You are on page 1of 3

PENDAHULUAN

Dusun III Sri Pengantin merupakan salah satu dusun binaan kampus Universitas
PGRI Silampari (dulu STKIP PGRI Lubuklinggau) pada penyelenggaraan PHP2D 2020 dan
P3D 2021 oleh Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO). Pada kegiatan P3D 2021 dusun
III Sri Pengantin di nobat kan sebagai juara favorit kategori mitra desa. Dusun III Sri
Pengantin yang masuk dalam TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) merupakan dusun
yang masih terisolir dari kehidupan perkotaan, dusun III Sri Pengantin merupakan dusun
terjauh dari desa Pasenan Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, walaupun akses
ke dusun III Sri Pengantin sudah bisa di lalui dengan kendaraan roda 2 dengan waktu ±2-2,5
jam dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan namun masih sangat rawan
kecelakaan karena akses jalan masih tanah belum beraspal, serta hanya motor besar dan
motor yang telah di modifikasi yang dapat melalui jalannya dan masih di kelilingi dengan
hutan sehingga masih banyak menggunakan akses jalur air dengan ketek (perahu kecil dengan
mesin), untuk mencapai lokasi dusun III Sri Pengantin di butuhkan waktu ± 1 jam perjalanan
darat dan 45 menit – 1 jam perjalanan air dengan ketek. Kondisi dusun III Sri Pengantin
sangat lah indah karena masih asri, udara yang sejuk, di kelilingi perbukitan dan sumber air
yang masih bersih ditambah dengan masyarakat dusun yang sangat terbuka dengan
kedatangan masyarakat umum, bahkan masyarakat dusun III Sri Pengantin memiliki antusias
yang tinggi jika ada kegiatan yang akan dilakukan tapi kegiatan yang dilakukan harus di
malam hari karena pada pagi sampai sore hari masyarakat akan pergi ke kebun.

Dari data yang kami dapatkan pada kegiatan PHP2D 2020, P3D 2021 dan wawancara
dengan beberapa pemerintah setempat jumlah masyarakat di dusun III Sri Pengantin
berjumlah ±80 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 400 orang, dengan pendidikan
di Dusun III Sri Pengantin masih tergolong pendidikan yang tergolong rendah karena di
Dusun III Sri Pengantin hanya memiliki pendidikan berupa SD dan SMP, hanya saja SMP di
Dusun III Sri Pengantin merupakan sekolah lokal jauh dari SMP Pasenan yang masih
menginduk pada SMP yang berada di Dusun II Pasenan. Tenaga pengajar SD di Dusun III
Sri Pengantin memiliki 6 tenaga pengajar termasuk kepala sekolah dan 1 pengajar di SMP
sehingga tidak sesuai dengan kompentensi guru karena harus multitasking dalam mengajar
yang mengakibatkan kurang liniernya mata pelajaran yang akan di ajarkan. Salah satu
kompetensi yang membuat kurang liniernya jika 1 guru mengajar seluruh mata pelajaran
adalah kompetensi professional, kompetensi professional melibatkan kemampuan seorang
guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga saat
mendampingi peserta didik akan memenuhi standar kompentesni yang di tetapkan oleh
standar nasional pendidikan, seorang guru harus menguasai keilmuan yang terkait dengan
bidang studinya (Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 Pasal 28 Ayat 3 Huruf c).

Dari data wawancara dengan kepala dusun III Sri Pengantin, kami mendapatkan
informasi bahwa masyarakat di dusun III Sri Pengantin masih mengalami kesenjangan dalam
mendapatkan informasi karena mereka berada didaerah yang masih terisolir dari kehidupan
kota dan masih jauh dari pusat pemerintahan, di tambah dengan masih minimnya
infrasrtuktur baik dari sarana dan prasarana sekolah serta masih belum adanya infrastuktur
yang mejadi pusat dan sumber informasi bagi mereka. Faktor ini juga yang membuat
keterbelakangan masyarakat dalam menemukan informasi dan keterbelaknagan dalam
semangat menumbuhkan masyarakat yang literat. Kebiasaan atau kegemaran membaca di
kalangan masyarakat berimplikasi pada kemampuan mereka dalam membaca. Kemampuan
membaca merupakan salah satu ciri masyarakat yang literat, yang secara sederhana literat
merupakan masyarakat yang memiliki kemampuan membaca dan menulis atau melek aksara.
Dan dari hasil wawancara langsung dengan kepala dusun III Sri Pengantin, kami
mendapatkan informasi bahwa belum adanya gerakan literasi masyarakat untuk mencari
informasi dunia luar dan pengetahuan pada umumnya dikarenakan masih banyak penduduk
dusun yang belum bisa membaca dan menulis karena masyarakat hanya tamatan SD saja
sehingga tingkat dan kualitas pendidikan masih sangat memprihatinkan, banyak masyarakat
baik bapak-bapak, ibu-ibu, lansia, remaja dan anak-anak menghabiskan waktu berkebun,
faktor ini menyebabkan rendahnya minat baca dan keterbatasan sumber daya, minimnya cara
masyarakat mencari sumber pengetahuan dan informasi jika tidak lewat media sosial,
sedangkan untuk bermedia sosial tidak semua masyarakat mempunyai gawai dan masih
terbatasnya internet di dusun bahkan jarang mendapatkan signal jika tidak dari wifi sekolah
yang hanya dijatahkan hidup 1-2 jam saja di malam hari.

Sebuah riset di Amerika menemukan turunnya tingkat literasi anak-anak dimasa kini.
Akibatnya, kreativitas dan daya nalarnya pun menurun. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan kecakapan literasinya menurun, salah satunya yaitu sulit menyampaikan apa
yang mereka pikirkan. Karena kosakata mereka masih terbatas, dan anak belum bisa berpikir
runut dan terstruktur (Keluarga Selingkar).

Padahal masyarakat dusun III Sri Pengantin adalah masyarakat yang sangat terbuka
dengan kehadiran suatu program atau kegiatan yang dapat membangun kehidupan di dusun
menjadi kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan antusias
masyarakat dari kegiatan PHP2D 2020 dan P3D 2021 yang telah terselenggarakan di dusun
III Sri Pengantin.

Berdasarkan beberapa hal diatas maka perlu adanya terobosan kegiatan inovasi baru
untuk membentuk suatu gerakan yang dapat membentuk masyarakat yang sadar berliterasi
dengan gerakan literasi masyarakat sebagai center of learning sebagai wadah untuk
memperluas wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Gerakan literasi ini juga diharapkan mampu menjadi penyedia
bahan bacaan dan sumber pengetahuan, membina minat dan kebiasaan membaca anak-anak,
remaja, orang dewasa dan lansia serta memberikan keterampilan serta kecakapan dalam
berliterasi seperti pelatihan menulis dan membaca.

You might also like