You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KELAS
KIMIA ANALITIK
TPS 1A

PERCOBAAN 4
ANALISIS FISIK
PENENTUAN MASSA JENIS SUHU 400C DAN
VISKOSITAS KINEMATIK SUHU 400C BIODIESEL

Disusun oleh :

Nomor Tanda
Nama Praktikan Tanggal Kumpul
Mahasiswa Tangan
1. Adi Ridlha T.H 202111005
2. Samsul Bahri 202111003
3. Cici Finasti 202111002

Tanda
Nama Instruktur Tanggal Koreksi Nilai
Tangan
Hanifah Khairiah, S,ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN SAWIT


POLITEKNIK KAMPAR
2022
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami pinsip-prinsip melakukan analisis fisik
pada contoh biodisel
2. Menentukan massa jenis suhu 400C pada Biodiesel
3. Menentukan Viskositas Kinematik suhu 400C pada Biodiesel
II. TEORI
Massa jenis ( ρ ) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat
dan volumenya. Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung
pada massa maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya. Oleh
karena itu, zat yang sejenis selalu mempunyai masssa jenis yang sama.
Satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari
massa jenisnya.
Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin
tinggi temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul
molekul yang saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperatur
menyebabkan volume suatu zat bertambah, sehingga massa jenis dan
volume suatu zat memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul,
gaya tarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan
dianggap dalam kedudukan setimbang maka sebelum suatu lapisan
molekul dapat melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energi
tertentu Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai
berikut :
1. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.
2. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas
naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-
molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak
schingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
3. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan
tambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak
ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas
akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu
alirnya semakin cepat.
4. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.Misalnya laju aliran
alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya
tinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
5. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
6. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO
dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
7. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang
terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut,
gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi
pula.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Viskometer Cannon-Fenske capillary 150 atau 200
2. Piknometer 7. Erlenmeyer 100 mL
3. Botol Semprot 8. Gelas Piala 100 mL
4. Bulb 9. Pipet tetes
5. Thermometer
6. Statif, klem jepit
B. Bahan
1. Biodiesel
2. Etanol(C2H5OH)

IV. CARA KERJA


A. Penentuan Massa Jenis Suhu 400C
1. Cuci dan bersihkan piknometer dengan aquades dilanjutkan dengan
etanol kemudian dikeringkan sampai benar-benar tidak ada sisa air
yang mengendap
2. Timbang bobot piknometer kosong (mo)
3. Tambahkan aquades kedalam Erlenmeyer 100 ml kemudian
panaskan diatas penangas air/waterbach sampai suhu aquades 400C
4. Isi piknometer dengan aquades suhu 400C sampai penuh. Tutup
piknometer. Hindari terbentuk gelembung, kemudian timbang
piknometer berisi aquades (ml).
5. Kosongkan piknometer kemudian dicuci dengan etanol dan
dikeringkan.
6. Tambahkan biodiesel kedalam Erlenmeyer 100 ml kemudian
panaskan diatas penangas air/waterbach sampai suhu biodiesel 400C
7. Isi piknometer dengan biodiesel suhu 40 0C sampai penuh. Tutup
piknometer. Hindari terbentuk gelembung,kemudian timbang
piknometer berisi biodiesel (m2).
8. Lakukan duplo

B. Penentuan Viskositas Kinematik Suhu 400C


1. Viskometer harus dalam kondisi yang bersih. Gunakan pelarut etanol
untuk membersihkan, bilas, dan keringkan.
2. Masukkan sampel ke dalam viskometer melalui venting tube (no. 2)
sampai tabung reservoir ( no. 3) penuh.
3. Jepit viskometer menggunakan klem buret dan celupkan viskometer
ke dalam penangas air sampai tabung pre - run (no. 6) ikut tercelup.
4. Atur penangas air sesuai suhu yang diinginkan dan lakukan
pemanasan hingga suhu air penangas = suhu sampel (min. 15 menit).
5. Hisap sampel melalui pipa kapiler (no. 1) menggunakan bulb hingga
tabung pre - run terisi penuh.
6. Biarkan sampel mengalir dan hitung waktu alir sampel mulai dari
tanda upper timing (no. 5) hingga tanda lower timing (no. 4).
Lakukan duplo dan ambil nilai rata - ratanya.
7. Apabila waktu alir lebih dari 500 detik maka gunakan viskometer
dengan nomor kapiler yang lebih besar.

V. DATA PENGAMATAN
A. Berikut ini adalah Tabel hasil penimbangan yang dilakukan pada
percobaan kali ini

No Penimbangan Hasil
1 Piknometer kosong (m0) 11,7676 gr
2 Piknometer berisi aquades (m1) 16,9877 gr
3 Piknometer berisi biodisel 16,3680 gr
4 Piknometer berisi biodidel (duplo) 16,3685 gr

B. Berikut ini adalah tabel hasil kinetik energy correction

No Keterangan Hasil
1 Waktu alir (t1) 135 s
2 Waktu alir duplo (t2) 128 s
3 Flow time (x) 125 s
4 Flow time 1 (X1) 120 s
5 Flow time 2 (X2) 130 s
6 Koreksi energi kinetik 1 (V1) 0,05
7 Koreksi energi kinetik 2 (V2) 0,04
VI. DATA PERHITUNGAN
m 2−m 0
A. Massa jenis ρ= ×F
m 1−m 0
16,3682−11,7676
¿ × 993
16,9877−11,7676
4,6006
¿ ×993
5,2201
¿ 875,1548 kg/m3
B. Viskositas biodisel V =K (t−v )
¿ 0,035(130−0,004)
¿ 0,035(129 ,96)
¿ 4,5486 mm2/s
(x−x 1)
C. Interpolasi ¿ v 2+
(x 2−x 1)
[ ( v 2−v 1 ) ]
(125−120)
¿ 0 , 04+
(130−120)
[ ( 0 , 04−0 , 05 ) ]
¿ 0 , 04+(0 , 5 ×0 , 01)
¿ 0,04 +¿ 0,005
¿ 0,045

VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini praktikan melakukan analis fisik yaitu
menentukan massa jenis suhu 40oC dan viskositas kinematik suhu 40oC pada
biodisel. Massa jenis adalah perbandingan antara massa zat dan volumenya.
Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi
temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul molekul
yang saling berikatan akan terlepas. Sedangkan viskositas adalah fungsi dari
ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik antar molekul dan struktur
cairan. Viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tekanan,
temperatur, kehadiran zat lain, ukuran molekul, berat molekul kekuatan
antar molekul dan konsentrasi larutan.
Cara melakukan penentuan massa jenis suhu 40 oC pada biodisel
menggunakan beberapa cara yang pertama yang harus dilakukan adalah cuci
dan bersihkan piknometer dengan aquades dilanjutkan dengan etanol
kemudian dikeringkan sampai benar-benar tidak ada sisa air yang
mengendap kemudian timbang bobot piknometer kosong (mo) hasil yang
didapatkan dari penimbangan adalah 11,7676 gr. Lalu tambahkan aquades
kedalam Erlenmeyer 100 ml kemudian panaskan diatas penangas
air/waterbach sampai suhu aquades 400C. Isi piknometer dengan aquades
suhu 400C sampai penuh. Tutup piknometer. Hindari terbentuk gelembung,
kemudian timbang piknometer berisi aquades (ml) penimbangan yang
didapatkan adalah 16,9877 gr. selanjutnya kosongkan piknometer
kemudian dicuci dengan etanol dan dikeringkan. Lalu tambahkan biodiesel
kedalam Erlenmeyer 100 ml kemudian panaskan diatas penangas
air/waterbach sampai suhu biodiesel 40oC. Isi piknometer dengan biodiesel
suhu 400C sampai penuh. Tutup piknometer. Hindari terbentuk gelembung,
kemudian timbang piknometer berisi biodiesel kemudian lakukan duplo
(m2). Dari penimbangan hasil yang didapatkan adalah 16,3680 gr dan
16,3685 gr (duplo). Dari hasil percobaan diatas dapat ditentukan massa jenis
suhu 40oC yaitu 875,1548 kg/m3.
Setelah penentuan massa jenis suhu pratikan melakukan percobaan
penentuan viskositas kinematik suhu 400C. Viskositas cairan adalah fungsi
dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik antar molekul dan struktur
cairan, untuk melakukan percobaan ini pertama – tama viskometer harus
dalam kondisi yang bersih. Gunakan pelarut etanol untuk membersihkan,
bilas, dan keringkan. Kemudian masukkan sampel ke dalam viskometer
melalui venting tube (no. 2) sampai tabung reservoir ( no. 3) penuh. Lalu
jepit viskometer menggunakan klem buret dan celupkan viskometer ke
dalam penangas air sampai tabung pre - run (no. 6) ikut tercelup.selanjutnya
atur penangas air sesuai suhu yang diinginkan dan lakukan pemanasan
hingga suhu air penangas = suhu sampel (min. 15 menit). Dilanjutkan hisap
sampel melalui pipa kapiler (no. 1) menggunakan bulb hingga tabung pre -
run terisi penuh. Kemudian Biarkan sampel mengalir dan hitung waktu alir
sampel mulai dari tanda upper timing (no. 5) hingga tanda lower timing (no.
4). Lakukan duplo dan ambil nilai rata - ratanya. Hasil yang didapat
pratikkan adalah 130 detik. apabila waktu alir lebih dari 500 detik maka
gunakan viskometer dengan nomor kapiler yang lebih besar. Kemudian
hitung nilai viskositas. Setelah melakukan perhitungan hasil yang
didapatkan adalah 4,5486 mm2/s

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Biodiesel adalah bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar
yang berasal dari minyak nabati berbagai jenis biji-bijian (bio-oil).
2. Massa jenis suhu 400C pada biodiesel adalah 875,1548 kg/m3
3. Viskositas kinematik suhu 400C pada biodiesel adalah 4,5486
mm2/s
B. SARAN
1. Pratikan harus lebih memperhatikan gelembung yang terbentuk
pada piknometer.
2. Pratikan harus lebih teliti saat melakukan penghitungan waktu alir
sampel.
DAFTAR PUSTAKA

Khairiah, Hanifah. 2022.penuntun praktikum kimia analitik. Politeknik kampar


Bangkinang
Putra, ewana, dewa. 2021. Pemanfaatan biodiesel. Jakarta
Kompas, diakses pada tanggal [7 Juni 2022]

You might also like