Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Prenatal Yoga
a. Definisi
Yoga diartikan sebagai sistem kuno yang berasal dari India yakni dengan praktik
pikiran-tubuh dikenal sebagai praktik kesehatan dengan berbagai kondisi
imunologis, neuromuskular, nyeri, dan psikologis. Yoga adalah kata yang berasal
dari akar bahasa Sansekerta yuj yang berarti memasangkan, menggabungkan, dan
mengarahkan serta memusatkan perhatian seseorang. Praktik dan filosofi ini
pertama kali dijelaskan oleh Patanjali dalam teks klasik Yoga Sutras. Diperkirakan
mengubah regulasi sistem saraf dan fungsi sistem fisiologis (misalnya, kekebalan,
endokrin, neurotransmitter, dan kardiovaskular) dan meningkatkan kesejahteraan
psikologis (misalnya, frekuensi keadaan suasana hati yang positif dan optimisme)
dan kebugaran fisik (misalnya, kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan)
(Bolanthakodi et al., 2018). Yoga prenatal adalah gerakan senam diperuntukkan ibu
hamil dengan tujuan sebagai persiapan mental, fisik, dan spiritual bagi ibu hamil
(Riawati, Budihastuti dan Prasetya, 2021).
Dalam pengaruhnya, pula hipotalamus dapat dipengaruhi oleh yoga untuk
menekan sekresi CRH yang nantinya dapat berpengaruh terhadap kelenjar hipofisis
lobus anterior dalam penekanan untuk mengeluarkan hormon ACTH sehingga hasil
produksi hormon kortisol dan adrenal dapat turun dan hormon endorpin akan
diperintah keluar oleh kelenjar hipofisis lobus anterior. Hormon penyebab
disregulasi tubuh pada peningkatan saraf simpatis dapat berkurang jumlahnya
dengan menerapkan yoga ini. Sistem pada saraf parasimpatis pun memberikan
sinyal yang bisa memengaruhi keluarnya katekolamin. Akibatnya, irama nafas,
detak jantung, tekanan darah, tingkat metabolisme, ketegangan otot, dan produksi
hormon yang menjadi penyebab stress dan kecemasan pun dapat berkurang
(Maharani dan Hayati, 2020).
b. Gerakan prenatal yoga
6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
sembari mengeluarkan nafas lewat mulut. Nadi Sodhana adalah salah satu metode
pernapasan yang bisa Anda praktikkan. Nandy Sodana bernapas secara bergantian
melalui lubang hidung kiri dan kanan. Ibu dapat menggunakan ibu jarinya untuk
menutup lubang hidung sebelah kanan dan jari kelingking untuk menutup lubang
hidung sebelah kiri.
tubuh, rongga panggul dan memperkuat otot kaki dan punggung. Gerakan
stabilisasi dapat dilihat berikut ini:
Ibu hamil latihan gerakan ini pada usia kehamilan sama dengan atau lebih dari 37
minggu. Yang dilakukan pada gerakan ini yakni bagaimana cara mengatur napas
ketika mengedan selama prosesdan persalinan posisi persalinan.
d. Restorative (gerakan relaksasi)
Pada gerakan ini mampu membantu pikiran dan tubuh kita menjadi relaks. Tujuan
dari gerakan ini untuk meregangkan otot yang kaku, mengembalikan stamina,
menenangkan tubuh, dan memberikan posisi yang nyaman.
1) Melting heart pose (anahatasana)
Letakkan tubuh Anda di pangkuan Anda, letakkan tangan Anda di lantai, dan jaga
agar tangan Anda tetap lurus di depan kepala Anda. Letakkan dada Anda ke bawah,
pipi kanan Anda di atas bantal, dan tutup mata Anda. Angkat kedua panggul lalu
nikmati peregangan pinggul Anda. Gerakan ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang
janinnya terbalik dan meletakkan kepalanya pada posisi yang benar.
2. Stres
a. Definisi
Stres adalah fenomena yang sangat personal yang bervariasi antara orang-orang
tergantung pada kerentanan dan ketahanan individu, dan antara berbagai jenis tugas.
Tingkat keparahan stres kerja tergantung pada besarnya tuntutan yang dibuat dan
rasa kontrol individu atau kebebasan pengambilan keputusan untuk menghadapi
stres. Stress merupakan sebuah persepsi ancaman, dengan akibat kecemasan,
ketidaknyamanan, ketegangan emosional, dan kesulitan dalam penyesuaian. Stres
terjadi ketika tuntutan lingkungan melebihi persepsi seseorang tentang kemampuan
untuk mengatasinya. Dalam situasi kelompok, kurangnya struktur atau hilangnya
motivasi membuat sulit atau tidak mungkin bagi kelompok untuk mengatasi
persyaratan situasi. Kepemimpinan tidak ada dan dibutuhkan untuk mengatasi
tuntutan situasi (Fink, 2016).
Secara biologis, stres adalah setiap stimulus yang akan mengaktifkan (i)
sistem HPA, sehingga memicu pelepasan hipofisis adrenokortikotropin (ACTH)
dan glukokortikoid adrenal dan (ii) sistem SAM dengan konsekuensi pelepasan
adrenalin dan noradrenalin (Fink, 2016).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Perceptual Stress Scale (PSS) adalah alat psikologis yang paling banyak digunakan
untuk mengukur persepsi stres. Ini termasuk serangkaian pertanyaan tentang
tingkat stres Anda saat ini dengan menanyakan tentang perasaan dan pikiran Anda
selama sebulan terakhir. PSS dirancang untuk digunakan dengan sampel orang
yang tidak berpendidikan SMP. Elemen pertanyaan mudah dipahami, dan pilihan
jawaban mudah dipahami dan secara inheren umum. Ini juga dapat digunakan
untuk kelompok populasi yang berbeda (Purnami dan Sawitri, 2019).
Skor ditentukan berdasarkan jawaban, dan skor kebalikan dari penilaian skor
jawaban. Misalnya, 0 = 4, 1 = 3, 2 = 2, 3 = 1, 4 = 0. Hasil dari skor tersebut
kemudian dijumlahkan. Kisaran skor PSS adalah 0-40. Semakin tinggi skor,
semakin tinggi tingkat stres (Purnami dan Sawitri, 2019).
3. Kecemasan
a. Definisi
Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan yang dirasakan oleh wanita selama
kehamilan, yang mencerminkan ketakutan akan kesehatan, kesejahteraan bayi,
pengalaman pelayanan kesehatan, kemampuan untuk melakukan kehamilan dan
persalinan dan dampaknya, dan perawatan atau peran sebagai seorang ibu
(Ningrum et al., 2019).
b. Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan bisa dikelompokkan didalam empat kategori, sebagai berikut
(Townsend, 1996 dalam (Syafitri, 2015)).
1. Kecemasan Ringan: dimana kecemasan yang berhubungan dengan rasa tegang
pada aktivitas sehari-hari juga dapat menjadikan pribadi yang waspada serta
meningkatnya presepsi yang dimiliki. Gejala yang terjadi pada tingkat ini adalah
hipersensitivitas, malaise, peningkatan kesadaran, peningkatan persepsi,
kemampuan belajar, perilaku situasional, dan peningkatan motivasi.
2. Kecemasan Sedang: salah satu tingkat kecemasan yang memungkinan orang
mengesampingkan masalah lain untuk fokus pada masalah penting. Sehingga
dapat membuat sesorang memberikan perhatian secara selektif, namun bisa
melakukan sesuatu secara terarah. Gejala yang terjadi pada tingkat ini ialah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
4. Depresi
a. Definisi
Depresi adalah penyebab utama kedua dari tahun kehidupan yang dihabiskan
dengan kecacatan, dan penyebab utama ketiga dari tahun hidup yang disesuaikan
dengan kecacatan. Depresi berat dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup,
hilangnya produktivitas dan biaya tinggi untuk pasien dan masyarakat. Prevalensi
depresi selama 12 bulan adalah 4,7%, dengan prevalensi seumur hidup hingga
16,6% pada orang dewasa di atas 18 tahun (Fiest et al., 2014).
Depresi dapat dikatakan masalah kesehatan pada jiwa yang merupakan
sesuatu sangat penting dikarenakan orang yang memiliki depresi, produktifitasnya
dapat menurun dan bisa berdampak buruk bagi masyarakat tertentu, bangsa hingga
negara. Orang yang mempunyai depresi dalam hidupnya merupakan orang yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
menderita. Karena depresi adalah sebab utama dari tindak bunuh diri. Dibuktikan
kasus ini menduduki urutan ke-6 penyebab kematian utama yang ada di Amerika
Serikat. Depresi lebih dari rasa sedih atau hari yang sangat buruk bagi penderita.
Depresi dapat menimpa siapa saja, dan bila tidak di tangani, depresi dapat
mengarakan seseorang untuk membunuh dirinya sendiri. Orang yang terkena
depresi dapat beberapa gejala seperti merasa tidak berguna, suasana hati amat
tertekan, tidak mampu berfikir jernih dan berfikiran tentang kematian atau bunuh
diri (Herawati dan Deharnita, 2019).
b. Gejala
Umumnya orang yang menderita depresi bisa dikenal melalui beberapa gejala,
seperti (Yuliza, 2015):
1. Mengalami gangguan pada fisiknya seperti : nafsu makan jadi menurun atau
bahkan meningkat, gerakan jadi lamban, tidur tidak nyenyak, dan sebagainya.
Kemudian pusing, mulut terasa kering, dan detak jantung yang lebih cepat.
2. Kehilangan perspektif pada hidupnya, keluarga, pekerjaan yang semuanya
menjadi tidak jelas. Seperti yang digambarkan oleh Aaron Beck yakni ”tiga
kognisi”, pertama, pada dunia yang lebih melihat penghinaan, kekalahan serta
kerugian. Kedua, terhadap dirinya sendiri yaitu merasa dirinya kurang baik, tak
berharga, tak layak, cacat berada didalam dirinya, menolak diri, dan tak
diingini. Ketiga, pada masa depan yakni frustrasi, dipenuhi kerugian, dan
kesusahan.
3. Perasaan mudah berubah serta sulit untuk dikendalikan. Banyak perasaan yang
dirasakan yakni keputusasaan. Sedih, cemas, apatis, rasa bersalah, kehilangan
harapan, dan marah.
4. Ada beberapa gejala psikologis yakni, menjauhkan diri dari orang lain,
kehilangan harga diri, takut ditolak orang lain, rasa ingin melarikan diri dari
masalah, hingga peka secara berlebihan. Hal ini sering dialami oleh penderita
depresi.
c. Jenis-jenis Depresi
Adapun jenis depresi yang dikelompokkan menjadi tiga, yakni (Yuliza, 2015):
1. Normal grief reaction
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
5. Proses Persalinan
Proses keluarnya bayi bersamaan dengan placenta dari rahim ibu yang memiliki
masa gestasi yang cukup yakni 38 sampai 42 minggu disebut dengan persalinan.
Persalinan dengan cara normal adalah proses pengeluaran plasenta, fetus yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
dapat hidup (viable), dan selaput membrane melalui jalan lahir ke dunia luar.
Persalinan yang normal itu ketika lahirnya fetus tunggal yang aterm, persalinan
langsung yang tidak disertai induksi serta adanya alat bantu pada kurun waktu 4 –
24 jam, serta tidak terjadinya komplikasi. Persalinan dapat diuraikan menjadi
proses mengeluarkan janin, plasenta serta selaput janin dari rahim ibu. Pada proses
persalinan dapat ditandai adanya kontraksi yang menyebabkan rasa nyeri dari
rahim yang terjadi secara fisiologis (Rejeki et al., 2020). Selain itu, dapat
dideskripsikan juga bahwa persalinan merupakan proses dengan perubahan
fisiologis, biologis, sosiologis, dan emosional yang penting dalam transisi untuk
menjadi ibu (Yildirim, Alan dan Gokyildiz, 2018)
Dalam persalinan prosesnya berawal dari kontraksi rahim yang menyebabkan
rasa nyeri serta ibu merasakan ketidaknyamanan yang akhirnya ditandai akan
bersalin. Mayoritas wanita akan merasakan rasa nyeri saat persalinan berlangsung.
Rasa nyeri yang ditimbulkan berbeda setiap individu, sesuai dengan ambang nyeri
yang dimiliki sang ibu. Nyeri adalah rasa tak disenangi yang disebabkan saraf
sesnorik. Saraf sensorik terdiri atas dua faktor, psikologis dan fisiologis. Faktor
psikologis seperti interpretasi nyeri, rekognisi sensasi, serta respons terhadap
konsekuensi interpretasi nyeri. Sedangkan, faktor fisiologis adalah proses
penerimaan impuls oleh saraf sensorik dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat.
(Rejeki et al., 2020).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
B. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Jatnika et al., (2016) dengan judul
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida
Trimester III
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prenatal yoga dapat
mempengaruhi tingkat stres ibu pada trimester ketiga persalinan pertama. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pre-test-post-
test untuk kelompok tidak terkontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat stres yoga prenatal lebih rendah daripada tingkat stres yoga prenatal, dan
yoga prenatal secara signifikan dapat mengurangi tingkat stres pada ibu hamil
akhir, hal ini menunjukkan bahwa (p-value = 0,0001 <= 0,05). Adanya perbedaan
dengan penelitian Jatnika et al., (2016) dijabarkan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perbedaan penelitian Jatnika et al., (2016) dan Wulandari (2022)
No Jatnika et al., (2016) Wulandari (2022)
1 Desain penelitian adalah studi Desain penelitian adalah studi
kohor kajian sistematis dan meta-analisis.
2. Lokasi penelitian yang dipilih Lokasi penelitian yang dipilih
adalah Puskesmas Cimahi Utara adalah seluruh dunia.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Arlym dan Pangarsi (2019) dengan judul
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Kecemasan Menghadapi Persalinan
Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Di Klinik Bidan Jeanne Depok
Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh yoga prenatal terhadap
kecemasan ibu selama persalinan semester kedua dan ketiga di Klinik Kebidanan
Jeanne di Depoch. Sifat dari eksperimen semu yang unik adalah pre-test pre-test
design group untuk ibu hamil yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa prenatal yoga berpengaruh signifikan terhadap
skor kecemasan ibu hamil. nilai p 0,000 (p < 0,05). Perbedaan penelitian Arlym dan
Pangarsi (2019) dengan penelitian ini dijabarkan dalam tabel 2.2.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Tabel 2.2. Perbedaan penelitian Arlym dan Pangarsi (2019) dan Wulandari
(2022)
No Arlym dan Pangarsi (2019) Wulandari (2022)
1 Desain penelitian adalah quasy- Desain penelitian adalah studi
experiment kajian sistematis dan meta-analisis.
2. Lokasi penelitian yang dipilih Lokasi penelitian yang dipilih
adalah Klinik Bidan Jeanne Depok adalah seluruh dunia.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Jannah dan Ningsih (2021) dengan judul
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Tingkat Kecamasan Pada Ibu Hamil:
Literature Review
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap
tingkat kecemasan yang dialami ibu mengandung. Metode yang digunakan ialah
literatur internasional maupun nasional menggunakan media elektronik. Dari
penelitian ini, menghasilkan efektifitas prenetal yoga dalam meminimalisir tingkat
kecemasan yang dirasakan ibu yang mengandung. Perbedaan penelitian Jannah dan
Ningsih (2021) dengan penelitian ini dijabarkan dalam tabel 2.2.
Tabel 2.3. Perbedaan penelitian Jannah dan Ningsih (2021) dan Wulandari
(2022)
No Jannah dan Ningsih (2021) Wulandari (2022)
1 Variabel penelitian adalah tingkat Variabel penelitian adalah stres,
kecemasan kecemasan, dan depresi
2. Metode penelitian adalah literature Metode penelitian adalah literature
review review dan meta-analisis
C. Kebaruan Penelitian
Meta-analisis digunakan pada kebaruan penelitian ini. Pada metode ini dirangkum
dan digabungkan dari beberapa penelitian relevan mengenai pengaruh prenatal
yoga pada ibu hamil terhadap kecemasan, depresi, dan stress dalam menghadapi
proses persalinan sehingga hasil dari analisis mampu memberi ringkasan
berdasarkan bukti yang diberikan. Penelitian dilakukan oleh negara di seluruh
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
dunia. Variabel yang dikaji sebagai outcome stres, kecemasan, dan depresi. Pada
systematic review dan meta-analisis kali ini, studi-studi primer kohor dan cross
sectional dilibatkan oleh peneliti.
D. Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian hipotesis ini adalah prenatal yoga pada ibu hamil dapat
berpengaruh terhadap stres, kecemasan, dan depresi dalam menghadapi proses
persalinan.