You are on page 1of 8

TAPAK Vol.11 No. 2, Mei 2022 p-ISSN 2089-2098 ; http://u.lipi.go.

id/1320332466
https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/tapak/index e-ISSN 2548-6209 ; http://u.lipi.go.id/1481086615

ANALISIS KUAT TEKAN BETON MUTU K-250 TERHADAP


PENGARUH PENAMBAHAN BATU KAPUR DARI DESA CANTUNG
KECAMATAN HAMPANG KABUPATEN KOTABARU
Sylvina Permatasari1, Septyanto Kurniawan2
Prodi Teknik Sipil Politeknik Kotabaru1, Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro2
E-mail : sylvinapermata@gmail.com 1, s_yan_k@ymail.com2

ABSTRAK

Penelitian dengan penambahan batu kapur sebagai subtisusi semen. Hasil penelitian
mengenai kuat tekan beton menggunakan Semen Tiga Roda dari Desa Tarjun, Batu Pecah
dari Desa Sungai Dua, Pasir dari Desa Karang Payau dan Batu Kapur dari Desa Cantung
diperoleh hasil pengujian kuat tekan kebutuhan bahan mengacu pada JMF CV.
Huskosindo untuk mutu K-250 adalah untuk membuat 1 mᶾ beton mutu K-250 dibutuhkan
komposisi semen sebanyak 451,22 kg, pasir sebanyak 661,42 kg, batu pecah sebanyak
1102,36 kg, dan air sebanyak 185 liter.
Dari pengujian ini diperoleh Kuat tekan yang dihasilkan beton tanpa bahan tambah
dengan hasil rata-rata adalah 242,96 kg/cm²pada umur 3 hari, 119,00 kg/cm² pada umur 14
hari , dan 213,93 kg/cm² pada umur 28 hari. Kuat tekan yang dihasilkan beton dengan
mencampur batu kapur sebanyak 5% dari berat semen ada pun kuat tekan beton dengan
rata-rata adalah 209,63 kg/cm² untuk umur 3 hari, 120,94 kg/cm² untuk umur 14 hari, dan
182,81 kg/cm² untuk umur 28 hari. Kuat tekan yang dihasilkan beton pencampuran batu
kapur sebanyak 10% dari berat semen, ada pun kuat tekan beton yang dihasilkan beton
dengan rata-rata adalah 310,37 kg/cm² pada umur 3 hari, 114,69 kg/cm² pada umur 14
hari, dan 225,48 kg/cm² pada umur 28 hari.
Dari hasil kuat tekan beton yang dilakukan dengan menggunakan campuran batu
kapur dapat meningkatkan kuat tekan beton yang ada dengan hasil kuat tertinggi diperoleh
dengan mencampur batu kapur sebanyak 10% dari berat semen.

Kata Kunci : Batu Kapur, Kuat Tekan Beton, Desa Cantung.

PENDAHULUAN fungsi ini petani banyak menggunakan


dolomit untuk disebar di lahan. Selain
Batuan kapur banyak dimanfaatkan itu, masyarakat berkemungkinan
masyarakat sekitar untuk bahan membantu menyebarluaskan secara tidak
bangunan dan juga pertanian. Sebagai sengaja kepermukaan bumi lewat
bahan bangunan batu kapur digunakan penggunaan batu kapur untuk berbagai
sebagai penimbun khususnya tanah keperluan.
kapur, sebagai pondasi bangunan Beton yaitu suatu campuran yang
khususnya batu kapur dan keramik berisi pasir, kerikil/batu pecah dan juga
khususnya menggunakan batu marmer agregat lain yang dicampurkan menjadi
sebagai bahan campuran adonan semen. satu dengan suatu pasta yang terbuat dari
Kapur memiliki sifat basa yang tinggi semen dan air yang membentuk suatu
sehingga banyak digunakan petani untuk masa yang sangat mirip seperti batu
menurunkan keasaman tanah. Dengan dapat digunakan untuk membuat pondasi,

e-ISSN ; 2548-6209
Vol. 9 No. 1, November 2019 p-ISSN 2089-2098
TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022 87
p-ISSN ; 2089-2098
https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/tapak/index e-ISSN 2548-6209 ; tp://u.lipi.go.id/1481086615
balok dan plat lantai. Sifat-sifat dan Pada daerah Kabupaten Kotabaru adapun
karakteristik material dimana penyusun pengambilan material campuran beton
beton akan mempengaruhi kinerja dari yang digunakan sebagian besar
beton yang dibuat dan kinerja beton menggunakan pasir dari Desa Karang
tersebut berpengaruh terhadap kekuatan, Payau, kerikil/batu pecah dari Desa
kemudahan dalam pengerjaannya dan Sungai Dua, air yang digunakan dari
kekuatan beton dalam waktu tertentu. PDAM dan Semen Tiga Roda yang
Karena kebutuhan akan beton semakin diproduksi PT. Indocement Tunggal
tahun semakin meningkat maka Prakarsa, Tbk dari Desa Tarjun. Bahan
ketersediaan bahan agregat semakin tambah yang akan digunakan adalah batu
berkurang, sehingga harus ada bahan lain kapur dari Desa Cantung.
untuk menjadi bahan tambah pengganti Dalam penelitian ini menggunakan
agregat kasar ataupun agregat halus tanpa batu kapur sebagai bahan tambah semen.
merubah karakteristik dan mutu beton. Hal ini dilakukan untuk pemanfaatan
Penggunaan beton sebagai batu kapur dan untuk menghemat biaya
konstruksi bangunan tentunya tidak produksi beton. Sehingga dengan harapan
terlepas dari ketersediaan material beton penggunaan batu kapur sebagai bahan
seperti kerikil, pasir dan semen. Namun tambah semen dapat meningkatkan
pada kenyataannya ketersediaan material karakteristik beton.
semakin lama semakin berkurang. Untuk Kapur merupakan salah satu
mengatasi kekurangan tersebut maka komponen bahan bangunan yang
dicarilah bahan alternatif lain untuk berfungsi sebagai perekat. Kemampuan
mengurangi jumlah pemakaian material yang dimiliki kapur ini dapat
yang semakin mahal dan berkurang. dimanfaatkan untuk menambah
Pegunungan kapur banyak terdapat campuran beton yang sebelumnya hanya
di Pulau Jawa. Batuan kapur banyak menggunakan semen, pasir dan batu
dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pecah. Penggunaan semen dalam
bahan bangunan dan juga pertanian. pekerjaan beton dirasa sangat
Sebagai bahan bangunan batu kapur memerlukan biaya yang cukup besar.
digunakan sebagai penimbun khususnya Untuk itu diupayakan penambahan bahan
tanah kapur, sebagai pondasi bangunan campuran lain dengan mengurangi
khususnya batu kapur dan keramik presentase semen dengan menambah
khususnya menggunakan batu marmer kapur pada campuran beton, agar
sebagai bahan campuran adonan semen. pengeluaran biaya dapat ditekan
Kapur memiliki sifat basa yang tinggi seminimal mungkin dengan tidak
sehingga banyak digunakan petani untuk mengurangi kekuatan beton yang telah
menurunkan keasaman tanah. Dengan disyaratkan.
fungsi ini petani banyak menggunakan Oleh karena itu penulis tertarik
dolomit untuk disebar di lahan. Selain itu, untuk melakukan penelitian mengenai
masyarakat berkemungkinan membantu pengaruh penambahan batu kapur untuk
menyebarluaskan secara tidak sengaja mengetahui apakah dengan adanya
kepermukaan bumi lewat penggunaan penambahan kapur dapat berpengaruh
batu kapur untuk berbagai keperluan. terhadap kekuatan mutu beton yang
diinginkan. Dengan menggunakan

e-ISSN ; 2548-6209
88 TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022
p-ISSN ; 2089-2098
analisa dari koefisien mutu beton K-250, Setelah terjadi pengerasan, beton dalam
mengacu pada JMF dari CV. suatu konstruksi hanya menahan
Huskosindo. tegangan tekan saja. Maka bagian yang
menahan tarik perlu diperkuat dengan
bahan lain dari baja sebagai tulangan,
TINJAUAN PUSTAKA
karena kekuatan tarik dari beton sangat
kecil. Beton merupakan campuran antara
Kualitas atau mutu dari suatu beton
semen portland atau semen hidraulik lain,
sangat bergantung kepada komponen agregat halus, agregat kasar dan air
penyusun atau bahan dasar beton, bahan dengan atau tanpa bahan tambahan yang
tambahan, cara pembuatan dan alat yang membentuk masa padat dengan
digunakan. Semakin baik bahan yang pencampuran dan komposisi yang tepat
digunakan,campuran direncanakan sehingga dapat menghasilkan mutu beton
dengan baik, proses pembuatan yang kuat.
dilaksanakan dengan baik, dan alat-alat
Semen
yang digunakan baik maka akan Semen adalah bahan pengikat
menghasilkan kualitas beton yang baik hidrolis yang merekat dan mengeras bila
pula. Bahan-bahan pokok dari beton dicampur dengan air, dihasilkan dengan
adalah semen, agregat yang terdiri dari cara menggiling halus klinker yang
agregat halus dan agregat kasar, air, serta terutama terdiri dari silikat-silikat
bahan tambahan yang digunakan dengan kalsium yang bersifat hidrolis dan gips
sebagai bahan pembantu. Semen dapat
keperluan tertentu. digunakan terutama dalam pembangunan
Material pembentuk beton tersebut sebagai adukan plester atau sebagai
dicampur merata dengan komposisi beton.
tertentu menghasilkan suatu campuran
yang homogen sehingga dapat dituang Agregat
dalam cetakan untuk dibentuk sesuai Menurut SK SNI T-15-1990-03:2,
agregat merupakan bahan pengisi yang
keinginan. Campuran beton tersebut
netral dalam membuat beton dan
bila dibiarkan akan mengalami presentasinya sekitar 70-75% dari masa
pengerasan sebagai akibat reaksi kimia beton. Dengan agregat yang baik akan
antara semen dan air yang berlangsung dihasilkan pula beton yang lebih padat.
selama jangka waktu panjang atau Kekuatannya harus melebihi kekuatan
dengan kata lain campuran beton akan pasta semen yang telah mengeras.
bertambah keras sejalan dengan Pemakaian agregat dapat pula berfungsi
untuk mengurangi penyusutan pada
umurnya. Beton normal adlah beton yang
proses pengerasan beton. Jadi semakin
mempunyai berat satuan 2200 kg/mᵌ banyak agregat didalam beton semakin
sampai 2500 kg/mᵌ dan dibuat berkurang susut pengerasan beton.
menggunakan agregat alam yang dipecah Berat jenis agregat berpengaruh
maupun tidak dipecah. terhadap kuat tekan beton yang
Komposisi tertentu adalah dihasilkan. Agregat normal mempunyai
perbandingan campurannya. Artinya berat jenis antara 2,5-2,7 dan
tidak dapat sembarangan menentukan menghasilkan beton dengan kuat tekan
perbandingan campuran untuk beton itu. antara 15-40 MPa.
Dengan kata lain komposisi atau
perbandingan campuran disesuaikan
dengan maksud penggunaan beton.

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022 89
p-ISSN ; 2089-2098
Air tersebut kemudian terbawa oleh arus dan
Peranan air dalam proses pembuatan biasnya diendapkan tidak jauh dari
baton cukup penting. Dalam pembuatan tempat semula. Sedangkan yang terjadi
beton, air merupakan salah satu faktor secara kimia jenis batu kapur yang terjadi
penting, karena air bereaksi dengan dalam kondisi iklim dan suasana
semen akan menjadi pasta pengikat lingkungan tertentu dalam air laut
agregat. Selain itu air juga berpengaruh maupun air tawar.
pada perawatan dalam pengerasan beton Secara kimia batu kapur terdiri dari
guna menjamin pengerasan sempurna. Kalsium karbonat (CaCOᴣ). Dialam tidak
Air berpengaruh terhadap kuat tekan jarang pula dijumpai batu kapur
beton, karena kelebihan air akan magnesium. Kadar magnesium yang
menyebabkan beton mengalami bleeding, tinggi mengubah batu kapur dolomitan
yaitu air bersama semen akan bergerak dengan komposisi kimia CaCOᴣ dan
keatas permukaan adukan beton segar MgCOᴣ.
yang baru saja dituang.
Hal ini akan menyebabkan Komposisi Campuran Beton K-250
kurangnya kuat tekan antara lapisan Dalam penelitian ini campuran yang
permukaan akibat bleeding dengan beton digunakan adalah menggunakan analisa
lapisan dibawahnya. Kurangnya lekatan dari koefisien untuk beton K-250 pada
antara dua lapisan tersebut merupakan JMF CV. HUSKOSINDO, yaitu untuk
area yang lemah. Air pada campuran keperluan bahan 1 mᶾ adalah sebagai
beton akan berpengaruh pada sifat mudah berikut:
dikerjakan (workability) adukan beton, 1. Semen : 451,22 Kg
besar kecilnya nilai susut beton, 2. Pasir : 661,42 Kg
kelangsungan reaksi semen portland 3. Batu Pecah : 1102,36 Kg
sehingga dihasilkan kekuatan selang
4. Air : 185 Liter
beberapa waktu, dan peran air sangat
mendukung perawatan adukan beton
minimal memenuhi syarat sebagai air Perhitungan Kuat Tekan Beton
minum yaitu, tawar, tidak berbau, bila Perhitungan kuat tekan beton (σb)
dihembuskan dengan udara tidak keruh menggunakan persamaan :
dan lain-lain. Akan tetapi tidak berarti
yang digunakan untuk pembuatan beton σb =
harus memenuhi syarat sebagai air
minum. Dimana :
σb = kuat tekan benda uji (kg/cm²)
Batu Kapur
Pada dasarnya kapur terbentuk dari P = bahan maksimum (kg)
bahan dasar batu kapur. Batu kapur A = luas penampang benda
mengandung kalsium karbonat (CaCOᴣ).
Satuan kimia dan sifat bahan yang Untuk perhitungan volume kubus
mengandung kapur ini berbeda dari satu dengan panjang 15 cm, lebar 15 cm,
tempat ketempat yang lain, bahkandalam tinggi 15 cm menggunakan persamaan :
satu tempat yang samapun belum tentu
memiliki sifat yang sama.
Untuk batu kapur yang terjadi secara Volume kubus = sᶾ
mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh
beda dengan batu kapur secara organik, Dimana :
yang membedakannya adalah terjadinya s adalah sisi (cm)
perombakan dari bahan batu kapur

e-ISSN ; 2548-6209
90 TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022
p-ISSN ; 2089-2098
METODE PENELITIAN rendah, dan butuh waktu lama
pengeringannya. Sedangkan beton
Lokasi Penelitian dengan kadar air kurang akan membuat
Kabupaten Kotabaru adalah salah campuran tidak merata. Untuk itu dalam
satu Kabupaten di Kalimantan Selatan perencanaan campuran harus sesuai
yang terletak di bagian Tenggara Pulau dengan acuan yang digunakan agar dalam
Kalimantan. Adapun material campuran slump test bisa menghasilkan slump test
beton untuk konstruksi di Kabupaten yang baik.
Kotabaru sebagian besar menggunakan
agregat kasar dari Desa Sungai Dua. Pembuatan Benda Uji
Adapun material campuran beton Pembuatan benda uji atau
yang digunakan untuk konstruksi Pembuatan beton yang dibuat adalah
sebagian besar menggunakan semen Tiga kubus dengan panjang 15 cm, lebar 15
Roda yang diproduksi PT. Indocement cm dan tinggi 15 cm.
Tunggal Prakarsa, Tbk dari Desa Tarjun. Adapun variasi yang digunakan adalah:
Pembuatan Benton berlokasi di 1. Variasi I, tanpa penambahan kapur
Workshop Politeknik Kotabaru. Jl. Raya alam.
Stagen Km.9,5. Kotabaru.
2. Variasi II, penambahan kapur alam
Alat dan Bahan sebesar 5% dari berat semen.
Peralatan yang digunakan antara lain 3. Variasi III, penambahan kapur alam
1 set ayakan standar ASTM, timbangan, sebesar 10% dari berat semen.
oven, bak perendaman beton, cetakan Dalam perhitungan mix design
kubus, alat uji kuat tekan dan penunjang mengacu pada JMF yang ada, dengan
lainnya. tujuan mendapatkan komposisi campuran
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
antara semen, pasir, batu pecah dan air
1. Semen Tiga Roda Tipe I
serta kapur alam sebagai bahan campuran
2. Pasir yang digunakan dari Desa
semen dengan mutu beton rencana yaitu
Karang Payau
K-250.
3. Batu pecah yang digunakan Desa
Sungai Dua Pengujian Kuat Tekan Beton
4. Air yang digunakan air PDAM Pengujian kuat tekan kubus beton
5. Kapur alam yang digunakan dari dilakukan dengan menggunakan mesin
Desa Cantung tekan Compression Testing Machine
Merk Control dengan kapasitas 120.000
kg. Langkah-langkah pengujian adalah
Slump Test sebagai berikut:
Sebelum melakukan pembuatan 1. Benda uji setelah dibersihkan dari
benda uji atau mencetak sampel yang kotorannya yang menempel
harus dilakukan adalah pengujian slump ditimbang beratnya
test. Slump test adalah salah satu ukuran 2. Letakkan benda uji pada mesin tekan
kekuatan adukan beton, slump test secara sentris
berfungsi menentukan kekuatan atau
3. Jalankan mesin tekan dengan
konsiestensi beton segar sehingga dapat
ditentukan tingkat mudah dikerjakannya. penambahan beban yang konstan,
Mudah dikerjakan (workabilitiy) tersebut terlihat jarum penunjuk pada
dapat menilai campuran beton bermutu manometer mesin tekan bergerak
atau tidak, jika campuran beton terlalu sesuai dengan besarnya pembebanan
cair akan membuat mutu beton tersebut

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022 91
p-ISSN ; 2089-2098
4. Pada beban maksimum yang mampu 2. Beton dengan penambahan 5%
ditahan oleh kubus/silinder sudah batu kapur dari berat semen.
terlampaui maka salah satu dari Batu Kapur
ujung petunjuk bergerak turun. = 1,523 kg x 5%
Sedangkan jarum petunjuk yang lain = 0,077 kg
menunjukan angka penekanan Semen
maksimum yaitu besarnya tegangan = 1,523 kg – 0,077 kg
hancur dari benda uji tersebut. = 1,446 kg
Pasir
HASIL PENELITIAN = 661,42 kg x 0,003375 mᶾ
= 2,233 kg
Perencanaan Kebutuhan Bahan K-250
K-250 adalah karakteristik kekuatan Batu Pecah
beton rencana dengan kekuatan sampai = 1102,36 kg x 0,003375 mᶾ
batas beban 250 kg/m². Dalam pengujian = 3,721 kg
ini komposisi campuran beton mengacu Air
pada JMF CV. Huskosindo, yaitu: = 185 liter x 0,003375 mᶾ
1. Semen = 451,22 kg
= 0,7 liter
2. Pasir = 661, 42 kg
3. Batu Pecah = 1102,36 kg 3. Beton dengan penambahan 10 %
4. Air = 185 liter batu kapur dari berat semen
Untuk mengetahui kuat tekan sesuai Batu Kapur
dengan rumusan masalah, penulis = 1,523 kg x 10%
menggunakan cetak kubus dengan = 0,16 kg
dimensi sisi 15 cm x 15 cm x 15 cm. Semen
Adapun volume cetakan tersebut adalah
= 1,523 kg – 0,16 kg
sebagai berikut:
Volume Kubus = sᶾ = 1,363 kg
= 0,15 x 0,15 x 0,15 Pasir
= 0,003375 mᶾ = 661,42 kg x 0,003375 mᶾ
Sehingga kebutuhan untuk satu = 2,233 kg
sampel benda uji adalah sebagai berikut: Batu Pecah
1. Beton tanpa penambahan batu = 1102,36 kg x 0,003375 mᶾ
kapur. = 3,721 kg
Semen Air
= 451,22 kg x 0,003375 mᶾ = 185 liter x 0,003375 mᶾ
= 1,523 kg = 0,7 liter
Pasir Hasil Perhitungan
= 661,42 kg x 0,003375 mᶾ Pengujian dilakukan untuk
= 2,233 kg mengetahui berapa besar kuat tekan
Batu Pecah beton yang dihasilkan oleh sampel yang
= 1102,36 kg x 0,003375 mᶾ diuji. Apakah diperoleh nilai kuat tekan
yang dibutuhkan atau tidak.
= 3,721 kg
Air Tabel 1. Hasil Pengujian Kuat Tekan
= 185 liter x 0,003375 mᶾ Beton Umur Tiga Hari
= 0,7 liter

e-ISSN ; 2548-6209
92 TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022
p-ISSN ; 2089-2098
Dari Tabel 2 diatas didapat hasil
pengujian kuat tekan beton umur 14 hari
dapat disimpulkan, sampel beton tidak
mencapai mutu yang direncanakan. Hal
ini kemungkinan disebabkan kadar
lumpur agregat yang tinggi.

Tabel 3. HAsil Pengujian Kuat Tekan


Beton Umur Dua Puluh Delapan Hari

(Sylvina Permatasari, 2022)

Dari hasil pengujian kuat tekan


beton umur 3 hari dengan sampel beton
dengan penambahan batu kapur sebanyak
10% terhadap berat semen, memiliki kuat
tekan yang paling tinggi dibandingkan
campuran yang lainnya, yaitu sebesar
368,89 kg/cm2. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui berapa besar kuat
tekan beton yang dihasilkan oleh sampel
yang diuji, apakah diperoleh nilai kuat (Sylvina Permatasari, 2022)
tekan yang dibutuhkan atau tidak. Dari Tabel 3 didapatkan hasil
pengujian kuat tekan beton umur 28 hari
Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Tekan dengan penambahan batu kapur sebanyak
Beton Umur Empat Belas Hari 10% terhadap berat semen, memiliki kuat
tekan yang paling tinggi dibandingkan
campuran yang lainnya, yaitu sebesar
244,44 kg/cm².

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian mengenai


Analisis Kuat Tekan Beton Mutu K-250
Terhadap Pengaruh Penambahan Batu
Kapur Dari Desa Cantung Kecamatan
Hampang Kabupaten Kotabaru dapat
diambil kesimpulan berikut ini.
1. Kuat tekan yang dihasilkan beton
tanpa bahan tambah dengan hasil
rata-rata adalah 242,96 kg/cm²pada
(Sylvina Permatasari, 2022) umur 3 hari, 119,00 kg/cm² pada

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022 93
p-ISSN ; 2089-2098
umur 14 hari , dan 213,93 kg/cm² SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan
pada umur 28 hari. Bangunan, Bandung, Yayasan
2. Kuat tekan yang dihasilkan beton LPMB.
dengan mencampur batu kapur Sumekto, Wuryati. dkk. (2001).
sebanyak 5% dari berat semen ada Teknologi Beton. Yogyakarta,
pun kuat tekan beton dengan rata-rata Kanisisus
adalah 209,63 kg/cm² untuk umur 3 Tjokrodimuliyo, (2007), Teknologi
hari, 120,94 kg/cm² untuk umur 14 Beton, Universitas Gajah Mada.
hari, dan 182,81 kg/cm² untuk umur Yufiter, Ruslan, Remingildus, (2012),
28 hari. Substitusi Agregat Halus Beton
3. Kuat tekan yang dihasilkan beton Menggunakan Kapur Alam dan
pencampuran batu kapur sebanyak Menggunakan Pasir Laut Pada
10% dari berat semen, ada pun kuat Campuran Beton, Universitas
tekan beton yang dihasilkan beton Nusa Cendana, Jurnal Teknik
dengan rata-rata adalah 310,37 SipilVol. 1. No. 4 September
kg/cm² pada umur 3 hari, 114,69 2012 : 74-85
kg/cm² pada umur 14 hari, dan
225,48 kg/cm² pada umur 28 hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2012), Batuan, Universitas


Guna Darma.
Das B.M..1994, Mekanika Tanah I dan
II. Penerbit Erlangga.
Dwi Saputra, Andri, 2015, Pengaruh
penambahan adiktif pada beton
dengan campuran limbah batu
bata, Politeknik Negeri
Balikpapan.
Kesuma, (2013), Dasar-dasar
Perencanaan Beton, Jakarta.
Mulyono, Tri. (2004), Teknologi Beton,
Yogyakarta.
Nawy, Edward, G, (1998), Beton
Bertulang – Suatu Pendekatan
Dasar, Bandung.
PUBI. (1982). Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia, Jakarta,
Depdikbud.
SK-SNI-T15-1990-03, Tata Cara
Pembuatan Rencana Beton
Normal. Bandung, Yayasan
LPMB.
SNI-03-2847-2002, Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung, Bandung,
Beta Version.

e-ISSN ; 2548-6209
94 TAPAK Vol. 11 No. 2 Mei 2022
p-ISSN ; 2089-2098

You might also like