You are on page 1of 3

3.

1 Masalah Umum
3.1.1 Proyeksi Timbulan Sampah
Kota Belopa adalah salah satu kota yang berkembang dengan
cepat, baik dari pertumbuhan sarana pembangunan juga diikuti
oleh pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, yang secara
tidak langsung mempengaruhi produksi timbulan sampah di
berbagai tempat dalam kota Belopa.

3.1.2 Kapasitas Pelayanan Kebersihan


Saat ini kota Belopa yang memiliki timbulan sampah sangat
meningkat di banding tahun-tahun lalu dan dikaitkan dengan
jumlah kendaraan pengangkut sampah yang belum memadai.
Untuk itu perlu di teliti keseimbangan antara jumlah kendaraan
pengangkut sampah dan produksi sampah tiap hari (m3/hari).
Termasuk personil yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
persampahan Kota Belopa Kab. Luwu .

3.2 Karakteristik Daerah Pelayanan


Tingkat partisipasi masyarakat kota Belopa dalam pengelolaan sampah
adalah sebagai berikut :
a. Adanya kesadaran masyarakat dalam membayar retibusi sampah.
b. Keterlibatan masyarakat dalam mereduksi sampah sudah ada. Di
beberapa kelurahan sudah ada program reduksi sampah rumah
tangga dengan cara pemilahan dan pengomposan skala rumah
tangga dalam komposter.

Manajemen Pengelolaan Sampah Kota Belopa Kab. Luwu Interim Report III - 1
c. Kedisplinan masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya
sudah dilaksanakan untuk di permukiman mewah dan sedang, akan
tetapi di permukiman sederhana dan sarana komersial masih banyak
sampah yang berserakan di luar lokasi TPS dan container. Selain itu
membuang sampah di luar jam pengangkutan, sehingga tidak
terangkut.

Komposisi sampah Kota Belopa adalah sampah organik 84,61 %,


sedangkan sampah kertas 6,25 %, plastik 6,24 %, sisanya berupa kaca, kayu,
karet, metal, kaleng dan sebagainya sebanyak 2,9 %. Jumlah sampah yang
sudah terpilah sekitar 32 % terdiri dari 12,7 % yang dapat didaur ulang dan
19,3 % sampah organic yang sudah di composting. Sehingga sampah yang
masih tercampur sekitar 68 %.

Organisasi yang terlibat dalam pengelolaan sampah Kota Belopa adalah :


a. Masyarakat di beberapa kelurahan yang sudah melaksanakan
program 3 R.
b. PD Pasar melakukan pengumpulan sampah dari setiap pedagang
yang ada di wilayahnya. Kemudian sampah dikumpulkan di container
yang disediakan oleh DPLHK.
c. Badan Pengelola Kebersihan menyediakan container sendiri,
kemudian melakukan pengumpulan sampah sampai ke container.
d. Badan Pengelola melakukan pengumpulan sampah di wilayahnya,
kemudian mengangkutnya ke TPS kawasan, yang mempunyai nilai
ekonomis dipilah dan dijual.

Manajemen Pengelolaan Sampah Kota Belopa Kab. Luwu Interim Report III - 2
Pola pelayanan yang diterapkan di Kota Belopa adalah
a. Individual langsung terutama untuk permukiman di jalan protocol,
area komersial dan sebagainya.
b. Individual tidak langsung yaitu dengan motor sampah atau gerobak
kemudian sampah diangkut ke TPS terdekat. Sistem ini terutama untuk
permukiman dan area komersial.
c. Komunal dengan menyediakan container terutama di pasar dan area
komersial.

3.3 Sarana dan Prasarana Pendukung


Dalam mengelola sampah mulai dari pengumpulan sampah sampai di
bawah ke tempat pembuangan terakhir memerlukan tenaga, personil, dan
biaya yang tidak sedikit. Juga diperlukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) yang sudah memenuhi standar dan di bangun sesuai Kriteria Desain.
Kota Belopa yang baru beberapa tahun statusnya berubah menjadi Ibu
Kota Kabupaten Luwu saat ini. Perkembangan pertumbuhan penduduk
sangat cepat yang dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang
cepat dan juga diikuti oleh pertambahan timbulan sampah yang cepat.
Hal ini belum diikuti oleh pertambahan peralatan yang dibutuhkan
termasuk sarana dan prasarana misalnya pada lokasi Pasar Sentral yang
cenderung memiliki potensi sampah tiap hari yang cukup bertambah
belum di siapkan lokasi tempat pembuangan sampah sementara, tong
sampah, mobil pengangkut sampah dan peralatan gerobak yang
memadai.
Hal ini memerlukan perhatian untuk ditindaklanjuti demi kebersihan Kota
Belopa.

Manajemen Pengelolaan Sampah Kota Belopa Kab. Luwu Interim Report III - 3

You might also like