 50%.
Gerakan boikot ini pun menyebabkan saham dari merek-merek ternama tersebut mengalami
penurunan yang cukup signifikan. PepsiCo misalnya, sahamnya diketahui berada di level terendah
sejak November 2021 lalu, sementara saham Walt Disney mengalami penurunan hingga 0,59%.
Hal yang sama juga terjadi pada produk-produk lain yang ramai diboikot oleh massa.
Di sisi lain, pemerintah menganggap aksi boikot ini sebagai peluang untuk memajukan produk
dalam negeri.
Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini ada banyak produk pro Israel di Indonesia, mulai dari
makanan, minuman, perangkat elektronik, hingga perlengkapan rumah tangga. Dengan adanya
aksi boikot, diharapkan masyarakat Indonesia beralih ke produk lokal sehingga dapat memajukan
pengusaha dalam negeri.

• Penutup
Dengan adanya gerakan boikot dan penurunan saham, perusahaan-perusahaan tersebut
diharapkan bisa mempertimbangkan kembali posisinya yang mendukung produk Israel. Semakin
sedikit dukungan terhadap Israel, maka semakin mudah untuk menekan Israel dan menghentikan
konflik di Palestina.
Dan alangkah baiknya, mendukung produk lokal sehingga dapat meningkatkan ekonomi di
negara sendiri.

You might also like