You are on page 1of 8

MODUL 3

Identifikasi Kation

1. Tujuan
Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu mengidentifikasi kation dengan metode kimia
Tujuan Praktikum :
Menentukan perubahan warna, bau, timbul endapan pada reaksi
identifikasi kation
2. Prinsip
Mengamati ciri reaksi kimia (kompleks, redoks, substitusi), seperti timbul bau,
perubahan warna, terbentuk endapan, dan perubahan suhu pada identifikasi kation

3. Pendahuluan/ dasar teori


Kation atau ion yang bermuatan positif. Ion-ion ini adalah ion yang dihasilkan
dari atom-atom logam (metal ions). Untuk memudahkan identifikasinya, kation
digolongan menurut reaksi spesifiknya terhadap reagen tertentu. Sehingga
klasifikasi ion ini disebut juga sebagai klasifikasi menurut kelompok reagennya.
Kation disini dikelompokan menjadi 5 golongan, yaitu: kation golongan I, II,
III, IV dan V. Reagen yang digunakan untuk mengelompokan kation adalah:
asam klorida (HCl), hydrogen sulfida (H2S), ammonium sulfida (NH4)2S, dan
ammonium karbonat (NH4)2CO3. Berdasarkan reagen tersebut, maka kation
digolongan sebagi berikut:
a) Kation golongan I, yaitu kation-kation yang akan bereaksi dengan asam
klorida encer menghasilkan endapan putih. Kation golongan ini meliputi:
Pb(II), Hg(I), dan Ag. Kation golongan ini membentuk endapan dengan
semua reagen penggolongan kation.
b) Kation golongan II, yaitu kation-katioan yang tidak akan bereaksi dengan
asam klorida encer, namun akan bereaksi dengan gas H2S dan membentuk
endapan hitam. Kation golongan ini meliputi: Hg(II), Co, Bi, Cd, As(III),
As(V), Sb(III), Sb(V), Sn(II), Sn(III) dan Sn(IV).
c) Kation golongan III. Yaitu kation yang tidak bereaksi dengan asam klorida
dan hydrogen sulfida namun bereaksi dengan ammonium sulfida membentuk
endapan putih. Kation golongan ini meliputi: Co(II), Ni(II), Fe(II), Fe(III),
Cr(III), Al, Zn dan Mn(II).

1
d) Kation golongan IV. Yaitu kation yang tidak bereaksi dengan asam klorida,
hydrogen sulfida dan ammonium sulfida, namun akan bereaksi dengan
ammonium karbonat membentuk endapan. Kation golongan ini meliputi: Ca,
Sr, dan Ba.
e) Kation golongan V, kation golongan ini tidak membentuk endapan dengan
semua reagen pengelompokan kation. Kation golongan ini meliputi: Mg, Na,
K, NH4+, Li dan H+.

4. Alat dan bahan


Alat :
Kawat Nikrom : 3 buah
Kompor : 1 buah
Penangas air : 1 buah
Bunsen : 2 buah
Tabung reaksi : 50 buah
Rak tabung reaksi : 5 buah
Becker glass 50 ml : 3 buah
Becker glass 250 ml : 3 buah
Pipet tetes : sesuai kebutuhan
Bahan :
Sampel Pb(NO3)2, AgNO3, CaCl2, BaSO4, NaOH, KOH, Mg(OH)2. Reagent telah
disiapkan pada pertemuan sebelumnya

5. Prosedur kerja

Prosedur :
Pemeriksaan pendahuluan Lakukan pemeriksaan organoleptis (warna, bentuk,
bau, jangan dirasakan)
Identifikasi golongan kation:
1) Larutkan sedikit sampel dengan sekitar 2 ml aquadest, tambahkan beberapa
tetes HCl encer, apabila terbentuk endapan putih, maka lakukan
pemeriksaan kation golongan 1.
2) Jika tidak terbentu endapan, pada larutan sampel tambahkan larutan
Ammonium karbonat, jika terbentuk endapan, maka lakukan pemeriksaan
kation golongan 4, dan jika tidak terbentuk endapan, maka lakukan

2
pemeriksaan kation golongan 5. Identifikasi kation golongan 2 dan 3
TIDAK DILAKUKAN, karena memerlukan gas H2S (untuk kation
golongan 2) dan ammonium sulfida (untuk kation golongan 3) yang sangat
beracun.
Pemeriksaan kation golongan 1
1) Tambahkan 5 ml aquadest pada endapan kation golongan 1, didihkan
dalam penangas air, kemudian saring saat masih panas. Pisahkan antara
filtrat dan residu. Filtrat kemungkinan mengandung Pb(II), untuk
memastikannya tambahkan beberapa tetes NH4Ac dan K2CrO4, jika
terbentuk endapan kuning itu berarti mengandung Pb(II).
2) Residu kemungkinan mengandung ion Ag(I) atau Hg(I), cuci residu
dengan air panas. Kemudian tuangkan sekitar 1 ml ammonia encer.
Perhatikan ada/tidaknya perubahan warna residu, jika residu berubah
warna menjadi hitam, maka residu tersebut mengandung Hg(I). Kemudian
pada filtratnya tambahkan beberapa tetes HNO3 encer, jika terbentuk
endapan putih itu berarti mengandung Ag(I).
Pemeriksaan kation golongan 4
1) Endapan kation golongan 4 dilarutkan dengan sekitar 5 ml HAc 2 M
panas.
2) Ambil sedikit larutan 1 kemudian tambahkan larutan K2CrO4 berlebih,
jika terbentuk warna kuning, itu berarti mengandung Ba(II). Reaksi nyala
untuk menegaskan adanya Ba(II) dalam sampel dapat dilakukan dengan
reaksi nyala. Ba(II) akan memberikan warna nyala hijau.
3) Sisa larutan 1 kemudian ditambahkan dengan ammonia hingga basa lalu
tambahkan sedikit Na2CO3, jika terbentuk endapan putih, maka
kemungkinan mengandung Ca(II) atau Sr(II). Larutkan endapan dengan 4
ml HAc 2 M, kemudian tambahkan 2 ml larutan jenuh (NH4)2SO4 dan
0,2 g Na2S2O3 padat. Didihkan dan saring.
4) Untuk membuktikan adanya Sr(II), pijarkan endapan dan kertas saring
pada prosedur 3 dalam cawan, basahi dengan HCl pekat, kemudian
lakukan reaksi penegasan dengan uji nyala. Sr(II) memberikan warna
nyala merah karmin.
5) Pembuktian adanya Ca(II) dilakukan dengan cara mereaksikan filtrat pada
prosedur 3 dengan ammonium oksalat kemudian panaskan, terbentuknya

3
endapan putih menandakan positif mengandung Ca(II).
Pemeriksaan kation golongan 5
1) Sampel yang tidak bereaksi menghasilkan endapan dengan ammonium
karbonat diduga mengandung kation golongan 5.
2) Uapkan filtrat hingga mengental
3) Tambahkan HNO3 pekat, lalu panaskan sampai mengering dan timbul
asap putih
4) Larutkan residu dengan sekitar 4 ml aquadest, aduk, panaskan dan saring
5) Pada residu, larutkan dengan beberapa tetes HCl encer kemudian encerkan
dengan aquadest. Kemudian tambahkan sedikit NH4Cl dan NH4OH
hingga basa, lalu tambahkan larutan NaHPO4 beberapa tetes, jika
terbentuk endapan putih, berarti mengandung Mg(II)
6) Pada filtrat, bagi filtrat menjadi 2 bagian. Pada bagian 1 tambahkan
reagent Mg-uranyl asetat, aduk dan diamkan, jika terbentuk endapan
kuning, berarti mengandung Na(I). Pada filtrat bagian 2 tambahkan
reagent Na3Co(NO2)6 dan beberapa tetes HAc encer, jika terbentuk
endapan kuning, berarti positif mengandung K(I).

Gambar. Identifikasi kation golongan 1-5

4
Identifikasi Kation dengan reaksi nyala:
Kation atau logam umumnya memberikan reaksi nyala yang khas yang bisa
dijadikan sebagai salah satu metode identifikasi.
Lakukan reaksi nyala pada api bunsen

Warna nyala yang dihasilkan oleh masing-masing kation adalah sebagai berikut:
Seng → jika dinyalakan diatas arang dengan natrium karbonat akan menghasilkan
warna kuning ketika panas dan menjadi putih ketika dingin
Barium → kekuningan hingga hijau
Stronsium → merah karmin
Kalsium → kekuningan hingga merah
Magnesium → dinyalakan diatas arang akan menghasilkan sinar terang
Kalium → violet

5
Bagan Kerja :

6. Hasil Praktikum

7. Diskusi dan pembahasan

6
8. Kesimpulan

9. Pustaka
Schofer, P. E. L., & Lipscomb, B. (1975). Us387

7
8

You might also like