Professional Documents
Culture Documents
Makalah Falsafah Abraham Maslow
Makalah Falsafah Abraham Maslow
Disusun Oleh :
1. Shabrina Dhaifina (20231660009)
2. Muhammad Adam Yulloh (20231660011)
3. Arifah Tara Nadzifah (20231660013)
4. Nur Beti (20231660021)
5. Reva Indayanti (20231660022)
6. Balqis Amara Fahmi (20231660029)
7. Erinda Ibna Murty (20231660033)
8. Nur Rohmah Amalia (20231660036)
9. Biyadillah Ana Rizka (20231660042)
10. Eka Putri Aliyah Prastiowati (20231660044)
11. Aisyah Al Mahiroh (20231660045)
SI KEPERAWATAN
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “TEORI
ABRAHAM MASLOW” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Puji Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Penanggung Jawab Mata Ajar
pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan atas waktu, perhatian, dan
kesabaran dalam membimbing kami untuk penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik senantiasa kami harapkan demi perbaikan
makalah kami agar dimasa yang akan datang kami bisa membuat makalah yang lebih
baik pada kesempatan berikutnya. Kami juga berharap bahwa dengan adanya makalah
ini, dapat memberikan pengetahuan, serta evaluasi pengetahuan yang benar.
Surabaya, 13 Desember
2023
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Determinan yang penting bagi prestasi individu adalah motivasi, motivasi
dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi individu. Motivasi merupakan suatu
kegiatan mendorong seseorang untuk melakukan suatu kekuatan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Sedangkan motif yang
bersifat potensial dan aktualisasinya dinamakan motivasi, diwujudkan dalam
bentuk perbuatan nyata. Motivasi dapat mempengaruhi prestasi seseorang
dalam melakukan kegiatan tertentu. Motivasi juga digunakan untuk
menunjukan arah perilaku dalam memberikan dukungan terhadap individu yang
merasakan suatu kekurangan bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis.
Penerapan teori ini menjadi salah satu alternatif yang menarik.
5
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Teori
Abraham Maslow adalah untuk mengetahui kegunaan teori Maslow
dalam asuhan keperawatan yang baik sehingga menimbulkan
kenyamanan pada pasien dalam menjalani perawatan dan
memberikan motivasi kepada perawat dalam memberikan layanan
keperawatan.
6
1.4 Manfaat
1. Diharapkan mampu untuk mengetahui bagaimana teori Maslow dapat
dicetuskan, yang saat ini berguna dalam dunia keperawatan.
2. Diharapkan dapat berguna untuk perawat dalam meberikan layanan
keperawatan.
3. Membantu perawat mengenali hirarki kebutuhan manusia agar perawat
mampu memperkirakan pelayanan yang akan diberikan berdasarkan
kebutuhan klien.
4. Memberikan pedoman bagi perawat tentang mengenali perasaan pasien
atau emosi psikologisnya dalam memberikan asuhan keperawatan.
5. Dapat meningkatkan kualitas keperawatan pada pasien.
6. Diharapkan perawat dapat membantu pasien atau klien dalam masalah
psikologis dan memberikan dukungan agar pasien dapat pulih dengan
cepat karena memiliki tekad dan semangat untuk sembuh.
7. Membuat pasien atau klien merasa nyaman dengan pola asuhan
keperawatan yang diberikan berdasarkan kebutuhan klien.
8. Diharapkan teori Maslow mampu membantu dalam pelayanan
keperawatan dan dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kondisi yang
ada.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang teori Abraham Maslow
8
Maslow percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa dan
tertarik untuk menganalisis dan mencatat perilaku mereka. Oleh karena itu, hasil
analisis tersebut menjadi landasan teori dan penelitiannya tentang potensi manusia.
Penelitian Maslow telah memengaruhi cara kita memandang kesehatan mental. Hal
ini mengalihkan fokus untuk melihat aspek positif dari kesehatan mental, daripada
berfokus pada aspek sifat manusia yang dianggap tidak normal, seperti yang
dilakukan kebanyakan psikolog pada saat itu yang disebabkan oleh cara
berpikirnya.
Jadi seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa inti dari teori maslow adalah
sebuah tingkatan atau susunan. Maslow menjelaskan bahwa manusia harus terlebih
dahulu memenuhi kebutuhan terendahnya sebelum naik ke tingkat kesadaran diri
yang lebih tinggi. Dengan kata lain, Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan
tertinggi Anda sampai Anda memenuhi kebutuhan terendah Anda. Misalnya
kebutuhan sandang dan pangan. Pada dasarnya, manusia terlebih dahulu memenuhi
kebutuhannya akan pangan, sandang, dan papan sebelum beralih ke kebutuhan
yang lebih tinggi seperti keselamatan dan kesehatan. Intinya orang biasanya
memprioritaskan kebutuhan pertama sebelum memenuhi kebutuhan ketiga.
9
Abraham Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan ini menjadi lima
tingkatan, yang masing-masing tingkatannya berbeda-beda. Tingkatan kebutuhan
tersebut diawali dengan kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologi manusia,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan merasakan rasa aman, kebutuhan merasakan kasih
sayang, kebutuhan mendapatkan pencapaian, dan tingkat paling atas adalah
kebutuhan mengaktualisasikan diri. Hirarki kebutuhan Maslow merupakan teori
psikologi yang membantu memicu munculnya motivasi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seseorang.
10
kebutuhan melakukan aktivitas dan aktivitas, kebutuhan eksplorasi dan manipulasi,
kebutuhan seksual, kebutuhan perlindungan.
Sebagai contoh:
Kebutuhan akan rasa aman merupakan keadaan yang memberikan rasa aman
pada seseorang dan dikaitkan dengan keyakinan bahwa seseorang hidup bebas dari
ancaman atau bahaya. Kebutuhan akan rasa aman ini biasanya terpuaskan pada
orang yang sehat dan normal. Orang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan
yang sangat kuat akan ketertiban dan stabilitas serta menghindari hal-hal yang
asing atau tidak terduga bagi mereka. Berbeda dengan orang yang merasa aman,
mereka cenderung santai tanpa merasa cemas berlebihan.
Jenis kebutuhan rasa aman yang dikembangkan oleh Khalishah (1973) terdiri atas:
kebebasan dari bahaya akibat sakit, kebebasan dari rasa takut, kebebasan dari
bahaya kimia, kebebasan dari bahaya fisik, dan psikologis Kebebasan dari bahaya
fisik Kebebasan dari ancaman, suhu bebas bahaya, bahaya fisik dan listrik,
lingkungan tertib dan terkendali, lingkungan hidup stabil.
Sebagai contoh :
11
2. Saat indonesia di jajah kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya
merdeka karena saat terjajah kita tidak merasa aman.
C. Kebutuhan dicintai dan mencintai (belonging and love needs)
Harga diri mengacu pada perasaan, perilaku, dan keyakinan bahwa individu
mempunyai hak untuk memutuskan apa yang mereka inginkan dalam bidang
tertentu dalam kehidupan mereka dan mengambil tindakan pilihan yang membuat
mereka menjadi orang yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan mereka
mempunyai hak untuk mengambil suatu sikap. Membuat Anda merasa lebih
percaya diri.
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan
penghargaan yakni :
1. Harga diri
Merupakan evaluasi terhadap hasil yang dicapai melalui analisis dan
sejauh mana memenuhi cita-cita seseorang. Orang yang sukses secara
konsisten cenderung memiliki harga diri yang tinggi, dan ketika mengalami
kegagalan, harga dirinya cenderung rendah. Harga diri berasal dari diri kita
12
sendiri dan orang lain. Harga diri mencakup keinginan untuk percaya diri,
kompetensi, penguasaan, berhemat, prestasi, kemandirian, dan kebebasan.
Kebutuhan harga diri meliputi:
a. Menghargai diri sendiri
b. Menghargai orang lain
c. Dihargai orang lain
d. Kebebasan yang mandiri
e. Preshies
f. Di kenal dan di aktualisasi
g. Penghargaan
2. Penghargaan dari orang lain
a. Kekuatan
b. Pencapaian
c. Rasa cukup
d. Kompetisi
e. Rasa percaya diri
f. kemerdekaan
Sebagai contoh :
a. Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat
dalam membuat produksi karyanya dalam jumlah maupun model.
b. Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan
pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah
E. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
13
seseorang. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk bertindak sesuai
dengan bakat yang dimiliki, keinginan untuk berinisiatif, mengemukakan gagasan,
berkembang dan berubah, berjuang untuk mencapai tujuan masa depan. Kebutuhan
yang terealisasi ini disebut juga kebutuhan yang terealisasi. Jenis kebutuhan
aktualisasi diri yang dikembangkan Kalish pada tahun 1973 terdiri atas:
Sebagai contoh :
• Saat kita mengetahui bahwa minggu depan akan ada ulangan maka kita
akan belajar lebih agar mendapatkan kepuasan dalam ujian dan
mendapatkan nilai baik.
14
Hierarki kebutuhan manusia menurut maslow terdiri dari lima tingkatan yaitu:
15
ini sangat diperlukan guna membangkitkan gairah hidup manusia itu sendiri
dan rasa cinta membuat seseorang ingin memiliki ataupun dimiliki.
Kebutuhan rasa cinta ini melibatkan pemberian dan penerimaan kasih
sayang. Ketika kebutuhan ini tidak cukup terpuaskan maka seseorang akan
merasa sangat kehilangan kerabat, pasangan, keluarga, atau anak-anak.
Kebutuhan berdasarkan rasa memiliki dan dimiliki agar dapat diterima oleh
orang - orang sekelilingnya atau lingkungannya. Kebutuhan tersebut
berdasarkan kepada perlunya manusia berhubungan satu dengan yang
lainnya.
4. Kebutuhan penghargaan (harga diri)
Kebutuhan harga diri ini akan muncul setelah ke tiga kebutuhan sebelumnya
terpenuhi. Seperti seseorang yang hidup dalam masyarakat memiliki
kebutuhan atau keinginan akan evaluasi yang stabil dan tegas akan diri
mereka sendiri, harga diri dan penghargaan diri, dan pengakuan orang lain.
Harga diri dianggap penting karena saat ketika seseorang memiliki harga
diri maka orang lain akan menghargainya sebagai pribadi yang patut
dihargai. Terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan diri maka dapat
melahirkan perasaan percaya diri, nilai, kekuatan, kemampuan, dan
kecakapan, perasaan berguna dan diperlukan di dunia ini. Akan tetapi,
kegagalan untuk memenuhi kebutuhan ini dapat melahirkan perasaan
rendah diri, lemah dan tak berdaya, canggung, lemah, pasif, tidak mampu
mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri dalam bergaul (Maslow dalam
terjemahan Fawaid & Maufur, 2017:79). Kebutuhan harga diri merupakan
kebutuhan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya.
Manusia berusaha mencapai prestis, reputasi dan status yang lebih baik.
Manusia memiliki ego yang kuat untuk bisa mencapai prestasi yang lenbih
baik untuk dirinya maupun lebih baik dari orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Merupakan kebutuhan yang berlandaskan akan keinginan dari seorang
individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai
dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang individu perlu
mengekspresikan dirinya dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya
16
bahwa ia mampu melakukan hal tersebut. Aktualisasi diri juga merupakan
kebutuhan berkembang atau pemenuhan kebutuhan bertingkat ketika
kebutuhankebutuhan sebelumnya yang lebih rendah telah terpenuhi.
Kebutuhan puncak dari potensi diri yang telah dimiliki. Aktualisasi diri
adalah keinginan manusia untuk memperoleh kepuasan dengan diri sendiri,
untuk menyadari semua potensi diri, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas dalam mencapai
puncak prestasi potensinya (Alwisol, 2014:206). Orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya dapat mempertahankan harga diri mereka,
bahkan ketika mereka dimaki, ditolak dan diremehkan orang lain. Manusia
akan berusaha memenuhi kebutuhan yang paling atas ketika kebutuhan-
kebutuhan di bawahnya relatif terpenuhi dan terpuaskan.
17
intelektualnya sehingga saat ini telah mengubah paradigma dalam dunia psikologi.
Kebutuhan fisik dan psikologi pasien sangat berperan penting dalam memberikan
asuhan keperawatan yang terbaik. Kebutuhan fisik seperti hal-hal yang ada pada
kondisi tubuh manusia yang berhubungan dengan daya tahan tubuh, kekuatan yang
berperan besar dalam menjalankan aktivitas dengan baik. Akan lebih berbahaya jika
kondisi fisik kita mengalami luka seperti lemas, pusing, menagalami kecelakaan
yang mengakibatkan kehilangan banyak darah akibatnya nyawa akan menjadi
taruhanya. Dari hal itu perawat mampu memberikan pertolongan agar kebutuhan
pasien atau klien dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu kebutuhan fisik yang
harus dipenuhi seperti memperoleh makananan yang cukup, istirahat yang cukup,
perawatan pengobatan yang diberikan dan lain-lain. Sedangkan untuk kebutuhan
psikologisnya lebih kepada emosi yang dimiliki pasien atau klien, dimana kita
mampu memberikan dukungan secara emosional kepada pasien atau klien dalam
menjalani asuhan keperawatan agar mereka memiliki semangat untuk bisa sembuh.
Karena kondisi emosional pasien sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan,
jika pasien atau klien tersebut merasa hampir putus asa dan mulai ingin menyerah
karena kondisinya yang sudah lama dirumah sakit tapi tak kunjung sembuh maka
kita mampu memberikanya dorongan agar mau berusaha untuk sembuh. Karena
seperti kata orang bahwa jika fikiran kita positif maka hasilnya akan positif, tetapi
jika kita berfikir negatif maka hasilnya juga mengecewakan. Contoh kebutuhan
psikologis adalah merasa tenang dan aman dalam tindakan keperawatan yang
diberikan, memberikan apresiasi kepada pasien jika melakukan suatu hal yang
positif sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam dirinya, karena
mendapatkan pujian juga merupakan kebutuhan setiap orang.
Kepuasan berada pada tingkat sedang terutama dalam hal kemampuan perawat
memenuhi kebutuhan aktifitas/mobilisasi dan istirahat/tidur (pemenuhan kebutuhan
fisik), memberikan perhatian dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
(pemenuhan kebutuhan psikologis). Kepuasan rendah terhadap pemenuhan
kebutuhan fisik disebabkan oleh kurangnya kemampuan/keterampilan perawat
dalam memenuhi kebutuhan eliminasi dan personal hygiene pasien. Terdapat
hubungan yang kuat antara kepuasan tentang pemenuhan kebutuhan psikologis
18
terutama kemampuan perawat dalam memberikan perhatian dan penyuluhan
kepada pasien baik langsung maupun tidak langsung terhadap minat pasien.
Pada rumusan masalah ini mengambil dari bukti penelitian dan analisis yang
konkrit dari suatu peristiwa yang terjadi di RS Universitas Sebelas Maret pada
bulan April – Juni 2022. Disini peneliti menggunakan teknik snowball sampling
pelaksanaannya dimana sampel diperoleh secara bergulir lewat satu informan guna
memperoleh informan berikutnya. Sampel yang digunakan adalah 3 perawat yang
dipilih sesuai kriteria dan inklusi. Alat pengumpulan data yaitu pedoman
wawancara, data demografi informan, alat perekam, dan alat tulis.
19
memberikan terapi intravena dan berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi dan farmakologi.
3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Covid-19 di ruang Intensive
Care Unit (ICU). Tema ini didapatkan untuk pemberian nutrisi yang
menunjang metabolik pasien. Dalam tema ini terdapat dua kategori yaitu
memberikan nutrisi jalur enternal dan melakukan manajemen gangguan
makan.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi pada pasien Covid-19 di ruang Intensive
Care Unit (ICU). Didapatkan tema memberikan dukungan perawatan
eliminasi melalui tindakan mandiri perawat. Tema tersebut terdiri dari dua
kategori diantaranya tindakan mandiri perawat dengan memberikan
dukungan perawatan diri BAB/BAK dan mengobservasi keadaan
pencernaan pasien.
5. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur pada pasien Covid-19 di ruang
Intensive Care Unit (ICU). Didapatkan tema memaksimalkan kualitas tidur
pasien. Tema tersebut terdiri dari kategori melakukan modifikasi
lingkungan dan berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi dan
farmakologi.
6. Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Latihan pada pasien Covid-19 di ruang
Intensive Care Unit (ICU). Didapatkan tema ini untuk melakukan intervensi
terapeutik yang berpotensi mencegah gangguan fungsional serta ICU-AW.
Tema tersebut terdiri dari dua kategori yaitu pengaturan posisi dan
melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien.
7. Pemenuhan Kebutuhan Thermoregulasi pada pasien Covid-19 di ruang
Intensive Care Unit (ICU). Didapatkan tema melakukan intervensi yang
mengahambat shivering dan meminimalisir dampak metabolik. Tema
tersebut terdiri dari dua kategori diantaranya manajemen demam dan
kolaborasi dalam pemberian terapi farmakologi.
8. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman pada pasien Covid-19 di
ruang Intensive Care Unit (ICU). Didapatkan tema mengurangi ancaman
terhadap keamanan pasien. Tema tersebut terdiri dari tiga kategori yaitu,
20
manajemen keadaan dan kenyamanan pasien, manajemen keamanan
lingkungan dan meminimalkan resiko.
9. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Cinta dan Kasih Sayang pada pasien Covid-19
di ruang Intensive Care Unit (ICU). Didapatkan tema meningkatkan
mekanisme koping pada pasien. Tema tersebut terdiri dari tiga kategori
diantaranya caring, peningkatan dukungan keluarga dan kerjasama
perlibatan keluarga.
10. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri pada pasien Covid-19 di ruang Intensive
Care Unit (ICU). Didapatkan tema perawat membantu pasien dalam
memperoleh kembali harga diri positif. Tema tersebut terdiri dari tiga
kategori diantaranya dengan menjaga privasi, memberikan penguatan
positif dan menghargai pasien.
11. Pemenuhan Aktualisasi diri pada pasien Covid-19 di ruang Intensive Care
Unit (ICU). Didapatkan tema melakukan serta memfasilitasi mekanisme
koping berupa dukungan emosional. Tema tersebut terdiri dari dua kategori
diantaranya, komunikasi terapeutik dan peningkatan koping keluarga.
21
Dalam kondisi ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi dukungan perawat
dalam memberikan motivasi kepada pasien seperti Penurunan kesehatan pasien
sehingga dapat menjadi faktor penghambat bagi seorang perawat dalam
memberikan motivasi kepada pasien,keterampilan komunikasi yang kurang baik
seorang perawat sehingga dapat mempengaruhi kemampuan perawat dalam
memberikan motivasi kepada pasien yang menyebabkan pasien merasa tidak
nyaman dan sering merasa cemas atas kondisinya dan motivasi kepuasaan kerja
perawat juga dapat memengaruhi kemampuan perawat dalam memberikan motivasi
kepada pasien. Oleh karena itu dalam konteks ini motivasi dan dukungan kepada
pasien dapat dilakukn melalui beberapa cara guna untuk mecapi kebutuhan
psiklogisnya menurut teori Maslow adalah seperti,
22
Memantau tanda-tanda vital, ekspresi wajah dan tingkat kenyamanan dapat
membantu perawat memahami kebutuhan yang mungkin tidak terpenuhi.
Melibatkan klien dalam percakapan tentang preferensi, ketakutan, atau
kekhawatiran mereka juga dapat memberikan informasi berharga kepada perawat
untuk memberikan perawatan yang lebih holistik. Selain itu, melibatkan keluarga
atau pendukung pasien juga dapat memberikan informasi tambahan mengenai
kebutuhan yang mungkin belum terpenuhi.
a. Oksigenasi c. Nutrisi
b. Cairan d. Temperatur
23
e. Eliminasi g. Istirahat
f. Perlindungan h. Seksualitas
Meskipun teori ini telah mendapatkan kritik dan ada pandangan yang menyatakan
bahwa kebutuhan manusia tidak selalu diatur hierarkis seperti yang dijelaskan oleh
Maslow, banyak orang masih melihat relevansi dan nilai dari konsep ini. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa teori kebutuhan Maslow masih penting untuk
dipelajari di era modern:
24
4. Peran dalam Pengembangan Pribadi: Bagi individu yang mencari
pengembangan pribadi, hierarki kebutuhan Maslow dapat memberikan
pandangan tentang bagaimana memprioritaskan tujuan dan upaya untuk
mencapai aktualisasi diri.
5. Relevansi dalam Konteks Pendidikan: Dalam pendidikan, teori ini dapat
membantu guru dan pendidik memahami kebutuhan siswa dan merancang
lingkungan belajar yang mendukung perkembangan mereka.
Meskipun teori ini tetap berkontribusi pada pemahaman kita tentang motivasi dan
kebutuhan manusia, penting untuk diingat bahwa manusia adalah makhluk yang
kompleks, dan faktor-faktor lain juga berperan dalam memahami perilaku dan
motivasi mereka. Beberapa ahli telah mengajukan model motivasi yang lebih
modern dan kompleks, namun konsep kebutuhan Maslow tetap relevan sebagai
dasar dalam banyak konteks. Jadi teori hirarki kebutuhan Maslow sampai saat ini
masih sangat relevan dan penting untuk di pelajari di era modern, karena teori ini
berbicara mengenai kebutuhan manusia yang tidak pernah berubah dari waktu ke
waktu. Dengan menggunakan teori maslow kita mampu memahami prilaku klien
dan manajemen sumber daya manusianya. Teori ini juga mmembantu kita
memahami bahwa kebutuhan manusia tidak lepas dari konteks sosial dan budaya,
yaitu tentang bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi pada manusia dengan kondisi
dan masyarakat, lingkungan yang berbeda. Teori kebutuhan Maslow juga telah
melewati uji coba terhadap sudut pandang disiplin ilmu seperti psikologi,
antropologi, dan sosiologi. Teori ini juga dinilai sangat memberikan manfaat dan
berguna bagi para praktisi, terutama bidang pendidikan, konseling, dan manajemen.
Karena membantu mereka mengelola kebutuhan dan motivasi manusia dalam
mengambil keputusan yang tepat.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abraham Maslow merupakan seorang ahli psikologi terkemuka pada abad
ke 20. Latar belakang dimulainya penemuan teori ini adalah saat ia menemukan
minat terhadap dunia psikologi. Pemikiran Maslow banyak dipengaruhi oleh
seorang psikolog Gestalt bernama Max Wertheimer dan seorang antropolog
bernama Ruth Benedict, sehimhha Maslow percaya dan tertarik untuk menganalisis
dan mencatat perilaku mereka. Hasil analisis tersebut menjadi landasan teori dan
penelitiannya tentang potensi manusia. Mereka mempunyai keinginan yang
melekat untuk menyadari diri mereka sendiri. Psikolog Abraham Maslow
merumuskan teori motivasi manusia berdasarkan gagasan bahwa ada hirarki
kebutuhan manusia. Hirarki kebutuhan maslow terdiri dari 5 tingkat kebutuhan
manusia.
26
seorang manusia itu telah memenuhi kebutuhan dasar fisiknya maka akan otomatis
naik ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini didorong dari dalam dirinya yaitu secara
psikologis, gagasan bahwa manusia bukan hanya makhluk yang ditentukan oleh
dorongan biologis saja, tetapi juga memiliki aspirasi untuk mengembangkan
kemampuan kreatif dan intelektualnya sehingga saat ini telah mengubah paradigma
dalam dunia psikologi.
Teori hirarki kebutuhan Maslow sampai saat ini masih sangat relevan dan
penting untuk di pelajari di era modern, karena teori ini berbicara mengenai
kebutuhan manusia yang tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Dengan
menggunakan teori maslow kita mampu memahami prilaku klien dan manajemen
sumber daya manusianya. Teori ini juga mmembantu kita memahami bahwa
27
kebutuhan manusia tidak lepas dari konteks sosial dan budaya, yaitu tentang
bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi pada manusia dengan kondisi dan
masyarakat, lingkungan yang berbeda.
3.2 Saran
Dengan di tulisnya makalah ini semoga bisa membantu banyak orang
terutama tenaga kesehatan khususnya untuk seorang perawat dalam menjalankan
tugasnya dengan baik. Makalah ini dapat menjadi acuan bagi perawat dalam
memberikan layanan asuhan keperawatan demi kepuasan klien atau pasien. Teori
Abraham Maslow ini dapat dilakukan untuk penelitian tenga kesehatan lainnya
sehingga dapat dikembangkan dan disempurnakan, sehingga teori ini dapat dipakai
seiring berkembangnya zaman.
28
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Zulkarnain, 2020. Teori Maqashid Asy Syathibi dan Kaitannya
dengan Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow. Jurnal III.
UIN Alauddin Makassar Vol.I.
Danu Santoso, 2023. Apa itu Teori Maslow dan Bagaimana Hubungannya dengan
Keperawatan. Dikutip dari https://kiriminaja.com/blog/teori-maslow.
Diakses pada 13 Desember 2023.
Diki Cahya, 2022. Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow. Dikutip dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/140134369/teori-hierarki-
kebutuhan-abraham-maslow. Diakses pada 13 Desember 2023.
Health and Care Education, 2018. Makalah Teori Abraham Maslow. Dikutip dari
http://healthcarebydedik.blogspot.com/2018/12/makalah-teori-abraham-
maslow.html. Diakses pada 13 Desember 2023.
29
Megabintang Kiki, 2022. Kebutuhan Perawatan Pasien Covid-19 Di Ruang
Intensive Unit Care Didasarkan Teori Abraham Maslow. Jurnal Nursing
Study Undergraduate Programs vol.1. Hal 1-9.
Rahman Arif, 2016. Peran dan Motivasi Perawat Kesehatan Jiwa dalam Program
Bebas Pasung: Studi Kasus di Mataram. Jurnal berita Kedokteran
Masyarakat of Community Medicine and Publichealth Vol.32 No.8. Hal
287-294.
Taufiqrahman Opik, Hadi, 2016. Aplikasi Konsep Teori Maslow pada Pasien DHF.
Dikutip dari https://id.scribd.com/document/376824109/Aplikasi-Teori-
Maslow-Pada-Pasien-Dhf. Diakses pada 12 Desember 2023.
30