Professional Documents
Culture Documents
Kurikulum Pel Icu
Kurikulum Pel Icu
di Rumah Sakit
r Kurikulum Pelatiha
A. Latar Belakang
B. Filosofi
A. Peran
B. Fungsi
C. Kompetensi
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Waktu
No Materi PL/
T P OL JML
A Materi Dasar
1. Kebijakan Standar Pelayanan
2 0 0 2
Intensif
2. Aspek Etik Legal Keperawatan
2 0 0 2
Intensif
3. Berpikir Kritis 1 1 0 2
Sub Total 5 1 0 6
B Materi Inti
1. Perawatan Dasar Pada Pasien
di Area Intensif 4 30 14 48
2. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) 8 16 0 24
3. Komunikasi, Informasi dan
2 4 0 6
Edukasi (KIE)
4. Rencana Asuhan Keperawatan
2 4 0 6
Intensif
5. Pencegahan dan Pengendalian
3 4 3 10
Infeksi di Area Intensif
6. Tatalaksana Pasien Dengan
17 108 93 218
Gangguan Sistem Respirasi
7. Monitoring Hemodinamik Invasif
dan Non Invasif 4 8 14 26
8. Asuhan Keperawatan
Gangguan Keseimbangan 3 8 0 11
Asam Basa
9. Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Cairan dan Elektrolit 4 8 7 19
10. Asuhan Keperawatan Nutrisi
Pasien Kritis 2 4 7 13
Ket:
T=Teori, P=Penugasan, PL/OL=Praktik lapangan/
Observasi Lapangan
Untuk T dan P, 1 JPL@ 45 menit. Untuk PL 1 JPL @ 60
menit.
Nomor : MD.1
Materi : Kebijakan Standar Pelayanan Intensif
Waktu : 2 Jpl (T= 2; P=0; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami
kebijakan standar pelayanan intensif
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami aspek
etik legal keperawatan intensif
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami berpikir
kritis dalam area perawatan intensif
1. Menjelaskan konsep berpikir 1. Konsep berpikir kritis CTJ Bahan Critical care handbook,
kritis a. Pengertian berpikir kritis Studi tayang Lippincott williams and
b. Faktor yang kasus Modul wilkins, 2016
mempengaruhi berpikir Laptop Martin, C. (2002). The
kritis LCD theory of critical
c. Sikap dalam berpikir ATK thinking of nursing.
kritis Lembar Nursing education
d. Proses berpikir kritis kasus perspectives,23(5),
Panduan 243-247
2. Menjelaskan berpikir kritis 2. Berpikir kritis dalam studi
dalam keperawatan keperawatan kasus
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
perawatan dasar pada pasien di area intensif.
1. Melakukan personal hygiene 1. Personal hygiene CTJ Bahan Berney, S., Haines,
a. Pasien terpasang multi Simulasi tayang K., & Denehy, L
assist device OL Modul (2012).
b. Pasien dengan MRSA Laptop Physiotherapy in
LCD critical care in
2. Melakukan ambulasi 2. Ambulasi ATK Australia.
a. Pengkajian ambulasi Panthom Cardiopulmonary
b. Pasien terpasang multi CVC physical therapy
assist device NGT journal, 23(1),19
c. Range of Motion ETT Feider, L.L, Mitchell,
TT P., & Bridges, E.
Lembar (2010). Oral care
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Bantuan
Hidup Lanjut (BHL).
1. Menjelaskan konsep BHL 1. Konsep BHL CTJ Bahan Karo, Santoso, dkk.
a. Pengertian Simulasi tayang (2009) Buku
b. Tujuan Modul panduan kursus
c. Indikasi Laptop bantuan hidup lanjut
d. Tim medis reaksi LCD ACLS (Advanced
cepat ATK Cardiac Life Support)
e. Peran perawat dalam Panthom Indonesia. Jakarta:
BHL OPA/ PERKI 2008
NPA
2. Melakukan BHL 2. BHL LMA
a. Komponen BHL ETT
Patensi jalan nafas Defibrila
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu membuat rencana
asuhan keperawatan intensif
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pencegahan dan pengendalian infeksi di area intensif
3. Melakukan pengendalian
infeksi di area intensif 3. Pengendalian infeksi di
area intensif
a. Kebeersihan
lingkungan
b. Pengendalian anti
microbial
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana pasien dengan gangguan sistem respirasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
monitoring hemodinamik invasif dan non invasif
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan dengan gangguan keseimbangan asam
basa.
1. Menjelaskan konsep asam 1. Konsep asam basa CTJ Bahan Chan JCM, Gill JR:
basa a. Pendekatan Latihan tayang Kidney and electrolyte
konvensional kasus Video disorders, New York,
b. Pendekatan Modern Modul 1990. Churchill
Laptop Livingstone
2. Melakukan interpretasi 2. Interpretasi analisa gas LCD Jon Haws: nursing
analisa gas darah darah ATK assessment: Head to
a. Asidosis Form toe assessment in
b. Alkalosis pengkajian pictures (Health
Lembar assessment in nursing)
3. Melakukan asuhan 3. Asuhan keperawatan kasus Kindle Edition
keperawatan pada pasien pada pasien dengan Panduan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 34
Standard Kurikulum Pelatihan
Pelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
dengan gangguan asam gangguan asam basa latihan
basa a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Rencana intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan dengan gangguan cairan dan elektrolit.
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep cairan 1. Konsep cairan dan CTJ Bahan Lee, J.W. 2010. Fluid
dan elektrolit elektrolit Latihan tayang and electrolyte
a. Fisiologi cairan dan kasus Video disturbances in
elektrolit PL Modul critically ill patients.
b. Jenis-jenis cairan Laptop Electrolytes
LCD & Blood pressure, 8(2),
2. Melakukan pemberian cairan 2. Pemberian cairan dan ATK 72-81
dan elektrolit elektrolit Jenis-jenis
Pemberian cairan cairan
Metode pemberian (terlampir)
cairan Jenis
Terapi cairan elektrolit
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep nutrisi 1. Konsep nutrisi pasien CTJ Bahan Higgins PA et.al.
pasien kritis kritis Latihan tayang Assesing nutritional
a. Kebutuhan nutrisi kasus Video status in chronically
b. Respon metabolik PL Modul critically ill adult
terhadap stress dan Laptop patients. American
perubahan LCD journal of critical
metabolisme gizi ATK care 2006: 15:2
c. Indikasi dan kontra Jenis-jenis Olerich MA, Rude
indikasi pemberian RK. Should we
nutrisi
nutrisi (terlampir) supplement
Tiang magnesium in critical
infus ill patiens? new horiz
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan nyeri pada pasien kritis
1. Menjelaskan konsep nyeri 1. Konsep nyeri pada pasien CTJ Bahan Koizier-Erbs, A.B.,
pada pasien kritis kritis Latihan tayang Shirlee, S., &
a. Definisi kasus Video Geralyn, F (2016).
b. Klasifikasi nyeri PL Modul Fundamental of
c. Patofisiologi nyeri Laptop nursing consepts,
LCD process and practice
2. Melakukan penilaian nyeri 2. Metode penilaian nyeri ATK Potter, P.A and
pada pasien kritis pada pasien kritis Penggaris Perry, A.G. Stockert,
Jenis-jenis P., & Hall, A. (2016)
3. Melakukan asuhan 3. Asuhan keperawatan obat- Fundamental
keperawatan nyeri pada nyeri pada pasien kritis obatan Nursing E-Book.
pasien kritis a. Pengkajian nyeri nyeri Elsevier Health
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan pasien dengan sepsis
1. Menjelaskan konsep sepsis 1. Konsep sepsis CTJ Bahan Angus, D.C., & Van der
tayang poll, T. 2013. Severe
a. Definisi Latihan Video sepsis and septic shock.
b. Faktor resiko kasus Modul New England journal of
c. Etiologi Laptop medicine, 369 (9), 840-
d. Patofisiologi LCD 851
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan ATK Urden, L.D. Stacy, K.M. &
keperawatan pasien dengan pasien dengan sepsis Form Lough, M.E. 2014.
sepsis a. Pengkajian pengkajian Critical care nursing E-
b. Diagnosa Lembar Book diagnosis and
c. Rencana Intervensi kasus management. Elsevier
d. Implementasi Panduan Health Sciences
latihan
e. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
interpretasi pemeriksaan penunjang di ruang intensif
1. Melakukan pemeriksaan 1. Pemeriksaan penunjang CTJ Bahan Asih, N.Y & Effendy
penunjang di ruang intensif di ruang intensif Simulasi tayang 2010. Keperawatan
a. Perekaman EKG PL Video Medical Bedah.
b. Pengambilan sampel Modul Jakarta: EGC
AGD Laptop Estes, Marry, E.Z.
Mixed-vein LCD 2014 Health
Kultur: sputum, ATK assessment and
darah Mesin physical examination.
c. Fasilitasi pemeriksaan EKG New York: Thompson
rontgen Kertas Delmar Learning
EKG
Jelly EK
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pengelolaan pasien dengan kegawatan jantung
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pengelolaan obat-obatan pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
asuhan keperawatan dengan gangguan sistem syaraf di ruang
intensif.
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep gangguan sistem CTJ Bahan Bulechek. G.M. at all.
gangguan sistem syaraf syaraf Latihan tayang 2013. Nursing
a. Pengertian kasus Video interventions
b. Jenis-jenis gangguan Modul classification. Gth ed.
system syaraf Laptop St. Louis: Elsevier
LCD Herdman. T.H 2014.
2. Melakukan identifikasi pasien 2. Identifikasi pasien Nursing diagnosis
ATK
dengan gangguan sistem dengan gangguan sistem definition and
Lembar
syaraf syaraf kasus classification. oxford
Panduan
3. Asuhan keperawatan pasien 3. Asuhan keperawatan latihan
dengan gangguan system pasien dengan gangguan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 49
Standard Kurikulum Pelatihan
Pelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
syaraf system syaraf
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Rencana intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan pasien dengan pasca bedah
1. Melakukan identifikasi 1. Identifikasi pasien pasca CTJ Bahan Brunner & Suddart’s:
pasien pasca bedah masuk bedah masuk ICU Simulasi tayang Textbook of medical
ICU PL Video surgical nursing 13 th
Modul 2013 lippicort
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan Laptop Philadelphia unites
keperawatan pasien pasca pasien pasca bedah LCD state
bedah a. Pengkajian ATK Brown, Helen Edwars,
b. Diagnosa Dressing Lesley Seaton et all:
c. Rencana intervensi kit medical surgical
d. Implementasi Kassa nursing: assessment
Perdarahan Cairan management clinical
Perawatan luka Nacl 0,9%/ problem Ed4th Mosby
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
transportasi pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Melakukan transportasi pasien 1. Transportasi pasien kritis CTJ Bahan Guidelines for
kritis a. Pengertian Simulasi tayang transport of critically
b. Tujuan PL Video III Patients anzca
c. Prinsip utama Modul 2015
d. Aspek penting dalam Laptop Valentin, Andreas
transportasi kritis LCD 2016. Safe transport
e. Perlengkapan alat ATK of critically III
transportasi patients. ICU
Emergen
f. Kualifikasi SDM cy bag management &
g. Teknik Transportasi practice journal
Portable
pasien
ventilator
Portable
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pengelolaan dying care
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep dying care CTJ Bahan Higgs. C. 2010. The
dying care a. Pengertian Bermain tayang Pallaiative care
b. Tujuan peran Video handbook: advice on
c. Etika dalam perawatan PL Modul clinical management
pasien dying Laptop 7th ed. Sanford:
d. Fase berduka LCD Hierographics, Ltd
e. Dukungan bagi ATK Kircher & callanan
keluarga Panthom 2003, near death
Bad experiences and
2. Melakukan asuhan 2. Asuhan keperawatan Lembar death awareness in
keperawatan dying dying care kasus the terminally
care a. Pengkajian Skenario
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan
suasana belajar yang kondusif
1. Mengenal sesama peserta, 1. Proses perkenalan Permainan Papan dan Lembaga Administrasi
pelatih dan penyelenggara. sesama peserta, pelatih Diskusi kertas Negara, 2003,
dan penyelenggara. kelompok flipchart Building Learning
Spidol Commitment, Jakarta.
2. Melakukan pencairan (ice 2. Proses pencairan (ice Alat bantu Pusdiklat SDM
breaking) diantara peserta. breaking) di antara permainan Kesehatan, 2007,
peserta. Modul TPPK, Jakarta.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana
tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menciptakan budaya
anti korupsi.
.
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini:
Pembukaan
Metode:
CTJ Studi kasus
Simulasi Bermain Peran
Latihan
Praktek/Observasi Lapangan
A. Pretest
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pretest
terhadap peserta. Pre test bertujuan untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan
dan kemampuan peserta dalam melakukan
pelayanan keperawatan intensif di rumah sakit.
B. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan
pelatihan secara resmi. Proses pembukaan
pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengarahan sekaligus pembukaan.
3. Penyematan tanda peserta.
4. Perkenalan peserta secara singkat.
5. Pembacaan doa.
D. Pemberian wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan
memberikan materi sebagai dasar pengetahuan
atau wawasan yang sebaiknya diketahui peserta
dalam pelatihan ini. Materi tersebut yaitu:
1. Kebijakan Standar Pelayanan Intensif
2. Aspek Etik Legal keperawatan Intensif
3. Berpikir Kritis
4. Anti Korupsi
G. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi
terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi)
dan terhadap pelatih
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan
cara mereview kegiatan proses pembelajaran
yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik
untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya.
Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh
peserta pada saat pelatih telah mengakhiri
materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan form evaluasi terhadap
pelatih.
J. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua
rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat
yang berwenang dengan susunan acara sebagai
berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.
c. Pembagian sertifikat.
d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang
berwenang.
f. Pembacaan doa.
A. Peserta
1. Kriteria peserta
a. Pendidikan minimal D-III Keperawatan
b. Memiliki STR aktif
c. Perawat bekerja yang akan ditempatkan di
ruang intensif rumah sakit (minimal PK II)
2. Jumlah peserta
Peserta dalam satu kelas maksimal berjumlah
25 orang dengan perbandingan instruktur:
peserta yaitu: 1:5
1. Kriteria Pelatih
a. Pendidikan minimal S1
b. Khusus untuk materi inti: pendidikan minimal
D3 keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun diruang ICU, dan memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat dan
NIRA yang masih aktif.
c. Menguasai substansi/ materi yang akan
disampaikan
d. Telah mengikuti pelatihan kediklatan yaitu:
TPPK/ TOT Pelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit/ Widyaswara Dasar.
2. Kriteria Instruktur
a. Pendidikan minimal D-III Keperawatan
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
Perawat yang masih aktif
b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun di
pelayann kreperawatan ruang intensif.
c. Menguasai langkah-langkah yang sudah
ditetapkan dalam panduan penugasan.
A. Penyelenggara
B. Tempat Penyelenggaraan
Tujuan:
Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampu
berfikir kritis dalam asuhan keperawatan sesuai
dengan kasus pasien diruang Intensif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 8 kelompok
dengan masing-masing peserta 3-4 orang.
2. Pelatih memberikan panduan studi kasus serta
lembar kasus yang telah disediakan kepada
masing-masing kelompok.
3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruh
kelompok untuk melakukan studi kasus sesuai
dengan panduan dan lembar kasus yang diterima,
meliputi cara berpikir ritis dalam keperawatan
selama 15 menit.
4. Pelatih memberikan kesempatan untuk satu atau
dua kelompok untuk mempresentasikan hasil studi
kasus yang sudah dikerjakan.
5. Pelatih memberikan kesempatan pada kelompok
lain untuk menanggapi dan memberi masukan
terhadap hasil presentasi kelompok
6. Pelatih memberi klarifikasi dan masukan terhadap
hasil presentasi kelompok.
LEMBAR KASUS
Kasus 1
Kasus 2
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi, peserta mampu
melakukan perawatan dasar Pasien di area intensif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 250
menit (+ 5 Jpl)/ orang, meliputi:
a. Personal hygiene
Pasien terpasang multi assist device
Pasen dengan MRSA
b. Ambulasi
Pengkajian ambulasi
Pasien terpasang multi assist device
Range of Motion
c. Perawatan tubing
Perawatan kateter nasogastrik
Perawatan ETT/ TT
Perawatan vena sentral/ swanganz
Perawatan kateter urin
PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Siapkan Peralatan
4. Perhatikan Privacy pasien (pasang sampiran/
gordyn)
5. Atur posisi pasien
6. Lepaskan pakaian pasien dan letakkan dalam
tempat pakaian kotor
7. Letakkan handuk disamping kepala pasien
Keterangan:
(v): Jika Memenuhi
(x): Jika Tidak memenuhi
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan Bantuan Hidup Lanjut (BHL).
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
insttruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 120
menit (+ 2,5 Jpl)/ orang, meliputi:
a. Persiapan Alat
Oropharingeal airway (OPA) / Nasoparingeal
airway (NPA)
Resusitation bag dan sungkup muka
Endotracheal tube (ET) dengan
laringoscopy, laryngeal mask air way, atau
supraglotik airway device lainnya.
Defibrilator
Monitor
Medika mentosa
b. Algoritme BHL
Cek kesadaran
Panggil bantuan
Tujuan:
Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukan
KIE yang efektif terhadap pasien dan keluarga pasien.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.
2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk membagi anggotanya berperan
sesuai dengan skenario yang akan dimainkan,
meliputi:
1 orang menjadi pasien
1 orang menjadi perawat intensif
3 orang menjadi keluarga pasien
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk memainkan peran tentang cara
melakukan komunikasi efektif dan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga sesuai
dengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/
orang.
4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaian
terhadap bermain peran yang dilakukan oleh
peserta didalam kelompoknya masing-masing.
5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yang
dinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatan
bermain peran yang dilakukan sesuai dengan
waktu yang masih tersedia.
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
membuat rencana asuhan keperawatan intensif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar
kasus serta peralatan yang dibutuhkan untuk
kegiatan latihan (icu flow sheet dan form
pengkajian) yang telah disiapkan kepada masing-
masing kelompok.
3. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan membuat rencana asuhan
keperawatan intensif sesuai dengan lembar kasus
yang telah dibagikan @ 20 menit/ kelompok, mulai
dari:
a. Melakukan pengkajian keperawatan di intensif
b. Membuat diagnosa keperawatan di intensif
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Membuat evaluasi
e. Membuat dokumentasi keperawatan intensif
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil latihan
kasus tiap kelompok @ 10 menit/kelompok.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di
area intensif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur membagikan panduan, dan
form surveillance kepada setiap peserta dalam
kelompok.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 30
menit/ orang, meliputi:
a. Pencegahan infeksi di area infeksi
Engineering control
Administrative control
Penerapan kewaspadaan isolasi
Surveillance
b. Upaya menurunkan angka infeksi pada
prosedur aseptic
Bundle HAP
Bundle VAP
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 88
Standard Kurikulum Pelatihan
Pelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
Bundle IAD
Bundle IDO
Bundle ISK
Decubitus
c. Pengendalian infeksi di area intensif
Kebersihan lingkungan
Pengendalian anti microbial
5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kegiatan simulasi setiap
peserta dalam kelompok dengan menggunakan
checklist.
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatan
kepada setiap peserta dalam kelompok untuk
mengulang simulasi bagi peserta yang dinilai
kurang kopeten sesuai dengan waktu yang masih
tersedia.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkum
hasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukan
peserta.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan tatalaksana pasien dengan gangguan
sistem respirasi.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
simulasi kepada setiap peserta didalam masing-
masing kelompok.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 100
menit (+ 2 Jpl)/ orang, meliputi:
a. Pengkajian
Pemeriksaan fisik sistem respirasi
b. Pengelolaan jalan naafas
Airway management
Humidifikasi
Suctioning
Fisioterapi dada
c. Tatalaksana oksigen terapi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 90
Standard Kurikulum Pelatihan
Pelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
d. Tatalaksana gagal nafas
e. Tatalaksana ARDS
f. Tatalaksana trauma dada (WSD)
g. Operasionalissasi ventilasi mekanik
h. Penyapihan ventilasi mekanik
5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kegiatan simulasi setiap
peserta dalam kelompok dengan menggunakan
checklist.
6. Pelatih dan Instruktur memberikan kesempatan
kepada setiap peserta dalam kelompok untuk
mengulang simulasi bagi peserta yang dinilai
kurang kopeten sesuai dengan waktu yang masih
tersedia.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasil
seluruh proses simulasi yang telah dilakukan
peserta.
Tujuan:
Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampu
melakukan tatalaksana pasien dengan gangguan sistem
respirasi.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok @ 5
(lima) orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi
oleh 1 (satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan studi
kasus dan lembar kasus yang telah disediakan kepada
setiap kelompok.
3. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk melakukan studi kasus selama 500 menit (+ 11
Jpl) sesuai dengan kasus yang diterima.
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil studi kasus yang
dilakukan oleh setiap kelompok
5. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk mengamati dan memberi masukan hasil
presentasi kelompok
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan seluruh
hasil presentasi proses studi kasus yang telah
dilakukan peserta.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan monitoring hemodinamik invasif dan non
invasif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima)
kelompok @ 5 orang/ kelompok. Setiap kelompok
didampingi oleh 1 (satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
simulasi kepada setiap peserta didalam masing-
masing kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 70
menit/ orang, meliputi:
a. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif
Metode non invasif dan invasif
Monitoring hemodinamik non invasif
Persiapan alat
Pemasangan alat
Pemantauan dan interpretasi hasil
Monitoring hemodinamik invasif
Persiapan alat
Leveling
Zeroing
Pemantauan
b. Trouble shooting
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan gangguan
keseimbangan asam basa
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang.
2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar
kasus serta form pengkajian kepada masing-
masing kelompok.
3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruh
kelompok untuk melakukan latihan @ 60 menit
sesuai dengan lembar kasus yang dibagikan,
meliputi:
a. Interpretasi analisa gas darah
Asidosis
Alkalosis
b. Asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan asam basa
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan dengan gangguan
cairan dan elektrolit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan sesuai dengan lembar kasus
yang dibagikan @ 60 menit/ kelompok, meliputi:
a. Pemberian cairan dan elektrolit
a. Pemberian cairan
Metode pemberian cairan
Terapi cairan
b. Pemberian elektrolit
Metode pemberian elektrolit
Koreksi elektrolit
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 60 menit/ kelompok,
meliputi:
a. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Metode pemberian nutrisi enternal
Metode pemberian nutrisi parenteral
b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
nutrisi
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan nyeri pada pasien
kritis.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,
meliputi:
a. Metode penilaian nyeri pada pasien kritis
b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
nutrisi
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan pasien dengan
sepsis.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 25 menit/ kelompok,
meliputi:
h. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
nutrisi
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Evaluasi
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang di
ruang intensif
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1
instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk
kebutuhan kegiatan simulasi
4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus
dan panduan simulasi kepada setiap peserta
didalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 200
menit/ orang, meliputi:
a. Pemeriksaan penunjang di ruang intensif
Perekaman EKG
Pengambilan sampel
AGD
Mixed-vein
Kultur: sputum, darah
Fasilitasi pemeriksaan rontgen
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan pengelolaan pasien dengan kegawatan
jantung
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 70 menit/ kelompok,
meliputi:
a. Identifikasi pasien dengan kegawatan jantung
b. Asuhan keperawatan pasien dengan
kegawatan jantung
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan pengelolaan obat-obatan pasien kritis
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,
meliputi:
a. Penghitungan dosis obat-obatan titrasi
b. Pemberian obat-obatan titrasi
c. Pemantauan terapi titrasi
d. Dokumentasi terapi
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatan
kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil
latihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 60
menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompok
lain untuk menanggapi dan memberi masukan
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan dengan gangguan
sistem syaraf di ruang intensif.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiap
kelompok.
4. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,
meliputi:
a. Identifikasi pasien dengan gangguan sistem
syaraf
b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
system syaraf
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Evaluasi
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan pasien dengan
pasca bedah
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk
kebutuhan kegiatan simulasi
4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus
dan panduan simulasi kepada setiap peserta
didalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 60
menit/ orang, meliputi:
a. Identifikasi pasien pasca bedah masuk ICU
b. Asuhan keperawatan pasien pasca bedah
Pengkajian
Diagnosa
Rencana intervensi
Implementasi
Perdarahan
Perawatan luka
Komplikasi
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu
melakukan transportasi pasien kritis
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk
kebutuhan kegiatan simulasi
4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus
dan panduan simulasi kepada setiap peserta
didalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi
transportasi pasien kritis @ 60 menit/ orang
6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kegiatan simulasi setiap
peserta dalam kelompok dengan menggunakan
checklist.
7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatan
kepada setiap peserta dalam kelompok untuk
mengulang simulasi bagi peserta yang dinilai
kurang kopeten sesuai dengan waktu yang masih
tersedia.
Tujuan:
Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukan
pengelolaan dying care.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.
2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk membagi anggotanya berperan
sesuai dengan skenario yang akan dimainkan,
meliputi:
1 orang menjadi pasien
1 orang menjadi perawat intensif
3 orang menjadi keluarga pasien
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk memainkan peran tentang cara
melakukan komunikasi efektif dan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga sesuai
dengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/
orang.
4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaian
terhadap bermain peran yang dilakukan oleh
peserta didalam kelompoknya masing-masing.
5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yang
dinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatan
bermain peran yang dilakukan sesuai dengan
waktu yang masih tersedia.
PETUNJUK LATIHAN
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu
menyusun RTL setelah mengikuti pelatihan.
Petunjuk:
1. Setiap peserta mendapatkan form RTL.
2. Setiap peserta menyusun rencana kegiatan yang
akan dilakukannya setelah mengikuti Pelatihan
Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit di
setiap unit kerjanya masing-masing.
3. Beberapa peserta menyajikan RTL-nya dan
mendapatkan tanggapan atau masukan dari
peserta.
Hari ke-1
T P
Hari/ Tanggal
07.00-08.00 Registrasi
08.00-08.30 Pretest
08.30-09.00 Pembukaan
09.00-09.15 Istirahat
Membangun
Komitmen Belajar
09.15-11.30 3
(Building Learning
Commitment/ BLC)
Kebijakan Standar
11.30-13.00 2
Pelayanan Intensif
13.00-14.00 ISHOMA
Aspek Etik Legal
14.00-15.30 2
Keperawatan Intensif
15.30-17.00 Berfikir Kritis 1 1
Hari ke-2
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
Perawatan Dasar
07.30-10.30 Pada Pasien di Area 4
Intensif
10.30-10.45 Istirahat
15.45-16.00 Istirahat
Bantuan Hidup lanjut
16.00-18.00 (BHL) (lanjutan) 3
10.30-10.15 Istirahat
Bantuan Hidup lanjut
10.15-12.30 (BHL) (lanjutan) 3
12.30-13.30 ISHOMA
Komunikasi, Informasi
13.30-15.00 2
dan Edukasi (KIE)
15.00-15.15 Istirahat
Komunikasi, Informasi
15.15-18.15 dan Edukasi (KIE) 4
(lanjutan)
Hari ke-7
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
Rencana Asuhan
07.30-09.00 2
Keperawatan
09.00-09.15 Istirahat
Rencana Asuhan
09.15-12.15 4
Keperawatan (lanjutan)
12.15-13.15 ISHOMA
Pencegahan dan
13.15-15.30 pengendalian infeksi di 3
area intensif
15.30-15.45 Istirahat
Pencegahan dan
15.45-18.45 pengendalian infeksi di 4
area intensif (lanjutan)
Hari ke-11
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
Tatalaksana Pasien
dengan gangguan
07.30-10.30 4
sistem respirasi
(lanjutan)
10.30-10.45 Istirahat
Tatalaksana Pasien
dengan gangguan
10.45-12.15 2
system respirasi
(lanjutan)
12.15-13.15 ISHOMA
Tatalaksana Pasien
dengan gangguan
13.15-15.30 3
sistem respirasi
(lanjutan)
15.30-15.45 Istirahat
Tatalaksana Pasien
dengan gangguan
15.45-18.45 4
sistem respirasi
(lanjutan)
Hari ke-12
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
Tatalaksana Pasien
dengan gangguan
07.30-10.30 4
sistem respirasi
(lanjutan)
10.30-10.45 Istirahat
Hari ke-32
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 1 (lanjutan)
Hari ke-33
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-12.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 5
14.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6
Hari ke-34
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-35
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-36
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-38
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-39
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-40
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-41
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-42
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-44
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-45
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-46
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-47
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7
Hari ke-48
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7 (lanjutan)
Hari ke-50
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 10
Hari ke-52
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 11
Hari ke-53
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13
Hari ke-54
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13 (lanjutan)
Hari ke-55
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 14
Hari ke-57
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15
Hari ke-58
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15 (lanjutan)
Hari ke-59
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17
Hari ke-60
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17 (lanjutan)
Hari ke-61
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 18
Hari ke-63
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19
Hari ke-64
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19 (lanjutan)
Hari ke-65
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
Rencana Tindak Lanjut
07.30-09.00 2
(RTL)
Evaluasi
09.00-10.00
penyelenggaraan
10.00-10.15 Istirahat
10.15-11.30 Penutupan
Penyelesaian
11.30-
Administrasi
Lampiran. 3
Petunjuk:
1. Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
2. Tuliskan nama Saudara pada lembar jawaban.
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang
dianggap benar.
4. Pilih jawaban yang menurut Saudara paling tepat
5. Untuk setiap soal hanya ada satu pilihan jawaban.
6. Apabila ada pilihan jawaban yang dianggap belum
tepat, berilah tanda bulatan (○) pada jawaban
yang sudah diberi tanda silang dan silahkan
memilih jawaban lain yang dianggap benar.
MATERI DASAR. 1
KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN INTENSIF
Soal:
1. Pelayanan perawat intensif harus memberikan
pelayanan yang mengacu pada standar:
a. Keperawatan kritikal
b. Tidak berkomitmen pada kode etik
keperawatan
c. Hanya menggunakan intervensi dependen
dalam mengelola pasien
d. Keperwatan nonkritikal
MATERI DASAR. 2
ASPEK ETIK LEGAL KEPERAWATAN INTENSIF
Soal:
1. Peraturan atau norma yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk
yang merupakan suatu kewajiban dan tanggung
jawab moral adalah pengertian dari ...
a. Etika
b. Etik
c. Moral
d. Etiket
Kunci Jawaban MD 2
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. C
MATERI DASAR. 3
BERPIKIR KRITIS
Soal:
1. Proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran,
atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan
tindakan. Berikut merupakan pengertian dari …
a. Berpikir kritis
b. Berpikir keras
c. Critical feeling
d. Kontekstual berpikir
MATERI INTI. 1
PERAWATAN DASAR PADA PASIEN DI AREA
INTENSIF
Soal:
1. Bakteri yang menyebabkan infeksi pada
berbagai bagian tubuh, yang disebabkan oleh
resistensi terhadap antibiotic adalah …
a. Methicillin Resisten Staphylococcus Aureus
(MRSA)
b. Ampicilin Resisten Staphylococcus Aureus
(ARSA)
c. Methicillin Resisten Streptococcus Aureus
(MRSA)
d. Methicillin Resisten Staphylococcus
Bacterium (MRSB)
Kunci Jawaban MI 1
1. A
2. A
3. B
4. D
5. C
6. A
7. C
8. A
9. B
10. D
MATERI INTI 2
BANTUAN HIDUP LANJUT (BHL)
Soal:
1. Pemberian asuhan keperawatan dengan
menggutamakan komunikasi tim pengenalan
dan intervensi penanganan segera kegawatan
kardiopulmonal, serangan jantung, disritmia
akut, stroke, dan sindrom koroner akut (ACS)
adalah defenisi dari …
a. TRC
MATERI INTI. 3
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)
Soal:
1. Sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran-pikiran atau informasi
merupakan pengertian dari …
a. Komunikasi
b. Konseling
c. Komunikasi efektif
d. Informasi
Soal:
1. Fokus pengkajian keperawatan berfokus
kepada:
a. Respon pasien
b. Kondisi patologis pasien
c. Kondisi fisiologis pasien
d. Semua benar
Kunci Jawaban MI 4
1. B
2. A
3. B
4. D
5. A
6. B
7. D
8. A
9. C
10. A
Soal:
1. Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas
perawatan kesehatan lain yang tidak terjadi atau
inkubasi pada saat admisi ke RS atau layanan
kesehatan adalah defenisi dari …
a. Engineering control
b. ICRA
c. HVAC
d. HAIs
Kunci Jawaban MI 5 :
1. D
2. B
3. A
4. B
5. C
6. D
7. C
8. A
9. D
10. C
MATERI INTI 6
TATALAKSANA PASIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM RESPIRASI
Soal:
1. Proses menghirup O2 dan mengeluarkan CO2
dari seluruh tubuh merupakan proses dari?
a. Respirasi
b. Respirasi eksternal
Kunci Jawaban MI 6:
1. B
2. C
3. D
4. B
5. D
6. B
7. A
8. B
9. B
10. B
MATERI INTI 7
MONITORING HEMODINAMIKA NON INVASIF
DAN INVASIF
Soal:
1. Tujuan dilakukannya monitoring hemodinamik
noninvasive dan invasive yaitu:
a. Mendeteksi dini, mengidentifikasi dan dapat
memberikan terapi pada kasus mengancam
jiwa seperti henti jantung dan dukungan
Kunci Jawaban MI 7
1. A
2. B
3. C
4. B
5. A
6. D
7. C
8. A
9. D
10. A
Soal:
1. Ion hidrogen atau donor proton. Suatu cairan
disebut asam bila mampu melepaskan atau
menyumbang H+ merupakan defenisi dari ?
a. Asam
b. Basa
c. Asam basa
d. Ion
Kunci Jawaban MI 8
1. A
2. B
3. C
4. A
5. A
6. C
7. C
8. C
9. C
10. A
MATERI INTI. 9
PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Soal:
1. Dibawah ini merupakan fungsi cairan dalam
tubuh yaitu …
Kunci Jawaban MI 9
1. A
2. A
3. C
4. A
5. A
6. A
7. A
MATERI INTI. 10
PENGELOLAAN NUTRISI PASIEN KRITIS
Soal:
1. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kritis
adalah kecuali:
a. Untuk mempertahankan massa tubuh pada
pasien
b. Meminimalkan resiko malnutrisi; lama rawat
ICU dan RS, resiko kematian
c. Memberikan inisiasi nutrisi yang tepat
d. Menyeimbangkan indeks masa tubuh
MATERI INTI 11
PENGELOLAAN NYERI PADA PASIEN KRITIS
Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri …
a. Pengalaman sensorik dan emosional yang
diakibatkan adanya kerusakan jaringan
b. pengalaman motorik yang terjadi secara
emosional
c. Jaringan yang rusak yang mengakibatkan
emosional
d. pengalaman motorik saat yang diakibatkan
kerusakan jaringan
MATERI INTI 12
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
SEPSIS
Soal:
1. Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
sepsis yaitu, kecuali …
a. Escherecia Colli
b. Staphylococcus aureus
c. Mycobakterium tuberculosisis
d. Pseudomonas
MATERI INTI. 13
INTERPRETASI PEMERIKSAAN PENUNJANG DI
RUANG INTENSIF
Soal:
1. Tujuan dilakukannya skrining adalah …
a. Menentukan resiko terhadap suatu penyait
dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi
b. Mendiagnostik terapi
c. Mengevaluasi terapi
d. Mengidentifikasi untuk tindak lanjut
pemeriksaan
MATERI INTI 14
PENGELOLAAN PASIEN DENGAN KEGAWATAN
JANTUNG
Soal:
1. Suatu kondisi terjadinya gangguan fisiologi
secara tiba-tiba disebut dengan …
a. Kegawatan jantung
b. Sindroma koroner akut
c. Serangan jantung
d. Akut heart failure
Kunci Jawaban MI 14
1. A
2. C
3. A
4. B
5. A
6. C
7. C
8. A
9. D
10. A
MATERI INTI 15
PENGELOLAAN OBAT–OBATAN PASIEN KRITIS
Soal:
1. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam
pemberian obat, kecuali …
a. Pastikan jenis obat yang akan digunakan
b. Lakukan perhitungan obat sesuai dengan
dosis obat
c. Pastikan kecepatan aliran obat dosis sesuai
alat yang digunakan
d. Lakukan semua pemberian obat melalui intra
vena
Kunci Jawaban MI 15
1. D
2. C
3. D
4. B
MATERI INTI 16
PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM SYARAF DI RUANG INTENSIF
Soal:
1. Cedera akut pada susunan saraf pusat, selaput
otak, saraf kranial termasuk fraktur tulang kepala
dan tengkorak, kerusakan jaringan lunak pada
kepala dan wajah disertai suatu keadaan
perubahan fungsi mental atau fisik akibat
benturan baik secara langsung maupun tidak
langsung pada kepala adalah pengertian dari …
a. Stroke
b. Traumatic Brain Injury
c. Myastenia Gravis
d. Gangguan syaraf pusat
MATERI INTI 17
PENGELOLAAN PASIEN DENGAN PASCA
BEDAH
Soal:
1. Yang bukan termasuk kedalam komplikasi
mayor…
a. Hipotermia
b. Gangguan hemodinamika
c. Hipertensi
d. Pendarahan
MATERI INTI 18
TRANSPORTASI PASIEN KRITIS
Soal:
1. Tujuan transportasi kritis yaitu …
a. Memaksimalkan resiko
b. Meminimalkan resiko dan memaksimalkan
keselamatan pasien
c. Meminimalkan keselamatan pasien dan
memaksimalkan resiko
d. Meminimalkan resiko dan meminimalkan
keselamatan pasien
MATERI INTI 19
PENGELOLAAN DYING CARE
Soal:
1. Proses ketika individu semakin mendekati akhir
hayatnya disebut dengan…
a. Dying
b. Traumatic Brain Injury
c. Myastenia Gravis
d. Gangguan syaraf pusat
Soal Tambahan
NILAI
NO KOMPONEN 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9
100
5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5
a. Penguasaan Materi
b. Ketepatan Waktu
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode,
media dan Alat Bantu
pelatihan
e. Empati, Gaya dan Sikap
terhadap Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan
Volume Suara
g. Pemberian Motivasi
Belajar kepada Peserta
h. Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Umum
i. Kesempatan Tanya
Jawab
j. Kemampuan Menyajikan
k. Kerapihan Pakaian
l. Kerjasama antar Tim
Pengajar (apabila team
teaching)
Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baik
Saran :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Lampiran….
NILAI
NO KOMPONEN
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Pengalaman belajar
dalam pelatihan ini
2 Rata-rata penggunaan
metode pembelajaran
oleh pengajar
3 Tingkat semangat
belajar saudara
mengikuti program
pelatihan ini
4 Tingkat kepuasan
terhadap
penyelenggaraan
proses belajar mengajar
5 Kenyamanan ruang
belajar
6 Penyediaan alat bantu
pelatihan di dalam kelas
7 Penyediaan dan
pelayanan bahan
belajar (seperti
pengadaan, bahan
diskusi )
8 Penyediaan dan
kebersihan kamar kecil
9 Pelayanan sekretariat
10 Penyediaan pelayanan
akomodasi
11 Penyediaan dan
pelayanan konsumsi
1. FASILITATOR:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……
2. PENYELENGGARAAN/PELAYANAN PANITIA:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……
3. PENGENDALI DIKLAT:
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………