CE
‘Memasukkan selang katater urine ke dalam kandung kemih melalui uretra pada
pasien laki-laki,
| Diagnosis Keperawatan |
Gangguan Eliminasi Urine Gangguan Rasa Nyaman
Inkontinensia Urine Nyeri Akut
Retensi Urine Risiko Infeksi
Eliminasi Urine Membaik Tingkat Nyeri Menurun,
Kontinensia Urine Membaik Tingkat Infeksi Menurun
‘Status Kenyamanan Meningkat
#
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua idenfitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
‘Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
. , Urine bag dan penggantungnya
d. Spuit yang berisi 20 mL aquades/NaC! atau sesuai anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptik
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j, Kapas/kasa dan cairan antiseptik
k, Pengalas
|. Bengkok
m. Sampiran
Jaga privasi dengan memasang sampiran
Atur posisi telentang dengan kaki abduksi
Letakkan pengalas di bawah bokong
‘Tutup area pinggang dengan selimut
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
10. Bersihkan area genitalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptik
Been Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawata71. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
42, Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas steril
dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
43, Pasang sarung tangan steril
44, Sambungkan kateter dengan urine bag
45, Pegang penis tegak lurus dengan tangan nondominan dan masukkan 10 mL jeli
ke dalam meatus uretra dengan tangan dominan
46. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
47. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan tangan
dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan tarik napas dalam
48. Lakukan fiksasi intemal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
49, Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan kateter
terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
20. Lepaskan sarung tangan steril
21, Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah dengan penis
mengarah ke dada
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine bag, jika
pertu
24. Lepaskan sarung tangan bersih
25. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (wama urine, jumlah urine yang
keluar, jumlah aquades/NaC! untuk mengembangkan balon, tanggalWwaktu
dipasang) dan respons pasien
Borman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10° ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9" ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Peny, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8* ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1* ed.).
Jakarta: OPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1*ed,).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
ed.). Jakarta: DPP PPNI. a
Wilkinson, J, M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Persatuan Perawat Nasional Indonesiaisiologis.
Memasukkan selang katater urine ke dalam Kandung kemih melalui uretra pada
pasien perempuan.
PEMesencre teen
‘Gangguan Eliminasi Urine Gangguan Rasa Nyaman
Inkontinensia Urine Nyeri Akut
Retensi Urine Risiko Infeksi
Eliminasi Urine Membaik Tingkat Nyeri Menurun
Kontinensia Urine Membaik Tingkat Infeksi Menurun
Status Kenyamanan Meningkat
te
2
4.
5.
6.
te
8.
9,
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua idenfitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Siapkan alat dan bahan yang dipertukan:
‘Sarung tangan steril
Kateter urine sesuai ukuran
Urine bag dan penggantungnya
Spuit yang berisi 20 mL aquades/NaCl atau sesuai anjuran pabrik
Jeli lidokain 2%
Cairan antiseptik
‘Sarung tangan bersih
Kom bersih
Wadah sampel urine, jika peru
Kapas/kasa dan cairan antiseptik
Pengalas
Bengkok
1. Sampiran
Jaga privasi dengan memasang sampiran
‘Atur posisi dorsal recumbent (kedua lutut dilipat diregangkan/dibuka)
Letakkan pengalas di bawah bokong
Tutup area pinggang dengan selimut
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
BUAT SO senmega0gp
10. Bersihkan area perineum dengan kapas/kasa dan cairan antiseptik71. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
42. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas steril
dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
43. Pasang sarung tangan steril
44. Sambungkan kateter dengan urine bag
45. Lumasi ujung kateter 2,5-5 cm dengan jeli
46. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan nondominan
47. Masukkan kateter 5-7,5 cm ke dalam meatus uretra secara perlahan sambil
menganjurkan tarik napas dalam
48. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine bag
49. Lakukan fiksasi intemal dengan memasukkan aquades/NaCl’ untuk
mengembangkan balon kateter
20. Tarik kateter periahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan kateter
terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
21. Lepaskan sarung tangan steril
22. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area paha dalam
23. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
24. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine bag, jika
peru
25. Lepaskan sarung tangan bersih
26. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
27. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
28. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (wama urine, jumlah urine yang
keluar, jumlah aquades/NaC! untuk mengembangkan balon, tanggalwaktu
dipasang) dan respons pasien
fozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015), Manual of Clinical Nursing Procedures (9* ed,). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Pery, AG. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1*ed.).
Jakarta: DPP PPNI. .
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
ed.) Jakarta: DPP PPNI. ;
Wilkinson, J.-M, Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M. H.. (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.)
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Persatuan Perawat Nasional IndonesiaPemasangan Selang Nasogastrik
"Subkategori: Nutrisi dan Cairan
Kategon: Fisiologis
Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui hidung, melewati
tenggorokan sampai ke dalam lambung.
| Diagnosis Keperawatan |
Defisit Nutrisi Gangguan Menelan
Risiko Defisit Nutrisi Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Risiko Aspirasi Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
rience trea
Status Nutrisi Membaik ‘Status Menelan Membaik
Tingkat Aspirasi Menurun Motilitas Gastrointestinal Membaik
acess
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
Sarung tangan bersin
Selang nasogastrik sesuai ukuran
Jeli
Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
Stetoskop
Plester
Tisu
Bengkok
Pengalas
|. Kertas pH, jika perlu
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
Posisikan semi-Fowler
Letakkan pengalas di dada pasien
Tentukan panjang selang nasogastrik dengan mengukur dari ujung hidung ke
telinga lalu ke prosesus xiphoideus
9. Tandai panjang selang yang telah diukur
10. Periksa kepatenan lubang hidung
14. Lumasi ujung selang nasogastrik sekitar 10 cm dengan jeli
42. Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas yang
telah diukur
eae Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatar
vores epacge
Pn ome43. Anjurkan menundukkan kepala saat selang nasogastrik mencapai nasofaring
44. Anjurkan menelan saat selang nasogastrik dimasukkan
45. Periksa posisi ujung selang dengan cara:
a. Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultasi bunyi
udara pada lambung
b. Aspirasi cairan lambung
¢. Cekkeasaman cairan lambung dengan kertas pH
46. Fiksasi selang nasogastrik pada hidung dengan plester
47. Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
48. Lepaskan sarung tangan
49. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20. Dokumentasikan ukuran NGT, panjang NGT yang dimasukkan, lubang hidung
yang digunakan, pengecekan posisi NGT yang dilakukan dan respons pasien
selama prosedur.
Referensi
‘Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9% ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Per, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8% ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016), Standar Disgnosis Keperawatan indonesia: Ont! den lndiator Diagnostik (1* e4.).
PP PPNI.
PPNI carey, Standar intervene Keperawatan Indore: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1*ed.).
Jakarta: DPP PPN
PPNI (2018). ‘Sander Lusran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
a eevee De Pea
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M.H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. CayPemasangan Selang Orogastri
Kategori: Fisiologis Subkateg
‘Nutrisi dan Cairan
Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui mulut, melewati
tenggorokan sampai ke dalam lambung.
| Diagnosis Keperawatan |
Defisit Nutrisi ‘ Gangguan Menelan
Risiko Defisit Nutrisi Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Risiko Aspirasi Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
‘Status Nutrisi Membaik Status Menelan Membaik
Tingkat Aspirasi Menurun Motilitas Gastrointestinal Membaik
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
‘Sarung tangan bersih 3
Selang orogastrik sesual ukuran
Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
Stetoskop
Plester
Tisu
Bengkok
Pengalas
Kertas pH, jika perlu
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
Posisikan semi-Fowler
Letakkan pengalas di dada pasien
Tentukan panjang selang orogastrik dengan mengukur dari ujung mulut ke
telinga lalu ke prosesus xiphoideus
Tandai panjang selang yang telah diukur
10. Lumasi ujung selang oroogastrik sekitar 10 cm dengan air
11. Masukkan selang pertahan tapi tegas melalui mulut sampai batas yang telah
diukur
12. Anjurkan menelan saat selang orogastrik dimasukkan
13. Periksa posisi ujung selang dengan cara:
en
THe" ~ ap oe
PNOaMEs
9
Pedoman Standar Prosedur Operasional} Bengkok
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5, Siapkan cairan infus (jika akan diberikan terapi cairan):
a. Sambungkan set infus dengan wadah cairan
b. Pastikan rol klem terkunci dan isi setengah bilik (chamber) infus dengan
cairan infus
c. Alirkan cairan infus hingga seluruh selang terisi cairan infus
d. Pastikan tidak ada gelembung udara di sepanjang selang infus
Atur posisi senyaman mungkin
Pilih vena yang akan diinsersi:
a. Vena pada ektremitas non-dominan, kecuali kontraindikasi (seperti terdapat
luka, fistula, untuk dialisis, riwayat mastektomi)
b. Vena yang lurus, cukup besar, dapat dipalpasi, dan jauh dari persendian
8. Letakkan pengalas di bawah lengan pasien
9, Pasang sarung tangan bersih
10. Dilatasikan vena dengan memasang tomiket 15 — 20 cm di atas vena yang akan
diinsersi, dan/atau beberapa metode ini:
a. Posisikan area insersi lebih rendah dari jantung
b._ Kepalkan telapak tangan
c. Ketuk-ketuk dengan lembut menggunakan ujung jari
d. Masase dari arah distal ke proksimal di bawah vena yang akan diinsersi
e. Kompres hangat pada area insersi
44. Bersihkan daerah yang akan diinsersi dengan menggunakan alcohol swab
42, Regangkan kulit di bawah vena yang akan diinsersi dengan menggunakan
tangan yang tidak dominan
13. Insersikan kateter pada vena dengan sudut 10 — 30° dengan tangan dominan
14. Rendahkan sudut insersi saat terlihat darah pada ruang kateter dan tarik sedikit
stilet
15. Dorong kateter hingga mencapai pangkalnya
16, Lepaskan torniket
17. Tekan ujung kateter yang berada di dalam vena dan lepaskan stilet dari kateter
18. Sambungkan kateter intravena dengan set infus atau injection plug
19. Pasang balutan transparan (transparent dressing) pada area insersi
20. Berikan label pada dressing dan tuliskan tanggal dan waktu pemasangan.
21. Rapikan pasien dan peralatan yang telah digunakan
22, Lepaskan sarung tangan
23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
24, Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
=
No
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10"ed,). USA:
Perason Education.
Perry, AG. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8" ed.). St Louis: Mosby ElsevierFisiologis
Kategori:
Menyiapkan jalur masuk ke dalam pembuluh darah vena perifer untuk pemberian
cairan, obat-obatan, dan produk darah.
DERIRSecceceicene
Penurunan Curah Jantung Hipervolemia
Risiko Penurunan Curah Jantung Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Diare
Perfusi Perifer Tidak efektif Ikterik Neonatus
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif _Risiko Syok
Gangguan Sirkulasi Spontan Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan _ Risiko Perfusi Gastronintestinal Tidak Efektif
Hipovolemia Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Risiko Hipovolemia Risiko Infeksi
Denice
Curah Jantung Meningkat Tntegroitas Kullt dan Jaringan
Perfusi Miokard Meningkat Tingkat Syok Menurun
Perfusi Perifer Meningkat Perfusi Renal Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat Perfusi Gastronintestinal Meningkat
Status Cairan Membaik Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat
Keseimbangan Cairan Meningkat Tingkat Infeksi Menurun
Eliminasi Fekal Membaik
kere
1, Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. _Siapkan alat dan bahan yang diperiukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Tomiket
c. Kateter intravena sesuai ukuran (bayi/anak no. 24, dewasa no, 20 atau 22,
geriatri no. 22 atau 24)
d. Alcohol swab
e. Balutan transparan (transparent dressing) atau kasa
f. Plester
g. Set infus atau injection plug
h. Cairan infus, jika pertu
i. Pengalas
ae] Pedoman Standar Prosedur Operasional Keporawatan‘Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui hidung, melewat
tenggorokan sampal ke dalam lambung.
DEMIS
Defisit Nutrisi ‘Gangguan Menelan
Risiko Defisit Nutrisi Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Risiko Aspirasi Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
‘Status Nutrisi Membalk ‘Status Menelan Membaik
Tingkat Aspirasi Menurun Motilitas Gastrointestinal Membaik
1. Identifkasi pasien menggunakan minimal dua idenfitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
2 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
Sarung tangan bersih
Selang nasogastrik sesuai ukuran
Jeli
Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
Stetoskop
Plester
Tisu
Bengkok
Pengalas :
j. Kertas pH, jika pertu
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
Posisikan semi-Fowler
Letakkan pengalas di dada pasien
‘Tentukan panjang selang nasogastrik dengan mengukur dari ujung hidung ke
telinga lalu ke prosesus xiphoideus
9. Tandai panjang selang yang telah diukur
10. Periksa kepatenan lubang hidung
11. Lumasi ujung selang nasogastrik sekitar 10 cm dengan jeli
12, Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas yang
telah diukur
ryeregapgD
PNOAe
Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawate0‘a. Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultas! bunyi
udara pada lambung
b. Aspirasi calran lambung
¢. Cek keasaman calran lambung dengan kertas pH
44, Fiksasi selang pada salah satu sisi mulut dengan plester
45. Raplkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
46. Lepaskan sarung tangan
47, Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
48. Dokumentasikan ukuran OGT, panjang OGT yang dimasukkan, pongecekan
posisi OGT yang dilakukan dan respons pasien
‘Berman,
& Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10" ed.). US)
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9" ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Pery, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8" ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1* ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Stondar Intervene! Keperewatan Indonesia: Dini dn Tindekan Keperewafen (1% ed)
ja
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawotan Indonesl: Defi! dan Krtra Heal Keperawatan (1
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3% ed.)
Philadelphia: F. A. Davis Company.
PersatuanPorawat Nason Indonesia ay15. Lepaskan tomiket
16. Injeksikan obat intravena
17. Keluarkan jarum dari vena secara perlahan
18. Buang jarum dan spuit ke dalam safety box tanpa recapping (menutup kembali
jarum)
19. Lakukan penekanan pada area penusukan
20. Berikan balutan dengan kasa steril, jika porlu
21, Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhonti
22. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23. Lepaskan sarung tangan
24. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Berman, A., Snyder, 8. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10% ed ) USA’
Perason Education
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Lean, P. & Lebon, M. (2011). Clinical Nursing Skill A Nursing Process Approach (3% ed.). Philadelphia
Wolter Kluwer Lippincot Williams & Wikins.
Perry, AG. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8" ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1* ed.)
Jakarta: OPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1* ed.)
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (20) ‘Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keporawatan (1*
Jakarta: OPP PPNI.
..., Bamett, K. & Smith, M.H. (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.)
Davi
Wikis. J.M., Tre
Philadelphia:
Pedoman Standar sur Of
rawatanSubkategori:_Sirkulasi
Mempersiapkan dan memberkan agen farmakologis yang diprogramkan melalui
pembuluh darah vena.
Deis
Nausea Risiko Alergi
Nyeri Akut Risiko Infeksi
Mince
Tingkat Nausea Menurun Tingkat Alergi Menurun
Tingkat Nyeri Menurun Tingkat Infeksi Menurun
ee
Ae
2.
3.
serPnone
12,
. Lakukan penusukan dengan sudut 20 — 30° dengan bevel menghadap ke atas
14.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
. Anjurkan membuka dan mengepalkan tangan beberapa kali untuk membantu . ~
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur .
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
‘Sarung tangan bersih
Obat IV sesuai order
Alcohol swab
Spuit sesuai kebutuhan
Cairan pelarut, jika perlu
Tomiket
Pengalas
Bengkok
|. Safety box
Campurkan obat dengan cairan pelarut, sesuai kebutuhan
Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dan dokumentasi)
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih . Ae
Pilih area vena yang akan dilakukan penusukan
Pasang pengalas di bawah area vena yang dipilih
rzerpange
). Lakukan pembendungan dengan memasang torniket 5 - 10 cm di atas area
penusukan
vena berdilatasi
Bersihkan area penusukan dengan alcoho! swab
Tarik sedikit plunger spuit sampai terlihat darah pada plunger spuit“Kategon_Fisiologis, ‘Subkategori:_Sirkulasi
‘Mempersiapkan dan memberkan agen farmakologis yang diprogramkan melalui
kateter intravena.
PEPIPssneeeieen
Hipovolemia Risiko Syok
Risiko Hipovolemia Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Risiko Penurunan Curah Jantung _Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif _Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif_ Risiko Infeksi
[enc ecru)
Status Cairan Membaik Perfusi Serebral Meningkat
Curah Jantung Meningkat Perfusi Renal Meningkat
Perfusi Perfier Meningkat Perfusi Gastrointestinal Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat Tingkat Infeksi Menurun
Tingkat Syok Menurun
4. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
Sarung tangan bersin
Obat IV sesuai program
Alcohol swab
Spuit sesuai kebutuhan
Cairan pelarut, jika perlu
Safety box
4. Campurkan obat dengan cairan pelarut, sesuai kebutuhan
5. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dan dokumentasi)
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7.
8
mp aoge
Pasang sarung tangan bersih
._ Pastikan ketepatan dan kepatenan akses IV
9. Lakukan double check, terutama untuk obat high alert
10. Bersihkan akses IV dengan menggunakan alcohol swab
11. Sambungkan spuit dengan injection site selang infus
12, Hentikan aliran infus dengan mengunci roller clamp pada selang infus
13. Tarik sedikit plunger spuit sampai terlihat darah pada selang infus
Persatuan Perawat Nasional Indonesia ipeaeaaey‘Kategori: _Fisiologis
‘Subkategon:_Sirkulasi
Mempersiapkan dan memberkan agen farmakologis yang diprogramkan melalui jalur
intramuskuler.
PEMireeien neuen
Gangguan Pertukaran Gas Nyeri Akut
Gangguan Ventilasi Spontan Risiko Alergi
Gangguan Penyapihan Ventilator —_Disrefleksia Otonom
Gangguan Sirkulasi Spontan Perilaku Kekerasan
Gangguan Intergritas Kulit/Jaringan _Risiko Bunuh Diri
[rene eerie
‘Curah Jantung Meningkat Status Cairan Membaik
Perfusi Perifer Meningkat Tingkat Syok Menurun
Sirkulasi Spontan Meningkat Tingkat Infeksi Menurun
eels
2
a
3.
PNOns
Persatuan Perawat Nasional Indaagsia
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Obat intraoseus sesuai order
¢. Alcohol swab
d. Spuit sesuai kebutuhan
e. Cairan pelarut, jika perlu
Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dan dokumentasi)
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan
Imobilisasi ekstermitas
Aspirasi akses intraoseus sebelum menyuntikan obat untuk memastikan
ketetapan posisi ujung jarum sesuai protokol
Sambungkan selang dengan jarum dan alirkan dengan gravitasi atau tekanan
sesuai kecepatan aliran yang diperlukan
. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
. Lepaskan sarung tangan
. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
._ Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
|43. Lakukan aspirasi dan pastikan tidak ada darah
14. Injeksikan obat secara perlahan
15, Cabut jarum
16. Hindari melakukan masase pada area penusukan
17. Tutup area penusukan dengan plester
18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
19. Lepaskan sarung tangan
20, Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
GROGcue
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA:
Perason Education,
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1% ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1*ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Knteria Hasil Keperawatan (1#
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.14. Injeksikan obat dengan kecepatan yang direkomendasikan
15. Monitor respons pasien selama injeksi obat
46. Lepaskan spuit dari injection site selang infus
47. Buang jarum dan spuit ke dalam safety box tanpa recapping (menutup kembali
jarum)
18. Atur kecepatan tetesan infus seperti semula atau sesuai kebutuhan
19. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
20. Lepaskan sarung tangan
21. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
22. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
(2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9" ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Lean, P. & Lebon, M. (2011). Clinical Nursing Skill A Nursing Process Approach (3° ed.). Philadelphia:
Wolter Kluwer Lippincot Wiliams & Wilkins.
Pemry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1* ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1* ed.).
. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
ed.). Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M.H. (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.)
Philadelphia: F. A. Davis Company.
sdoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan[Pengambilan Sampel Darah Vena
tegori:_Fisiologis ‘Subkat
‘Mengambil sampel darah melalui intravena untuk pemeriksaan laboratorium.
DEMIESSnC rece
Hipovolemia Risiko Penurunan Curah Jantung
Hipervolemia Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Penurunan Curah Jantung Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Perfusi Perifer Tidak Efektif Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Sirkulasi Spontan ~ Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Ikterik Neonatus Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Hipovolemia Risiko Ikterik Neonatus
ene eeren
Status Cairan Membaik Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
Curah Jantung Meningkat + Perfusi Miokard Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Keseimbangan Cairan Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Lager
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang dipertukan:
‘Sarung tangan bersih
‘Spuit atau vacutainer sesuai ukuran
Alcohol swab
Tabung sampel darah, sesuai kebutuhan
Torniket
Plester
Pengalas
Bengkok
Safety box
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
Pilih vena yang akan dilakukan penusukan
Pasang pengalas di bawah area vena yang dipilih
Lakukan pembendungan dengan memasang tomiket 5 — 10 cm di atas area
penusukan
ryespeaore
Roe ae10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Pasang bantalan di bawah area pergelangan tangan, jika perlu
Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
Stabilisasi arteri dengan meregangkan kulit
Tusukkan jarum dengan sudut 45 - 90° dengan bevel menghadap ke atas
Aspirasi sampel darah 1-3 cc
Cabut jarum dari arteri secara perlahan
Tusukkan jarum spuit pada karet
Berikan penekanan pada area penusukan selama 5 — 15 menit
Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
Berikan label pada sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
Lepaskan sarung tangan
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
‘American Nurses Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (7 ed.).
St. Louis: Elsevier.
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10"ed.). USA:
son Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9* ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor's Clinical Nursing Skills, A Nursing Process
Perry, AG. & Potter, P.
PPNI (2016). Standar
Approach (3° ed). USA Lippincott Wiliams & Wilkins.
(2015). Nursing Skills & Procedures (8% ed.). St Louis: Mosby Elsevier
jagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisidan Tindakan Keperawatan (1*ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
L.S., B
Persatuan Perawat Nasional Indone:42. Berikan label pada pipa kapiler atau microcontainer
43. Buang jarum pada safety box
44. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
45. Lepaskan sarung tangan
46. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
47. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
- Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9° ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor's Clinical Nursing Skills, A Nursing Process
‘Approach (3 ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
ry, AG. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8% ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
Pent (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definis! dan Indikator Diagnostik (1* ed.).
Jakarta: OPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1*ed.)
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Defnisi dan Krteria Hasil Keperawatan (1
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
WHO, (2610). WHO Guidelines on Drawing Blood: Best Practices in Phlebotomy. Geneva: WHO
Document Production Services.
Wilkinson, J. M:, Treas, L: S., Bamett, K. & Smith, M.H, (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.).
: F. A. Davis Company.
‘Fundamentals of Nursing (10
Persatuan Perawat Nasional Indones!bilan Samp
‘Kategori _Fislologis. ‘Subkatogor:_Respirash
Mengambil sampel darah melalul pembuluh darah kapiler untuk pemeriksaan
laboratorium.
DEMinsoikcrcc ee Derrek)
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Perfusi Perifer Tidak Efektif
Darah Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
[eee
Pertukaran Gas Meningkat Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Ee
a
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/ atau nomer rekam medis)
2. _Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
‘Sarung tangan bersih
Alcohol swab
Kasa kering steril
Lancet
Pipa kapiler atau microcontainer
Plester
Bengkok
. Safety box
4, Tentukan area penusukan yang akan dipilih:
a. Bayi berusia <6 bulan: area tumit
b. Bayi berusia >6 bulan dan anak: area tengah bantalan jari tengah atau jari
manis
c. Dewasa: area ujung jari tangan
Fesmpaoge
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. . Pasang sarung tangan bersih
7. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan alcohol swab dan biarkan
mengering
8. Fiksasi tumit atau jari
9. Lakukan penusukan menggunakan lancet ster
10. Tampung tetesan darah ke dalam microcontainer atau pipa kapiler
14. Tekan area penusukan dengan kasa kering steril selama kurang lebih 3 menit
kemudian tempelkan plesterOT OO rr eg A,
Mengambi sampel darah arterl untuk mendapatkan nilal tekanan parsi
karbondioksida, asam-basa darah, sorta saturas! oksigon.
Hipovolemia Risiko Penurunan Curah Jantung
Hipervolemia Risiko Perfusi Perifer Tidak Efoktif
Penurunan Curah Jantung Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Portusi Perifer Tidak Efektif Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Sirkulasi Spontan Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Ikterik Neonatus Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Hipovolemia Risiko Ikterik Neonatus
‘Status Cairan Membaik Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
Curah Jantung Meningkat Perfusi Miokard Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Keseimbangan Cairan Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat Keseimbangan Elektrolit Meningkat
1. Identifikas! pasien menggunakan minimal dua Identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, darvatau nomor rekam medis)
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit AGD atau spuit 3 cc
Heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
Karet
Alcohol swab
Plester
Bantalan
Pengalas
Bengkok
Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Pasang sarung tangan bersih
Lakukan Allen test sebelum menusuk nadi radialis
Bilas spuit dengan heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
Tentukan area penusukan dengan merasakan denyut nadi
Pasang alas di bawah area penusukan
Bo) Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan
a
en
rzesean
SPONQAS9. Anjurkan membuka dan mengepalkan tangan beberapa kali untuk membantu
vena berdilatasi =
10. Bersinkan area penusukan dengan alcohol swab
11. Lakukan penusukan dengan sudut 20 - 30° dengan bevel menghadap ke atas
42. Aspirasi sampel darah sesuai kebutuhan (ka menggunakan spuit) atau pegang
adapter lalu tekan tabung vakum dan biarkan darah masuk sampai sesuai
kebutuhan (jika menggunakan vacutainer)
43. Lepaskan torniket
14. Keluarkan jarum dari vena secara perlahan
45. Lakukan penekanan pada area penusukan
46. Berikan balutan dengan kasa steril, jika pertu
17. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
48. Pindahkan darah dari spuit ke dalam tabung vakum (jika menggunakan spuit)
49. Berikan label pada tabung sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
20. Buang jarum pada safety box
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
22. Lepaskan sarung tangan
23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
‘Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10 ed_). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor's Clinical Nursing Skills, A Nursing Process
(3° 6d). USA Lippincott Wiliams & Wikins.
Pery, AG. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8° ed.). St Louis: Mosby Elsevi
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1* ed.)
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definis! dan Tindakan Keperawatan (1* ed.)
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1*
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Bamett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3° ed.)
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Perum Poona aslo none