Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
PENGENDALIAN VEKTOR NYAMUK DAN LALAT
OLEH
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
kepada kita semua, sehingga kami dapat membuat makalah tentang “PENGENDALIAN
VEKTOR DI SARANANA TRANSPORTASI DAN MATRA (NYAMUK, DAN LALAT )
Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini. Saran kritik yang sifatnya membangun begitu di harapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
Nyamuk
Nyamuk merupakan jenis serangga yang termasuk dalam ordo diptera dan family culicidae.
Nyamuk juga merupakan serangga yang sering menganggu kehidupan manusia. Selain itu nyamuk juga
dapat menyebarkan malaria, demam berdarah dengue(DBD) filariasis.
Nyamuk merupakan ektoparasit pengganggu yang merugikan kesehatan manusia, hewan, dan
lingkungan. Hal ini dikarenakan kemampuannya sebagai vector berbagai penyakit. Nyamuk tergolong
serangga yang cukup tua di alam dan telah mengalami proses evolusi serta seleksi alam yang panjang
sehingga menjadikan insekta ini sangat adaptif tinggal bersama manusia. Nyamuk dalam hidupnya
mengalami berbagai fase perkembangan dimulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Stadium telur,
larva, dan pupa hidup didalam air, sedangkan dewasa hidup diudara.
Stadium larva merupakan stadium penting karena gambaran jumlah akan menunjukan populasi
dewasa, selain itu stadium larva juga mudah diamati dan dikendalikan karena berada ditempat
perindukan(air). Nyamuk aedes aegepty berkembang biak pada daerah yang beriklim tropis termasuk
Indonesia. Data world health organization (WHO) yaitu sejak tahun 1968 hingga tahun 2009 indonesia
sebagai Negara kasus DBD penyakit demam berdarah (DBD) sangat berbahaya bagi manusia karena
dapat menyebabkan kematian . untuk itu di perlu diadakan upaya pengendalian nyamuk aedes aegepty
sebagai vector pembawa penyakit.
Lalat
lalat merupakan salah satu vector penting dalam penyebaran penyakit pada manusia, dan juga
kehidupan lalat tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Penyakit penyakit yang ditularkan
oleh lalat antara lain disentri, kolera, typus perut, diare dan lainya. Disamping lalat sebagai vector
penyakit, lalat merupakan binatang pengganggu yang sangat menjijikan bagi kebanyakan orang.
Penularan penyakitnya dapat secara mekanik, yaitu penularan orang lain atau dari suatu bahan
tercemar (makanan, minuman, dan air)ke orang sehat dengan perantara menempelnya bagian tubuh
lalat, misalnya lewat proboscis, tungkai, kaki, dan badan lalat. Lalat biasanya hidup pada tempat yang
kurang terjaga kebersihannya.
Tempat tersebut juga dapat digunakan untuk berkembang biak. Tingginya populasi lalat dipakai
sebagai indicator keadaan sanitasi dalam lingkungan masyarakat. Hal ini disebabkan karena tata hidup
lalat senang pada tempat tempat yang tidak memenuhi syarat sanitasi, seperti: tempat basah, kotoran
manusia,kotoran hewan,saluran air kotor, sampah kotoran got (selokan),buah buahan dan sayuran yang
membusuk.keberadaan lalat sangat menganggu berbagai khususnya manusia. Sanitasi lingkungan
sangat penting terhadap kebersihan lingkungan yang menjadi salah satu vector penghambat timbulnya
suatu penyakit akibat vector dan hewan pengganggu.
Lalat juga merupakan serangga jenis arthropoda yang masuk dalam ordo diptera. Beberapa
spesies lalat memepunyai peranan penting dalam masalah kesehatan masyarakat. Serangga ini dapat
menjadi vector mekanik dan biologis dalam penyebaran penyakit. Hal ini karena aktifitas lalat dalam
mencari makandan berkembang biak.
Pada umumnya yang dilakukan masyarakat untuk cara pengawasan dan pengendalian nyamuk adalah
membesihkan lingkungan dan rumah masing masing setiap hari, terutama terutama tempat
penampungan air sebagai tempat berkembang biaknya nnyamuk aedes aegepty seperti bak mandi,
drum, ban bekas, alas pot bunga, dispenser,tempat minum burung dan lain lain. Melaksanakan kerja
bakti secara teratur (satu minggu sekali)dilingkungan masing masing.
3.1 KESIMPULAN
Vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan , memindahkan atau menjadi
sumber penularan penyakit pada manusia. Vector yang berperan sebagai penular penyakit
dikenal sebagai arthropoda borne diseases atau sering juga disebut vector borne diseases yang
merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis dan menimbulkan bahaya bagi
kesehatan sampai kematian.
Penyakit menular bersumber vector yang masih berjangkit dimasyarakat diantaranya
penyakit yang ditularkan oleh nyamuk , lalat, dan kecoa yang yang umumnya berkembang pada
lingkungan dengan sanitasi yang buruk.penyakit yang ditularkan melalui vector masih menjadi
penyakit endemis yang dapat menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta dapat
menimbulkan gagasan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian atas
penyebaran vecto, (permenkes R.I NO. 374, 2010).
3.2 SARAN
1. Menghimbau masyarakat agar melakukan kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk dengan 3M PLUS yaitu menguras, menutup dan mengubur
tempat penampungan air agar terhidar dari tempat perkembang biaknya
vector
2. Menghimbau masyarakat agar mengurangi tempat perkembangbiakan lalat
dengan cara menghindari adanya kandang ternak, kotoran manusia, sampah
basa dan sampah organik
DAFTAR PUSTAKA
https:\\scholar.unand.ac.id
https:\\eprints.umn.ac.id
https:\\eprints.umn.ac.id
http://repository.unimus.ac.id
https:\\repository.um-surabaya.ac.id
https:\\eprints.poltekkesjogja.ac.id
https:www.halodoc.com\artikel
https:\\www detik.com
https:www.halodoc.com\artikel
bahan ajar tentang sanitasi transpotasi parawisata dan matra hal 242 tentang
pengawasan vector