Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Oleh:
Haerunnisa
NIM:70300115072
2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Haerunnisa
NIM 70300115072
Jurusan : Keperawatan
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar
adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat,
tiruan, plagiat, atau dibuat orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang
Penyusun,
Haerunnisa
NIM: 70300115072
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya yang masih tercurahkan kepada penulis, sehingga skripsi
yang berjudul “Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi” Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik, dan tak
lupa pula kita kirimkan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah mengantarkan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
tantangan yang di hadapi oleh peneliti, namun tidak menjadi penghalang bagi
peneliti untuk terus melanjutkan penelitian ini sampai akhirnya selesai dengan
baik. Serta peneliti juga banyak di bantu oleh berbagai pihak. Dengan kerendahan
hati peneliti ucapkan banyak terima kasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada kedua orang tua saya yang tersayang dan tercinta, Ayahandaku
tercinta Muhammad Arif dan Ibundaku tercinta terkasih dan tersayang Irma atas
kasih sayang, do’a dan dukungan serta semangat sehingga peneliti bisa sampai
pada tahap ini, dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada suamiku
Yaliyas yang selalu setia mendampingiku dan tidak pernah putus asa memberikan
Muhammad Yusuf Zafran terima kasih karena sudah menjadi anak yang selalu
kepada :
dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, para wakil dekan, dan seluruh
Makassar.
Putra, S.Kep, Ns., M.Kes selaku Pembimbing II saya. Saya ucapkan Terima
kasih yang tak terhingga yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan
arahan yang sangat begitu mendukung dan berharga kepada penulis selama
4. Hj. Syisnawati, S.Kep, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J Selaku Penguji I dan Prof.
Dr. Mukhtar Lutfi, M.Pd selaku Penguji II dalam hal ini sebagai Penguji
7. Terimah kasih kepada sahabat saya Azwar S.Kep., Ns yang selalu membantu
terima kasih juga kepada Jumasing. S.Kep., Ns yang juga membantu dalam
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh dari itu, besar harapan penulis kepada pembaca atas kontribusinya baik
berupa saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari penelitian ini.
Dan akhirnya kepada Allah SWT, penulis sangat memohon do’a dan berharap
semogailmu yang telah diperoleh dan yang dititipkan dapat bermanfaat bagi orang
lain serta menjadi salah satu bentuk pengabdian dimasyarakat nantinya. Aamiin
HAERUNNISA
70300115072
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Hipotesis.........................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian............................................................................................6
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................7
F. Defenisi Operasional.....................................................................................7
G. Kajian Pustaka...............................................................................................9
A. Desain Penelitian...........................................................................................31
B. Lokasi dan Waktu..........................................................................................31
C. Populasi dan Sampel......................................................................................31
D. Intrumen Penelitian........................................................................................33
E. Cara Pengumpulan Data................................................................................33
F. Langkah Pengelolaan Data............................................................................34
G. Analisa Data...................................................................................................35
H. Etika Penelitian..............................................................................................36
BAB V PENUTUP..............................................................................................52
A. Kesimpulan....................................................................................................52
B. Saran..............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................54
LAMPIRAN........................................................................................................56
Prosedur Rendam Kaki Air Hangat.......................................................................57
Administrasi..........................................................................................................66
ABSTRAK
Nama : Haerunnisa
Nim 70300115072
Judul : Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi
BAB 1
PENDAHULUA
1. Latar Belakang
IPTEK yang berkembang pesat menjadikan hidup lebih mudah dalam berbagai
hal. Seluruh aktivitas manusia banyak digantikan oleh penggunaan teknologi dan
mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat
saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, konsumsi kopi secara berlebihan dan
merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut merupakan
faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah dan salah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka
waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak
2018).
akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang
2
kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di
data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang
terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang
yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum 2 obat Hipertensi. Hal ini
berkisar 31,7%, lebih dari 80.3 juta penduduk Indonesia menderita hipertensi.
Dari data yang didapatkan, penderita hipertensi sebanyak 523 jiwa pada tahun
2016, kemudian pada tahun 2017 sebanyak 1.230 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah
kunjungan pada bulan Januari – Mei sebanyak 440 jiwa yang mengalami
meditasi dan termasuk terapi herbal. Selain itu penanganan hipertensi juga bisa
dilakukan dengan pemberian terapi rendam kaki air hangat (Dalimartha. 2018).
sikap pesimis dalam hak apapun. Termasuk dalam persoalan penyakit yang
Penyakit darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum
tidak boleh diabaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kian hari penderita
hipertensi tersebut, baru sekitar 50% yang terdeteksi dan diantara penderita
karena dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an selama beberapa menit atau jam
dapat memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. secara fisik mengandung
unsur suara manusia yang dapat menstimulasi tubuh untuk menurunkan hormon-
perasaan rileks, mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang,
memperlambat pernapasan, denyut nadi dan aktifitas gelombang otak. Doa atau
bacaan AL-Qur’an adalah senjata bagi orang beriman, sebagai tiang agama serta
Kemudian doa Nabi Ibrahim terkait penyakit, sebagaimana tertulis dalam Q.S
Asy-Syuraa ayat 80 :
ضت َف ه ش ِف ْي ِ ن
ُ ِ واذَا
ِ
َى ي ر
م
4
Begitu juga disebutkan dalam hadits, "Ma’anzalallahu daa an, illa anzala
lahu syifaan," (HR. Bukhori), artinya "Allah tidak akan menurunkan satu penyakit
kecuali Allah turunkan juga obatnya" ayat ini menyiratkan bahwa meminta rezeki
kepada Allah SWT tidak hanya dapat dilakukan dengan shalat wajib, sunnah, dan
berdoa. Zikir juga dapat menambah kemudahan dan kelancaran rezeki seseorang.
Maka alangkah baiknya menunaikan zikir setelah mengerjakan shalat wajib dan
ّ وجل
صاب الدََّ وا ُ ء الدَّا ِإ ْذ ِ ن عن جابر بن عبد هلالا ل ُ ك ِ ّل َدا ٍء َد َوا
َ هلالا بَـ َرأ،َء َفإِذَا أ،ٌء
ز
ع
Terjemahnya : Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai
dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa
Ta’ala.” (HR. Muslim).
Maka Dzikir (Subhanallah,Walhamdulillah, Walailahaillah, Allahuakbar),
sholat dan membaca Al-Quran adalah hal yang wajib dilakukan bagi umat islam,
selain karena kewajiban sebagai umat muslim hal tersebut juga bisa mengobati
penyakit karena menjadikan hati dan pikiran menjadi lebih tenang sehingga dapat
penyakit yang sangat berbahaya yang menjadi salah satu penyebab utama
kematian diseluruh dunia serta penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
hipertensi dari 8,3% menjadi 21%. Pada tahun 2017 prevalensi hipertensi sebesar
5
37%. Diperkirakan pada tahun 2025 terjadi 80% kenaikan kasus hipertensi
terutama di negara berkembang. Dari 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan
akan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025, di perkirakan menjadi 42% (Dewi.
berbagai macam terapi seperti yoga, terapi akupresur, olahraga, meditasi dan
termasuk terapi herbal. Selain itu penanganan hipertensi juga bisa dilakukan
dengan pemberian terapi rendam kaki air hangat dimana didapatkan bahwa
merendam kaki dengan air hangat dapat untuk menurunkan tekanan darah tinggi
melakukan studi literature mengenai dampak rendam kaki air hangat terhadap
puskesmas Lappadata untuk mengetahui data pasien yang yang terkena hipertensi
dipuskesmas tersebut dan total pasien yang terkena hipertensi sebanyak 38 orang
pasien diberikan dosis obat 2x1 dan 3x1, masing-masing pasien diberikan jumlah
obat yang dapat digunakan selama 10 hari. Masalah yang sering muncul adalah
dikarenakan penurunan kemampuan fisik. Hal ini tentu belum cukup memenuhi
6
kebutuhan lansia dalam hal pemenuhan obat sehingga diperlukan suatu cara yang
lebih efesien dan dapat dilakukan secara mandiri dirumah untuk mencegah
timbulnya gejala-gejala peningkatan tekanan darah yaitu rendam kaki air hangat.
1. Rumusan Masalah
apakah ada dampak terhadap “Terapi Rendam Air Hangat Terhadap Perubahan
2. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan
Ha : Ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah
3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4. Manfaat Penelitian
2. Bagi peneliti
3. Bagi masyarakat
5. Definisi Operasional
kemudian Subhanallah,
8
selama.
6. Kajian Pustaka
jelas posisi penulis (Notoatmodjo, 2012).Untuk itu penulis telah melakukan pra-
buku-buku tentang pengetahuan dan sikap anak mengenai sarapan pagi sebagai
darah ibu hamil terhadap perubahan penelitian pre- terapi rendam kaki
hipertensi (Rika tekanan darah pada eksperimen dengan air hangat yaotu
penelitian
menunjukkan
bahwa nilai
signifikan tekanan
darahsistolik
tekanan darah
diastolic 0,003,
(a<0,05), maka hg
pengaruh terapi
hangat terhadap
perubahan tekanan
tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan
(p=0,126).
darah ibu hamil kaki pada air hangat test design ini menggunakan
ada pengaruh
terapi kombinasi
terhadap
penurunan tekanan
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dimana tekanan darah dan aliran darah dapat mempertahankan perfusi atau
melampaui 140 mmHg dan tekanan darah diastolik tidak melampaui 90 mmHg
dalam keadaan istirahat, sedangkan hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang
bersifat abnormal. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap
dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140
Tekanan darah adalah aktivitas otot-otot jantung dan aliran darah secara
atau berkontraksi, sebaliknya saat jantung beristirahat darah dari seluruh tubuh
1. Pengertian Hipertensi
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
12
1
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri yang dapat menyebabkan peningkatan resiko
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama(
Saraswati,2019).
2. Etiologi
a. Hipertensi
dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak dan pola
makan. Penyebab ini mencapai 90% yang terjadi pada penderita hipertensi
b. Hipertensi Sekunder
1
(Kemenkes, 2014).
3. Patofisiologi Hipertensi
dan hormonal yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain
(Muttaqin, 2017).
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri kepala (pusing) yang kadang disertai dengan mual muntah dan
e. Mimisan (Epistaksis)
f. Sesak nafas
g. Kelelahan
h. Mudah marah
meningkat.
5. Faktor Risiko
tersebut dalam keadaan normal, hal itu tidak menutup kemungkinan tetap
kontrol dengan dokter dan menjaga kesehatan agar tekanan darah tetap
diantaranya yaitu :
1
1) Keturunan, faktor ini tidak bisa diubah. Jika di dalam keluarga pada
semakin besar pula resiko untuk menderita tekanan darah tinggi. Hal
b. Dapat di Ubah
darah.
5) Obesitas, Orang dengan berat badan diatas 30% berat badan ideal,
berat.
7) Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil seperti cemas, yang
tekanan darah.
normal kembali.
disebabkan oleh masalah pada jantung dan hati. Namun, bagi sebagian
1
anak-anak bahwa kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti diet yang tidak
(Fauzi, 2014).
6. Komplikasi
a. Stroke
terhentinya suplai darah ke otak secara tiba-tiba, dan jaringan otak yang
mengalami hal ini akan mengalami kematian dan tidak dapat berfungsi
lagi.
b. Kerusakan Pengelihatan
c. Gagal Ginjal
(RAA).
d. Ensolefati Hipertensi
1
e. Disfungsi Ereksi
f. Gangguan Kognitif
g. Gagal Jantung
diperlukan kerja ekstra dari otot jantung. Kondisi ini menyebabkan otot
2
berlatih maka ototnya menjadi besar. Tetapi jika jantung bekerja terlalu
keras dalam jangka waktu lama, maka lama-kelamaan otot jantung akan
kelelahan dan tidak mampu bekerja memompa darah secara opimal. Hal
untuk beredar berkeliling seluruh tubuh, akhirnya tidak mampu lagi dan
h. Artheclorosis
diperlukan kerja ekstra dari otot jantung. Kondisi ini menyebabkan otot
berlatih maka ototnya menjadi besar. Tetapi jika jantung bekerja terlalu
keras dalam jangka waktu lama, maka lama-kelamaan otot jantung akan
kelelahan dan tidak mampu bekerja memompa darah secara opimal. Hal
untuk beredar berkeliling seluruh tubuh, akhirnya tidak mampu lagi dan
gaya hidup yang lebih sehat dan melalukan terapi dengan rendam kaki
menggunakan air hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air
hangat sama dengan berjalan dengan kaki telanjang selama 30 menit. Pada
tindakan pemberian terapi rendam kaki air hangat belum pernah dilakukan dan
sampai saat ini pengaruhnya terhadap perubahan tekanan darah masih belum
dijelaskan (kusuma astuti, 2008). Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak
fisiologi bagi tubuh. Hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar
(Hembing, 2000). Oleh karena itu penderita hipertensi dalam pengobatannya tidak
yanitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat yang bisa dilakukan
dirumah. air hangat mempunyai dampak fisiologis digunakan sebagai salah satu
terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta menyembuhkan stroke
Penelitian terkait yang pernah dilakukan oleh Triyadini (2010) terapi massage
dengan terapi mandi air hangat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
2
insomnia sedang menjadi insomnia ringan, dan 2 orang yang menderita insomnia
ringan menjadi tidak insomnia. Penelitian terkait selanjutnya yaitu oleh Eli
Susanto (2011).
memiliki fisik dan psikis yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan
darah, keadaan tersebut tentunya berbeda-beda antara lansia yang mengikuti terapi
rendam kaki air hangat sehingga tampak bervariasi. Hal ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa prinsip kerja dari hidroterapi rendam hangat ini yaitu
dengan menggunakan air hangat yang bersuhu sekitar 40°C dalam waktu 20 menit
selama satu kali secara konduksi di mana terjadi perpindahan panas dari air hangat
menurunkan ketegangan otot. Prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat dengan
Terapi rendam kaki dengan air hangat adalah salah satu terapi yang dapat
dilakukan dengan merendam kaki pada air dengan suhu 37 – 39o C.Dyah
meningkatkan kualitas tidur. Peningkatan kualitas tidur ini terjadi akibat kondisi
2
tubuh yang lebih tenang dan relax. Kondisi ini kemudian membuat seseorang
dapat tidur dengan nyaman dan nyanyak. Kaitannya tingkatan kualitas tidur
dengan rendam kaki pada lansia Desa Pakusamben adalah lansia di desa tersebut
Secara ilmiah terapi rendam kaki air hangat mempunyai dampak fisiologis
bagi tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua adalah faktor pembebanan di
farmakologis dengan menggunakan metode yang lebih murah dan mudah yaitu
dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai
salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta dapat
kedisiplinan (Madyastuti, 2011). Terapi air salah satu cara pengobatan tubuh yang
penyakit seperti demam, radang paru-paru, sakit kepala, dan hipertensi. Terapi air
adalah cara yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan
yang diperoleh dari terapi air antara lain : untuk mencegah flu/demam,
meningkatkan energi tubuh, dan membantu kelancaran sirkulasi darah. Pada abad
ke-19, Pastor Sebastian Kneip, seorang biarawan dari Bavaria, merupakan orang
yang berjasa menghidupkan kembali terapi air. Saat ini, terdapat berbagai metode
membilas, menggunakan uap air, sauna, dan sebagainya. Cara kerja hidroterapi
ketika tubuh sedang stres atau Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
yang mengakibatkan denyut nadi dan tekanan darah meningkat. Telah diamati
sakit dengan merangsang produksi endorphin, yang merupakan zat kimia saraf
yang memiliki sifat analgesik. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi
racun. Oleh karena itu, orang-orang yang menderita berbagai penyakit seperti
rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia, kelelahan, stress,
sirkulasi darah yang buruk (hipertensi), nyeri otot, kram, kaku, terapi air
2
hidroterapi, metode yang umum digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi rendam,
sitzbath, pijat air, membungkus dengan kain basah, kompres, merendam kaki
Terjemahannya : “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram”.
Tafsir QS. Ar Ra’d (13) : 28. Oleh Kementrian Agama RI dalam ayat ini,
beriman dan hatinya menjadi tenteram karena selalu mengingat Allah. Dengan
mengingat Allah, hati menjadi tenteram dan jiwa menjadi tenang, tidak merasa
gelisah, takut, ataupun khawatir. Mereka melakukan hal-hal yang baik, dan
Adapun prosedur dari rendam kaki air hangat yakni Prosedur rendam kaki
air hangat pada pasien hipertensi menurut (Santosa, 2015) Pada prosedur terapi
rendam kaki air hangat dilakukan sehari satu kali dan responden diharapkan untuk
rendam kaki air hangat menggunakan air dengan suhu 40 ˚C yang telah diukur
oleh thermometer air raksa selama 20 menit. Sebelum dilakukan tindakan rendam
kaki air hangat peneliti melakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan
diastolik sebelum dilakukan rendam kaki air hangat, setelah dilakukan rendam
2
kaki air hangat, responden dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan
dilakukan dengan rutin, jenis yang dipilih adalah terapi kaki air hangat, secara
ilmiah air hangat mempunyai manfaat fisiologis bagi tubuh dan berdampak pada
pembuluh darah dimana air hangat membuat sirkulasi menjadi lancar, otot-otot
dan ligamen akan menguatkan dan mempengaruhi sendi tubuh. Perendaman air
hangat akan berpindah ke dalam tubuh dan akan memperlebar pembuluh darah
akan mempengaruhi tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan
arkus aorta yang akan disampaikan ke implus dibawa serabut saraf membawa
isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan keseluruh tubuh dalam
(Ilkafah, 2016).
utama dalam meregulasi pada denyut jantung dan tekanan darah. Baroreseptor
menerima rangsangan dari peregangan yang berlokasi di arkus aorta dan sinus
Terapi rendam kaki air hangat atau hidroterapi kaki dapat membantu
mengalami pembengkakan (Wulandari dan Arifianto, 2016). Secara fisiologis respon tubuh terhada
metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler (Santosa, 2015).
D. Kerangka Teori
Pembuluh darah
terjadi pelebaran vaso
dilatasi
2
Mengkonversi angiotensin 1
menjadi angiotensin 2
Sekresi aldosteron
2016)
2
E. Kerangka Konsep
Keterangan :
Tekanan Darah Pasien
Rendam Kaki
Air Hangat
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Eksperimen atau Eksperimen Semu yang tujuannya untuk mengucapkan adanya pengaruh suatu man
kelompok (Dharma, 2011).
Lokasi : Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kanrung Kec. Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai
Waktu : Penelitian ini akan dilaksanakan pada mulai bulan 10 Agustus sampai 10 September 202
C. Populasi dan Sampel
Populasi
30
3
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
D. Instrumen Penelitian
untuk pelaksanaan intervensi terapi rendam kaki air hangat, seperti baskom besar,
air hangat 39-40 °C, termometer air, timer, handuk kecil, pemeriksa tekanan darah
dan terapi rendam kaki dengan air hangat, lembar penjelasan penelitian, surat
menjelaskan pada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian serta
pengukuran tekanan darah dan pengisian hasil pemeriksaan tekanan darah pre test
pada lembar observasi. Peneliti melakukan intervensi terapi rendam kaki air
1. Data primer
Alat yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tensimeter, air
1. Editing
2. Coding
huruf menjadi data angka atau bilangan. Kode yang digunakan pada
penelitian.
3
Pada tahap ini data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari
dalam master tabel dan data tersebut di olah dengan menggunakan program
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
G. Analisa Data
Dalam penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah
dan dianalisis dengan teknik statistik. Proses pemasukan data dan pengelolahan
program SPSS. Pada penelitian ini menggunakan cara dalam menganalisis data,
variabel.
3
H. Etika Penelitian
ditimbulkan.
g. Jaminan kerahasiaan.
partisipasi.
BAB IV
Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian tentang pengaruh berjalan
kaki dan hipoterapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah
lansia hipertensi di Dusun Sabbang Desa Kanrung mulai pada 10 Agustus sampai
Desa Kanrung adalah salah satu desa yang secara administratif berada di
Dengan Kecamatan Sinjai Selatan di sisi Timur dengan Sungai Bihulo sebagai
pemisah dan di sisi utara berbatasan dengan Kec. Bulupoddo. Secara geografis,
Desa K terletak pada kuadran 120°14’24” dan 120°12’94” Bujur Timur (BT) dan
sebagai pusat Kecamatan Sinjai Tengah. Adapun jarak ke pusat kota Kabupaten
sedangkan jarak terdekat ke ibu kota provinsi Sulawesi selatan adalah jalur
Malino kab. Gowa dengan jarak 116 kmyang biasanya ditempuh selama 3-5 jam
perjalanan darat menggunakan mobil atau sepeda motor. Secara keseluruhan Desa
kanrung memiliki luas 1.086,2Ha, Yang terbagi menjadi enam dusun yaitu, Dusun
salohe seluas 147,5 Ha, Karobbi 109,8, Sabbang 191,4, Alekanrung212,4, Baru
ketinggian antara 110 Mdpl sampai 630 Mdpl (Jareak antar kontur 10 M).
37
3
Desa kanrung memiliki sebaran penduduk sebanyak 3377 jiwa dengan jumlah
Kepala Keluarga Sebanyak 934, yang terbagi menjadi 1666 Laki-Laki dan 1711
Pada sektor pertanian masyakat desa kanrung menjadikan padi menjadi komoditi
komuditi yang paling banyak Ditanam masyarakat Desa, dan untuk sektor
B. Hasil Penelitian
peneltian Pre And Post Test Nonequivalent Control Group. Dalam penelitian ini
intervensi berupa rendam kaki air hangat selama 3 kali dalam 1 minggu jadi
Tabel 4.1
Lembar Observasi
KODE KODE
KODE
RESP RESP
RESPO PRE POST PRE POST PRE POST
ONDE ONDE
NDEN
N N
180/11 170/10 168/11 160/11 150/10
Ny. Si Ny. Si Ny. Si 138/90
0 0 0 0 0
190/11 170/10 Ny. 170/10 160/10 Ny.
Ny. Ka 150/90 130/70
0 0 Ka 0 0 Ka
170/10
Ny. R 160/90 Ny. R 160/90 150/90 Ny. R 140/90 140/80
0
180/11 170/11 Ny. 180/11 170/10 Ny.
Ny. Dh 150/90 140/70
0 0 Dh 0 0 Dh
180/10 158/10 Ny. 160/10 Ny.
Ny. Mu 160/90 150/98 140/90
0 0 Mu 0 Mu
190/11 170/10 Ny. 160/11 150/10 Ny.
Ny. Mi 140/90 140/80
0 0 Mi 0 0 Mi
Ny. Ny.
Ny. Ga 170/90 160/90 150/90 150/90 140/90 130/70
Ga Ga
180/10 160/10 Ny. Ny.
Ny. Ke 160/90 150/90 140/90 140/90
0 0 Ke Ke
180/11 170/11 Ny. 160/10 150/10 Ny.
Ny. Ro 140/90 130/90
0 0 Ro 0 0 Ro
170/10 160/10 150/10 150/10
Ny. Ir Ny. Ir 150/90 Ny. Ir 130/90
0 0 0 0
180/10 168/10 160/10 158/10
Ny. Sa Ny. Sa Ny. Sa 150/90 140/80
0 0 0 0
190/11 170/10 Ny. 170/11 170/10 Ny. 150/10
Ny. Ma 140/90
0 0 Ma 0 0 Ma 0
4
1. Analisis Univariat
Tabel 4.2
bahwa sebagian besar responden yang mengalami hipertensi berada pada rentang usia lansia ak
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
c. Dsitribusi Frekuensi Pre test dan Post test 1,2 dan 3 dalam
pemberian intervensi
Tabel 4.4
Berdasarkan hasil yang ada ditabel 4.3 pre test dan post test pemberian 1 Perolehan tingka
sebanyak 11 responden atau (91.7%).
Berdasarkan hasil yang ada ditabel 4.4 pre test dan post test
atau (75.0%). Sedangkan sesudah diberi rendam kaki air hangat setelah
diberi rendam kaki air hangat atau post test pemberian ke 2 adalah pra
Tabel 4.6
Berdasarkan hasil yang ada ditabel 4.5 pre test dan post test pemberian ke 3 Perolehan tingk
responden atau (58.3%) dan hipertensi tingkat 1 sebanyak 5 responden
atau (41.7%).
4
b) Analisis Bivariat
Tabel 4.7
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pre test sebelum pemberian terapi rendam kaki adalah semua respo
air SD (.51493) Mean (2.4167), Minimun (2.00), Maksimun (3.00) dengan
nilai dengann nilai p-value: 0.002 atau < 0.05 setelah diberi rendam kaki.
B. Pembahasan
antara tekanan darah sebelum dan setelah rendam kaki dengan air hangat pada
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Dusun Sabbang Desa
kanrung Kec. Sinjai Tengah . Berdasarkan hasil uji statistic yang dilakukan
4
menggunkan uji alternatif wilcoxon didapatkan nilai p-value 0.002 atau < 0.05
pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah pada pasien
hipertensi diwilayah kerja pustu kelurahaan benjala. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan (Santoso A 2016) hasil pre test sebelum pemberian
terapi rendam kaki adalah semua responden berada pada tingkatan hipertensi
rendam kaki post test pemberian ke 3 adalah pra hipertensi sebanyak 7 responden
atau (58.3%) dan hipertensi tingkat 1 sebanyak 5 responden atau (41.7%). air SD
(.51493) Mean (2.4167), Minimun (2.00), Maksimun (3.00), dimana hasil uji
Wilcoxon Signed rank Test, menunjukkan p=0,002, artinya terapi rendam kaki air
hangat dapat menurunkan tekanan darah. Hasil uji ini didukung teori bahwa Efek
dari rendam kaki menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor yang
merangsang saraf yang ada pada kaki untuk mengaktifkan saraf parasimpatis,
perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah terapi diiakibatkan energi,
aktivitas dan respon tubuh seseorang terhadap panas berbeda- beda . Sehingga hal
ini sangat mempengaruhi hasil dari terapi rendam kaki dengan air hangat ini
Hasil penelitian diatas menunjukkan pre test dan post test pemberian 1
Perolehan tingkatan hipertensi sebelum diberikan terapi rendam kaki berada pada
rendamkaki air hangat setelah diberi rendam kaki air hangat atau post test pertama
Berdasarkan hasil yang ada pre test dan post test pemberian ke 2 Perolehan
tingkatan hipertensi sebelum diberikan terapi rendam kaki berada pada tingkatan
rendam kaki air hangat setelah diberi rendam kaki air hangat atau post test
air hangat sebelum dan sesudah diberikan pada responden menunjukkan hasil pre
test dan post test pemberian ke 3 Perolehan tingkatan hipertensi sebelum diberikan
atau (83.3%), pra hipertensi 2 responden atau (16.7%). Sedangkan sesudah diberi
rendam kaki air hangat setelah diberi rendam kaki air hangat atau post test
berpendapat bahwa terapi rendam kaki menggunakan air hangat dengan campuran
garam dan serai merupakan salah satu terapi non farmakologis yang mudah dan
murah yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki
lain tekanan darah. Efek biologis panas atau hangat dapat menyebabkan dilatasi
Respon dari hangat inilah yang dipergunakan untuk keperluan terapi pada
berbagai kondisi dan keadaan dalam tubuh (Santoso A 2016). Sedangkan menurut
Ulya M, (2017), menyatakan merendam kaki dengan air hangat akan membuat
merelaksasikan seluruh tubuh dan mengurangi kelelahan dan hari yang penuh
dengan aktifitas.
4
rendam kaki menggunakan air hangat campuran garam dan serai, responden
ketegangan otot. Setelah dilakukan terapi rendam kaki menggunakan air hangat
campuran garam dan serai mengalami perubahan karena adanya efek ketenangan
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari (Prananda Y 2017) yang
peredaran darah dan air hangat juga memberikan efek ketenangan bagi tubuh
natrium di luar sel dan kalium di dalam sel. Jika kadar natrium darah akan
meningkat maka ginjal akan mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium tersebut
kehilangan natrium dan air akan memasuki sel untuk mengencerkan natrium
dalam sel sehingga cairan ekstraselular akan menurun dan perubahan ini dapat
rendam kaki menggunakan air hangat, responden sering mengeluh pusing dan
jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari hangat inilah yang
dipergunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi dan keadaan dalam
merendam kaki dengan air hangat akan membuat pembuluh darah melebar dan
kandungan Garam (Na dan CI) berperan penting di ruang ekstraselular sebagai
mengalami perubahan karena adanya efek ketenangan pada responden akibat air
3.
air hangat dapat memperlancar peredaran darah dan air hangat juga memberikan
Kupang 2008), kandungan garam ada 2 macam zat yang dapat menurunkan
ekstraselular.
mempercepat perubahan tekanan darah itu sendiri, karena dilihat dari segi
perubahan .
Uji Wilcoxon pada pemberian rendam kaki hangat. Hasil pre test sebelum
pemberian terapi rendam kaki adalah semua responden berada pada tingkatan
diberi rendam kaki post test pemberian ke 3 adalah pra hipertensi sebanyak 7
dengan nilai dengann nilai p-value: 0.002 atau < 0.05 setelah diberi rendam kaki
air hangat.
hangat adalah terapi dengan cara merendam kaki hingga batas 10- 15 cm diatas
mata kaki menggunakan air hangat . Secara ilmiah terapi merendam kaki dengan
Efek dari rendam kaki menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor yang
5
meransang saraf yang ada pada kaki untuk mengaktifkan saraf parasimpatis,
pada penelitian tersebut dengan ini adalah salah satu variabelnya sama melakukan
penelitian pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan
IV tegal sari dan lansia di Panti Werda Surabaya serta untuk responden yang
3. Keterbatasan Penelitian
a. Gaya hidup yang kurang sehat dan masalah pribadi responden yang tidak dapat
darah.
51
BAB V
Bab ini mengemukakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang
pengaruh rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
1. Kesimpulan
seorang petani
terhadap sistolik dan diastolik dengan nilai 0.002 atau < 0.05 maka Ha
2016) hasil pre test sebelum pemberian terapi rendam kaki adalah
51
52
2. Saran
Kanrung Kec. Sinjai Tengah untuk tetap melanjutkan terapi rendam kaki air
2. Bagi masyarakat
rendam kaki air hangat ini sebagai terapi yang dapat dilakukan secara
dengan jumlah yang lebih banyak atau dilakukan pada 2 tempat dan
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Budi, and Kota Kupang. 2008. “pengaruh senam ergonomik terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di upt panti sosial penyan
22.
Chaiton, L. 2002. Terapi Air untuk Kesehatan dan Kecantikan. Prestasi Pustaka
Publisher. Jakarta-Indonesia.
Pengembangan Kesehatan
rendam kaki air hangat dan musik klasik terhadap tekanan darah ibu
Hananta, P. Yuda, dkk. 2011. Deteksi Dini Dan Pencegahan 7 Penyakit Penyebab
53
54
Madyastuti, Lina, 2011. Cara baru jinakkan hipertensi. Di akses 8 April 2014
Rika Rahim, Siti Saadah M, Sariestya Rismawati (2017). Pengaruh rendam kaki
air hangat terhadap perubahan tekanan darah ibu hamil hipertensi, vol
13 no 2.
55
5
LAMPIRAN I
a. Tensimeter
b. Termometer airaksa
c. Baskom aluminium
d. Air hangat
e. Jam tangan
f. Handuk bersih
PERSIAPAN
Tahap Orientasi
2. Memperkenalkan diri
hangt
Tahap Kerja
Tahap Terminasi
Tahap Dokumentasi
(INFORMED CONSENT)
Nama / Inisial :
Umur :
Alamat :
Menyatakan untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Tanda tangan saya menunjukan bahwa diberi informasi dan memutuskan
Sinjai,Februari 2021
Peneliti Responden
(Herunnisa) ( )
5
Hasil Uji
Statistics
N Valid 12 12 12 12 12 12 12
Missi 0 0 0 0 0 0 0
ng
Deviation
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Pre Test 1
Valid Cumulative
Post Test 1
Valid Cumulative
Pre Test 2
Valid Cumulative
2
6
Post Test 2
Valid Cumulative
Pre Test 3
Valid Cumulative
Post Test 3
Valid Cumulative
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
1 Ranks
Ties 0c
Total 12
Test Statisticsa
Post Test 3
- Pre Test 1
Z -3.153b
tailed)
ADMINISTRASI
6
6
6
6
RIWAYAT HIDUP
Keperawatan dan terdaftar sebagai anggota HMJ Keperawatan, pada tahun 2015
juga penulis memasuki salah satu organisasi di Universitas Islam negeri Alauddin
Makassar yaitu UKM Resimen Mahasiswa dan mengikuti beberapa kegiatan dan